BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tri Juliana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan termasuk dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aura Santika Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia, pemerintah. pembangunan pendidikan, karena pendidikan merupakan kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang berupaya melakukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pada era globalisasi semakin tajam dan ketat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Enggis Kartikawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang, salah

BAB I PENDAHULUAN. Peranan pendidikan di negara Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menjadi memiliki keterampilan. Arismantoro yang dikutip oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa dan negara yang sedang berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas. (SDM). Salah satu SDM yang diharapkan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional merupakan usaha pokok untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan disengaja untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas serta memiliki

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Program komputer merupakan bagian dari teknologi komputer yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting di dalam peningkatan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia terus menerus dilakukan dalam segala bidang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini manusia dihadapkan pada suatu kehidupan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang memegang peranan sangat penting

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

Transkripsi:

1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung pelaksanaan dan pencapaian tujuan pembangunan nasional di era globalisasi. Peningkatan sumber daya manusia salah satunya melalui pendidikan. Pendidikan merupakan sarana utama dalam membentuk individu-individu agar mempunyai sikap dan prilaku yang kreatif dan mandiri, sehingga selalu berkeinginan untuk maju dan berkembang. Gambaran pendidikan tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, sebagaimana tercantum dalam UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Bab II Pasal 3 mengenai Dasar, Fungsi, dan Tujuan (2006:102) sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasklan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kutipan di atas menjelaskan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Realisasi dari tujuan pendididkan nasional tersebut pemerintah telah berupaya melaksanakan pendidikan nasional melalui jalur pendidikan formal, non formal, dan informal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang berstruktur dan berjenjang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. SMK Negeri 9 Bandung merupakan lembaga yang menyiapkan pendidikan menengah kejuruan kelompok seni, kerajinan dan pariwisata serta membina empat program keahlian, salah satunya Tata Kecantikan. Tujuan SMK Pariwisata bidang Keahlian Tata Kecantikan seperti tercantum dam GBPP SMK Bidang keahlian Tata Kecantikan (2004:2), yaitu:

2 1. Memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional dalam lingkup keahlian tata kecantikan. 2. Mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri dalam lingkup keahlian tata kecantikan. 3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang dalam lingkup keahlian tata kecantikan 4. Menjadi warga negara yang produktif, kreatif, dan adaptif. Tujuan di atas mengandung pemahaman bahwa peserta didik disiapkan menjadi tenaga terampil, kreatif dan produktif sesuai dengan keahlian di bidang kecantikan. Program Keahlian Tata Kecantikan bertujuan untuk menyiapkan peserta didik agar lulusannya mampu menjadi ahli tata kecantikan terampil tingkat menengah yang siap memasuki dunia industri/usaha sesuai dengan SKKNI. Mata diklat produktif pada program keahlian Tata Kecantikan Kulit memiliki beberapa standar kompetensi yang harus ditempuh oleh peserta didik mulai dari tingkat 1 sampai tingkat III. Standar kompetensi yang dipelajari oleh peserta didik Tata Kecantikan Kulit salah satunya Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologi. Tujuan pembelajaran melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi yaitu peserta didik diharapkan mengetahui, memahami, serta mampu melaksanakan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi secara benar dan tepat. Standar kompetensi melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi diajarkan pada kelas XI semester ganjil, dalam bentuk teori dan praktek. Kompetensi dasar melakukan perawatan kulit wajah dengan teknologi, sebagaimana tercantum dalam silabus Tata Kecantikan Kulit (2010) yaitu: 1. Mengidentifikasi kelainan kulit wajah meliputi: Pengertian kulit wajah berjerawat/berkomedo, diagnosis kulit wajah, ciri-ciri kulit wajah berjerawat/berkomedo, faktor-faktor penyebab kulit wajah berjerawat/berkomedo, kelainan kulit wajah berjerawat/berkomedo. 2. Mengoperasikan peralatan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi meliputi: Pengetahuan alat, bahan, lenan, dan kosmetik, macam-macam alat listrik untuk perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo, teknik pengoperasian alat listrik untuk kulit berjerawat/berkomedo. 3. Melakukan perawatan kulit wajah dengan teknologi meliputi: keselamatan kerja, persiapan (alat, bahan, kosmetik, lenan, dan area kerja), teknik

3 pelaksanaan perawatan kulit wajah dengan teknologi, merapikan (alat, bahan, kosmetik, lenan dan area kerja) dilakukan sesuai dengan SOP. Proses pembelajaran Melakukan Perawatan Kulit Wajah dengan Teknologi yang dilakukan dengan benar dan sungguh-sungguh diharapkan akan memberikan dampak positif pada perubahan tingkah laku setiap individu yang disebut hasil belajar, sebagaimana yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (1989:3) Hasil belajar adalah Perubahan tingkah laku yang mencakup kemampuan kognitif, afektif dan Psikomotor dan menurut Hamalik (2006:30) Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi dapat dilihat dari kemampuan peserta didik dalam menguasai kompetensi dasar diantaranya mengidentifikasi kelainan kulit wajah meliputi: Pengertian kulit wajah berjerawat/berkomedo, diagnosis kulit wajah, ciri-ciri kulit wajah berjerawat/berkomedo, faktor-faktor penyebab kulit wajah berjerawat/berkomedo, dan kelainan kulit wajah berjerawat/berkomedo. penguasaan dan pemahaman dalam mengoperasikan peralatan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi meliputi: Pengetahuan (alat, bahan, lenan), dan kosmetik, macam-macam alat listrik untuk perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo, teknik pengoperasian alat listrik untuk kulit berjerawat/berkomedo, serta menguasai keterampilan dalam melakukan teknik pelaksanaan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi meliputi: Persiapan (alat, bahan, kosmetik, lenan, dan area kerja), teknik melakukan perawatan kulit wajah dengan teknologi, merapikan (alat, bahan, kosmetik, lenan dan area kerja) dilakukan sesuai dengan SOP. Hasil belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologi diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh peserta didik untuk siap bekerja menjadi Beauty Operator Madya. Kesiapan menurut Slameto (2010:113), yaitu Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi yang mencakup 3 aspek, yaitu fisik, mental, dan emosional sebagai kesiapan internal

4 yaitu kebutuhan motif dan tujuan dan sebagai kesiapan eksternal yaitu keterampilan dan pengetahuan. Beauty Operator Madya adalah seorang tenaga kerja tingkat terampil di salon kecantikan yang bertugas melayani dan melakukan perawatan dalam bidang kecantikan. Seorang yang siap bekerja menjadi Beauty Operator Madya harus memiliki keterampilan yang baik dalam melakukan perawatan kulit wajah dengan menggunakan alat teknologi, mulai dari proses persiapan hingga proses pelaksanaannya. Seorang Beauty Operator Madya harus mampu mengoperasikan peralatan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan baik dan benar. Uraian latar belakang di atas menjadi dasar pemikiran penulis untuk melakukan penelitian mengenai Manfaat Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologi Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Madya pada peserta didik kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 9 Bandung. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, masalah-masalah yang muncul dapat diidentifikasi adanya objek yang dapat dijadikan sumber ide dalam penelitian Manfaat Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologi Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Madya. Identifikasi masalah yaitu suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah di mana suatu objek tertentu dalam situasi tertentu dapat kita kenali sebagai suatu masalah (Husaini, 2011:18). Sejalan dengan pernyataan tersebut identifikasi masalah dalam penelitian ini meliputi: a. Hasil belajar Hasil belajar mengacu pada Oemar Hamalik ( 2006 : 30 ) menjelaskan bahwa Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti rangkaian pembelajaran atau pelatihan akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut.

5 Sejalan dengan pernyataan di atas, hasil belajar dapat dikatakan sebagai perubahan yang terjadi dalam individu akibat dari usaha yang dilakukan atau interaksi individu dengan lingkungannya. Hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi diharapkan dapat memengaruhi perubahan tingkah laku peserta didik, sehingga hasil belajar diharapkan dapat dijadikan bekal ilmu dan keterampilan yang bermanfaat bagi peserta didik untuk siap menghadapi dunia usaha/kerja. b. Kesiapan Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi yang mencakup 3 aspek, yaitu fisik, mental, dan emosional. Seseorang yang siap bekerja menjadi Beauty Operator Madya harus memiliki keterampilan yang baik dalam melakukan perawatan kecantikan kulit wajah secara tepat dan benar. c. Beauty Operator Madya Beauty operator madya sebagaimana tertuang dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Tata Kecantikan kulit pada jenjang SMK (2004:12) Beauty operator madya adalah seorang tenaga kerja tingkat terampil yang bertugas untuk melayani dan melakukan perawatan di bidang kecantikan. Beauty Operator Madya disiapkan untuk dapat bekerja di di salon kecantikan. Seseorang yang memiliki kesiapan sebagai Beauty Operator Madya harus memiliki kemampuan meliputi penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam melakukan perawatan kulit, wajah, tubuh, dan rambut mulai dari proses persiapan hingga proses pelaksanaannya. 2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam melakukan penelitian ini merupakan bagian yang penting, karena hasilnya akan menjadi penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya. Perumusan Masalah menurut Suharsimi Arikunto (2002:44) yaitu:...perumusan masalah merupakan langkah dari suatu problematika, subjek penelitian, tujuan, sifat, dan merupakan bagian pokok dari kegiatan. Mengacu kutipan di atas pokok masalah dari penelitian ini yaitu Bagaimana Manfaat Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologi Sebagai Kesiapan Menjadi

6 Beauty Operator Madya? pada peserta didik tingkat III Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk memperoleh data mengenai Manfaat Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologi Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Madya, sebagaimana dijelaskan oleh Husaini (2011:30) Tujuan merupakan pernyataan mengenai apa yang hendak kita capai. Secara spesifik, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: 1. Manfaat hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi ditinjau dari kompetensi dasar mengidentifikasi kelainan kulit wajah berjerawat/berkomedo. 2. Manfaat hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi ditinjau dari kompetensi dasar mengoperasikan peralatan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknplogi. 3. Manfaat hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi ditinjau dari kompetensi dasar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian Manfaat Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologi Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Madya, diharapkan adanya manfaat dari aspek teoritis maupun praktis. Manfaat yang diperoleh dari penelitian diantaranya: 1. Aspek Teoritis Manfaat penelitian dari aspek teoritis, diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk mengembangkan dan memperkaya kepustakaan ilmiah serta sebagai evaluasi dan penambahan materi mengenai perawatan kulit wajah dengan teknologi yang akan diajarkan pada peserta didik di tahun berikutnya.

7 2. Aspek Praktis Manfaat hasil penelitian dari aspek praktis, diharapkan dapat dijadikan bekal dan menumbuhkan kesiapan peserta didik sebagai beauty operator madya yang berkwalitas untuk menghadapi dunia usaha/kerja. E. Struktur Organisasi Skripsi Penulisan struktur organisasi dalam penelitian yang berjudul Manfaat Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologi Sebagai, secara sistematis dan terperinci terdiri dari lima bab yang dapat diuraikan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian Pustaka berisi tentang konsep melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi, hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya, kesiapan menjadi beauty operator madya, kerangka berfikir dan pertanyaan penelitian. Bab III Metode Penelitian berisi tentang lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan penelitian. Bab V berisi tentang kesimpulan dan saran.