BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Riset and Development atau

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bahagian ini dikemukakan beberapa pembahasan mengenai: Jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Model pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III tesis ini bertujuan menjelaskan metode dan prosedur atau tahapan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan penelitian yang diangkat yaitu bagaimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini uraian difokuskan pada: Metode Penelitian, Lokasi dan

process used to develop and validate educational production". Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab tiga ini dikemukakan tentang metode penelitian mengenai jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

BAB III. METODOLOGI. PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk mengembangkan CD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut

III. METODE PENELITIAN. mengembangkan produk pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan model pembelajaran

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diharapkan menghasilkan suatu model pembelajaran problem

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (Research and Development).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) meliputi tahapan define,

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk menelusuri pengembangan model

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengembangan Buku Ajar Aljabar Linear berbasis Discovery-Inquiry Guna meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN HASIL PENGEMBANGAN MODEL. Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk menghasilkan serta

III. METODE PENELITIAN. dalamnya merupakan kegiatan perancangan desain intruksional.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. Menurut Borg and Gall (1983) dalam Setyosari (2010), pengertian dari penelitan

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan kurikulum pembelajaran

Transkripsi:

67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan pendekatan penelitian pengembangan (Research & Development). Pendekatan ini mengacu pada pendapat Borg & Gall (1983: 772), yang menyatakan bahwa model penelitian pengembangan ialah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan, seperti materi pembelajaran, buku teks, metode pembelajaran, dan lain-lain yang dilakukan dalam suatu siklus penelitian dan pengembangan. Langkah-langkah penelitian pengembangan juga mengacu pada langkah-langkah yang dikemukakan oleh Borg & Gall (1983;773) yang meliputi: (1) penelitian pengumpulan informasi; (2) perencanaan; (3) membuat rancangan model awal; (4) uji coba pendahuluan; (5) revisi terhadap rancangan awal; (6) ujicoba produk utama; (7) revisi terhadap produk utama; (8) uji coba operasional; (9) revisi produk operasional; (10) diseminasi dan retribusi. Langkah langkah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Research and information collecting ( penelitian dan pengumpulan informasi) Pada tahap ini meliputi: Kajian literatur, melakukan observasi lapangan, membuat persiapan laporan. Kajian literatur dilakukan untuk menentukan wilayah pengetahuan mana penelitian yang dilakukan, sehingga dapat menunjang pengembangan model pembelajaran terpadu connected pada mata pelajaran IPA. 67

68 2. Planning (perencanaan), meliputi kegiatan: pendefinisian jenis keterampilan, menentukan tujuan-tujuan yang diharapkan, menetapkan langkah-langkah pembelajaran, dan uji kelayakan dalam skala kecil. Kegiatan perencanaan diawali dengan pendefinisian keterampilan-keterampilan yang diharapkan, menyesuaikan tujuan-tujuan yang sesuai dengan keterampilan-keterampilan tersebut, kemudian menentukan urutan pembelajaran dan diakhiri dengan melakukan uji kelayakan dalam skala kecil. 3. Develop preliminary form of product (mengembangkan produk pendahuluan) Berupa kegiatan penyusunan model pembelajaran terpadu yang meliputi: membuat persiapan bahan pembelajaran, bahan pegangan, media dan alat evaluasi 4. Preliminary field testing(melakukan pengujian pendahuluan), yang dilakukan pada satu SMP. Data yang diperoleh melalui observasi, angket dan tes, kemudian dianalisis. 5. Main product revision (Melakukan revisi produk utama), sesuai saran dan temuan dari lapangan maka dilakukan perbaikan terhadap hasil pengujian pendahuluan, dalam hal ini mengenai implementasi pengembangan model pembelajaran sehingga disusun revisi produk. 6. Main field testing(melakukan pengujian lapangan), dilakukan uji coba model lebih luas dengan melibatkan tiga SMP. Data kuantitatif yang diperoleh dibandingkan hasil evaluasi kelompok eksperimen dan kelompok control. 7. Operasional Product revision (merevisi produk operasional), dilakukan perbaikan sesuai saran dan hasil-hasil pengujian lapangan.

69 8. Operasional Field testing (melakukan pengujian operasional): uji coba model dengan melibatkan SMP secara luas untuk kemudian dianalisis. 9. Final product revision (merevisi produk akhir): dilakukan perbaikan berdasarkan pada hasil pengujian operasional dan uji coba model luas. 10. Dessimination and distribution (desiminasi dan distribusi), pada langkah ini dilakukan monitoring sebagai control terhadap kualitas program. Dari sepuluh langkah tersebut di atas, dapat disederhanakan menjadi tiga tahapan dasar, yakni secara garis besar langkah penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh Sukmadinata dan kawan-kawan terdiri atas tiga tahap, yaitu: 1) Studi Pendahuluan; 2) pengembangan model; dan 3) Uji Coba Model (Sukmadinata, 2010:189). Tahapan penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan dapat digambarkan dan diuraikan sebagai berikut: Studi Pendahuluan Pengembangan Model Uji Coba Model 1. Kajian Literatur 2. Pra Survey 1. Perencanaan Model 2. Perencanaan Uji lapangan 3. Penyususnan Draft awal 4. Uji Kelayakan 1. 1. Uji Uji Coba Coba Terbatas Terbatas 2. 2. Uji Uji Coba Coba Luas Luas 1. Studi Pendahuluan Hasil Kajian Literatur dan Pra Survey Draft Awal desain Pembelajaran Terpadu Connected Desain Pembelajaran Terpadu Connected Gambar 3.1. Diagram Tahapan Penelitian dan Pengembangan

70 1. Studi Pendahuluan Studi Pendahuluan merupakan studi awal yang dilakukan untuk mengidentifikasi proses pembelajaran IPA yang digunakan saat ini di SMP, Sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan pembelajaran IPA terpadu model Connected Pada SMP di Kabupaten Lebak. Langkah ini merupakan bagian yang penting dalam penelitian dan pengembangan, karena pada langkah ini terdapat kajian literatur, survey dan observasi. Kajian literatur bertujuan untuk menentukan dasar-dasar pengetahuan yang mendukung penelitian yang akan dilaksanakan. Sedangkan survey dan observasi bertujuan untuk mengetahui data empiris di lapangan tentang bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran IPA di SMP. Pada studi pendahuluan dilakukan penelitian yang bersifat deskriptif. Pada langkah ini ditekankan untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu berdasarkan pandangan dari siswa dan pandangan dari guru serta beberapa hal yang berkaitan erat. Selanjutnya hasil studi awal ini akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan rencana pembelajaran dalam rangka implementasi pembelajaran IPA terpadu model Connected. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan studi pendahuluan ini meliputi : a. Studi dokumentasi untuk mengkaji: 1) teori-teori yang berkaitan dengan pembelajaran terpadu Connected; 2) Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar (SK-KD) mata pelajaran IPA di SMP; dan 3) hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan Pengembangan model pembelajaran terpadu connected.

71 b. Melakukan studi lapangan pada SMP negeri yang berada di kabupaten Lebak untuk melihat bagaimana desain pembelajaran, pemanfaatan media pembelajaran, manajemen pengelolaan, dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran IPA serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran IPA. Hasil studi pendahuluan ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan model pembelajaran IPA terpadu Connected di SMP. 2. Pengembangan Desain Pembelajaran Pengembangan model pembelajaran IPA terpadu berpijak pada langkahlangkah pengembangan pembelajaran IPA terpadu yang dikembangkan Puskur (2006 : 16-17) dengan beberapa penyesuaian, yaitu: a. Menetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan. Mata pelajaran yang ditetapkan dalam penelitian ini diambil sesuai dengan urutan pembelajaran yang dilakukan guru. b. Mempelajari dan memetakan standar kompetensi dan kompetensi dasar bidang kajian. Mendaftar semua indikator pembelajaran dari semua kompetensi dasar dan mencoba membuat peta hubungan antar indikator. c. Membuat matrik bagan hubungan kompetensi dasar dan topik pemersatu, serta merumuskan indikator pembelajaran terpadu. Setelah semua indikator didaftar dan dipelajari, penulis dan guru mitra menetapkan indikator-indikator yang memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan kompetensi dasar pemersatu. d. Menyusun silabus pembelajaran terpadu. Silabus dikembangkan berdasarkan pada berbagai indikator yang telah dipadukan di atas. Komponen penyusun

72 silabus terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, kegiatan pembelajaran, alokasi waktu, penilaian dan sumber belajar. e. Penyusunan RPP terpadu. RPP merupakan realisasi dari pengalaman belajar peserta didik yang telah ditentukan pada silabus pembelajaran terpadu. Desain yang dikembangkan penulis adalah berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hal ini sesuai pendapat Sukmadinata (2004:136) bahwa satuan pelajaran atau Unit lesson, merupakan model rencana dasar dari seluruh model-model pembelajaran dalam system Instruksional pengembangan desain pembelajaran berupa satuan pelajaran itu kini dikenal dengan istilah RPP. Menurut Majid (2007: 103 106) Secara sistematis, rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pelajaran meliputi: a. Identifikasi Mata pelajaran; Berisi nama pelajaran, kelas, semester dan waktu yang dialokasikan untuk setiap pertemuan. b. Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. Standar kompetensi dan kompetensi dasar berdasarkan pada Standar isi, sedangkan indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar untuk setiap pertemuan. c. Materi pokok; Berisi uraian materi yang perlu dipelajarai oleh siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar. d. Media; Berisi media yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. e. Strategi pembelajaran; Merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam berinteraksi dengan materi pelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi. Secara Umum tahapan pembelajaran meliputi :

73 1) Kegiatan Awal, dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada siswa, memusatkan perhatian, dan mengetahui apa yang telah dikuasai siswa berkaitan dengan bahan yang akan dipelajari. Kegiatan yang dilakukan adalah apersepsi, penilaian kemampuan awal dan menciptakan kondisi awal pelajaran yang kondusif. 2) Kegiatan Inti, merupakan kegiatan utama membelajarkan peserta didik. Kegiatan ini setidaknya mencakup: a) penyampaian tujuan pembelajaran; b) penyampaian materi pelajaran; c) pemberian bimbingan bagi pemahaman peserta didik; dan d)melakukan pemeriksaan terhadap pemahaman peserta didik. 3) Kegiatan penutup, merupakan kegiatan yang memberikan penegasan atau kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan kompetensi. Kegiatan yang harus dilakukan adalah penilaian akhir dan kegiatan tindak lanjut dengan member tugas atau latihan. f. Penilaian dan tindak lanjut; Berisi rencana penilaian dan tindak lanjut yang akan dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan. g. Sumber bahan; Berisi bahan pelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai dan sumber-sumber belajar lain yang dapat di akses oleh siswa. 3. Uji Coba Uji coba dilakukan untuk menerapkan pembelajaran terpadu model connected pada mata pelajaran IPA. Uji coba dilakukan dalam dua tahapan, yaitu

74 uji coba terbatas dan uji coba lebih luas. Uji coba terbatas dilakukan pada satu SMP dengan sampel kelas tujuh sebanyak satu kelas. Uji coba terbatas dilakukan dalam beberapa siklus. Hasil evaluasi proses dan hasil pembelajaran digunakan sebagai bahan refleksi untuk memperbaiki model sehingga diperoleh model yang terbaik. Uji coba lebih luas dilakukan pada tiga SMP negeri di kabupaten Lebak. SMP yang digunakan berdasarkan pada kategori yang berbeda, yakni baik, sedang, dan kurang. Pengkategorian ini berdasarkan opini masyarakat dan animo masyarakat untuk memasukkan anaknya ke sekolah yang dianggap baik. Setiap SMP diambil sampel sebanyak satu kelas sebagai kelas Uji coba. Evaluasi dilakukan terhadap proses dan hasil belajar yang instrument penilaian atau soal yang dibuat untuk mengukur kemampuan literasi sains. B. Teknik Pengumpulan Data Ciri khas penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang akan digunakannyapun bervariasi meliputi: Studi dokumentasi, angket, wawancara, observasi, dan tes. Penjelasan teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut: 1. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data-data dan literature yang terkait sebagai bahan untuk menyusun desain. Data-data tersebut meliputi buku-buku teks yang teorinya berkaitan dengan pembelajaran terpadu model connected, kurikulum yang digunakan, dan hasil-hasil penelitian yang terdahulu.

75 2. Angket Teknik angket dilakukan untuk mendapat data tentang keadaan di lapangan dalam proses pembelajaran IPA terpadu di SMP dan untuk mengetahui berbagai masalah yang dihadapi. Penyebaran angket dilakukan pada studi pendahuluan dan uji coba model dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dalam rangka penyempurnaan model pembelajaran terpadu yang dikembangkan. Teknik angket dilakukan secara anonym, agar responden merasa lebih bebas untuk mengeluarkan pendapat secara jujur tanpa tekanan siapapun. Angket yang akan digunakan divalidasi oleh pembimbing sehingga diperoleh Validitas konstruksi. 3. Wawancara Teknik wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang mendalam, sebagai tindak lanjut metode angket dan observasi. Teknik ini digunakan dengan berbagai alasan, yaitu: 1) peneliti dapat menjelaskan pertanyaan yang tidak dimengerti responden; 2) peneliti dapat mengajukkan pertanyaan susulan; 3) responden cenderung menjawab jika diberi pertanyaan, dan 4) responden dapat menceritakan lebih terbuka (Alwasilah, 1991) 4. Observasi Teknik ini digunakan pada setiap tahapan penelitian, mulai dari studi pendahuluan, pengembangan model, dan uji coba model. Teknik observasi dilakukan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun pada situasi buatan (Sudjana dan Ibrahim, 1994 : 109). Observasi yang dilakukan

76 adalah observasi partisipatif, yakni pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung untuk mendapatkan data terhadap obyek yang diamati. 5. Tes Hasil Belajar Teknik tes dilakukan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa sebelum dan sesudah melakukan proses pembelajaran. Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2007:53). Dalam penelitian ini digunakan tes, karena diharapkan melalui pembelajaran terpadu connected hasil belajar peserta didik cenderung lebih meningkat khususnya pada kemampuan literasi sainsnya tidak hanya pada aspek kognitifnya saja. Validasi terhadap tes hasil belajar dilakukan dengan validitas konstruksi apabila butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek seperti pada tujuan pembelajaran (Arikunto, 2007:67) 6. Teknik Lain Teknik lain yang digunakan adalah: Field note untuk mencatat segala peristiwa saat penelitian, kamera untuk mengabadikan momen-momen yang dianggap penting. C. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah guru mata pelajaran IPA SMP dan peserta didik kelas Tujuh yang terdapat di Kabupaten Lebak.

77 1. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek/obyek penelitian yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu (Sugiyono, 2007:117). Populasi penelitian ini adalah SMP negeri yang ada di kabupaten Lebak. 2. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2007:118). SMP yang akan menjadi sampel tempat penelitian ini dipilih dengan teknik Cluster random sampling, dengan cara dikelompokkan menjadi tiga kelompok dan setiap kelompok diambil acak (Sudjana dan Ibrahim, 2004: 93). Pembagian SMP dengan kategori baik, sedang dan kurang berdasarkan pada opini masyarakat. D. Teknik Analisis Data Sesuai dengan pendekatan penelitian ini maka analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. 1. Hasil Studi Pendahuluan Studi Pendahuluan merupakan studi yang bersifat deskriptif, maka analisa data yang digunakan adalah teknik analisa profil, yaitu dengan melihat kecenderungan dari data-data, sehingga diperoleh gambaran sebagai bahan pertimbangan pengembangan pembelajaran terpadu model connected. 2. Hasil Pengembangan Model Data hasil observasi dan wawancara yang bersifat kualitatif dianalisa dengan pendekatan kualitatif untuk memperoleh penafsiran. Sedangkan terhadap data yang bersifat kuantitatif pada hasil belajar siswa diproses dengan statistika deskriptif menggunakan SPSS 16 for windows (Santoso, 2008). Untuk menguji kefektifan model, dapat dilihat dari: (1) hasil observasi kemampuan guru untuk

78 melaksanakan pembelajaran dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran; (2) menghitung gain skor antara hasil pretes dan postes pada setiap siklusnya. (3) hasil tanggapan guru dan siswa terhadap pelaksanaan Ujicoba.