BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di Perusahaan Konveksi Mella Desa Jungsemi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen

BAB III METODE PENELITIAN

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan faktor-faktor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian explanatory research dengan

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian,

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, alasan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan jenis penelitian diatas, tipe penelitian ini adalah penelitian asosiatif.

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Variabel dependen, yaitu loyalitas konsumen

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan karateristik masalah yang diteliti, jenis penelitian yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono menjelaskan bahwa suatu atribut atau sifat atau nilai dari

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Metode dan Jenis Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. yang sama untuk obyek atau orang yang berbeda.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Motor Air Tiris, Kec. Kampar jln. Pekanbaru-Bangkinang KM.48 Psr. Air

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, karena penelitian ini menjelaskan

sekitar 36% dari jumlah populasi jadi sekitar jiwa, (Surya, 2016).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai salah satu penelitian empiris yang menguji

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia. Waktu penelitian dilakukan

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian penjelasan (explanatory

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif asosiatif. Metode penelitian kuantitatif asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Perusahaan Konveksi Mella Desa Jungsemi Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. 3.2. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas ( Variabel Independen ) Variabel bebas merupakan variabel yang tidak tergantung pada variabel lain (Husein Umar, 2004;101). Variabel Bebas di sini adalah pendapatan, pelayanan dan lingkungan kerja. 2. Variabel Terikat ( Variabel Dependen ) Variabel terikat merupakan variabel yang tergantung pada variabel lain (Husein Umar, 2004:101). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah produktifitas kerja karyawan perusahaan Konveksi Mella Desa Jungsemi Kecamatan Wedung Kabupaten Demak (Y). 3.3. Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau memberikan operasional yang diberikan untuk mengukur variabel tersebut (Sudjana, 2011: 55). Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut : 31

32 1. Variabel Pendapatan (X1) Pendapatan disini peneliti mengambil pendapat responden tentang UMR, kecukupan kebutuhan hidup, gaji tepat waktu, menunjang semangat kerja dan tanggung jawab. Dalam angket variabel pendapatan dibedakan menjadi tiga kriteria yaitu kebutuhan hidup L; C; K berdasarkan interval jumlah nilai terendah 13 dan tertinggi 21 hasil berikut ini : I II III 13 15,7 18,3 21 L ebih apabila pada interval 3 dan diberi kode 3 dengan indikator S etuju ( 18,3-21 ) C ukup apabila pada interval 2 dan diberi kode 2 dengan indikator N etral ( 15,7 - < 18,3 ) K urang apabila pada interval 1 dan diberi kode 1 dengan indikator T idak S etuju ( 13 - < 18,3 ) Maka skala variabel pendapatan berskala interval. 2. Variabel Pelayanan (X2) Pelayanan dalam penelitian ini peneliti mengambil dari pendapat responden tentang kenyamanan aktivitas karyawan, kepercayaan terhadap perusahaan, tepat waktu dalam pelayanan, profesionalisme dalam pelayanan. Dalam angket pelayanan dibedakan menjadi tiga kriteria yaitu kenyamanan dalam pelayanan kerja L; C; K berdasakan interval jumlah nilai terndah 13 dan tertinggi 21 hasil berikut ini :

33 I II III 13 15,7 18,3 21 L ebih apabila pada interval 3 dan diberi kode 3 ( 18,3-21 ) C ukup apabila pada interval 2 dan diberi kode 2 ( 15,7 - < 18,3 ) K urang apabila pada interval 1 dan diberi kode 1 ( 13 - < 15,7 ) Maka skala variabel pendapatan berskala interval. 3. Variabel Lingkungan Kerja (X3) Lingkungan kerja dalam penelitian ini peneliti ambil dari pendapat responden tentang kerjasama dalam pekerjaan, hubungan antar karyawan, kemampuan dalam melaksanakan tugas dan tata cara kerja. Dalam angket lingkungan kerja dibedakan menjadi tiga kriteria yaitu keadaan kerja L; C; K berdasakan interval jumlah nilai terendah 13 dan tertinggi 21 hasil berikut ini : I II III 13 15,7 18,3 21 L ebih apabila pada interval 3 dan diberi kode 3 ( 18,3 21 ) C ukup apabila pada interval 2 dan diberi kode 2 ( 15,7 - < 18,3 )

34 K urang apabila pada interval 1 dan diberi kode 1 ( 13 - < 15,7 ) Maka skala variabel pendapatan berskala interval. 4. Variabel Produktivitas Kerja Karyawan (Y) Produktivitas kerja karyawan disini peneliti mengambil pendapat responden tentang cara menyelesaikan tugas, ketepatan waktu, prakarsa dan kreativitas, komunikasi dan konsultasi, kontuinitas produksi. Dalam angket produktivitas kerja dibedakan menjadi tiga kriteria yaitu kemampuan produksi L; C; K berdasakan interval jumlah nilai terendah 14 dan tertinggi 21 hasil berikut ini : I II III 14 16,3 18,7 21 L ebih apabila pada interval 3 dan diberi kode 3 ( 18,7 21 ) C ukup apabila pada interval 2 dan diberi kode 2 ( 16,3 - <18,7 ) K urang apabila pada interval 1 dan diberi kode 1 ( 14 - < 16,3 ) Maka skala variabel pendapatan berskala interval. 3.4. Populasi dan Sampel 1. Populasi

35 Populasi didefinisikan sebagai kelompok subyek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian atau yang akan diamati dan diteliti (Saifudin Azwar, 2004:77). Sedangkan menurut Arikunto (2006:58), populasi merupakan totalitas dari semua obyek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Sudjana (2010: 55) berpendapat bahwa populasi adalah kelompok keseluruhan orang, peristiwa, atau sesuatu yang ingin diselidiki. Dari pengertian tersebut, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Perusahaan Konveksi Mella Desa Jungsemi Kecamatan Wedung Kabupaten Demak yang berjumlah 120 orang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan obyek penelitian sebagai wakil dari para anggota populasi (Saifudin Azwar, 2004:79). Menurut Sudjana (2010: 70), sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Jumlah sampel yang diambil dari para anggota diambil didasarkan pada penetuan rumus solvin dalam buku Husein Umar (2004:108) yaitu : N n = 2 1 N( r) 120 1 120(0,1) = 2 = 54,55 60 (pembulatan keatas)

36 Keterangan : n : Ukuran sampel N : Ukuran populasi E : Nilai kritis yang diinginkan sebesar 10 % Berdasarkan rumus diatas, maka dapat dihitung jumlah sampel yang diambil sebanyak 60 karyawan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah pengambilan sampel non-probabilitas / non acak. Dengan cara ini semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel karena pengambilan sampel tersebut berdasarkan pertimbangan tertentu oleh peneliti. 3.5. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang diperlukan untuk menyusun laporan ini adalah data primer dan data sekunder yaitu : 1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama, baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti (Husein Umar, 2004:99). Data yang digunakan oleh penulis ini adalah kuesioner. 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain (Husein Umar, 2004:100). Misalnya tabel-tabel atau diagram-diagram. Data sekunder

37 yang didapat oleh penulis berupa hasil-hasil olahan dari perusahaan, seperti : jumlah karyawan, proses produksi, jenis produk dan harga produk. 3.6. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dipergunakan oleh penulis disini adalah : 1. Wawancara Wawancara yaitu tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung (Husaini Usman, 2003:57). Wawancara dalam penelitian ini untuk memperoleh data pendukung khususnya mengenai kondisi kerja dalam perusahaan yang diperoleh langsung dari narasumber utama baik itu karyawan maupun pemilik perusahaan. 2. Observasi Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejalagejala yang diteliti (Husaini Usman, 2003:54). Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data riil serta mencocokkan dengan kondisi yang sebenarnya melalui pengamatan langsung di lapangan. 3. Kuesioner Kuesioner ialah daftar pertanyaan atau pertanyaan yang dikirimkan kepada responden baik secara langsung atau tidak langsung melalui pos atau perantara (Husaini Usman, 2003:60). Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi langsung berkenaan dengan obyek penelitian, berdasarkan hasil jawaban karyawan perusahaan. 4. Dokumentasi

38 Dokumentasi aialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumendokumen (Husaini Usman, 2003:60). 3.7. Metode Pengolahan Data Dalam tahap pengolahan data dilakukan kegiatan-kegiatan pendahuluan dari analisis kuantitatif meliputi : 1. Editing (editing data mentah), yaitu untuk mengetajui kesalahan-kesalahan yang terdapat di dalam sampel, sehingga hasilnya dapat diyakini (Freddy Rangkuti, 2005:83). 2. Coding (Pengkodean data), berarti menerjemahkan data ke dalam kode, biasanya kode angka yang bertujuan untuk memudahkan memasukkan data ke dalam komputer lembar tabulasi (Freddy Rangkuti, 2005:83). 3. Scoring, yaitu kegiatan yang berupa pemberian nilai atau harga yang berupa angka pada jawaban pertnyaan untuk memperoleh data kuantitatif yang diperlukan. Dalam pemberian skor pada jawaban pertanyaan menggunakan skala interval (Philip Kotler,2004:126) sebagai berikut : a) Untuk jawaban Lebih (L) mendapat skor = 3 b) Untuk jawaban Cukup (C) mendapat skor = 2 c) Untuk jawaban Kurang (K) mendapat skor = 1

39 4. Tabulating, yaitu pengelompokan atas jawaban-jawaban dengan teliti dan teratur, kemudian dihitung dan dijumlahkan sampai terwujud dalam bentuk tabel yang berguna.

40 3.8. Uji Validitas dan Uji Realibilitas 1. Uji Validitas Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesalahan suatu instrumen. Uji Validitas adalah mengumpulkan kevalidan suatu instrumen (Arikunto, 2007 : 160). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas internal, di mana sebagian instrumen mendukung misi sebagian instrumen secara keseluruhan, dengan menggunakan analisis faktor yaitu dengan cara mengkorelasikan skor faktor dengan skor total, dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Pearson (Hasan, 2002:81) yaitu : r n x n 2 xy ( x)( y) 2 2 x n y y 2 Keterangan : r x y n : Koefisien korelasi : Variabel bebas : Variabel terikat : Jumlah responden Adapun dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : a) Jika r hasil positif, serta r hasil r tabel, maka hasil tersebut valid. b) Jika r hasil negatif, dan r hasil r tabel, maka hasil tersebut tidak valid. c) Jika r hasil r tabel, tapi bertanda negatif maka hasil tersebut tetap tidak valid.

41 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrumen. Uji Reliabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2002 : 168). Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut (Arikunto, 2007:169): k r 1 ( r 1) k Keterangan : : Koefisien reliabilitas k r : Banyaknya pertanyaan : Reliabilitas instrumen Suatu angket dinyatakan reliabel (andal) jika > 0,60 (Imam Ghozali, 2007:42), dan pengambilan keputusan dalam penelitian ini adalah : a) Jika r alpha hitung Cronbach alpha, maka butir soal tersebut reliabel. b) Jika r alpha hitung Cronbach alpha, maka butir soal tersebut tidak reliabel. 3.9. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas ( Ghozali, 2001). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak

42 ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah melihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF), dan nilai tolerance. Apabila nilai tolerance mendekati 1, serta nilai VIF disekitar angka 1 serta tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi (Santoso,2000). 2. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali,2001). Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data normal. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali,2001): a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

43 3. Uji Heteroskesdastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali,2001). Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di-standardized (Ghozali,2001). Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas adalah (Ghozali,2001): a. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.10. Analisis Data 1. Analisis Regresi Berganda Dalam kasus ini, variabel dependen dipengaruhi oleh lebih dari satu variabel penjelas. Jika kita memasukkan semua variabel yang berpengaruh tersebut ke dalam model regresi, maka kita akan menggunakan analisis regresi berganda, dimana beberapa variabel penjelas digunakan untuk memprediksi nilai dari sebuah variabel dependen. Model umum regresi berganda (Freddy Rangkuti, 2002 : 162) ; Y = b 0 + b 1.X 1 + b 2.X 2 + b 3.X 3 + e

44 Keterangan : Y : Variabel dependen (produktivitas kerja karyawan) b 0 : Konstanta b 1, b 2, b 3 : Koefisien regresi X 1 : variabel independen (pendapatan) X 2 : variabel independen (pelayanan) X 3 : variabel independen (Lingkungan kerja ) e : error atau sisa ( residual ) 2. Koefisien Determinasi ( R square ) Menurut Hasan (2006:44) Koefisien Determinasi adalah angka atau indeks yang digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabel atau lebih variabel bebas, (X) terhadap variasi (naik/turunnya) variabel yang lain variabel terikat, (Y). Nilai koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai adjusted R square yang besarnya 0 100% yang menunjukkan bahwa penelitian yang akan dilakukan mempunyai pengaruh sebesar nilai adjusted R square. Rumus Koefisien Determinasi : KD = r 2 x 100% Keterangan : KD = Koefisien Determinasi r = koefisien korelasi Kesimpulan : a. Bila nilai Koefisien Determinasi 0% berarti tidak ada pengaruh variabel independen (X) terhadap varabel dependen (Y);

45 b. Bila nilai Koefisien Determinasi 100% berarti variasi (naik/turunnya) variabel dependen (Y) adalah 100% dipengaruhi oleh variabel independen (X); Bila nilai Koefisien Determinasi berada di antara 0 dan 100% (0%<KD<100%) maka besarnya pengaruh variabel independen (X) terhadap variasi (naik/turunnya) variabel dependen (Y) adalah sesuai dengan nilai Koefisien Determinasi itu sendiri, dan selebihnya berasal dari faktor-faktor lain. 3. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis secara individual (H1, H2, H3) dengan uji t, sedangkan secara simultan (H4) dengan uji F. a. Analisis Uji F ( F-test ) Uji F dilaksanakan untuk menguji pengaruh faktor daya tarik jasa secara bersama sama (Hasan, 2006:107). Adapun langkah langkah yang dilakukan untuk melakukan Uji F adalah sebagai berikut : 1) Perumusan Hipotesis H 0 : ß 1, ß 2 = 0, tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel pendapatan dan pendidikan terhadap produktivitas karyawan. H a : ß 1, ß 2 > 0, ada pengaruh yang signifikan antara variabel pendapatan dan pendidikan terhadap produktivitas karyawan. 2) F Hitung

46 Uji F digunakan untuk menguji secara simultan (bersama-sama) apakah model yang digunakan ( Ŷ = a + bx + e) itu cocok. Adapun rumus yang dapat digunakan untuk menghitung adalah sebagai berikut F = (1 R 2 2 R K )( n k 1) Keterangan : R = Koefisien korelasi berganda k n = Jumlah variabel independen 2 variabel /lebih = Jumlah sampel Mencari F tabel yaitu dengan mencari derajat kebebasan ( df ) di mana df 1 = k, df 2 = n-k-1, dan tingkat kepercayaan yang digunakan 95% atau = 5 sehingga didapat df (, k, n-k-1) Ho Ditolak Ho Ditolak Daerah Penerimaan Ho Gambar 3.1 Gambar Kurva Distribusi F Kesimpulan : Ha diterima bila F hitung > F tabel Ha ditolak bila F hitung < F tabel

47 b. Analisis Uji t Uji t digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian (Hasan,2006:96). Dengan rumus sebagai berikut : t hitung b sb Keterangan : b : koefisien regresi sb : standart error Adapun langkah pengujian sebagai berikut : (1) Ho : µ = 0; Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y secara positif dan signifikan. (2) H1 : µ 0; Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y secara positif dan signifikan (nyata). (3) Tingkat kepercayaan yang digunakan 95 % atau = 5 %. (4) Derajat kebebasan (df) = n k 1. Dimana n : jumlah sampel e, l, k : variabel bebas

48 (5) Kriteria pengujian Ho ditolak Ho ditolak Ho diterima Gambar 3.2 Gambar Kurva Distribusi t Dasar dalam pengambilan keputusan : Ha ditolak jika t hitung < t tabel. Ha diterima jika t hitung > t tabel. Dalam pengujian hipotesis yang menggunakan uji dua fihak (two tail test) berlaku ketentuan bahwa bila harga t hitung berada pada daerah penerimaan Ho atau terletak diantara harga tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian bila harga t hitung lebih kecil atau sama dengan (< ) dari harga tabel maka Ho diterima. Dalam memudahkan penghitungan analisis data, maka penulis menggunakan alat bantu analisis data dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows.