Tabel 30 Jumlah Kunjungan Domestik dan Non Domestik. Non Domestik (luar negeri)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kota Nanga Bulik (ibu kota Kabupaten Lamandau). Adapun desa-desa yang berbatasan dengan Desa Cuhai adalah :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam

4.1. Letak dan Luas Wilayah

PERHUBUNGAN DAN AKOMODASI

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam


I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

TARI MANDAU TALAWANG. Di susun oleh : DAYA SAKTI KALIMANTAN TENGAH

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

BAB I PENDAHLUAN. Pulau Bali merupakan daerah tujuan pariwisata dunia yang memiliki

KONTEN BUDAYA NUSANTARA Upacara Adat Rambu Solo - Toraja

BAB I PENDAHULUAN 1.1"Latar Belakang

HOTEL WISATA ETNIK DI PALANGKA RAYA

I. PENDAHULUAN. berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu

Hotel Wisata Etnik di Palangka Raya

BAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs

BAB II URAIAN TEORITIS. dengan musik. Gerakan-gerakan itu dapat dinikmati sendiri, pengucapan suatu

Potensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya

BAB I PENDAHULUAN. Dekke naniarsik (ikan mas arsik) atau dekke naniura. Dekke dalam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. wujud hasil kebudayaan seperti nilai - nilai, norma-norma, tindakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

HOTEL RESORT BINTANG III DI KAWASAN PEGUNUNGAN RANTEPAO TANA TORAJA SULAWESI SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menikmati suatu obyek dan daya tarik wisata secara sukarela, meskipun hal

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

PENATAAN KAWASAN GEDONG BATU SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA DI SEMARANG

E. Siklus Kehidupan Masyarakat Dayak 1. Kelahiran

BAB I PENDAHULUAN. ordinat 5º- 6º Lintang Selatan dan 131º- 133,5º Bujur Timur dan secara geografis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

UPACARA ADAT DAYAK NGAJU KALIMANTAN TENGAH ACARA ADAT PENGANTEN MANDAI

LAPORAN OBSERVASI SETING LOKAL UPACARA ADAT DISTRIKAN DANAU RANU GRATI DESA RANUKLINDUNGAN KECAMATAN GRATI KABUPATEN PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pentingnya sektor pariwisata karena sektor pariwisata ini

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Menurut Pitana dan Diarta (2009) konsep pariwisata mempunyai kata

BAB I PENDAHULUAN. di dunia yang kekayaan alamnya menjadi aset bagi Negara yang berada

Dari Bukit Turun Ke Sawah PLPBK di Kawasan Heritage Mentirotiku dan Lakessi

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta terletak antara 70 33' LS ' LS dan ' BT '

STUDI PENGEMBANGAN PECINAN LASEM SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA TUGAS AKHIR. Oleh : Indri Wahyu Hastari L2D

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping

2. Kesimpulan Khusus Adapun kesimpulan secara khusus akan dijabarkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki kebudayaan yang beragam. Kebudayaan juga

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sedangkan kegiatan koleksi dan penangkaran satwa liar di daerah diatur dalam PP

LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING

Pengaruh Pengembangan UKM dan Kota Pagaralam Sebagai Tujuan Wisata Terhadap Inovasi dan pengembangan Produk Sovenir di Kota Pagaralam.

No Nama Umur Pekerjaan Alamat. 1 Yohanes 60 tahun Pensiunan Pegawai. 2 Adrianus 45 tahun Guru Agama Desa. 3 April 25 Tahun Pembuat senjata Desa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberi makna kepada orang lain sesuai dengan konteks yang terjadi.

1. WARISAN BUDAYA BENDA DAN TAK BENDA KABUPATEN TANA TIDUNG. Jenis Warisan Budaya : Cagar Budaya ( Warisan Budaya Benda )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tari Putri Asrini, 2013

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :

Rekreasi. Tema 6. Kamu Harus Mampu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditemui hal-hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Bab 5. Ringkasan. Negara Jepang adalah negara yang kaya akan kebudayaan dan banyak terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai negarad, pariwisata

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA PROMOSI CANDI MUARA TAKUS PROVINSI RIAU. Oleh: Elvin Winardy

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 05 TAHUN 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB II URAIAN TEORITIS. yaitu : pari dan wisata. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Istilah atau nama museum sudah sangat dikenal oleh rakyat Indonesia

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

10 Tempat Wisata di Manado yang Wajib Dikunjungi

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PARIWISATA MALUKU (Paparan Dinas Pariwisata Provinsi Maluku)

BAB II TINJAUAN ASET WISATA DAN PEMUKIMAN TRADISIONAL MANTUIL 2.1. TINJAUAN KONDISI DAN POTENSI WISATA KALIMANTAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan serta menggalakan dunia kepariwisataan kini semakin giat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL Fasilitas Out Bound Pengembangan Obyek Wisata Suban

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta sebagai Ibukota Negara, sehingga eksistensi kebudayaannya juga

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan kepariwisataan

I. PENDAHULUAN. perumusan dari berbagai kalangan dalam suatu masyarakat. Terlebih di dalam bangsa

23. URUSAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tercakup seperti adat serta upacara tradisional. Negara Indonesia

2.1. Peraturan Pemerintah Terkait Pengembangan Produk Unggulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung memiliki letak geografis yang sangat menguntungkan, letaknya sangat strategis karena berada di ujung Pulau Sumatera

BUPATI BENGKALIS ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, SELAMAT PAGIDAN SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA,

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan alam seperti pantai, danau, laut, gunung, sungai, air terjun, gua,

PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP PENGEMBANGAN OBYEK WISATA BUKIT BANAMA DI KECAMATAN BUKIT BATU KOTA PALANGKA RAYA. Dedy Norsandi

BAB I PENDAHULUAN. Gejala Pariwisata telah ada semenjak adanya perjalanan manusia dari suatu

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

DANAU ANGGI. Gambar 2. Peta Danau Anggi Giji dan Anggi Gita (Google map)

Transkripsi:

2.5.3 PARIWISATA Kabupaten Lamandau merupakan daerah hutan tropis. Keadaan landscape daerah ini yang terdiri dari perbukitan, sungai dan jeram ditambah lagi dengan adat istiadat dan budaya masyarakat yang beragam menjadikan daerah ini sangat tepat untuk dikembangkannya obyek pariwisata yang diharapkan akan lebih besar kontribusinya terhadap pendapatan daerah. Tabel 30 Jumlah Kunjungan Domestik dan Non Domestik Tahun Domestik (lokal) Jumlah (orang) Non Domestik (luar negeri) 2014 34 84 2013 22 65 2012 8 29 2011 5 22 2010 2 9 Sumber: Disparsenibud Kabupaten Lamandau, per Juni 2014 Kondisi kepariwisataan di Kabupaten Lamandau cukup banyak tetapi masih sangat perlu ditingkatkan promosinya untuk lebih meningkatkan kunjungan wisatawan baik asing maupun domestik. Adapun objek wisata tersebut terdiri dari wisata alam dan wisata budaya sebagai berikut:

1. Obyek Wisata Alam Dengan infrastruktur yang beragam, seperti hutan, bukit, air terjun dan sejumlah jeram. Obyek wisata alam ini antara lain : a. Silikan sangilipan Obyek wisata ini terletak di Desa Hulu Jajabo Kecamatan Delang dengan jalan darat sejauh + 130 km (2 jam) dari Nanga Bulik menuju Desa Hulu Jajabo dengan kondisi jalan yang sangat baik (aspal). b. Silikan Muhur Obyek wisata ini terletak di Desa Hulu Jajabo Kecamatan Delang dengan jalan darat sejauh + 140 km (2 jam) dari Nanga Bulik c. Silikan Tambai Obyek wisata ini terletak di Desa Penyombaan Kecamatan Delang dengan jalan darat sejauh + 130 km (2 jam) dari Nanga Bulik d. Silikan 33 Tingkat Obyek wisata ini terletak di Desa Penyombaan Kecamatan Delang dengan jalan darat sejauh + 130 km (2 jam) dari Nanga Bulik e. Silikan Garung Obyek wisata ini terletak di Desa Lopus Kecamatan Delang dengan obyek utama berupa air terjun ; obyek wisata ini dapat ditempuh dengan jalan darat sejauh + 126 km (2 jam) dari Nanga Bulik menuju Desa Lopus dengan kondisi jalan yang sangat baik (aspal) f. Susur Sungai Wisata Susur sungai dengan menggunakan Tubing (Ban Dalam) dapat dijumpai di desa Lopus Kecamatan Delang. g. Silingan Sukam

Obyek wisata ini terletak di Desa Sekombulan, Kecamatan Delang dengan obyek utama air terjun; obyek ini dapat ditempuh dengan jalan darat sejauh 70 km dari Nangan Bulik atau juga dapat dicapai dengan sungai selama 4 jam. h. Bukit Sampuraga Tempat ini terletak di Desa Karang Besi, Kecamatan Belantikan Raya dengan objek wisata alam (Legenda). Menuju tempat ini dapat dicapai melalui jalan darat sejauh + 60 km dari Nanga Bulik atau juga dapat dicapai dengan sungai selama 3,5 jam. i. Bukit Sebayan Obyek wisata panorama alam, flora dan fauna ini, berada di Desa Kudangan, Kecamatan Delang. Bukit ini dipercaya sebagai surga bagi penganut Kaharingan yang telah meninggal dan telah melalui ritual ayah (tiwah). j. Air Terjun Palikodan Obyek wisata panorama alam ini, berada di Desa Palikodan, Kecamatan Bulik Timur. Obyek wisata alam ini merupakan sungai dangkal dengan air jernih yang mengalir deras. Sangat cocok bagi wisatawan yang memiliki hobi arum jeram. 2. Obyek Wisata Budaya a. Rumah Betang Dinding Tambi Obyek wisata ini berada di Kelurahan Tapin, Kecamatan Lamandau dengan obyek-obyek Situs Budaya dan dapat ditempuh dengan jalan darat sejauh 60 km dari Nanga Bulik atau juga dapat dicapai melalui sungai selama 2 jam.

b. Rumah Betang Rumbang Bulin Rumah Betang ini terletak di Desa Bakonsu, Kecamatan Lamandau dengan obyek-obyek Situs Budaya. Lokasi dapat ditempuh melalui jalan darat darat sejauh 40 km dari Nanga Bulik atau juga dapat dicapai melalui sungai selama 1,5 jam. c. Rumah Betang Rumbang Perak dan Rumah Betang Rumbang Rongas Lokasinya ada di Kelurahan Kudangan, Kecamatan Delang dengan obyekobyek Situs Budaya. Lokasi dapat ditempuh melalui jalan darat darat sejauh 70 km dari Nanga Bulik atau juga dapat dicapai melalui sungai selama 4 jam. d. Bebantan Laman Merupakan acara ritual selamatan Desa dan pembersihan benda-benda pusaka yang dilakukan oleh masyarakat dayak tomun yang menganut kepercayaan Hindu Kaharingan. Acara ini dilakukan pada setiap tanggal 7 dan bulan 7 setiap tahun. e. Festival Bamboo Rafting Festival ini merupakan acara untuk memeriahkan Bebantan Laman dan juga bertujuan menarik minat wisatawan manca negara di Kecamatan

Delang. Untuk kedepannya Festival ini akan dijadikan sebagai event tahunan. f. Ayah Bosar/Tewah Ritual Ayah Bosar/Tewah adalah upaca pemakaman adat dari Suku Dayak Tomun yang masih memegang teguh Agama Kaharingan. Di beberapa Kecamatan, Ayah/Tewah dilakukan 2 tahun setelah pemakaman atau ketika diperkirakan daging sudah tidak ada lagi yang masih menempel di tulang jenazah. Tulang kemudian dikumpulkan, dibersihkan dan ditempatkan di tempat khusus yang disebut Sandung. Bagi orang kaya atau berstatus tinggi (bangsawan), biasanya dilakukan upacara penuh disebut "Ayah Bosar" dan dapat berlangsung selama 3-4 hari. Adapun masyarakat umum dan mereka yang ingin lebih praktis, upacara ini umumnya dilakukan segera setelah tempat pemakaman (pada hari yang sama). Seekor sapi atau kerbau yang akan dikorbankan pada prosesi Ayah Bosar ini sebelumnya diikat pada sejenis patung yang disebut Sapundu. Umumnya pada acara Ayah Bosar/Tewah ini selalu disertai dengan Tari Kanyan. g. Babolin Ritual pengobatan adat Dayak Tomun. h. Ritual Penyambutan Tamu Ritual tradisional menyambut tamu agung ini oleh Dayak Tomun yang datang ke Kabupaten Lamandau. Ritual ini dilakukan atas dasar keyakinan bahwa tamu agung yang datang tersebut membawa berkah bagi penduduk setempat dan untuk pengembangan daerah. Ritual ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu : 1) Totak Pantan : Pantan adalah semacam gerbang atau pintu masuk bangunan. Pantan dilambangkan sebagai bahaya yang menghalangi orang untuk mencapai tujuan mereka. Para tamu yang datang disambut dan dipandu menuju pintu masuk desa dan kemudian melakukan pemotongan simpul daun pandan menggunakan Mandau (semacam senjata tradisional Dayak) dan memasuki desa dengan diirngi tarian dan arak-arakan penyambutan;

2) Kobat Tongang : setelah Pantan dipotong, para tamu akan dipersilakan untuk mengikuti prosesi yang disebut Kobat Tongang yang dipimpin oleh sesepuh setempat. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan semacam doa untuk para tamu agar bertahan hidup, umur panjang, keberuntungan dan diberkati pada setiap pekerjaan sehingga mencapai keberhasilan. Tongang adalah tali kecil yang diikatkan di pinggang seperti gelang; 3) Baigal : Bagian terakhir dari rangkaian ritual penyambutan tamu yang disebut Baigal, merupakan jenis tari tradisional yang menggambarkan kebahagiaan mereka untuk kedatangan tamu. Tarian ini dipimpin oleh satu atau dua anggota adat local yang dihormati dan 2 pasang tamu diundang untuk menari. Siapa saja yang diundang untuk menari tidak boleh menolak. Sebelum tarian, mereka duduk di tengah-tengah lingkaran untuk disuguhi minuman tradisional. Tarian ini diiringi dengan musik yang disebut "Bagondang" dan berlangsung sampai 5-8 menit. i. Festival Babukung Babukung merupakan bagian dari ritual adat kematian bagi suku dayak tomun yang masih menganut agama Kaharingan. Istilah babukung berasal dari kata bukung, yang dalam bahasa dayak tomun adalah sebutan bagi orang yang menari dengan menggunakan properti penutup wajah berupa topeng.