BAB V PENUTUP. 1. Sengketa dagang antara Indonesia dan Korea Selatan bermula. pada saat KTC mengajukan petisi anti dumping dan melakukan

dokumen-dokumen yang mirip
MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA PERDAGANGAN INTERNASIONAL MELALUI DISPUTE SETTLEMENT BODY (DSB) WORLD TRADE ORGANIZATION

Hubungan dagang antara Indonesia dan Korea Selatan mengalami pasang surut. Dalam hubungan dagang antar kedua negara yang dibina dengan sangat baik, te

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

BAB I PENDAHULUAN. World Trade Organization (WTO) saat ini merupakan satu satunya organisasi

BAB I PENDAHULUAN. implikasi positif dan negatif bagi perkembangan ekonomi negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. World Trade Organization (WTO) secara resmi berdiri pada. tanggal 1 Januari 1995 dengan disepakatinya Agreement the World

PP 34/1996, BEA MASUK ANTIDUMPING DAN BEA MASUK IMBALAN BEA MASUK ANTIDUMPING DAN BEA MASUK IMBALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1996 TENTANG BEA MASUK ANTIDUMPING DAN BEA MASUK IMBALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1996 TENTANG BEA MASUK ANTIDUMPING DAN BEA MASUK IMBALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG TINDAKAN ANTIDUMPING, TINDAKAN IMBALAN, DAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN TENTANG TINDAKAN ANTIDUMPING, TINDAKAN IMBALAN, DAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN

BAB III PENUTUP. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakefektifan penyelesaian sengketa

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB III ISI PUTUSAN DALAM SENGKETA DAGANG ANTARA INDONESIA DENGAN KOREA SELATAN. argumentasi dari penggugat dan tergugat, akhirnya Panel mengeluarkan

Key Words: Indications, Practice of Dumping, Laws

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PMK.010/2015 TENTANG

2 Anti Dumping Terhadap Impor Produk Canai Lantaian Dari Besi Atau Baja Bukan Paduan Dari Negara Jepang, Republik Korea, Taiwan, Republik Rakyat Tiong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/PMK.010/2015 TENTANG

87 gugatan terhadap Pasal 2.1 TBT Agreement. Hanya saja, DSB bersikeras menolak untuk memenangkan gugatan kedua Indonesia yakni Pasal 2.2 TBT Agreemen

ANTIDUMPING CASE SETTLEMENT IN INDONESIA (In Case wheat flour import form Turkish)

HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL Dumping dan Anti Dumping

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/PMK.011/2013 dan berlaku sampai dengan tanggal 1 April 2016; c. bahwa berdasarkan ketentua

Presiden Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2/PMK.010/2018 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR

2015, No Menteri Perdagangan Nomor: 639/M-DAG/ SD/8/2015 tanggal 12 Agustus 2015 dan Surat Menteri Perdagangan Nomor: 799/M-DAG/SD/ 9/2015 tan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sangat cepat mengakibatkan semakin kuatnya tingkat

2 Perdagangan, yaitu pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan terhadap impor produk coated paper dan paper board; d. bahwa dalam rangka menindaklanjuti

PRINSIP-PRINSIP PERDAGANGAN DUNIA (GATT/WTO)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRINSIP WTO IKANINGTYAS

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.010/2015 TENTANG

Latar Belakang dan Sejarah Terbentuknya. WORLD TRADE ORGANIZATION (WTO) Bagian Pertama. Fungsi WTO. Tujuan WTO 4/22/2015

(Suci Hartati, SH, M.Hum) Abstrac

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Bea Masuk. Anti Dumping.Uncoated Writing. Printing Paper.

BAB IV SIKAP PEMERINTAH PASCA PUTUSAN DSB DALAM SENGKETA DAGANG ANTARA INDONESIA DENGAN KOREA SELATAN

Artikel 22 ayat 1, DSU Agreement.

KEBIJAKAN EKONOMI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

2015, No Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan tentang Tata Cara Pelaksanaan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atas Impor Barang dan Bahan Terte

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Disampaikan Oleh : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum

BAB I PENDAHULUAN. sekutu, maka dimulailah upaya membentuk lembaga-lembaga ekonomi

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2002 TENTANG TINDAKAN PENGAMANAN INDUSTRI DALAM NEGERI DARI AKIBAT LONJAKAN IMPOR

BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN TERHADAP INDUSTRI DI DALAM NEGERI DALAM SISTEM PERDAGANGAN BEBAS WTO

2 Perdagangan, yaitu pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan terhadap impor produk steel wire rod; d. bahwa dalam rangka menindaklanjuti hasil penyeli

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGANN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN TENTANG. Tindakan. b. bahwaa. Komite. pengenaan. Indonesia (KPPI), Masuk.

Ketika cakar Sang Naga kian kuat mencengkeram

KAJIAN YURIDIS KEBIJAKAN ANTIDUMPING DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL 1 Oleh : Lusy K.F.R. Gerungan 2

POSISI, TANTANGAN, DAN PROSPEK BAGI INDONESIA DALAM SISTEM PENYELESAIAN SENGKETA WTO

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, SALIN AN TENTANG PENGENAAN BEA MASUK ANTI DUMPING TERHADAP IMPOR PRODUK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PMK.011/2014 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2002 TENTANG TINDAKAN PENGAMANAN INDUSTRI DALAM NEGERI DARI AKIBAT LONJAKAN IMPOR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2002 TENTANG TINDAKAN PENGAMANAN INDUSTRI DALAM NEGERI DARI AKIBAT LONJAKAN IMPOR

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 248/PMK.011/2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu, di mana

MENTERI KEUANGAN, REPUBLIK INDONESIA SALINAN TENTANG MEALDISH (LACQUERED DENGAN. Bea Masuk. dumping

183/PMK.011/2009 PENGENAAN BEA MASUK ANTI DUMPING TERHADAP IMPOR BI-AXIALLY ORIENTED POLYPROPYLENE F

ABSTRAK. Kata kunci : WTO (World Trade Organization), Kebijakan Pertanian Indonesia, Kemudahan akses pasar, Liberalisasi, Rezim internasional.

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85/MPP/Kep/2/2003

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian yang sangat pesat telah. mengarah kepada terbentuknya ekonomi global. Ekonomi global mulai

Membantu Indonesia Menyediakan Perlindungan terhadap Praktik Perdagangan yang Tidak Adil dan Lonjakan Impor

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 533/KMK.01/1999 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/PMK.011/2014 TENTANG

195/PMK.011/2010 PENGENAAN BEA MASUK ANTI DUMPING TERHADAP IMPOR H SECTION DAN I SECTION DARI NEGARA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 427 /MPP/Kep/10/2000 T E N T A N G KOMITE ANTI DUMPING INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

TUGAS MATA KULIAH HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL. Aprilia Gayatri A Femita Adriani A

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109/PMK. 011/2012 TENTANG

SALINAN NOMOR TENTANG. Menimbang umum, dan/atau. konsumen, melindungii. Negara. Tahun menetapkan. Menteri. Barang 2013; Mengingat. Nomor.

BAB IV KETENTUAN YANG SEHARUSNYA DIMILIKI OLEH SISTEM PENYELESAIAN SENGKETA WTO DAN MANFAATNYA BAGI KEPENTINGAN NASIONAL INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II KASUS POSISI SENGKETA DAGANG ANTARA INDONESIA DENGAN KOREA SELATAN

PERLINDUNGAN INDUSTRI DOMESTIK DALAM PERDAGANGAN BEBAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA KEPUTUSAN INDONESIA TIDAK MERETALIASI KOREA SELATAN DALAM KASUS ANTI DUMPING PRODUK KERTAS INDONESIA SKRIPSI

2013, No bejana tekan dan tangki dari logam, serta pembuatan mesin pertanian dan kehutanan telah memenuhi kriteria penilaian dan ketentuan baran

113/PMK.011/2011 BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN TINTA K

SALINAN MENTERI NOMOR DENGAN. Pembuatan. elektronika. barang. terhadap. impor. c. bahwa. telah memenuhi. Komponen. dan bahan. Bea Masuk.

Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5

BAB 4 PENUTUP. 4.1 Kesimpulan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33/M-DAG/PER/8/2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014

KOMITE ANTI-DUMPING INDONESIA

Transkripsi:

114 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Sengketa dagang antara Indonesia dan Korea Selatan bermula pada saat KTC mengajukan petisi anti dumping dan melakukan penyelidikan dumping terhadap perusahaan-perusahaan eksportir produk kertas Indonesia. Atas penyelidikan KTC tersebut, maka Pemerintah Korea Selatan telah memberlakukan BMAD kepada produk-produk kertas PPC dan WF kepada SMG, yaitu sebesar 8,22 persen untuk Indah Kiat, Pindo Deli, dan Tjiwi Kimia, sedangkan April Fine dan eksportir kertas Indonesia lainnya sebesar 2,80 persen, melalui Regulation No. 330 of The ministry of Finance and Economy tertanggal 7 November 2003. Oleh karena itu, DSB membentuk sebuah panel untuk menyelesaikan sengketa dagang antara Indonesia dan Korea Selatan tersebut, atas permintaan Indonesia, setelah sebelumnya penyelesaian secara bilateral dengan Korea Selatan tidak berhasil. Setelah mempelajari argumentasi-argumentasi hukum yang diberikan oleh para pihak, maka pada tanggal 28 Desember 2005 DSB secara resmi menerbitkan Laporan Panel mengenai sengketa dagang antara Indonesia dan Korea Selatan. Panel DSB mengabulkan dan menyetujui gugatan Indonesia bahwa pemerintah Korea melakukan pelanggaran terhadap ketentuan ADA dalam mengenakan BMAD terhadap produk kertas Indonesia.

115 Akan tetapi, Korea Selatan tidak melaksanakan keputusan panel tersebut, oleh karenanya, Indonesia mengajukan permintaan peninjauan kembali kasus ini kepada DSB WTO pada tanggal 22 Desember 2006. Dan hasilnya adalah Panel mengukuhkan kemenangan Indonesia pada tanggal 28 September 2007, dan hingga saat ini Korea Selatan tidak menjalankan keputusan tersebut. 2. Dalam Laporan Panel, DSB memutuskan bahwa KTC telah melanggar ketentuan yang berkenaan dengan penentuan dumping dan penentuan kerugian. Selain itu DSB juga membuat rekomendasi untuk Korea Selatan. Keputusan DSB mengenai penentuan dumping adalah bahwa KTC telah melanggar Pasal 6.8 ADA dan paragraf 7 Annex II dalam menerapkan special circumspection dalam penggunaan informasi dari sumber informasi lain sebagai pengganti dari data penjualan domestik yang disediakan oleh Indah Kiat dan Pindo Deli; Pasal 6.7 ADA dalam hal pengungkapan hasil-hasil verifikasi; Pasal 6.4 ADA dalam hal pengungkapan rincian perhitungan nilai normal dengan metode constructed value untuk Indah Kiat dan Pindo Deli. Keputusan Panel DSB mengenai penentuan kerugian adalah KTC telah melanggar ketentuan Pasal 3.4 ADA dalam hal melakukan pemeriksaan atas dampak impor dengan harga dumping terhadap industri domestik, dan; Pasal 6.2 ADA dalam hal penolakan memberikan kesempatan kepada SMG untuk memberikan tanggapan-tanggapan atas hasil evaluasi faktor-faktor penentu kerugian, hal ini diputuskan oleh Panel

116 dalam siding yang kedua, karena sebelumnya Panel memutuskan bahwa KTC tidak melanggar Pasal 6.2 ADA ini; Pasal 6.5 ADA dengan tidak dapat memberikan alasan-alasan yang dapat diterima dengan merahasiakan informasi-informasi yang terdapat dalam permohonan penyelidikan dari industri domestik Korea. Atas keputusan DSB sebagaimana tersebut diasta, maka DSB merekomendasikan agar Korea Selatan melakukan perhitungan kembali atas keputusannya dan melakukan penyesuaian sesuai dengan kewajibankewajiban yang diatur dalam Perjanjian WTO. 3. Atas hasil putusan dan rekomendasi DSB tersebut, pemerintah Indonesia telah secara langsung meminta kepada Korea Selatan untuk mematuhi keputusan Panel DSB-WTO kepada Duta Besar Korea Selatan pada tanggal 3 Oktober 2007. Namun, Korea Selatan tidak menjalankan keputusan tersebut. Bahkan, KTC telah menyampaikan Report on Implementation of WTO Compliance Panel Decision. KTC dalam laporannya tersebut menyimpulkan tidak ada dasar yang kuat untuk mengubah keputusan BMAD produk certain paper asal Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia sebagai pihak yang dirugikan dapat melakukan kompensasi dan retaliasi sebagaimana diatur dalam Pasal 22 Ayat 1 DSU sebagai tindakan pengimbang apabila pihak yang melanggar tidak dapat melaksanakan rekomendasi dalam jangka waktu yang wajar. Namun demikian, sangat disayangkan pemerintah Indonesia hingga saat ini belum memiliki keinginan untuk menggunakan haknya untuk melakukan tindakan retaliasi kepada Korea Selatan. Keputusan

117 Indonesia untuk tidak menggunakan haknya ini didasarkan atas pemikiran bahwa apabila retaliasi dilakukan maka akan berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi Indonesia pada umumnya dan ekspor produkproduk Indonesia lainnya ke Korea Selatan. B. Saran-Saran 1. Indonesia sudah didukung putusan DSB WTO dan berhak atas pembebasan bea masuk antidumping (BMAD). Apabila Korea Selatan tidak mau melaksanakan keputusan DSB WTO tersebut, maka pemerintah dapat mengajukan retaliasi. Pemerintah harus bertindak tegas dan berani melakukan retaliasi terhadap Korea Selatan, mengingat DSB WTO yang telah menyatakan putusan Korea Selatan itu salah, prinsip Most favoured Nation maka Indonesia tidak tidak perlu khawatir dalam menerapkan retaliasi. Indonesia selalu memainkan perannya dengan baik selama menjadi anggota WTO, contohnya pada kasus mobil nasional Indonesia mengikuti keputusan yang telah dibuat oleh DSB walaupun hal tersebut merugikan Indonesia, oleh karena itu, Indonesia seharusnya kembali memainkan peranannya dengan baik dengan melakukan retaliasi terhadap Korea Selatan. Selain itu, telah banyak negara memanfaatkan retaliasi dalam menekan negara lain untuk tidak semena-mena menetapkan hambatan tarif. Kasus ini juga bisa menjadi yurisprudensi, karena negara lain bisa melihat apabila negara tersebut melakukan praktek yang sama seperti Korea, maka mereka akan mengetahui tindakan apa yang akan diambil

118 oleh WTO. Kasus ini juga dapat menjadi referensi negara lain, jika menemukan kasus serupa, mereka akan mengacu pada kasus ini. Tinggal sekarang bagaimana pemerintah Indonesia mau memposisikan negara ini dalam melawan ketidakadilan dalam perdagangan internasional. Sebab, dengan semakin berkembanganya perekonomian Indonesia maka akan semakin meningkat pula tuduhan dumping, subsidi dan tindakan safeguard terhadap produk-produk ekspor Indonesia oleh negara-negara mitra dagangnya. Apabila tidak ditangani dengan baik, maka ke depan produk dalam negeri kita masih akan terus dibayangi oleh kemungkinan kesulitan memasuki pasar negara tujuan, dan kemungkinan akan semakin banyak pula negara-negara lain yang akan mengenakan BMAD, bea masuk imbalan (BMI) atau tindakan safeguard kepada Indonesia. 2. Pemerintah agar melakukan penyuluhan-penyuluhan kepada produsen-produsen dalam negeri dan para eksportir Indonesia mengenai seluk beluk perdagangan internasional, dan hambatan-hambatan yang mungkin terjadi, khusunya mengenai masalah dumping, agar dapat berhati-hati dalam menghadapi tuduhan dumping dari negara lain. Hal ini perlu dilakukan agar para pelaku bisnis dalam negeri lebih bersiap dengan adanya ancaman dumping ini.