BAB I PENDAHULUAN. dirinya dalam mekanisme investasi tersebut sehingga dengan sendirinya ia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap harga saham pada. perusahaan yang terdaftar di JII tahun

PENGARUH PERGERAKAN RASIO PROFITABILITAS EMITEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. Pasar, Firm Size, Tingkat Suku Bunga dan Nilai Tukar Terhadap Return Saham Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol.4, No.1, (2014), 79.

BAB I PENDAHULUAN. dana bagi investor serta menambah pilihan investasi, yang dapat juga diartikan

BAB I PENDAHULUAN. dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan, salah satunya dalam bentuk ekuitas (saham). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan kekuatan lebih dari masing-masing perusahaan untuk mengembangkan

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. hlm Inggrid Tan, Bisnis dan Investasi Sistem Syariah, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 2009,

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana dapat mengeluarkan surat berharga yang akan. diperjualbelikan di pasar modal sehingga mereka dapat memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. investasi pasar modal yang dikenal saat ini cukup beragam diantaranya saham,

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang (Tandelilin, 2001). Investasi yang. berupa: saham, obligasi, warrant, right, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN. saham yang ada di BEI, Jakarta Islamic Index (JII) adalah satu-satunya yang. beroperasi berdasarkan prinsip syariah.

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan salah satu kegiatan muamalah yang sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar baik ditinjau dari sudut supply maupun demand. Potensi dari

BAB I PENDAHULUAN. Supriyadi, Pasar Modal Syariah di Indonesia (Menggagas Pasar Modal Syariah dari Aspek Praktik), Kudus, STAIN Kudus, 2009, hlm. 30.

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemerintah. Melalui pasar modal pemerintah dapat mengalokasikan dana dari

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Pasar modal Indonesia merupakan pasar modal yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan didalamnya. Hal ini disebabkan adanya keinginan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangannya jauh lebih pesat bila dibandingkan dengan perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang memberikan return yang paling optimal. Tujuan utama investor

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat pembangunan suatu negara. Hal ini dimungkinkan karena

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang memiliki siitem perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang pada akhir-akhir ini menarik minat para investor. Tujuan semua investasi

BAB I PENDAHULUAN. nominal (mata uang) serta dapat diperjual-belikan. Sedangkan menurut Dyah

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini jika berbicara mengenai investasi tentu kita akan

BAB I PENDAHULUAN. penurunan keuntungan, yang mengakibatkan turunnya tingkat return saham. Grafik LQ45 Periode sampai

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

menentukan apakah harga saham tersebut sudah mencerminkan nilai intrinsiknya. Ide dasar pendekatan ini adalah bahwa harga saham dipengaruhi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

PENGARUH EVA DAN RASIO-RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG GO PUBLIK DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dibutuhkan biaya atau dana yang tidak sedikit. Dana tersebut

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu Negara, karena pasar modal memiliki fungsi sebagai suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. (Harjito

BAB I PENDAHULUAN. modal Indonesia dianjurkan lebih gencar mempersiapkan diri meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadinya penurunan perekonomian di suatu negara. Menurut Tandelilin (2010:26) pasar modal (capital market) adalah

BAB I PENDAHULUAN. dananya, baik dalam bentuk saham, deposito, atau dalam bentuk investasi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian. Bahkan pasar modal juga dapat dipandang sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha semakin memicu persaingan antar. perusahaan untuk mencapai suatu keberhasilan. Indikator keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia juga terbilang berkembang dengan pesat. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa dana yang bersifat abstrak berupa surat-surat berharga dibursa efek.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),

BAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatkan atau memperluas jaringan bisnisnya. terlebih lagi jika jumlah uang yang akan diinvestasikan sangat besar.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 laju investasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun

I. PENDAHULUAN. yang sangat mengesankan. Hal ini terlihat dari kenaikan indeks harga sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. tidak terjadi kesalahan dalam menjalankannya, dibutuhkan rasio keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan media pertemuan antara pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari

I. PENDAHULUAN. (analisis perusahaan) karena laba perusahaan selain merupakan indikator

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. dana tersebut ke berbagai sektor yang produktif. Pasar modal dalam fungsi ekonominya menyediakan fasilitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa fasilitas perdagangan sekuritas. Undang-Undang Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah,

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. akhir dari proses akuntansi, yang disajikan sebagai bahan informasi bagi

BAB 1. Pasar modal adalah bagian dari pasar financial dan tempat bertemunya investor dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada intinya ialah untuk mendapatkan profit yang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membuat analisis investasi sebelum menanamkan dananya. Perkembangan instrumen

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Meskipun saham memungkinkan para pemodal untuk. perubahan-perubahan yang terjadi. Baik pengaruh eksternal maupun

BAB I PENDAHULUAN. dari 45 saham dengan likuiditas (liquid) tinggi yang diseleksi melalui beberapa

BAB I PENDAHULUAN. dalam perusahaan. Oleh karena itu, keputusan pendanaan menjadi pertimbangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Ada beberapa faktor-faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan kegiatan mengembangkan harta kekayaan dengan cara-cara tertentu yang mengakibatkan aktivitas dan risiko. Dimana pemilik modal (investor) menanamkan sahamnya dalam aktivitas yang melibatkan dirinya dalam mekanisme investasi tersebut sehingga dengan sendirinya ia akan menerima kemungkinan keuntungan dan kerugian sebagai risiko dari aktivitas tersebut. Akan tetapi, sebelum melakukan investasi, investor perlu memastikan apakah modal yang ditanamkan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return) yang diharapkan atau tidak, yaitu dengan cara mengetahui kinerja perusahaan. Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Keberadaan pasar modal merupakan salah satu factor penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Selain itu, pasar modal memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio sesuai dengan risiko yang bersedia mereka tanggung dan tingkat keuntungan yang diharapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifat liquid (mudah dirubah). 1 1 Baharudin Susanto, Pasar Modal Syariah, (Yogyakarta: UII Perss YogyKrt, 2009), hal.

2 Berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 Tentang Penerbitan Efek Syariah dan Fatwa DSN MUI No.40/DSN MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Prinsip Syariah di Pasar Modal yang mencakup Saham Syariah, Obligasi Syariah dan Reksadana Syariah. Perkembangan pasar modal syariah menunjukkan kemajuan seiring dengan meningkatnya indeks yang ditunjukkan dalam Jakarta Islamic Index. (JII). Peningkatan indeks pada JII walaupun nilainya tidak sebesar pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetapi kenaikan secara prosentase indeks pada JII lebih besar dari IHSG. Pasar modal syariah menggunakan prinsip, prosedur, asumsi, instrumentasi, dan aplikasi yang bersumber dari nilai epistemologis Islam. Jakarta Islamic Index (JII) merupakan salah satu sarana bagi investor yang ingin menanamkan dananya dalam bentuk syariah di Bursa Efek Indonesia. Pasar modal syariah merupakan alternative investasi yang tidak bisa terlepas dari variable makro ekonomi dan juga sangat rentan dipengaruhi oleh pasar saham nasional. 2 Variabel-variabel yang dapat mempengaruhi harga saham yaitu Rasio Profitabilitas Emiten yang terdiri dari indikator Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE), dimana ROA dan ROE merupakan indikator profitabilitas yang memberikan informasi kepada investor atas kinerja perusahaan dalam memperoleh keuntungannya. 2 Adrian Sutedi,, Pasar Modal Syariah Sarana Investasi Keuangan Berdasarkan Prinsip Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2011, 63

3 Return on Asset (ROA) merupakan gambaran produktivitas perusahaan mengelola dana sehingga menghasilkan keuntungan. Perhitungan atas total aktiva (ROA) dihitung dengan cara membandingkan laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham biasa dengan total aktiva. 3 Semakin besar nilai ROA, akan menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik pula, Karena tingkat pengembalian investasi semakin besar Nilai ini mencerminkan pengembalian perusahaan dari seluruh aktiva (pendanaan) yang diberikan pada perusahaan. Return On Equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menggambarkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini semakin baik karena berarti posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian juga sebaliknya. 4 Berikut tabel pergerakan ROA, ROE dan harga saham yang masuk dalam JII: 3 John Wild, et. all., (Analisis Laporan Keuangan), terj. Yavini dan Nurwahyu, (Jakarta: Salemba Empat, 2005), Hal: 65 4 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan Edisi Kesebelas, ( Jakarta: PT. Rajagrafindo, 2008) hlm.204

4 Gambar. 1.1 Data rata-rata Return On Asset / ROA tahun 2012-2014 RETURN ON ASSET 20 15 10 5 16.39 15.69 12.75 0 2012 2013 2014 Sumber: www.idx.co.id data ROA diolah. Gambar. 1.2 Data rata-rata Return On Equity / ROE tahun 2012-2014 30 25 20 15 10 5 0 RETURN ON EQUITY 27.44 24.7 22.57 2012 2013 2014 Sumber: www.idx.co.id data ROE diolah. Gambar 1.3 Data rata-rata Harga Saham Saham Syariah Tahun 2012-2014 H A R G A S A H A M S Y A R I A H ( R P ) 9300 9200 9100 9000 8900 8800 8700 8600 8500 8400 9221 9030 8706 2012 2013 2014 Sumber: www.idx.co.id data Harga saham syariah diolah

5 Tabel diatas berisi data rata-rata beberapa perusahaan yang tergabung dalam JII periode 2012-2014. ROA memperlihatkan adanya penurunan selama tiga tahun dan ROE pun juga mengalami penurunan. Dari penurunan ROA dan ROE tersebut tidak diikuti oleh penurunan harga saham. Nilai rata-rata harga saham tersebut menunjukkan bahwa harga saham mengalami penurunan di tahun 2013. Besarnya ROA dan ROE menunjukkan bagaimana perusahaan mampu menyeimbangkan struktur permodalan sehingga bisa menarik investor beerinvestasi. Berdasarkan penelitian dari Ria yaitu menunjukkan bahwa ROA berpengaruh terhadap harga saham dan ROE juga berpengaruh terhadap harga saham. 5 Dimana pergerakan nilai ROA naik ataupun turun tidak akan mempengaruhi nilai saham di pasar saham, dan tidak bisa dijadikan acuan bagi investor untuk menilai kinerja suatu perusahaan. Sedangkan hubungan ROE yang positif menunjukkan adanya keterkaitan antara rasio modal dengan nilai saham, dan investor maupun pihak yang berkepentingan dengan perusahaan dapat melihat nilai ROE untuk mengukur nilai saham di pasar saham. Harga saham merupakan salah satu ukuran indeks prestasi perusahaan, yaitu seberapa jauh manajemen telah berhasil mengelola perusahaan atas nama pemegang saham. Harga saham sebagai indikator nilai perusahaan akan mengalami berbagai kemungkinan kenaikan harga atau 5 Ria Andriyani, Pengaruh Rasio Profitabilitas (Return On Asset (Roa) Dan Return On Equity (Roe) Pt. Unilever Indonesia, Tbk) Terhadap Harga Saham Pt. Unilever Indonesia, Tbk Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode Triwulan 2007-2013 (Skripsi). Other thesis, UIN Raden Fatah Palembang. 2016 http://eprints.radenfatah.ac.id/484/ Minggu, 3 Juli 2016

6 penurunan harga karena dipengaruhi oleh berbagai variabel fundamental dan teknikal, dan variabel-variabel tersebut akan membentuk kekuatan pasar yang berpengaruh terhadap transaksi saham. Harga saham merupakan nilai saham di pasar atau yang biasa disebut dengan nilai pasar atau harga pasar yang berfluktuasi dari waktu ke waktu tergantung dari prospek perusahaan di masa yang akan datang. 6 Berdasarkan permasalahan yang timbul saat ini serta mengacu pada penelitian terdahulu dari uraian diatas penulis mengangkat judul Pengaruh Return On Asset dan Return On Equity Terhadap Harga Saham Syariah Perusahaan Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2012-2014. B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah 1. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah pada penelitian ini membahas tentang sejauh mana pengaruh Return On Asset dan Return On Equity terhadap harga saham syariah perusahaan yang terdaftar di JII meliputi: a. Return On Asset (ROA) Suatu ukuran yang dipergunakan untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki perusahaan. ROA yang positif menunjukkan total aktiva yang dipergunakan untuk operasi perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya jika ROA negative menunjukkan total aktiva yang dipergunakan tidak akan memberikan keuntungan. 6 Anoraga, Pengantar Pasar.., hal: 59

7 b. Return On Equity (ROE) Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan bank (perusahaan) dalam meningkatkan labanya melalui semua kemampuan dan sumber yang ada sehingga diketahui ukuran tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh perusahaan tersebut. Dan semakin tinggi ROE menunjukkan semakin efisiensi perusahaan dalam menghasikan keuntungan dari total ekuitasnya. 7 c. Harga Saham syariah adalah suatu variable dimana dijadikan patokan apakah saham yang maksudkan sudah masuk dalam kriteria syariah. Dalam usaha yang dijalankan dapat dilihat dari bentuk kegiatan usahanya dan tujuan dari pembelian saham tersebut. Saham dapat dikatakan halal jika perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut bergerak dalam bidang yang halaldan dalam tujuan pembelian digunakan untuk investasi bukan untuk spekulasi (judi). 2. Batasan Masalah Untuk lebih fokus dalam pembahasan dan lebih mudah dalam pencarian data, maka pembahasan yang akan diteliti oleh penulis hanya dibatasi pada aspek pasar modal syariah pada produk saham syariah. Dimana dari sekian banyak produk pasar modal yang sebagian besar diminati oleh para investor yaitu produk saham. Yang mana ruang lingkupnya yaitu saham yang terdaftar dalam perusahaan yang masuk JII periode 2012-2014. 7 Veithzal Rivai dan Alvian Arifin, Islamic Banking : Sebuah Teori, Konsep, dan Aplikasi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010, hal. 865

8 C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang di uraikan diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap harga saham syariah perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2012-2014? 2. Apakah Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap harga saham syariah perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2012-2014? 3. Apakah Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) secara bersama sama berpengaruh terhadap harga saham syariah perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2012-2014? D. Tujuan Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang telah di rumuskan, maka tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Untuk menguji pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap harga saham syariah perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2012-2014. 2. Untuk menguji pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap harga saham syariah perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2012-2014. 3. Untuk menguji seberapa berpengaruhnya Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) terhadap harga saham syariah perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2012-2014.

9 E. Hipotesis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah: 1. Hipotesis pertama: Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap harga saham syariah perusahaan yang terdaftar di JII 2. Hipotesis kedua: Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap harga saham syariah perusahaan yang terdaftar di JII 3. Hipotesis ketiga: Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap harga saham syariah perusahaan yang terdaftar di JII F. Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan tersebut penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut : 1. Kegunaan teoritis Untuk memberikan tambahan informasi dan wawasan ilmu pengetahuan bagi pembaca ataupun investor mengenai pengaruh berbagai variabel makroekonomi terhadap Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia. 2. Kegunaan praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat praktis bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil penelitian ini, diantaranya :

10 a. Bagi Akademisi 1) Menambah wawasan pengetahuan mengenai perkembangan tingkat harga Saham Syariah di Indonesia, 2) Sebagai syarat dalam melanjutkan penelitian skripsi. b. Bagi Praktisi 1) Sebagai pertimbangan ekonomi Indonesia dalam faktor-faktor yang dapat memajukan industri keuangan non bank syariah. 2) Menjadi pertimbangan agar Saham Syariah, bukan hanya berpandangan untuk meraik keuntungan bisnis, tetapi juga memperhatikan aturan-aturan syariah yang sudah terkandung dalam setiap instrumen keuangan syariah. c. Bagi Penelitian Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam pada aspek analisis, rentang periode maupun variabel penelitian yang digunakan terkait berbagai faktor makroekonomi yang dapat mempengaruhi pergerakan Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia.

11 G. Penegasan Istilah 1. Definisi Konseptual Definisi Konseptual dimaksudkan untuk menghindari kesalah pahaman dan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian. Definisi konseptual ini berdasarkan pada referensi serta literature yang telah ada. Sesuai dengan judul penelitian Pengaruh Return On Asset dan Return On Equity Terhadap Harga Saham Syariah Perusahaan Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2012-2014, maka penegasan istilah sebagai berikut: a. Harga Saham (Y) merupakan salah satu ukuran indeks prestasi perusahaan, yaitu seberapa jauh manajemen telah berhasil mengelola perusahaan atas nama pemegang saham. Harga saham sebagai indikator nilai perusaaaan akan mengalami berbagai kemungkinan kenaikan harga atau penurunan harga karena dipengaruhi oleh berbagai variabel fundamental dan teknikal, dan variabel-variabel tersebut akan membentuk kekuatan pasar yang berpengaruh terhadap transaksi saham. b. Return On Asset / ROA (X1) merupakan salah satu rasio profitabilitas. Dalam analisis laporan keuangan, rasio ini paling sering dilihat, karena dapat menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. ROA mampu mengukur kemampuan perusahaan manghasilkan keuntungan pada masa lampau untuk kemudian diproyeksikan di masa yang akan datang. Rasio ini

12 mengukur tingkat pengmbalian dari bisnis atas seluruh asset yang ada. 8 c. Return On Equity / ROE (X2) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan bank (perusahaan) dalam meningkatkan labanya melalui semua kemampuan dan sumber yang ada sehingga diketahui ukuran tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh perusahaan tersebut, yaitu semakin tinggi ROE menunjukkan semakin efisiensi perusahaan dalam menghasikan keuntungan dari total ekuitasnya. 9 2. Definisi Operasional Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalah pahaman dan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian Sesuai dengan judul penelitian Pengaruh Return On Asset dan Return On Equity Terhadap Harga Saham Syariah Perusahaan Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2012-2014, maka penegasan istilah sebagai berikut: a. Return On Asset / ROA (X1) yang dapat dicari dengan rumus: b. Return On Equity / ROE (X2) yang dapat dicari dengan rumus: 8 Ibid, hal 86 9 Veithzal Rivai dan Alvian Arifin, Islamic Banking : Sebuah Teori, Konsep, dan Aplikasi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010, hal. 865

13 H. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan skripsi ini disajikan dalam enam bab, dan setiap babnya terdapat sub-sub sebagai perinciannya. Bagian Awal Terdiri dari halaman sampul depan, halaman judul, persetujuan, pengesahan, pernyataan keaslian, motto, persembahan, prakata, daftar tabel, daftar gambar, daftar lambang dan singkatan, daftar lampiran, pedoman transliterasi, abstrak dan daftar isi. BAB I PENDAHULUAN Dimaksudkan untuk memberikan uraian yang akan dibahas dalam skripsi mengenai Latar Belakang Masalah, Identifikasi dan Batasan Masalah, Rumusan Masalah,Tujuan Penelitian, Hipotesis Penelitian, Penegasan Istilah Kegunaan Penelitian dan Sitematika Pembahasan BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang dibahas meliputi Diskripsi Teori, Penelitian Terdahulu, dan Kerangka Konseptual. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini memuat metode penelitian yang terdiri dari Rancangan Penelitian (pendekatan dan jenis penelitian), Variabel Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian, Kisi-kisi Instrumen, Instrumen Penelitian, Data dan Sumber data, Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data.

14 BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian berupa Deskripsi Data dan Pengujian Hipotesis. BAB V PEMBAHASAN Bagian ini memuat pembahasan Rumusan Masalah I, pembahasan Rumusan Masalah II, dan pembahasan Rumusan Masalah III BAB VI PENUTUP Pada bab ini membuat kesimpulan dan saran-saran dari penulis yang diajukan kepada pihak yang berkepentingan. Bagian Akhir Terdiri dari Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, surat pernyataan keaslian skripsi dan daftar riwayat hidup.