BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERANAN SISTEM PERSEDIAAN DALAM MENDUKUNG KELANCARAN PRODUKSI PADA PT SPM JAKARTA.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 1. PENDAHULUAN. Pemesanan barang merupakan kegiatan yang sangat penting pada bagian

Akuntansi Biaya. Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan (Materials : Controlling, Costing and Planning)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Operasional. Metode EOQ

INVESTASI DALAM PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Asti Widayanti S.Si M.T

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)

Manajemen Produksi dan Operasi. Inventory M-4

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB V PENGELOLAAN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN. a. Pengertian Persediaan. 2) Persediaan Barang Dalam Proses. 2) Persediaan Barang Jadi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang

Proudly present. Manajemen Persediaan. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deterministik, dengan

Persediaan adalah barang yang sudah dimiliki oleh perusahaan tetapi belum digunakan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

MANAJEMEN PERSEDIAAN

INVENTORY Klasifikasi Bahan Baku :

Nama : Mutiara Dey NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE.,MM,

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Jenis sediaan yang ada dalam

ANALISIS PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

Akuntansi Biaya. Materials : Controlling, Costing, and Planning. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

B I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan

PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Persediaan. Ruang Lingkup. Definisi. Menetapkan Persediaan. Keuntungan & Kerugian Persediaan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode Economic Order Quantity. Subjek yang akan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ristono (2009) persediaan adalah barang-barang yang disimpan

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Helsinawati, SE, MM Bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Factory : Jalan Raya Serang Km 18.8 Desa Sukanegara Tangerang Banten.

MANAJEMEN PERSEDIAAN

LAPORAN RESMI MODUL VI INVENTORY THEORY

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA UD. ADI MABEL

Pengelolaan Persediaan

1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh

PENTINGNYA INVENTORY CONTROL BAHAN BAKU UNTUK MEMPERLANCAR PROSES PRODUKSI PADA PERUSAHAAN

CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM MENGEFISIENKAN BIAYA PERSEDIAAN PADA UMKM KUE NIKMAT RASA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau

Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ)

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam menunjang operasi (kegiatan) dari perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 DATA. Primatama Konstruksi departemen PPIC (production planning and inventory

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

Bab 1. Pendahuluan. Persediaan bahan baku dalam perusahaan industri memegang peranan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY

Industrial Management ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU BUAH KELAPA SAWIT PADA PT. BAHARI DWIKENCANA LESTARI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Metode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Zulian Zamil : 2003).

Syukriah, Putri Narisa Lia. Jurusan Teknik Industri, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II BAHAN RUJUKAN. dagang maupun manufaktur. Bagi perusahaan manufaktur, persediaan menjadi. berpengaruh pada kegiatan produksi dan penjualan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Anggaran Bahan Baku. Deskripsi Materi :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di

MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan seperti kelebihan atau kekurangan persediaan. Jika

CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sistem Persediaan Yang Digunakan Oleh PT Garuda Makmur Mandiri 4.1.1 Pengadaan Barang Dalam pencapaian tujuan dari suatu perusahaan diperlukan adanya efektifitas dan efisiensi dari seluruh aktivitas atau kegiatan yang dilakukan perusahaan, salah satunya adalah pengelolaan persediaan. Hal ini disebabkan karena tidak selamanya barang-barang tersedia setiap saat, yang berarti bahwa perusahaan akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya didapatkan. Pada prinsipnya persediaan dapat mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan. PT Garuda Makmur Mandiri menyadari bahwa persediaan sangat mempengaruhi kinerja dari proses produksinya, oleh karena itu PT Garuda Makmur Mandiri berusaha mengelola persediaannya sebaik mungkin untuk menunjang kelancaran proses produksinya. PT Garuda Makmur Mandiri dalam memenuhi kebutuhannya (granit) melakukan pemesanan dengan metode Order cycle System, yaitu sistem atau cara pemesanan bahan dimana jarak atau interval waktu dari pemesanan tetap, yaitu tiap bulan sekali dengan jumlah 1913 box/pesanan 4.1.2 Kebijakan Pembelian Pengadaan barang dilaksanakan berdasarkan permintaan marketing, berupa reques order kepada Kantor pusat yang berada di Medan. Pembelian dilakukan oleh departemen marketing cabang dengan menghubungi departemen marketing pusat. 4.1.3 Sistem Penerimaan, Penyimpanan, dan Pemeliharaan Barang a. Penerimaan barang Apabila barang-barang yang dibeli telah sampai, maka barang-barang tersebut harus masuk gudang. Barang-barang yang diterima digudang 50

terlebih dahulu harus diperiksa oleh bagian administrasi dengan diteliti mengenai : 1. Jumlah barang yang sebenarnya diterima dan dibandingkan dengan surat pesanan barang. 2. Kualitas dan ukuran barang yang diterima harus sesuai dengan kontrak. b. Penyimpanan dan pemeliharaan barang Untuk penyimpanan bahan baku disimpan di gudang dan didata berupa packing list, lalu data tersebut dimasukkan kedalam computer. Dalam satu bulan sekali dilakukan stock opname untuk menghitung secara fisik supaya data yang ada dikomputer sesuai dengan kenyataan. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari kehilangan atau pencurian. 4.1.4 Pengeluaran Dan Pemeriksaan Barang Bagian penjualan menginput data penjualan sesuai dengan surat pemesanan barang dari konsumen, kemudian membuat surat jalan yang telah disetujui oleh supervisor marketing dan supervisor keuangan. Surat jalan tersebut diberikan kepada bagian gudang, kemudian kepala gudang mengeluarkan barang yang diminta sesuai dengan surat jalan. Setiap barang yang dikeluarkan dari gudang tersebut diperiksa terlebih jumlahnya harus sesuai dengan surat jalan. Kemudian diperiksa juga fisik dari granit tersebuat apakah ada cacatnya atau tidak, 4.2 Sistem Pemesanan Yang digunakan oleh PT Garuda Makmur Mandiri Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan penyediaan barang maka setiap perusahaan hendaknya melakukan kegiatan pemesanan barang. Sistem pemesanan barang yang digunakan PT Garuda Makmur Mandiri dalam melaksanakan pengendalian persediaan barang dagangannya dengan Order cycle System. 4.3 Jenis-Jenis Persediaan Jenis persediaan yang diteliti oleh penulis pada PT Garuda Makmur Mandiri dalam penelitian ini yaitu persediaan granit. 51

4.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sistem Persediaan Faktor-faktor yang mempengaruhi system persediaan ini terdiri dari beberapa macam. Dalam hal ini akan saling berhubungan, sehingga secara bersama- sama akan mempengaruhi persediaan barang. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi system persediaan, yaitu : 4.4.1 Jumlah kebutuhan rata-rata Jumlah kebutuhan rata-rata granit per tahun diambil dari total penjualan granit tahun lalu, yaitu pada tahun 2011 sebanyak 21.870 box. Sebagai antisipasi terjadinya kerusakan bahan baku atau cacat produksi, perusahaan menambah 5% dari kebutuhan granit tahun lalu yaitu sebesar 1086 box. Sehingga total granit yang direncanakan untuk disediakan sebanyak A 22.956 box pertahunnya atau N 1913 box per sekali pesan (setiap 1 bulan sekali). Berikut ini adalah perhitungannya : 21.870 box/tahun x 105% 22.956 box/tahun 22.956 box : 12 pesanan/tahun 1913 box/pesanan. 4.4.2 Harga Barang Harga barang yang akan dibeli menjadi salah satu faktor penentu dalam kebijksanaan persediaan barang. Harga barang ini dijadikan sebagai dasar oleh perusahaan untuk melakukan pembelian.harga granit relatif stabil yaitu sebesar : Rp 139.000,- per box 4.4.3 Biaya Pemesanan dan Biaya Penyimpanan Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengadakan persediaan barang dagang ini harus diperhitungkan juga besarnya persediaan. Di dalam perhitungan biaya persediaan ini, pada umumnya dikenal dua jenis macam biaya, yaitu : a. Biaya pemesanan (ordering cost) Biaya pemesanan ini adalah biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan berkenaan dengan pemesanan barang-barang dari penjual, sejak hari pesanan dibuat dan dikirim kepada penjual, serta diinspeksi di gudang. Dalam hal pemesanan ini, PT Garuda Makmur Mandiri menetapkan biaya pemesanan untuk melakukan pemesanan untuk melakukan pemesanan 52

adalah P Rp 350.000,-/ pesanan. termasuk di dalam biaya pemesanan ini adalah biaya telefon, biaya penerimaan dan biaya pemeriksaan. Biaya pengangkutan dari supplier ke gudang ditanggung oleh supplier. b. Biaya penyimpanan (carrying cost) Biaya penyimpanan ini adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Pada PT. Garuda Makmur Mandiri, biaya penyimpanan timbul dari biaya sewa gudang sebesar Rp 54.000.000 dibagi dengan total pembelian per tahun. Biaya total pembelian selama tahun 2011 adalah 22.956 box Biaya penyimpanan per unit biaya sewa gudang total pembelian setahun Biaya penyimpanan per unit 54.000.000 22.956 Biaya penyimpanan per unit Rp 2352/box Persediaan rata-rata Persediaan awal periode + Persediaan akhir periode 2 1913 + 0 2 956 box Sedangkan total biaya penyimpanan pertahun sebgaimana proses perhitungan di bawah ini. Total Biaya penyimpanan Biaya Penyimpanan perunit x persediaan rata-rata Rp,2352-/box x 956 box Rp 2.248.512 Dengan demikian, total biaya penyimpanan pertahun adalah sebesar S total Rp 2.248.512,- Berikut ini adalah nilai persediaan rata-rata dengan proses perhitungan sebagai berikut : Nilai Persediaan Rata-rata Harga perunit x persediaan rata-rata Rp 139.000,-/box x 956 box 53

132.884.000,- Rp 132.884.000 Sedangkan nilai persediaan rata-rata pertahun adalah sebesar Rp Hal ini menunjukkan bahwa besarnya biaya penyimpanan dari nilai persediaan rata-rata adalah sebesar : C C Total biaya penyimpanan Nilai persediaan rata - rata Rp 2.248.512 Rp 132.884.000 C 0,017 atau 1,7% dari nilai persediaan rata-rata. 4.4.4 Persediaan Pengaman Perusahaan melakukan persediaan pengaman untuk menjaga kemungkinan kerusakan barang dan cacat produksi dalam masa proses produksinya. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan perusahaan untuk melakukan persediaan pengaman, yaitu : 1. Perusahaan memiliki kapasitas gudang yang mencukupi 2. Sifat fisik barang 3. Proses produksi Biaya pemesanan bukan menjadi dasar pertimbangan untuk melakukan persediaan pengaman mengingat besarnya biaya pemesanan yang relatif kecil. Persediaan pengaman ini dialokasikan pada awal pemesanan yang selanjutnya berkurang secara proporsional hingga habis pada waktu pemesanan kembali. Dengan pertimbangan harga yang relatif stabil dan pemenuhan kebutuhan yang selalu dapat dipenuhi oleh supplier, perusahaan memutuskan untuk tidak menyisakan persediaan pengaman pada waktu pemesanan kembali. 4.4.5 Masa Tunggu (Lead Time) Adanya perbedaan waktu antara saat dilakukan pemesanan dengan saat penerimaan pesanan, perbedaan waktu ini disebut waktu menunggu. Jadi yang dimaksud dengan lead time adalah lamanya waktu antara mulai dilakukannya pemesanan sampai dengan kedatangan bahan baku yang diterima di gudang persediaan bahan baku. Menurut hasil hasil penelitian pada PT. Garuda Makmur Mandiri, waktu tunggu di perusahaan ini sekitar empat hari. 54

Dengan diketahuinya lead time yang pasti pihak manajemen perusahaan diharapkan dapat menentukan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan atau pembelian bahan baku yang diperlukan, sehingga resiko terjadinya kekurangan persediaan bahan baku dapat ditekan seminimal mungkin. 4.5 Analisis mengenai Perhitungan Persediaan Pada umumnya persediaan terdiri dari berbagai jenis barang yang sangat banyak jumlahnya. Masing-masing jenis barang membutuhkan analisis tersendiri untuk mengetahui besarnya order size dan order point. Untuk menganalisis perhitungan persediaan, kita dapat menggunakan analisis jumlah pemesanan ekonomis (EOQ). 4.5.1 Analisis Jumlah Pesanan Ekonomis (EOQ) Jumlah atau besarnya pesanan yang diadakan hendaknya menghasilkan biaya-biaya yang timbul dalam persediaan dapat minimal. Model EOQ ini adalah suatu model matematika yang digunakan untuk menentukan jumlah barang yang harus dipesan untuk memenuhi permintaan akan kebutuhan barang. Untuk menentukan jumlah pemesanan yang ekonomis ini kita harus berusaha memperkecil biaya-biaya pemesanan (ordering cost) dan biaya-biaya penyimpanan (carrying cost). Dalam hal ini penulis menganalisis perhitungan jumlah pemesanan yang ekonomis (EOQ) pada PT. Garuda Makmur Mandiri. Diketahui : Total kebutuhan box granit A 22.956 box/pertahun Harga bahan baku R Rp 139.000,- per box Biaya pemesanan P Rp 350.000,- Rasio Biaya Penyimpanan pertahun relative terhadap Nilai persediaan Rata-rata pertahun C 1,7% Dari informasi di atas dapat ditetapkan Jumlah Pemesanan Ekonomis atau EOQ adalah : 55

N 2AP RC 2x 22.956 x 350.000 139.000 x 0,017 15.309.000.000 139.000 x 0,017 2608 box/order Jumlah Optimum frequensi Pemesanan adalah : F ARC 2P 22.956 x 139.000 x 0,017 2 x 350.000 8,59 9 order per tahun Berdasarkan Jumlah Pemesanan Ekonomis atau EOQ di atas maka Total Biaya Pemesanan Ekonomis per tahunnya menjadi : Biaya pemesanan Ekonomis per tahun 21.870 x 350. 000 2.545 Rp 3.007.663,- Dengan jumlah Pemesanan Ekonomis (EOQ) ini, maka jumlah persediaan ratarata berubah menjadi : Persediaan awal periode + Persediaan akhir periode Persediaan rata-rata 2 2608 + 0 2 1.304 box A N xp Berikut ini adalah Nilai persediaan rata-rata pertahun dengan proses perhitungan sebagai berikut : Nilai Persediaan Rata-rata Harga perunit x persediaan rata-rata Rp 139.000,-/box x 1.304 box 56

Rp181.256.000,- Dengan rasio biaya penyimpanan terhadap nilai persediaan rata-rata bahan baku adalah sebesar c 0,017 atau 1,7 %,maka Total Biaya Penyimpanan pertahunnya menjadi: Total Biaya Penyimpanan Cx Nilai persediaan Rata-Rata 0,017 x Rp 181.256.000 Rp 3.081.352,- Setelah melakukan perhitungan-perhitungan diatas mengenai penentuan jumlah pemesanan ekonomis, maka hasil-hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan : 1. EOQ atau jumlah pemesanan yang ekonomis untuk PT. Garuda Makmur Mandiri adalah sebesar 2608 box/order 2. Jumlah Optimum Frequensi Pemesanan adalah 9 order per tahun 3. Biaya pemesanan per tahun adalah Rp 3.007.663,- 4. Biaya penyimpanan per tahun adalah Rp 3.081.352,- 5. Total Biaya Persediaan per tahun adalah Rp 6.089.015 Dibandingkan dengan kenyataan yang terjadi pada PT Garuda Makmur Mandiri, informasi persediaan yang diperoleh adalah : 1. Jumlah pemesanan yang dilakukan PT Garuda Makmur Mandiri dalam satu kali pemesanan adalah 1913 box/order 2. Jumlah Frekuensi Pemesanan adalah 12 order per tahun 3. Biaya pemesanan per tahun adalah Rp 4.200.000 4. Biaya penyimpanan per tahun adalah Rp 2.248.512 5. Total Biaya Persediaan per tahun adalah Rp 6.448.512 Efisiensi biaya persediaan berdasarkan EOQ dari biaya persediaan awal adalah : {(6.448.512 6.089.015) : 6.448.512 }x 100% 5.57 % Jadi efisiensi biaya persediaan berdasarkan EOQ dari biaya persediaan awal adalah sebesar 5.57% 4.6 Masalah-masalah yang dihadapi PT. Garuda Makmur berkaitan dengan diterapkannya Sistem Persediaan Seperti yang kita ketahui, bahwa setiap perusahaan harus selalu mengadakan persediaan untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya. Tetapi ada kalanya perusahaan dihadapkan pada berbagai masalah yang dikaitkan 57

dengan sistem persediaan tersebut, dalam hal ini khususnya untuk penyedian barang. Masalah-masalah tersebut antara lain : 1. Sering terganggunya pesanan akibat granit yang rusak dan atau produk cacat. 2. Terjadinya ketidaksesuaian stock barang yang tersimpan di dalam gudang. 3. Tidak adanya safety stock sedangkan permintaan cukup tinggi sehingga mengakibatkan konsumen harus menunggu sampai perusahaan melakukan pemesanan kembali. 4.7 Pemecahan masalah yang dilakukan PT Garuda Makmur Mandiri dengan diterapkannya Sistem Persediaan Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh PT Garuda Makmur Mandiri di dalam memecahkan masalah-masalah tersebut diatas adalah : 1. Untuk menghindari terganggunya pemesanan, maka PT Garuda Makmur Mandiri melakukan penambahan pembeliaan bahan baku sebesar 5% dari analisa kebutuhan. 2. Untuk mengantisipasi terjadinya ketidaksesuaian barang maka PT Garuda Makmur Mandiri melakukan stock opname setiap 1 bulan sekali 3. Perusahaan harus menyediakan safety stock untuk mengantisipasi permintaan yang tinggi dari konsumen. 58