IMPLEMENTASI E- GOVERNANCE. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I

dokumen-dokumen yang mirip
Menuju Akuntabilitas Publik dengan e-government Seminar ICT for Good Governance Paramadina Graduate School Universitas Paramadina 2011

E-Government di Indonesia. E-Government Hubungan Internasional

E-GOVERNMENT. Dr. Gede Rasben Dantes, S.T., M.T.I.

Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-government

Komputer & Pemerintah. E-Government

Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan

TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Oleh : Dra. ANY INDRI HASTUTI, MM ASISTEN PEMERINTAHAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Komputer Dan Pemerintahan. Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014

Focus Group Discussion (FGD) Aplikasi di Kewilayahan Pemkot Bandung Tahun 2017

ROADMAP INFRASTRUKTUR DATA CENTER EGOVERNMENT NASIONAL

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi YOGYAKARTA. makalah

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN MODEL PENELITIAN

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI BAGIAN

Analisis Akar Masalah Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Kabupaten Purbalingga

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Modul 3 PENERAPAN E-GOVERNMENT -SESI 1: SEKILAS TENTANG PENERAPAN TIK. Penulis: Dr. Nag Yeon Lee

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas.

Pembahasan. Analisa Kondisi

Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran

ASSESMENT IT GOVERNANCE DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013

KOMPUTER DALAM PEMERINTAHAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

Apa pentingnya mengolah data?

GOOD GOVERNANCE & TRANSPARANSI

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI

Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita

BAB I PENDAHULUAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

Sistem Informasi Monitoring & Evaluasi Pembangunan

4/16/2013 MODEL PMPRB. Model PMPRB

Kerangka Kebijakan Pengembangan Dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, teknologi informasi komunikasi (TIK) semakin lama

IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DI DAERAH

E-GOVERMENT. 7. Komputer dan Pemerintahan PTSI C. Definisi (Word Bank) :

Good Governance. Etika Bisnis

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BULELENG TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Bab IV Studi Kasus IV.1 Profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengurus apa yang dibutuhkan oleh

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN AGAMA KOTABUMI

Kantor Komunikasi dan Informatika Kota Bogor 2013

Beberapa konsep e- Konsep-konsep e- Electronic Commerce (EC) e- adalah kependekan dari electronic

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMASI 2002

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

PRESS RELEASE. (Hari Kamis tanggal 08 Desember 2014)

Tugas Teknologi Komunikasi KABUPATEN PASER KALTIM

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

MENUJU TATA KELOLA TIK YANG LEBIH BAIK Sekilas Cetak Biru TIK Kementerian PUPR Oleh: Masagus Z. Rasyidi (Kepala Subbidang Layanan TI, PUSDATIN)

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah selanjutnya

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENERAPAN. makalah

Weakness, Opportunity and Threath). Dengan hasil pada masing-masing

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

Septiana Dwiputrianti Kepala Pusat Inovasi Administrasi Negara LAN RI

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah

BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM LAYANAN INFORMASI DI KEMENHUB

E-GOVERNMENT : TANTANGAN, IMPLEMENTASI dan INTEGRASI

BAB 6 PENUTUP. A. Simpulan

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

a) Telah terbentuk Tim Manajemen Perubahan di

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PENERAPAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MADIUN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DISKOMINFO

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN ANGGARAN

Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Prov.

E-Government di Indonesia dan Dunia

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

P5 Pemanfaatan Komputer Di Berbagai Bidang. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB II PERENCANAAN KINERJA

b. Meningkatnya hak-hak masyarakat terhadap pelayanan public Konsep E-Government (Electronic Government) dalam Pelayanan

MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL KINERJA PELAKSANAAN RENOP No. Revisi 00

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memasuki masa pemulihan akibat krisis ekonomi yang

Pengembangan Website BKD Karanganyar untuk Meingkatkan Kualitas Penyediaan Informasi Kepegawaian

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB VI. Kesimpulan dan Saran. yang dapat ditarik berdasarkan tujuan penelitian bahwa:

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

c. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk

Transkripsi:

IMPLEMENTASI E- GOVERNANCE Muhammad Bagir, S.E., M.T.I 1

2 E-Government (World Bank) government-owned or operated systems of information and communications technologies (ICTs) that transform relations with citizens, the private sector and/or other government agencies so as to promote citizen empowerment, improve service delivery, strengthen accountability, increase transparency, or improve government efficiency Pemanfaatan TIK Transformation relasi Peningkatan-peningkatan: Pemberdayaan masyarakat Pelayanan publik Transparansi dan akuntabilitas Efisiensi penyelenggaraan pemerintahan

E-Government Pengembangan sarana dan infrastruktur TI Hubungan (relasi) yang lebih efektif, harmonis, dan akuntabel Pemanfaatan teknologi informasi 3 Transformasi relasi antar pihak yang terkait dgn e-gov Pemberdayaan masyarakat Pelayanan publik Transparansi dan akuntabilitas Efisiensi penyelenggaraan pemerintahan Dampak positif terhadap masyarakat, dunia usaha, dan instansi pemerintah sendiri

4 Konsep e-goverment a)e-gov merupakan suatu mekanisme interaksi baru (moderen) antara pemerintah dengan masyarakat dan kalangan lain yang berkepentingan (stakeholder); yang b)melibatkan penggunaan teknologi informasi (terutama internet); dengan tujuan c) Memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan yang selama berjalan.

Tujuan pemanfaatan TIK Tujuan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada instansi pemerintah adalah: (1) mengidentifikasi dan menguraikan tingkat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelayanan publik di beberapa instansi pemerintah pusat maupun daerah, (2) mengidentifikasi dan menguraikan tingkat optimalitas implementasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelayanan publik di instansi pemerintah pusat maupun daerah, (3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat atau kualifikasi dalam implementasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelayanan publik di instansi pemerintah tingkat pusat maupun daerah, (4) menyusun model dan strategi peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi bagi instansi pemerintah 5

Manfaat dari pelaksanaan e-gov A. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara. B. Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Corporate Governance. C. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari. D. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan. E. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada. F. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis. G. Menciptakan masyarakat berbasis komunitas informasi yang lebih berkualitas ( indrajid, 2005, 4 ) 6

KEUNTUNGAN KESUKSESAN IMPLEMENTASI TIK dalam PEMERINTAHAN 7

8 Faktor-Faktor Kesuksesan Faktor-faktor kesuksesan implementasi e-government dapat dikelompokkan menjadi lima bagian besar:

9 Visi, objektif, strategi keberhasilane-government membutuhkan: 1. Visi yang jelas dari pemimpin 2. Dukungan yang kuat dari masyarakat 3. Penetapan agenda

Hukum dan Peraturan Adalah penting untuk merencanakan waktu dan usaha yang cukup untuk perubahan legislatif yang mungkin diperlukan untuk mendukung implementasi proses yang baru. Aturan hukum berikut perlu dicanangkan demi keberhasilan e-government: Hukum privasi dan isu terkait Hukum terkait perubahan proses bisnis dan sistem informasi Hukum terkait arsitektur teknologi informasi pemerintah dan pendirian sebuah pusat komputer terintegrasi. 10

11 Struktur organisasi Usaha yang dibutuhkan dalam bidang ini tidak boleh dianggap enteng. Restrukturisasi organisasi mempengaruhi sekitar 30 sampai 50 persen dari keseluruhan usaha. Perubahan dalam struktur organisasi harus direncanakan dengan matang dan diimplementasikan dengan sistematis. Hal-hal penting yang mempengaruhi perubahan organisasi adalah sebagai berikut: Kepemimpinan yang kuat dengan komitmen Perencanaan - manajemen TI dan manajemen perubahan Persiapan anggaran dan pelaksanaan anggaran Koordinasi dan kolaborasi Pemantauan dan pengukuran kinerja Kemitraan pemerintah-sektor swasta-masyarakat

12 Peran TIK Dalam E- Government Automasi Integrasi Enabler Transformer Automasi tugas-tugas Integrasi proses dan sumber daya Cara-cara baru Tatanan dan budaya TIK

13 Peran TIK: Automasi Pemakai melaksanakan tugas-tugasnya secara manual Komputer membantu pemakai melaksanakan tugas-tugasnya

14 Peran TIK: Integrator Sistem Pelayanan Satu Atap Pemohon Pemohon Perijinan Online (WEB) Mobile OSS (SMS) Akses Dimana Pun INTERNET GSM/ CDMA Core Sistem OSS Kios Perijinan LAN Pemda Aplikasi Perijinan UPTSA Aplikasi Perijinan Din.Teknis Performance Monitoring Pusat Kota Pemohon Staf Pelaksana Teknis Eksekutif Banyak unit Kewenangan yang berbeda-beda Proses birokrasi yang berlainan Banyak data Pemohon Kecamatan/Desa Pemakai melihatnya sebagai satu layanan

Integrasi: Pemakaian Data 15 Bersama Dinas Sosial Penangana n bencana Dinas Kependudukan Data kependudukan Data prasarana fisik & fasum Dinas Kimpraswil Dinas Kesehatan Data kesehatan Penangana n KLB Dinas Kesehatan

16 Integrasi: Komunikasi Antar Aplikasi Sistem dan aplikasi dengan platform (hardware, sistem operasi, dan software) yang berbeda-beda Isu pokok: kebutuhan untuk saling berkomunikasi tanpa harus mengetahui aspek internal dan memaksakan kesamaan platform

17 Teknologi Integrasi Aplikasi client tidak harus sama dengan aplikasi server. Untuk mengkomunikasikan keduanya tidak perlu harus mengetahui detil desain internal masing-masing. akses server (service implementation) client interface X Y Z implementasi layanan

Isu-Isu Dalam Integrasi Hak akses (siapa boleh mengakses apa) Keamanan sistem Format data Kepemilikan dan kewenangan terhadap data Koordinasi dan kesepakatan dalam integrasi 18

19 Perencanaan TIK If you fail to plan, you plan to fail Efek dari kegagalan dalam perencanaan adalah tidak tercapainya fungsi TIK sebagai pendukung tugas/kegiatan, malah menjadi beban & pemborosan.

Tahapan Perencanaan TIK mencerminkan peran strategis TIK dalam mencapai tujuan organisasi dasar bagi perencanaan programprogram TIK implementasi cara-cara pencapaian tujuan TIK Tujuan organisasi Tujuan TIK Analisis kondisi saat ini Indikator dan sasaran Program dan kegiatan Timeline dan alokasi sumber daya cara untuk mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan untuk keperluan evaluasi dan pemantauan 20

Prinsip-Prinsip Desain Program TIK Efektifitas menuju pada sasaran pencapaian tujuan spesifikasi harus jelas Efisiensi sumber dana yang tersedia selalu tidak tak terbatas alokasi yang optimal Kontinuitas umumnya program-program TIK saling terkait konsistensi urutan implementasi program Keberlanjutan terutama terkait dengan program-program berjangka panjang kepastian anggaran dan sumber daya lainnya 21

Prinsip-Prinsip Implementasi Program TIK sebagai pendukung, bukan tujuan Jangan sampai terjebak oleh tujuan semu Perhatikan realitas yang ada Kondisi sosial ekonomi masyarakat dan nilai-nilai yang berkembang di dalamnya Partisipasi masyarakat dalam programprogram TIK Menumbuhkan rasa ikut memiliki Perhatikan kesederhanaan dan kemudahan Kesederhanaan akan menumbuhkan partisipasi 22

23 Penahapan Introduksi ke masyarakat Mulai menarik partisipasi masyarakat Pemakaian sehari-hari oleh masy. Perubahan budaya, nilai, dan perilaku Kehadiran Interaksi Transaksi Transformasi Sosialisasi, Unit khusus Respons yang baik, Insentif bagi pemakai Layanan yang baik, Pemenuhan kebutuhan pemakai Konsistensi dan kontinuitas Contoh keberhasilan: program saluran komunikasi masyarakat melalui SMS di Pemerintah Kota Yogyakarta (SMS 2740)

Aspek-Aspek Implementasi (1) Teknis dan infrastruktur: Penyediaan perangkat keras (komputer terminal, server, dsb) Pemasangan jaringan komputer (LAN maupun Internet) Pengembangan aplikasi (software) sistemsistem informasi 24

Aspek-Aspek Implementasi (2) Perubahan prosedur-prosedur birokrasi Perubahan tatalaksana diperlukan untuk memaksimalkan dukungan TIK Diwujudkan dalam bentuk standard operating procedures (SOP) atau termuat dalam tupoksi SKPD Bagi SKPD: pedoman dalam menjalankan layanan Bagi masyarakat: pedoman dalam menggunakan layanan Implementasi SOP: SKPD perlu sosialisasi, diikuti oleh penegakan Masyarakat perlu sosialisasi, bila perlu diikuti oleh pendampingan 25

Penyelarasan TIK & Proses Birokrasi 26 TIK Proses birokrasi Proses birokrasi terdukung TIK Birokrasi yang efisien, cepat, mudah, dan akuntabel

Ilustrasi: Penyelarasan Proses Birokrasi Proses konvensional Syarat 1 27 Dinas X Dinas Y Dinas Z Syarat 2 Syarat 3 Proses baru berbasis TIK Unit Pelayanan Syarat 1 Syarat 2 Dinas X Dinas Y Syarat 3 Dinas Z

Ilustrasi: Sistem Perijinan Satu Atap Kerja sama Pemkab Bantul, Asia Foundation, dan PT Gamatechno Sist. info. perijinan satu atap Isu-isu implementasi Regulasi Pembiayaan SDM Partisipasi masyarakat Perubahan prosedur kerja dan tupoksi manual ke otomatis Kepemimpinan Motivator Perencanaan dan manajemen program Teladan 28 Pemohon Pemohon Perijinan Online (WEB) Mobile OSS (SMS) Akses Dimana Pun INTERNET GSM/ CDMA Core Sistem OSS Kios Perijinan Pemohon Kecamatan/Desa LAN Pemda Aplikasi Perijinan UPTSA Aplikasi Perijinan Din.Teknis Performance Monitoring Pusat Kota Pemohon Staf Pelaksana Teknis Eksekutif

Aspek-Aspek Implementasi (3) Pemberdayaan SDM Operator: pemahaman tentang cara mengoperasikan aplikasi dan menjalankan prosedur-prosedur terkait Pejabat terkait: pemahaman tentang sistem baru dalam perspektif pelayanan publik/koordinasi antar instansi Dukungan SDM teknis: untuk melakukan pemeliharaan dan perawatan rutin 29

Aspek-Aspek Implementasi (4) Operasional dan pemeliharaan sistem Penjaminan tingkat pelayanan (quality of service) konsep pelayanan prima Standarisasi layanan Monitoring dan evaluasi Peningkatan secara berkelanjutan Pengamanan sistem komputer Virus dan gangguan-gangguan lain dari luar Pengaksesan data oleh pihak-pihak yang tidak berhak Pengamanan juga perlu dari sisi internal 30

31 Pelaksanaan Program Pelaksanaan program perlu dipantau dan dievaluasi agar tepat sasaran Kualitas Biaya Spesifikasi proyek (ToR, SPK, dsb) Anggaran dan penggunaannya Jadwal Penjadwalan Administrasi Persyaratanpersyaratan administratif

32 Faktor-faktor Risiko dalam Penerapan e-government Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kegagalan penerapan e-government di negara berkembang meliputi: Kurangnya kesepakatan dalam sistem administrasi publik: penolakan internal oleh pemerintah Kurangnya rencana dan strategi: e-government diperkenalkan dengan setengah-setengah dan tidak sistematik Kurangnya SDM: kurangnya pengembangan kapasitas institusi dan personel Tidak adanya rencana investasi Kurangnya vendor sistem dan TI Ketidakmatangan teknologi: terlalu menekankan teknologi atau penerapan yang berorientasi teknologi Implementasi yang terburu-buru tanpa persiapan dan pengujian yang cukup.

Keberlanjutan dan Pengembangan Roadmap menuju tahap e-government selanjutnya Merujuk pada renstra TIK yang ada Peran Pemerintah G2G Antar Instansi Pemerintah G2C Pemerintah ke Warga G2B Pemerintah ke Dunia Usaha Perdagangan Sistem Pengadaan Barang Terpusat Layanan keluhan bagi masyarakat secara on-line Sistem pembayaran secara terpusat Pendidikan Sistem Pelatihan Berbasis Komputer E-learning bagi sekolahsekolah Pelatihan on-line utk pengembangan UKM Keuangan Basis data keuangan terpusat Pembayaran pajak secara on-line E-Procurement Ketenagakerjaan Basis data PNS on-line Sistem informasi lowongan pekerjaan Sistem pembaruan visa on-line Transportasi Basis data angkutan umum massal Sistem informasi kondisi lalu-lintas Basis data tarif transportasi on-line Kesehatan & Pelayanan Sosial Sistem asuransi kesehatan on-line bagi PNS Sistem jaminan kesehatan dan sosial Basis data 33 demografi on-line