BAB III SURVEY LAPANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk negara agraris yang berpotensi menghasilkan Sumber

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO

UJIAN SEKOLAH SMP/MTs TAHUN PELAJARAN Hari/Tanggal (60 menit) P - 01

11DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

TEKNIK BORDIR SASAK. Oleh: Emy Budiastuti PT. Busana FT UNY

BAB II METODE PERANCANGAN

PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL

BAB IV PERANCANGAN KARYA

Peta Materi KERAJINAN TEKSTIL. Jenis dan Karakteristik. Kerajinan Tekstil. 1. Tapestri 2. Batik 3. Sulam 4. Jahit Aplikas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV KONSEP DESAIN. Ide dasar pedesain ialah mencoba untuk menjadikan suatu trend yang baru bagi dunia

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL


BAB I PENDAHULUAN. mendukung kegiatannya sehari-hari. Berbagai macam cara dilakukan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan

BAB II KARAKTERISTIK BUSANA ETNIK

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DATA. Berikut ini penulis akan memaparkan mengenai analisisis unsur westernisasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nako terdiri dari 7 orang pengrajin kemudian kelompok ketiga diketuai oleh Ibu

KRIYA TEKSTIL SMK. Budiyono dkk

KAJIAN KOMPARATIF DESAIN BUSANA NASIONAL WANITA INDONESIA KARYA BARON DAN BIYAN DENGAN KARYA ADJIE NOTONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan karya seni budaya bangsa Indonesia yang dikagumi dunia.

Membuat Tekstil Dengan Teknik Rekalatar

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna

BAB III EKSPLORASI TEKSTUR KAIN CHIFFON

BAB I PENDAHULUAN. kerja dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlianyang. maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Eksplorasi Limbah Konveksi Cigondewah dengan Teknik Ikat Celup dan Aplikasi Imbuh

Pengadaan Tutup Kepala Biro Sarpras Polda Kep. Babel TA. 2015

BAB I PENDAHULUAN. menjadi negara yang kaya dengan keunikan dari masing-masing suku tersebut.

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT

KODE MODUL: BUS-210C PENYUSUN: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Rias pengantin yang terkesan sederhana dan segar dengan penampilan yang natural namun tetap anggun dan elegan. Rias pengantin yang terkesan lembut

PANDUAN PEMBELIAN VALLENTUNA. Seri tempat duduk. DESAIN Andreas Fredriksson Eva Lilja Löwenhielm Lisa Hilland

WADAH HANTARAN. Abstrak

PANDUAN PEMBELIAN VALLENTUNA. Seri tempat duduk. DESAIN Andreas Fredriksson Eva Lilja Löwenhielm Lisa Hilland

Gambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika


BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kesimpulan, implikasi dan rekomendasi akan diuraikan pada bab ini, yang

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB II. Metodologi Perancangan

ANALISA PROSES PRODUKSI SULAMAN KERAWANG KHAS GORONTALO. Hariana Jurusan Teknik Kriya - Universitas Negeri Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK

Kajian bentuk kain Donggala Netty Juliana ( ) Abstrak

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA


15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan busana yang terus meningkat pesat membuat para desainer. 1 Universitas Kristen Maranatha


BAB I PENDAHULUAN. diharapkan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. anyaman rata, anyaman soumak, anyaman giordes, dan anyaman ikal. Anyaman

Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

APLIKASI MOTIF BATIK GARUT MOJANG PRIANGAN PADA ORGANZA

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DATA. 4.1 Analisis Konsep Dasar Dan Objek Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

BAB III PAKAIAN ADAT TRADISIONAL DAERAH BUKIT HULU BANYU KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV TINJAUAN KARYA. Dalam pengkajian Tugas Akhir ini saya melakukan kajian dengan menggunakan

BAB II TINJAUAN TEORI. Perbedaan busana dan pakaian, Busana adalah kesatuan dari keseluruhan

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis

INFORMASI DAN SPESIFIKASI

Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hiasan pada suatu benda akan menambah nilai keindahan benda tersebut.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Semua upaya yang telah dilakukan guna mewujudkan Kurikulum Keterampilan pada Madrasah Aliyah, dilandasi oleh rasa tanggung

BAB V DESKRIPSI KARYA AKHIR. Konsep dalam perancangan karya akhir dibuat setelah eksperimen dan

Pengembangan Jenis Tenun Polos dan Tenun Kepar ABSTRAK

Ebook 1. Dewasa (Model 1)

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014

BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

MODUL PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...5

6 DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BIRO SARANA DAN PRASARANA. Pengadaan Tutup Kepala TA. 2015

PELUANG BISNIS JAHIT DENGAN MOTIF SULAM PERCA

BAB I PENDAHULUAN. maupun lisan. Namun fungsi ini sudah mencakup lima fungsi dasar yakni expression,

IV. KONSEP PERANCANGAN

KERAJINAN RENDO BANGKU DI NAGARI KOTOGADANG KABUPATEN AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT FANNY EKA PUTRI 85287/2007

4. Bagi mahasiswa yang memiliki sakit ringan menggunakan pita berwarna biru, dipasang di lengan sebelah kiri menggunakan peniti.

BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1

LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

Menggambar Busana. Untuk SMK Program Keahlian Tata Busana

Jual Karpet Masjid Jakarta: Solusi Masjid Indah, Nyaman, dan Rapi

LINSERI (BUSANA DALAM) Oleh : As-as Setiawati

BAB II METODE PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB III SURVEY LAPANGAN 3.6 Perolehan Material Renda di Indonesia Renda yang banyak ditemukan di pasaran adalah jenis renda yang digunakan sebagai bahan dekorasi atau benda aplikasi. Biasanya renda digunakan hanya sebagai bahan penghias pinggiran pakaian atau kain pelengkap kebutuhan rumah tangga, seperti taplak meja, lap atau juga digunakan pada kain pelengkap interior rumah seperti gorden, kap lampu, dll. Renda yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah renda yang berjenis renda air dan renda katun, karena selain harga terjangkau, ragamnya juga bervariasi. Renda bisa didapatkan di toko yang menjual alat konfeksi dan toko yang menjual peralatan jahit. Pada umumnya dijual per meter, tetapi dapat ditemukan juga toko yang menjual renda per ons. Toko toko seperti ini dapat ditemui di daerah Oto Iskandar Dinata, Pasar Baru, dan pusat pertokoan di daerah Kebon Kalapa, Bandung. Harga jual renda sangat beragam. Adapun hasil survey lapangan, antara lain : 52

- Untuk renda yang dijual meteran umumnya dijual mulai dari Rp. 500,- sampai Rp. 65.000,-. - Untuk renda yang dijual per gulung (biasanya satu gulung 22,5 meter atau 25 yard) dijual antara Rp 20.000,- sampai Rp.150.000,-. - Untuk renda yang dijual per ons biasanya dijual Rp. 10.000,- hingga Rp. 20.000,-, satu ons renda bisa dapat 8 10 meter renda. 3.7 Jenis Jenis Renda yang Terdapat di Pasaran Beberapa jenis renda yang dijual di pasaran umum di Indonesia, sebagian besar berbeda jenisnya dengan renda (lace) yang dijual di luar negri. Pasaran renda di Indonesia mempunyai criteria sendiri dan berbeda dengan renda yang dijual di luar negr. Jenis renda yang lazim di pasaran renda di Indonesia antara lain: - Renda katun yang berjenis bahan dasar katun. renda katun - Renda air yang bahannya terbuat dari serat sintetis dan motif tenunannya menyambung seperti air. renda air 53

- Renda yang terbuat dari sulaman sulaman benang diatas bahan tranparan seperti misalnya organdi. renda sintetis - Renda karet yang terbuat dari bahan sintetis dan bersifat fleksibel dan strech, dimana renda ini yang paling mirip dengan bahan brokat, karena biasanya motifnya rapat dan terlihat seperti kain. Renda karet - Renda yang terbuat dari rajutan dan terbuat dari rajutan benang benang. Renda jenis ini harganya paling tinggi dibandingkan dengan jenis renda lainnya, karena biasanya selain cara pembuatannya paling rumit, desain motif rajutannya juga sanga beragam dan terlihat sangat mewah. Renda jenis ini juga yang paling mendekati jenis renda yang dijual di luar negri, karena buatannya juga lebih halus. Selan jenis jenis renda diatas ada juga beberapa jenis renda yang modern dan sudah dimodifikasi, seperti renda dari kulit suede dan renda dari manik manik. 54

- Renda modern dan renda yang sudah dimodifikasi, seperti renda yang terbuat dari bahan kulit, renda yang terbuat dari manik manik, renda yang terbuat dari sablonan (yang lebih mirip pita), renda yang terbuat dari gabungan tali talian, dan sebagainya. Renda kulit Variasi warna renda yang dijual di pasaran juga variatif, biasanya warna yang digunakan adalah warna pastel, seperti: biru muda, pink, kuning, dan lain lain. Renda yang menggunakan warna pastel seperti ini adalah renda katun, renda air dan renda sulam. Ada beberapa warna renda yang kuat seperti pada jenis renda karet, warna yang digunakan biasanya lebih kuat seperti merah tua, coklat dan hitam. Sedangkan renda dari bahan kulit suede biasanya berwarna natural seperti krem, coklat, hitam dan putih. Renda renda tersebut semuanya dibuat oleh mesin dan secara massal. Sedangkan renda yang dibuat secara manual sangat sulit dan jarang ditemui di pasaran Indonesia. Rata rata renda yang dijual di Indonesia dibuat secara pabrikasi. 3.8 Produk produk Renda yang Terdapat di Pasaran 55

Renda yang terdapat di Indonesia biasanya digunakan untuk dua bidang, yaitu untuk bidang fashion dan bidang interior. Selain itu, renda juga dipakai dalam bidang kerajinan. 3.8.1 Renda yang Digunakan Dalam Fashion Renda banyak digunakan dalam industri fashion. Renda di berfungsi sebagai kain penghias pinggiran pakaian. Biasanya renda digunakan untuk memunculkan kesan romantis dan lembut, dan untuk memeriahkan suatu desain pakaian, serta agar pakaian tersebut menjadi lebih variasi. Jenis pakaian yang memakai renda di pasaran amat beragam. Mulai dari pakaian kasual seperti jeans, rok, kaos dan sebagainya. Juga pemakaian renda pada busana pesta, seperti kebaya, gaun, bustier, dan sebagainya. Salah satu jenis pakai(lingerie) dimana hampir di setiap desain pakaian dalam memakai renda, misalnya bra, celana dalam, korset dan pakaian tidur. Renda dalam hal ini tidak hanya digunakan penghias pinggiran kain saja, tetapi juga sebagai unsure pembentuk pakaian. Tetapi renda pada pakaian dalam walaupun menjadi unsure utama, masih kurang dieksplorasi karena mengutamakan unsure kenyamanan si pemakai. sumber: majalah Chic, 23 November 2005 56

sumber: Kompas, 6 Agustus 2006 Sumber: KOmpas, 6 Agustus 2006 Sumber: majalah Pernikahan 3.8.2 Renda yang Digunakan Dalam Interior Renda yang digunakan dalam interior sebagai pemanis semata,biasanya digunakan untuk mempercantik ruangan. Menimbulkan kesan romantik, atau anggun dan klasik. Banyak yang memadukan renda dengan furniture klasik, seperti meja dan kursi yang bergaya Victorian, makanya ditambahkan renda untuk menguatkan kesan klasik dari furniturnya, tetapi diaplikasikan pada 57

produk pendukungnya, seperti kap lampu, bantalan kursi, dan sebagainya. 3.8.3 Renda yang Digunakan Dalam Kerajinan Renda banyak digunakan dalam kerajinan sebagai tambahan untuk mempercantik penampilan, biasanya kerajinan tangan banyak menggunakan renda. Misalnya: dompet, tempat kipas dan pernak pernik lainnya. contoh aplikasi renda pada benda kerajinan 3.9 Proses Eksplorasi Alat dan Bahan Renda yang digunakan dalam eksplorasi, antara lain: 1. Renda air (katun dan polyester) 2. Renda katun 3. Renda border Bahan dan alat pendukung dalam eksplorasi, antara lain: 1. Kain tulle 2. Benang (benang jahit biasa dan benang emas) 3. Jarum 58

3.4.1 Teknik Jahit Teknik jahit didefinisikan sebagai teknik yang menggunakan jarum dan benang sebagai salah satu alat pengerjaannya. Adapun teknik jahit yang dieksplorasi antara lain adalah teknik jahit kerut. Merupakan teknik yang paling banyak dipakai dalam eksperimen ini. Untuk jahit kerut ini, saya banyak memakai teknik tumpuk yang juga diaplikasikan pada eksperimen ini. 3.4.2 Teknik Pengrusakan Untuk teknik pengrusakan ini, saya menggunakan renda air, karena karakteristik renda ini jika dirobek akan mengikuti alur motif pada permukaan. Selain itu efek robek pada renda saya jadikan sebagai salah satu aksen. Renda yang telah dirobek kemudian ditumpuk menjadi satu dengan cara menjahitnya. 3.4.3 Teknik Anyam Teknik anyam adalah teknik membuat tekstil secara non tenun dengan proses persilangan benang tanpa adanya unsure simpul atau ikatan. Benang atau tali yang dianyam saling dikaitkan antara satu dengan yang lain secara berkesinambungan dan membentuk pola pola tertentu, sehingga membentuk lembaran kain. Pada eksperimen yang dicoba, menggunakan renda border. Hal ini dikarenakan karakteristik renda yang kaku dan tegas sehingga memudahkan untuk disusun. 59

3.4.4 Teknik Tumpuk (Layering) Teknik tumpuk adalah teknik menumpuk beberapa jenis renda dengan kain sehingga menjadi satu kesatuan. Kain yang digunakan adalah kain tulle, dan renda yang dipakai adalah renda air polyester warna emas, perak dan renda katun border warna putih. Renda dipotong-potong sesuai motif, kemudia disusun kembali secara teratur. 3.4.5 Teknik Tempel Teknik tempel adalah teknik menempel beberapa potongan renda yang sudah dibentuk dan digunting pada renda. Renda yang digunakan adalah renda air katun dengan lebar yang cukup besar dan tulle. 3.5 Hasil Eksplorasi Hasil eksplorasi ada 28. kemudian eksperimen ini terbagi atas dua macam, yaitu eksplorasi 1 sampai 18 merupakan eksplorasi teknik dengan menggunakan warna monokromatik hitam-putih dengan aksen perak. Sementara eksplorasi 19 sampai 28 merupakan eksperimen warna saja sementara teknik yang dipakai merupakan teknik yang sudah digunakan pada eksperimen sebelumnya. Warna yang digunakan adalah warna-warna komplemen, seperti emas, merah muda, ungu dan putih. Eksplorasi 1 Material : renda katun bordir putih. Teknik : Anyam. 60

Gambar Eksplorasi 1 (sumber: dokumen pribadi) Renda disusun horizontal dan vertikal kemudian di tenun ulang. Agar renda tidak berantakan dan lepas-lepas, dipinggir eksperimen dijahit lurus. Eksplorasi 2 Material : Renda katun putih. Teknik : layering. Gambar Eksplorasi 2 (sumber: dokumen pribadi) Renda digunting kemudian dilipat. Setelah itu, lipatan-lipatan tersebut disusun dan ditumpuk seperti pada gambar. Eksplorasi 3 Matrial : Renda katun bordir putih, renda air polyester perak dan renda air katun ungu kecoklatan. Teknik : layering. 61

Gambar Eksplorasi 3 (sumber: dokumen pribadi) Renda katun bordir putih dipotong dan dilipat kemudian ditumpuk dengan renda air polyester perak dan renda air katun ungu kecoklatan. Urutannya terus berulang. Eksplorasi 4 Material : Renda katun bordir putih dan tulle putih. Teknik : jahit dan layering. Gambar Eksplorasi 4 (sumber: dokumen pribadi) Renda katun dijahit kemudian diserut sehingga renda berbentuk lingkaran dan bergelombang. Kemudian ditumpuk dengan tulle putih. Eksplorasi 5 dan Eksplorasi 6 Material : Renda katun putih dan renda air katun. Teknik : jahit dan tumpuk. 62

Gambar Eksplorasi 5&6 (sumber: dokumen pribadi) Masing-masing renda dipotong dan dijahit kemudian diseut sehingga membentuk bunga. Kemudian tiap-tiap bunga tersebut disusun secara acak. Eksplorasi 7 Material : Renda air katun broken white dan tulle hitam. Teknik : Pengrusakan dan layering. Gambar Eksplorasi 7 (sumber: dokumen pribadi) Renda air katun yang tidak membentuk motif dibuang sehingga meninggalkan motif bunganya. Kemudian dijahit di atas tulle hitam, terakhir ditumpuk lagi dengan tulle hitam. Eksplorasi 8 Material : Renda air katun ungu kecoklatan dan tulle hitam Teknik : Pengrusakan dan jahit tempel. 63

Gambar Eksplorasi 8 (sumber: dokumen pribadi) Motif pada renda diambil dan membuang renda yang tidak bermotid. Kemudian motif renda disusun secara acak dan dijahit tempel pada tulle hitam yang telah ditumpuk. Eksplorasi 9 Material : Renda air katun broken white, renda air katun hitam dan benang emas. Teknik : pengrusakan dan jahit tempel. Gambar Eksplorasi 9 (sumber: dokumen pribadi) kain renda air katun broken white yang tidak bermotif dibuang kemudian dijahit tempel diatas renda air katun hitam dengan menggunakan benang emas. Eksplorasi 10 Material : Renda air katun putih Teknik : Pengrusakan dan jahit tempel. 64

Gambar Eksplorasi 10 (sumber: dokumen pribadi) Renda katun air putih ini mudah dirobek, tetapi tidak merusak motif yang berada ditengahnya. Kemudian renda yang telah dirobek tersebut disusun dan dijahit pada kain lainnya. Pada eksperimen ini menggunakan kain tulle putih agar renda tersebut tetap terlihat transparan dan mengambang. Eksplorasi 11 Material : Renda air katun putih transparan dan tulle putih. Teknik : layering. Gambar Eksplorasi 11 (sumber: dokumen pribadi) Renda air putih transparan dijahit tumpuk pada tulle putih kemudian diserut sehingga bergelombang. Setelah itu setiap renda yang sudah dijahit saling ditumpukkan. Eksplorasi 12 Material : Renda katun border putih, renda air polyester perak dan renda air katun putih. 65

Teknik : jahit tempel. Gambar Eksplorasi 12 (sumber: dokumen pribadi) Setiap renda dipotong sekitar 2-3 cm lalu disusun dan dijahit setelah ditumpuk secara teratur dan zigzag. Eksplorasi 13 Material : Renda air polyester perak. Teknik : jahit tempel. Gambar Eksplorasi 13 (sumber: dokumen pribadi) Eksperimen ini sama dengan eksperimen 12, hanya saja pemakaian material hanya menggunakan satu jenis renda saja. 66

Eksplorasi 14 Material : Renda air katun putih, renda air polyester perak dan tulle putih. Teknik : Teknik jahit kerut. Gambar Eksplorasi 14 (sumber: dokumen pribadi) Renda air katun putih transparan ditumpuk diatas renda air polyester perak kemudian dijahit dan dikerutkan sehingga membentuk lingkaran. Eksplorasi 15 Material : Renda air katun putih dan renda air polyester perak. Teknik : jahit kerut dan layering. Gambar Eksplorasi 15 (sumber: dokumen pribadi) Renda saling ditumpuk kemudian dijahit kerut, setelah itu, setiap renda yang telah ditumpuk, ditumpuk lagi seperti pada gambar. 67

Eksplorasi 16 Material : Renda air polyester perak. Teknik : Pengrusakan dan jahit tempel. Gambar Eksplorasi 16 (sumber: dokumen pribadi) Renda yang dirobek kemudian disusun tumpuk seperti pada gambar kemudian dijahit tiap sambungannya. Yang ditonjolkan pada eksperimen ini adalah efek robeknya dan garis sambungan yang memberi irama. Eksplorasi 17 Material : Renda air katun hitam, renda air katun putih, renda air polyester perak dan tulle putih. Teknik: jahit kerut dan layering. Gambar Eksplorasi 17 (sumber: dokumen pribadi) 68

Semua material di tumpuk dan dijahit kerut. Eksplorasi 18 Material : renda air katun hitam dan renda air polyester perak. Teknik : pengrusakan dan jahit tempel. Gambar Eksplorasi 18 (sumber: dokumen pribadi) Renda dirobek sehingga meninggalkan motifnya saja, kemudian disusun tumpuk seperti pada gambar. Warna hitam dan perak disusun berulang-ulang. Eksplorasi 19 Material : Renda air katun broken white. Teknik : layering Gambar Eksplorasi 19 (sumber: dokumen pribadi) Renda air dijahit kerut kemudian dijahit tumpuk. Efek yang ditimbulkan pada eksperimen ini adalah tebal seperti awan. 69

Eksplorasi 20 Material : Renda air ungu kecoklatan Teknik : layering Gambar Eksplorasi 20 (sumber: dokumen pribadi) Merupakan teknik yang sama dengan eksplorasi 19, tetapi karena jenis katun yang digunakan berbeda sehingga menghasilkan tumpukan yang berbeda pula. Pada eksperimen ini memperlihatkan tumpukan yang terlihat lebih kaku. Eksperimen 21 Material : Renda air polyester emas, tulle ungu dan tulle peach. Teknik : gunting dan jahit tempel. Gambar Eksplorasi 21 (sumber: dokumen pribadi) 70

Merupakan eksperimen warna dengan teknik yang dengan eksperimen 13. efek dihasilkan sangat berbeda, yaitu kesannya. Jika eksplorasi 13 memberi kesan vintage yang dingin, eskplorasi ini memberi kesan lebih cerah. Eksperimen 22 Material : Renda air katun putih, renda air polyester emas dan tulle peach. Teknik : Teknik jahit kerut. Gambar Eksplorasi 22 (sumber: dokumen pribadi) Teknik yang dipakai sama dengan eksperimen 14. Eksplorasi 23 Material : Renda air katun putih, renda air polyester emas, renda air katun broken white, tulle ungu dan tulle peach. Teknik : Jahit kerut dan layering. Gambar Eksplorasi 23 (sumber: dokumen pribadi) 71

Teknik yang sama dengan eksplorasi 17. Eksplorasi 24 Material : Renda air katun broken white, renda air katun hitam dan renda air polyester emas. Teknik : pengrusakan dan jahit tempel Gambar Eksplorasi 24 (sumber: dokumen pribadi) Merupakan eksplorasi dengan teknik yang sama dengan eksplorasi 18. Eksplorasi 25 Material : Renda air katuhn broken white, krem muda dan coklat. Teknik : Layering. 72

Gambar Eksplorasi 25 (sumber: dokumen pribadi) Eksplorasi dengan teknik yang sama dengan eksplorasi 19 dan 20. namun efek yang dihasilkan lebih condong mirip dengan eksperimen 19. Eksperimen 26 Material : Renda air katun broken white dan renda air polyester emas. Teknik : pengrusakan dan jahit tempel. Gambar Eksplorasi 26 (sumber: dokumen pribadi) Sama dengan eksplorasi 18 dan 24. Eksplorasi 27 Material : renda air polyester emas. Teknik : pengrusakan dan jahit tempel. Gambar Eksplorasi 27 (sumber: dokumen pribadi) Merupakan eksplorasi warna dengan teknik yaang sama dengan eksplorasi 16. 73

Eksplorasi 28 Material : Renda air polyester emas. Teknik : pengrusakan dan jahit kerut. Gambar Eksplorasi 28 (sumber: dokumen pribadi) Setelah renda dirobek kemudian renda teresbut dijahit kerut membentuk bunga. Pada dasarnya eksperimen ini menggunakan teknik yang sama dengan eksplorasi 5 dan 6, tetapi renda yang digunakan merupakan jenis yang berbeda sehingga menampilkan efek yang berbeda pula. 74