Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VIIC SMP N 1 PAJANGAN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta (Ernawati)

PROSIDING ISBN :

Reny Tri Setia Ningsih. Universitas PGRI Yogyakarta.

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA N 1 LENDAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif.

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING SISWA KELAS VII E SMP N 1 SRANDAKAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VIIID SMP N I KASIHAN

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA

Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta (UPY)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe mind mapping, pemecahan masalah

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

Dedi Kurniawan ABSTRAK

: Pembelajaran Kooperatif tipe TAI, Keaktifan dan Hasil Belajar.

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) dapat

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIIID SMP N 2 PAKEM

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

BAB I PENDAHULUAN. diingatnya untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. 1

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang

Esthi Santi Ningtyas, Emy Wuryani Program Studi PGSD-FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

SKRIPSI. Oleh : JULIANA WIDYOWATI NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI COOPERATIVE LEARNING JIGSAW

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Kata kunci: Minat, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Tiamsa Napitupulu Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

Oleh Rohimatul Azizah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Yolanda Dian Nur Megawati & Annisa Ratna Sari Halaman

Vikcy Mita Martina. Universitas PGRI Yogyakarta.

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Kata kunci: Aktivitas, Hasil belajar Matematika, dan Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) PENDAHULUAN

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Matematika, Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD)

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB III METODELOGI PENELITIAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

DAFTAR ISI. A. Kajian Teori... 8

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Teknik Pembelajaran Pusat Rotasi. Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Hamzah B Uno bahwa

PENERAPAN PEER LEARNING

PENINGKATAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE CORE PADA SISWA KELAS VII

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

Syahriani S.Pd.,M.Pd Dosen Non PNS Jurusan Biologi Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin Makassar. Abstrak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Negeri 3 Sleman dengan menggunakan model Number Head Together yang

ROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

JEMBER TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK

BAB III METODE PENENLITIAN

Eutik Mulyati dan Guntarsih ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan.

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Gandes Aknissholikah & Sukanti 21-34

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ATEMATIKA DENGAN METODE MULTIPLE INTELLIGENCE SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SANDEN

Charlina Ribut Dwi Anggraini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (2), 8-13 (2016)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

Erna Lukitawati Guru SMP NEGERI I Turen

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VIIIA MTS SUDIRMAN GETASAN KAB. SEMARANG Oleh: Asis Nuansa 11144100126 Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok melalui model pembelajaran Individualization pada siswa kelas VIIIA Mts Sudirman. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian siswa kelas VIIIA sebanyak 28 siswa. Objek penelitian ini adalah peningkatan motivasi dan prestasi belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assited Individualization. Penelitian dilakukan secara kolaboratif antara guru matematika kelas VIIIA Mts Sudirman dan peneliti. Desain penelitian ini menggunakan desain Kemmis dan Taggart, dengan tahapan penelitian perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan tes prestasi belajar matematika. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menelaah seluruh data yang tersedia, baik secara deskriptif kualitatif maupun secara deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Team Assited Individualization dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIIIA Mts Sudirman pada pembelajaran matematika. Hal ini terbukti dari: (1) peningkatan motivasi belajar siswa dalam kategori tinggi pada pra siklus ada 11 siswa (37,71%), siklus I menjadi 13 siswa (46,42%) dan pada siklus II meningkat menjadi 23 siswa (82,14%). (2) peningkatan prestasi belajar siswa dari ratarata kelas nilai pra tindakan 62,17 (kategori cukup) dengan ketuntasan 17,85% menjadi 66,42 (kategori cukup) dengan ketuntasan 53,57% pada siklus I dan meningkat menjadi 81,32 (kategori tinggi) dengan ketuntasan 85,71% pada siklus II. Kata kunci: Pembelajaran Individualization, motivasi belajar siswa, prestasi belajar matematika

PENDAHULUAN Berdasarkan perolehan data dari penyebaran angket pra siklus didapat siswa yang termotivasi dalam pembelajaran matematika adalah 39,28% (kategori rendah). Dari perolehan data guru matematika menunjukan hasil ulangan akhir semester 1 kelas VIIIA hanya ada 17,85% dari seluruh jumlah siswa yang mencapai nilai KKM, dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) sekolah adalah 70, hal ini menunjukan bahwa prestasi belajar siswa kelas VIII A Mts Sudirman Getasan masih di bawah nilai KKM yang ditentukan. Prestasi belajar ini tentunya dipengaruhi dari model pembelajaran yang diterapkan oleh guru pada siswa kelas VIIIA itu sendiri. Walaupun proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru sudah melibatkan siswa, tetapi guru kurang mampu menguasai kelas dengan baik sehingga siswa ribut sendiri saat melakukan diskusi. Permasalahan yang terjadi di Mts Sudirman Getasan kelas VIII A yaitu kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika. Hal ini terbukti pada saat proses pembelajaran matematika berlangsung mereka lebih asyik bermain dengan temannya dari pada mendengarkan penjelasan guru hal ini karena mereka menganggap matematika itu sulit, sehingga mereka merasa malas dan kurang berminat dalam mengikuti pelajaran matematika Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi siswa a. Dalam proses pembelajaran siswa lebih tertarik dan lebih menyenangkan. b. Membuat siswa lebih terlibat dalam proses pembelajaran dan aktivitas siswa lebih meningkat. 2. Bagi guru a. Dapat memberi sumbangan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. b. Sebagai informasi bagi guruguru matematika, khususnya guru matematika sekolah menengah pertama mengenai pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning dengan tipe Teams Assisted Instruction (TAI). 3. Bagi sekolah Diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas sekolah, khususnya mata pelajaran matematika.

KAJIAN TEORI Pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadiankejadian eksteernal yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam peserta didik (Winkel, 1991). Sedangkan menurut (Dimyati dan Mudjiono, 2013 : 297) Pembelajaraan adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Johnson dan Rising dalam Erman Suherman (2003: 17) mengatakan bahwa matematika adalah pola berfikir, pola mengorganisasikan, membuktikan yang logika, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah-istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada bunyi. Russel dalam Hamzah B. Uno (2009: 108) mendefinisikan matematika sebagai suatu studi yang dimulai dari pengkajian bagianbagian yang sangat dikenal menuju arah yang tidak dikenal. Arah dikenal itu tersusun baik (konstruktif), secara bertahap menuju arah yang rumit (kompleks) dari bilanganbulat ke bilangan pecahan, bilangan rill ke bilangan kompleks, dari penjumlahan dan perkalian ke diferensial dan integral, dan menuju ke matematika yang lebih rumit. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), matematika didefinisikan sebagai ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan banwa pembelajaran matematika adalah proses belajar matematika oleh siswa dengan bantuan guru. Hal ini dimaksudkan bahwa dalam pembelajaran matematika, kegiatan utama dilakukan oleh siswa untuk mempelajari matematika dalm rangka menguasai kompetensi yang telah ditetapkan dan guru berfungsi sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar siswa Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar (Koeswara dalam Dimyati, 2013: 80). Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu : kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila siswa merasa membutuhkan hasil belajar yang baik. Oleh karena itu siswa mengubah cara-cara belajarnya agar memperoleh

hasil belajar yang baik. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapain hasil. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang siswa sehinggga tujuan tersebut dapat mengarahkan perilaku belajar siswa. Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar seorang siswa adalah sebagai berikut: a. Cita-cita atau Aspirasi Siswa. b. Kemampuan Siswa c. Kondisi Siswa d. Kondisi Lingkungan Siswa e. Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran f. Upaya Guru dalam Membelajarkan Siswa. (Dimyati dan Mudjiono, 2013: 97-100) Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa, dan di bawah ini ada beberapa petunjuk untuk meningkatkan motivasi belajar siswa a. Memperjelas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai b. Membangkitkan minat siswa c. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar d. Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa e. Berikan penialain. f. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa g. Ciptakan persaingan dan kerja sama. (Wina Sanjaya, 2008 : 29-32 ) Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa indikator motivasi terdiri dari: a. Sikap guru b. Perhatian orang tua c. Suasana kelas d. Ganjaran/hadiah e. Kebutuhan pelajaran matematika f. Keinginan belajar matematika g. Minat belajar matematika Berdasarkan uraian di atas serta definisi-definisi tentang motivasi maka peneliti menyimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan yang menggerakkan dan mengarahkan seseorang untuk belajar baik dari dalam diri orang tersebut maupun dari luar Gagne (1985: 40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap, dan ketrampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (2012: 32) hasil belajar dibedakan menjadi tigas aspek, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa

yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik terhadap siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur denagn menggunakan intrumen tes atau instrumen yang relevan. Dalam penelitian ini peneliti hanya akan meneliti dari segi kognitif saja setelah siswa mengikuti proses belajar mengajar dalam kelas. Menurut Slavin (2005: 195-200) langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah sebagai berikut. (1)Teams, (2) Tes Penempatan, (3)Materi-materi Kurikulum, (4) Belajar Kelompok, (5) Skor Tim dan Rekognisi Tim METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dirancang untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa Kelas VIIIA MTs Sudirman. Penelitian ini mengambil tempat di MTs Sudirman Getasan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 tepatnya pada bulan Mei 2015 Desain penelitian yang dipilih dalam penelitian ini terdiri dari perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Penelitian ini dilakukan dalam beberapa siklus. Siklus dihentikan apabila kondisi kelas sudah stabil dalam hal ini guru dan siswa terbiasa dengan pembelajaran yang baru Instrumen yang digunakan antara lain: lembar observasi, angket, tes, catatan lapangan, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket motivasi, tes, catatan lapangan, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu dari observasi, tes prestasi belajar matematika, catatan lapangan, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan yaitu dengan menganalisis lembar observasi, analisis data angket, tes, dan penarikan kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Permasalahan yang hendak diselesaikan dalam penelitian ini adalah peningkatan Motivasi dan prestasi belajar matematika siswa. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap serangkaian tindakan kelas Siklus I dan Siklus II yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dan guru kelas menyatakan bahwa proses pembelajaran matematika dengan model Individualization telah meningkatkan

Motivasi dan prestasi belajar matematika siswa. Berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran guru melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Assited Individualization mengalami peningkatan dalam setiap siklus. Pada siklus 1 sebesar 90% (sangat tinggi) di pertemuan 1 dan 100% (sangat tinggi) di pertemuan 2 dan pada siklus 2 sebesar 90%(sangat tinggi) di pertemuan 1 dan 90%(sangat tinggi) di pertemuan 2. Adapun grafik hasil observasi keterlakasanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assited Individualization adalah sebagai berikut. Motivasi belajar matematika siswa pada kriteria tinggi juga mengalami peningkatan selama 2 siklus, pada pra siklus motivasi siswa sebesar 37,71%, pada siklus I motivasi siswa sebesar 46,42%, sedangkan pada siklus II motivasi siswa meningkat sebesar 82,14%. Untuk memperjelas peningkatan motivasi belajar siswa yang mencapai kategori tinggi dapat juga dibaca pada grafik di bawah ini: Pada akhir tiap siklus diadakan tes uji peningkatan prestasi, rata-rata nilai ujian akhir semester adalah 62,17 (sedang) dengan ketuntasan sebesar 17,85% dan pada siklus I rata-rata tes uji peningkatan prestasi belajar meningkat menjadi 66,42 (tinggi) dengan ketuntasan 53,57%, pada siklus II rata-rata tes uji peningkatan prestasi belajar meningkat menjadi 81,32 (sangat tinggi) dengan ketuntasan 85,71% Adapun peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut.

Berdasarkan pembahasan di atas maka terbukti bahwa pembelajaran Individualization dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIIIA Mts Sudirman. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas VIIIA Mts Sudirman, dengan menggunakan model pembelajaran Individualization dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa. Pada model pembelajaran Individualization setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar individual kemudian dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok sehingga pada saat diskusi siswa sudah memiliki kemampuan dasar materi dan semua anggota kelompok dapat lebih berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi. Siswa juga tampak lebih bersemangat mengikuti pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tersebut karena mereka dapat saling bertukar pikiran dengan teman yang memiliki kemampuan lebih sehingga dapat menambah pengetahuan mereka, yang dapat dibuktikan dengan meningkatnya motivasi dan prestasi belajar siswa. Ketercapaian pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assited Individualization dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa selama proses pembelajaran: 1. Motivasi belajar siswa kelas VIIIA MTs Sudirman dalam kategori tinggi pada pra siklus ada 11 siswa (37,71%), setelah dilakukan tindakan pada siklus 1 meningkat menjadi 13 siswa (46,42%) dan pada siklus 2 meningkat menjadi 23 siswa (82,14%). 2. Prestasi belajar siswa kelas VIIIA MTs Sudirman dengan rata-rata nilai hasil belajar pada pra siklus sebesar 62,17 (kategori sedang) dengan ketuntasan belajar 17,85%, pada siklus I meningkat menjadi 66,42 (kategori tinggi) dengan ketuntasan 53,57%, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 81,32 (kategori sangat tinggi) dengan ketuntasan belajar sebesar 85,71%.

Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang perlu diperhatikan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assited Individualization dapat dijadikan salah satu alternatif model pembelajaran matematika di MTs Sudirman untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. 2. Dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assited Individualization, guru harus memperhatikan kesiapan siswa dan mencari materi yang sesuai dengan model tersebut. 3. Penggunakan model pembelajaran Individualization dapat digunakan untuk materi lain agar tercipta pembelajaran yang lebih efektif. 4. Mengoptimalkan sumber belajar yang ada seperti buku paket dan media sederhana untuk mendukung proses pembelajaran matematika di kelas. DAFTAR PUSTAKA A.Aziz Saefudin. 2012. Meningkatkan Profesionalisme Guru Dengan PTK.Yogyakarta: Cipta Aji Parama. Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Esdi Waluyo.2012. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) Pada Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 2 Godean. Skripsi. UPY (Tidak diterbitkan). Hamzah B Uno. 2009. Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika. Nana Syaodih S. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Robert, E. Slavin. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media Syaiful Bahri Djamarah. 2012. Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasonal. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sukino, Wilson Simangunsong. 2007. Matematika Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.

Wina Sanjaya. 2008. Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.