1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kenaikan harga minyak dunia, yang juga berimbas pada naiknya harga BBM di Indonesia tidak dapat dihindari lagi dampaknya. Hal ini sangat berdampak pada naiknya harga-harga barang kebutuhan sehari-hari dan tidak menutup kemunginan harga bahanbahan baku yang diperlukan untuk sektor industri. Kenaikan harga bahan baku yang tidak menentu dan cenderung berubah-ubah ini mendorong industri manufaktur tersebut untuk selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan dan permintaan konsumen terhadap barang yang dapat segera tersedia pada saat dibutuhkan dan juga memiliki kualitas yang baik sesuai dengan harga yang dibayar oleh konsumen. Untuk itu, perusahaanperusahaan harus mampu mengendalikan semua sumber-sumber biaya yang ada secara optimal sehingga produk yang dihasilkan akan mampu bersaing dengan harga yang terjangkau. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri furnitur produk-porduk kantor seperti kursi kantor, meja komputer, meja kerja, lemari arsip, dan sejenisnya, serta untuk mengantisipasi semakin maraknya kompetisi / persaingan pada dunia furnitur, PT. Gedesco Sejahtera tentu memerlukan suatu sistem produksi yang baik, tepat dan akurat. Namun di luar aspek teknis tersebut, diperlukan juga suatu sistem yang mampu membantu perusahaan dalam menghitung dan merencanakan biaya-biaya yang ditimbulkan akibat adanya kegiatan produksi tersebut. Sistem perhitungan biaya produksi yang baik dan tepat, diharapkan mampu membantu PT. Gedesco Sejahtera
2 dalam menentukan biaya produksi yang tidak menentu dan akurat akibat kenaikan harga-harga barang yang tidak menentu pula. Dampak negatif yang sering timbul akibat tidak tersedianya sistem perhitungan biaya produksi ini cukup beranekaragam. Yaitu: perusahaan tidak bisa menentukan dengan tepat berapa biaya produksinya dengan cepat dan tepat sehingga laba / rugi menjadi tidak akurat, serta sulitnya menentukan strategi harga untuk bersaing Hal-hal ini terjadi karena perusahaan sendiri masih ragu-ragu dalam memperkirakan biaya-biaya yang timbul akibat adanya kegiatan produksi. Di samping itu, tanpa adanya sistem perhitungan biaya produksi yang akurat, akan susah bagi perusahaan untuk menentukan harga jual yang mampu bersaing serta menentukan strategi penjualan yang tepat. Biaya produksi atau dikenal dengan istilah biaya pabrikasi terdiri dari 3 komponen biaya, yaitu: biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Suatu sistem pengendalian biaya produksi berguna untuk menentukan strategi yang mampu menekan ketiga komponen biaya ini mencapai level yang terendah. Dengan biaya yang rendah ini, diharapkan akan menghasilkan produk dengan harga yang terjangkau dan mampu bersaing. Sistem pengendalian biaya produksi yang belum dimiliki perusahaan ini akan lebih efektif lagi, apabila ditunjang dengan penggunaan suatu sistem informasi. Penggunaan sistem informasi ini diharapkan akan meningkatkan keakurasian dan kepresisian. Di samping itu, sistem informasi juga mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari sistem perhitungan biaya produksi tersebut.
3 1.2. Perumusan masalah Pada PT. Gedesco Sejahtera, masalah yang dihadapi ialah sulitnya menentukan biaya produksi yang merupakan hasil dari sistem perhitungan biaya produksi secara tepat dan akurat. Perusahaan selama ini masih menggunakan metode tradisional dalam menentukan biaya produksi. Di samping itu perusahaan juga tidak memiliki sistem informasi untuk menunjang penentuan biaya produksi tersebut. Penentuan biaya produksi selama ini hanya dilakukan secara tradisional, intuitif dan hasil perhitungan cenderung tidak tepat dan akurat sehingga hal ini menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya produksinya. Pada kenyataannya, menentukan biaya produksi bukanlah hal yang mudah. Banyak faktor yang mempengaruhi biaya produksi tersebut, yaitu baik dari jenis bahan baku maupun penentuan biaya overhead yang rumit. Di samping itu, kebijakan pemerintah tentang UMR (Upah Minimun Regional), maupun upah standar gaji bagi tenaga kerja juga semakin mempersulit perusahaan dalam menentukan biaya produksi yang tepat. Untuk itu diperlukan suatu metode pendekatan yang tepat. Ada banyak metode dalam perhitunganan biaya yang dapat dipergunakan untuk menentukan biaya produksi. Salah satu metode tersebut adalah metode Activity Based Costing (ABC). Metode ini tepat untuk diterapkan pada perusahaan karena perusahaan mempunyai dua divisi produksi dalam menghasilkan produk dan produk yang dihasilkan juga mempunyai banyak varian / jenis dimana masing-masing jenis produk tersebut mempunyai volume produksi yang tidak sama dan senantiasa berubah-ubah sehingga penerapan metode tradisional di mana pengalokasian biaya overhead yang cenderung berdasarkan volume produksi, jam kerja ataupun jam mesin, dirasa kurang tepat dan akurat dalam menentukan biaya produksi untuk masing-masing produknya.
4 Dalam hal ini, sistem informasi yang dipadu dengan metode yang tepat dapat dimanfaatkan untuk membantu menangani perhitungan biaya secara cepat, tepat dan akurat. Dan diharapkan pada akhirnya nanti, dapat membantu perusahaan dalam menentukan biaya produksi secara cepat, tepat dan akurat serta mampu membantu dalam merencanakan strategi biaya produksi yang mampu bersaing. 1.3. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian pada skripsi ini akan dibatasi pada metode perhitungan biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan dan dikhususkan untuk menghitung biaya produksi yang terjadi pada varians produk yang dihasilkan pada divisi assembly PT. Gedesco Sejahtera, sedangkan untuk divisi mechine production tidak dihitung. Kemudian biaya produksi tersebut akan dihitung kembali dengan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) serta dibuat perbandingan antara kedua metode tersebut. Dan untuk membantu dalam mengendalikan biaya produksi, akan dirancang suatu sistem informasi untuk memudahkan perhitungan dan pengendalian biaya produksi. Adapun untuk data yang diperlukan dalam perhitungan, penulis akan mengggunakan data perusahaan pada bulan Agustus 2005. 1.4. Tujuan dan manfaat Tujuan: o Untuk memperoleh suatu sistem informasi perhitungan biaya yang terpadu dengan metode Activity Based Costing (ABC) sehingga perusahaan dapat melakukan perencanaan dan pengendalian terhadap biaya secara optimal.
5 o Perusahaan dapat mengalokasiaan biaya overhead dengan tepat, tidak sembarangan dan lebih dapat dipertanggungjawabkan sehingga diperoleh gambaran tentang konsumsi biaya yang sesungguhnya. o Perusahaan mampu mengalokasikan biaya-biaya overhead dengan lebih bertanggungjawab sehingga dikemudian hari tidak akan ditemukan distorsi biaya produksi antara masing-masing jenis produk. o Mampu melakukan kalkulasi biaya produksi dengan lebih cepat dengan sistem perhitungan biaya produksi yang terautomatisasi dan mudah diterapkan (user friendly). Manfaat: o Agar perusahaan dapat melakukan perencanaan dan pengendalian terhadap biaya produksi dengan dukungan suatu sistem informasi untuk mengautomatisasi perhitungan biaya produksi. o Perusahaan dapat mengkalkulasi biaya-biaya yang diperlukan untuk memproduksi barang dengan lebih cepat, tepat dan bertanggungjawab sehingga perusahaan mampu menghasilkan produk dengan harga yang mampu bersaing di pasar yang kompetitif tanpa mengurangi kualitas dari produk tersebut.