BAB I PENDAHULUAN. tertinggi terhadap aturan yang bersifat positif. Hukum juga menjadi tolak ukur segala

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu masalah besar yang dihadapi masyarakat pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. positif Indonesia lazim diartikan sebagai orang yang belum dewasa/

LUMAJANG TENTANG DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERJUDIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. mampu memimpin serta memelihara kesatuan dan persatuan bangsa dalam. dan tantangan dalam masyarakat dan kadang-kadang dijumpai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang dari waktu ke waktu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan

BAB I PENDAHULUAN. dua jenis alat bukti seperti yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum

Jenis Kelamin. Umur : tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali terjadi pelanggaran terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena minuman keras saat ini merupakan permasalahan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. tercipta pula aturan-aturan baru dalam bidang hukum pidana tersebut. Aturanaturan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945, telah ditegaskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dirumuskan demikian:

BAB I PENDAHULUAN. adalah negara yang berdasar atas hukum (rechtsstaat). yaitu Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan norma serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Didalam proses perkara pidana terdakwa atau terpidana

BAB I PENDAHULUAN. perbuatan menyimpang yang ada dalam kehidupan masyarakat. maraknya peredaran narkotika di Indonesia.

BAB I PENDAHULAN. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dalam Pasal 1 Ayat (3)

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda. Itu sebabnya dalam keseharian kita dapat menangkap berbagai komentar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara hukum, hal ini telah dinyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. (rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perbuatan yang oleh hukum pidana dilarang dan diancam dengan pidana

BAB I PENDAHULUAN. melingkupi semua lapisan masyarakat baik miskin, kaya, tua, muda, dan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan norma hukum tentunya tidaklah menjadi masalah. Namun. terhadap perilaku yang tidak sesuai dengan norma biasanya dapat

BAB I PENDAHULUAN. Nullum delictun, nulla poena sine praevia lege poenali yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. empiris sebagai penunjang. Pendekatan secara yuridis normatif dilakukan dengan

sendiri diatur dalam pasak 303 ayat (3) KUHP yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali pelanggaran terhadap

I. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tercatat 673 kasus terjadi, naik dari tahun 2011, yakni 480 kasus. 1

BAB I PENDAHULUAN. berhak mendapatkan perlindungan fisik, mental dan spiritual maupun sosial

III. METODE PENELITIAN. satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya 1

yang tersendiri yang terpisah dari Peradilan umum. 1

BAB I PENDAHULUAN. langsung merugikan keuangan Negara dan mengganggu terciptanya. awalnya muncul Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang

BAB I PENDAHULUAN. khusus untuk melaporkan aneka kriminalitas. di berbagai daerah menunjukkan peningkatan.

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan masalah guna memberikan petunjuk pada permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. ayat (4) dari UU No. 7 tahun 1974 tentang penertiban perjudian, telah

BAB I PENDAHULUAN. adanya kehendak untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan cara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan mengenai penggunaan Narkotika semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. maraknya penggunaan media elektronik mulai dari penggunaan handphone

III. METODE PENELITIAN. maupun yang bersifat empiris serta ciri-cirinya, maka pendekatan masalah. yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN. diperiksa oleh hakim mengenai kasus yang dialami oleh terdakwa. Apabila

III. METODE PENELITIAN. Upaya untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam melakukan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkotika diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisa (Soerjono Soekanto,

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai extra ordinary crime karena merupakan tindak pidana yang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, mengakibatkan kejahatan pada saat ini cenderung

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia segala sesuatu atau seluruh aspek kehidupan diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. paling dominan adalah semakin terpuruknya nilai-nilai perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. tidak mendapat kepastian hukum setelah melalui proses persidangan di

BAB I PENDAHULUAN. lazim disebut norma. Norma adalah istilah yang sering digunakan untuk

I. PENDAHULUAN. Secara etimologis kata hakim berasal dari arab hakam; hakiem yang berarti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan tindak pidana dalam kehidupan masyarakat di

BAB I PENDAHULUAN. mengenai adanya suatu samenloop van strafbare feiten, apabila di dalam. salah satu dari tindakan-tindakan yang telah dilakukan.

III. METODE PENELITIAN. Cara penulisan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan normatif dan empiris

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ilmu pengetahuan hukum dikatakan bahwa tujuan hukum adalah

III. METODE PENELITIAN. penulis akan melakukan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris.

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

METODE PENELITIAN. dengan seksama dan lengkap, terhadap semua bukti-bukti yang dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wujud penegakan hak asasi manusia yang melekat pada diri. agar mendapatkan hukuman yang setimpal.

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana. hubungan seksual dengan korban. Untuk menentukan hal yang demikian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi pengobatan, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan atau tidak. rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan yang buruk, yang akan membimbing, dan mengarahkan. jawab atas semua tindakan yang dilakukannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara republik Indonesia adalah negara hukum, berdasarkan pancasila

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang pengaruhnya sangat luas. Perubahan-perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. ketidakadilan yang dilakukan oleh hakim kepada pencari keadilan. Disparitas. hakim dalam menjatuhkan suatu putusan.

BAB I PENDAHULUAN. bernegara diatur oleh hukum, termasuk juga didalamnya pengaturan dan

III. METODE PENELITIAN. penelitian atau yang lebih dikenal dengan istilah metode penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Hak asasi anak merupakan bagian dari hak asasi manusia yang. termuat dalam Pasal 28B Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada

jenis kejahatan yang dapat menyentuh berbagai ranah kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. karena kehidupan manusia akan seimbang dan selaras dengan diterapkannya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sehingga harus diberantas 1. hidup masyarakat Indonesia sejak dulu hingga saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dilihat dari adanya indikasi angka kecelakaan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat itu sendiri, untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam hal ini

Penerapan Tindak Pidana Ringan (Studi Putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor 456/Pid.B/2013/PN.Kis)

III. METODE PENELITIAN. dalam mengolah dan menyimpulkan serta memecahkan suatu masalah.

BAB I PENDAHULUAN. hukuman yang maksimal, bahkan perlu adanya hukuman tambahan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekarang ini masyarakat sangat membutuhkan peran Polisi sebagai pelindung

BAB I PENDAHULUAN. Negara merupakan sebuah kesatuan wilayah dari unsur-unsur negara, 1 yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan dari segi kualitas dan kuantitas. Kualitas kejahatan pada

BAB I PENDAHULUAN. besar peranannya di dalam mewujudkan cita-cita pembangunan. Dengan. mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur.

BAB I PENDAHULUAN. terkait korupsi merupakan bukti pemerintah serius untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Abortus provocatus di Indonesia lebih populer disebut sebagai aborsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peredaran gelap narkotika di Indonesia menunjukkan adanya

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan pengguna jalan raya berkeinginan untuk segera sampai. terlambat, saling serobot atau yang lain. 1

I. METODE PENELITIAN

adalah penerapan pidana yang tidak sama terhadap tindak pidana yang

BAB I PENDAHULUAN. landasan konstitusional bahwa Indonesia adalah negara yang berdasarkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara hukum (Recht staat) yang memberikan ruang tertinggi terhadap aturan yang bersifat positif. Hukum juga menjadi tolak ukur segala persoalan yang muncul dimasyarakat dari semua elemen baik orang sebagai penguasa maupun orang sebagai pribadi. Hukum menjadi pembatas terhadap hak individu yang dimiliki setiap orang yang pada hakikatnya sudah terbawa semenjak lahir, itu semua tidak terlepas dari sisi lain setiap orang yang juga memiliki hak sosial. Kaitannya dengan pembentukan hukum di Indonesia, setidaknya kita sadar bahwa hukum di bentuk karena pertimbangan keadilan (gerechtigkeit) disamping sebagai kepastian hukum (rechtssicherheit) dan kemanfaatan (zweckmassigkeit) 1. Dewasa ini sering kita temui berbagai permasalahan soal perjudian. Baik itu perjudian antar orang dengan orang ataupun perjudian lain pihak yang tidak saling mengenal satu sama lain (bandar judi). Tidak dapat dipungkiri masalah perjudian sering kali membuat seseorang terseret ke dalam permasalahan yang sangat serius. Masalah perjudian telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam kurun waktu beberapa dasawarsa terakhir ini, sehingga menjadikannya salah satu kajian yang menarik bagi penulis. Sepanjang kesenjangan sosial masih dominan maka 1 http://www.lawskripsi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=143&itemid=143 diakses tgl 02 November 2010 1 1

2 perjudian jenis togel atau judi kelas bawah lainnya tak akan hilang dari negeri ini hingga akhirnya menjadi penyakit masyarakat. Beban hidup yang kian berat ditambah sulitnya mencari pekerjaan warga kelas bawah bertaruh dengan angka-angka judi togel demi meraih mimpi dapat untung besar. Adapun mengenai perjudian togel diartikan judi yang menggunakan teori probabilitas (teori peluang) yang merupakan bagian dari matematika, dengan mengunakan konsep nilai harapan dan variansi biasa dibilang tebak angka 2 Sepanjang kepastian hidup tak bisa mereka dapatkan, judi menjadi harapan bagi mereka demi menjamin kepastian hidupnya dan kondisi tersebut diperparah dengan moralitas masyarakat peminat togel yang masih menganggap judi adalah dewa penolong dan satu-satunya cara untuk mengurangi beban hidup yang mereka alami. Segala macam pemberantasan perjudian tak akan pernah maskimal hasilnya. Tindakan represif seperti dengan menangkap para pengedar tidak akan efektif, mereka hanya akan berhenti sebentar kemudian kembali lagi setelah kondisi dirasakan sudah aman kembali. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 303 ayat (3) mengartikan judi adalah tiap-tiap permainan, dimana pada umumnya kemungkinan mendapatkan untung tergantung pada peruntungan belaka, juga karena pemainnya lebih terlatih atau lebih mahir. Dari situ termasuk segala pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lain-lainnya, yang tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain, demikian juga segala pertaruhan lainnya. 2 http://groups.yahoo.com/group/syiar-islam/message/18937 diakses pada tanggal 02 November 2010

3 Orang awam dan kebanyakan mereka yang belajar tentang hukum, secara tak sadar dianggapnya hukum itu adalah undang-undang yang dikeluarkan oleh negara dan bahwa undang-undang itulah hukum. Atau kadang-kadang hukum diartikannya pula apa-apa yang telah diputuskan oleh Hakim, dimana ada perselisihan antara penggugat lawan tergugat dan apabila seseorang tertuduh dijatuhi hukuman. Anggapan demikian walaupun tidak benar-benar tepat, tidak perlu kita pandang melesat sama sekali sebab di dalamnya terkandung sesuatu yang benar dan undang-undang atau putusan-putusan Hakim itu adalah termasuk bentuk-bentuk penjelmaan (verschijningsvormen). 3 Tindak pidana atau strafbaar feit merupakan suatu perbuatan yang mengandung unsur perbuatan atau tindakan yang dapat dipidanakan dan unsur pertanggungjawaban pidana kepada pelakunya. Sehingga dalam syarat hukuman pidana terhadap seseorang secara sederhana dapat dikatakan bahwa tidak akan ada hukuman pidana terhadap seseorang tanpa adanya hal-hal yang secara jelas dapat dianggap memenuhi syarat atas kedua unsur itu, jadi seseorang dikatakan sebagai terpidana apabila Hakim yang mempunyai wewenang mengadili yang nantinya - menghasilkan suatu putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap yang dimaksud yaitu putusan pengadilan. Adapun mengenai Hakim menurut pasal 1 angka 8 KUHAP adalah pejabat peradilan Negara yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk mengadili. 3 Achmad Sanusi. 2002. Pengantar Ilmu Hukum dan Pengantar Tata Hukum Indonesia Edisi Empat. Bandung : Tarsito hal 86

4 Sedangkan menurut ketentuan pasal 1 angka 11 KUHAP pengertian putusan pengadilan adalah pernyataan hakim yang diucapkan dalam sidang pengadilan terbuka, yang dapat berupa pemidanaan atau bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini. Dari survey awal yang dilakukan di wilayah hukum Pengadilan Negeri Lumajang, peneliti mengetahui bahwa di Kabupaten Lumajang masih maraknya tindak pidana perjudian togel dan peristiwa ini sangat memprihatinkan sekali karena masih maraknya perjudian ini padahal sudah banyak terpidana yang berkaitan dengan masalah tindak pidana perjudian togel, uraian tersebut menimbulkan berbagai macam pendapat dan pertanyaan, mungkin apa Hakim kurang tepat dalam menjatuhkan pidana atau hakim telah keliru dalam penafsiran hukumnya, terhadap pelaku-pelaku tindak pidana perjudian togel. Kemudian apakah terdapat ketidaktegasan terhadap putusan Hakim dalam menjatuhkan pidana sehingga tidak menimbulkan efek jera terhadap para pelaku tindak pidana tersebut. Berhubungan masalah diatas peneliti mengetahui bahwa terdapat putusan yang dianggap kurang tepat, karena berdasarkan kenyataan yang ada putusan penjatuhan pidana terhadap pelaku tindak pidana perjudian togel tersebut terlalu ringan, hal ini disebabkan karena hakim telah keliru dalam menafsirkan hukumnya, seperti dalam putusan nomor : 443/Pid.B/2010/PN. LMJ. Padahal pelaku telah melanggar dan memenuhi unsur tindak pidananya, dengan adanya permasalahan ini maka penulis ingin mengungkap putusan hakim yang dianggapnya ada kesalahan atau

5 ketidaktegasan dan apa pula yang menjadi dasar hakim dalam mengambil putusan dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku tindak pidana perjudian togel ini. Dari fenomena tersebut, maka Penulis menuliskan dalam penulisan skripsi yang berjudul : ANALISIS YURIDIS NORMATIF PUTUSAN PENGADILAN NEGERI NOMOR : 443/Pid. B/2010/PN. LUMAJANG TENTANG DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERJUDIAN B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : Apa yang menjadi dasar Pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku tindak pidana perjudian togel? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan fokus kajian atau rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui dasar Pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku tindak pidana perjudian togel supaya menghasilkan keputusan yang membuat efek jera kepada para pelaku tindak pidana tersebut. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penulisan diatas,maka manfaat penelitian di klasifikasikan sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis

6 Hasil penelitian ini akan menambah manfaat keilmuan hukum pidana serta pengetahuan tentang alasan yang menjadi dasar pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku tindak pidana perjudian togel. 2. Manfaat Praktis a. Bagi masyarakat, lebih menyadari bahwa makin maraknya perjudian togel bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja tapi juga masyarakat mempunyai peranan dalam ikut memberantas perjudian togel ini. b. Bagi aparat Penegak Hukum, diharapkan mampu memberikan gambaran nyata bahwa permasalahan yang menyangkut tindak pidana perjudian memerlukan tindakan yang tegas. 3. Manfaat Bagi Peneliti Hasil penelitian ini digunakan oleh Peneliti sebagai penambahan wawasan dan ilmu pengetahuan tentang dasar pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku tindak pidana perjudian togel serta syarat untuk penulisan tugas akhir dan menyelesaikan studi S1 di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang. E. Metode Penulisan 1. Pendekatan Di dalam penulisan ini penulis menggunakan metode pendekatan Normatif Legal Research yakni penulisan yang menekankan pada pendekatan yuridis normatif dimana melihat hukum sebagai norma dalam masyarakat. Penulisan ini berorientasi pada dasar pertimbangan Hakim dalam

7 menjatuhkan pidana terhadap pelaku tindak pidana perjudian togel pada putusan nomor : 443/Pid.B/2010/PN. LMJ. 2. Jenis Bahan Hukum Langkah-langkah yang diambil dalam melakukan penulisan ini adalah menggunakan bahan kajian kepustakaan berupa : a. Bahan Hukum Primer Yaitu bahan hukum yang diperoleh dari peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan dasar pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku tindak pidana perjudian togel yakni Kitab Undang- Undang Hukum Pidana, Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, Undang-Undang No. 4 tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang No. 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian serta putusan nomor : 443/Pid.B/2010/PN. LMJ dan peraturan perundangundangan lainnya yang terkait dengan permasalahan. b. Bahan Hukum Sekunder Data yang mendukung serta melengkapi data primer diatas. Data pendukung tersebut diperoleh dari buku-buku ilmiah, karya ilmiah serta artikel yang diperoleh dari berbagai sumber, buku-buku kepustakaan, internet dan lain sebagainya yang berkaitan dengan pokok permasalahan. 3. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

8 a. Studi Kepustakaan Dilakukan dengan pengkajian informasi tertulis mengenai hukum yang berasal dari berbagai sumber dan dipublikasikan secara luas, serta diterbitkan dalam penelitian. Kepustakaan yang dimaksud dalam penulisan ini adalah berupa buku-buku ilmu hukum, artikel hukum, karya ilmiah hukum, jurnal hukum, media cetak dan atau elektronik yang berkaitan dengan dasar pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku tindak pidana perjudian togel. b. Studi Dokumentasi Dilakukan dengan cara mencari dokumen-dokumen yang terkait dengan objek yang diteliti di luar dari data pustaka dalam hal ini putusan nomor : 443/Pid.B/2010/PN. LMJ serta termasuk Perundang-undangan lainnya dari KUHP yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. 4. Teknik Analisa Teknik analisa yang digunakan dalam penulisan hukum ini adalah menggunakan Content Analysis yakni menganalisa isi putusan nomor : 443/Pid.B/2010/PN. LMJ mengenai dasar pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku tindak pidana perjudian togel ditinjau menurut KUHAP dengan didukung berbagai literatur dan data sehingga dapat terarah dan sistematis yang pada akhirnya dapat ditarik beberapa kesimpulan dari hasil analisa putusan tersebut, dan ditunjang Interpretasi hukum : penafsiran tata bahasa (grammatikal) yaitu cara penafsiran

9 berdasarkan pada bunyi ketentuan undang-undang, dengan berpedoman pada arti perkataan-perkataan dalam hubungannya satu sama lain dalam kalimat-kalimat yang dipakai oleh unadang-undang. 4 F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 4 (empat) bab yang tersusun secara berurutan, dengan tujuan agar menghasilkan suatu pembahasan yang sistematis. Mulai Bab I sampai dengan Bab IV, secara garis besar diuraikan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab Pendahuluan ini diuraikan tentang latar belakang yakni memuat alasan yang menjadi pentingnya dilakukan suatu penelitian berdasarkan permasalahan yang ada. Rumusan masalah, yakni meliputi pertanyaan yang spesifik terhadap permasalahan yang akan diteliti serta merupakan dasar pemilihan judul penulisan tugas akhir. Tujuan penulisan, memuat pernyataan singkat tentang apa yang akan dicapai dalam peneliti. Manfaat penulisan, merupakan uraian mengenai kegunaan secara praktis dan teoritis. Metode penulisan,yang menguraikan tentang metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan,jenis bahan hukum yang digunakan, teknik pengumpulan bahan hukum dan teknik menganalisis hasil penelitian. 4 Kansil, CST, 1989, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. Hal 66-67

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Merupakan bab yang dimana dalam bagian ini peneliti menyajikan landasan teori atau kajian teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti oleh penulis yaitu memuat ruang lingkup atau tinjauan umum mengenai a. Tinjauan Umum tentang Hukum Acara Pidana; b. Tinjauan Umum tentang Hakim; c. Istilah Dan Pengertian Tindak Pidana; d. Perjudian; e. Perjudian Togel atau yang menyangkut dasar pertimbangan hakim Pengadilan Negeri Lumajang yang menjatuhkan pidana pada putusan nomor : 443/Pid. B/2010/PN. LMJ mengenai kejahatan terhadap perjudian dan segala aspek yang melingkupinya, baik itu teori, doktrin atau pendapat sarjana serta kajian yuridis berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku di dalam KUHP. BAB III PEMBAHASAN Dalam bab ini, berisi mengenai uraian pembahasan permasalahan yang diangkat oleh penulis yakni berkonsentrasi pada analisis isi putusan nomor : 443/Pid. B/2010/PN. LMJ. mengenai dasar pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku tindak pidana perjudian, karena berdasarkan kenyataan yang ada putusan penjatuhan pidana terhadap pelaku tindak pidana perjudian tersebut terlalu ringan sehingga tidak menimbulkan efek jera terhadap para pelaku tindak pidana tersebut.

11 BAB IV PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan hukum ini dimana berisikan kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya serta berisikan saran penulis dalam menanggapi permasalahan yang telah diangkat penulis yaitu mengenai dasar pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku tindak pidana perjudian.