PENGARUH PERBEDAAN SISTEM TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) DI LAHAN SAWAH

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMUPUKAN N, P, K PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) KEPRAS

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

SISTEM TANAM DAN UMUR BIBIT PADA TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS INPARI 13

PENGARUH JARAK TANAM DAN JUMLAH BIBIT PADA TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) HIBRIDA VARIETAS PP3

Analisis Kinerja Pita Tanam Organik sebagai Media Perkecambahan Benih Padi (Oryza sativa L.) Sistem Tabela dengan Desain Tertutup dan Terbuka

THE EFFECT OF AZOLLA AND N FERTILIZER APLICATION ON RICE FIELD (Oryza sativa L.) VARIETY INPARI 13

Achmad Sauki *), Agung Nugroho dan Roedy Soelistyono

III. METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

PERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L)

PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO YANG DIMODIFIKASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

Study on the Performance of Organic Planting Ribbon on the Paddy (Oryza sativa L) Growth and Rice Production

KAJIAN POLA TANAM TUMPANGSARI PADI GOGO (Oryza sativa L.) DENGAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.

APLIKASI PUPUK NPK DAN UREA PADA PADI (Oryza sativa L.) SISTEM RATUN. THE APPLICATION OF NPK AND UREA ON PADDY (Oryza sativa L.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

PENGARUH TEKNIK BUDIDAYA SRI

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

EFEKTIVITAS KOMPOS SAMPAH PERKOTAAN SEBAGAI PUPUK ORGANIK DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN MENURUNKAN BIAYA PRODUKSI BUDIDAYA PADI

III. BAHAN DAN METODE

MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN DOSIS PUPUK NPK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.)

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

Ahmad Faishol Habibie. 1) Dr. Ir. Agung Nugroho, SU. 2) Dr. Ir. Agus Suryanto, MS. 3)

Ciparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

Kata kunci : kompos, Azolla, pupuk anorganik, produksi

TINJAUAN PUSTAKA. A. Budidaya Padi. L.) merupakan tanaman pangan golongan Cerealia

PERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA

PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (ORYZA SATIVA L.) YANG DIBUDIDAYAKAN SECARA SRI PADA BEBERAPA WAKTU PENYIANGAN GULMA

Persyaratan Lahan. Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA TEKNIK BUD CHIP TIGA VARIETAS TEBU (Saccharum officinarum L.)

APLIKASI PUPUK KANDANG DALAM MEMINIMALISIR PUPUK ANORGANIK PADA PRODUKSI PADI (Oryza sativa L.) METODE SRI

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA BERBAGAI UMUR SEMAI DENGAN TEKNIK BUDIDAYA SRI (SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION)

PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

THE EFFECT OF THE KINDS OF FERTILIZER AND WEED CONTROL TIME ON GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays saccharata)

PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) SAWAH PADA BERBAGAI METODE TANAM DENGAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK

HASIL DAN PEMBAHASAN

dwijenagro Vol. 4 No. 1 ISSN :

KETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA

1) Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon 2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan

PENGARUH PEMBERIAN AIR DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

UJI DAYA HASIL DUA VARIETAS PADI SAWAH DENGAN PEMBERIAN PUPUK NITROGEN MENGIKUTI METODE SRI

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

APLIKASI CARA TANAM PADA DNA VARIETAS WIJEN, TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN APLIKASI PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANIK DAN AN- ORGANIK TERHADAP PRODUKSI PADI SAWAH

PENGARUH VOLUME PEMBERIAN AIR DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK Dendrobium undulatum

PENGARUH PENGENDALIAN GULMA PADA BERBAGAI UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.)

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI VARIETAS MEKONGGA TERHADAP KOMBINASI DOSIS PUPUK ANORGANIK NITROGEN DAN PUPUK ORGANIK CAIR

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS PADI GOGO (Oryza sativa L.) TERHADAP PERBANDINGAN PEMBERIAN KASCING DAN PUPUK KIMIA

Sumber : Nurman S.P. (

ABSTRAK. Kata Kunci: Padi, Varietas Inpari 13, Pupuk, Jajar Legowo

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM. Yosefina Mangera 1) ABSTRACK

Jurnal Cendekia Vol 11 No 3 Sept 2013 ISSN

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

PENGAMATAN PERCOBAAN BAHAN ORGANIK TERHADAP TANAMAN PADI DI RUMAH KACA

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

PENGARUH MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BENIH TIGA KULTIVAR KACANG HIJAU (Vigna radiata L. Wilczek) DI LAHAN PASIR PANTAI

UPAYA MENINGKATKAN PRODUKSI PADI (Orhyza Sativa L) DENGAN PENGATURAN MODEL TANAM JAJAR LEGOWO

III. BAHAN DAN METODE

PENDAHULUAN. Latar Belakang. penduduk Indonesia. Meskipun sebagai bahan makanan pokok padi dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

Pemakaian Pupuk Organik Cair Sebagai Dekomposer dan Sumber Hara Tanaman Padi (Oriza sativa L.)

UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH

THE EFFECT OF VARIOUS DOSAGES OF ORGANIC AND ANORGANIC FERTILIZERS ON PLANT GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays Saccharata Sturt)

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH FREKUENSI PENGENDALIAN GULMA SECARA MANUAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DENGAN METODE SRI

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN METODE SRI (System of Rice Intensification) DI DESA EMPAT BALAI KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR

KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

Hasil dan pembahasan. A. Pertumbuhan tanaman. maupun sebagai parameter yang digunakan untuk mengukur pengaruh lingkungan

PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DENGAN METODE SRI

BAHAN DAN METODE. Bahan yang digunakan adalah benih padi Varietas Ciherang, Urea, SP-36,

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. RIWAYAT HIDUP... iii. ABSTRAK... iv. ABSTRACT... v. KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI...

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman padi merupakan tanaman yang termasuk genus Oryza L. yang

PROPOSAL PENELITIAN. PENGGUNAAN BUNGA MATAHARI MEKSIKO (Tithonia diversifolia) SEBAGAI PUPUK HIJAU PADA TANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L.

UJI DAYA HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa. L) MODEL JAJAR LEGOWO DI KOTA MADIUN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

PYRACLOSTROBIN ROLE IN IMPROVING EFFICIENCY NITROGEN FERTILIZER AND EFFECT ON QUALITY OF YIELD SEEDS CORN (Zea mays L.)

I. TINJAUAN PUSTAKA A. Padi

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS PADI ( Oryza sativa L. ) PADA BERBAGAI JENIS PUPUK KANDANG

RINGKASAN. I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

JUDUL PENELITIAN 2: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS LOKAL PADI SAWAH YANG DITANAM DENGAN METODE SRI DI DESA PADANG MUTUNG KABUPATEN KAMPAR

BAHAN DAN METODE. 1. Studi Radiosensitivitas Buru Hotong terhadap Irradiasi Sinar Gamma. 3. Keragaan Karakter Agronomi dari Populasi M3 Hasil Seleksi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil. Kondisi Umum

Transkripsi:

JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 4 SEPTEMBER-2013 ISSN: 2338-3976 PENGARUH PERBEDAAN SISTEM TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) DI LAHAN SAWAH THE EFFECT OF THE DIFFERENT CROPPING SYSTEMS ON GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa.l) IN LOWLAND Tifani Nova Lita *), Sardjono Soekartomo, Bambang Guritno Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang Jln. Veteran, Malang 65145, Indonesia Email: bbguritfp@yahoo.com 361 ABSTRAK Padi merupakan komoditi pangan utama yang memiliki peran strategis. Perbaikan sistem budidaya, diharapkan mampu memecahkan masalah-masalah budidaya padi. Konkritnya, yang dibutuhkan dalam budidaya padi saat ini adalah sistem tanam padi yang mengacu pada lingkungan tumbuh yang optimal dan berkelanjutan, dengan penggunaan air, pupuk dan bibit yang efisien. Modifikasi dalam sistem pertanian dengan sistem tanam benih langsung (tabela), tabela pita tanam organik serta system of rice intensification () merupakan komponen paket teknologi yang diharapkan dapat meningkatkan produksi usaha tani. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh perbedaan sistem tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi serta potensi masing-masing sistem tanam telah dilaksanakan di lahan sawah Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, pada bulan Desember 2011 sampai Mei 2012. Penelitian menggunakan rancangan tersarang (Nested Design) dengan 1 faktor yaitu cara penanaman yang diulang 3 kali. Pada cara tanam dengan tabela benih disebar langsung di lahan sawah, untuk tanam benih langsung dengan pita organik, benih dimasukkan ke dalam pita tanam kemudian ditanam di lahan sawah, sementara untuk cara tanam dengan, benih padi disemai terlebih dahulu selama 10 hari dan untuk padi yang ditanam dengan sistem konvensional, benih disemai selama 21 hari kemudian selama penanaman dilakukan pengairan, pemupukan, penyiangan dan perawatan untuk masingmasing sistem tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara tanam dan tanam benih langsung dengan pita tanam organik menghasilkan komponen pertumbuhan dan hasil yang lebih tinggi dibanding cara tanam dengan menggunakan tabela ataupun konvensional. Kata kunci: padi, tabela, pita tanam organik,, budidaya padi. ABSTRACT Rice is the main food commodities that have a strategic role. Improvement of cultivation systems, is expected to solve the problems of rice cultivation. Concretely, it takes the current rice cultivation is rice cropping system refers to the optimal growing environment and sustainable, which more efficient in used of water, fertilizers and seeds. Modifications in agricultural systems with direct seeding system, direct seedling system with organic planting ribbon and system of rice intensification is a component package of technologies that are expected to increased farm production. The research aim to determine the influenced of croping system on growth and yield of rice production in lowland as well as the potential of each cropping system, have been implemented in Lowland of Sumbersekar, Dau Subdistrict, Malang on December 2011 until May 2012. This research used a nested design, with one factor and 3 replication for each treatment. For direct seedling system, seed sowing directly on land, meanwhile, for direct seedling with organic planting ribbon, the seeds put in the tape and then planted in land, for system of rice intensification, seeds be seedling 10 day before planting and for

362 Tifani Nova Lita: Pengaruh Perbedaan Sistem Tanam... conventional system, seeds be seedling 21 day before planting and then during the planting period, over done the watering, fertilizing and weeding for each cropping system. The results showed that the system of rice intensification method and direct seeding planting with organic planting ribbon produce components growth and higher yields than planting method using conventional or direct seedling system Keywords: rice, direct seedling, organic planting ribbon,, rice cultivation. PENDAHULUAN Padi merupakan komoditi pangan utama yang memiliki peran strategis. Menurut Anonimous (2010), padi merupakan tanaman pangan yang setelah melalui berbagai proses akan menghasilkan beras. Beras merupakan bahan pangan pokok yang vital bagi semua orang. Itulah sebabnya upaya pemenuhan kebutuhan beras terus dilakukan melalui berbagai program, salah satunya adalah dengan intensifikasi. Intensifikasi padi dengan asupan pupuk kimia dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu lama, serta penggunaan bahan organik dalam sistem produksi padi sawah telah mengakibatkan terganggunya keseimbangan hara tanah yang berakibat terhadap penurunan kualitas sumberdaya lahan (Pramono, 2004). Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi sawah adalah dengan menciptakan lingkungan tumbuh yang optimal untuk setiap fase pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Djoyowasisto dkk, 2007). Teknologi yang diterapkan tidak hanya berorientasi pada peningkatan hasil, tetapi juga menekankan efisiensi penggunaan sarana produksi. Komponen paket teknologi produksi padi yang diharapkan dapat meningkatkan produksi dan efisiensi usaha tani adalah sistem tanam benih langsung atau tabela (Supriadi dan Husni, 1995), tanam benih langsung dengan teknologi pita tanam organik serta System of Rice Intensification atau. Penerapan teknologi tabela di lahan sawah diharapkan dapat meningkatkan produksi, yaitu dengan meningkatkan intensitas tanam pada lahan sawah dari dua kali menjadi tiga kali setahun, dengan tidak adanya persemaian, maka lebih hemat waktu. Cara Tanam diharapkan mampu membawa pertanian yang lebih sehat, karena tidak menggunakan bahanbahan kimia. Selain itu juga, tidak membutuhkan air dalam jumlah yang besar (kondisi sawah dibiarkan macak-macak). Sistem tanam benih langsung dengan pita tanam organik merupakan perbaikan dari sistem tanma tabela biasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan sistem tanam yang paling sesuai dalam budidaya padi lahan sawah serta mengetahui pengaruhnya terhadap terhadap pertumbuhan dan hasil padi sawah serta membandingkan masing-masing cara tanam (tabela, pita tanam organik, ) dengan cara tanam biasa (konvensional) dengan kelebihan dan kekurangannya. Hipotesis yang diajukan adalah bahwa sistem tabela dengan pita tanam organik memberikan pengaruh yang lebih baik pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi dibandingkan dengan sistem tabela biasa, dan konvensional. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Penelitian telah dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai April 2012, di lahan sawah desa Sumbersekar, Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Lahan sawah ini berada di ketinggian ± 550 m dpl dengan tipe tanah inseptisol dan suhu rata-rata 25-30 C. Alat dan bahan yang digunakan ialah: nampan, bajak, cangkul, sabit, serta LAM (Leaf Area meter), meteran. benih padi varietas Cibogo, pita tanam organik, pupuk organik, dedak, urea dan SP-36. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat pita tanam organik adalah : timbangan, panci, blender, kawat kassa (screen). Bahan yang digunakan ialah tanaman enceng gondok (bagian batangnya), batang pisang dan kertas koran. Rancangan yang digunakan adalah rancangan tersarang (nested design) biasa yang terdiri dari faktor cara penanaman (C) dengan 4 perlakuan serta 3 kali ulangan bagi masing-masing perlakuan, sehinggar ada 12 petak percobaan. Kegiatan dalam penelitian diawali dengan pengolahan tanah, lalu pembuatan

Tifani Nova Lita: Pengaruh Perbedaan Sistem Tanam... 363 pita organik, yang dilakukan bersamaaan dengan persemaian (untuk dan konvensional), kemudian dilakukan penanaman bersamaan di lahan sawah, pemupukan yang dilakukan pada hari ke-7 dan 35 setelah tanam, kemudian pemeliharaan yang meliputi : penyulaman, pengairan, penyiangan dan pengendalian hama. Pengamatan terdiri atas 3 macam, yaitu pengamatan destruktif, non destruktif dan pengamatan panen, parameter pengamatan pertumbuhan terdiri atas: jumlah daun, jumlah anakan, tinggi tanaman, luas daun, dan bobot kering tanaman. Parameter pengamatan hasil meliputi : jumlah malai per rumpun, bobot gabah per rumpun, jumlah gabah per malai, bobot gabah isi per rumpun, bobot 1000 butir dan bobot gabah kering panen. HASIL DAN PEMBAHASAN Komponen Pertumbuhan Tinggi Tanaman bahwa perlakuan perbedaan cara tanam menghasilkan tinggi tanaman yang berbeda nyata pada umur pengamatan 15, 30 dan 45hst dan tidak berpengaruh nyata pada umur pengamatan 60 dan 75 hst (Tabel 1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengamatan umur 15 hst perlakuan sistem tanam tabela biasa, dan tabela dengan pita tanam organik menunjukkan hasil yang nyata lebih rendah dibanding cara tanam konvensional, pada umur ini, cara tanam konvensional menunjukkan nilai paling tinggi, diikuti, kemudian tabela biasa dan pita tanam organik dengan nilai paling rendah, pada umur 30 hst, perlakuan sistem tanam pita tanam organik dan menunjukkan nilai yang tidak berbeda nyata, namun nyata lebih tinggi dibanding tabela dan konvensional, hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada umur 30 hst, sistem tanam pita tanam organik memberikan hasil paling tinggi, sementara konvensioan paling rendah. Pada pengamatan umur 45 hst, sistem tanam dan pita tanam organik menunjukkan nilai yang nyata lebih tinggi dibanding konvensional dan tabela. Sama seperti pada umur 30 hst, sistem pita tanam organik menunjukkan nilai paling tinggi sementara sistem konvensioanl paling rendah. Pada umur pengamatan 60 dan 70 hst, perlakuan sistem tanam tidak menunjukkan adanya pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman padi. Jumlah daun bahwa perbedaan sistem tanam memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada beberapa umur pengamatan, yaitu pada umur 15, 30, 45 dan 60 hst dan tidak berbeda nyata pada umur pengamatan 75 hst. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umur pengamatan 15 hst, sistem tanam dengan tabela pita tanam organik menghasilkan jumlah daun paling sedikit dan mulai mengalami peningkatan pada umur pengamatan berikutnya. Sementara sistem tanam mengasilkan jumlah daun ratarata dengan jumlah paling banyak pada tiap umur pengamatan. Tabel 1 Rata-rata tinggi tanaman (cm) akibat adanya perlakuan sistem tanam pada berbagai umur pengamatan 28,90 d 45,49 a 52,23 a 64,01 72,46 22,04 b 48,39 b 53,48 a 64,32 73,57 26,82 c 49,14 c 56,45 b 64,70 71,88 20,05 a 49,25 c 56,60 b 64,57 72,97 BNT 5% 0,85 0,59 1,44 tn tn

364 Tifani Nova Lita: Pengaruh Perbedaan Sistem Tanam... Tabel 2 Rata-rata jumlah daun tanaman padi akibat pengaruh perbedaan sistem tanam pada berbagai umur pengamatan 8,22 c 19,67 ab 41,11 a 59,56 b 71,78 5,11 a 16,33 a 39,56 a 57,00 a 70,78 6,33 ab 18,22 a 42,22 a 60,33 b 71,00 4,89 a 19,89 ab 43,77 ab 61,44 b 70,89 BNT 5% 1,43 2,44 3,43 2,49 tn nyata pada uji BNT 5%, hst : hari setelah tanam. Tabel 3 Rata-rata luas daun tanaman padi (cm 2 ) akibat pengaruh perbedaan sistem tanam pada berbagai umur pengamatan 103,57 ab 260,18 ab 468,10 749,50 810,06 98,59 a 258,73 a 466,15 752,83 807,83 101,59 ag 259,82 a 476,99 753,61 811,29 98,96 a 255,18 a 472,71 754,78 811,64 BNT 5% 4,59 4,86 tn tn tn Luas Daun bahwa perbedaan sistem tanam menghasilkan luas daun yang berbeda nyata pada umur pengamatan 15, 30 dan 45 hst dan tidak berbeda nyata pada umur 60 dan 75 hst. Hasil uji BNT pada Tabel 3 menunjukkan bahwa sistem tanam menggunakan menghasilkan nilai luas daun paling besar sementara sistem tanam dengan tabela biasa menghasilkan luas daun paling kecil diantara keempat perlakuan. Jumlah anakan jumlah anakan yang berbeda nyata pada setiap umur pengamatan akibat pengaruh perbedaan sistem tanam (Tabel 4). Hasil peneltian menunjukkan bahwa perlakuan dengan sistem tabela menunjukkan hasil jumlah anakan yang paling sedikit dibanding perlakuan sistem tanam konvensional, tabela dengan pita tanam organik dan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sistem tanam konvensional menghasilkan jumlah anakan tertinggi diantara keempat perlakuan (Tabel 4). Bobot kering total tanaman Pengaruh perbedaan sistem tanam terhadap bobot kering tanaman disajikan dalam Tabel 5. Dari Tabel 5, terlihat bahwa perbedaan sistem tanam menghasilkan nilai yang berbeda nyata pada hasil bobot kering tanaman untuk tiap perlakuan. cara tanam memberikan pengaruh yang tidak nyata pada umur pengamatan 75 hst, di mana nilai rata-rata bobot kering total tanaman antara 1 perlakuan dengan perlakuan lainnya memiliki selisih nilai yang kecil (0,04%). Sistem tanam padi konvensional dan pita tanam organik menghasilkan bobot kering total yang lebih tinggi jika dibanding cara tanam tabela dan. Pada umur 15, 30, 45, 60 dan 75 hst, nilai rata-rata bobot kering total tanaman padi yang menggunakan sistem tanam tabela biasa lebih rendah 7,12% dibandingkan padi yang ditanam dengan sistem tanam. Pada pengamatan 30, 45, 60, 75 hst, cara tanam pita tanam organik menunjukkan hasil berat kering lebih tinggi 4,3% dibanding ketiga perlakuan lainnya.

Tifani Nova Lita: Pengaruh Perbedaan Sistem Tanam... Tabel 4 Rata-rata jumlah anakan tanaman padi akibat pengaruh perbedaan sistem tanam pada berbagai umur pengamatan. 9,44 c 15,78 b 19,11 a 23,67 b 22,44 b 5,89 a 12,00 a 18,44 a 22,11 a 19,89 a 6,89 b 13,89 a 20,56 b 26,78 c 23,44 b 6,79 b 12,44 a 22,00 c 27,89 cd 20,67 a BNT 5% 1,06 2,19 1,14 0,95 1,06 Keterangan: bilangan yang didampingi huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan beda nyata pada uji BNT 5%, n=3; hst : hari setelah tanam. Tabel 5 Rata-rata bobot kering tanaman padi (gram) akibat pengaruh perbedaan sistem tanam pada berbagai umur pengamatan. 5,33 bc 9,24 c 18,09 b 21,77 bc 28,84 a 4,13 a 7,99 a 16,22 a 20,22 a 27,33 a 5,22 b 8,46 b 17,07 a 21,33 b 28,24 a 4,74 b 9,53 c 19,04 c 22,11 cd 29,16 ab BNT 5% 0,23 0,37 0,77 0,27 0,52 nyata pada uji BNT 5%, hst : hari setelah tanam. Tabel 6 Rata-rata jumlah malai per rumpun tanaman padi akibat pengaruh perbedaan sistem tanam pada saat panen Jumlah malai per rumpun saat panen 17,11 a 15,78 a 18,44 a 20,56 b BNT 5% 3,55 nyata pada uji BNT 5%. 365 Komponen Hasil Jumlah malai per rumpun saat panen Jumlah malai merupakan salah satu indikator produksi tanaman. Jumlah malai yang dihasilkan tanaman akan mempengaruhi bobot gabah kering panen dan produksi malai. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa cara tanam memberikan hasil yang tidak berbeda nyata pada beberapa perlakuan. Padi yang ditanam dengan pita tanam organik jumlah malai per rumpunnya lebih tinggi 4,89% bila dibandingkan dengan cara tanam dengan konvensional (Tabel 6). Sementara sistem tanam tabela biasa menghasilkan jumlah malai lebih rendah 1,75% dibandingkan cara tanam konvensional. Bobot gabah per rumpun bahwa cara tanam tidak berpengaruh nyata terhadap bobot gabah per rumpun tanaman padi pada tiap perlakuan. Jumlah gabah per malai bahwa sistem tanam padi menggunakan pita tanam organik dan menghasilkan jumlah gabah per malai yang nilainya berbeda nyata dibandingkan jumlah gabah per malai tanaman padi yang ditanam dengan meng-

366 Tifani Nova Lita: Pengaruh Perbedaan Sistem Tanam... gunakan sistem tanam tabela biasa dan konvensiona (Tabel 7). Data pada tabel menujukkan bahwa padi yang ditanam menggunakan sistem tanam menghasilkan jumlah gabah per malai lebih tinggi 6,8% dibandingkan jumlah gabah per malai padi sistem konvensional dan padi yang ditanam dengan sistem tabela menggunakan pita tanam organik menghasilkan jumlah gabah per malai lebih banyak 5,5% dibandingkan sistem tanam konvensional. Bobot gabah isi per rumpun Berdasarkan hasil analisis ragam (tabel 8) menunjukkan bahwa cara tanam menggunakan tabela pita tanam organik memberi pengaruh nyata terhadap bobot gabah isi per rumpun tanaman padi. Bobot gabah isi per rumpun padi dengan menggunakan tabela pita tanam organik lebih tinggi dibandingkan bobot gabah isi padi yang ditanam dengan menggunakan cara tabela biasa. Sementara bobot gabah isi per rumpun tabela, dan konvensional menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Bobot 1000 butir bahwa perbedaan sistem tanam menghasilkan bobot 1000 butir yang nilainya berbeda nyata untuk masing-masing perlakuan kecuali antara bobot 1000 butir tanaman padi dan tabela pita tanam organik yang nilainya tidak berbeda nyata (Tabel 9). Hasil uji BNT menunjukkan bahwa sistem tanam memberikan hasil bobot 1000 butir yang nyata lebih berat 8,7% dibanding konvensional dan lebih berat 10,5% dibandingkan tabela biasa, akan tetapi tidak berbeda nyata dengan cara tanam tabela dengan pita tanam organik, yang artinya, cara tanam tabela dengan pita tanam organik memberikan hasil yang nyata lebih berat dibandingkan dengan cara tanam konvensional dan tabela biasa. Tabel 7 Rata-rata jumlah gabah per malai tanaman padi akibat pengaruh perbedaan sistem tanam pada saat panen Jumlah gabah per malai saat panen 63,00 a 60,44 a 67,67 b 66,56 b BNT 5% 3,17 Tabel 8 Rata-rata bobot gabah isi per rumpun tanaman padi akibat pengaruh perbedaan sistem tanam pada saat panen Bobot gabah isi per rumpun saat panen 25,76 a 25,62 a 26,03 a 27,05 b BNT 5% 1,38 Keterangan: bilangan yang didampingi huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan beda nyata pada uji BNT 5%.

Tifani Nova Lita: Pengaruh Perbedaan Sistem Tanam... Tabel 9 Rata-rata bobot 1000 butir padi pada saat panen akibat pengaruh perbedaan sistem tanam Bobot 1000 butir 25,61 b 24,46 a 27,05 c 26,87 c BNT 5% 0,91 nyata pada uji BNT 5%. Tabel 10 Bobot gabah kering padi (ton/ha) saat panen akibat pengaruh perbedaan sistem tanam. Bobot gabah kering saat panen 4,38 b 3,92 a 5,94 d 5,27 c BNT 5% 0,27 nyata pada uji BNT 5%. 367 Bobot gabah kering panen Hasil analis ragam menunjukan bahwa cara tanam memberi pengaruh yang nyata pada nilai bobot gabah kering panen tanaman padi. Data pada tabel 10 menunjukkan bahwa bobot gabah kering tanaman padi yang ditanam dengan sistem menghasilkan bobot gabah kering yang lebih tinggi 14% dibanding sistem tanam dengan menggunakan tabela pita tanam organik. Sementara bobot gabah kering tanaman padi menggunakan sistem tabela biasa meng-hasilkan bobot kering lebih rendah 8,5% dibandingkan bobot kering tanaman padi yang ditanam dengan sistem tanam biasa (konvensional). Komponen Pertumbuhan Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pada berbagai umur, secara umum, tinggi tanaman tidak dipengaruhi oleh sistem tanam. Iwan Setiaji dkk (2008) mengemukakan bahwa pertumbuhan, tinggi dan diameter tanaman dipengaruhi oleh cahaya, pertumbuhan tinggi lebih cepat pada tempat ternaung daripada tempat terbuka. Untuk komponen luas daun, hasil penelitian menunjukkan bahwa cara tanam dengan menggunakan tabela biasa,, tabela dengan pita tanam organik maupun konvensional tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap luas daun tanaman padi. Berkembangnya luas daun tanaman padi sawah pada tiap perlakuan menunjukkan nilai yang relatif sama, hal ini dikarenakan penerimaan intensitas radiasi matahari terpenuhi, seperti diungkapkan Gardner dan Mitchel (1991) bahwa luas daun menggambarkan efisiensi dalam penerimaan sinar matahari. Pada awal pengamatan jumlah daun, tanaman yang ditanam dengan menggunakan cara tanam konvensional menghasilkan jumlah daun paling banyak, pada umur pengamatan berikutnya, jumlah daun tanaman padi dan tabela pita tanam organik mengalami peningkatan. Hampir di semua umur pengamatan, jumlah daun dengan cara tanam tabela biasa paling sedikit, hal ini dikarenakan cara tanam tabela tidak sesuai dilakukan pada saat musim hujan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa cara tanam memberikan pengaruh nyata bagi pembentukkan anakan padi sawah, hal ini dikarenakan adanya perbedaan masa vegetatif bagi masing-masing tanaman dengan perlakuan cara tanam yang berbeda. Sistem tanam padi konvensional dilakukan

368 Tifani Nova Lita: Pengaruh Perbedaan Sistem Tanam... persemaian terlebih dahulu selama 21 hari, sehingga masa vegetatifnya menjadi lebih singkat dibanding cara tanam padi menggunakan tabela dengan pita tanam organik yang tanpa semai maupun yang disemai sampai umur 10 hari. Prayatna (2007) mengungkapkan bahwa, jumlah anakan padi yang masa semainya lebih singkat, akan lebih maksimal jika dibanding padi dengan masa semai lebih lama. Bobot kering merupakan parameter untuk melihat pertambahan biomassa. Fotosintat akan diakumulasi pada bagian tanaman yang memerlukan, pada masa vegetatif, akan banyak diakumulasikan ke arah organ vegetatif, yaitu daun dan batang, sementara untuk fase generatif akan diakumulasikan kebagian generatif tanaman, seperti bunga dan biji. Artinya bahwa pada pengamatan komponen pertumbuhan, semakin banyak jumlah daun, semakin luas daun, serta semakin tinggi batang, maka bobot kering tanaman akan semakin tinggi, berdasarkan hasil pengamatan, bobot kering total tanaman pada setiap umur pengamatan paling berat adalah padi yang ditanam dengan menggunakan dan tabela pita tanam organik. Komponen Hasil Hasil pengamatan terhadap jumlah malai per rumpun, bobot gabah per rumpun, bobot gabah isi dan jumlah gabah per malai menunjukkan bahwa cara tanam dengan menggunakan tabela pita tanam organik dan menunjukkan hasil lebih tinggi dibanding sistem tanam benih langsung biasa dan konvensional. Hasil panen dipengaruhi oleh genetik dari tanaman itu sendiri, faktor, lingkungan dan pengelolaan. Padi dengan cara tanam tabela biasa, memberikan hasil yang paling rendah dibandingkan perlakuan dengan cara tanam lainnya, hal ini dikarenakan tabela biasa lebih cocok dilaksanakan saat musim kemarau, bila dilakukan pada musim hujan akan menyebabkan benih terendam air dan membusuk. KESIMPULAN Pertumbuhan dan hasil tanaman padi dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah sistem tanam. Padi yang ditanam menggunakan tabela pita tanam organik dan sri menghasilkan komponen pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah anakan, dan bobot kering tanaman) dan komponen hasil (bobot 1000 butir, bobot gabah isi per rumpun, jumkah gabah per rumpun, jumlah malai per rumpun dan bobot kering giling) dengan nilai lebih tinggi dibanding cara tanam dengan menggunakan tabela biasa maupun konvensional. DAFTAR PUSTAKA Djoyowasito, G, Ekoyanto.P dan G. Maides. 2007. Mempelajari kinerja Pita tanam organik pada pertumbuhan dan produksi tanaman padi sawah (Oryza sativa L). Jurusan Teknologi Pertanian Univesitas Brawijaya Malang. 10(3): 200-204. Gardner, P dan R, Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia. Jakarta. pp 427. Iwan Setiajie A, Sumedi dan I Putu Wardana. 2008. Gagasan dan implementasi system of rice intensification () dalam kegiatan budidaya padi ekologis (BPE). Analisis Kebijakan Pertanian, 06(01). Pramono. J. 2004. Kajian penggunaan bahan organik pada padi sawah. Agrosains. 6(1):11-14. Prayatna, S. 2007. Pertanian Organik: Mengapa Harus (System of Rice Intencification). Dinas Kabupaten Tasikmalaya. Supriadi, H., dan A. Husni Malian. 1995. Kelayakan Agronomis Teknologi Budidaya Padi Sebar Langsung di Lahan Sawah Irigasi. Kinerja Penelitian Tanaman Pangan. Buku 3. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.