A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENJADI GURU UTAMA DENGAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Oleh : Dra. Nuraeni T, M.H BAB I. PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal berikut: 1. Penyebab Sebagian Besar

BUKU PEDOMAN GURU TAHUN PELAJARAN

MATERI PELATIHAN GURU

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

HAN NARASUMBER. PENILAIAN KINERJA GURU DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEGIATAN 5 PENYUSUNAN RENCANA PKB

IDEALISME KUALIFIKASI PENDIDIK DAN TANTANGANNYA

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GURU BK MELALUI PENILAIAN KINERJA DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Siti Fitriana

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

PEDOMAN PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Tempat dan Subjek Penelitian

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG

PEDOMAN PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

448 Seminar Nasional dan Launching ADOBSI

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI. Nama Guru : Horale Tua Simanullang NIP :

Panduan PENILAIAN KINERJA GURU PAI TIM PENGEMBANG PKB-GPAI DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2017

MENYUSUN PORTOFOLIO PENGEMBANGAN DIRI Oleh : Waryono Widyaiswara

OLEH : BAMBANG SUGIRI

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 1

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. negara menjadi lebih baik. Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 21.1 TAHUN 2013 TENTANG


BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Implikasi kompetensi guru dapat dilihat antara lain meliputi : penguasaan bahan

PEDOMAN PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG

PEDOMAN PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

PELATIHAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) BAGI GURU - GURU SE JAKARTA TIMUR

HAK GURU. Uraian tentang hak-hak guru selanjutnya dituangkan dalam tabel di bawah ini.

KINERJA GURU DI SD KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG. Halimatussakdiah dan Khairul Anwar Surel :

: Drs.H. Nurhadi MPd NIP : : Penidikan Kewargaanegara

BAB I PENDAHULUAN. antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks

Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 5 PEDOMAN

PEDOMAN PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

MAKSIMALISASI PENCAPAIAN NILAI PKB GURU MELALUI IMPLEMENTASI BIAS KARYA GURU. YUYUS ROBENTIEN MTsN Malang I

LAPORAN MENGIKUTI PELATIHAN KURIKULUM 2013

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya, dan (3) memiliki

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BAB V PENUTUP. bagi guru dalam jabatan dilakukan dengan pola Portofolio, Pola Pendidikan dan

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2007

Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS. Oleh. Drs. Andi Suntoda S., M.Pd.

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MATERI PELATIHAN GURU

MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENGEMBANGAN SDMP DAN PMP PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK

(Invited Speaker dalam Seminar Nasional di Universitas Bengkulu, 29 Nopember 2009)

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN DAN PENILAIAN PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA. NOVI IHWANNUDIN,S.Pd NIP

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. tantangan menuju profesionalisme. Oleh Rahmatiah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

No Profil Lulusan Deskripsi Profil

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Panitia Sertifikasi Guru Sub Rayon 149 Universitas Ahmad Dahlan KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan matematika merupakan suatu kemampuan dasar yang perlu

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

MATERI PELATIHAN GURU

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berikut adalah beberapa kesimpulan dari hasil penelitian:

BAB I PENDAHULUAN tentang guru, yang menyebutkan bahwa, guru adalah pendidik profesional

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang kemudian disebut dengan

MATERI PELATIHAN GURU

PEDOMAN. ToT PENILAI KINERJA GURU Tim Inti Provinsi dan Tim Inti Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

ISSN E-ISSN Volume 11 Nomor 2 (2017) UPAYA PENINGKATAN KOMPETESI PROFESIONALISME GURU IPS KABUPATEN JEMBER

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi

PENDEKATAN COLLA-COOP TRIK MENGATASI MASALAH MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MEMASUKI ERA PKKS DI KEC. KARANGANYAR TAHUN 2014/2015

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MEMBUAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) MELALUI WORKSHOP MODEL P2FR DI SMP NEGERI 43 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. hanya diperoleh dari guru yang profesional dan sekolah berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang berkualitas, tidak hanya dari sisi itelektulitas saja melainkan juga

GURU PEMBELAJAR. Budi Kusumawati. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

VISI MISI VISI: ORGANISASI PENGAWAS PROFESIONAL, BERMARTABAT DAN SEJAHTERA MISI :

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum tercapai seperti yang

MODEL PENGEMBANGAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEWUJUDKAN SEKOLAH MANDIRI 1

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016

PROGRAM TOT FASILITATOR MGMP/KKG

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Keterkaitan PUBLIKASI ILMIAH Dengan PKB

Transkripsi:

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Guru sebagai tenaga pendidik profesional adalah guru yang tidak hanya merasa puas dengan keterampilan yang telah dimiliki. Seorang guru sebagai tenaga profesional hendaknya berusaha mengembangkan pengetahuan dan keterampilanya sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik dan semakin berkualitas kepada peserta didiknya. Tugas seorang guru yang profesional tidak hanya dituntut untuk memiliki kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas mengajar, mendidik, dan melatih peserta didik saja melainkan juga harus mampu melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Berbagai hal bisa dilakukan oleh seorang guru untuk dapat meningkatkan profesionalisme. Menurut Permeneg PAN dan RB no 16 tahun 2009, seorang guru dapat melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui tiga komponen yaitu : 1) melaksanakan pengembangan diri, 2) melakukan publikasi ilmiah, 3) menemukan dan menciptakan karya-karya inovatif. Kegiatan pengembangan diri bisa dilakukan melalui dua kegiatan yaitu diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru. Semua kegiatan yang dilakukan oleh guru di kelompok kerja atau MGMP termasuk ke dalam kegiatan kolektif guru, sedangkan kegiatan lain di luar MGMP termasuk ke dalam diklat fungsional. Seorang guru yang melaksanakan pengembangan diri atau kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan lainya, disamping akan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang guru juga mendapat penghargaan angka kredit yang dapat diperhitungkan untuk perkembangan kariernya 2. Tujuan Berdasarkan paparan di atas, pengembangan diri dilakukan oleh penulis dengan tujuan : a. Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan berkualitas kepada peserta didik. b. Mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat / jabatan setingkat lebih tinggi. 1

B. PENGEMBANGAN DIRI BERKELANJUTAN 1 1. Judul Diklat : Pelatihan Instruktur Nasional IPS Implementasi Kurikulum 2013 Jenjang SMP Propinsi Jawa Tengah 2. Waktu Pelaksanaan : 10 s.d. 16 Juni 2014 3. Tempat Pelaksanaan : LPMP Yogyakarta 4. Lama waktu : 5 hari ( 72 Jam ) 5. Penyelenggara : Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah ( LPPKS ) Indonesia. 6. Tujuan dan Manfaat Pelatihan a. Tujuan Umum b. Tujuan Umum Pelatihan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut : Guru mampu melaksanakan tugas sesuai dengan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian Kurikulum 2013. c. Tujuan Khusus Pelatihan Kurikulum 2013 adalah peserta mampu memahami : 1) Rasional Kurikulum 2013 2) Elemen perubahan kurikulum 3) Standar Kompetensi ulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar 4) Strategi implementasi Kurikulum 2013 5) Isi Buku Guru dan Buku Siswa 6) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) 7) Cara Penilaian sesuai tuntutan Kurikulum 2013 8) Cara melaksanakan pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum 2013 9) Mekanisme pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013. d. Manfaat Diklat yang terstruktur, sistematik dan memenuhi kebutuhan peningkatan profesionalan guru adalah sebagai berikut. 1) Bagi Siswa Siswa memperoleh jaminan kepastian untuk mendapatkan pelayanan dan pengalaman belajar yang efektif untuk meningkatkan potensi diri secara optimal melalui penguasaan iimu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan perkembangan masyarakat abad 21 serta memiliki jati diri sebagai pribadi yang luhur sesuai nilai-nilai keluruhan bangsa. 2) Bagi Guru 2

Memberikan jaminan kepada guru untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta kepribadian yang kuat sesuai dengan profesinya yang bermartabat, terlindungi, sejahtera, dan profesional agar mampu menghadapi perubahan internal dan eksternal dalam kehidupan abad 21 selama karirnya. 3) Bagi Sekolah Memberikan jaminan terwujudnya sekolah/madrasah sebagai sebuah organisasi pembelajaran yang efektif dalam rangka meningkatkan kompetensi, motivasi, dedikasi, loyalitas, dan komitmen pengabdian guru dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada peserta didik. 4) Bagi Orang Tua/Masyarakat Memberikan jaminan bagi orang tua/masyarakat bahwa sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya masing-masing anak mereka di sekolah memperoleh bimbingan dari guru yang mampu bekerja secara profesional dan penuh tanggung jawab dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran secara efektif, efisien, dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal, nasional dan global. 5) Bagi Pemerintah Pemerintah mampu memetakan kualitas layanan pendidikan sebagai upaya pembinaan, pengembangan, dan peningkatan kinerja guru serta dalam rangka mewujudkan dalam pemberian pelayanan pendidikan yang berkualitas antarsekolah sejenis dan setingkat. 7. Uraian materi yang disajikan dalam diklat Pelatihan ini disiapkan untuk digunakan para Narasumber Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 sesuai dengan kelas, mata pelajaran dan jenjang pendidikan. Narasumber yang dimaksudkan adalah Narasumber Nasional, Instruktur Nasional, Guru Inti, Kepala Sekolah Inti, dan Pengawas Sekolah Inti. Kegiatan Pelatihan ini memberi panduan bagi para pengguna mengenai (1) Tahapan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013; (2) Struktur Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013; (3) Panduan Narasumber; (4) Panduan Penilaian; (5) Bahan/Materi Pelatihan untuk masing-masing Mata Pelatihan. Bahan/Materi Pelatihan yang dimaksud meliputi hand-out, lembar kerja/worksheet, bahan tayang baik dalam bentuk slide power pointmaupun rekaman video. 3

Sesuai dengan Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP) telah menetapkan jenjang atau tahapan pelatihan, sasaran pelatihan, dan struktur pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk tahun kalender 2013. Oleh karena itu, agar dapat mendukung kebutuhan individu dan meningkatkan praktik-praktik keprofesianalan maka kegiatan pelatihan harus: a. Menjamin kedalaman pengetahuan terkait dengan materi ajar yang diampu; b. Menyajikan landasan yang kuat tentang metodologi pembelaran (pedagogik) untuk mata pelajaran tertentu; c. Menyediakan pengetahuan yang lebih umum tentang proses pembelajaran dan sekolah sebagai institusi di samping pengetahuan terkait dengan materi ajar yang diampu dan metodologi pembelaran (pedagogik) untuk mata pelajaran tertentu; 8. Tindak lanjut : Mensosialisasikan kepada teman sejawat dilingkungan kerja sendiri ( Sekolah ) agar pengetahuan tentang materi diklat ini dapat dimengerti dan dipahami oleh warga sekolah terlebih khusus para guru di lingkungan SMP N 1 Dukuhturi. 9. Dampak terhadap peningkatan kompetensi guru dalam peningkatan mutu: KBM dapat lebih efektif dan efisien sedangkan siswa prestasinya akan meningkat dengan dibuktikan ketercapaian KKM secara klasikal. 4

C. PENGEMBANGAN DIRI BERKELANJUTAN 2 1. Judul Diklat : Pelatihan Kurikulum 2013 Bagi Guru Sasaran Jenjang SMP Propinsi Jawa Tengah 2. Waktu Pelaksanaan : 02 s.d. 06 Juli 2014 3. Tempat Pelaksanaan : TPK SMP Negeri 1 Adiwerna 4. Lama waktu : 5 hari ( 72 Jam ) 5. Penyelenggara : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni dan Budaya (P4TK Seni Budaya) 6. Tujuan dan Manfaat Pelatihan a. Tujuan Umum b. Tujuan Umum Pelatihan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut : Guru mampu melaksanakan tugas sesuai dengan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian Kurikulum 2013. c. Tujuan Khusus Pelatihan Kurikulum 2013 adalah peserta mampu memahami : 1) Rasional Kurikulum 2013 2) Elemen perubahan kurikulum 3) Standar Kompetensi ulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar 4) Strategi implementasi Kurikulum 2013 5) Isi Buku Guru dan Buku Siswa 6) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) 7) Cara Penilaian sesuai tuntutan Kurikulum 2013 8) Cara melaksanakan pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum 2013 9) Mekanisme pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013. d. Manfaat Diklat yang terstruktur, sistematik dan memenuhi kebutuhan peningkatan profesionalan guru adalah sebagai berikut. 1) Bagi Siswa Siswa memperoleh jaminan kepastian untuk mendapatkan pelayanan dan pengalaman belajar yang efektif untuk meningkatkan potensi diri secara optimal melalui penguasaan iimu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan perkembangan masyarakat abad 21 serta memiliki jati diri sebagai pribadi yang luhur sesuai nilai-nilai keluruhan bangsa. 2) Bagi Guru 5

Memberikan jaminan kepada guru untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta kepribadian yang kuat sesuai dengan profesinya yang bermartabat, terlindungi, sejahtera, dan profesional agar mampu menghadapi perubahan internal dan eksternal dalam kehidupan abad 21 selama karirnya. 3) Bagi Sekolah Memberikan jaminan terwujudnya sekolah/madrasah sebagai sebuah organisasi pembelajaran yang efektif dalam rangka meningkatkan kompetensi, motivasi, dedikasi, loyalitas, dan komitmen pengabdian guru dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada peserta didik. 4) Bagi Orang Tua/Masyarakat Memberikan jaminan bagi orang tua/masyarakat bahwa sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya masing-masing anak mereka di sekolah memperoleh bimbingan dari guru yang mampu bekerja secara profesional dan penuh tanggung jawab dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran secara efektif, efisien, dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal, nasional dan global. 5) Bagi Pemerintah Pemerintah mampu memetakan kualitas layanan pendidikan sebagai upaya pembinaan, pengembangan, dan peningkatan kinerja guru serta dalam rangka mewujudkan dalam pemberian pelayanan pendidikan yang berkualitas antarsekolah sejenis dan setingkat. 7. Uraian materi yang disajikan dalam diklat Pelatihan ini disiapkan untuk digunakan para Narasumber Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 sesuai dengan kelas, mata pelajaran dan jenjang pendidikan. Narasumber yang dimaksudkan adalah Narasumber Nasional, Instruktur Nasional, Guru Inti, Kepala Sekolah Inti, dan Pengawas Sekolah Inti. Kegiatan Pelatihan ini memberi panduan bagi para pengguna mengenai (1) Tahapan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013; (2) Struktur Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013; (3) Panduan Narasumber; (4) Panduan Penilaian; (5) Bahan/Materi Pelatihan untuk masing-masing Mata Pelatihan. Bahan/Materi Pelatihan yang dimaksud meliputi hand-out, lembar kerja/worksheet, bahan tayang baik dalam bentuk slide power pointmaupun rekaman video. 6

Sesuai dengan Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP) telah menetapkan jenjang atau tahapan pelatihan, sasaran pelatihan, dan struktur pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk tahun kalender 2013. Oleh karena itu, agar dapat mendukung kebutuhan individu dan meningkatkan praktik-praktik keprofesianalan maka kegiatan pelatihan harus: d. Menjamin kedalaman pengetahuan terkait dengan materi ajar yang diampu; e. Menyajikan landasan yang kuat tentang metodologi pembelaran (pedagogik) untuk mata pelajaran tertentu; f. Menyediakan pengetahuan yang lebih umum tentang proses pembelajaran dan sekolah sebagai institusi di samping pengetahuan terkait dengan materi ajar yang diampu dan metodologi pembelaran (pedagogik) untuk mata pelajaran tertentu; 8. Tindak lanjut : Mensosialisasikan kepada teman sejawat dilingkungan kerja sendiri ( Sekolah ) agar pengetahuan tentang materi diklat ini dapat dimengerti dan dipahami oleh warga sekolah terlebih khusus para guru di lingkungan SMP N 1 Dukuhturi. 9. Dampak terhadap peningkatan kompetensi guru dalam peningkatan mutu: KBM dapat lebih efektif dan efisien sedangkan siswa prestasinya akan meningkat dengan dibuktikan ketercapaian KKM secara klasikal. 7

D. PENGEMBANGAN DIRI BERKELANJUTAN 3 1. Jundul Diklat : Pembimbingan Penysunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas 2. Waktu Pelaksanaan : 26 Agustus s.d. 28 Desember 2013 3. Tempat Pelaksanaan : UPTD SMK Negeri 2 Adiwerna Kabupaten Tegal 4. Lama waktu : 9 X Pertemuan ( 88 Jam ) 5. Penyelenggara : Forum Ilmiah Guru ( FIG ) Kabupaten Tegal 6. Tujuan dan Manfaat Pelatihan a. Tujuan 1) Memfasiltasi guru untuk mencapai standar kompetensi profesi yang telah ditetapkan. 2) Memfasilitasi guru untuk terus memutakhirkan kompetensi yang mereka miliki sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya. 3) Memotivasi guru-guru untuk tetap memiliki komitmen melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional. 4) Mengangkat citra, harkat, martabat profesi guru, rasa hormat dan kebanggaan kepada penyandang profesi guru. a. Manfaat Diklat yang terstruktur, sistematik dan memenuhi kebutuhan peningkatan profesionalan guru adalah sebagai berikut. 1) Bagi Siswa Siswa memperoleh jaminan kepastian untuk mendapatkan pelayanan dan pengalaman belajar yang efektif untuk meningkatkan potensi diri secara optimal melalui penguasaan iimu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan perkembangan masyarakat abad 21 serta memiliki jati diri sebagai pribadi yang luhur sesuai nilai-nilai keluruhan bangsa. 2) Bagi Guru PKB memberikan jaminan kepada guru untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta kepribadian yang kuat sesuai dengan profesinya yang bermartabat, terlindungi, sejahtera, dan profesional agar mampu menghadapi perubahan internal dan eksternal dalam kehidupan abad 21 selama karirnya. 3) Bagi Sekolah 8

PKB memberikan jaminan terwujudnya sekolah/madrasah sebagai sebuah organisasi pembelajaran yang efektif dalam rangka meningkatkan kompetensi, motivasi, dedikasi, loyalitas, dan komitmen pengabdian guru dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada peserta didik. 4) Bagi Orang Tua/Masyarakat PKB memberikan jaminan bagi orang tua/masyarakat bahwa sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya masing-masing anak mereka di sekolah memperoleh bimbingan dari guru yang mampu bekerja secara profesional dan penuh tanggung jawab dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran secara efektif, efisien, dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal, nasional dan global. 5) Bagi Pemerintah Dengan kegiatan PKB, pemerintah mampu memetakan kualitas layanan pendidikan sebagai upaya pembinaan, pengembangan, dan peningkatan kinerja guru serta dalam rangka mewujudkan dalam pemberian pelayanan pendidikan yang berkualitas antarsekolah sejenis dan setingkat. 7. Uraian materi yang disajikan dalam diklat Penyusunan laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah bagian penting dari proses pengembangan keprofesionalan guru. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) tidak terjadi secara ad-hoc tetapi dilakukan melalui pendekatan yang diawali dengan perencanaan untuk mencapai standar kompetensi profesi (khususnya bagi guru yang belum mencapai standar kompetensi sesuai dengan hasil penilaian kinerja, atau dengan kata lain berkinerja rendah), mempertahankan/menjaga dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan perolehan pengetahuan dan keterampilan baru. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dalam rangka pengembangan pengetahuan dan keterampilan merupakan tanggung-jawab guru secara individu sesuai dengan masyarakat pembelajar, jadi sangat penting bagi guru yang berada di ujung paling depan pendidikan. Oleh karena itu, agar Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dapat mendukung kebutuhan individu dan meningkatkan praktik-praktik keprofesianalan maka kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) harus: a. Menyajikan landasan yang kuat tentang metodologi pembelaran (pedagogik) untuk mata pelajaran tertentu; 9

b. Menyediakan pengetahuan yang lebih umum tentang proses pembelajaran dan sekolah sebagai institusi di samping pengetahuan terkait dengan materi ajar yang diampu dan metodologi pembelaran (pedagogik) untuk mata pelajaran tertentu; c. berkontribusi terhadap pengukuran peningkatan keberhasilan peserta didik dalam belajarnya; d. membuat guru secara intelektual terhubung dengan ide-ide dan sumber daya yang ada, e. menyediakan waktu yang cukup, dukungan dan sumberdaya bagi guru agar mampu menguasai isi materi belajadan pedagogi serta mengintegrasikan dalam praktik-praktik pembelajaran sehari-hari; 8. Tindak lanjut : Mensosialisasikan kepada teman sejawat dilingkungan kerja sendiri ( Sekolah ) agar pengetahuan tentang materi diklat ini dapat dimengerti dan dipahami oleh warga sekolah terlebih khusus para guru di lingkungan SMP N 1 Dukuhturi. 9. Dampak terhadap peningkatan kompetensi guru dalam peningkatan mutu: KBM dapat lebih efektif dan efisien sedangkan siswa prestasinya akan meningkat dengan dibuktikan ketercapaian KKM secara klasikal.. 10

E. PENGEMBANGAN DIRI BERKELANJUTAN 4 1. Jundul Diklat : Workshop Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 2. Waktu Pelaksanaan : 11 s.d. 12 Mei 2015 3. Tempat Pelaksanaan : Slawi 4. Lama waktu : 2 hari 5. Penyelenggara : Dinas Dikpora Kabupaten tegal 6. Tujuan dan Manfaat Pelatihan b. Tujuan 1) Memfasiltasi guru untuk mencapai standar kompetensi profesi yang telah ditetapkan. 2) Memfasilitasi guru untuk terus memutakhirkan kompetensi yang mereka miliki sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya. 3) Memotivasi guru-guru untuk tetap memiliki komitmen melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional. 4) Mengangkat citra, harkat, martabat profesi guru, rasa hormat dan kebanggaan kepada penyandang profesi guru. c. Manfaat Diklat yang terstruktur, sistematik dan memenuhi kebutuhan peningkatan profesionalan guru adalah sebagai berikut. 1) Bagi Siswa Siswa memperoleh jaminan kepastian untuk mendapatkan pelayanan dan pengalaman belajar yang efektif untuk meningkatkan potensi diri secara optimal melalui penguasaan iimu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan perkembangan masyarakat abad 21 serta memiliki jati diri sebagai pribadi yang luhur sesuai nilai-nilai keluruhan bangsa. 2) Bagi Guru PKB memberikan jaminan kepada guru untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta kepribadian yang kuat sesuai dengan profesinya yang bermartabat, terlindungi, sejahtera, dan profesional agar mampu menghadapi perubahan internal dan eksternal dalam kehidupan abad 21 selama karirnya. 3) Bagi Sekolah PKB memberikan jaminan terwujudnya sekolah/madrasah sebagai sebuah organisasi pembelajaran yang efektif dalam rangka meningkatkan kompetensi, motivasi, dedikasi, loyalitas, dan komitmen pengabdian guru dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada peserta didik. 4) Bagi Orang Tua/Masyarakat PKB memberikan jaminan bagi orang tua/masyarakat bahwa sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya masing-masing anak mereka di sekolah memperoleh bimbingan dari guru yang mampu bekerja secara profesional dan penuh tanggung jawab dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran secara efektif, efisien, dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal, nasional dan global. 5) Bagi Pemerintah 11

Dengan kegiatan PKB, pemerintah mampu memetakan kualitas layanan pendidikan sebagai upaya pembinaan, pengembangan, dan peningkatan kinerja guru serta dalam rangka mewujudkan dalam pemberian pelayanan pendidikan yang berkualitas antarsekolah sejenis dan setingkat. 7. Uraian materi yang disajikan dalam diklat PKB adalah bagian penting dari proses pengembangan keprofesionalan guru. PKB tidak terjadi secara ad-hoc tetapi dilakukan melalui pendekatan yang diawali dengan perencanaan untuk mencapai standar kompetensi profesi (khususnya bagi guru yang belum mencapai standar kompetensi sesuai dengan hasil penilaian kinerja, atau dengan kata lain berkinerja rendah), mempertahankan/menjaga dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan perolehan pengetahuan dan keterampilan baru. PKB dalam rangka pengembangan pengetahuan dan keterampilan merupakan tanggungjawab guru secara individu sesuai dengan masyarakat pembelajar, jadi sangat penting bagi guru yang berada di ujung paling depan pendidikan. Oleh karena itu, agar PKB dapat mendukung kebutuhan individu dan meningkatkan praktik-praktik keprofesianalan maka kegiatan PKB harus: a. Menjamin kedalaman pengetahuan terkait dengan materi ajar yang diampu; b. Menyajikan landasan yang kuat tentang metodologi pembelaran (pedagogik) untuk mata pelajaran tertentu; c. Menyediakan pengetahuan yang lebih umum tentang proses pembelajaran dan sekolah sebagai institusi di samping pengetahuan terkait dengan materi ajar yang diampu dan metodologi pembelaran (pedagogik) untuk mata pelajaran tertentu; d. mengakar dan merefleksikan penelitian terbaik yang ada dalam bidang pendidikan; e. berkontribusi terhadap pengukuran peningkatan keberhasilan peserta didik dalam belajarnya; f. membuat guru secara intelektual terhubung dengan ide-ide dan sumberdaya yang ada, g. menyediakan waktu yang cukup, dukungan dan sumberdaya bagi guru agar mampu menguasai isi materi belajadan pedagogi serta mengintegrasikan dalam praktik-praktik pembelajaran sehari-hari; h. didesain oleh perwakilan dari mereka-mereka yang akan berpartisipasi dalam kegiatan PKB bekerjasama dengan para ahli dalam bidangnya; i. mencakup berbagai bentuk kegiatan termasuk beberapa kegiatan yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan saat itu. 8. Tindak lanjut : Mensosialisasikan kepada teman sejawat dilingkungan kerja sendiri ( Sekolah ) agar pengetahuan tentang materi diklat ini dapat dimengerti dan dipahami oleh warga sekolah terlebih khusus para guru di lingkungan SMP N 1 Dukuhturi. 9. Dampak terhadap peningkatan kompetensi guru dalam peningkatan mutu: KBM dapat lebih efektif dan efisien sedangkan siswa prestasinya akan meningkat dengan dibuktikan ketercapaian KKM secara klasikal. 12

F. PENUTUP 1. Simpulan Kegiatan pengembangan diri bisa dilakukan melalui dua kegiatan yaitu diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru. Semua kegiatan yang dilakukan oleh guru di kelompok kerja atau MGMP termasuk ke dalam kegiatan kolektif guru, sedangkan kegiatan yang diadakan di luar kolektif salah satunya termasuk ke dalam diklat fungsional. Yaitu diklat yang diadakan oleh dinas pendidikan baik dinas pendidikan kabupaten maupun dinas pendidikan provinsi. Seorang guru yang melaksanakan pengembangan diri atau kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan lainya, disamping akan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang guru juga mendapat penghargaan angka kredit yang dapat diperhitungkan untuk perkembangan kariernya. Sehingga dengan adanya pengembangan diri ini memepermudah guru untuk meningkatkan kompetensi guru dan memperoleh angka kredit untuk kenaikan pangkat. 2. Saran-saran Diharapkan dengan adanya penulisan pengembangan diri ini, pendidik tidak hanya mendapatkan ilmu atau menambah wawasan tetapi juga diharapkan dapat menerapkan ilmu tersebut baik kepada peserta didik maupun teman sejawat. 13