Pemanfaatan Energi Angin Pada Sepeda Motor Bergerak Untuk Menyalakan Lampu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

PEMANFAATAN TENAGA PUTARAN KIPAS AIR CONDISIONER ( AC ) UNTUK MENDAPATKAN ENERGI LISTRIK.

BAB II LANDASAN TEORI

jadi Yang membedakan arusnya saja, pada dasarnya prinsip kerjanya sama

PERANCANGAN POWER BANK DENGAN MENGGUNAKAN DINAMO SEPEDA SEDERHANA

SEPEDA STATIS SEBAGAI PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DENGAN PEMANFAATAN ALTERNATOR BEKAS

PEMANFAATAN ENERGI ANGIN PADA SEPEDA MOTOR BERGERAK UNTUK MENYALAKAN LAMPU (SKRIPSI) Oleh. Fitri Anggraini

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

KONVERSI ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK DALAM SKALA LABORATORIUM

ABSTRAKSI A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari Putaran Mesin Motor Matic Untuk Penerang

SYNCHRONOUS GENERATOR. Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010

BAB III PERANCANGAN ALAT

Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB)

Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan

BAB II LANDASAN TEORI

Pemanfaatan energi yang terbuang dari pengayuhan sepeda sebagai sumber energi untuk charger HP

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

PENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN INTISARI

1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat

1BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah baterai. Baterai memberikan kita sumber energi listrik mobile yang

TUGAS PERTANYAAN SOAL

BAB I PENDAHULUAN. mengalir melalui sungai-sungai. Ketinggian aliran sungai tersebut dapat

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK

PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta

KONSTRUKSI GENERATOR DC

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari eksperimen yaitu berupa tegangan out put

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Pembangkit Listrik Tenaga Angin dengan Memanfaatkan Kecepatan Angin Rendah

UNIVERSITAS INDONESIA

MAKALAH ACUK FEBRI NURYANTO D

Universitas Medan Area

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN ATAU BAYU (PLTB)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

GGL Induksi Michael Faraday ( ), seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris, membuat hipotesis (dugaan) bahwa medan magnet seharusnya

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

PENGGERAK MULA PENJELASAN MENGENAI GENERATOR

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN SATU FASA TIPE AXIAL. Hasyim Asy ari 1, Jatmiko 1, Acuk Febrianto 2

ALTENATOR. Gambar 1. Altenator

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB I PENDAHULUAN. hasil yang diperoleh semakin baik dan sesuai dengan yang diinginkan.

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC

ABSTRAKSI BAB I PENDAHULUAN. A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel. Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari

BAB I PENDAHULUAN. menstart mobil, menyalakan lampu body dan wiper. Serta ketika berjalan

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DENGAN TURBIN VENTILATOR SEBAGAI PENGGERAK GENERATOR

Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor

Yanti Kumala Dewi, Rancang Bangun Kumparan Stator Motor Induksi 1 Fasa 4 Kutub dengan Metode Kumparan Jerat

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MINI POWER STATION : NANOHIDRO BIDANG KEGIATAN: PKM-KARSA CIPTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Induksi Elektromagnetik

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

MODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz. M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi

BAB II DASAR TEORI. Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung

Air menyelimuti lebih dari ¾ luas permukaan bumi kita,dengan luas dan volumenya yang besar air menyimpan energi yang sangat besar dan merupakan sumber

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

PENGENALAN MESIN LISTRIK OLEH: ZURIMAN ANTHONY

1. BAB I PENDAHULUAN

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

Bahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II

PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

PERANCANGAN KINCIR ANGIN TIPE AXIAL SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISRIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ELECTRICAL MOTOR HASBULLAH, ST, MT. Bandung, Februari 2009

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

PROTOTIPE GENERATOR MAGNET PERMANEN AXIAL AC 1 FASA PUTARAN RENDAH SEBAGAI KOMPONEN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO

Perancangan Prototype Generator Magnet Permanen 1 Fasa Jenis Fluks Aksial pada Putaran Rendah

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA STATIS TUGAS AKHIR. Diajukan oleh: MUHAMMAD D

ANALISA GENERATOR 3 PHASA TIPE MAGNET PERMANEN DENGAN PENGGERAK MULA TURBIN ANGIN PROPELLER 3 BLADE UNTUK PLTB

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

GENERATOR LISTRIK MAGNET PERMANEN TIPE AKSIAL FLUKS PUTARAN RENDAH DAN UJI PERFORMA

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol 4, No 02,Juli Tahun 2016 Pemanfaatan Energi Angin Pada Sepeda Motor Bergerak Untuk Menyalakan Lampu Fitri Anggraini, Arif Surtono, dan Gurum Ahmad Pauzi Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung Jln. Prof. Soemantri Brodjonegoro No.1 Bandar Lampung E-mail: fitrianggraini112@gmail.com, arif.surtono@unila.ac.id Diterima (19 Januari 2016) Direvisi (29 Januari 2016) Abstract. Turn lights of motorcycles during the day is the application of Article 107, paragraph 2 of Constitution number 22 of 2009 on Road Traffic and Road Transport in the interests of public safety of motorcyclists on the road. In the implementation, this have an impact on several aspects. An alternative is needed to resolve the issue. Dynamo is one component of a machine that converts mechanical energy (motion) of the engine into electrical energy by magnetic field induction intermediaries. In this study, it has been made a tool of wind energy utilization in the motorcycle to turn on the lights. The tool uses a dynamo as a producer of electrical energy needed to power the lights, fan blades as power plants, bicycle lighting circuit to stabilize the voltage. Work processof the tools begins when the motorcycle runs and make moving fan blades rotate dynamo which produces electrical energy to light. In this tool to get the highest output of 11.5 volts is at a speed of 50 km/hours and the largest power generated by the dynamo is at 6.96 watts at a speed of 50 km/hours to turn on the lights. Keywords: Bicycle lighting circuit, dynamo, fan blade. Abstrak. Menyalakan lampu sepeda motor di siang hari merupakan penerapan pasal 107 ayat 2 UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan untuk kepentingan keselamatan publik pengendara sepeda motor di jalan raya. Dalam pelaksanaannya, menyalakan lampu sepeda motor di siang hari menimbulkan dampak dari beberapa segi. Dibutuhkan alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Dinamo merupakan salah satu komponen mesin yang mengubah energi mekanik (gerak) dari mesin menjadi energi listrik dengan perantara induksi medan magnet. Pada penelitian ini telah dibuat sebuah alat pemanfaatan energi angin pada sepeda motor bergerak untuk menyalakan lampu. Alat ini menggunakan dinamo sebagai penghasil energi listrik yang dibutuhkan untuk menyalakan lampu, baling-baling kipas sebagai pembangkit listrik, rangkaian penerangan sepeda untuk menstabilkan tegangan. Proses kerja alat dimulai saat sepeda motor berjalan dan membuat baling-baling kipas bergerak memutar dinamo yang kemudian menghasilkan energi listrik untuk menyalakan lampu. Pada alat ini mendapatkan keluaran tertinggi 11,5 volt pada kecepatan 50 km dan daya terbesar yang dihasilkan oleh dinamo adalah sebesar 6,96 watt pada kecepatan 50 km untuk menyalakan lampu. Kata kunci: Baling-baling kipas, dinamo, rangkaian penerangan sepeda. PENDAHULUAN Sepeda motor adalah sebuah alat transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat terutama masyarakat di negara berkembang termasuk Indonesia. Pemerintah menetapkan peraturan mengenai kendaraan sepeda motor untuk menyalakan lampu di siang hari merupakan penerapan pasal 107 ayat 2 UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan untuk kepentingan keselamatan publik pengendara sepeda motor di jalan raya.

Fitri Anggraini dkk: Pemanfaatan Energi Angin pada Sepeda Motor Bergerak untuk Menyalakan Lampu Dalam pelaksanaannya menyalakan lampu sepeda motor di siang hari menimbulkan dampak dari beberapa segi. Bola lampu mempunyai nilai tertentu. Saat lampu sering dinyalakan akan memperpendek umur bola lampu tersebut. Walaupun harga bola lampu tidak mahal apabila sering mengganti bola lampu, maka biaya perawatan kendaraan pun otomatis bertambah. Menghidupkan lampu juga berpengaruh terhadap pemborosan yang tersimpan di aki dan bahan bakar motor tersebut. Aki harus sering dicharge dan umurnya pun bertambah pendek yang akan berpengaruh pada konsumsi aki. Saat lampu motor menyala memerlukan tenaga dimana tenaganya berasal dari aki dan penguat penerangannya dari mesin sedangkan mesin kendaraan menghasilkan tenaga dengan menggunakan bensin. Jika siang-malam lampu motor terus menerus dinyalakan maka akan menyebabkan pemborosan terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM). Ketika lampu depan dinyalakan, maka lampu belakang dan lampu indikator juga ikut menyala sehingga ketiganya menambah beban bagi mesin sepeda motor yang kompensasinya ke bahan bakar dan berakibat pada pemborosan BBM (Sembiring, 2010). Angin merupakan sumber energi yang dapat diperbarui dan sangat potensial. Pemanfaatan angin sebagai sumber energi sudah lama dilakukan oleh manusia (Hofman dan Harun, 1987). Angin dianggap sebagai salah satu sumber energi paling praktis dan sempurna karena bebas emisi dan gratis. Sisi terbaiknya angin dapat mengurangi beban listrik 50% hingga 80%. Pemanfaatan energi angin masih belum maksimal dikarenakan sumber energi minyak masih melimpah. Saat ini bahan bakar minyak harganya melambung tinggi sehingga sumber energi alternatif termasuk angin menjadi populer (Supriyo dan Suwarti, 2013). Gambar 1. Bagian utama alternator (Darianto, 2011) Alternator merupakan salah satu komponen mesin yang mengubah energi mekanik dari mesin menjadi energi listrik dengan perantara induksi medan magnet. Energi mekanik dari mesin diterima melalui sebuah pulley yang memutarkan rotor dan membangkitkan arus bolak-balik pada stator (Alamsyah, 2007). Gambar 1 menunjukkan bagian utama dari alternator. Prinsip kerja dinamo, yaitu memutar kumparan di dalam medan magnet atau memutar magnet di dalam kumparan. Arus listrik dibangkitkan dalam kumparan pada saat kumparan diputarkan dalam medan magnet. Kumparan tersebut menghasilkan elektromagnet. Listrik dibangkitkan pada saat magnet diputarkan di dalam kumparan dan besarnya tergantung pada kecepatan putaran magnet. Melalui proses induksi elektromagnet, semakin cepat kumparan memotong garis-garis gaya magnet semakin besar kumparan membangkitkan gaya gerak listrik. Tegangan yang dihasilkan berubahubah tergantung pada kecepatan putaran magnet (Alamsyah, 2007). 168

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol xx, No xx, Tahun xxxx Turbin adalah mesin putar yang mengubah energi dari aliran suatu zat (air, gas, uap dan angin) menjadi energi mekanik yang dapat memutarkan turbin. Turbin angin sederhana terdiri atas rotor yang dilengkapi dengan baling-baling. Balingbaling berfungsi untuk menangkap energi angin sehingga dapat membuat rotor turbin berputar. Energi penggerak dari turbin angin adalah aliran udara. Pada alat yang dibuat dibutuhkan sebuah rangkaian penstabil yang digunakan untuk menstabilkan tegangan dan daya dari dinamo sepeda. Gambar 2 merupakan gambar rangkaian penerangan sepeda menggunakan IC 555. Rangkaian bekerja ketika ada arus listrik yang mengalir dari dinamo. Sebuah pembangkit listrik tenaga angin dapat dibuat dengan menggabungkan balingbaling kipas angin dengan dinamo sehingga menghasilkan listrik. Pada penelitian ini telah dibuat sebuah pemanfaatan energi angin pada sepeda motor bergerak dengan menggunakan baling-baling kipas angin yang menggerakkan dinamo sepeda agar dapat menghasilkan energi listrik untuk menyalakan lampu. METODE PENELITIAN Prosedur penelitian meliputi perancangan alat, pembuatan alat serta pengujian alat. Diagram alir penelitian ditunjukkan pada Gambar 3. Pemanfaatan energi angin pada sepeda motor bergerak yang dibuat pada penelitian ini terdiri atas baling-baling kipas, dinamo sepeda, dan rangkaian penerangan. Baling-baling kipas sebagai pembangkit listrik yang menggerakkan dinamo sepeda. Dinamo sepeda sebagai penyedia sumber listrik dan sebagai generator yang menghasilkan arus listrik Alternating Current (AC) dan merubahnya kedalam arus listrik Dirrect Current (DC). Rangkaian penerangan sepeda digunakan sebagai rangkaian pengatur tegangan dan pemutus arus, serta lampu sebagai sumber penerangan. Mulai Studi Literatur Perancangan alat Pembuatan alat Pengujian berjalan tidak berhasil Alat bekerja Pengambilan data Analisis data Gambar 2. Rangkaian penerangan sepeda (Prihono, 2010) Penulisan laporan Selesai Gambar 3. Diagram alir prosedur kerja 169

Fitri Anggraini dkk: Pemanfaatan Energi Angin pada Sepeda Motor Bergerak untuk Menyalakan Lampu Balingbaling Dinamo sepeda Gambar 4. Diagram alir perancangan alat Tahapan sistem kerja pemanfaatan sumber angin antara lain sebagai berikut. Angin yang disebabkan oleh sepeda motor bergerak mengenai baling-baling kipas sehingga energi dari angin memutar balingbaling. Perputaran baling-baling menyebabkan rotor dinamo ikut berputar dan membentuk energi mekanik. Di dalam dinamo energi mekanik yang dihasilkan oleh baling-baling diubah menjadi energi listrik. Kecepatan putar dari baling-baling akan mempengaruhi putaran rotor dari dinamo. Putaran rotor pada dinamo menyebabkan munculnya arus dan tegangan. Pengukuran perlu dilakukan untuk mengetahui berapa besarnya tegangan dan daya listrik yang dihasilkan. Rangkaian pengatur tegangan diperlukan untuk menghindari kecepatan sepeda motor yang berubah-ubah karena kondisi permukaan jalan tidak rata, yang berpengaruh terhadap keluaran dinamo. Arus listrik yang dihasilkan oleh dinamo digunakan untuk menghidupkan lampu. Gambar 4 merupakan gambaran umum rancangan alat yang dibuat. Prinsip kerja diagram blok berikut adalah pembangkitan energi mekanis menjadi energi elektris, dengan jalan menghubungkan sebuah baling-baling dan dinamo sepeda untuk menyalakan lampu. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan Secara umum Lampu Pengukuran dilakukan untuk mengetahui besarnya tegangan dan daya yang dihasilkan dari dinamo sepeda. Prisip kerja alat dimulai dari perputaran balingbaling kipas saat sepeda motor dijalankan pada kecepatan 10 km. Dinamo sepeda yang digunakan dalam penetian ini, yaitu dinamo generator sinkron dengan merk Elephant yang memiliki spesifikasi 12 V 6 W. Tegangan dan arus rata-rata yang bekerja pada dinamo ini adalah 12 V dan 0,5 A dengan daya ratarata yang disuplay ke beban adalah 6 W. Konstruksi dinamo sepeda ontel ini hampir sama seperti konstruksi generator sinkron pada umumnya. Rotor pada dinamo sepeda berfungsi untuk membangkitkan medan magnet. Rotor berputar bersama poros, karena pergerakannya maka disebut medan magnet berputar. Medan magnet itu dihasilkan dari magnet permanen yang menempel pada rotor. Pada bagian rotor dinamo sepeda sebagai penghasil medan magnet utama menggunakan magnet permanen agar tidak memerlukan lagi arus dari luar. Alat yang dibuat memanfaatkan perputaran baling-baling kipas yang menggerakkan dinamo untuk menghasilkan tegangan listrik untuk menyalakan lampu. Pengambilan data dilakukan di Lapangan Golf Sukarame, Bandar lampung. Baling-baling kipas dan dinamo sepeda di letakkan pada dudukan plat sepeda motor agar memudahkan baling-baling kipas berputar tanpa mengganggu pengendara sepeda motor saat berkendara. Kecepatan sepeda motor yang digunakan saat pengukuran tegangan dan daya pada dinamo, yaitu 10 km, 20 km, 30 km, 40 km dan 50 km. Data Percobaan Sebelum melakukan pengukuran alat diperlukan data-data dari spesifikasi dinamo sepeda yang digunakan. Tujuannya untuk mengetahui kinerja dinamo sepeda. Berapa tegangan dan daya yang dihasilkan dari dinamo sepeda tersebut. Hasil data pengukuran yang didapat adalah berdasarkan hasil dari variasi kecepatan sepeda motor dan dibandingkan dengan tegangan dan daya yang dihasilkan oleh dinamo sepeda. Tabel 1 dan Tabel 2 berikut merupakan spesifikasi dari rotor dan stator dinamo sepeda yang digunakan. 170

Tegangan (volt) JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol xx, No xx, Tahun xxxx Tabel 1. Spesifikasi Rotor Dinamo Sepeda Spesifikasi Rotor Dinamo Sepeda Panjang poros 80 mm Diameter pulley poros 20 mm Jumlah pasang kutub magnet 3 Alnicos (Al) tipe Tipe magnet ring Diamete luar magnet 25 mm Diameter dalam magnet 18 mm Tebal magnet 30 mm Air gap 1 mm Besar medan magnet 0,4 Tesla Tipe penyebaran fluks ke stator Radial Tabel 2. Spesifikasi Stator Dinamo Sepeda Spesifikasi Stator Dinamo Sepeda Jenis kawat Tembaga Diamter kawat 0,4 mm Panjang kawat 80 mm Jumlah kumparan 6 Tebal kumparan 6 mm Banyak lilitan 300 Hubung antar kumparan Seri Besar hambatan total 10,8 Ω Hambat jenis kawat 1,7x10 ⁸ Ωm Tipe stator Stator dengan inti besi Jenis tegangan keluaran AC 1 fasa Hasil Percobaan Tabel 3. Pengukuran tegangan dinamo sepeda kecepatan motor Kecepatan sepeda motor (km) V1 (volt) V2 (volt) V3 (volt) (volt) R (ohm) P (watt) 10 0 0 0 0 18 0 20 2,2 2,4 2,5 2,36 18 0,39 30 3,5 3,9 3,7 3,7 18 0,76 40 7,6 7,5 7,8 7,63 18 3,23 50 10,9 11,2 11,5 11,2 18 6,96 Berdasarkan Tabel 3 diperoleh pengukuran tegangan dan daya yang dihasilkan oleh dinamo sepeda menunjukkan bahwa alat yang dibuat mulai bekerja ketika sepeda motor bergerak pada kecepatan 10 km. Energi angin yang ditangkap baling-baling diubah menjadi energi mekanis rotasi oleh baling-baling kipas. sehingga perubahan garis gaya magnet menimbulkan induksi listrik. Energi listrik yang dihasilkan kemudian dikontrol melalui rangkaian penerangan sepeda kemudian digunakan untuk menyalakan lampu. Tegangan yang dihasilkan oleh dinamo sepeda mulai dari 2,2 volt pada kecepatan 20 km sampai 11,5 volt pada kecepatan 50 km. Gelombang arus yang keluar dari dinamo sepeda adalah alternator satu phase. Alternator satu phase menghasilkan arus AC satu gelombang dengan masing-masing setengah siklus untuk gelobang positif dan negatifnya. Kecepatan sepeda motor sangat berpengaruh sekali terhadap putaran kecepatan dinamo sepeda. Gambar 4 menunjukkan grafik karakteristik tegangan dinamo sepeda terhadap kecepatan sepeda motor. Peningkatan kecepatan motor diikuti pula dengan semakin cepatnya putaran dinamo menunjukkan bahwa kecepatan sepeda motor berbanding lurus dengan kecepatan putar dinamo sehingga menghasilkan tegangan yang semakin besar. 12 10 8 6 4 2 0-2 Grafik Karakteristik Tegangan Dinamo Sepeda terhadap Kecepatan Sepeda Motor y = 0.2767x - 3.323 R² = 0.969 0 20 40 60 Kecepatan Sepeda Motor (km/jam) Gambar 4. Grafik karakteristik tegangan dinamo sepeda terhadap kecepatan sepeda motor 171

Fitri Anggraini dkk: Pemanfaatan Energi Angin pada Sepeda Motor Bergerak untuk Menyalakan Lampu Gambar 5. Pengujian rangkaian led pada sepeda motor kipas diubah menjadi energi mekanis rotasi oleh baling-baling kipas. Baling-baling kipas berputar mengakibatkan rotor dari dinamo sepeda ikut berputar dan menghasilkan listrik pada dinamo sepeda. Aplikasi alat penerangan lampu menggunakan baling-baling kipas angin dan dinamo sepeda pada sepeda motor bergerak merupakan sebuah aplikasi pembangkit listrik tenaga angin yang dibuat untuk menghemat BBM. Hal tersebut dikarenakan ketika lampu motor menyala memerlukan tenaga, dimana tenaganya berasal dari accu dan penguat penerangannya berasal dari mesin dan mesin kendaraan menghasilkan tenaga dengan menggunakan bensin. Oleh karena itu jika lampu motor menyala secara terus menerus akan menyebabkan pemborosan terhadap BBM. Alat ini dibuat agar dapat diaplikasikan pada sepeda motor untuk menyalakan lampu. KESIMPULAN Gambar 6. Pengujian baling-baling dengan dinamo sepeda Gambar 5 merupakan aplikasi alat penerangan lampu menggunakan balingbaling kipas angin dan dinamo sepeda. Sebuah aplikasi yang memanfaatkan balingbaling dan dinamo sepeda untuk menghemat BBM ketika menyalakan lampu motor. Gambar 6 merupakan pengujian balingbaling dengan dinamo sepeda. Alat yang dibuat bekerja ketika sepeda motor bergerak memutarkan baling-baling kipas. Energi angin ditangkap oleh baling-baling Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa tegangan terkecil yang dihasilkan dinamo sepeda sebesar 2,2 volt pada kecepatan 20 km, sedangkan tegangan keluaran terbesar yang dihasilkan oleh dinamo sepeda sebesar 11,5 volt pada kecepatan 50 km. Daya terbesar yang dihasilkan oleh dinamo adalah sebesar 6,96 watt pada kecepatan 50 km. Semakin tinggi kecepatan sepeda motor, maka semakin cepat putaran dinamo sepeda. Gelombang arus yang keluar dari dinamo sepeda adalah alternator satu phase. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada Dosen Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung dan semua pihak yang telah membatu menyelesaikan penelitian ini dengan baik. 172

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol xx, No xx, Tahun xxxx DAFTAR PUSTAKA Alamsyah, Heri. 2007. Pemanfaatan Turbin Angin Dua Sudu Sebagai Penggerak Mula Alternator pada Pembangkit Listrik Tenaga Angin. (Skripsi). Universitas Negeri Semarang: Fakultas Teknik. Darianto. 2011. Sistem Kelistrikan Motor. PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Bandung. Hofman, H. dan Harun. 1987. Energi Angin. Bina Cipta. Jakarta. Prihono. 2010. Jago Elektronika Secara Otodidak. Kawan Pustaka. Jakarta Selatan. Sembiring, David, JM. 2010. Pengaruh Penyalaan Lampu Sepeda Motor Pada Siang Hari Terhadap Konsumsi BBM. Medan. STT Poliprofesi. (Jurnal). Supriyo dan Suwarti, 2013. Model Turbin Angin Penggerak Pompa Air. Jurnal Teknik Energi Vol 9 No. 2 Mei 2013 ; 61-68 61. 173

174 Fitri Anggraini dkk: Pemanfaatan Energi Angin pada Sepeda Motor Bergerak untuk Menyalakan Lampu