Rancang Bangun Sistem Informasi Pemasaran Dan Pembelian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG. Mutiara Afie Ardhini

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini membuat banyak perusahaan

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI MINIMARKET xxx. Oleh : SITI EKA WAHYUNI Nim : SISTEM INFORMASI

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem penjualan dan stok barang. Dengan menganalisis prosedur sistem yang

PERANCANGAN SSTEM PENYEDIAAN BARANG PADA CV. KARYA ABADI MOTOR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang terkini. Oleh karena itu, dibutuhkan tenaga-tenaga ahli di bidang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Jogiyanto 2001: 1) Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI HANDPHONE PADA PT. AGUNG JAYA PONSELINDO PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN PADA BUTIK BIG SIZE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Esa Apriyana

BAB III LANDASAN TEORI

2.2.4 Nilai Informasi Pengertian Sistem Informasi Manfaat Sistem Informasi Komponen Sistem Informasi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Program Aplikasi Pelayanan administrasi Kependudukan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN PADA CV. BERIN ABADI SURABAYA (BAS)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan-permasalahan atau prosedur-prosedur yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. data barang, jumlah dan harga barang, data para supplier, serta data transaksi

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terhadap sistem yang sedang berjalan (Current sistem). Oleh karena itu kita perlu

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

AMIK GI MDP. Program Studi Manajemen Informatika Tugas Akhir Ahli Madya Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM

SISTEM INFORMASI INVENTORY PADA PT VISION NET MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0. Herlina Trisnawati

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN GUDANG BENGKEL PADA AREMA MOTOR BENGKEL RESMI HONDA DENGAN DELPHI 2007 DAN SQL Server 2008

SISTEM PELAYANAN TERPADU PADA PT. SRIKANDI PALEMBANG

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem penghitungan yang berjalan di Tata Cell masih menggunakan alat hitung

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services. Sebelum

BAB III LANDASAN TEORI. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Menjual atau penjualan

SISTEM INFORMASI POPULASI DAN HISTORIKAL UNIT ALAT-ALAT BERAT PADA PT. DAYA KOBELCO CONSTRUCTION MACHINERYINDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI PUSKESMAS MASARAN I SRAGEN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk. menyampaikan suatu tujuan, yaitu menyajikan informasi.

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

BAB I PENDAHULUAN. (Hardware) dan juga berupa perangkat lunak (Software), tetapi mempunyai nilai

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel.

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.

BAB III LANDASAN TEORI. komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang

PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BARANG MATERIALS DAN PRODUCT. Gita Ayu Syafarina, S.Kom, M.Kom

SISTEM INFORMASI PT THAMRIN BROTHERS CABANG SPAREPART YAMAHA KAMBOJA PALEMBANG MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI DAN SQL SERVER

Sistem Informasi Inventory Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kadivre I Medan

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan teknologi informatika semakin meluas baik dalam bidang bisnis

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMASANGAN SPEEDY PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM (KOPEGTEL) DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL.

BAB III LANDASAN TEORI. menjelaskan tentang ilmu yang terkait dalam penyelesaian kerja praktek.

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PERSEDIAAN SUKU CADANG PADA PT. ASTRA MOTOR BATURAJA DENGAN MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

BAB III LANDASAN TEORI. saling berinteraksi, saling tergantung satu dengan yang lain dan terpadu.

BAB III LANDASAN TEORI. bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. Informasi dapat dihasilkan dari

BAB I PENDAHULUAN. baik dan canggih. Teknologi yang dibutuhkan bukan saja berupa perangkat keras

PERANCANGAN APLIKASI PENENTUAN JURUSAN DI SMA MENGGUNAKAN METODE K-MEANS

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

BAB 2 LANDASAN TEORI

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem Informasi Pengelolaan Transportasi Pengiriman BBM Pada PT. Ratah Indah Samarinda

BAB II LANDASAN TEORI. yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian,

Oleh : Irani Handalia (L2F ) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI. utama yaitu komponen, ketergantungan dan tujuan. Artinya, setiap sistem akan selalu

Transkripsi:

Rancang Bangun Sistem Informasi Pemasaran Dan Adi Anggara * Tony Hartono Bagio ** Fakultas Ilmu Komputer Universitas NAROTAMA Surabaya ABSTRAKSI Otomatisasi dalam suatu perkerjaan saat ini sangat diperlukan untuk mengantisipasi segala bentuk kebutuhan yang berkembang dan juga meminimalkan kesalahan yang akan berakibat buruk bagi perusahaan. Dengan otomatisasi perusahaan akan meningkatkan kinerja perusahaan dalam melayani segala kebutuhan konsumen ataupun untuk kegiatan perusahaan sendiri. Sistem informasi ini mengubah kinerja perusahaan dari manual menjadi secara komputerisasi, sehingga dapat memberikan kemudahan dalam pelayanan, dapat mengurangi resiko terjadinya kesalahan. Dengan ini memudahkan perusahaan memberikan laporan-laporan yang terjadi sehingga dapat membantu dalam membuat suatu keputusan bagi pimpinan. 1. PENDAHULUAN Mengerjakan suatu pekerjaan dengan mudah dan cepat adalah keinginan setiap manusia. Keinginan ini telah mendorong manusia untuk mencari cara yang dapat membantu pekerjaannya itu. Cara-cara yang telah ditemukannya itu kemudian disebut dengan teknologi. Walaupun telah ditemukan teknologi yang dapat membantu pekerjaannya, manusia masih belum merasakan kepuasannya dikarenakan di dalam teknologi tersebut masih ditemukan beberapa kelemahankelemahan. Hal ini, mendasari dan mendorong manusia untuk melakukan suatu pembaharuan (perbaikan) terhadap teknologi yang sudah ada atau mencarikan suatu solusi yang lebih baik. Melihat perkembangan zaman yang semakin pesat dan di dukung oleh sumber daya manusia yang terampil dan cekatan. Teknologi berguna bagi manusia untuk meningkatkan taraf hidupnya. Dalam era informasi sekarang ini perkembangan dan kemajuan teknologi melaju dengan pesat. Hal ini meyebabkan semua kegiatan atau aktifitas dalam bekerja perlu mengadakan penyesuaian agar dapat menghasilkan informasi yang cepat dan tepat. Salah satu aset perusahaan adalah SDM (Sumber Daya Manusia) yang memang merupakan kunci utama didalam pengoperasian suatu usaha pada saat ini, tetapi bukan berarti semua permasalahan yang ada dapat ditanganinya. Karena itu, sdm memerlukan bantuan suatu alat yang disebut teknologi. Sdm memerlukan alat bantu untuk menutupi kekurangan yang dapat ditimbulkan seperti keteledoran atau kecerobohan, pemborosan biaya serta waktu. Selama ini proses masih banyak yang dilakukan secara manual sehingga masih sering terjadi habisnya stock digudang (out of stock) pada waktu ada order penjualan, sehingga dibutuhkan sistem informasi yang tepat dan cepat untuk mengatasi masalah tersebut. Sistem Informasi mengenai pembelian dan penjualan setiap saat sangat dibutuhkan karena untuk mengetahui informasi antara barang masuk dan barang keluar, sehingga dibutuhkan suatu sistem informasi aplikasi mengenai pemasaran dan persediaan barang yang terintegrasi, agar dapat menghasilkan laporan yang cepat, tepat dan akurat. 2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem adalah kumpulan/kesatuan metode/prosedur/teknik yang digabungkan dan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi suatu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran. Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Sistem dikatakan berhasil jika dapat mencapai sasaran atau tujuan. 1

Sedangkan informasi adalah data yang diolah menjadi sesuatu yang berguna bagi yang membutuhkan dan untuk mengurangi ketidak pastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila memiliki manfaat yang lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Sistem Informasi adalah kumpulan procedure dalam suatu organisasi dan dapat memberikan informasi dengan bagian pengambil keputusan untuk mengendalikan organisasi. Sistem informasi menurut Burch dan Grudnitski (1986) adalah Suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen atau blokblok yang berinteraksi satu sama lain membentuk satu kesatuan mencapai sasaran. Komponen-komponen atau blok-blok yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Blok Input b. Blok Model c. Blok Teknologi d. Blok Output e. Blok Database f. Blok Model Kontrol 2.2. Pendekatan Sistem Pendekatan Sistem merupakan pondasi di dalam perancangan sebuah sistem. Pendekatan Sistem meliputi 3(tiga) fase dan 10(sepuluh) langkah, diantaranya yaitu : Fase I : Tahap Persiapan Langkah 1 Memandang perusahaan sebagai suatu sistem Langkah 2 Menentukan lingkungan luar sistem Langkah 3 Mengidentifikasi subsistem perusahaan Fase II : Tahap Definisi Langkah 4 Memproses bagian dari sistem ke level subsistem Langkah 5 Menganalisa bagian sistem pada sebuah sekuen tertentu Fase III : Tahap Solusi Langkah 6 Mengidentifikasi solusi alternatif Langkah 7 Mengevaluasi solusi alternatif Langkah 8 Menyeleksi solusi terbaik Langkah 9 Menerapkan solusi Langkah 10 Mengevaluasi kembali apakah solusi tersebut efektif diterapkan 2.3. Siklus Hidup Sistem Siklus Hidup Sistem adalah sebuah aplikasi dalam pendekatan sistem untuk mengembangkan sistem informasi berbasis komputer. Siklus Hidup Sistem terbagi menjadi 5 tahap, diantaranya yaitu: a. Perencanaan b. Analisa c. Desain d. Penerapan e. Penggunaan 2.4. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Analisa sistem adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan dan hambatan / kendala yang terjadi, serta mencari penyelesaiannya untuk perbaikan dan pengembangan sistem. Perancang sistem adalah proses merancang atau mengembangkan suatu sistem informasi yang baru, yang nantinya diharapkan sesuai dengan kebutuhan pemakai untuk mendapatkan informasi. Analisa sistem merupakan tahap penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian sub sistem yang dimaksud. Mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, hambatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Apabila sistem memiliki kelemahan, maka harus bisa ditemukan untuk diusulkan perbaikannya. Setelah tahap analisa sistem dilakukan, tahap berikutnya dari siklus pengembangan sistem informasi adalah perencanaan sistem. Pada tahap ini terdapat aktifitas pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi (menggambarkan bagaimana suatu sistem itu dibuat) dimana penggambarannya dituangkan dalam bentuk: 1. Data Flow Diagram a. Entitas Luar b. Arus Data c. Proses d. Penyimpanan Data 2. Bagan Alir 2

3. Entity Relationship Diagram a. One-to-one relationship DATA SISWA Relasi JURUSAN Gambar 2.1 One to one Relationship b. One-to-many relationship DATA SISWA Relasi EKSTRAKURIKULER Gambar 2.2 One to many Relationship c. Many-to-many relationship DOSEN Relasi MATA KULIAH Gambar 2.3 Many to many relationship pengiriman data hasil olah DBMS disebut Structure Query Language (SQL). Istilah dalam Microsoft SQL Server 7.0 database dapat diartikan sebagai sekumpulan informasi atau data yang saling berhubungan yang mempunyai topik atau tujuan tertentu. Informasi atau data yang diolah tersebut disimpan dalam sebuah file. Data dalam database disimpan sebuah objek yang disebut dengan tabel. Tabel mempunyai arti sekumpulan data yang sejenis. Tabel terdiri dari beberapa item informasi sebagai berikut: Field adalah data terkecil dari suatu tabel yang menempati bagian kolom. 2.5. Basis Data dan Normalisasi Basis data adalah kumpulan dari data-data yang terintegrasi dan terorganisir yang dapat digunakan secara bersama-sama oleh pemakai. Normalisasi merupakan teknik yang digunakan untuk mempermudah perancangan struktur data logical. Bentukbentuk normalisasi, antara lain : 1. Bentuk normalisasi ke satu (1NF / First Normal Form), bentuk normalisasi yang didefinisikan untuk tidak membolehkan adanya multivalues attributes. Dalam 1 NF data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari fieldfield berupa atomic value. 2. Bentuk normalisasi kedua (2NF/Second Normal Form), merupakan bentuk normalisasi yang telah memenuhi syarat bentuk 1NF dan attribute bukan kunci harus bergantung pada primary key. 3. Bentuk normalisasi ketiga (3NF/Third Normal Form), merupakan bentuk normalisasi yang telah memenuhi kriteria bentuk 2NF dan semua attribute bukan primer tidak punya hubungan transitif. 2.6. Microsoft SQL Server Microsoft SQL Server 7 adalah aplikasi DBMS yang menggunakan model ADO (ActiveX Data Object) sebagai sarana mengakses data didalam database. Ada 4 (Empat) model utama dalam ADO, yaitu object connection, object Command, object recordset dan object record field. Proses mulai dari permintaan, pemrosesan, dan Tabel 2.5.1. Field Record adalah kumpulan dari beberapa field yang saling berhubungan yang menempati bagian baris. Tabel 2.5.2. Record Program database memungkinkan untuk bekerja dengan beberapa tabel. Dalam proses kerjanya, pengoperasian data pada tabel dalam database didukung oleh enam objek database, yaitu: 1. Query adalah sebuah objek database yang digunakan untuk menampilkan, menyunting dan menganalisis suatu data dengan cara lain. 2. Form adalah sebuah objek database yang digunakan untuk membuat kontrol- kontrol proses memasukkan, memeriksa dan memperbaiki data. 3. Report adalah sebuah objek yang digunakan untuk menampilkan data dengan format tertentu yang pernah diberikan. 4. Pages adalah sebuah objek khusus yang digunakan untuk menampilkan dan bekerja dengan data yang diambil dari Internet atau Intranet. 5. Macro adalah rangkaian dari beberapa perintah yang dapat disimpan dan dijalankan ulang secara otomatis. 3

6. Module adalah program-program yang ditulis dengan Access Basic. 2.7. Microsoft Visual Basic Microsoft Visual Basic adalah software yang mampu menghasilkan program aplikasi yang berbasis Microsoft Windows, dimana tampilan yang dihasilkan lebih menarik dan mudah untuk dimengerti karena pada Microsoft Visual Basic tersedia fasilitas yang lengkap dan menunjang pembuatan program aplikasi. Komponen dasar dari Microsoft Visual Basic 6.0 adalah : Project Form Toolbox Properties 2.8. Akuntasi Biaya Akuntasi adalah aktifitas jasa informasi kepada mereka yang harus membuat keputusan dan mengendalikan kegiatan ekonomi masyarakat, sedangkan biaya adalah suatu nilai tukar persyarat, pengorbanan yang dilakukan guna memperoleh manfaat. Akuntasi Biaya adalah suatu sistem yang terkait dengan pencatatan dan pengukuran yang tepat atas unsur-unsur biaya, sejak biaya tersebut timbul dan mengalir melalui proses produksi. 3. ANALISA DAN DESAIN SISTEM 3.1. Data Flow Diagram (DFD) Nota Data Barang 0 Stock Barang Pemesanan Stock Barang, data-data pelanggan akan disimpan dalam sistem yang nantinya akan dimasukan ke dalam suatu database sebagai penampung data-data dari pelanggan tersebut. dalam sistem tersebut disebut sebagai pembeli yang akan melakukan pembelian terhadap barang-barang yang diinginkan, berdasarkan pembelian tersebut maka sistem akan memberikan suatu bukti pada saat terjadinya pembelian., pada pemasok sistem juga harus menyimpan semua data-data dari pemasok barang-barang, artinya bahwa pemasok yang dapat mensuplai barangbarang haruslah pemasok yang telah terdaftar dalam sistem. Setelah terdaftar pemasok dapat menyuplai barangbarang miliknya ke dalam perusahaan. Selain itu sistem juga dapat melakukan pemesanan terhadap item-item tertentu yang dimiliki oleh pemasok., terjadinya barang masuk dan keluar akan melalui proses pada gudang. Setelah proses pembelian atau penyuplaian barang maka gudang akan mencatat proses pembelian tersebut pada proses pencatatan stock masuk, sedangkan proses penjualan akan dicatat pada proses pencatatan stock keluar. Setelah terjadinya proses-proses tersebut maka bagian gudang akan melakukan update stock barang yang tersedia di gudang melalui sistem., setelah berbagai macam proses yang terjadi pada saat level awal tersebut maka sistem akan membuatkan suatu laporan yang ditujukan kepada pimpinan perusahaan. Data Data Barang Sistem Informasi Pemasaran & Laporan Laporan Penjualan Data Barang Keluar Laporan Barang Laporan Laporan Stock Barang Masuk Gambar 3.1 Konteks Diagram Pada Sistem Informasi Pemasaran dan ini menciptakan suatu rancangan sistem yang diterapkan dalam pembuatan aplikasinya. Pada level 0 dari sistem tersebut terdapat konteks diagram yang memiliki beberapa entity yang langsung berinteraksi dengan sistem. Adapun entity-entity yang memiliki work flow yang terdapat di dalamnya adalah sebagai berikut : 4

3.2. DFD Level 1 [Laporan Barang] 3.3. DFD Level 2 Proses Maintenance Data Master [Laporan ] [Laporan ] [Data ] [Data ] Data Barang 1 Maintenace Data Barang Laporan Barang 2 2 1 2 [Data Barang] Maintenance Data Master Data Maintenace Data Laporan 3 [Nota ] [Stock Barang Masuk] [Data Barang Keluar] [Laporan ] [Laporan Penjualan Tunai] 2 Transaksi 3 Gambar 3.2 DFD Level 1 [Pemesanan Stock Barang] Setelah dilakukan decompose terhadapat sistem maka akan menghasil bebeapa proses, entity dan tabel. Adapun beberapa proses yang akan terjadi di sini adalah : Maintenance Data Master, proses yang akan melakukan proses-proses maintenance pada sistem, maintenance di sini berupa maintenance pemasok, maintenance pelanggan dan maintenance barang. Pada entity pelanggan akan melakukan penulisan data pelanggan ke dalam sistem yang selanjutnya akan disimpan di dalam tabel pelanggan. Pada entity pemasok akan melakukan penulisan data pemasok ke dalam sistem yang selanjutnya akan disimpan di dalam tabel pemasok. Pada entity gudang akan melakukan penulisan data stok barang ke dalam sistem yang selanjutnya akan disimpan di dalam tabel barang. Proses selanjutnya akan mengirim informasi yang akan diolah menjadi laporan laporan yang akan diterima pimpinan. Transaksi, terjadinya proses transaksi baik itu transaksi pembelian,transaksi penjualan dan transaksi pemesanan barang dari pemasok tidak terlepas dari etity-entity yang ada. Untuk melakukan proses transaksi maka sistem akan mengambil (load) data-data yang berada pada database baik itu melakukan pemeriksaan atau pendataan. Data 3 Maintenace Data Gambar 3.3 DFD Level 2 Proses Maintenance Data Master Laporan Adapun proses-proses maintenance yang terjadi dalam sistem informasi pemasaran dan pembelian adalah sebagai berikut : Maintenance Data Barang, berdasarkan data yang diterima dari entity/pihak gudang maka sistem mencatatnya ke dalam maintenance data barang baik itu melakukan perubahan ataupun data baru, data-data tersebut diolah untuk menghasilkan laporan data barang yang ditujukan kepada pimpinan. Maintenance Data, berdasarkan data yang diterima dari entity/pihak pelanggan maka sistem mencatatnya ke dalam maintenance data pelanggan baik itu melakukan perubahan ataupun data baru, data-data tersebut diolah untuk menghasilkan laporan data pelanggan yang ditujukan kepada pimpinan. Maintenance Data, berdasarkan data yang diterima dari entity/pihak pemasok maka sistem mencatatnya ke dalam maintenance data pemasok baik itu melakukan perubahan ataupun data baru, data-data tersebut diolah untuk menghasilkan laporan data pemasok yang ditujukan kepada pimpinan. 5

3.4. DFD Level 2 Proses Transaksi 3.5. DFD Level 3 Proses Penjualan [] [] [Data Penjualan] 6 Master Penjualan [Nota ] 2.1 Penjualan [Laporan Penjualan Tunai] 2.1.1 [Laporan Penjualan Tunai] [Data Barang Keluar] 2 [] Detail Penjualan 7 Detail Penjualan [Data Barang Keluar] Pembayaran [Nota ] 3 Data Penjualan 6 Master Penjualan [Stock Barang Masuk] [Pemesanan Stock Barang] [] 2.2 Detail 2.3 Pemesanan Data 4 Master 5 Detail 8 Master Pemesanan [Laporan ] 9 Detail Pemesanan Gambar 3.4 DFD Level 2 Proses Transaksi Pada level 2 proses transaksi terdapat 3 transaksi yang terjadi di dalam sistem informasi pemasaran dan pembelian ini, yaitu proses penjualan, proses pembelian dan proses pemesanan. Terjadinya proses penjualan didahului permintaan oleh pelanggan terhadap produk/barang yang diinginkan. Feedback yang diberikan oleh sistem dengan terdahulu melakukan pengecekan terhadap status dari pelanggan tersebut kemudian dengan memeriksa data barang. Apabila hasil dari pemeriksaan tersebut sesuai maka barang dapat keluar dari gudang, mencatat proses transaksi penjualan, memberikan bukti penjualan kepada pelanggan dan memberikan laporan pembelian kepada pimpinan. Begitu pula terhadap proses pembelian yang dilakukan oleh sistem dengan memeriksa jumlah stok barang yang tersedia jika stok kurang maka melakukan pembelian kepada pemasok dan memasukan stok tersebut ke dalam gudang lalu dengan mencatatnya dalam tabel pembelian. Apabila sistem akan melakukan pemesanan kepada pemasok maka sistem akan memeriksa data barang yang dimiliki lalu mencatatnya ke dalam tabel pemesanan. 2 [] [Detail Penjualan] 7 Detail Penjualan Gambar 3.5 DFD Level 3 Proses Penjualan Proses penjualan selanjutnya adalah melakukan proses pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan terhadap barang yang telah dibeli. Sistem akan menerima informasi tentang data barang yang dibeli, pelanggan yang melakukan proses pembelian, data barang yang keluar dari gudang yang kemudian diproses untuk melakukan pencatatan ke dalam table master dan detil penjualan, kemudian memberikan laporan penjualan kepada pimpinan dan memberikan nota pembelian kepada pelanggan. 3.6. DFD Level 3 Proses 3 [Data ] [] 2.2.1 Pembayaran [] [Detail ] [Laporan ] [Stock Barang Masuk] 4 5 Master Detail Gambar 3.6 DFD Level 3 Proses Proses pembelian selanjutnya adalah melakukan proses pembayaran kepada pihak pemasok terhadap barang yang telah dibeli. Sistem akan menerima informasi tentang data barang yang dibeli, pemasok yang melakukan proses penyuplaian, data barang yang masuk ke gudang yang kemudian diproses untuk melakukan pencatatan ke dalam table master dan detil pembelian, kemudian memberikan laporan pembelian kepada pimpinan. 6

3.7. DFD Level 4 Proses Pembayaran Penjualan Data Barang Keluar [Data Barang Keluar] 2 Barang [] [Data Penjualan] 2.1.1.1 Cash [] [Detail Penjualan] 7 Detail Penjualan Detil Penjualan 2.1.1.2 Kredit Data Piutang Pembayaran Piutang [Nota ] [Laporan Penjualan Tunai] Laporan Penjualan Kredit 12 6 Master Penjualan Kwitansi Pembayaran Pembayaran Piutang 11 Piutang Gambar 3.7 DFD Level 4 Proses Pembayaran Penjualan Data Penjualan Proses pembayaran penjualan terjadi pada saat pelanggan melakukan pembelian barang. Proses pembayaran dapat dilakukan dengan 2 proses yaitu secara tunai (cash) atau cicilan (credit). Untuk pembayaran tunai, setelah terjadi pembelian oleh pelanggan sistem akan melakukan pencatatan langsung pada tabel master dan detail jual lalu memberikan nota pembelian kepada pelanggan dan laporan penjualan kepada pimpinan. Begitu pula dengan pembayaran yang dilakukan secara cicilan hampir sama proses yang terjadi pada saat pembayaran tunai akan tetapi sistem selain mencatat pada tabel master dan detail penjulan, sistem akan mencatat pada tabel piutang dan pembayaran piutang. 3.8. DFD Level 4 Proses Pembayaran Barang 3 [Data ] [] [] 5 2.2.1.1 Cash [Detail ] Detail Detil 2.2.1.2 Kredit Data Hutang Pembayaran Hutang [Laporan ] [Stock Barang Masuk] 14 4 Stok Barang Masuk Master Laporan 13 Hutang Pembayaran Hutang Gambar 3.8 DFD Level 4 Proses Pembayaran Data Proses pembayaran pembelian terjadi pada saat pemasok melakukan penyediaan (suplai) barang. Proses pembayaran dapat dilakukan dengan 2 proses yaitu secara tunai (cash) atau cicilan (credit). Untuk pembayaran tunai, setelah terjadi penjualan oleh pihak perusahaan, sistem akan melakukan pencatatan langsung pada tabel master dan detail beli lalu memberikan laporan pembelian barang kepada pimpinan. Begitu pula dengan pembayaran yang dilakukan secara cicilan hampir sama proses yang terjadi pada saat pembayaran tunai akan tetapi sistem selain mencatat pada tabel master dan detail pembelian, sistem akan mencatat pada tabel hutang dan pembayaran hutang. 4. IMPLEMENTASI SISTEM 4.1. Form Transaksi Gambar 4.1 Form Transaksi Penjualan Untuk dapat melakukan transaksi penjualan pada form ini diperlukan data pelanggan yang pernah diinputkan, beberapa jenis parameter yang diperlukan sebelum melakukan transaksi penjualan sebagai berikut : Kode : dengan melakukan pencarian dan memilih data pelanggannya. Barang : menginputkan parameter yang ingin dicari mengenai barang yang dibutuhkan lalu memilih data barang. Dengan mengentukan jumlah penjualan maka akan diketahui jumlah total dari per item barang yang dijual. Status Penjualan : menentukan pilihan cara pembayaran barang yang dijual dengan memilih Tunai atau Kredit. 7

Form Transaksi Penjualan merupakan form yang digunakan untuk melakukan transaksi penjualan produk kepada para pelanggan. Dalam form Transaksi akan melakukan pengisian informasi penjualan produk diantaranya adalah dengan mengetahui siapa yang akan membeli dan barang-barang apa saja yang akan dijual. Pada transaksi tersebut dapat dilakukan pembayaran dengan cara tunai dan kredit. Penyimpanan informasi sesesuai dengan apa yang diinputkan oleh user dari apa yang dijual kepada pelanggan. Sedangkan pembatalan akan menyebabkan apa yang telah diinputkan dihapus kembali sehingga form tersebut bersih atau kosong yang artinya tidak terjadi aktifitas atau transaksi penjualan barang kepada pelanggan. pembelian produk dari para pemasok. Dalam form Transaksi akan melakukan pengisian informasi pembelian produk diantaranya adalah dengan mengetahui pihak siapa yang akan memasok dan barang-barang apa saja yang akan dibeli. Pada transaksi tersebut dapat dilakukan pembayaran dengan cara tunai dan kredit. Penyimpanan informasi sesesuai dengan apa yang diinputkan oleh user dari apa yang dibeli dari pemasok. Sedangkan pembatalan akan menyebabkan apa yang telah diinputkan dihapus kembali sehingga form tersebut bersih atau kosong yang artinya tidak terjadi aktifitas atau transaksi pembelian barang dari pemasok. 4.3. Laporan Nota Penjualan 4.2. Form Transaksi Gambar 4.3 Laporan Nota Penjualan 4.4. Laporan Tanda Terima Gambar 4.2 Form Transaksi Untuk dapat melakukan transaksi pembelian pada form ini diperlukan data pemasok yang pernah diinputkan, beberapa jenis parameter yang diperlukan sebelum melakukan transaksi pembelian sebagai berikut : Kode : dengan melakukan pencarian dan memilih data pemasoknya. Barang : menginputkan parameter yang ingin dicari mengenai barang yang dibutuhkan lalu memilih data barang. Dengan mengentukan jumlah pembelian maka akan diketahui jumlah total dari per item barang yang dibeli. Status : menentukan pilihan cara pembayaran barang yang dibeli dengan memilih Tunai atau Kredit. Gambar 4.4 Laporan Tanda Terima 4.5. Laporan Data Penjualan Gambar 4.5 Laporan Data Penjualan Form Transaksi merupakan form yang digunakan untuk melakukan transaksi 8

4.6. Laporan Data Penjualan Berdasarkan Jenis Gambar 4.6 Laporan Data Penjualan Berdasarkan Jenis 4.7. Laporan Data terhadap pelayanan dari perusahaan kepada calon pelanggan. 6. DAFTAR PUSTAKA 1. Amundsen Michael, 2001, Pemrograman Database Tingkat Lanjut dengan Visual Basic 5.0, Andi, Yogyakarta. 2. Fathyansah, Ir, Basis Data, Bandung, INFORMATIKA, 2002 3. Ario Suryo Kusumo, Buku Latihan Pemrograman Database dengan Visual Basic 6.0, PT. Elex Media Komputindo, 2003, Jakarta. 4. Petroutsos, Evangelos, Pemrograman Database dengan Visual Basic 6, PT. Elex Media Komputindo, 2000, Jakarta. 5. Yung, Kok, Membangun Database denganvisual Basic 6.0 dan Perintah SQL, PT. Elex Media Komputindo, 2003, Jakarta. Gambar 4.34 Laporan Data 4.8. Laporan Data Berdasarkan Jenis Gambar 4.8 Laporan Data Berdasarkan Jenis 5. KESIMPULAN 1. Sistem Informasi pemasaran dan pembelian ini memberikan informasi tentang proses pencatatan 2. Proses penjualan dan pembelian yang dilakukan secara komputerisasi sehingga penanganan order lebih cepat, tepat dan akurat dari pada secara manual. 3. Hasil dari proses-proses yang terjadi di dalam sistem selalu terjaga dan tercatat sehingga laporan-laporan yang dibutuhkan lebih mudah didapat dan tepat. 4. Penanganan pendaftaran pelanggan yang dilakukan dengan menggunakan media SMS dapat dilakukan secara online memberikan kemudahan lagi 9