BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam menjalankan operasional perusahaan, setiap perusahaan memerlukan investasi besar dengan kebutuhan dana yang besar pula agar mampu mengahasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi sehingga tetap unggul dan dapat bertahan dan dalam persaingan bisnis. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk menguntungkan investor. Melalui kegiatan pasar modal, perusahaan dapat memperoleh dana untuk membiayai kegiatan operasionalnya dan perluasan perusahaan. Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya selalu diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan yang dilakukan setiap perusahaan sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup perusahaan. Semakin ketatnya persaingan menyebabkan perusahaan-perusahaan berusaha untuk membenahi kinerjanya dengan berbagai strategi yang dilakukan. Brigham dan Houston (200:40) menyatakan bahwa perusahaan yang sedang berkembang membutuhkan modal yang dapat berasal dari hutang maupun ekuitas. Menurut Keown et al. (200:49) perusahaan harus memahami komponen-komponen utama struktur modal. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal perusahaan yang akan memaksimalkan harga sahamnya. Terlalu banyak utang akan dapat menghambat perkembangan perusahaan yang juga akan membuat pemegang saham berpikir untuk tetap menanamkan modalnya.
Setiap kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan selalu berhubungan dengan modal yang dibutuhkan perusahaan. Modal yang digunakan dapat berasal dari internal dan eksternal perusahaan. Modal internal perusahaan berasal dari hasil operasi berupa laba yang ditahan sedangkan eksternal berupa hutang danmodal sendiri atau dalam bentuk saham. Hutang merupakan modal yang berasal dari luar perusahaan yang digunakan untuk membiayai kegiatan perusahaan dimana saatnya harus di kembalikan (Brigham dan Houston, 200:0). Perusahaan menilai bagaimana perusahaan menggunakan hutang dalam mendanai modalnya dengan menggunakan rasio hutang yang dimiliki perusahaan. Rasio hutang tersebut terdiri dari rasio hutang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) dan rasio hutang terhadap total aktiva (debt total aset rasio). Financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 202: 263). Financial leverage dihitung melalui perbandingan total hutang dan total asset perusahaan dimana dalam laporan keuangan perusahaan disebut leverage ratio (Sartono, 202:2). Perusahaan menilai bagaimana perusahaan menggunakan hutang dalam mendanai modalnya dengan menggunakan rasio hutang yang dimiliki perusahaan. Perusahaan dengan tingkat financial leverage yang lebih kecil dari nilai asetnya adalah perusahaan yang solvable. Sedangkan perusahaan yang sebagian besar pendanaanya berasal dari utang, akan meningkatkan resiko kebangkrutan. Perputaran total aktiva (modal) dapat 2
mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan aktivanya untuk meningkatkan penjualan perusahaan dengan kata lain dapat mengukur pendayagunaan aktiva perusahaan dalam meningkatkan penjualan. Semakin tinggi tingkat perputaran aktiva perusahaan maka semakin tinggi tingkat penjualan yang dimiliki perusahaan dengan menggunakan aktivanya dan akhirnya akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang menunjukkan fenomena yang cukup menarik yaitu dengan adanya tingkat hutang yang tinggi pada perusahaan-perusahaan farmasi di Indonesia. Fenomena yang dihadapi perusahaan farmasi saat ini adalah Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang menunjukkan fenomena yang cukup menarik yaitu dengan adanya tingkat hutang yang tinggi pada perusahaanperusahaan farmasi di Indonesia. Perusahaan yang menjadi subjek penelitian ini adalah industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perkembangan industri farmasi di Indonesia memiliki pengaruh yang cukup positif dimana sebagian besar pendapatan nasional berasal dari industri farmasi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini memperluas dengan menguji kebijakan financial leverage pada industri farmasi dengan menggunakan variabel penelitian Current ratio, Return on Asset, Size, dan Growth yang diuji pengaruhnya terhadap financial leverage 3
No Tabel. Rata-rata Utang Terbesar pada Tiga Industri Farmasi di Bursa Efek Indonesia tahun 200-204 Perusahaan PT Kalbe Farma Total Hutang ( Dalam Juta Rupiah) 200 20 202 203 204 Tbk,260,580,758,69 2,046,34 2,85,03 2,607,557 PT Scan Pacific 2 Tbk 944,863,204,439,279,829,389,593,460,39 PT Kimia Farma 3 Tbk 543,257 54,373 643,493 847,585,57,04 Rata_rata 96,233,68,44,323,22,684,094,74,663 Sumber: (www.idx.co.id,205) Tabel. menunjukkan bahwa rata-rata total utang yang dimiliki perusahaan PT Kalbe Farma pada tahun 200 sebesar Rp 96,233.000.000 mengalami peningkatan sampai tahun 204 sebesar Rp,74,663.000.000 Peningkatan hutang perusahaan akan mengakibatkan risiko keuangan perusahaan semakin tinggi. Pendanaan utang yang semakin tinggi menggambarkan laba perusahaan akan semakin tinggi. Tabel.2 Rata-rata Laba Bersih Terbesar pada Tiga Industri Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia No Laba Bersih (Dalam Juta Rupiah) Perusahaan 200 20 202 203 204 PT Kalbe Farma Tbk,522,957,775,099,790,452,09,094 2,2,09 2 PT Scan Pacific Tbk 494,76 586,362 635,76 578,542 584,293 3 PT Kimia Farma Tbk 38,76 7,763 20,296 24,550 234,625 Rata_rata 78,8 844,408 875,64 604,062 980,003 Sumber: (www.idx.co.id,205) Tabel.2 menunjukkan bahwa rata-rata laba bersih dari tahun 200 sebesar Rp 78,8.000.000 mengalami peningkatan sampai dengan tahun 202 sebesar Rp 875,64.000.000 tetapi pada tahun 203 laba bersih mengalami penurunan 4
menjadi sebesar Rp 604,062.000.000 dan pada tahun 204 laba bersih kembali mengalami peningkatan sebesar Rp 980,003.000.000 No 2 3 Tabel.3 Rata-rata Aktiva Lancar Terbesar pada Tiga Industri Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Asset lancar ( dalam jutaan rupiah) Perusahaan 200 20 202 203 204 PT Kalbe Farma Tbk 5,037,270 5,956,23 6,44,7 7,497,39 8,20,805 PT Scan Pacific Tbk 2,354,077 2,642,066 3,2,980 3,393,778 3,895,938 PT Kimia Farma Tbk,020,884,39,54,263,030,506,64,80,65 Rata_rata 2,804,077 3,245,78 3,608,907 4,32,570 4,609,9 Sumber: (www.idx.co.id,205) Tabel.3 menunjukkan bahwa rata-rata Aktiva lancar dari tahun 200 sebesar Rp 2,804,077.000.000 mengalami peningkatan sampai dengan tahun 204 sebesar Rp 4,609,9.000.000 Hal ini menunjukkan bahwa aktiva lancar perusahaan selalu mengalami peningkatan. Tabel.4 Rata-rata Total Aktiva Terbesar pada Tiga Industri Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia No Total Asset (Dalam Juta Rupiah) Perusahaan 200 20 202 203 204 PT Kalbe Farma Tbk 7,032,487 8,274,554 9,47,957,35,06 2,425,032 PT Scan 2 Pacific Tbk 3,589,596 4,250,374 4,632,985 5,407,958 5,592,730 PT Kimia 3 Farma Tbk,657,292,794,400 2,076,348 2,47,940 2,040,43 Rata_rata 4,093,25 4,773,09 5,375,763 6,398,320 6,686,064 Sumber: (www.idx.co.id,205) Tabel.4 menunjukkan bahwa rata-rata total aktiva dari tahun 200 sebesar Rp 4,093,25.000.000 mengalami peningkatan sampai dengan tahun 204 sebesar Rp 6,686,604.000.000 Hal ini menunjukkan bahwa total asset perusahaan 5
selalu mengalami peningkatan setiap periode. Berdasarkan fenomena yang sedang terjadi, maka peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian terhadap perusahaan dengan judul: PENGARUH RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, SIZE, DAN GROWTH TERHADAP FINANCIAL LEVERAGE PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA..2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah Return on Asset, Current Ratio, Size, dan Growth berpengaruh terhadap Financial Leverage pada Industri Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Return on Asset, Current Ratio, Size, dan Growth terhadap Financial Leverage pada industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia..4 Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna bagi seluruh pihak diantaranya adalah :. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam mengambil keputusan bagi perusahaan untuk mempertimbangkan serta 6
mengkombinasikan sumber-sumber dana untuk kebutuhan investasi dan kegiatan usaha yang nantinya dapat memaksimumkan nilai perusahaan itu sendiri 2. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan keputusan investasi. 3. Bagi Kalangan Akademik Penelitian ini diharapkan menambah referensi bukti empiris sebagai rekomendasi penelitian di masa yang akan datang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan sumbangan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi financial leverage di perusahaan. 4. Bagi Peneliti Untuk menambah pengetahuan peneliti pada bidang keuangan khususnya mengenai penelitian tentang financial leverage. 5. Bagi Peneliti Selanjutnya Di harapkan dapat menjadi bahan acuan atau pertimbangan terutama untuk penelitian mengenai faktor faktor yang mempengaruhi financial leverage industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 7