BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pemilihan rumah merupakan suatu bentuk pengambilan keputusan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM. deskriptif, artinya data yang diperoleh dari penelitian langsung di lembaga

DAFTAR ISI Nida Uddini Amatulloh,2014

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN...

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. sistem, yang mana sistem tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x INTISARI...

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. praktik ini. Beberapa metode penelitian yang dilakukan.

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

Bab IV. Pengantar Peluang. Pengantar Peluang. Eksperimen. Aturan Menghitung Kombinasi Permutasi. Keluaran Eksperimen

BAB III PERANCANGAN SISTEM. dari seorang pengambil keputusan maka terpilihlah pemohon mana yang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berupa data data hasil wawancara, observasi, analisis masalah.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perusahaan. Data dan informasi tersebut diperoleh dari sumber terkait untuk

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI SISTEM

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN. yang dikembangkan dengan tampilan yang mudah untuk dijalankan. Aplikasi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Analisis Permasalahan dan Analisa Kebutuhan Sistem

BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang lama dengan sistem yang baru. Analisa sistem ini berisi dan System Flow,

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

PENERAPAN METODE AHP (ANALITICAL HIERARCHY PROCESS) PADA RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN GUNA PEMILIHAN PROPERTI SKRIPSI

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data,

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil survey, wawancara dan pengamatan yang dilakukan di

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan ini dibuat untuk ditunjukkan kepada user, programmer, atau ahli

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul. Permasalahan yang ada pada PT Istana Keramik Indah

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN. BAB I PENDAHULUAN 1

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. mengetahui proses bisnis yang ada dalam sistem yang akan dibuat, dalam hal ini

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. seorang dengan bagian konseling. Bagian Konseling memberikan informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB 4 DESKRIPSI PEKERJAAN. tersebut kedalam laporan perilaku siswa selama 1 hari, 1 bulan, dan 1 tahun.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. keputusan atau tindakan dalam menyelesaikan masalah tersebut.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. yang beralamatkan di Perumahan Dosen Untag Jalan Nginden Baru VIII-B No. 19

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Sistem yang dibangun adalah Sistem Informasi Penjadwalan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi telah menimbulkan dampak yang cukup besar bagi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. masyarakat serta lembaga usaha dalam menghadapi ancaman bencana.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK PT. BINA JAYA BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. berbeda dengan beberapa institusi pendidikan lain. Hal ini disebabkan karena

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Proses Enkripsi Dekripsi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan, analisis permasalahan, dan analisis kebutuhan sistem.

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem

DISKRIPSI PEKERJAAN. tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Spesifikasi sistem yang ada pada Rancang Bangun Sistem Informasi Pengadaan

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang

BAB I PENDAHULUAN. legal di bawah Direktorat Jenderal Perdagangan dalam Negri Departemen

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. analisis sistem ruang lingkup tugasnya lebih terinci. Pemeliharaan Sarana (Perbaikan) yang sesuai dengan kebutuhan user.

BAB IV PENJELASAN PEKERJAAN

ANALISA DAN DESAIN SISTEM. pertama kali dilakukan yaitu menganalisis kebutuhan sistem. Di dalam tahapan

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK. Sistem yang terdapat pada SMU Negeri 1 Sidoarjo khususnya pada

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. rekapitulasi registrasi dan laporan hasil pembayaran Non Taglis.

BAB IV DESKRIPSI SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul. 4. Melakukan pembahasan terhadap hasil implementasi sistem.

BAB IV 4. METODE DAN RANCANGAN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB III METODE PENELITIAN / PERANCANGAN SISTEM. Penelitian dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku serta

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Deskripsi Kerja Praktik menggambarkan tahapan-tahapan bagaimana penulis

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Sesuai dengan topik yang diajukan penulis yaitu Aplikasi Rapor Siswa

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mendapatkan tugas dan di tempatkan pada bagian Bagian Bagian Tata Usaha dalam

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

STATISTICS WEEK 7. By: Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi dalam membuat Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Pengadaan).

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Scoring System Pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur. Sebelum

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. saya mendapatkan tugas dan ditempatkan pada Bagian Tata Usaha dalam hal ini

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Berdasarkan data yang didapat, identifikasi masalah yang didapat adalah

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Transkripsi:

BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Pemilihan rumah merupakan suatu bentuk pengambilan keputusan yang cukup sulit dan perlu diperhitungkan secara tepat, terlebih saat ini banyak terdapat alternatif rumah di beberapa lokasi perumahan dengan berbagai fasilitas yang bervariasi. Hal ini sering membuat user menjadi bingung dalam memutuskan rumah mana yang paling tepat untuk dipilih. Salah satu cara untuk membantu user dalam memutuskan rumah mana yang paling tepat untuk dipilih adalah mempergunakan suatu Sistem Pendukung Keputusan. Sistem Pendukung Keputusan ini berdasarkan input dari user yang memberikan saran urutan rumah mana yang sebaiknya dipilih berdasarkan inputan yang diterima dan diproses dengan mempergunakan suatu model pengambilan keputusan yang tepat. Pemilihan rumah merupakan pengambilan keputusan yang memiliki beberapa kriteria dan alternatif yang dapat dipilih. Untuk itu diperlukan suatu model pengambilan keputusan yang tepat sehingga dapat mengakomodasikan semua permasalahan yang bersifat multi-kriteria dan multi-alternatif, dimana model tersebut menggunakan metode Analytical Hierarchy Process. Selain permasalahan di atas, user juga mengalami kesulitan dalam hal mengetahui lokasi perumahannya. Untuk itu diperlukan suatu aplikasi grafik yang dapat menampilkan informasi lokasi perumahan secara langsung dan tepat, dimana aplikasi grafik tersebut disajikan dalam bentuk peta digital. 22

23 Memperhatikan permasalahan dan alternatif solusi yang cukup baik di atas maka kiranya solusi yang layak dibuat untuk membantu user dalam memilih rumah adalah membuat suatu Sistem Pendukung Keputusan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process. 3.1.1 Implementasi Analytical Hierarchy Process Menerapkan rancangan algoritma Analytical Hierarchy Process pada sebuah perancangan suatu aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Algoritma dari Analytical Hierarchy Process adalah sebagai berikut: 1. Pembuatan pohon hirarki, seperti pada gambar 3.1 berikut: Memilih Property Tipe Rumah Fasilitas Harga Rumah Lokasi Pembayaran 1. Tipe 45-80 2. Tipe 81-120 3. Tipe 121-240 4. Tipe 240 keatas 1. Sarana Ibadah 2. Sekolah 3. Swalayan 4. Sarana OlahRaga 1. Dibawah Rp. 50 juta 2. Rp. 51 juta - Rp. 200 juta 3. Rp. 201 juta - Rp. 500 juta 4. Diatas Rp. 501 juta 1. Surabaya Utara 2. Surabaya Timur 3. Surabaya Barat 4. Surabaya Selatan 1. Tunai 2. Kredit 5 tahun 3. Kredit 10 tahun 4. Kredit 15 tahun Property 1 Property 2 Property 3 Gambar 3.1 Pohon Hirarki Pemilihan Property 2. Rangking dari tiap-tiap kriteria Dari kriteria yang ada dilakukan perbandingan tingkat elemennya dengan skala antara 1 sampai 9, seperti pada tabel 3.1 berikut:

24 Tabel 3.1 Kriteria Pemilihan Property Keterangan Tipe Fasilitas Harga Lokasi Pembayaran (a) (b) (c) (d) (e) Tipe (a) a/a a/b a/c a/d a/e Fasilitas (b) b/a b/b b/c b/d b/e Harga (c) c/a c/b c/c c/d c/e Lokasi (d) d/a d/b d/c d/d d/e Pembayaran (e) e/a e/b e/c e/d e/e 3. Rangking dari prioritas Dari rangking kriteria yang sudah ada, maka dibuat matriknya untuk dapat dibuat perhitungannya dengan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Kuadratkan matrik kriteria b. Jumlahkan hasil dari matrik kriteria per barisnya, kemudian jumlah total dari matrik tersebut dibagi dengan jumlah hasil matrik per barisnya apabila dijumlah lagi totalnya harus mendekati 1,0 c. Hasil dari pembagian tersebut dibuat matrik Contoh dari matrik 3*3 : 1 0,5 3 3 1,75 8 2 1 4 kuadratkan 5,33 3 14 0,33 0,25 1 1,16 0,66 3 Jumlah per baris Dinormalkan 12,7500 0,3194 22,3332 0,5595 4,8333 0,12 39,9165 + 1,0 + Dari matrik kedua dikuadratkan lagi dan didapat: 0,3196 0,5584 0,1220

25 4. Preference Pemilihan Property 1,0 Rumah 1 0,3196 Rumah 2 0,5584 Rumah 3 0,1220 Gambar 3.2 Preference Pemilihan Property 5. Rangking alternatif Kemudian dicari matrik dari tiap-tiap alternatifnya. Matrik tipe rumah, fasilitas, harga rumah, lokasi rumah dan jenis pembayaran. Hasil dari tiap-tiap matrik tersebut akan dikalikan preferencenya. Rumah yang memiliki nilai tertinggi nantinya akan menjadi alternatif rumah terbaik. 3.2 Desain Sistem 3.2.1 Dokumen Flow pemilihan property dengan AHP SPK pemilihan property dengan metode AHP User Server Mulai Input Kriteria Property Pencatatan Kriteria Property Kriteria property Data Property Alternatif Property Proses Analitycal Hierarchy Process Data Wilayah Input Lokasi Property Proses Query Data Spasial Peta Digital Selesai Gambar 3.3 Dokumen Flow Pemilihan Property dengan AHP

26 Dokumen Flow Pemilihan Property dengan AHP di atas menggambarkan proses Analytical Hierarchy Process dan proses query data spatial dari pengguna Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Property Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process. Pemilihan property seperti terlihat pada gambar 3.3 di atas melibatkan 2 bagian, yaitu user dan server. User menginputkan kriteria property ke dalam sistem kemudian diproses Analytical Hierarchy Process untuk mendapatkan beberapa alternatif property. Untuk memperoleh informasi lokasi property, terlebih dahulu user menginputkan data wilayah ke dalam sistem kemudian akan dilakukan proses query data spatial untuk mendapatkan informasi lokasi property berupa peta digital. 3.3 Data Flow Diagram Setelah proses desain dengan menggunakan dokumen flow, langkah selanjutnya dalam desain sistem adalah pembuatan Data Flow Diagram yang merupakan representasi grafik dalam menggambarkan arus data sistem secara terstruktur dan jelas sehingga dapat menjadi sarana dokumentasi sistem yang baik. 3.3.1 Context Diagram Pemakai Data User Data Kriteria Alternatif Property Peta Property 0 SPK Pemilihan Property + Bobot Pengembang Bobot Fasilitas Bobot Tipe Rumah Bobot Harga Rumah Bobot Lokasi Bobot Pembayaran Bobot Sub Pengembang Bobot Sub Tipe Rumah Bobot Sub Fasilitas Bobot Sub Harga Rumah Bobot Sub Lokasi Bobot Sub Pembayaran Data Property Data Wilayah Laporan Data Property Laporan Data User Laporan Bobot Kriteria Laporan Bobot Sub Kriteria Pengembang Gambar 3.4 Context Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Property Menggunakan Analytical Hierarchy Process

27 Context Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Property Dengan Menggunakan Analytical Hierarchy Process, seperti terlihat pada gambar 3.4 di atas melibatkan 2 buah entity eksternal, yaitu pemakai dan pengembang. 3.3.2 DFD level 0 SPK Sub Pembayaran 12 Sub Pembayaran Lokasi Sub Lokasi 11 Sub Lokasi Harga Rumah Sub Harga Rumah 10 Sub Harga Rumah Fasilitas Sub Fasilitas 9 8 7 Sub Fasilitas Sub Tipe Rumah Sub Tipe Rumah Sub Pengembang Sub Pengembang Tipe Rumah Pengembang 6 Pembayaran 5 Lokasi 4 Harga Rumah 3 Fasilitas 2 Tipe Rumah 1 Pengembang 1 Pemakai Data Kriteria Data User Alternatif Property Proses AHP + Bobot Pengembang Bobot Tipe Rumah Bobot Fasilitas Bobot Harga Rumah Bobot Lokasi Bobot Pembayaran Bobot Sub Pengembang Bobot Sub Tipe Rumah Bobot Sub Fasilitas Bobot Sub Harga Rumah Bobot Sub Lokasi Bobot Sub Pembayaran Data Property Pengembang User Kriteria Property 14 Kriteria 15 User 13 Property kode_property 2 Peta Property Wilayah Query Data Spatial + Data Wilayah 16 Wilayah kd_user kode_subpengembang kode_subtiperumah kode_subfasilitas kode_subhargarumah kode_sublokasi kode_subpembayaran 3 Membuat Laporan + kode_property kode_pengembang Laporan Bobot Kriteria kode_tiperumah Laporan Bobot Sub Kriteria kode_fasilitas Laporan Data User kode_hargarumah Laporan Data Property kode_lokasi kode_pembayaran Gambar 3.5 DFD Level 0 SPK

28 DFD Level 0 SPK seperti pada gambar 3.5 di atas menunjukkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Property Dengan Menggunakan Analytical Hierarchy Process terdiri dari 3 buah proses, yaitu proses AHP, proses query data spatial dan proses membuat laporan. Proses AHP dipergunakan pemakai untuk menginputkan kriteria property, sehingga diperoleh beberapa alternatif property. Proses query data spatial dipergunakan pemakai untuk memperoleh informasi lokasi property berupa peta digital. Sedangkan proses membuat laporan dipergunakan pengembang untuk melihat hasil dari proses maintenance dan proses perhitungan AHP. 3.3.3 DFD level 1 proses AHP [User] 15 User [Kriteria] 14 Kriteria 6 Pembayaran [Pembayaran] [Pengembang] 1 Pengembang 5 Lokasi [Lokasi] [Tipe Rumah] 2 Tipe Rumah 4 Harga Rumah [Harga Rumah] [Fasilitas] 3 Fasilitas 1.1 Pemakai [Data User] [Data Kriteria] Menentukan Kriteria [Bobot Pengembang] [Bobot Tipe Rumah] [Bobot Fasilitas] [Bobot Harga Rumah] [Bobot Lokasi] [Bobot Pembayaran] Pengembang 7 Sub Pengembang [Sub Pengembang] 1.2 8 Sub Tipe Rumah 9 Sub Fasilitas 10 Sub Harga Rumah 11 Sub Lokasi [Sub Tipe Rumah] [Sub Fasilitas] [Sub Harga Rumah] [Sub Lokasi] Menentukan Sub Kriteria [Bobot Sub Pengembang] [Bobot Sub Tipe Rumah] [Bobot Sub Fasilitas] [Bobot Sub Lokasi] [Bobot Sub Harga Rumah] [Bobot Sub Pembayaran] [Sub Pembayaran] 12 Sub Pembayaran 1.3 [Alternatif Property] [Property] [Data Property] Menentukan Alternatif 13 Property Gambar 3.6 DFD Level 1 Proses AHP

29 Pada gambar 3.6 di atas, proses AHP dikembangkan menjadi 3 (tiga) buah proses, yaitu proses menentukan kriteria, menentukan sub kriteria dan menentukan alternatif. Terlebih dahulu pemakai menginputkan beberapa kriteria dan sub kriteria ke dalam sistem kemudian sistem akan melakukan proses perhitungan AHP sehingga diperoleh beberapa alternatif property. 3.3.4 DFD level 1 proses query data spatial 2.1 Pemakai [Peta Property] [kode_property] Proses Data Spatial [Data Wilayah] Pengembang [Wilayah] 13 Property 16 Wilayah Gambar 3.7 DFD Level 1 Proses Query Data Spatial Pada gambar 3.7 di atas, proses Query Data Spatial dikembangkan menjadi 1 buah proses, yaitu proses data spatial. Pengembang menginputkan data wilayah ke dalam sistem kemudian dilakukan proses data spatial sehingga diperoleh informasi peta property sesuai dengan pilihan user berupa peta digital. 3.3.5 DFD level 1 proses membuat laporan Pada gambar 3.8 di bawah, proses membuat laporan dikembangkan menjadi 4 buah proses, yaitu laporan data property, laporan data user, laporan bobot kriteria dan laporan bobot sub kriteria. Keempat laporan tersebut dibuat berdasarkan database sistem sehingga dapat mempermudah pengembang dalam melihat semua proses maintenance dan perhitungan AHP.

30 13 Property kode_property 1 Laporan Data Property Laporan Data Property 15 User kd_user 2 Laporan Data User Laporan Data User 1 Pengembang kode_pengembang 2 Tipe Rumah 3 Fasilitas 4 Harga Rumah 5 Lokasi kode_tiperumah kode_fasilitas kode_hargarumah kode_lokasi 3 Laporan Bobot Kriteria Laporan Bobot Kriteria Pengembang kode_pembayaran 6 Pembayaran 7 Sub Pengembang kode_subpengembang 8 Sub Tipe Rumah 9 Sub Fasilitas 10 Sub Harga Rumah kode_subtiperumah kode_subfasilitas kode_subhargarumah 4 Laporan Bobot Sub Kriteria Laporan Bobot Sub Kriteria 11 Sub Lokasi kode_sublokasi kode_subpembayaran 12 Sub Pembayaran Gambar 3.8 DFD Level 1 Proses Membuat Laporan 3.4 Entity Relationship Diagram Pada gambar berikut dijelaskan tentang relasi relasi antar tabel dalam perancangan sebuah Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Property dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process, dalam bentuk Conseptual Data Model (CDM) pada gambar 3.9 dan Physical Data Model (PDM) pada gambar 3.10.

31 Bobot Sub HargaRumah Kode_HargaRumah HargaRumah1 HargaRumah2 HargaRumah3 HargaRumah4 Bobot Sub Pembayaran Kode_Bayar Bayar1 Bayar2 Bayar3 Bayar4 kriteria sub hargarumah kriteria sub pembayaran Bobot HargaRumah Kode_HargaRumah Point_HargaRumah k riteria_hargarumah k riteria_tiperumah Bobot TipeRumah Kode_TipeRumah Point_TipeRumah Property Kode_Property Nama_Property Nama Pengembang Fasilitas T iperumah HargaRumah Lokasi Pembayaran Bobot Pembayaran Kode_Bayar Point_Bayar k riteria_pembay aran k riteria_fasilitas Bobot Fasilitas Kode_Fasilitas Point_Fasilitas kriteria_lokasi kriteria sub tiperumah Bobot Lokasi Kode_Lokasi Point_Lokasi kriteria sub fasilitas Bobot Sub TipeRumah Kode_TipeRumah T iperumah T iperumah2 T iperumah3 T iperumah4 kriteria sub lokasi Bobot Sub Lokasi Kode_Lokasi Lokasi1 Lokasi2 Lokasi3 Lokasi4 Bobot Sub Fasilitas Kode_Fasilitas Fasilitas1 Fasilitas2 Fasilitas3 Fasilitas4 Gambar 3.9 Conseptual Data Model BOBOT_SUB_HARGARUMAH KODE_HARGARUMAH NUMBE R(3) HARGARUMAH1 NUMBE R(3) HARGARUMAH2 NUMBE R(3) HARGARUMAH3 NUMBE R(3) HARGARUMAH4 NUMBE R(3) KODE_HARGARUMAH = KODE_HARGARUMAH BOBOT_SUB_PEMBAYARAN KODE_BAYAR NUMBE R(3) BAYAR1 NUMBE R(3) BAYAR2 NUMBE R(3) BAYAR3 NUMBE R(3) BAYAR4 NUMBE R(3) KODE_BAYAR = KODE_BAYAR BOBOT_HARGARUMAH KODE_HARGARUMAH NUMBE R(3) KODE_PROPERTY NUMBE R(3) POINT_HARGARUMAH NUMBE R(3) BOBOT_PEMBAYARAN KODE_BAYAR NUMBE R(3) KODE_PROPERTY NUMBE R(3) POINT_BAYAR NUMBE R(3) KODE_PROPERTY = KODE_PROPERTY KODE_PROPERTY = KODE_PROPERTY BOBOT_TIPERUMAH KODE_T IPERUMAH NUMBE R(3) KODE_PROPERTY NUMBE R(3) POINT_T IPERUMAH NUMBE R(3) KODE_TIPERUMAH = KODE_TIPERUMAH BOBOT_SUB_TIPERUMAH KODE_T IPERUMAH NUMBE R(3) TIPERUMAH NUMBE R(3) TIPERUMAH2 NUMBE R(3) TIPERUMAH3 NUMBE R(3) TIPERUMAH4 NUMBE R(3) PROPERT Y KODE_PROPERTY NUMBE R(3) NAMA_PROPERTY VARCHAR2(30) NAMA_PENGEMBANG VARCHAR2(30) FASILIT AS VARCHAR2(30) TIPERUMAH NUMBE R(10 ) HARGARUMAH NUMBE R(10 ) LOKASI VARCHAR2(30) PEMBAYARAN VARCHAR2(30) KODE_PROPERTY = KODE_PROPERTY BOBOT_LOKASI KODE_LOKASI NUMBE R(3) KODE_PROPERTY NUMBE R(3) POINT_LOKASI NUMBE R(3) KODE_LOKASI = KODE_LOKASI BOBOT_SUB_LOKASI KODE_LOKASI NUMBE R(3) LOKASI1 NUMBE R(3) LOKASI2 NUMBE R(3) LOKASI3 NUMBE R(3) LOKASI4 NUMBE R(3) KODE_PROPERTY = KODE_PROPERTY KODE_PROPERTY = KODE_PROPERTY BOBOT_FASILITAS KODE_FASILITAS NUMBE R(3) KODE_PROPERTY NUMBE R(3) POINT_FASILITAS NUMBE R(3) KODE_FASILITAS = KODE_FASILITAS BOBOT_SUB_FASILITAS KODE_FASILITAS NUMBE R(3) FASILIT AS1 NUMBE R(3) FASILIT AS2 NUMBE R(3) FASILIT AS3 NUMBE R(3) FASILIT AS4 NUMBE R(3) Gambar 3.10 Physical Data Model

32 3.5 Struktur Database Struktur Database merupakan penjabaran dan penjelasan database tersebut, dari fungsi masing-masing table sampai masing-masing field yang ada dalam table. Adapun struktur database yang telah dibuat berdasarkan Entity Relationship Diagram, yaitu: 1. Nama : Property Primary key : Kode_Property Foreign key : - : Menyimpan data property Tabel 3.2 Tabel Property 1. Kode_Property Number 3 Kode property 2. Nama_Property Varchar 30-3. Nama_Pengembang Varchar 30-4. Fasilitas Varchar 30-5. TipeRumah Number 10-6. HargaRumah Number 10-7. Lokasi Varchar 30-8. Pembayaran Varchar 30-2. Nama : Bobot_TipeRumah Primary key : Kode_TipeRumah Foreign key : - : Menyimpan nilai/bobot dari kriteria tipe rumah Tabel 3.3 Tabel Bobot Tipe Rumah 1. Kode_TipeRumah Number 3 Kode Tipe Rumah 2. Point_TipeRumah Number 3 -

33 3. Nama : Bobot_Sub_TipeRumah Primary key : - Foreign key : Kode_TipeRumah references pada tabel Bobot_TipeRumah, Column Kode_TipeRumah : Menyimpan nilai/bobot dari sub kriteria tipe rumah Tabel 3.4 Tabel Bobot Sub Tipe Rumah 1. Kode_TipeRumah Number 3 Kode Tipe Rumah 2. TipeRumah1 Number 3-3. TipeRumah2 Number 3-4. TipeRumah3 Number 3-5. TipeRumah4 Number 3-4. Nama : Bobot_Fasilitas Primary key : Kode_Fasilitas Foreign key : - : Menyimpan nilai/bobot dari kriteria fasilitas Tabel 3.5 Tabel Bobot Fasilitas 1. Kode_Fasilitas Number 3 Kode Fasilitas 2. Point_Fasilitas Number 3-5. Nama : Bobot_Sub_Fasilitas Primary key : - Foreign key : Kode_Fasilitas references pada tabel Bobot_Fasilitas, Column Kode_Fasilitas : Menyimpan nilai/bobot dari sub kriteria fasilitas

34 Tabel 3.6 Tabel Bobot Sub Fasilitas 1. Kode_Fasilitas Number 3 Kode Fasilitas 2. Fasilitas1 Number 3-3. Fasilitas2 Number 3-4. Fasilitas3 Number 3-5. Fasilitas4 Number 3-6. Nama : Bobot_HargaRumah Primary key : Kode_HargaRumah Foreign key : - : Menyimpan nilai/bobot dari kriteria harga rumah Tabel 3.7 Tabel Bobot Harga Rumah 1. Kode_HargaRumah Number 3 Kode Harga Rumah 2. Point_HargaRumah Number 3-7. Nama : Bobot_Sub_HargaRumah Primary key : - Foreign key : Kode_HargaRumah references pada tabel Bobot_HargaRumah, Column Kode_HargaRumah : Menyimpan nilai/bobot dari sub kriteria harga rumah Tabel 3.8 Tabel Bobot Sub Harga Rumah 1. Kode_HargaRumah Number 3 Kode Harga Rumah 2. HargaRumah1 Number 3-3. HargaRumah2 Number 3-4. HargaRumah3 Number 3-5. HargaRumah4 Number 3 -

35 8. Nama : Bobot_Lokasi Primary key : Kode_Lokasi Foreign key : - : Menyimpan nilai/bobot dari kriteria lokasi Tabel 3.9 Tabel Bobot Lokasi 1. Kode_Lokasi Number 3 Kode Lokasi 2. Point_Lokasi Number 3-9. Nama : Bobot_Sub_Lokasi Primary key : - Foreign key : Kode_Lokasi references pada tabel Bobot_Lokasi, Column Kode_Lokasi : Menyimpan nilai/bobot dari sub kriteria lokasi Tabel 3.10 Tabel Bobot Sub Lokasi 1. Kode_Lokasi Number 3 Kode Lokasi 2. Lokasi1 Number 3-3. Lokasi2 Number 3-4. Lokasi3 Number 3-5. Lokasi4 Number 3-10. Nama : Bobot_Pembayaran Primary key : Kode_Bayar Foreign key : - : Menyimpan nilai/bobot dari kriteria pembayaran

Us 36 Tabel 3.11 Tabel Bobot Pembayaran 1. Kode_Bayar Number 3 Kode Bayar 2. Point_Bayar Number 3-11. Nama : Bobot_Sub_Pembayaran Primary key : - Foreign key : Kode_Bayar references pada tabel Bobot_Pembayaran, Column Kode_Bayar : Menyimpan nilai/bobot dari sub kriteria pembayaran Tabel 3.12 Tabel Bobot Sub Pembayaran 1. Kode_Bayar Number 3 Kode Bayar 2. Bayar1 Number 3-3. Bayar2 Number 3-4. Bayar3 Number 3-5. Bayar4 Number 3 -