cross ventilation system, maka konsep desain juga mengikuti fungsi tujuan arsitektur bangunan tersebut supaya terjadi keserasian, dan keselarasan anta

dokumen-dokumen yang mirip
Bab IV. Konsep Perancangan

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic

Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN

Arsitektur Hijau BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK. mengurangi kenyamanan dari club house itu sendiri.

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1

BAB I PENDAHULUAN. Gambar1.1 Kemacetan di Kota Surabaya Sumber: 25/4/

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN

berfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya matahari. 2) Cross Ventilation, yang diterapkan pada kedua studi kasus, merupakan sistem

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI KESIMPULAN. Kesimpulan rancangan proyek perencenaan interior Harley Davidson Center

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi ini, banyak orang bersaing untuk mendapatkan kehidupan yang semakin

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V I APLIKASI KONSEP PADA RANCANGAN. karena itu, dalam perkembangan pariwisata ini juga erat kaitannya dengan

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG

BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL

BAB IV Konsep dan Tema Perancangan

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III

ELEMEN ESTETIS. Topeng Cepot pada Dinding. Ukiran pada partisi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Setiap manusia pada hakekatnya memiliki berbagai aktivitas. Dalam satu hari

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

BAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik. ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan

Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

5.2 Konsep Citra Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruang yang memberikan kesan menyegarkan, nyaman dan menonjolkan suasana alami namun teta

Perkembangan golf yang signifikan tidak terlepas dari pembangunan lapangan golf yang berkelanjutan di Indonesia. 2 Jumlah peminat golf dari tahun ke t

Putih Abu Hitam Coklat

BAB 1 PENDAHULUAN. letaknya ini, matahari dapat bersinar di wilayah Indonesia selama 12 jam per

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1

RESORT DENGAN FASILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB III TINJAUAN KHUSUS. 3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema. 3.2 Penjelasan Tema

BAB 4. Analisis dan Bahasan

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

RESORT DENGAN FASAILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep dasar perancanagan. 5.2 Konsep perancangan

BAB IV ANALISA STUDI KASUS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. memanjakan diri, sehingga membuat masyarakat menjadi jenuh. Waktu liburan untuk

BAB V KAJIAN TEORI. Menurut Frick (1997), Ekologi dapat didefinisikan sebagai Ilmu yang. mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan

METODE DESAIN. 3.1 Metode Pengumpulan Data

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Dari latar belakang diatas, ada masalah-masalah terkait kenyamanan yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan satu hal. Maka dari itu pada perancangan ini menerapkan konsep pelangi

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 DESAIN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I. A Latar Belakang Masalah

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

sendiri yang memiliki suatu hal yang khusus, tersendiri, tidak bisa sembarangan. Cerminan dari sebuah keindahan dan keunikan pun akan terlihat di dala

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN MUSEUM SENJATA API RUSIA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membantu manusia dalam melakukan segala kegiatannya sehari-hari. Pertama kali,

PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. hal ini akan semakin berkembang. Karena itu hal tersebut perlu didukung. berkembang di dalam maupun luar negri.

KAJIAN KONSERVASI ENERGI PADA BANGUNAN KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DITINJAU DARI ASPEK PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI

Transkripsi:

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR BASKETBALL COMMUNITY CENTER 5.1 KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1.1 KONSEP DASAR Pengertian olahraga adalah gerak tubuh untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Olahraga pada jaman sekarang, bukan hanya menyehatkan badan, namun juga sebagai hiburan bagi aktivis olahraga maupun penontonnya. Namun suasana sehat dan menghibur ini pula jarang terdapat pada sarana-sarana olahraga jaman sekarang, ditambah dengan kehidupan kota Jakarta yang sibuk sehingga suatu hiburan dan penghilang stress sangat dibutuhkan. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada BAB IV, semakin menunjukkan bahwa yang diperlukan untuk idealnya sebuah Basketball Community Center yang dapat memenuhi kebutuhan olahraga pengunjung dari segi kesehatan, dan dapat memberikan suatu suasana menghibur bagi pengguna fasilitas. Dengan adanya hal tersebut maka tema Refreshing and Energizing, yang dalam artian ingin memberikan suasana segar, sehat, dan menghibur saat berolahraga kepada pengunjung baik dari segi desain, dan lain sebagainya. 5.1.2 KONSEP DESAIN Konsep yang diangkat pada Basketball community center ini adalah konsep yang meminimalisir penggunaan energy buatan, dan memaksimakan energy alami. Dengan mendukung fungsi arsitektur yang mengadopsi konsep 55

cross ventilation system, maka konsep desain juga mengikuti fungsi tujuan arsitektur bangunan tersebut supaya terjadi keserasian, dan keselarasan antara desain bangunan dan desain interiornya. 5.1.3 KONSEP CITRA RUANG DAN GAYA Citra ruang yang ingin diangkat pada museum Basketball Community Center ini yaitu fresh dan fun. Fresh bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti segar. Maksud dari segar ini adalah dengan menciptakan suasana segar dengan tujuan memberikan kenyamanan secara fisik maupun psikologis dari pengguna fasilitas, karena olahraga selalu berkaitan erat dengan kesehatan yang membuat orang merasakan kesegaran. Dengan demikian citra fresh untuk menunjukkan bahwa eratnya hubungan olahraga dengan kesegaran. Fun, dalam artian adalah menghibur. Pada jaman sekarang olahraga bukan hanya aktivitas yang menyehatkan badan seperti yang telah dikatakan sebelumnya, olahraga pada jaman sekarang adalah suatu hiburan. Maka itu, suasana menghibur akan sangat mendukung pada Basketball Community Center ini. 5.1.4 KONSEP BENTUK Menyesuaikan pada fungsi dari bentuk bangunan yang terbuka dengan tujuan memaksimalkan penghawaan alami, maka konsep bentuk menyesuaikan tujuan dan fungsi bentuk arsitektur yaitu konsep bentuk yang organik dan dinamis. 56

Dengan diangkatnya bentuk yang dinamis karena bertujuan mendukung sisi konsep citra tersebut yaitu refreshing dan enrgizing. 5.1.5 KONSEP WARNA Karena konsep yang diterapkan pada Basketball Community Center ini adalah refreshing and energizing, maka warna yang dipilih adalah warna yang segar baik bagi fisik maupun psikologis. karena Basketball Community Center ini ingin memberikan suasana menghibur, dan menyegarkan kepada pengunjung, seperti yang dimaksudkan pada konsep dasar maka dipilih warna warna yang memberikan rasa segar dan memberikan semangat. 5.1.6 KONSEP MATERIAL Mengingat citra ruang yang ingin ditampilkan pada Basketball Community Center ini adalah refreshing and energizing, maka dipilih material material yang dapat mendukung konsep citra tersebut. Material material yang bersifat tahan lama dan unik sangat mendukung konsep citra Basketball Community Center ini. Selain itu olahraga sendiri merupakan kegiatan yang mencerminkan kesegaran dan kesehatan, maka untuk konsep material tidak hanya dipilih material yang ringan dan unik melainkan juga material material yang mencerminkan segar atau refreshing. 5.1.7 KONSEP PENCAHAYAAN Pencahayaan pada Basketball Community Center ini akan lebih banyak menggunakan pencahayaan alami, karena cahaya alami terlihat lebih 57

menyegarkan dibanding dengan pencahayaan buatan. Pencahayaan buatan juga akan diterapkan pada ruangan-ruangan tertentu yang memang mengharuskan. Pencahayaan pencahayaan yang buatan akan lebih banyak diterapkan pada ruangan tertutup dan ruangan lain pada saat malam hari atau cuaca gelap. 5.1.8 KONSEP PENGHAWAAN Penghawaan dalam Basketball Community Center ini akan lebih memaksimalkan penghawaan alami karena penghawaan alami tetap lebih fresh dan baik terhadap alam dan manusia daripada penghawaan buatan. Penghawaan pada interior yang diterapkan akan mendukung penghawaan yang telah diterapkan pada gedung untuk memaksimalkan system dan tujuan dari penghawaan Basketball Community Center. 58

BAB VI IMPLEMENTASI DESAIN 6.1 IMPLEMENTASI KONSEP DESAIN PADA INTERIOR BASKETBALL COMMUNITY CENTER 6.1.1 IMPLEMENTASI DASAR Berdasarakan konsep yang dirancang pada bab V, dan masalah masalah yang ada pada interiornya, maka implementasi yang diterapkan pada interior Basketball Community Center adalah dengan membuat ruangan yang berkesan rileks, menyegarkan, dan fun sesuai dengan tema yang diambil yaitu Refreshing and Energizing, yang bermaksud memberikan suasana segar, sehat, dan memulihkan energi, dan menambah semangat saat berolahraga ataupun sebagai tempat bersosialisasi kepada pengunjung baik dari segi desain, dan lain sebagainya. Selain itu implementasi yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan penghawaan buatan sehingga udara lebih segar, namun kendala yang didapat dari identifikasi masalah adalah pada polusi udara, maka itu diterapkan tanaman-tanaman hidrophonik, dan biowall sebagai alat untuk menambah kesejukan ruangan dan mengurangi polusi udara dan debu. 6.1.2 IMPLEMENTASI KONSEP DESAIN Berdasarkan konsep desain yang ada maka implementasi yang dilakukan adalah dengan mengupayakan peminimalisiran penggunaan energi buatan, dan memaksimakan energi alami. Dengan mendukung fungsi dan desain arsitektur 59

yang mengadopsi konsep cross ventilation system, maka konsep desain interiornya juga mengikuti fungsi tujuan arsitektur bangunan tersebut tidak semata supaya terjadi keserasian, dan keselarasan antara desain bangunan dan desain interiornya, namun juga dapat memaksimalkan fungsinya. Berdasarkan analisa arsitektur dan lingkungan, dapat disimpulkan bahwa lokasi rencana Basketball Communty Center memiliki suhu yang tinggi, sehingga desainer melakukan upaya penyegaran dengan meminimalisir penghwaan buatan dengan cara mengadopsi passive cooling system, yaitu stack and reverse stack ventilation pada lantai dua di dekat lapangan basket. Pada dasarnya sistem tersebut adalah dengan memerangkap udara pada malam hari dan membebaskannya pada siang hari. Upaya ini bertujuan untuk menciptakan kesegaran dan memulihkan energi atau energizing pada area dekat loker pemain, karena area yang tersebut adalah area yang membutuhkan kesegaran setelah banyak mengeluarkan energi setelah bermain. Setelah bermain biasanya pemain atau pengguna fasilitas menuju ruang loker. Upaya selanjutnya dalam rangka mewujudkan ambience yang rileks adalah dengan permainan bentuk yang organic dan dinamis, sehingga terkesan lebih rileks dan tidak kaku. Tidak berhenti pada permainan bentuk saja, tetapi bisa juga dilihat pada interior ruang lantai dasar, dengan memainkan level lantai sehingga tidak bosan, upaya ini dilakukan bertujuan mewujudkan interior yang fun, refreshing and energizing. Implementasi yang dilakukan pada warna interior adalah dengan menerapkan warna-warna yang segar seperti warna hijau, biru, putih, dan warnawarna energik seperti warna abu, kuning, coklat. Selain itu material-material yang 60

dipilih adalah material yang aman untuk mengantisipasi kelemahan pada arsitekturnya yang serba terbuka dan keadaan Jakarta yang tropis dan tingkat kelembaban yang tinggi maka pemilihan material kayu pun sangat diperhatikan, serta logam besi, dan karpet. 6.2 SARAN Berdasarkan pengalaman pada saat mengerjakan proyek Basketball Community Center ada beberapa kendala internal dan eksternal yang dihadapi sehingga membuat hasil dari proyek Tugas Akhir ini kurang maksimal, adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan terlepas dari kendala-kendala yang ada yaitu seperti pembelajaran dan studi tentang material yang lebih dalam misalnya studi tentang kayu yang dapat mengurangi kelembaban, material logam yang anti karat dan aman bagi lingkungan. Selain pemilihan material, dapat juga diperhatikan konstruksi konstruksi yang dapat digunakan untuk mendukung bentuk dan tujuan dari furniture dan detail interiornya. Seperti konstruksi pada langit-langit di area lounge, ruang loker, area beraktivitas olah raga, dan pada ruang retail. Karena dari tahap pembelajaran konstruksi yang lebih dalam tersebut dapat membuat sebuah sistem penataan ruang, pencahayaan, penghawaan dan distribusi angin yang baik. Pengaturan program ruang dapat dilakukan dan diolah lebih baik lagi karena dilihat dari hasil program ruang yang sebelumnya terdapat kelemahan seperti pada luas tempat dilihat dari jumlah pengguna fasilitas pada suatu area. Dan bagaimana menciptakan suatu program ruang yang dapat memberikan akses yang lebih efektif bagi pengguna fasilitas 61