DIVERSIFIKASI DAN NILAI PERUSAHAAN INDUSTRI MIGAS DI INDONESIA DAN MALAYSIA YEVI ATHALIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu bangsa. Secara formal, pasar

BAB I PENDAHULUAN. biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada beberapa informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat bertahan terhadap pesaing-pesaing, maka suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Akan tetapi usaha-usaha tersebut belum menunjukan hasil

BAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatkan atau memperluas jaringan bisnisnya. terlebih lagi jika jumlah uang yang akan diinvestasikan sangat besar.

Biaya Modal. Biaya Modal MNC. Biaya modal MNC mungkin berbeda dengan perusahaan domestik karena:

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... xivi DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. saham keputusan investasi sangat penting karena investasi dijadikan indikator

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kehati-hatian. Investasi yang dilakukan dalam keadaan stabilitas nasional baik

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang dikutip dari situs

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

DAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA...

BAB I PENDAHULUAN. Dengan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan dan

diharapkan akan memberikan return yang tinggi. Potensi pertumbuhan perusahaan

BAB II URAIAN TEORI. Anggraeni (2003) melakukan penelitian dengan judul The Foreign

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi lain yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan lain dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya. Salah satu kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh perusahaan adalah keputusan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bagi para pemiliknya. Untuk mencapai tujuannya perusahaan harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dana maka diperlukan keputusan pendanaan yang tepat. Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. memahami faktor-faktor yang mempengaruhi risiko dan return yang mungkin timbul.

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kisaran 6% per tahun (sumber : Selain itu salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan nilai perusahaan, memakmurkan pemilik saham dan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan dalam era globalisasi saat ini menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. timbul antara prinsipal (atau Equity Ownership of Outside Blockholders) dan agen

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda-beda (Christianti, 2006).

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. RM Satwika Putra Jiwandhana dan Nyoman Triartyati (2016)

BAB I PENDAHULUAN. kinerja untuk dapat bertahan dalam situasi krisis atau memenangkan persaingan

BAB V. Kesimpulan. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh faktor-faktor penentu seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis fundamental. Daftar isi. [sunting] Analisis fundamental perusahaan. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. sektor industri yang memberikan kontribusi cukup besar. Berdasarkan data pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor yang menentukan nilai perusahaan. Sejak Modigliani dan

BAB 1 PENDAHULUAN. International Yearbook of Industrial Statistics 2016, industri manufaktur di

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sebuah perusahaan. Karena melalui pasar modal dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkembang. Untuk mencapai hal tersebut tentu diperlukan biaya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain setiap perusahaan harus mengembangkan usahanya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pengambilan keputusan mengenai sumber pendanaan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungan atau merugikan. Ketidak

I. PENDAHULUAN. terjadinya krisis moneter pada tahun 2007, yang berlanjut dengan terjadinya stagflasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB I PENDAHULUAN. telah membuat suatu perusahaan berusaha meningkatkan nilai perusahaan.

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh pihak manajemen dengan penentuan membagikan laba yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas.

BAB I PENDAHULUAN. satunya dengan berinvestasi pada pasar modal. Kegiatan investasi merupakan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kebijakan hutang terhadap para investornya terutama pada pemegang saham

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh return on

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal juga tempat investasi yang sangat penting bagi investor. Investor

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

EKA YULIANA B

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS RISIKO MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO DALAM MENILAI HARGA WAJAR SAHAM STUDI KASUS PT HOLCIM INDONESIA TBK.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Hasa, 2008) (Lusiana, 2006) (Meyulinda dan Yusfarita, 2010) Weston and Copeland (2010:19)

BAB I PENDAHULUAN. namun juga bagi suatu perusahaan untuk mengelola uangnya dengan harapan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. lindung nilai atau biasa dikenal dengan sebutan hedging menjadi topik hangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Salah satu aspek keuangan yang penting dalam perkembangan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi global yang terus maju pada saat ini, dapat menimbulkan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

akibatnya dapat menghambat tingkat pertumbuhan perusahaan (rate of growth)

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan, keberhasilan maupun kegagalan dalam mengelola sumber daya serta

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

Transkripsi:

DIVERSIFIKASI DAN NILAI PERUSAHAAN INDUSTRI MIGAS DI INDONESIA DAN MALAYSIA YEVI ATHALIA 0606010681

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Pengembangan perusahaan dan perluasan pasar diversifikasi : Diversifikasi Internasional, Diversifikasi Produk Diversifikasi yang dilakukan dihadapkan pada risk & return Risk : foreign exchange rate, political risk, etc (Jones, 10 th edition) Return : valuable operating synergy perluasan jaringan, integrated capital market, sehingga cost dalam melakukan bisnis pada pasar luar negeri menjadi lebih rendah (Fauver et.al 2003)

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Mork dan Keung (1991) Pada perusahaan US terdapat hubungan positif antara diversifikasi internasional dan nilai perusahaan, tetapi hubungan negatif antara diversifikasi industri dan nilai perusahaan Denis (2002) Kedua diversifikasi tersebut berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan multinasional US

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Adanya variasi pada nilai perusahaan, terkait dengan diversifikasi yang dilakukan Fauver et.al (2004) Perbedaaan hukum, lingkungan kompetitif, jenis produksi di Jerman, UK, US Barter (1990) dan Dilios dan Beamish (1999) Perbedaan tingkat perdagangan internasional sehingga manajemen strategi diversifikasi internasional akan berbeda pula di negara yang berbeda Kresnohadi (2006) perbedaan kebudayaan / perilaku, keadaan ekonomi. Indeks tingkat korupsi akan mempengaruhi semangat investor dalam berinvestasi

PERUMUSAN MASALAH Diversifikasi produk (industri) dan diversifikasi internasional nilai perusahaan (value of the firm) dengan pendekatan excess value berdasarkan benchmark domestik terkait dengan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan khususnya industri migas di Indonesia dan Malaysia pada tahun setelah krisis

PERTANYAAN PENELITIAN Umum Bagaimanakah pengaruh diversifikasi produk (industri) dan diversifikasi internasional terhadap nilai perusahaan Khusus Apakah diversifikasi produk (industri) dan diversifikasi internasional akan berpengaruh terhadap value perusahaan migas di Indonesia dan Malaysia Apakah diversifikasi produk atau internasional yang lebih baik dilakukan perusahaan migas di Indonesia dan Malaysia

TUJUAN PENELITIAN Tujuan umum bagaimana nilai perusahaan terkait dengan diversifikasi yang dilakukan oleh perusahaan migas di Indonesia dan Malaysia Tujuan khusus o Menunjukkan pengaruh diversifikasi produk dan diversfikasi internasional terhadap nilai perusahaan o Menunjukkan bahwa terdapat variabel-variabel lain yang mempengaruhi nilai perusahaan dan bagaimana pengaruhnya terhadap nilai perusahaan di Indonesia dan Malaysia o Menunjukkan diversifikasi mana yang lebih baik dilakukan pada perusahaan di Indonesia dan Malaysia

MANFAAT PENELITAN Dapat melihat faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan migas di Indonesia dan Malaysia Apakah akan lebih baik berinvestasi pada perusahaan multinasional atau berinvestasi di perusahaan domestik

RISIKO PORTOFOLIO DAN DIVERSIFIKASI Prinsip Risk-Return Trade Off Risiko memiliki pengaruh yang berbeda terhadap suatu investasi pengukuran risiko sulit dilakukan diversifikasi (untuk mengurangi risiko) Portofolio Risk (σ) Total Risk Risiko Unik / Risiko Tidak Sistematis (diversifiable risk) 0 Risiko Pasar / Risiko Sistematis (nondiversifiable risk) Banyak Jenis Saham pada Portofolio (n) Gambar 2 : Risiko Portofolio sebagai Fungsi dari Jumlah Saham dalam Portofolio

DIVERSIFIKASI Secara umum : diversifikasi konsentrik dan diversifikasi konglomerasi Fauver et.al (2004) : diversifikasi produk dan diversivifikasi Internasional single industri dan multi industri perusahaan domestik dan perusahaan multinasional Motivasi keputusan diversifikasi : Meningkatnya harga saham perusahaan Meningkatnya laju pertumbuhan perusahaan Meningkatkan stabilitas laba dengan menyeimbangkan produk Daur ulang produk (product life cyle) sudah mencapai puncaknya

PENILAIAN PERUSAHAAN Kinerja perusahaan profitability dan sustainability : leverage, likuiditas, profitability, nilai pasar Lingkungan usaha perusahaan atau aspek yang berasal dari luar perusahaan juga dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Lingkungan Usaha Perusahaan Mintzberg stability, complexity, market diversity, dan hostility Porter pesaing-pesaing di industrinya, unsur pembeli (buyers), unsur pemasok (supplier), unsur produk substitusinya (substitutes), unsur pendatang baru (new entrants) Dua unsur yang mempengaruhi lingkungan usaha perusahaan : 1. unsur lingkungan usaha langsung (direct environment) Porter 2. unsur lingkungan usaha tidak langsung (indirect environment) unsur ekonomi, teknologi, politik, sosial dan budaya : CPI adanya keadaan yang korup di suatu negara diterbitkan oleh Transparency International

DAMPAK KRISIS EKONOMI PADA SEKTOR PERTAMBANGAN Yudanto dan Santoso (1998) Sektor pertambangan terkena dampak negatif dari depresiasi Pengaruh negatif suku bunga pada sektor pertambangan Penurunan pertumbuhan sektor pertambangan turunnya permintaan pasar dunia terhadap produk pertambangan

RERANGKA KONSEPTUAL Lingkungan Usaha : Ekonomi, Sosial Politik, Legal, Teknologi Diversifikasi Perusahaan : oindustri (produk) opasar (Internasional) Risiko Perusahaan Nilai Perusahaan

HIPOTESIS Hipotesis ke-1 : diversifikasi internasional berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan Hipotesis ke-2 : diversifikasi produk berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

MODEL REGRESI EVit = α + β1indit + β2intit + β3atsit + β4oisit + β5cesit + β6cpiit + e Ev : Excess value IND : Industry diversification dummy 1 : multi-segment firm, 0 : focused (single-product) firm INT : International diversification dummy 1 : multinational firm, 0 : domestic firm ATS : Asset to sales ratio OIS : ratio of operating income to sales CES : ratio of capital expenditures to sales CPI : corruption perception index

DATA DAN SAMPEL Industri migas di Indonesia dan Malaysia Tahun 2002-2006 Purposive sampling Database OSIRIS 2007 Total sampel 18 perusahaan 4 perusahaan untuk Indonesia 14 perusahaan untuk Malaysia

LANGKAH PENELITIAN Domestic /focused Firms in Ind & Malay Domestic/ conglomerat Multinational /focused Calculate Excess Value for each firm s type in each country Regression Analysis Multinational /conglomerat

METODOLOGI Excess value dari tiap perusahaan = actual value - imputed value Actual value = capital to sales ratio perusahaan Imputed value = median dari market to sales ratio diantara seluruh perusahaan single market pada industri yang sama di negara yang sama. Market to sales ratio rasio (market value of equity + book value of debt) terhadap total sales perusahaan

METODE ANALISA DAN ESTIMASI Analisa data dasar statistik deskriptif Uji-t mean, uji wilcoxon median P-value dengan α = 5% Analisa data lanjutan analisis multivariat Uji F dan uji-t OLS

HASIL DESKRIPTIF Deskripsi SINGLE INDUSTRY MULTI INDUSTRY DOMESTIC MULTINATIONAL Indonesia Uji statistik Malaysia Uji statistik Tidak terdapat perusahaan domestik secara umum p-value < α Perusahaan domestik nilai lebih kecil untuk semua variabel kecuali total asset dan total capital p-value > α kecuali total capital Perusahaan domestik ukuran, opportunity pertumbuhan, profitabilitas yang lebih kecil dan rasio hutang yang besar Perusahaan domestik nilai lebih kecil untuk variabel total asset, leverage ratio dan operating income to sales ratio p-value < α total asset, total capital dan operating income to sales ratio Perusahaan single industry nilai lebih besar untuk semua variabel kecuali leverage ratio, capex to sales ratio dan market to sales ratio p-value > α kecuali operating income to sales ratio Perusahaan multi industri rata-rata total aset, profitabilitas paling besar single industry ratarata total capital, rasio pasar dan kesempatan pertumbuhan, rasio hutang yang besar tidak terdapat pola yang jelas untuk masingmasing variabel p-value < α kecuali leverage ratio dan operating income to sales ratio

HASIL DESKRIPTIF Deskripsi SINGLE INDUSTRY MULTI INDUSTRY DOMESTIC MULTINATIONAL Indonesia multinasional > domestik single industri > multi industri Uji statistik p-value > α p-value < α Malaysia multinasional < domestik multi segment > single industri Uji statistik p-value < α p-value < α

HASIL REGRESI VARIABEL KORELASI Indonesia (3bulanan) Indonesia (tahunan) Malaysia Indonesia & Malaysia Industry diversification dummy (IND) (-) dan signifikan (-) dan signifikan (+) dan tidak signifikan* (-) dan signifikan International diversification dummy (INT) (-) dan signifikan (-) dan signifikan (-) dan signifikan (-) dan signifikan Asset to sales ratio (ATS) (-) dan tidak signifikan (-) dan tidak signifikan (+) dan signifikan (+) dan signifikan Ratio of operating income to sales (OIS) (+) dan signifikan (+) dan tidak signifikan (-) dan tidak signifikan (-) dan signifikan Ratio of capital expenditures to sales (CES) (+) dan signifikan (+) dan signifikan (+) dan tidak signifikan (-) dan signifikan Corruption perception index (CPI) (-) dan signifikan (-) dan signifikan (-) dan tidak signifikan* (+) dan signifikan Adjusted R 2 78,89 % 85,45 % 99,53 % 83,87 %

KESIMPULAN Secara umum, kedua diversifikasi tersebut memiliki korelasi negatif terhadap nilai perusahaan Terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi, yaitu Asset to sales ratio : mewaliki pengaruh ukuran perusahaan Operating income to sales (OIS) : proksi dari firm s profitability Capital expenditures to sales (CES) : proksi untuk level of growth opportunities Corruption perception index (CPI) : proksi dari perilaku negatif suatu negara

KESIMPULAN Diversifikasi internasional Di Indonesia dan Malaysia, berpengaruh negatif atau mengurangi nilai perusahaan Perusahaan domestik memiliki nilai yang lebih besar daripada perusahaan multinasional Diversifikasi produk Di Malaysia, berpengaruh positif atau meningkat nilai perusahaan Perusahaan konglomerat atau multisegment industry lebih baik daripada perusahaan yang beroperasi pada satu segmen industri Di Indonesia, berpengaruh negatif atau mengurangi nilai perusahaan Perusahaan satu segmen industri lebih baik daripada perusahaan konglomerat atau multisegment industry

SARAN Untuk perusahaan yang melakukan diversifikasi memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat kembali meningkatkan nilai perusahaan lebih memantau dan mengawasi unsur-unsur yang terlibat di lingkungan usaha perusahaan untuk dapat mengurangi perilaku negatifnya Untuk investor tidak hanya menginvestasikan dana pada perusahaan multinasional saja, tetapi juga pada perusahaan domestik atau pada perusahaan yang multi industri (konglomerat), bila menginginkan return yang lebih tinggi Untuk penelitian selanjutnya sampel lebih banyak, rentang waktu yang lebih panjang, dan cakupan regional penelitian lebih luas

TERIMAKASIH