KEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tergantung pada orangtua dan orang-orang disekitarnya hingga waktu tertentu.

KEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu juga telah dipelajari secara mendalam. terjadi pada manusia, dan pada fase-fase perkembangan itu fase yang

HUBUNGAN ANTARA TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA AKHIR. Dr. Poeti Joefiani, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada anak-anak sedini mungkin agar tidak menghambat tugas-tugas perkembangan anak

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan globalisasi serta perubahan-perubahan lain yang terjadi di

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB lll METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif diartikan sebagai suatu penelitian yang menggunakan alat

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA PERANTAU NASKAH PUBLIKASI

KEMANDIRIAN REMAJA AKHIR DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANGTUANYA. Ummi Jihadah. Asmadi Alsa INTISARI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dimana pada masa tersebut merupakan periode peralihan dan perubahan. Hurlock

DAFTAR PUSTAKA. Afiatin, T Persepsi Pria dan Wanita terhadap Kemandirian. Jurnal Psikologi Tahun XX, Nomor 1, halaman 7-14.

PENGARUH PENYESUAIAN DIRI AKADEMIK TERHADAP KECENDERUNGAN SOMATISASI DI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PERILAKU KONSUMTIF KOSMETIK MAKE UP WAJAH PADA MAHASISWI. Naskah Publikasi

DEWI KUSUMA WARDHANI F

Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI KELAS XI DI SMK TUNAS BANGSA SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tita Andriani, 2013

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN COPING STRESS PADA SISWA AKSELERASI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN KELOMPOK DENGAN TINGKAT KOHESIVITAS PADA PENGGEMAR IDOL GROUP DI KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH OTORITER DENGAN KEMANDIRIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

HUBUNGAN ANTARA SUASANA KELUARGA DENGAN MINAT BELAJAR PADA REMAJA AWAL

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

Diajukan Oleh: AYU ANGGARWATI F

KESIAPAN BERSEKOLAH ANAK PADA ANAK-ANAK TAMAN KANAK- KANAK (TK) FULLDAY DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA NASKAH PUBLIKASI

Bayu Prakoso F

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA. NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nirma Shofia Nisa, 2013

kata kunci : kemandirian, penyesuaian diri, social adjustment, mahasiswa

DAFTAR PUSTAKA. Ali, M & Asrori, M. (2004). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Ahmadi, A. (1999). Psikologi Sosial. Surabaya: Bina Ilmu.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DALAM FACEBOOK DENGAN KECEMBURUAN PADA PASANGAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU BULLYING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN KEMANDIRIAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Adapun alasan atau faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu periode pendidikan yang lebih tinggi setelah masa Sekolah

KAITAN ANTARA POLA ASUH PERMISIF DENGAN PERILAKU ASERTIF

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN AFEKSI SOSIAL EMOSIONAL MELALUI STRATEGI SALING TUKAR ALAT MAINAN PADA ANAK KELOMPOK A. TK AISYIYAH DEMANGAN SAMBI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diharapkan oleh kelompok sosial, serta merupakan masa pencarian identitas untuk

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

ASERTIVITAS DALAM PEMILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS XII SMA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH ORANGTUA NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis yang telah disusun. Dalam penelitian yang bersifat kuantitatif ini, maka

PROFIL PERMASALAHAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI DI KOTA BOGOR. Weni Nur Wendari 1 Aip Badrujaman 2 Atiek Sismiati S.

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA URUTAN KELAHIRAN DALAM KELUARGA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH I KLATEN

BAB II LANDASAN TEORI

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA

PERBEDAAN SIKAP DISIPLIN BERLALU LINTAS DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN. NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Muhammadiyah Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif kuantitatif. Maka pendekatan penelitian ini adalah

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode

KENAKALAN REMAJA DITINJAU DARI KONSEP DIRI DAN JENIS KELAMIN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SANTRIWATI PENGURUS ORGANISASI PELAJAR PPMI ASSALAAM (OP3MIA)

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SKRIPSI PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

PERBEDAAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANTARA MAHASISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN TERHADAP ORANG TUA DENGAN OTONOMI PADA REMAJA. Nadia Indah Permatasari Irwan Nuyana Kurniawan INTISARI

PROBLEM PSIKOSOSIAL PADA REMAJA YANG ORANG TUA NYA MERANTAU NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

KENAKALAN REMAJA DITINJAU DARI KONSEP DIRI DAN JENIS KELAMIN NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI

DESKRIPSI DAN SILABI MATA KULIAH

SIKAP REMAJA TERHADAP HUBUNGAN SEKS PRA NIKAH DITINJAU DARI JENIS PENDIDIKAN DAN JENIS KELAMIN. Skripsi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol

BAB I PENDAHULUAN. diasuh oleh orangtua dan orang-orang yang berada di lingkungannya hingga

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab 4. Hasil Penelitian Gambaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin. belajar dan self regulation yaitu siswa yang berjenis kelamin

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB I PENDAHULUAN. yang sering digambarkan sebagai masa yang paling indah dan tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam suatu penelitian. Menurut Kerlinger variabel sebagai sebuah konsep.

PERBEDAAN KOMPETENSI SOSIAL PADA SISWA AKSELERASI DAN SISWA REGULER

KEMANDIRIAN REMAJA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA PADA SISWA SMP NEGERI 3 TERAS BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEBAHAGIAAN PADA SISWA SISWI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

HUBUNGAN ATTACHMENT DAN SIBLING RIVALRY PADA REMAJA AWAL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, A Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Atmasasmita, R Bunga Rampai Kriminologi. Jakarta: CV. Rajawali.

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK KASATRIAN SOLO SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI. Oleh : NIKI FEBRIANI F

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERSEPSI REMAJA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA OTORITER DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA

KEMANDIRIAN PADA ANAK TENGAH DARI LATAR BELAKANG BUDAYA YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI HALAMAN SAMPUL DEPAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar tahun dan

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI TELEVISI DENGAN PERILAKU AGRESI PADA SISWA SD N TRANGSAN 03 SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

//HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IKLIM SEKOLAH DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA SMP. Naskah Publikasi

PENYESUAIAN DIRI DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN SEKOLAH

Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Pada Produk X Dengan Citra Diri Remaja Putri

BAB III METODE PENELITIAN. dan validitas dan reliabilitas dan analisis data. 2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Bebas : Keharmonisan Keluarga. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

KEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan oleh : OKTAVIANA TRIBAKTI UTAMI F. 100 090 145 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

KEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan oleh: OKTAVIANA TRIBAKTI UTAMI F. 100 090 145 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 ii

KEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN Oktaviana Tribakti Utami 1) Partini 2) Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian yang terkait dengan aspek kepribadian yang lain dan harus dilatih sedini mungkin agar dalam perkembangannya dapat sesuai dengan tugas perkembangannya. Kenyataannya, tidak semua remaja mandiri. Banyak faktor yang mempengaruhi kemandirian diantaranya yaitu urutan kelahiran dan jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemandirian ditinjau dari urutan kelahiran dan jenis kelamin. Hipotesis yang diajukan yaitu: (1) ada perbedaan kemandirian ditinjau dari urutan kelahiran dan jenis kelamin (2) Ada perbedaan kemandirian ditinjau dari urutan kelahiran. Dimana anak sulung memiliki kemandirian yang lebih tinggi dari pada anak bungsu. (3) Ada perbedaan kemandirian ditinjau dari jenis kelamin. Dimana laki-laki memiliki kemandirian yang lebih tinggi dari pada perempuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa siswi SMA Negeri 2 Boyolali dengan jumlah subjek169 orang, yang terdiri dari laki-laki sulung 30, laki-laki bungsu 23, perempuan sulung 56 dan perempuan bungsu 60. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah populasi. Alat ukur yang digunakan adalah skala kemandirian. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 17.0 menggunakan teknik analisis anava 2 jalur (two way anava), diperolah nilai F= 0,817 ; p = 0,367 (p>0,05). Berdasarkan hasil analisis, diketahui variabel kemandirian mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 75,85 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 67,5 yang berarti kemandirian pada subjek tergolong tinggi. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan yang signifikan kemandirian ditinjau dari urutan kelahiran dan jenis kelamin. Kata kunci :kemandirian. 1) Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta 2) Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta v

PENDAHULUAN Mandiri merupakan ketergantungan remaja terhadap orang tua, adalah salah satu tugas kemampuan individu untuk tidak tergantung pada orang lain serta bertanggung jawab atas apa yang dilakukanya. Kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian yang terkait dengan aspek kepribadian yang lain dan harus dilatih ssedini mungkin agar dalam perkembangannya dapat sesuai dengan tugas perkembangan yang harus dipenuhi siswa pada periode remaja. Sehingga ketika tidak adanya kemandirian pada remaja akan menghasilkan berbagai macam problem perilaku, misalnya; rendahnya harga diri, pemalu, tidak punya motivasi sekolah, kebiasaan belajar yang jelek, perasaan tidak aman, dan kecemasan. perkembangannya. Kemampuan Orang yang mandiri akan untuk mandiri tidak dapat terbentuk dengan sendirinya. Kemampuan tersebut diperoleh dengan kemauan dan dorongan dari orang di sekitar subjek. Steinberg (2002) menyatakan kemandirian merupakan kemampuan individu dalam bertingkah laku, merasakan sesuatu, dan mengambil suatu keputusan berdasarkan kehendak sendiri. Peningkatan tanggung jawab, kemandirian, dan menurunnya tingkat memperlihatkan perilaku yang eksploratif, mampu mengambil keputusan, percaya diri dan kreatif. Selain itu juga mampu bertindak kritis, tidak takut berbuat sesuatu, mempunyai kepuasan dalam melakukan aktifitasnya, percaya diri, dan mampu menerima realitas serta dapat memanipulasi lingkungan, mampu berinteraksi dengan teman sebaya, percaya diri, terarah pada 1

tujuan, dan mampu mengendalikan diri (Monks dkk, 2006). Dewasa ini kajian terhadap isu perkembangan kemandirian pada remaja akan sangat menarik karena fenomena perkembangan kemandirian pada masyarakat, terutama kultur masyarakat timur seperti di Indonesia, sering di salah tafsirkan. Misalnya perilaku kemandirian terkadang ditafsirkan sebagai pemberontakan (rebellion) karena pada kenyataannya remaja yang memulai berharap saat dewasa nanti tidak lagi bergantung kepada orangtua. Berdasarkan pertanyaan yang telah diajukan oleh peneliti terhadap 80 siswa sekolah menengah atas (SMA) di Boyolali pada bulan Maret tahun 2013, didapatkan hasil bahwa terdapat tanda-tanda yang belum menunjukkan perilaku mandiri, hal ini dapat dilihat dari hasil survey yang dilakukan oleh peneliti bahwa terdapat sekitar 55% remaja ketika mendapat masalah subjek lebih memilih untuk mengembangkan kemandirian curhat pada orangtua dari pada curhat seringkali diawali dengan memunculkan perilaku yang tidak sesuai dengan aturan keluarga. Akibatnya orangtua kurang toleran terhadap proses perolehan kemandirian yang dilakukan remaja. Tetapi dalam situasi lain orangtua ternyata menginginkan remaja dengan teman sebaya, 91,25% remaja ketika menentukan jurusan IPA/IPS maupun jurusan kuliah harus terlebih dahulu bermusyawarah dengan orangtua, 55% remaja sulit untuk menolak permintaan teman yang mengajak bermain, meskipun saat itu subjek sedang belajar. memiliki kemandirian, bahkan mereka 2

Dari hasil survey, remaja perempuan sulung memiliki prosentase tinggi sekitar 55,7% lebih menunjukkan belum adanya perilaku mandiri dibandingkan dengan remaja laki-laki sulung, remaja lakilakibungsu,danremajaperempuanbung su. Remajalaki-laki sulung memiliki prosentase gejala ketidak mandirian sekitar 52,5%, remaja laki-laki bungsu sekitar 48,3%, remaja perempuan bungsu sekitar 52,5%, sehingga remaja perempuan sulung memiliki gejala perilaku ketidak mandirian dengan prosentase tertinggi reaksi yang sulit dipahami bagi kedua belah pihak, yaitu remaja dan orangtua. Remaja sering tidak mampu memutuskan simpul-simpul ikatan emosional kanak-kanaknya dengan orangtua secara logis dan objektif. Hal ini dapat kita lihat dari beberapa sikap anak yang cenderung masih sangat bergantung dengan orang tua yang seharusnya pada masa perkembangan remaja sudah dapat memutuskan sendiri. Contohnya saja seperti survey yang telah dilakukan dalam hal memutuskan untuk memilih jurusan kelas, dalam hal ini seharusnya anak Berdasarkan fenomena sudah dapat memutuskan sendiri perkembangan kemandirian di atas, tidak mudah bagi remaja dalam pencarian kemandirian, sebab usaha terkait dengan kemampuannya di bidang akademik Banyak factor yang untuk memutuskan ikatan yang telah mempengaruhi kemandirian berkembang dan dinikmati dengan penuh rasa nyaman selama masa kanak-kanak seringkali menimbulkan diantaranya yaitu jenis kelamin dan urutan kelahiran. Laki-laki lebih mandiri dari perempuan. Perbedaan 3

tersebut bukan karena factor lingkungan semata akan tetapi karena orang tua dalam memperlakukan anak dalam kehidupan sehari-hari lebih cenderung memberikan perlindungan yang besar pada anak perempuan (Masrun dkk, 2000). Perlakuan orangtua berbeda terhadap anak dengan urutan kelahiran yang berbeda (Bigner, 1979). Perbedaan ini juga mempengaruhi perbedaan tingkat kemandirian antar anak dengan masing-masing urutan kelahiran. Ada anggapan dimasyarakat bahwa anak bungsu selalu dimanja oleh orang tuanya sehingga menjadikannya kurang mandiri. Sementara anak sulung cenderung lebih mandiri karena dianggap sebagai panutan bagi adiknya. Berdasarkan latar belakang di atas yang telah dikemukakan, bahwa dunia remaja. Mengenai masalah factor urutan kelahiran dan jenis kelamin perlu di perhitungkan, karena diketahui bahwa adanya perbedaan perlakuan orangtua kepada anak sulung, anak bungsu dan jenis kelamin. Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalahnya sebagai berikut Apakah ada perbedaan kemandirian ditinjau dari urutan kelahiran dan jenis kelamin untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti mengajukan judul Kemandirian ditinjau dari urutan kelahiran dan Jenis Kelamin. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui : 1. Perbedaan kemandirian ditinjau dari urutan kelahiran dan jenis kelamin. 2. Perbedaan kemandirian ditinjau dari urutan kelahiran kemandirian menjadi masalah dalam 4

3. Perbedaan kemandirian ditinjau dari jenis kelamin 2. Reliabilitas : analisis varians yang dikembangkan oleh Hoyt (Azwar, 2008) METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan variable 3. Metode analisis data : analisis statistik, analisis anava 2 jalur (two way anava) bebas yaitu urutan kelahiran dan jenis kelamin, sedangkan variable tergantung adalah kemandirian. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Boyolali, dengan karakteristik yaitu anak dengan urutan kelahiran sulung atau bungsu dalam keluarga. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 169 orang. Untuk memperoleh data, penelitian ini menggunakan skala kemandirian. Metode analisis data: 1. Validitas : korelasi product moment dari Pearson (Hadi, 2000) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemandirian dengan urutan kelahiran dan jenis kelamin F= 0,817, p= 0,367 (p>0,05). Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa tidak perbedaan yang signifikan kemandirian ditinjau dari urutan kelahiran dan jenis kelamin. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemandirian dengan urutan kelahiran sulung sebesar 75,70 sedangkan nilai rata-rata kemandirian dengan urutan kelahiran bungsu sebesar 76,01. Dari nilai ratarata tersebut terlihat ada selisih nilai 5

rata-rata kemandirian ditinjau dari urutan kelahiran 0,31. Hal ini berarti bila dilihat dari nilai rata-rata kemandirian antara remaja sulung dan remaja bungsu relatif sama. Apabila bungsu secara keseluruhan berarti tidak mendukung teori dan asumsi yang telah diajukan. Diharapkan teori yang ada perlu ditinjau kembali. Tidak terdapatnya perbedaan yang signifikan dilihat dari two way anava nilai F tersebut mungkin disebabkan masih sebesar 0,039 dan p= 0,844 dengan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan kemandirian ditinjau dari urutan kelahiran. Santrock (2003) juga menyatakan bahwa urutan kelahiran bukan merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian seorang remaja. Menurut Santrock, masih banyak faktor lain yang lebih penting dalam memperkirakan perilaku seorang remaja, termasuk perilaku mandiri. Tidak adanya perbedaan kemandirian dilihat dari urutan kelahiran baik anak pertama, anak tengah, maupun anak ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan, seperti jarak usia antar anak. Jarak usia yang terlalu jauh dapat mengurangi pengaruh urutan kelahiran terhadap perkembangan kemandirian. Hasil analisis data perbedaan kemandirian ditinjau dari jenis kelamin memiliki rata-rata kemandirian laki-laki = 74,55 dan kemandirian perempuan 76,45. Dari nilai rata-rata tersebut dapat terlihat ada selisih nilai rata-rata kemandirian sebesar 1,9. Hal ini berarti bila dilihat dari nilai rata-rata kemandirian, relatif sama kemandirian antara remaja lakilaki dengan perempuan. Apabila 6

dilihat dari two way anava nilai penelitian itu ternyata pria dan wanita sebesar 2,595 dan p = 0,109 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan kemandirian antara laki-laki dengan perempuan. Penelitian yang menunjukkan perbedaan kemandirian antara lakilaki dan perempuan, dinyatakan dalam hasil penelitian Anindya (2008) bahwa tidak ada perbedaan kemandirian ditinjau dari jenis kelamin. Penelitian Masrun dkk (2000) pada suku Jawa ternyata tidak ada perbedaan kemandirian yang signifikan antara pria dengan wanita, bahkan ada memiliki sifat tergantung yang tidak berbeda. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat penulis kemukakan adalah: 1. Tidak ada perbedaan kemandirian ditinjau dari urutan kelahiran dan jenis kelamin. 2. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kemandirian remaja sulung dan remaja bungsu, 3. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kemandirian laki-laki dengan kemandirian perempuan. kecenderungan wanita lebih mandiri. Hasil penelitian serupa didapatkan juga pada penelitian yang dilakukan Sugiyanto dan Murtini (1984). Yang terakhir ini dilakukan juga di Jawa dengan kekhususan pada nelayan di daerah pantai utara. Berdasarkan DAFTAR PUSTAKA Azwar. 2008. Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bigner, J.J. 1979. Parent-child retations: An introduction to parenting. New York: MacMillan Publishing Co. Inc. 7

Hadi. 2000. Statistik Psikologi. Jilid 2. Yogyakarta:Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM. Masrun, Martono Martaniah, S.M. 2000. Studi Mengenai Kemandirian Pada Penduduk di Tiga Suku (Jawa, Batak dan Bugis). Laporan Penelitian. Yogyakarta: Kantor Menteri Negara dan Lingkungan Hidup Fakultas Psikologi UGM. Monks, F.J, Knoers, A.M.P. & Haditono, S.R. 2006. Psikologi perkembangan. (terjemahan). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Santrock, J. W. 2003. Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga. Alih Bahasa: Shinto B. Adelar, Sherli Saragih. steinberg, L. 2002. Adolescence. New York: Mc Graw Hill 8