RENCANA STRATEGI TAHUN 2011 2015 VISI TERWUJUDNYA BANTUL YANG INFORMATIF MELALUI PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI BERBASIS TEKNOLOGI, TERINTEGRASI, BERKESINAMBUNGAN DAN RAMAH LINGKUNGAN KANTOR PENGOLAHAN DATA TELEMATIKA KABUPATEN BANTUL TAHUN 2011
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah mengalami perubahan menjadi Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Ke dua atas Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memberi kesempatan dan kewenangan yang lebih luas pada daerah untuk mengatur dan menyelenggarakan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat menurut prakarsa dan kreatifitas masing-masing. Hal ini dilakukan pemerintah daerah berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan kewenangan yang dimiliki dan mengacu pada peraturan perundang undangan yang berlaku. Pemberian kewenangan pada daerah dimaksudkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat, melalui peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta meningkatkan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan keadilan, keistimewaan dan kekhususan daerah. Untuk mewujudkan sebagaimana diatas, maka diperlukan rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun perencanaan tahunan sebagaimana diamatkan oleh Undang undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Kantor Pengolahan Data Telematika Kabupaten Bantul sebagai salah satu instansi penyelenggara pemerintahan berkewajiban mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagaimana yang diamanatkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara Negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi, dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis (Renstra) yang ditetapkan oleh masing-masing instansi. Rencana strategis (renstra) yang disusun oleh Kantor Pengolahan Data Telematika Kabupaten Bantul, dalam penyusunannya memerlukan analisis terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal yang merupakan langkah penting 1
dengan memperhitungkan kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness),peluang (opportunities), dan tantangan yang ada. Rencana ini merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungan potensi yang ada, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia dan kendala yang mungkin ada atau yang mungkin timbul. Rencana strategis disusun untuk jangka waktu lima tahun dan diimplementasikan ke dalam rencana kerja (Renja) tahunan. Dokumen renstra ini bersifat jangka pendek dan menengah namun tetap diletakkan pada jangkauan jangka panjang dan memacu pada visi, misi Bupati Bantul, sehingga rumusan visi, misi dan arah kebijakan pembangunan bidang komunikasi dan informatika untuk 5 tahun mendatang dapat bersinergi dengan pembangunan Bupati sebagai Kepala Daerah terpilih. B. Maksud Dan Tujuan Maksud penyusunan renstra Kantor Pengolahan Data Telematika Kabupaten Bantul, adalah : 1. Merumuskan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan dan Program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Kantor Pengolahan Data Telematika Kabupaten Bantul. 2. Menjadi kerangka dasar bagi Kantor Pengolahan Data Telematika dalam upaya meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan. 3. Memberikan arah dan tujuan yang akan dicapai oleh Kantor Pengolahan Data Telematika Kabupaten Bantul selama 5 (lima) tahun kedepan. 4. Memberi acuan dalam menyusun rencana kerja Kantor Pengolahan Data Telematika Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2011 s/d tahun 2015. Tujuan penyusunan Renstra Kantor Pengolahan Data Telematika Kabupaten Bantul adalah : 1. Menetapkan dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang menjadi tolok ukur penilaian kinerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. 2. Bahan evaluasi agar perencanaan dapat berjalan sistematis, komprehensip dan tetap fokus pada pemecahan masalah yang mendasar. 2
C. Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis, Kantor Pengolahan Data Telematika Kabupaten Bantul adalah : 1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta; 2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang sebagaimana telah diubah, dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Ke dua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2006 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2007; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 11. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009; 12. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan organisasi Dinas Daerah Di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bantul; 3
15. Peraturan Bupati Bantul Nomor 91 Tahun 2007 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kantor Pengolahan Data Telematika Kabupaten Bantul. D. Hubungan Renstra Kpdt Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya. Hubungan dokumen Renstra Kantor Pengolahan Data Telematika Kabupaten Bantul Tahun 2011 2015 dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul Tahun 2011 2015 adalah bahwa Renstra Kantor Pengolahan Data Telematika Kabupaten Bantul merupakan salah satu dokumen teknis operasional dan merupakan jabaran teknis dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2015 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, rencana program lima tahun kedepan. E. Sistematika Penulisan Rencana Strategi Kantor Pengolahan Data Telematika Kabupaten BantulTahun 2010 2015 disusun menurut sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Landasan Hukum D. Hubungan Renstra Kantor Pengolahan Data Telematika Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya E. Sistematika Penulisan BAB II TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PENGOLAHAN DATA TELEMATIKA KABUPATEN BANTUL A. Struktur Organisasi B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi C. Struktur Kepegawaian dan Potensi Sumber Daya Lain BAB III GAMBARAN UMUM A. Kondisi Umum B. Capaian Program Dan Kegiatan Kantor Pengolahan Data Telematika C. Permasalahan, Kelemahan, Kekuatan, Peluang, Tantangan dan Alternatif Strategi BAB IV VISI, MISI, STRATEGI, KEBIJAKAN, TUJUAN, SASARAN A. Visi dan Misi B. Tujuan dan Sasaran C. Strategi dan Kebijakan 4
BAB V PERUMUSAN PROGRAM DAN KEGIATAN BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VII PENUTUP 5
BAB II TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PENGOLAHAN DATA TELEMATIKA KABUPATEN BANTUL A. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul pasal 26, susunan organisasi Kantor Pengolahan Data Telematika Kabupaten Bantul terdiri, dari : a. Kepala Kantor b. Sub Bag Tata Usaha c. Seksi Pengelolaan Data d. Seksi Aplikasi Telematika e. Seksi Sarana dan Prasarana; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional B. Kedudukan, Tugas Pokok, Rincian Tugas, dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah sebagaimana tersebut di atas, Pasal 27 maka kedudukan Kantor Pengelolaan Data Telematika merupakan unsur pendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang komunikasi dan informatika sedangkan berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 91 Tahun 2007 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kantor Pengolahan Data Telematika Kabupaten Bantul diatur sebagai berikut: a. Kepala Kantor mempunyai tugas : 1. Memimpin penyelenggaraan tugas dan fungsi Kantor sesuai ketentuan Peraturan perundang-undangan; 2. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas : a. Menyusun rencana kegiatan; b. Menyiapkan bahan kerja; c. Menyelenggarakan tata naskah dinas, urusan hukum, administrasi kepegawaian, perencanaan, administrasi keuangan, sarana dan prasarana, 6
humas dan protokol, kearsipan, kepustakaan, surat menyurat, serta monitoring dan pelaporan; d. Menghimpun, menelaah dan mendokumentasikan peraturan perundangundangan; e. Melaksanakan administrasi dan kearsipan data pegawai; f. Menyimpan, memelihara, mengelola dan mendistribusikan barang kebutuhan dinas; g. Melaksanakan koordinasi pengadaan dan pendistribusian kebutuhan rumah tangga; h. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kebutuhan dan pengadaan barang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; i. Melaksanakan administrasi, inventarisasi, dan laporan pertanggungjawaban pengelolaan asset; j. Mengusulkan penghapusan barang milik daerah; k. Memelihara kendaraan dinas; l. Melaksanakan administrasi perjalanan dinas bagi pejabat dan staf; m. Menyiapkan perlengkapan rapat dan melayani tamu dinas; n. Melaksanakan administrasi penerimaan, penyetoran dan pelaporan pajak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; o. Melaksanakan inventarisasi, verifikasi dan pelaporan pelaksanaan anggaran dan bimbingan teknis pelaksanaan anggaran kepada pengelola keuangan atau pengadministrasi keuangan; p. Menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan sesuai ketentuan peraturan perundang-undamgan yang berlaku; q. Mengkooordinasikan penyusunan Renstra SKPD dan Renja SKPD; r. Mengkoordinasikan penyusunan RKA dan DPA; s. Mengkooordinasikan penyusunan bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ( LPPD ), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban ( LKPJ ) Bupati, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Daerah ( LAKIP ), dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM ); t. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya; u. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya; 7
v. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan w. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. c. Seksi Pengelolaan Data Sesuai dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 91 Tahun 2007 Kabupaten Bantul, mempunyai Tugas Pokok yaitu : a. Menyusun rencana kegiatan; b. Menyiapkan bahan kerja; c. Menyelenggarakan pengumpulan data, informasi, permasalahan, peraturan perundang undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pengelolaan dokumen telematika; d. Melaksanakn verifikasi dokumen telematika; e. Mengelola manajemen database dan perawatan dokumen telematika; f. Melaksanakan kegiatan di bidang perekaman, pengendalian, penyusunan, pengklarifikasian dan pemeliharaan data hasil rekaman; g. Melaksanakan kegiatan penyusunan dan pemeliharaan data dan informasi hasil pengolahan sistem telematika; h. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya; i. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya; j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan k. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. d. Seksi Aplikasi Telematika Sesuai dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 91 Tahun 2007 Kabupaten Bantul, mempunyai Tugas Pokok yaitu : a. Menyusun rencana kegiatan; b. Menyiapkan bahan kerja; c. Menyelenggarakan pengumpulan data, informasi, permasalahan, peraturan perundang undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan aplikasi dokumen telematika; 8
d. Mengembangkan dan mengawasi pelaksanaan penyelenggaraan sistem telematika baik yang dilakukan pemerintah daerah, orang,badan usaha dan /atau masyarakat; e. Menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan e-government meliputi pembuatan aplikasi dasar, aplikasi layanan public, layanan pemerintahan dan tata laksana e-government; f. Menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan sistem informasi, perangkat lunak dan konten. g. Pemberdayaan sistem telematika. h. Menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan standarisasi dan audit aplikasi sistem telematika; i. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya; j. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya; k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan l. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. e. Seksi Sarana dan Prasarana Sesuai dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 91 Tahun 2007 Kabupaten Bantul, mempunyai Tugas Pokok yaitu : a. Menyusun rencana kegiatan; b. Menyiapkan bahan kerja; c. Menyelenggarakan pengumpulan data, informasi, permasalahan, peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan teknis yang berkaitan dengan sarana dan prasarana sistem telematika; d. Menyiapkan, menyajikan, mengendalikan pelayanan sarana dan prasarana sistem telematika; e. Menyiapkan, menyajikan, pelayanan dan pengendalian data Telematika pemerintah daerah; f. Melaksanakan kegiatan di bidang pengembangan dan perawatan perangkat keras; g. Menyiapkan dan mengembangkan sumber daya yang berkaitan dengan teknologi informasi; 9
h. Mengembangkan dan melaksanakan pemeliharaan infrastruktur jaringan telematika. i. Melaksanakan kerjasama teknis dengan lembaga dan instansi lain yang berhubungan dengan sistem telematika; j. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya; k. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya; l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan m. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. f. Kelompok Jabatan Fungsional Sesuai dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 91 Tahun 2007 Kabupaten Bantul, mempunyai Tugas Pokok yaitu : a. Menyusun rencana dan program kegiatan sesuai bidangnya; b. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data sesuai bidangnya; c. Melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai bidang tugasnya dalam rangka memperoleh angka kredit sesuai peraturan dan pedoman yang berlaku; d. Memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah langkah yang diambil sesuai bidangnya; e. Menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan. Sesuai dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 91 Tahun 2007 pasal 8 maka fungsi Kantor Pengolahan Data Telematika Kabupaten Bantul dalam melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi : 1. perumusan kebijakan teknis teknologi informasi; 2. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum teknologi informasi; 3. pembinaan dan pengendalian teknologi informasi; 4. melaksanakan ketatausahaan kantor; 5. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 10
C. Struktur Kepegawaian dan Potensi sumber daya lain Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kantor Pengolahan Data Telematika Kabupaten Bantul sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah maka mulai dengan bulan Desember 2008 sebagai berikut : Tabel II.1. : Komposisi Pegawai KPDT Kabupaten Bantul Berdasarkan Jabatan. No Nama Jabatan Pendidikan Ket 1. Drh. St. Sri Budoyo Kepala S2 2. Tumidah Ka Subbag TU SLTA 3. Drs. Petrus C Fernandez Kasi Pengelolaan Data S1 4. Kawuniningrum, ST, M.Cs Kasi Aplikasi Telematika S2 5. Achmedina Meratu S. S.Kom, M.Eng Kasi Sarana dan Prasarana S2 6. Drs. Sarjono Staf S1 7. Sihdalono, SH Staf S1 8. Rusjilah, S.AP Staf S1 9. Sri Mulyani,SE Staf S1 10. Sudiarto, S.Si Staf S1 11. Paulus Kunto Wibowo, ST Staf S1 12. Ardimanto, S. Kom Staf S1 13. Yan Arif Purwanto Staf SLTA 14. Sudiman Staf SLTP 15 Zain Arrifai,ST Staf S1 CPNS 16. Dwi Trisnawati, SE Staf S1 CPNS 17. Nuraini Dwi Utami, S. Kom Staf S1 CPNS 18. Aris Setyaningsih, A.Md Staf D111 CPNS 19. Fiyan Danuwijaya, A.Md Staf D111 CPNS 20. Muh. Nur Dias, A.Md Staf D111 CPNS Sumber : KPDT,2011 Susunan/komposisi Pegawai yang dimiliki Kantor Pengolahan Data Telematika Kabupaten Bantul berdasarkan pangkat/golongan dan tingkat pendidikan dapat dilihat tabel II.2 berikut ini : 11
Tabel II.2. : Komposisi Pegawai KPDT Kabupaten Bantul Berdasarkan Pangkat/Golongan No. Pangkat/Golongan Jumlah 1. 2. 3. 4. Golongan IV Golongan III Golongan II CPNS 2 orang 9 orang 3 orang 6 orang Jumlah 20 orang Sumber : KPDT,2011 Berdasarkan tabel diatas, komposisi pegawai terdiri dari pegawai golongan II sebanyak 3 orang ( 15 %), golongan III sebanyak 9 orang (45 %), dan golongan IV sebanyak 2 orang (10%) dan CPNS sebanyak 6 orang (30 %). Tabel II.3. : Komposisi Pegawai Kantor Pengolahan Data Telematika Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. Pasca Sarjana /S.2 Sarjana/S.1 Sarjana Muda/Diploma III SLTA SLTP 3 orang 11 orang 3 orang 3 orang 1 orang Jumlah 20 orang Sumber : KPDT,2011 Data pada tabel diatas, menunjukan bahwa tingkat pendidikan pegawai KPDT didominasi dengan tingkat pendidikan Sarjana 11 orang (55%), SLTA sebanyak 3 orang (15%), Sarjana Muda/Diploma III sebanyak 3 orang (15%), dan Pasca Sarjana 3 orang (15%). SLTP sebanyak 1 orang ( 5 %). Pegawai/Aparatur Pemerintah merupakan nucleus organisasi, yang menempati posisi strategis dan peran dominan dalam membawa Kantor Pengolahan Data Telematika mencapai tujuannya. Tujuan Kantor Pengolahan Data Telematika hanya akan terwujud apabila didukung oleh Aparatur yang handal dan profesional. Demikian penting dan strategisnya peran pegawai/aparatur ini, menuntut diselenggarakannya manajemen sumber daya manusia secara baik, tepat dan terarah, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan dan efektifitas Kantor Pengolahan Data Telematika. Tanpa itu semua pegawai justru dapat menjadi ancaman yang 12
serius bagi Kantor Pengolahan Data Telematika, karena bisa menjadi sumber penyebab terjadinya pemborosan dan inefesiensi. Perlengkapan kantor berupa sarana dan prasarana yang memadai secara kualitas maupun kuantitas, diperlukan sebagai unsur pendukung bagi kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kantor Pengolahan Data Telematika, sarana dan prasarana tersebut meliputi bangunan gedung kantor, mebeleur, alat komunikasi, alat transportasi, komputer dan lain-lain. 13
BAB III GAMBARAN UMUM A. Kondisi Umum Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat mampu melahirkan suatu revolusi teknologi baru. Dianggap sebagai suatu revolusi karena merupakan suatu teknologi serba-guna (general purpose technology) yang berpengaruh terhadap teknologi-teknologi lain serta menyebabkan perubahan tatanan yang cukup mendasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Teknologi informasi merupakan suatu perpaduan sejumlah teknologi, telah memungkinkan terjadinya internetworking yang menyebabkan faktor jarak dan waktu menjadi kurang berarti. Informasi dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain dengan kecepatan cahaya dan dapat dimanfaatkan untuk konsolidasi, koordinasi, dan kolaborasi yang mampu menghasilkan tindakan-tindakan dengan pertimbangan keuntungan skala global. Melalui internetworking tersebut dapat disebarkan informasi dalam jumlah besar secara gencar untuk membentuk opini publik secara global terhadap suatu tindakan yang telah, sedang dan akan dilakukan untuk menghasilkan manfaat yang sepenuhnya dikendalikan oleh penyebar informasi. Teknologi informasi telah membawa dunia menuju ke era informasi, di mana informasi merupakan salah satu sumber daya paling penting sehingga harus dikelola dengan baik untuk tujuan-tujuan tertentu yang menguntungkan pelakunya. Dengan kecepatan pengumpulan dan penyebarannya yang sangat tinggi, informasi sangat mungkin difungsikan sebagai suatu senjata strategis dalam memenangkan persaingan global. Informasi mampu berada di garda depan dalam pertempuran kompetisi, mendahului aset-aset yang lain. Informasi yang dikumpulkan dan dikelola dengan baik akan menghasilkan pengetahuan yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan darimana informasi tersebut dikumpulkan. Melalui pemanfaatan teknologi informasi, pengetahuan ini dapat dipergunakan untuk memberikan nilai tambah kepada produk. Informasi yang dikelola dan dikomunikasikan dengan baik akan dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi yang melakukannya. Sejalan dengan perkembangan teknologinya, peran komunikasi publik menjadi semakin dominan dalam usaha mencerdaskan dan memberdayakan masyarakat, membentuk opini publik, dan menjalankan fungsi-fungsi demokrasi dalam pemerintahan. Kegiatan komunikasi massa yang dilakukan untuk penyebaran informasi melalui segala macam media dengan memanfaatkan teknologi informasi seoptimal mungkin akan menjalin keterhubungan antar elemen masyarakat. Keterhubungan ini bukan hanya pada tingkatan teknikal saja, yang terbentuk dari 14
elemen pengirim, penerima dan kandungan informasi yang dikomunikasikan, tetapi lebih kepada komunikasi pada tingkatan semantik dan perilaku. Komunikasi massa memiliki peran strategis sebagai komplemen dari teknologi informasi yang banyak berperan pada tingkatan teknis. Dengan demikian teknologi informasi dan komunikasi menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam usaha mengelola informasi untuk mewujudkan masyarakat berbasis pengetahuan sebagai syarat untuk memenangkan persaingan global. Dalam memenangkan persaingan yang makin mengglobal, pengelolaan komunikasi dan informatika sebagai pengetahuan (knowledge) secara tepat, akan mampu mendukung perwujudan kapabilitas nasional yang ditunjukkan oleh tumbuh dan berkembangnya industri penunjang bidang komunikasi dan informatika yang ditopang oleh kemampuan menghasilkan dan menggunakan produk lokal yang berdasar atas potensi sumber daya alam, sumber daya kultural dan capaian ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan oleh putra daerah. Penciptaan produkproduk, baik berupa perangkat, jasa, ataupun konten yang berkualitas dengan didukung oleh iklim industri yang sehat dan kemampuan promosi serta pemasaran yang tepat, dapat menghasilkan suatu sistem ekonomi pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan keunggulan ekonomi lokal untuk memasuki pasar dunia di bidang komunikasi dan informatika. Dalam tataran ini berfungsi sebagai eksekutor dan juga regulator yang mendorong penyelenggara untuk menggunakan produk lokal. Berbagai potensi keunggulan lokal seperti : keindahan alam, iklim, sumber daya hayati baik pertanian, perkebunan, perikanan dan kehutanan, sumber daya mineral dan pertambangan, dan penduduk Indonesia yang beragam etnik, budaya, agama dan bahasa, bila dikemas sebagai suatu produk informasi yang tepat akan menjadi sumber kegiatan ekonomi yang tiada batasnya dan memiliki daya saing tinggi. Keunggulan khas daerah tersebut, perlu digali dan dikembangkan menjadi semacam Information Database, yang dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin bagi pertumbuhan sektor-sektor yang lain dan pada akhirnya dapat memajukan kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana informasi yang merupakan hasil olahan data dari berbagai sumber dapat menjadi modal dasar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengetahuan masyarakat dari berbagai sektor tersebut bila dikembangkan secara sistematis dan terus-menerus dapat menghasilkan suatu backbone ilmu pengetahuan dan teknologi, yang merupakan modal dasar bagi pembentukan masyarakat berbasis ilmu pengetahuan, atau dikenal sebagai Knowledge Base Society. Seluruh capaian/produk budaya masyarakat baik yang berupa produkproduk ilmu pengetahuan dan teknologi, produk-produk pengembangan budaya tradisional dan keunggulan lokal, produk-produk hasil pengembangan sumber daya alam merupakan suatu bagian dari kekayaan ilmu pengetahuan. Suatu upaya untuk 15
mendorong masyarakat bantul menjadi suatu masyarakat berbasis ilmu pengetahuan tersebut dapat mensejajarkan bantul menjadi bagian dari bangsa Indonesia yang telah maju, dengan kapabilitas nasional untuk secara setara saling bertukar ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Pentingnya informasi bagi setiap warga masyarakat telah dipahami oleh negara sebagai suatu hak yang harus diberikan kepada masyarakat sebagaimana telah diamanatkan dalam UUD 1945. Oleh sebab itu, maka infrastruktur komunikasi dan informatika mutlak harus dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Bantul, sebagai infrastruktur dasar bagi masyarakat untuk dapat mengikuti perkembangan. Di masa depan, informasi tidak lagi menjadi domain Pemerintahan Daerah, tetapi juga merupakan domain publik yang dapat diikuti oleh setiap anggota masyarakat. Pemberian hak untuk ikut berperan serta dalam pencarian, pengolahan dan penyebaran informasi perlu diimbangi dengan rasa tanggung jawab sebagai bagian dari anggota masyarakat suatu negara yang berdaulat. Sehingga dapat tercipta suatu iklim distribusi informasi yang sehat dan mampu mendorong terciptanya masyarakat informasi yang sejahtera dan memiliki daya saing yang tinggi. Hak Rencana Strategi Pemerintah Kabupaten Bantul 2011-2015, Seluruh masyarakat, pelaku bisnis dan seluruh pemangku kepentingan untuk memperoleh informasi yang sama dan mewujudkan kebersamaan nasib, dan dorongan untuk mewujudkan hak untuk berperan serta dalam memajukan masyarakatnya secara keseluruhan. Dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pembangunan daerah dan menjalankan fungsi pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten Bantul sangat membutuhkan teknologi informasi sebagai salah satu sarana yang sangat vital. Pemerintah Kabupaten Bantul berusaha meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dengan sebaik mungkin dengan pelayanan prima antara lain melalui media internet dan kemudahan memperoleh perijinan. Disini peran Kantor Pengolahan Data Telematika ( KPDT ) sebagai Lembaga Teknis Daerah sangat penting, Upaya mengkoordinasikan penyiapan data dan informasi bagi pimpinan daerah dan masyarakat sudah mulai dirintis dan berhasil, terbukti mendapatkan beberapa kali penghargaaan baik dari Pemerintah pusat maupun lembaga swasta dalam penerapan e-government di Kabupaten Bantul. Untuk itu diperlukan keterpaduan serta dukungan dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam penyiapan serta pengelolaan data dan informasi sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan, penyusunan kebijakan dan pengendalian penyelenggaraan serta pelayanan kepada masyarakat. 16
Pembangunan Sistem Informasi dan Komunikasi Pemerintahan Kabupaten Bantul difokuskan untuk : 1) Menciptakan efektifitas dan efisiensi dalam penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan transparan; 2) Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berwawasan ilmu pengetahuan dan memiliki daya saing. 3) Mengembangkan infrastruktur jaringan dan sarana informasi dan komunikasi yang berkualitas. B. Capaian Program Dan Kegiatan Kantor Pengolahan Data Telematika Kabupaten Bantul Terkait dengan agenda pemanfaatan dan pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sepanjang tahun 2006-2010 telah dilakukan : 1) Penyediaan Regulasi yang mengatur pengembangan, pemanfaatan dan pengolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi berupa : a. Surat Edaran Bupati pemanfaatan dan penggunaan Software legal atau penggunaan Open Source Software (OSS); b. Instruksi Bupati untuk penggunaan e-mail Resmi Dinas Pemerintahan Kabupaten Bantul c. Peraturan Bupati Standart Operasional dan Prosedur Pengembangan dan Pengelolaan teknologi Informasi dan Komunikasi 2) Penyediaan infrastruktur jaringan internet dan intranet antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan seluruh kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul; 3) Penyediaan Layanan Internet Masyarakat di Pusat Informasi, Teknologi dan Bisnis (PIBT) berlokasi di Pasar Seni Gabusan (PSG) yang bertujuan untuk memudahkan dan mendekatkan masyarakat pada perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi. 4) Penyediaan 3 buah Telecenter di Desa Pusat Industri dan Kerajinan yaitu Desa Santan pada Kerajinan Tempurung (Cumplung Aji), Museum Budaya di Desa Kebun Agung dan Tani serta Desa Tembi yaitu pusat Kerajinan kayu dan bambu. 5) Pembangunan Warehouse Data dan penyediaan Hosting sebagai layanan ruang data, akses data dan sekaligus pusat penyimpanan data. 6) Pembangunan Aplikasi Sistem Informasi berbasis Teknologi a. www.bantulkab.go.id sebagai ruang informasi pemerintahan b. www.bantulbiz.com sebagai ruang informasi bisnis dan perdagangan c. www.bantulcraft.com sebagai ruang informasi industri dan kerajinan 17
d. warintek.bantulkab.go.id sebagai warung informasi berbagai teknologi. e. Perijinan.bantulkab.go.id sebagai ruang informasi layanan perijinan secara online f. Invesda.bantulkab.go.id sebagai ruang informasi investasi dan Pembangunan g. Subdomain bantulkab.go.id yang terdiri dari seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bantul. h. PUPNS.bantulkab.go.id yaitu sistem pengolahan data PNS secara online i. CPNS.bantulkab.go.id yaitu fasilitas sistem layanan pendaftaran secara online j. Kewilayahan.bantulkab.go.id sebagai ruang informasi RDTRK dan layanan Perencanaan Pembangunan (Advice Planing) k. SIM Monografi yaitu ruang data dan informasi monografi kecamatan l. SIM Keuangan, SIM Barang Daerah, SIM Layanan Reklame, SIM Layanan BPHTB, SIM Pengolahan data PBB m. e-health (SIM Kesehatan) n. SIM Layanan RSUD o. SIM Layanan KTP dan KK p. SIM Penanggulangan Kemiskinan q. SIM Uji kendaraan bermotor 7) Peningkatan Sarana Komputer (Hardware) dan pendukungnya a. Sarana pendukung jaringan yaitu pengadaan jaringan Fiber Optic di komplek parasamya b. Sarana warehouse data yaitu pengadaan Server, Rak Server dan perlengkapannya c. Sarana peningkatan kemampuan SDM yaitu pengadaan komputer untuk pelatihan d. Sarana Kerja yaitu pengadaan notebook dan komputer. e. Sarana pengembangan aplikasi yaitu pembelian sotfware legal diantanya Window Server 2000, 2008 dan MS SQL 8) Peningkatan Sumber Daya Manusia berupa pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis a. Bimbingan Teknis Administrasi Perkantoran berbasis Komputer a. Bimbingan Teknis jaringan komputer b. Bimbingan Teknis perakitan dan trouble shooting perangkat keras komputer c. Bimbingan Teknis trouble shooting dan pemanfaatan perangkat lunak d. Bimbingan Teknis pengolahan database e. Bimbingan Teknis Pengembangan dan rekayasa aplikasi sistem 18
C. Permasalahan, Kekuataan, Kelemahan, Peluang, Tantangan dan alternatif strategi 1. Permasalahan Permasalahan yang paling mendasar untuk Kabupaten Bantul diantaranya : a. Kesenjangan Digital Masayarakat Bantul memiliki situasi geografis dan populasi penduduk yang heterogen baik dari segi sosial ekonomi, politik, budaya maupun agama, sehingga menyebabkan terjadinya kesenjangan dalam berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah kesenjangan digital dapat dimamati melalui : 1) Kesenjangan antara mereka yang dapat mengakses dunia digital dan teknologi informasi dengan mereka yang terbatas aksesnya atau tidak memiliki akses sama sekali ; 2) Kesenjangan atau kesenjangan antara mereka yang mendapat keuntungan dari teknologi dan mereka yang tidak mendapatkannya. b. Infrastruktur Akses Informasi Lemah Keberadaan Infrastruktur jaringan akses informasi yang masih terbatas pada jaringan antar SKPD dan Kecamatan menunjukkan lemahnya fasilitas layanan informasi kepada seluruh lapisan masyarakat. Selain itu adalah belum optimalnya tingkat pemanfaatan informasi yang di antaranya terlihat dari masih terbatasnya penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kegiatan perekonomian yang menghasilkan real economic value dan meningkatnya penyalahgunaan (misuse dan abuse) penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi. c. Pembangunan Sarana dan Prasarana Sistem Informasi dan Komunikasi belum optimal Menurut International Telecommunication Union (ITU) pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi berindikasi tidak hanya kesiapan infrastruktur (akses terhadap informasi), tetapi juga dipengaruhi juga seberapa prosentase upaya peningkatan sarana dan prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi serta seberapa besar tingkat kepedulian dan melek terhadap perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi atas sumber daya manusianya. Kondisi tersebut menuntut dilakukannya usaha peningkatan kualitas dan kuantitas serta kemampuan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi yang makin meningkat dan terjangkau oleh masyarakat selaku pengguna Teknologi Informasi dan Komunikasi. Dengan upaya tersebut akan mampu meningkatkan kapasitas SDM dalam memanfaatkan jasa 19