Tata Cara Shalat Gerhana dan Ketentuannya

dokumen-dokumen yang mirip
UNTUK KALANGAN SENDIRI

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Syarah Istighfar dan Taubat

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Mam MAKALAH ISLAM. Tuntunan Islam tentang Gerhana

BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Hukum Mandi Hari Jum'at


Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

SET KEDUA. Jawab semua soalan. Baca dialog, kemudian jawab soalan-soalan

Menyikapi Fenomena Gerhana. Oleh: Muhsin Hariyanto

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

KHUTBAH JUM AT. Masjid Tempat Suci, Peliharalah Kebersihannya. Khutbah 11

MASBUQ DALAM SHALAT GERHANA

Satu kambing untuk satu orang, satu sapi/unta untuk tujuh orang dalam berkurban

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Bacaan Tahlil Lengkap

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Tata Cara Shalat Malam

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

ISLAM IS THE BEST CHOICE

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

KHUTBAH JUM AT. Kebersihan Jalan Menuju Surga. Khutbah 5

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Keutamaan Amal Shaleh Pada Sepuluh Hari di Awal Bulan Dzulhijjah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KHUTBAH GERHANA MATAHARI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

Keutamaan Puasa Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

QIYAMUL LAIL (Shalat Malam) Tatacara Pelaksanaan dan Hukum Seputarnya (bag 1)

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

FIQIH MUSLIMAH PRAKTIS

IBADAH UMROH. kapan saja di luar batas waktu haji (bulan-bulan haji).

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

NIKAH MUT AH. Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, setelah :

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

Seputar Mandi Jum'at

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

Saudara Udi el Shin, Malang, Jawa Timur. Pertanyaan :

SHALAT-SHALAT SUNNAH (Ustzh. Dian, S.Ag, M.Ag, Dosen STAI Bina Madani, Tangerang)

KANDUNGAN. 1. Zikir Selepas Solat Zikir di Waktu Pagi Zikir di Waktu Petang 25-38

Iman Kepada KITAB-KITAB

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

ع ل ي ك م ب س ن ت ي و س ن ة ال خ ل ف اء الر اش د د الر د دي ي

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

PENGERTIAN TENTANG PUASA

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

Petunjuk Rasulullah. Ber-KOKOK

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT

JABATAN PELAJARAN TERENGGANU SUMATIF 2 SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2013 PENDIDIKAN ISLAM

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

BILA HARI IED JATUH PAD HARI JUMAT

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

RECOVERY SPIRITUAL HARI JUM'AT

PAKET FIQIH RAMADHAN (SHALAT TARAWIH & WITIR)

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

Menjampi Air Termasuk Ruqyah Yang Syar'i

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

Hukum Poligami. Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Transkripsi:

Tata Cara Shalat Gerhana dan Ketentuannya A. Pengertian Shalat gerhana dalam bahasa arab sering disebut dengan istilah khusuf (الخسوف) dan juga kusuf ( sekaligus. Secara bahasa, kedua istilah itu sebenarnya punya makna yang sama. Shalat (الكسوف gerhana matahari dan gerhana bulan sama-sama disebut dengan kusuf dan juga khusuf sekaligus. Namun masyhur juga di kalangan ulama penggunaan istilah khusuf untuk gerhana bulan dan kusuf untuk gerhana matahari. [1] 1. Kusuf Kusuf adalah (كسوف) peristiwa dimana sinar matahari menghilang baik sebagian atau total pada siang hari karena terhalang oleh bulan yang melintas antara bumi dan matahari. 2. Khusuf Khusuf (خسوف) adalah peristiwa dimana cahaya bulan menghilang baik sebagian atau total pada malam hari karena terhalang oleh bayangan bumi karena posisi bulan yang berada di balik bumi dan matahari. B. Pensyariatan Shalat Gerhana Shalat gerhana adalah shalat sunnah muakkadah yang ditetapkan dalam syariat Islam sebagaimana para ulama telah menyepakatinya. 1. Dalil Al-Quran Dalilnya adalah firman Allah SWT : و إم من آ ا إت إه الل م هل والن ها ه ر وال ش م م ه س والم ق م ه ر ل ت م س هج هدوا إ لل ش م م إس ول لإلم ق م إر وا م س هج هدوا لإل إه ال إذ خل ق هه ن إإن ه كنته م م إإ ا هه ت معب ه هدو ن Dan dari sebagian tanda-tanda-nya adalah adanya malam dan siang serta adanya matahari dan bulan. Janganla kamu sujud kepada matahari atau bulan tetapi sujudlah kepada Allah Yang Menciptakan keduanya. (QS. Fushshilat : 37) Maksud dari perintah Allah SWT untuk bersujud kepada Yang Menciptakan matahari dan bulan adalah perintah untuk mengerjakan shalat gerhana matahari dan gerhana bulan.

2. Dalil As-Sunnah Selain itu juga Rasulullah SAW bersabda : إإ ن ال ش م م س والم ق م ر آ تا إن إم من آ ح تى نم جلإ ا إت الل إه ح دد ول لإ ح ا إت إه ف إإ ذا رأ م ته ه مو هه ما فا مد هعوا الل ه و ص ه لوا ل نمك إس فا إن لإ م م و إت أ Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebuah tanda dari tanda-tanda Allah SWT. Keduanya tidak menjadi gerhana disebabkan kematian seseorang atau kelahirannya. Bila kalian mendapati gerhana, maka lakukanlah shalat dan berdoalah hingga selesai fenomena itu. (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad) Selain itu juga ada hadits lainnya : : ل ما ك س ف إت ال ش م م ه س ع لى ع مه إد ر ه سول الل إه ه نو إد إإ ن ال صل ة جا إم ع ةة Ketika matahari mengalami gerhana di zaman Rasulullah SAW, orang-orang dipanggil shalat dengan lafaz : As-shalatu jamiah". (HR. Bukhari). Shalat gerhana disyariatkan kepada siapa saja, baik dalam keadaan muqim di negerinya atau dalam keadaan safar, baik untuk laki-laki atau untuk perempuan. Atau diperintahkan kepada orang-orang yang wajib melakukan shalat Jumat. Namun meski demikian, kedudukan shalat ini tidak sampai kepada derajat wajib, sebab dalam hadits lain disebutkan bahwa tidak ada kewajiban selain shalat 5 waktu semata. C. Hukum Shalat Gerhana Para ulama membedakan antara hukum shalat gerhana matahari dan gerhana bulan. 1. Gerhana Matahari Para ulama umumnya sepakat mengatakan bahwa shalat gerhana matahari hukumnya sunnah muakkadah, kecuali mazbah Al-Hanafiyah yang mengatakan hukumnya wajib. 1.a. Sunnah Muakkadah Jumhur ulama yaitu Mazhab Al-Malikiyah, As-Syafi'iyah dan Al-Malikiyah berketetapan bahwa hukum shalat gerhana matahari adalah sunnah muakkad. 1.b. Wajib Sedangkan Mazhab Al-Hanafiyah berpendapat bahwa shalat gerhana matahari hukumnya wajib. 2. Gerhana Bulan Sedangkan dalam hukum shalat gerhana bulan, pendapat para ulama terpecah menjadi tiga macam, antara yang mengatakan hukunya hasanah, mandubah dan sunnah muakkadah.

2.a. Hasanah Mazhab Al-Hanafiyah memandang bahwa shalat gerhana bulan hukumnya hasanah. 2.b. Mandubah Mazhab Al-Malikiyah berpendapat bahwa hukum shalat gerhana bulan adalah mandubah. 2.c. Sunnah Muakkadah Mazhab As-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah berpendapat bahwa hukum shalat gerhana bulan adalah sunnah muakkadah. D. Pelaksanaan Shalat Gerhana 1. Berjamaah Shalat gerhana matahari dan bulan dikerjakan dengan cara berjamaah, sebab dahulu Rasulullah SAW mengerjakannya dengan berjamaah di masjid. Shalat gerhana secara berjamaah dilandasi oleh hadits Aisyah radhiyallahu 'anha. 2. Tanpa Adzan dan Iqamat Shalat gerhana dilakukan tanpa didahului dengan azan atau iqamat. Yang disunnahkan hanyalah panggilan shalat dengan lafaz "As-Shalatu Jamiah". Dalilnya adalah hadits berikut : : ل ما ك س ف إت ال ش م م ه س ع لى ع مه إد ر ه سول الل إه ه نو إد إإ ن ال صل ة جا إم ع ةة Ketika matahari mengalami gerhana di zaman Rasulullah SAW, orang-orang dipanggil shalat dengan lafaz : As-shalatu jamiah". (HR. Bukhari). 3. Sirr dan Jahr Namun shalat ini boleh juga dilakukan dengan sirr (merendahkan suara) maupun dengan jahr (mengeraskannya). 4. Mandi Juga disunnahkan untuk mandi sunnah sebelum melakukan shalat gerhana, sebab shalat ini disunnahkan untuk dikerjakan dengan berjamaah 5. Khutbah Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum khutbah pada shalat gerhana. 5.a. Disyariatkan Khutbah Menurut pendapat As-Syafi'iyah, dalam shalat gerhana disyariatkan untuk disampaikan khutbah di dalamnya. Khutbahnya seperti layaknya khutbah Idul Fithri dan Idul Adha dan juga khutbah Jumat.

Dalilnya adalah hadits Aisyah ra berikut ini : : إإ ن ال ش م م س والم ق م ثم نى عل م إه ثه م قال ر س ف ح إم د الل ه وأ أ ن الن إب ل ما ف ر غ إم ن ال صل إة قا م و خ ط ب ال نا ح دد ول لإ ح ا إت إه ف إإ ذا رأ م ته م م ذلإ ك فا مد هعوا الل ه وك إب ه روا آ تا إن إم من آ ا إت الل إه ع ز و جل ل ه مخ س فا إن لإ م م و إت أ و ص ه لوا وت ص د هقوا Dari Aisyah ra berkata,"sesungguhnya ketika Nabi SAW selesai dari shalatnya, beliau berdiri dan berkhutbah di hadapan manusia dengan memuji Allah, kemudian bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebuah tanda dari tanda-tanda Allah SWT. Keduanya tidak menjadi gerhana disebabkan kematian seseorang atau kelahirannya. Bila kalian mendapati gerhana, maka lakukanlah shalat dan berdoalah. (HR. Bukhari Muslim) Dalam khutbah itu Rasulullah SAW menganjurkan untuk bertaubat dari dosa serta untuk mengerjakan kebajikan dengan bersedekah, doa dan istighfar (minta ampun). 5.b. Tidak Disyariatkan Khutbah Sedangkan Al-Malikiyah mengatakan bahwa dalam shalat ini disunnahkan untuk diberikan peringatan (al-wa'zh) kepada para jamaah yang hadir setelah shalat, namun bukan berbentuk khutbah formal di mimbar. Al-Hanafiyah dan Al-Hanabilah juga tidak mengatakan bahwa dalam shalat gerhana ada khutbah, sebab pembicaraan Nabi SAW setelah shalat dianggap oleh mereka sekedar memberikan penjelasan tentang hal itu. ف إإ ذا رأ م ته م م ذلإ ك فا مد هعوا الل ه وك إب ه روا و ص ه لوا وت ص د هقوا Dasar pendapat mereka adalah sabda Nabi SAW : Bila kalian mendapati gerhana, maka lakukanlah shalat dan berdoalah. (HR. Bukhari Muslim) Dalam hadits ini Nabi SAW tidak memerintahkan untuk disampaikannya khutbah secara khusus. Perintah beliau hanya untuk shalat saja tanpa menyebut khutbah. 6. Banyak Berdoa, Dzikir, Takbir dan Sedekah Disunnahkan apabila datang gerhana untuk memperbanyak doa, dzikir, takbir dan sedekah, selain shalat gerhana itu sendiri. ف إإ ذا رأ م ته م م ذلإ ك فا مد هعوا الل ه وك إب ه روا و ص ه لوا وت ص د هقوا Apabila kamu menyaksikannya maka berdoalah kepada Allah, bertakbir, shalat dan bersedekah. (HR. Bukhari dan Muslim) E. Tata Cara Teknis Shalat Gerhana Ada pun bagaimana bentuk teknis dari shalat gerhana, para ulama menerangkan berdasarkan nashnash syar'i sebagai berikut :

1. Dua Rakaat Shalat gerhana dilakukan sebanyak 2 rakaat. Masing-masing rakaat dilakukan dengan 2 kali berdiri, 2 kali membaca qiraah surat Al-Quran, 2 ruku' dan 2 sujud. Dalil yang melandasi hal tersebut adalah : Dari Abdullah bin Amru berkata,"tatkala terjadi gerhana matahari pada masa Nabi SAW, orangorang diserukan untuk shalat "As-shalatu jamiah". Nabi melakukan 2 ruku' dalam satu rakaat kemudian berdiri dan kembali melakukan 2 ruku' untuk rakaat yang kedua. Kemudian matahari kembali nampak. Aisyah ra berkata,"belum pernah aku sujud dan ruku' yang lebih panjang dari ini. (HR. Bukhari dan Muslim) 2. Bacaan Al-Quran Shalat gerhana termasuk jenis shalat sunnah yang panjang dan lama durasinya. Di dalam hadits shahih disebutkan tentang betapa lama dan panjang shalat yang dilakukan oleh Rasulullah SAW itu : ه هه عنم هه ما إه لى ال ر ه سول س م ع هه اب م هن ع با دس - ر إض الل - قال : ك س ف إت ال ش م م ه س ع لى ع مه إد ر ه سول الل ف ص وال نا ول ثه م رك ع ف قا م إق ا ل ما ط إولل ن مح ل وا إم من ه سو ر إة المب ق ر إة ثه م رك ع ه ر ه كو لعا ط إولل ثه م قا م إق ا ل ما ط إولل و هه و هدو ن الم إق ا إم الم ول ه ر ه كو لعا ط إولل و هه و هدو ن ال هر ه كو إع الم Dari Ibnu Abbas radhiyallahuanhu, dia berkata bahwa telah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah SAW. Maka Rasulullah SAW melakukan shalat bersama-sama dengan orang banyak. Beliau berdiri cukup lama sekira panjang surat Al-Baqarah, kemudian beliau SAW ruku' cukup lama, kemudian bangun cukup lama, namun tidak selama berdirinya yang pertama. Kemudian beliau ruku' lagi dengan cukup lama tetapi tidak selama ruku' yang pertama. (HR. Bukhari dan Muslim) Lebih utama bila pada rakaat pertama pada berdiri yang pertama setelah Al-Fatihah dibaca surat seperti Al-Baqarah dalam panjangnya. Sedangkan berdiri yang kedua masih pada rakaat pertama dibaca surat dengan kadar sekitar 200-an ayat, seperti Ali Imran. Sedangkan pada rakaat kedua pada berdiri yang pertama dibaca surat yang panjangnya sekitar 250- an ayat, seperti An-Nisa. Dan pada berdiri yang kedua dianjurkan membaca ayat yang panjangnya sekitar 150-an ayat seperti Al-Maidah. 3. Memperlama Ruku' dan Sujud Disunnahkan untuk memanjangkan ruku' dan sujud dengan bertasbih kepada Allah SWT, baik pada 2 ruku' dan sujud rakaat pertama maupun pada 2 ruku' dan sujud pada rakaat kedua. Yang dimaksud dengan panjang disini memang sangat panjang, sebab bila dikadarkan dengan ukuran bacaan ayat Al-Quran, bisa dibandingkan dengan membaca 100, 80, 70 dan 50 ayat surat Al- Baqarah. Panjang ruku' dan sujud pertama pada rakaat pertama seputar 100 ayat surat Al-Baqarah, pada ruku'

ه dan sujud kedua dari rakaat pertama seputar 80 ayat surat Al-Baqarah. Dan seputar 70 ayat untuk rukuk dan sujud pertama dari rakaat kedua. Dan sujud dan rukuk terakhir sekadar 50 ayat. Dalilnya adalah hadits shahih yang keshahihannya telah disepakati oleh para ulama hadits. ه إه ف ص لى ال ر ه سول س م ع هه ف قا م إق ا ل ما ط إولل ن مح ل وا إم من ه سو ر إة المب ق ر إة وال نا ك س ف إت ال ش م م ه س ع لى ع مه إد ر ه سول الل ول ول ثه م رك ع ه ر ه كو لعا ط إولل و هه و هدو ن ال هر ه كو إع الم ث م رك ع ه ر ه كو لعا ط إولل ثه م قا م إق ا ل ما ط إولل و هه و هدو ن الم إق ا إم الم Dari Ibnu Abbas ra berkata,"terjadi gerhana matahari dan Rasulullah SAW melakukan shalat gerhana. Beliau beridri sangat panjang sekira membaca surat Al-Baqarah. Kemudian beliau ruku' sangat panjang lalu berdiri lagi dengan sangat panjang namun sedikit lebih pendek dari yang pertama. Lalu ruku' lagi tapi sedikit lebih pendek dari ruku' yang pertama. Kemudian beliau sujud. Lalu beliau berdiri lagi dengan sangat panjang namun sidikit lebih pendek dari yang pertama, kemudian ruku' panjang namun sedikit lebih pendek dari sebelumnya.(hr. Bukhari dan Muslim). Wallahu a'lam bishshawab Ahmad Sarwat, Lc., MA [1] Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu oleh Dr. Wahbah Az-Zuhaili jilid 2 hal. 1421 Rumah Fiqih Indonesia Ditata ulang oleh Habib bin Hilal www.al-habib.info Mewarnai dengan Islam