Jurnal FASILKOM Vol.1 No.1, 1 Maret 2003 PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG TELAH DITERAPKAN DALAM PROSES PENGAJARAN DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER

Pemanfaatan Program Computer Assisted Instruction (CAI) dalam Program Pembelajaran Berbasis Internet. Oleh: Ali Muhtadi *)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Pengenalan Multimedia

BAB II ANALISIS MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012.

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih cepat dan murah tentunya menuntut para pemberi informasi untuk memiliki

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GURU SEKOLAH MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PEMBUATAN SUMBER BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS WEB

SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION APLIKASI INTERNET ISI. Aplikasi Internet Modul 2. Team Training SMK TI 27

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce

BAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis, teknologi dan gaya hidup manusia saat ini. Teknologi-teknologi baru di bidang

PEMANFAATAN APLIKASI STATPLANETS UNTUK MENUNJANG KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN VISUALISASI DATA STATISTIK BERBASIS SPASIAL

Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan, untuk mendukung berbagai aktifitas sosialisasi di kehidupan para remaja

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring perkembangan hardware dan software komputer. Saat ini, multimedia

Progam Kemitraan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sumber kemajuan bangsa yang sangat

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PENDIDIKAN GURU KEJURUAN

Komputer Dalam Konteks

Internet Sebagai Media Sumber Belajar Matematika: Kenapa Tidak???

JAUH PA D A P E R G U R UAN

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan

Melakukan instalasi perangkat jaringan LAN( Lokal Area Network)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada masa sekarang ini, penggunaan komputer atau yang disebut

PEMBELAJARAN BERBASIS WEB SEBAGAI METODA KOMPLEMEN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN*

EFEKTIVITAS UNTUK PEMASARAN

Variasi Proses Pembelajaran melalui Penerapan E-learning

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang sangat efektif bagi umat manusia di dunia. Pengguna internet dapat melakukan

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA. Sunaryo Soenarto Teknik Elektro - UNY

Oleh: Nila Kusuma Windrati

Modul ke: Aplikasi Komputer. Pengantar Internet. Fakultas Teknik. Dian Anubhakti, M.Kom. Program Studi Teknik Arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II Tinjauan Pustaka. 2.1 Konsep Dasar Media Menurut Sanaky dalam islakhudin (2012:14 ), Media adalah alat yang

Manfaat Internet Bagi Dunia Bisnis

Penggunaan e-learning sebagai Pendukung Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SMAK St. Stanislaus Surabaya

PEMANFAATAN KOMPUTER DALAM BIDANG PENDIDIKAN DAN DUNIA KERJA

Analisis Kebijakan Regulasi Indonesia untuk Penyelenggaraan IMS

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia, kemajuan tersebut menuntut guru untuk lebih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

E-EDUCATION. 6. Komputer dan Pendidikan PTSI C

BAB II PROSES BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi,

Southeast Asian Education Network (SEA EduNet), solusi Pendidikan Jarak Jauh berbasis teknologi Multicast

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication.

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebarannya, dan lebih lama penyimpanannya. Cukup banyak definisi dari istilah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi terutama internet merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. makin pesat. Informasi yang beberapa tahun lalu disampaikan melalui cara da waktu

Pengenalan Internet. Arrummaisha A

BAB I PENDAHULUAN. sangat terasa perubahan akibat pengaruh globalisasi tersebut. Dalam era

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bahan ajar inovatif dan interaktif dibutuhkan oleh siswa dan guru agar

Internet, Intranet, Ekstranet

BAB I PENDAHULUAN. mendukung hal tersebut tidak akan bekerja secara optimal, jika tidak ditunjang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN

MAKALAH. Pemanfaatan jaringan teknologi informasi untuk dunia pendidikan. DISUSUN OLEH : : Drs. T A W I N

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perlunya penerapan strategi pelayanan perusahaan yang tepat. Perkembangan dunia yang

PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI MEDIA DALAM DUNIA BISNIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DI BUAT OLEH : Nama : Febrianto NIM : Prodi : Teknik Informatika Kelas : Reguler pagi/ 21

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

BAB III INTERNET LABORATORIUM MANAJEMEN MENENGAH 30

BAB I PENDAHULUAN. wawasan. Di sini jugalah tempat kita membina bangsa kita. Tanggung jawab

VIRTUAL ELEARNING CLASSROOM UNTUK SEKOLAH DASAR BERBASIS MULTIMEDIA

Pemanfaatan E-Learning sebagai Media Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa

2. Protokol. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB. Dwi Hastuti Puspitasari., Skom, MMSi TEKNOLOGI KOMUNIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. cara - cara untuk bisa berkomunikasi dengan mudah. Alat dan cara - cara tersebut

E-Business Dan Pendukungnya

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa komputer lainnya (Wikana dkk, 2007). Perkembangan tersebut

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PEMBUATAN FILM ANIMASI BERBASIS MACROMEDIA FLASH UNTUK PROMOSI OBJEK WISATA DI KOTA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. ada waktu dan tempat. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. berjuta-juta orang yang tersebar di segala penjuru dunia. Internet membantu

Web Internet Intranet Ekstranet. Materi Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan bagian dari sains yang menekankan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang penting. Telepon menjadi sebuah sarana bagi para pengusaha,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Setiap orang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

APLIKASI INTERNET UNTUK BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, penggunaan

Transkripsi:

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG TELAH DITERAPKAN DALAM PROSES PENGAJARAN DI INDONESIA ABSTRAK Arief Kusuma AP arief.kusuma@indonusa.ac.id Teknologi Informasi adalah merupakan suatu istilah yang menunjukkan berbagai macam hal dan kemampuan yang digunakan dalam pembentukan, penyimpanan, dan penyebaran informasi, selain itu Teknologi Informasi mencakup: komputer, jaringan komunikasi, konsumen elektronik, know-how. Di dalam era globalisasi tampaknya teknologi informasi selayaknya memperoleh tempat guna mendukung proses belajar mengajar yang ada di Indonesia, yang tentunya harus didukung infrastruktur yang ada guna mendukung pemanfaatan teknologi informasi, pengembangan materi pengajaran dan strategi yang akan diterapkan. Kata Kunci: Teknologi Informasi, Tantangan dunia pendidikan, Penerapan Teknologi Informasi pemanfaatan teknologi informasi untuk pendidikan dan pendekatan untuk pengembangan materi ajar dan strategi penerapannya. PENDAHULUAN Tulisan singkat ini akan membahas mengenai pemanfaatan teknologi informasi yang telah diterapkan di Indonesia untuk tujuan pengajaran. Judul artikel ini sengaja ditekankan pada teknologi informasi yang telah diterapkan, karena dengan memanfaatkan teknologi yang telah diterapkan, pemikiran yang akan dikemukakan dalam artikel ini tidak lagi menuntut pengembangan infrastruktur pendukungnya. Dengan kata lain pengembangan infra struktur untuk mendukung telah dikembangkan oleh pihak lain. Sehingga, biaya untuk merealisasikan gagasan yang dikemukakan di sini bisa lebih murah karena hanya memikirkan bagaimana mengembangkan program saja. Untuk bisa membahas penerapannya dalam proses pengajaran, yang perlu diuraikan pertama adalah makna dari teknologi informasi itu sendiri. Pembahasan selanjutnya akan meliputi tantangan dunia pendidikan, penerapan teknologi informasi di Indonesia, peluang 30 PEMBAHASAN Teknologi Informasi Secara sederhana teknologi informasi dapat dikatakan sebagai ilmu yang diperlukan untuk mengelola informasi agar informasi tersebut dapat dicari dengan mudah dan akurat. Isi dari ilmu tersebut dapat berupa teknik-teknik dan prosedur untuk menyimpan informasi secara efisien dan efektif. Informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah terolah. Informasi ini dapat berupa ramalan cuaca, surat, berita, publikasi hasil penelitian dan pengembangan atau program pendidikan atau latihan, misalnya teknik mengelas, cara memasak, pelajaran musik atau pelajaran lain. Informasi tersebut dapat disimpan dalam bentuk tulisan, suara, gambar mati ataupun gambar hidup. Sehingga informasi akhirnya dapat berupa ilmu dan pengetahuan itu sendiri.

Bila informasi tersebut volumenya kecil, tentunya tidak diperlukan teknikteknik atau prosedur yang rumit untuk menyimpannya. Namun bila informasi tersebut dalam volume yang besar, diperlukan teknik dan prosedure tertentu untuk menyimpannya agar mudah mencari informasi yang tersimpan. Komputer mempunyai kapasitas untuk menyimpan informasi dalam volume besar. Pada mulanya, komputer hanya mampu menyimpan teks dan grafik sederhana saja. Namun dewasa ini, komputer telah mampu menyimpan informasi dalam berbagai bentuk, misalnya dalam bentuk suara, gambar mati, gambar hidup, bahkan gabungan gambar hidup dan suara dalam bentuk film. Namun ada juga informasi yang belum mampu disimpan oleh komputer, yaitu antara lain informasi mengenai bau, dan rasa. Bayangkan bila informasi seperti bau dan rasa ini dapat disimpan dalam komputer, maka pada program latihan memasak nasi goreng yang ditayangkan lewat televisi atau sebagai paket program komputer, selain suara dan proses pemasakannya yang bisa disaksikan, bau dan rasanya pun dapat kita rasakan. Dalam suatu institusi, ada informasi yang perlu dikomunikasikan dari satu bagian ke bagian yang lain. Cara yang paling sederhana untuk mengkomunikasikan informasi adalah dengan memindahkan informasi tersebut ke tempat lain. Namun bila ada jarak antara pengirim dan penerima informasi, maka proses penyampaian itu akan bermasalah. Dalam situasi dimana jumlah pihak yang memerlukan informasi itu banyak dan informasi yang diperlukan bervariasi, proses penyampaian informasi tersebut menjadi lebih rumit. Kehadiran kombinasi teknologi komputer, teknologi informasi dan teknologi komunikasi/telekomunikasi sangat mempermudah penyampaian informasi dalam bentuk yang telah diidentifikasi di atas. Tantangan Dunia Pendidikan Pembukaan program-program Pendidikan Guru Tertulis pada tahun 1955, SMP Terbuka tahun 1979, Universitas Terbuka tahun 1984, Program Belajar Paket A dan Paket B, perkembangan program pendidikan dan latihan jarak jauh di berbagai departemen (IDLN, 1993, 1996), dan usaha untuk menuntaskan program Wajib Belajar 9 Tahun dengan memakai sistem pendidikan jarak jauh (Menko Kesra, 1996), adalah sekumpulan fakta bahwa sistem pendidikan konvensional (tatap muka) tak mampu memenuhi kebutuhan pendidikan hampir di semua jenis dan jenjang. Dari deretan pembukaan program pendidikan terbuka/jarak jauh di atas, hanya program pendidikan terbuka untuk jenjang SLTA saja yang belum ada. Hal ini tidak berarti bahwa kebutuhan belajar pada jenjang itu telah terpenuhi dengan sistem konvensional. Data yang ada di Depdikbud (1996) menunjukkan bahwa baru sejumlah kurang lebih empat setengah juta dari dua belas juta lebih (36%) anak usia antara 16 sampai dengan 18 tahun yang sekolah di sekolah lanjutan tingkat atas. Beberapa kendala dalam mengembangkan daya tampung institusi pendidikan/ latihan antara lain: terbatasnya dana untuk menambah lahan, bangunan dan gaji tenaga pengajar dan terbatasnya sumber daya manusia yang akan menjadi pengajar pada institusi yang akan di bangun. Kendala lain berasal dari pihak yang akan mengikuti program pendidikan itu sendiri. Karena sebagian besar dari mereka telah bekerja, mempunyai keluarga dan belum tentu tempat tinggalnya dekat dengan institusi yang menawarkan program yang mereka inginkan. Keadaan 31

ini tidak spesifik hanya terjadi di Indonesia, namun terjadi banyak negara yang telah menerapkan sistem pendidikan jarak jauh/terbuka (SEAMEO- INNOTECH, 1995). Sebagai konsekuensi dari keadaan yang digambarkan dari fakta-fakta yang telah diungkap di atas jelas bahwa sistem pendidikan/pengajaran lain perlu dikembangkan. Salah satu sistem yang dapat dipakai adalah sistem yang telah diterapkan di Indonesia, yaitu sistem pendidikan terbuka atau jarak jauh. Sistem pendidikan terbuka yang diterapkan dewasa ini masih belum memanfaatkan teknologi yang telah diterapkan di Indonesia secara optimal khususnya teknologi informasi dan telekomuikasi. Penerapan Teknologi Informasi di Indonesia Komputer telah mulai menjadi suatu hal yang biasa di Indonesia. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap kantor kabupaten telah terdapat komputer. Bahkan pada daerah-daerah tertentu komputer telah dipakai sampai pada taraf kecamatan atau bahkan sampai kalurahan. Demikian pula halnya dengan keluarga. Jumlah keluarga yang mempunyai komputer menunjukkan peningkatan sebagai hasil kemajuan dari pembangunan ekonomi. Ini berarti bahwa jumlah masyarakat yang mempunyai akses terhadap komputer meningkat dari waktu ke waktu. Lebih jauh ini berarti bahwa program pendidikan berbasis komputer dapat dikembangkan untuk kelompok ini. Teknologi lain yang telah diterapkan di Indonesia yaitu jaringan komputer Internet. Jaringan Internet adalah jaringan komputer yang mampu menghubungkan komputer di seluruh dunia sehingga informasi, berbagai jenis dan dalam berbagai bentuk seperti yang telah dijelaskan di atas dapat dipakai secara bersama-sama. Telah banyak perusahaan swasta yang menyediakan jasa sambungan ke jaringan Internet, misalnya IndoInternet, Radnet, D-Net, Idola, (Yahoo, 1996). Perusahaan ini juga telah mempunyai cabang di kota-kota selain Jakarta. Selain itu Divisi Teknologi dan Sistem Informasi dari PT Pos Indonesia juga telah menjadi salah satu penyedia jasa sambungan ke Internet (Wasantara-Net) dan telah membuka cabang di setiap ibukota propinsi (Wasantara-Net, 1996). Perbedaan antara PT Pos Indonesia dari penyedia jasa Internet yang lain adalah PT Pos Indonesia membuka layanan Warung Pos Elektronik (Warpostron) yaitu penyewaan komputer yang tersambung ke jaringan Internet dan kotak pos elektronik. Dengan Warpostron (semacam Wartel), anggota masyarakat yang tidak mempuyai komputer, modem dan sambungan telepon dapat mengakses Internet dan dihubungi melalui jaringan Internet dengan surat elektronik. PT Pos Indonesia juga merencanakan jasa sambungan ke jaringan Internet akan tersedia di seluruh ibu kota kabupaten di Indonesia Agustus 1997 dan kemudian akan mengembangkan jasa layanan sambungan ke Internet sampai pada kota kecamatan. Ternyata apa yang dikembangkan oleh PT Pos adalah bagian dari pengembangan Nusantara-21 (Deparpostel, 1996). Nusantara-21 adalah konsep dan visi masyarakat informasi nusantara. Secara riil, Nusantara-21 adalah jalan raya lintasan informasi dan service points. Jalan raya lintasan informasi ini akan menghubungkan seluruh kawasan Nusantara dengan bandwidth yang sangat besar sehingga memungkinkan pertukaran informasi dalam berbagai bentuk (teks, grafis, suara dan video) dapat terjadi dengan cepat. Nusantara-21 ini juga menghubungkan seluruh wilayah Nusantara dengan sumber informasi global yang dapat diakses melalui jaringan Internet. Service points (tempat 32

masyarakat memanfaatkan Nusantara-21) untuk Nusantara-21 ini antara lain Warpostron, Wartel, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Umum, Perguruan Tinggi, rumah sakit dan pusat informasi yang akan ada di ibu kota propinsi dan kabupaten. Pengembangan Nusantara-21 dimulai pada tahun 1996 dan target service points pada tahun 2001 cukup memberikan tantangan bagi dunia pengajaran, pendidikan dan latihan. Target tersebut antara lain bahwa pada tahun 2001, 70 persen dari SD, SMP, SMU dan perguruan tinggi di seluruh Nusantara harus bisa menjadi service points. Target yang lain adalah pada tahun 2001 itu juga seluruh rumah sakit di Indonesia akan mempunyai hubungan dengan rumah sakit di negara lain untuk pertukaran informasi, riset gabungan dan diskusi ilmiah. Pada tahun 2001 itu pula direncanakan akan ada pusat informasi di 27 kota propinsi dan 250 kota kabupaten untuk menyebarluaskan program keluarga sejahtera dan keluarga berencana. Arti dari penerapan teknologi informasi oleh Deparpostel adalah semakin besarnya peluang masyarakat untuk mengakses komputer dan jaringan Internet beserta kandungan informasi yang ada di dalamnya. Walaupun belum mampu melayani seluruh rakyat Indonesia, tetapi prosentasi masyarakat yang akan terlayani akan jauh lebih besar dari keadaan sekarang ini. Tuntutan untuk menyediakan layanan bagi seluruh rakyat secara serentak tentunya juga tidak realistis. Namun, bagi dunia pendidikan hal ini berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Karena sifat Internet yang dapat dihubungi setiap saat, artinya masyarakat dapat memanfaatkan program-program pendidikan yang disediakan di jaringan Internet kapan saja sesuai dengan waktu luang mereka sehingga kendala ruang dan waktu yang mereka hadapi untuk mencari sumber belajar dapat teratasi. Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Pendidikan dan Pelatihan Teknologi informasi yang telah diterap kan dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok. Kelompok yang pertama adalah memanfaatkan komputer untuk menyampaikan materi pengajaran itu sendiri, yang biasa dikenal dengan istilah Computer Assisted Instructional (CAI) atau Computer-Based Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini, informasi (materi belajar) yang hendak disampaikan kepada peserta ajar dikemas dalam suatu perangkat lunak. Peserta ajar kemudian dapat belajar dengan cara menjalankan program atau perangkat lunak tersebut di komputer. Bila dirancang dengan baik, dapat diciptakan paket program belajar sehingga peserta dapat melakukan simulasi, atau juga dapat memberikan umpan balik kepada peserta ajar kemajuan belajarnya. Pemakaian kelompok kedua adalah untuk pendistribusian materi ajar melalui jaringan Internet. Materi ajar dapat dikemas dalam bentuk webpage, ataupun program belajar interatif (CAI atau CBT). Materi ajar ini kemudian ditempatkan di sebuah server yang tersambung ke Internet sehingga dapat diambil oleh peserta ajar baik dengan memakai Web-Browser ataupun File Transport Protocol (aplikasi pengiriman file). Pemanfaatan kelompok ketiga adalah sebagai media komunikasi dengan pakar, atau nara sumber, atau peserta ajar lain. Komunikasi ini dapat digunakan untuk 33

menanyakan hal-hal yang tidak bisa dimengerti, atau mengemukakan pendapat supaya dapat ditanggapi oleh peserta yang lain. Dengan demikian peserta ajar bisa mendapat umpan balik baik dari pakar atau nara sumber serta dari teman peserta didik yang lain mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman materi ajar. Pendekatan untuk Pengembangan Program Pendidikan dan Strategi Penerapannya Dari uraian di atas seolah-olah materi ajar dapat diakses oleh siapa saja dan kapan saja. Akses terhadap materi ajar sebenarnya dapat diatur bila dikehendaki karena tersedia fasilitas pengaman dimana hanya orang yang telah mendaftar saja yang bisa mengakses materi ajar tersebut. Mengingat negara bertanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, negara perlu menyediakan materi ajar dengan mempekerjakan pakar yang mempunyai dedikasi tinggi untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Kalaupun harus membayar mahal pakarpakar tersebut, apabila materi ajar yang mereka hasilkan bisa dipakai oleh segenap anggota masyarakat yang memerlukannya biaya pengembangan materi ajar dapat dijustifikasi. Dengan demikian, pada waktu meminta para pakar mengembangkan materi ajar, perlu ditegaskan bahwa materi ajar akan dikonsumsi oleh segenap anggota masyarakat yang memerlukannya sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan hak cipta dapat diselesaikan. Materi-materi yang dapat dikembangkan antara lain materi yang diperlukan bagi para tutor atau pendamping siswa program wajib belajar 9 tahun, tutor program paket A dan paket B, sehingga mereka dapat mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya seiring dengan kemajuan jaman. Materi ajar lain yang perlu dikembangkan adalah materi yang mampu memberdayakan masyarakat, misalnya pengajaran ketrampilan praktis yang bisa segera diterapkan dalam dunia nyata. Sebagai contoh pengembangan materi ajar untuk penduduk daerah tujuan wisata: kiat tata-boga yang memenuhi kaidah gizi dan kesehatan, pengelolaan hotel/tempat penginapan, kiat menjajakan souvenir, dan sebagainya. Programprogram semacam ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ada, misalnya utuk para nelayan, para pengrajin. Dengan demikian apabila telah terdapat materi ajar yang distribusinya dapat dilakukan dengan memanfaatkan jaringan komputer yang telah diterapkan, maka masyarakat yang memerlukan materi ajar tersebut dapat dengan mudah mendapatkannya. Hal yang perlu mendapat perhatian dalam hal ini adalah kesiapan anggota masyarakat untuk memakai komputer dan jaringan komputer untuk mendapatkan materi ajar, memanfaatkan materi ajar dan keterampilan untuk berkomunikasi mengenai isi materi ajar. Mengharapkan seluruh anggota masyarakat agar siap menggunakan komputer dan jaringan komputer adalah tidak realistis. Lebih tidak realistis lagi bila tidak berbuat sesuatu tetapi berharap agar seluruh anggota masyarakat suatu saat siap untuk memanfaatkan komputer dan jaringan komputer dalam proses pengajaran. Oleh karena itu harus ada aksi untuk menyiapkan anggota masyarakat agar mereka mampu memanfaatkan komputer dan jaringan komputer untuk pendidikan dan pelatihan. Salah satu aksi yang dapat ditempuh adalah dengan melibatkan para penyuluh lapangan dari departemen yang terkait, misalnya penyuluh pertanian, penyuluh industri, aparat pemerintahan desa/kecamatan dan lain-lain. Mereka perlu disiapkan untuk mengetahui materi- 34

ajar yang tersedia dan cara mendapatkannya. Mereka ini yang akan bertanggung jawab membantu kelompok mereka masing-masing untuk mendapatkan materi ajar yang diperlukan atau mengkomunikasikan isi materi ajar yang tidak mereka pahami setelah mempelajarinya dalam waktu tertentu. Secara sederhana, strategi pemanfaatan teknolog informasi bagi proses pendidikan dapat digambarkan dalam bagan di bawah ini: Gambar 1 Jaringan Pendidikan dan Pelatihan Publik PENUTUP Demikianlah telah diuraikan secara singkat hal-hal yang dapat dimanfaatkan bagi dunia pendidikan dari teknologi informasi yang telah diterapkan di Indonesia. Semoga gagasan yang dituangkan dalam artikel ini suatu saat dapat menjadi kenyataan. DAFTAR PUSTAKA DEPARPOSTEL. (1996). Nusantara-2, Jalan Raya Lintasan Informasi: Konsep dan Visi Masyarakat Informasi Nasional. DEPARPOSTEL, Jakarta. DEPDIKBUD. (1996). GER and NER of Secondary Education (General + Islamic). [Online]. Available: URL. File: http://www.pdk.go.id/new/2nd.html NIME & UNESCO. (1994). A survey of distance education in Asia and the Pacific. Chiba, Japan: National Institute of Multimedia Education. SEAMEO-SEAMES. (1995). SEAMEO position paper on distance education. Proceeding of 30th SEAMEC Conference (MC-30/WP/19) 35

36