BAB V PENUTUP Kesimpulan. Kaum buruh merupakan klas baru dalam tatanan sosial dengan semangat

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. maka jumlah buruh pun semakin meningkat. Begitu pula dengan semakin

Pengantar: Hubungan kerja kontrak/outsourcing

GERAKAN VSTP SEMARANG ( )

BAB I PENDAHULUAN. cenderung ditulis sebagai fenomena yang tidak penting dengan alasan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sejarah suatu kota maupun negara. Melalui peninggalan sejarah

BAB I PENDAHULUAN. berupa upah yang layak diberikan kepada mereka. Selain itu bagi buruh

Hubungan Buruh, Modal, dan Negara By: Dini Aprilia, Eko Galih, Istiarni

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Permulaan abad ke-20 merupakan salah satu periode penting dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan mengacu pada bab pertama serta hasil analisis pada bab empat. Dalam

Siapa pendiri SDI??? Tirto Adisuryo pernah mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah di Bogor 1909 Tirto mendapat dukungan dari keluarga Badjanet

BAB I PENDAHULUAN. tempat lain, atau dari tempat asal ke tempat tujuan (Adisasmita 2011:1).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah

RESUME BUKU. : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari. Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2)

BAB I PENDAHULUAN. Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Pada zaman

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara agraria yang kaya akan sumber daya alamnya. Kekayaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB V KESIMPULAN. membantu kemajuan perekonomian bagi masyarakat disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA

PENGUASAAN TANAH DAN STRUKTUR SOSIAL DI PEDESAAN JAWA

SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Timur di awal abad ke 18 merupakan salah satu kawasan yang

BAB I PENDAHULUAN. kapur barus dan rempah-rempah, jauh sebelum bangsa Barat datang ke Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam

KATA PENGANTAR. Trenggalek, 16 Maret Tim Penyusun

BAB I PENDAHULUAN. penumpang yang menggunakan jasa transportasi kereta api. Selain stasiun, pada

PENGARUH LIMA ALIRAN TERHADAP KEPEMIMPINAN DI INDONESIA. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Revolusi Industri terjadi pada awal abad ke-19 yang ditandai dengan

BAB 9: SOSIOLOGI MODERNISASI. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI. e. Kemakmuran masyarakat luas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Sejarah perkembangan pers di masa Kolonial Belanda khususnya di

Pendekatan Historis Struktural

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Kolonial Belanda. Baru kemudian setelah kemerdekaan. Indonesia mulai bangkit gerakan buruh. Serikat buruh yang kuat pada

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Barat, pendidikan di Sumatra Timur bersifat magis religius yang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. membuat masyarakat berlomba lomba untuk mendapatkan kehidupan yang

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sesuai dengan kodratnya, manusia diciptakan sebagai makhluk sosial.

PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA HARI BURUH NASIONAL 0leh: Yusmedi Yusuf

Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK

BAB II PERKEMBANGAN AWAL KERETA API DAN DINAMISASI SERIKAT PEKERJA DI JAWA

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara. Hal ini terjadi karena mahasiswa adalah orang-orang yang

BAB II. SEKILAS TENTANG PT. KERETA API (Persero) A. Sejarah Perkeretaapian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Hindia Belanda. Setelah Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) 31. besar di daerah Sumatera Timur, tepatnya di Tanah Deli.

KETERGANTUNGAN DAN KETERBELAKANGAN. Slamet Widodo

BAB I PENDAHULUAN. menggantikan Soekarno, Undang-Undang yang pertama dibuat ialah Undang-Undang

BAB V KESIMPULAN. didukung berbagai sumber lainnya, menunjukkan bahwa terjadinya kontinuitas

ZAMAN PERGERAKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia yang terbentang luas, terdiri dari pulau-pulau yang besar

A. LATAR BELAKANG MASALAH

MASA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

BAB I PENDAHULUAN. Yang Maha Esa bagi kelangsungan hidup umat manusia. Arti penting ini

BAB. V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan

I. PENDAHULUAN. tersebut terkadang menimbulkan konflik yang dapat merugikan masyarakat itu. berbeda atau bertentangan maka akan terjadi konflik.

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi sekolah erat hubungannya dengan masyarakat. dan didukung oleh lingkungan masyarakat. 1

Modul ke: Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III KEMAMPUAN PEMERINTAH DALAM MENGELOLA KEBIJAKAN UNTUK MENGHADAPI INVESTASI ASING

BAB VI KESIMPULAN. sosial-politik yang melingkupinya. Demikian pula dengan Islamisasi dan

SISTEM EKONOMI INDONESIA. Ilmu Hubungan Internasional Semester III

MODUL POLA KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL HINGGA KEMERDEKAAN MATERI : HUBUNGAN POLITIK ETIS DENGAN PERGERAKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Politik selalu di kaitkan dengan laki laki, sangat jarang kita temukan,

BAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal yang turun temurun untuk melanjutkan kelangsungan generasi. sangat erat antara manusia dengan tanah.

BAB I PENDAHULUAN. serikat pekerja dan partai buruh. Dalam kongresnya pada bulan September 1945 yang dihadiri

PEMETAAN STANDAR ISI

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI SELAKU KETUA UMUM PERINGATAN HARKITNAS TAHUN 2012

BAB II FIRST LINE. ditinggalkan dan diabaikan oleh masyarakatnya sendiri. pada tahun yang berisi pengembangan Transit Oriented Development

- 1 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, terutama dalam meningkatkan kemakmuran dan. dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, perkebunan harus

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pemikiran itu Takano Fusataro, salah satu pelopor Gerakan Buruh Jepang, mengemukakan bahwa:

Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia

Manifesto Aidit dalam Peranan Koperasi Dewasa Ini

I. PENDAHULUAN. sedemikian penting tersebut dicapai melalui proses perjalanan yang cukup. yang saat ini menjadi sangat populer didunia.

PANCASILA PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai suatu kelas yang selalu dieksploitasi oleh majikan, sehingga akan selalu

PERNYATAAN UMUM TENTANG HAK-HAK ASASI MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada abad ke-18 muncul revolusi industri di Eropa, kemudian diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. dengan sebutan Tembakau Deli, yang ditanam di wilayah Sumatera Timur.

EKONOMI KERAKYATAN. Endang Mulyani

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Sama halnya dengan Indonesia, Filipina merupakan sebuah negara dengan sejarah yang

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Transkripsi:

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kaum buruh merupakan klas baru dalam tatanan sosial dengan semangat kapitalisme di era globalisasi saat ini. Keterpurukan klas buruh di dunia dari awal membawa semangat pembebasan dari kaum buruh itu sendiri. Sebagai masyarakat yang menproduksi setiap kebutuhan masyarakat di penjuru dunia ini kaum buruh memiliki akses yang terbatas atas hasil produksinya tersebut. Maka gerakan buruh adalah satu bentuk perlawanan yang struktural, terorganisir untuk dapat merebut haknya secara normatif, politik dan ideologi dari kaum pengusaha atau majikan. Pertentangan dari kaum buruh dan pengusaha sepertinya hanya akan menyisakan salah satu pihak. Karena kedua klas ini memiliki kepentingan yang berbeda dalam melanjutkan kehidupannya. Masuknya Belanda yang membawa corak industri dan perkebunan besar ke Indonesia menciptakan suasana baru ditengah-tengah modernisasi yang sedang diraih oleh Indonesia pada zamannya. Dan mau tidak mau harus di akui bahwa Belanda secara tidak langsung membawa satu peradaban baru ke Indonesia dengan semangat progresif dalam menghadapi perkembangan zaman, terlepas dari metode kolonial yang diterapkan ke Indonesia yang lebih banyak membawa kerugian bagi rakyat Indonesia sejak dulu. 79

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka diperoleh beberapa catatan penting yang dapat dijadikan kesimpulan seperti berikut : 1. Berdirinya Serikat Buruh Perkeretaapian di Sumatera Timur di latar belakangi oleh keberadaan Perkebunan De Deli Maatshappij yang membutuhkan transportasi untuk mempermudah pemindahan komoditas tembakau Deli dari perkebunan di antara sungai Ular dan Sungai Wampu sehingga dapat cepat di sampaikan ke Pelabuhan Belawan. Di bangun Deli Spoorweg Maatshappij menjadi titik penting kelahiran serikat buruh kereta api di Sumatera Utara, sebelumnya Serikat buruh Staatsspoorwegen (SS) menjadi serikat buruh yang di ikuti oleh semua pekerja Belanda pada saat itu, dan pribumi baru terlibat ketika Vereniging Spoor en Tramweg Personeel di dirikan dan memberikan ruang dari keberadaan pribumi pada tahun 1926 dibantu oleh adanya jaringan Sarekat Islam Dari Sumatera Utara sebelum tragedi pemberontakan di Madiun pada tahun 1927. Dan kemudian seiring berkembangnya waktu ISDV berubah menjadi PKI pada pemerintahan Sukarno berhasil membangun Serikat buruh Kereta Api pada tahun 1958 di Sumatera Utara dan melakukan kegiatan-kegiatan yang memiliki kedekatan dengan PKI yang kala itu memiliki ormass buruh yaitu SOBSI dan kedekatan itu menjadikan SBKA menjadi organisasi terbesar kala itu, selain ada beberapa organisasi lainnya. 80

2. Dinamika gerakan Serikat Buruh Perkeretaapian dalam Memperjuangkan hak-hak Kaum Buruh Kereta Api di Sumatera Utara 1926-1970, berbagai macam namun yang paling penting adalah perjuangan untuk merebut kembali hak buruh di Sumatera Utara. Hal yang dilakukan mulai dari menuntut hak normatif yaitu kelayakan upah dan hidup buruh yang bekerja, yang awalnya terdapat diskriminasi antara buruh Belanda dan pribumi. Kemudian setelah merdeka aktifitas serikat buruh sudah mencakup ekonomi politik dan sosial budaya. Hal itu dilakukan dengan terlibat aktifnya SBKA dan Serikat buruh lainnya di dewan perusahaan, kemudian solidaritas antara perjuangan buruh, dan petani serta ormass yang memiliki kedekatan dengan SBKA. Aktifitas lainnya yang dilakukan adalah mengadakan forum silaturahmi antara buruh di kereta api yang mendapat musibah dan mendirikan taman kanak-kanak untuk anak dari pegawai kereta api. Aktifitas seluruh buruh kereta api dilaksanakan demi mewujudkan kesejahteraan bagi buruh itu sendiri. Hingga semangat nya di salurkan dalam keterlibatan perjuangan kemerdekaan dan merebut kereta api dari tangan Belanda. 5.2. Saran Kesejahteraan buruh merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu negara dalam melayani rakyatnya, pertentangan dari klas buruh adalah satu hal yang sangat komplek untuk dibahas. Kesenjangan yang terjadi antara kaum buruh dan pengusaha merupakan kegagalan negara dalam berlaku adil dan netral. 81

Maka apabila negara tidak siap dan tidak sanggup membela secara terang klas yang memproduksi setiap kebutuhan umat manusia maka manusia akan menghilangkan negara itu sendiri secara perlahan dan tidak langsung karena keterlibatan negara tidak dirasakan oleh rakyatnya terutama buruh yang bekerja dengan menjual waktu dan tenaganya untuk menghidupi dirinya dan keluarganya, Pun begitu juga bagi mereka yang bermaksud membela buruh kenyataan terdahulu tentang arogansi dan ingin menang sendiri dari suatu kelompok yang akhirnya memonopoli kesadaran buruh terbukti menghambat semanagat kebebasan dari buruh itu sendiri. Berdasarkan catatan diatas, maka penulis memaparkan beberapa saran yang bisa saya sampaikan untuk kehiduapn yang lebih baik adalah : 1. Untuk negara, hendaknya negara hadir secara konsisten dalam setiap kehidupan rakyat, terutama buruh. Hal ini dapat dilakukan dengan menampung setiap kegelisahan buruh. Dan industrialisasi sebagai masa depan manusia bolehlah sedini mungkin ditinjau ulang bagaimana pelaksanaanya secara merata bagi kemakmuran rakyat. Kayanya sumber daya alam Indonesia bisa di maksimalkan untuk mulai membentuk industrialisasi yang mandiri terutama untuk transportasi. Usaha Perakitan, Pemakaian dan pemasaran Perkeretaapian bisa dijadikan pemasukan untuk menmakmurkan rakyat dengan sedikit peran negara dalam menata sistem transportasi yang memanfaatkan buruh Indonesia dengan baik dan layak, 82

terutama dari pendidikan tinggi. Sehingga sinergislah industrialisasi dengan pendidikan untuk kepentingan sepenuhnya rakyat Indonesia. 2. Untuk aktifis buruh kereta api, membantu buruh perkeretaapian tidak saja dilakukan dalam mendapatkan hak normatif saja, namun usaha pendidikan yang memberikan wacana dan khazanah maju bagi buruh perkeretaapian menjadi hajatan wajib bagi aktifitas pembelaan buruh. Selain aktifitas formal organisasi, hendaknya aktifitas nonformal seperti keterlibatan keluarga dan pemenuhan kebutuhan lekuarga juga diusahakan sebisa mungkin untuk dapat memberikan rasa solidaritas bagi sesama kaum buruh perkertaapian dan secara umum bagi buruh di Indonesia. Dan ketika sudah membesar hendaknya monopoli terhadap satu organisasi di elakkan sebisa mungkin agar kebebasan dari kaum buruh juga lahir tanpa ada paksaan yang berarti yang menghilangkan semangat bersama atau malah menghasilkan konflik horizontal. 83