BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lokasi yang berbeda menginformasikan bahwa terdapat hubungan yang. pada anak akan diikuti oleh gangguan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

Tumbuh kembang anak. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN. By: IRMA NURIANTI. SKM, M.Kes

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

BAB II TINJAUAN TEORI

Santi E. Purnamasari, M.Si., Psi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No 198 Semarang. Mom me Organic Baby And Kids Spa memiliki dua

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

Bayi yang sehat dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia. aktifitas bermain dan beradaptasi dengan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aspek tumbuh kembang pada anak, dewasa ini adalah salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan

TUMBUH KEMBANG ANAK. By. Nur Asnah,S.S.Kep.Ns.M.Kep

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATKAN BERAT BADAN PADA BALITA GIZI KURANG USIA BULAN DI PUSKESMAS IMOGIRI II KABUPATEN BANTUL

Berkaitan dg perubahan besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ, atau individu, yang bisa diukur dg ukuran berat, panjang, umur tulang,

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada pertengahan tahun 2008 karena penurunan ekonomi global.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN

BAB V PEMBAHASAN. Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat

HUBUNGAN PENGGUNAAN KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) DENGAN PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA BULAN

DETEKSI DINI KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. maka dampaknya adalah lost generation. Fisioterapi sangat besar perannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tangan atau alat terhadap jaringan tubuh yang lunak. Massage bertujuan

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang

BAB II LANDASAN TEORI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TUMBUH KEMBANG ANAK. OLEH: Rinkaning Nurul Wati.E

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik

PROPOSAL TUGAS AKHIR IPTEK BAGI FISIOTERAPI

BAB I PENDAHULUAN. Negara menggunakannya sebelum abad ke-18. Hal ini masih tradisi di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta organ-organ tubuh mulai berfungsi,

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

Pertumbuhan dan perkembang anak dalam keluarga dari segi. kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. bersifat kuantitatif. Sedangkan pengertian tumbuh itu sendiri yaitu proses

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Potter dan Perry (2005) Pertumbuhan dan perkembangan manusia

BAB I PENDAHULUAN. mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan

RUTINITAS PIJAT BAYI DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI USIA 3-12 BULAN

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh,

PENGURUTAN (MASSAGE)

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti

PERKEMBANGAN MOTORIK PLAY GROUP DAN TAMAN KANAK-KANAK OLEH: ENDANG RINI SUKAMTI, M.S DOSEN FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. parameter utama kesehatan anak. Hal ini sejalan dengan salah satu. (AKB) dinegara tetangga Malaysia berhasil mencapai 10 per 1000

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling mahal sekalipun (Yuliarti, 2010). ASI eksklusif merupakan satu-satunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI

Kelompok 6 (adri, diah, yuyun, irfan, rama)

Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan

Manfaat Minum Air Putih

BAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada (kurangnya aktivitas fisik), merupakan faktor resiko independen. menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI. suatu rumah tangga. Keluarga inti terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya. deteksi dan intervensi dini (Soetjiningsih, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, yang mencakup beberapa sub bidang, salah satu lingkup

BAB I PENDAHULUAN. pengoptimalan tumbuh kembang bayi, motor control, motor learning, dan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM

Pusat Hiperked dan KK

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data

2

SATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

KEBUTUHAN FISIOLOGIS KESELAMATAN DAN KEMANAN. FATWA IMELDA, S.Kep, Ns

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya

Gambar 4.1 Perkembangan Fisik Manusia

TUMBUH KEMBANG ANAK & KRR Kuliah I. Senin, 4 Maret 2013 Eri Wahyuningsih

Matahari memungkinkan adanya siklus hujan,penentu cuaca dan iklim.

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Berbagai macam vitamin, gizi maupun suplemen dikonsumsi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Di Akbid Jalur Khusus Pemda Kabupaten Aceh Tengah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Sebenarnya bayi manusia

TUMBANG PRENATAL, NEONATAL, BAYI COLTI SISTIARANI

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. NIKEN ANDALASARI

Manfaat Terapi Ozon Manfaat Terapi Ozon Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer diabetes, kanker, stroke, dll

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia. menakutkan, tanpa sentuhan-sentuhan yang nyaman dan aman di

Berdasarkan susunan selaput embrionya kembar identik dibedakan menjadi 3 yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. Periode lima tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tentunya akan menjadikan penerus bagi keturunan keluarganya kelak. Setiap anak

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat perkembangan yang

2.1 Perkembangan anak sekolah dasar. Perkembangan anak usia sekolah disebut juga perkembangan masa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan merupakan pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh

Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PERKEMBANGAN MASA BAYI

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi penuh sejak janin berada dalam rahim(kira-kira pada. gestasi minggu ke-8). Tanpa adanya jantung yang berdenyut dan

Transkripsi:

9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1) Landasan Teori 1. Tumbuh Kembang a. Pengertian Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pon, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Di sini menyangkut adanya proses diferensiasi sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Adriana, 2011, p.3). Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel tubuh dan juga karena bertambah besarnya sel. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur/ fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola

10 yang teratur, dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ dan sistemnya yang terorganisasi (Nursalam, 2005, p.32) b. Prinsip Tumbuh Kembang Dalam Maryunani (2010, p. 39) terdapat suatu pola tertentu dan dapat diramalkan dalam tumbuh kembang, yaitu berkesinambungan, teratur dan progresif. Pola-pola ini dikenal sebagai prinsip-prinsip tumbuh kembang yang merupakan dasar dan universal pada semua manusia. 1) Pola yang Terarah (directional) Menurut Hidayat (2008, p.9) dalam tumbuh kembang dengan pola yang terarah ini, terdapat dua prinsip, yaitu : a) Pola sefalokaudal atau head to tail direction (dari arah kepala ke kaki), pola sefalokaudal adalah pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari arah kepala bergerak ke bagian ekstremitas. b) Pola proksimal-distal atau near to far direction (dari yang paling dekat ke yang jauh), pola proksimal-distal adalah pola pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi ke arah distal. Contoh : bayi dapat berguling terlebih dahulu sebelum memegang obyek dengan jari-jari tangannya. 2) Pola dari Umum ke Khusus Menurut Wong (1995) dalam Maryunani (2010, p 39) prinsip tumbuh kembang ini, pola tumbuh kembang dimulai dengan

11 menggerakkan anggota badan yang lebih umum, selanjutnya menggerakkan anggota badan yang lebih komplek. c. Faktor-faktor yang Memengaruhi Tumbuh Kembang Anak Pola pertumbuhan dan perkembangan secra normal antara anak yang satu dengan yang ainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi oleh interaksi banyak faktor. Menurut Soetjiningsih (2002) dalam Nursalam (2005, p.39), faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan genetika yang meliputi perbedaan ras, keluarga, umur, jenis kelamin, kelainan kromosom, sedangkan faktor eksternal meliputi prenatal (gizi, mekanis, toksin, zat kimia, radiasi, kelainan endokrin, infeksi, kelainan imunologi serta psikologis ibu) dan postnatal (budaya lingkungan, status sosial ekonomi, nutrisi, iklim dan cuaca, olahraga, posisi anak dalam keluarga dan status kesehatan). 1) Faktor Genetik/Faktor Herediter Faktor herediter merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagai dasar dalam mencapai tumbuh kembang anak di samping faktor-faktor lain. Faktor herediter meliputi bawaan, jenis kelamin, ras dan suku bangsa. Faktor ini dapat ditentukan dengan intensitas, kecepatan dalam pembelahan sel telur, tingkat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, usia pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang (Hidayat, 2008, p.17).

12 2) Faktor Lingkungan Faktor lingkungan ini dapat meliputi lingkungan prenatal (yaitu, lingkungan dalam kandungan) dan lingkungan postnatal (yaitu, lingkungan setelah bayi lahir). a) Lingkungan Prenatal Menurut Marimbi (2010, p.74) faktor yang memperngaruhi anak pada waktu masih di dalam kandungan. Faktor lingkungan prenatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari konsepsi sampai lahir, antara lain : (1) Lingkungan Mekanis Trauma dan cairan ketuban kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang dikandungnya (Maryunani, 2010, p.45). (a) Radiasi dapat menyebabkan kerusakan pada organ otak janin. (b) Infeksi dalam kandungan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. (c) Kekurangan oksigen pada janin mengakibatkan gangguan dalam plasenta sehingga kemungkinan bayi lahir dengan berat badan yang kurang. (d) Faktor imunitas dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin karena menyebabkan terjadinya abortus atau karena ikterus.

13 (e) Stres dapat memengaruhi kegagalan tumbuh kembang janin. (2) Zat Kimia atau Toksin Hal ini berkaitan dengan penggunaan obat-obatan, alkohol atau kebiasaan merokok oleh ibu hamil. b) Lingkungan Postnatal Faktor lingkungan postnatal merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (Maryunani, 2010, p.46), antara lain : (1) Budaya lingkungan Budaya lingkungan dapat menentukan bagaimana seseorang atau masyarakat mempersepsikan pola hidup bersih dan sehat. (2) Status sosial ekonomi Anak dengan keluarga yang memiliki sosial ekonomi tinggi umumnya pemenuhan kebutuhan gizinya cukup baik dibandingkan dengan anak dengan sosial ekonomi rendah. (3) Nutrisi Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.

14 (4) Iklim dan cuaca Pada saat musim tertentu kebutuhan gizi dapat dengan mudah diperoleh, namun pada saat musim yang lain justru zsbaliknya. (5) Stimulasi Perkembangan memerlukan rangsangan atau stimulasi, khususnya dalam keluarga. (6) Posisi anak dalam keluarga Posisi anak dalam keluarga dapat memengaruhi pola anak tersebut diatur dan dididik dalam keluarga, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. (7) Status kesehatan Apabila anak berada dalam kondisi sehat dan sejahtera, maka percepatan untuk tumbuh kembang menjadi sangat mudah dan sebaliknya. 3) Faktor Hormonal Menurut wong (1995) dalam Hidayat (2008,p.21) faktor hormonal yang berperan dalam tumbuh kembang anak antara lain hormon somatotropin, tiroid dan glukokortiroid. Hormon somatotropin (growth hormone) berperan dalam memengaruhi pertumbuhan tinggi badan dengan menstimulasi terjadinya proliferasi sel kartilago dan sistem skeletal. Hormon tiroid berperan menstimulasi metabolisme tubuh. Hormon glukokortikoid

15 mempunyai fungsi menstimulasi pertumbuhan sel interstisial dari testis (untuk memproduksi testoteron) dan ovarium (untuk memproduksi estrogen), selanjutnya hormon tersebut akan menstimulasi perkembangan seks, baik pada anak laki-laki maupun perempuan yang sesuai dengan peran hormonnya. d. Kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang Tumbuh dan kembang seorang anak secara optimal dipengaruhi oleh hasil interaksi antara faktor genetis, herediter dan konstitusi dengan faktor lingkungan. Agar faktor lingkungan memberikan pengaruh yang positif bagi tumbuh kembang anak, maka diperlukan pemenuhan atas kebutuhan dasar tertentu. Menurut Soetjiningsih (2000) dalam Nursalam (2005, p.41), kebutuhan dasar ini dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu asuh, asih, dan asah. 1) Asuh (Kebutuhan Fisik-Biomedis) Menurut Dewi (2010, p. 52) yang termasuk kebutuhan asuh adalah: a) Nutrisi yang mencukupi dan seimbang b) Perawatan kesehatan dasar c) Pakaian d) Perumahan e) Higiene diri dan lingkungan f) Kesegaran jasmani (olahraga dan rekreasi)

16 2) Asih (Kebutuhan Emosi dan Kasih Sayang) Ikatan emosi dan kasih sayang yang erat antara ibu/orangtua dengan anak sangatlah penting, karena berguna untuk menentukan perilaku anak di kemudian hari, merangsang perkembangan otak anak, serta merangsang perhatian anak terhadap dunia luar (Nursalam, 2005, p.42). Oleh karena itu kebutuhan asih ini meliputi : a) Kasih sayang orang tua b) Rasa aman c) Harga diri d) Dukungan/ dorongan e) Mandiri f) Rasa memiliki g) Kebutuhan akan sukses, mendapatkan kesempatan dan pengalaman. 3) Asah (Kebutuhan Stimulasi) Stimulasi adalah adanya perangsangan dari lingkungan luar anak, yang berupa latihan atau bermain (Nursalam, 2005, p. 43). Oleh karena itu, tidak terlalu heran apabila masa anak-anak sangat identik dengan masa bermain, sebab pada masa tersebut perkembangan anak akan mulai diasah sesuai dengan kebutuhannya (Hidayat, 2008, p.35). Stimulasi atau rangsangan yang cukup dalam kuantitas dan kualitas sejak awal juga dibutuhkan bayi dan anak untuk perkembangan mental dan psikososialnya (Maryunani, 2010,

17 p.26). Anak yang banyak mendapatkan stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi. e Mengoptimalkan Perkembangan Gerakan Motorik Bayi. Menurut Aminati (2013, p.82) seiring dengan menghilangnya kemampuan refleks bayi, secara bertahap kemampuan motoriknya berkembang. Ia tidak saja mengangkat kepala dan membalikkan tubuhnya, tetapi juga mencoba merangkak. Lalu dengan bertambahnya usia, si kecil kemudian akan mampu duduk, merangkak, berdiri, lalu berjalan. Perkembangan pada anak mencakup perkembangan motorik halus, perkembangan motorik kasar, perkembangan bahasa dan perkembangan perilaku/ adaptasi sosial (Hidayat, 2008, p.19). Motorik kasar (gross motor), yaitu aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan sebagian besar bagian tubuh karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar sehingga memerlukan cukup tenaga, misalnya berjalan dan berlari (Nursalam, 2005, p.56). Agar ketrampilan motorik bayi tumbuh dan berkembang optimal, sebagai orang tua kita perlu memahami tahap-tahap perkembangannya dan memberikan stimulus atau rangsangan yang tepat sesuai tahap perkembangnnya tersebut. Dengan demikian, bila terjadi keterlambatan atau gangguan pada ketrampilan motorik si kecil bisa segera terdeteksi dan dikoreksi (Aminati, 2013, p.83).

18 Pada dasarnya, yang dimaksud dengan perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Secara umum, perkembangan motor dibagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah bagian dari aktivitas motor yang melibatkan ketrampilan otot-otot besar. Gerakan-gerakan seperti tengkurap, duduk, merangkat, dan mengangkat leher adalah bagian dari aktivitas motor kasar. Gerakan inilah yang pertama terjadi pada tahun pertama usia anak. Sedangkan motor halus merupakan aktivitas ketrampilan yang melibatkan gerakan otot-otot kecil. Menggambar, meronce manik-manik, menulis, dan makan adalah contoh beberapa gerakan motor halus. Kemampuan motor halus ini berkembang setelah kemampuan motor kasar si kecl berkembang optimal. a) Usia 0-3 bulan Sampai kurang lebih usia 3 bulan, gerakan refleks yang memang sudah terjadi pada saat ia masih ada dalam kandungan masih dominan. Ini adalah gerakan di luar kesadaran bayi, tidak terkoordinasi dan merupakan gerak primitif. Gerak motor kasar ini muncul jika gerak refleks si kecil telah hilang (Maharani, 2013, p.11). Gerak refleks yang muncul pada bayi adalah : (1) Refleks hisap (sucking refleks) (2) Refleks genggam (grasph refleks) (3) Refleks leher (tonic neck)

19 (4) Rooting refleks Perkembangan motor kasar rangsangan yang diberikan : 1) Tangan dan kaki bergerak aktif 2) Mengangkat kepala dalam posisi tengkurap, membaringkan bayi dalam posisi tengkurap 3) Dalam posisi tengkurap dapat mengangkat dada menumpu pada lengan 4) Kepala tegak ketika didudukkan. b) Usia 4 bulan Setelah gerak refleks menghilang dan gerak motorik mulai muncul, maka aktifitas si kecil makin bermacam-macam. Pada usia 4 bulan, misalnya, si kecil sudah dapat tengkurap dan terlentang, menumpu badan pada kaki, serta dada terangkat menumpu pada lengan c) Usia 5 bulan Di bulan ke-5 usianya, gerakan bayi semakin bervariasi. Otot leher dan otot tangan bayi, misalnya, semakin menguat. Ia kini sudah pandai berputar dengan menggunakan tangannya. Ketika diletakkan terlentang, ia menggunakan tangannya untuk mendorong dan berguling membalikkan badannya. Bukan hanya berguling. Kini kaki si kecilpun semakin lincah beraktifitas. Ia akan sering menendang, menggerakkan kaki atau mendorong-dorongkan kakinya. Seiring dengan makin

20 lincahnya gerakan kaki si kecil, otot leher dan punggungnya pun menjadi lebih kuat. Mulai usia 6 bulan bayi kini mulai belajar duduk tanpa pegangan, walaupun untuk ini ia masih harus dibantu. d) Usia 6 bulan Pada bulan ke 6 timbul suatu kepandaian lain dari si kecil yang dapat membuat orang tua merasa frustasi. Di bulan ke 6 ini ia mulai senang melempar dan menjatuhkan mainan atau benda-benda yang ada di sekitarnya. Terkadang bayi menangis karena tidak dapat menemuakan benda yang dapat dijatuhkan atau dilemparnya. Perkembangan motor kasar rangsangan yang diberikan : (1) Tengkurap dan terlentang sendiri (2) Membalikkan badan. Sering meletakkan bayi dalam posisi tengkurap. Bila si kecil sedang tengkurap, balikkan tubuhnya. Atau sebaliknya, bila ia terlentang balikkan badannya hingga tengkurap. (3) Menumpu badan pada kaki bila dipegang pada ketiak (diberdirikan). (4) Melempar atau menjatuhkan benda-benda yang dapat digenggamnya. (5) Bisa duduk sendiri tanpa pegangan. Anak yang diberi stimulasi fisik dan intelektual akan memperoleh kelengkapan lebih baik untuk menghadapi kehidupan dewasa dibandingkan dengan anak lain, walaupun sesungguhnya

21 semua anak tumbuh dengan taraf yang hampir sama. Seseorang yang berlatih secara terus menerus maka tubuhnya akan menjadi seimbang, kuat, terkoordinasi dan terbentuk secara wajar (Indiarti, 2008, p.75). 2. Baby Spa (spa bayi) a Pengertian Menurut Permenkes No. 1205/Menkes/X/2004 spa adalah upaya kesehatan tradisional yang menggunakan pendekatan holistik, melalui perawatan menyeluruh dengan menggunakan metode kombinasi ketrampilan hidroterapi, pijat (massage) yang diselenggarakan secara terpadu untuk menyeimbangkan tubuh, pikiran dan perasaan (body, mind and spirit). Spa pada tubuh bayi dan anak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mandi berendam atau berenang (untuk bayi) dan pijat. Dengan mandi berendam, sebagian besar tubuh bayi akan terkena air dalam waktu yang cukup lama dan dengan suasana yang menyenangkan. Tubuh bayi pun akan jauh lebih segar dan lebih bersih (Yahya, 2011, p.10). 1) Berendam dan berenang akan merangsang gerakan motorik bayi. 2) Bayi yang dilatih berenang akan memiliki keseimbangan tubuh yang lebih baik. 3) Bayi yang dibiasakan bergerak di dalam air tidak akan takut terhadap air.

22 4) Berendam dan berenang akan mengasah kemandirian, keberanian, dan kepercayaan diri bayi. 5) Berenang dapat meningkatkan IQ (kecerdasan berfikir) dan konsentrasi. 6) Berendam dan berenang menjadi sarana bermain yang sangat menyenangkan bagi bayi. 7) Berendam dan berenang juga dapat meningkatkan kualitas pola tidur siang dan malam. 8) Berenang secara rutin juga dapat memengaruhi nafsu makan bayi. 9) Saat berenang, bayi akan banyak belajar mendengar pembicaraan orang saat memberikan instruksi untuk bergerak sehingga di kemudian hari, kemampuan berbicaranya akan lebih cepat berkembang. 10) Ada sebuah penelitian yang membuktikan bahwa berenang pada bayi akan meningkatkan daya tahan tubuh. b Hidroterapi Menurut Permenkes No. 1205/Menkes/X/2004, terapi air (hidroterapi) adalah penggunaan air dan atau dengan ramuan bahan alam (tumbuhan, mineral, minyak atsiri, garam, susu, lumpur, lulur) untuk perawatan kesehatan tubuh, dengan mengatur suhu, tekanan, arus, kelembaban serta kandungan air. Terapi air dapat digunakan untuk menghidupkan kembali dan memulihkan kesehatan. Dasar fisiologis terapi air adalah bahwa air

23 dingin merangsang pembuluh darah untuk mengirim darah ke organ internal sedangkan air panas menyebabkan pembuluh darah melebar dan menghilangkan toksin dari jaringan tubuh. Uap air panas dan dingin dikenal untuk menurunkan peradangan dan menstimulasi sirkulasi darah (Sutawijaya, 2010, p.5). Keistimewaan lain, air dapat dipergunakan untuk mengurangi rasa nyeri karena air dapat memblokir beberapa saraf sehingga rasa sakit akan berkurang. Air juga dapat digunakan sebagai media relaksasi, mempertahankan dan memperbaiki gerakan sendi, melatih otot yang lemah, dan meningkatkan kemampuan berjalan (Yahya, 2011, p. 4) Dalam tubuh memang banyak racun yang dapat membuat tubuh menjadi sakit. Untuk itu harus ada media yang dapat mengeluarkan racun dalam tubuh. Salah satu media yang dapat mengeluarkan racun dalam tubuh adalah air (Sutawijaya, 2010, p.30) Menurut Samsunjaya (2007,p.46) manfaat dari hidroterapi adalah : 1. Sirkulasi dipercepat sampai 400% 2. Sirkulasi darah diperbaiki 3. Bertambahnya sel darah merah 4. Bertambahnya sel darah putih 5. Bertambahnya hemoglobin 6. Bertambahnya pengoksidasian darah yang menolong PH darah itu seimbang sehingga dapat membakar sisa-sisa makanan dengan baik 7. Memulihkan kelelahan otot

24 8. Membantu pencernaan 9. Memulihkan sumbatan-sumbatan 10. Mengurangi radang 11. Alat stimulasi dan penenang 12. Menyenangkan dan murah Hidroterapi yang digunakan secara teratur dapat menolong sistem kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit. c Baby Massage (pijat bayi) Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusia dan paling populer. Pijat merupakan seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang telah dipraktikan sejak berabad-abad silam (Maharani, 2013, p.33). Bahkan, diduga terapi ini telah dikenal sejak awal manusia ada di dunia (Yahya, 2011, p.30). Pijat biasa disebut dengan stimulus touch. Sejak dilahirkan, bayi memiliki tiga kebutuhan yang harus dipenuhi oleh orang tua, yang pertama adalah kebutuhan fisik dan biologisnya yang berguna untuk pertumbuhan otak, sistem sensorik, serta motoriknya. Kebutuhan yang kedua adalah kebutuhan emosi dan kasih sayang untuk kecerdasan emosi, interpersonal, dan intrapersonal, serta yang ketiga adalah kebutuhan stimulasi untuk merangsang semua kerja sistem sensorik dan motoriknya (Dewi, 2011, p.43). Ujung-ujung saraf yang terdapat di permukaan kulit akan beraksi terhadap sentuhan-sentuhan. Selanjutnya, saraf tersebut

25 mengirimkan pesan-pesan ke otak melalui jaringan saraf yang berada di tulang belakang. Sentuhan juga dapat merangsang peredaran darah dan akan menambah energi karena asupan oksigen yang segar akan lebih banyak dikirim ke otak dan seluruh tubuh (Yahya, 2011, p.34). 1) Manfaat Pijat Bayi Manfaat pijat bayi menurut Aminati (2013, p. 13) yaitu : a) Membuat bayi semakin tenang Umumnya bayi yang mendapat pijatan secara teratur akan lebih rileks dan tenang. Dengan sirkulasi darah dan oksigen yang lancar otomatis membuat imunitas tubuh bayi lebih baik. Pijat bayi sebaiknya dilakukan saat berusia diatas 1 bulan, mengingat kulit bayi belum terbentuk sempurna. Selain itu secara emosi dan mental pun, bayi sudah lebih stabil. b) Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi. Ini disebabkan bayi yang dipijat mengalami peningkatan kadar enzim penyerapan dan insulin sehingga penyerapan terhadap sari makanan pun menjadi lebih baik. Alhasil bayi menjadi cepat lapar dan karena itu lebih sering menyusu sehingga meningkatkan produksi ASI. Terapi pijat 30 menit per hari bisa mengurangi depresi dan kecemasan, tidurnya pun bertambah tenang.

26 c) Meningkatkan efektivitas istirahat (tidur) bayi Bayi yang otot-ototnya distimulus dengan urut atau pemijatan akan nyaman dan ngantuk. Kebanyakan bayi akan tidur dengan waktu yang lama begitu pemijatan usai dilakukan kepadanya. Disamping lama, bayi akan tidur terlelap dan tidak rewel. Namun, dalam situasi lain dimana tidur lelap bayi ini terjadi dlam waktu lama, si ibu harus waspada. Sebab, dapat terjadi berbagai kemungkinan, diantaranya: (1) Bayi tertidur bukan karena nyaman dipijat tetapi sebaliknya, ia merasa kehabisan energi setelah melawan perlakukan pemijatan yang sebenarnya tidak diinginkan. Biasanya hal ini terjadi karena pemijatan dilakukan dengan paksaan. (2) Tidur bayi terlalu lama dan sulit dibangunkan dapat mengganggu jadwal pemberian ASI. Pemberian ASI tetap harus cukup dan tidak boleh terlambat. d) Meningkatkan konsentrasi bayi Pemijatan dapat memperlancar peredaran darah yang mengalir keseluruh tubuh manusia, termasuk ke otaknya. Terutama untuk melancarkan sirkulasi dan peredaran oksigen. Semakin baik aliran darah ke otak, semakin berkecukupan kebutuhan oksigen yang terpenuhi. Terpenuhinya oksigen di otak secara cukup membuat konsentrasi dan kesiagaan bayi semakin membaik.

27 e) Meningkatkan daya tahan tubuh Pemijatan memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan sel pembunuh alami. Sel pembunuh alami adalah sekelompok sel darah putih yang dapat membunuh beberapa jenis tumor. Bagi bayi sehat, penguatan sistem imunitas ini tentu saja akan membuatnya lebih tertahan dalam berbagai keadaam ketika kuman siap mengancam. f) Meningkatkan produksi ASI Pijat bayi dapat menyebabkan si bayi lebih rileks dan dapat beristirahat dengan efektif, hal ini berdampak positif ketika bayi bangun akan membawa energi yang cukup untuk beraktifitas. Dengan aktifitas yang optimal, bayi akan cepat lapar sehingga nafsu makannya meningkat. Bayi yang nafsu makannya baik, memerlukan isapan ASI cukup banyak setiap hari. Semakin banyak dihisap,asi pun semakin terstimulasi untuk berproduksi. g) Meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan Gerak peristaltik adalah semacam gelombang dan konstruksi teratur saluran menuju lambung yang menggerakkan bahan makanan agar dapat berproses dalam saluran pencernaan. Maka terbukti bahwa pijat bayi membantu prroses pencernaan.

28 h) Memacu perkembangan otak dan sistem saraf Rangsangan yang diberikan pada kulit bayi akan memacu proses myelinisasi (penyempurnaan otak dan sistem saraf) sehingga dapat meningkatkan komunikasi ke tubuh bayi dan keaktifan sel neuron. Myelinisasi yang berlangsung lebih cepat memungkinkan otak bayi semakn terpacu untuk berfungsi sempurna dalam mengkoordinasikan tubuh. Bayi lebih sigap dan lincah dalam menanggapi apa yang dihadapinya. 2) Cara pemijatan berdasarkan kelompok umur (Aminati, 2008, p.29) a) Bayi umur 0-1 bulan Untuk bayi umur 0-1 bulan, disarankan hanya diberi gerakan yang lebih mendekati usapan-usapan halus. Perlu diingat bahwa sebelum tali pusat bayi lepas sebaiknya tidak dilakukan pemijatan di daerah perut. b) Bayi umur 1-3 bulan Untuk umur 1-3 bulan, disarankan diberi gerakan halus disertai tekanan ringan dalam waktu yang lebih singkat. c) Bayi umur 3 bulan sampai 3 tahun Untuk bayi umur 3 bulan sampai 3 tahun, disarankan agar seluruh gerakan dilakukan dengan tekanan dan waktu yang lebih meningkat. Total waktu pemijatan disarankan sekitar 15 menit.

29 Pemijatan sebaiknya dimulai dari kaki, sebab umumnya bayi lebih menerima apabila dipijat pada daerah kaki. Permulaan seperti ini akan memberi kesempatan pada bayi untuk membiasakan dipijat sebelum bagian lain disentuh. Itu sebabnya urutan pemijatan bayi dianjurkan dimulai dari bagian kaki, kemudian perut, dada, tangan, muka dan diakhiri pada bagian punggung. d Baby gym (senam bayi) Senam bayi atau baby gym adalah gabungan gerakan anggota tubuh yang dikombinasikan ke dalam permainan, merupakan stimulasi untuk mengoptimalkan kemampuan motorik anak. Senam bayi merangsang pertumbuhan, perkembangan serta kemampuan pergerakan kekuatan, keseimbangan dan koordinasi otot bayi secara optimal (Pratyahara, 2012, p.131). Senam merupakan cara terbaik untuk mempertahankan kebugaran. Senam bagi bayi sangat penting karena sama halnya dengan orang dewasa yang butuh senam untuk kebugaran tubuh. Begitu juga bagi bayi, dengan senam bayi membuat bayi merasa lebih segar (Aminati, 2013, p.53). Dalam konsep intervensi dini atau stimulasi dini yang banyak dikenal dalam tumbuh kembang balita, senam juga berguna menstimulasi otot-otot agar anak dirangsang melakukan gerakangerakan yang seharusnya dapat dilakukan sesuai usianya. Misalnya, gerakan-gerakan senam yang diarahkan agar anak mampu mengangkat

30 kepalanya, tengkurap dan duduk. Oleh karena itu, gerakan senam pada bayi selalu disesuaikan perkembangan motoriknya (Maharani, 2013, p.70). Tujuan senam bayi adalah merangsang tumbuh kembang anak dan kemampuan gerak bayi optimal. Manfaat lainnya adalah melatih otot dan persendian, memperlancar peredaran darah, menjaga kinerja jantung, melatih kewaspadaan terhadap situasi dan posisi, serta menjaga keseimbangan tubuh agar tidak gampang jatuh (Pratyahara, 2012, p.132). 1) Tahapan senam bayi Menurut Pratyahara (2012, p.134) senam bayi dibagi menjadi tiga tahap : a) Tahap pertama Tahap pertama dilakukan pada saat bayi usia 3-6 bulan. Gerakan difokuskan pada gerakan tengkurap ke arah duduk. b) Tahap kedua Tahap kedua dilakukan ketika berusia 6-9 bulan. Senam bayi pada tahap ini difokuskan untuk melatih bayi agar mampu untuk duduk sendiri dan mencoba berdiri. c) Tahap ketiga Tahap ketiga dilakukan ketika bayi berusia di atas 9 bulan. Pada tahap ini senam bayi difokuskan untuk melatih bayi rambatan dan berjalan tanpa bantuan.

31 Untuk tahap awal, usia 3-6 bulan, merupakan proses bayi belajar merangkak, dibutuhkan tangan dan kaki yang kuat untuk menopang tubuh bayi ketika merangkak. Senam dengan mengoptimalkan gerakan tangan dan kaki, berfungsi untuk membantu bayi merangkak.

32 B. Kerangka Teori Kerangka teori dalam penelitian ini disusun dari berbagai sumber yaitu Nursalam (2005), Hidayat (2008), Maryunani (2010), Adriana (2011), Yahya (2011), dan Aminati (2013). Adapun kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Baby Spa Motorik kasar Tumbuh Kembang Motorik Halus Personal Sosial Bahasa 1) Faktor Herediter 2) Faktor Lingkungan : a Prenatal 1) Lingkungan mekanis 2) Zat kimia / toksin b Postnatal 1) Budaya lingkungan 2) Status sosial ekonomi 3) Nutrisi 4) Iklim dan cuaca 5) Stimulasi 6) Posisi anak dalam keluarga 7) Status kesehatan 3) Faktor Hormonal Keterangan Bagan : : variabel yang diteliti : variabel yang tidak diteliti Bagan 2.1 Kerangka Teori

33 C. Kerangka Konsep Berdasarkan kerangka teori, kerangka konsep penelitian dibuat sebagai berikut : Variabel Bebas Variabel Terikat Baby Spa Perkembangan Motorik Kasar Bayi Usia 3-6 Bulan Bagan 2.2 Kerangka Konsep D. Hipotesis Ada pengaruh baby spa terhadap perkembangan motorik kasar pada bayi usia 3-6 bulan.