No. 31 Vol.2 Thn. XVI April 2009 ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PERBANDINGAN DAYA PADA SALURAN PEMBAWA UNTUK SUPLAI TURBIN ULIR ARCHIMEDES

SIMULASI PERANCANGAN TURBIN PROPELLER SUMBU VERTIKAL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

Turbin Screw Untuk Pembangkit Listrik Skala Mikrohidro Ramah Lingkungan

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SIMBOL... A. Latar Belakang B. Tujuan dan Manfaat C. Batasan Masalah...

PENGARUH JUMLAH SUDU DAN VARIASI KEMIRINGAN PADA SUDUT SUDU TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN PADA TURBIN KINETIK POROS HORIZONTAL SKRIPSI

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI (BOPT) 2013

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 MSUDUT SUDU JALAN 45º DENGAN VARIABEL PERUBAHANDEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU PENGARAH

PEMODELAN TURBIN CROSS-FLOW UNTUK DIAPLIKASIKAN PADA SUMBER AIR DENGAN TINGGI JATUH DAN DEBIT KECIL

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30 DENGAN VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU JALAN

BAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR

Deni Rafli 1, Mulfi Hazwi 2. Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan INDONESIA

PERENCANAAN PEMBANGUNAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI KINALI PASAMAN BARAT

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGUJIAN PROTOTIPE TURBIN HEAD SANGAT RENDAH PADA SUATU SALURAN ALIRAN AIR

RANCANG BANGUN ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR DENGAN PENGUJIAN BENTUK SUDU TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN

MODEL FISIK KINCIR AIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN TURBIN PELTON UNTUK SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO DENGAN VARIASI BENTUK SUDU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

RANCANG BANGUN DRAFT TUBE,TRANSMISI DAN PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS DENGAN KAPASITAS 500 L/MIN DAN HEAD 3,5 M

PENGUJIAN PRESTASI KINCIR AIR TIPE OVERSHOT DI IRIGASI KAMPUS UNIVERSITAS RIAU DENGAN PENSTOCK BERVARIASI

BAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK

BAB IV DESIGN DAN ANALISA

BAB II. 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro. lebih kecil. Menggunakan turbin, generator yang kecil yang sama seperti halnya PLTA.

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.

BAB II 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Turbin Air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

HYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN DENGAN VARIABEL PERUBAHAN KETINGGIAN 4M,3M,2M DAN PERUBAHAN DEBIT NASKAH PUBLIKASI

DRAFT PATENT LINTASAN RANTAI BERBENTUK SEGITIGA PYTHAGORAS PADA ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

RANCANG BANGUN TURBIN ULIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKOHIDRO

PERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN CROSSFLOW BERBASIS KONSTRUKSI SILINDER (DRUM) POROS VERTIKAL UNTUK POTENSI ARUS SUNGAI

SESSION 8 HYDRO POWER PLANT. 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN

PENGARUH VARIASI DIAMETER NOSEL TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN AIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk. penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat

Pengaruh Pitch Terhadap Perputaran Pada Turbin Screw 3 Lilitan

Udara. Bahan Bakar. Generator Kopel Kompresor Turbin

Rancang Bangun Alat Uji Impak Metode Charpy

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

TRANSMISI RANTAI ROL

ANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

ANALISA PUTARAN RODA GIGI PADA KINCIR AIR TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN GENERATOR MINI DC

UNJUK KERJA TURBIN AIR TIPE CROSS FLOW DENGAN VARIASI DEBIT AIR DAN SUDUT SERANG NOSEL

PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER

Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta Timur *

KARAKTERISTIK TURBIN KAPLAN PADA SUB UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR KEDUNGOMBO

PERENCANAAN MIKROHIDRO DENGAN TURBIN KAPLAN SEBAGAI PENGGERAK MULA PADA DEBIT (Q) 0,52 m 3 /s DAN KETINGGIAN (H) 2,65 m

MODEL TURBIN SAVONIUS 1-TINGKAT SEBAGAI PENGGERAK MULA POMPA AIR TANPA BAHAN BAKAR UNTUK PENGAIRAN

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin.

PENGARUH KECEPATAN SUDUT TERHADAP EFISIENSI POMPA SENTRIFUGAL JENIS TUNGGAL

Desain Turbin Darrieus-Savonius pada Proses Pemanfaatan Arus Laut sebagai Pembangkit Energi Mekanik*

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN AIR HASIL MODIFIKASI POMPA SENTRIFUGAL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

DESAIN MODEL TURBIN ANGIN EMPAT SUDU BERBASIS SILINDER SEBAGAI PENGGERAK POMPA AIR

PERANCANGAN TURBIN UAP PENGGERAK GENERATOR LISTRIK DENGAN DAYA 80 MW PADA INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP

BAB VI POROS DAN PASAK

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011

Rancang Bangun Model Turbin Crossflow sebagai Penggerak Mula Generator Listrik Memanfaatkan Potensi Pikohidro

BAB II LANDASAN TEORI

Lampiran 1 Analisis aliran massa serasah

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN FLYWHEEL MAGNET SEPEDA MOTOR DENGAN 8 RUMAH BELITAN SEBAGAI GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

2 a) Viskositas dinamik Viskositas dinamik adalah perbandingan tegangan geser dengan laju perubahannya, besar nilai viskositas dinamik tergantung dari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil sedangkan Hidro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN

ANALISA PERANCANGAN TURBIN VORTEX DENGAN CASING BERPENAMPANG SPIRAL DAN LINGKARAN DENGAN 3 VARIASI DIMENSI SUDU

KINERJA YANG DIHASILKAN OLEH KINCIR AIR ARUS BAWAH DENGAN SUDU BERBENTUK MANGKOK. *Luther Sule

POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO TURBIN KAPLAN DENGAN VARIASI DEBIT AIR

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono

Uji Fungsi Dan Karakterisasi Pompa Roda Gigi

SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Variasi Tebal Sudu Terhadap Kinerja Kincir Air Tipe Sudu Datar

Tugas Akhir. PERANCANGAN POMPA AXIAL SUBMERSIBLE (Studi kasus instalasi pengendali banjir Mulyosari Surabaya)

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

Transkripsi:

No. Vol. Thn. XVI April 009 ISSN: 0854-847 PERANCANGAN AN REALISASI MOEL PROTOTIPE TURBIN AIR TYPE SCREW (ARCHIMEEAN TURBINE) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIRO ENGAN HEA RENAH I INONESIA Adly Havendri dan Hendro Lius * * Laboratorium Konversi Energi - Jurusan Teknik Mesin- Fakultas Teknik Universitas Andalas, Kampus Limau Manis Padang - 56 Telp. 075-7586 Fax. 075-7566 email : adlyhave@ft.unand.ac.id ; adlyhave05@yahoo.com ABSTRAK Akibat dari krisis energi yang terjadi di dunia, terutama akibat keterbatasan bahan bakar minyak yang mengakibatkan mengurangi ketersediaan listrik, maka diadakanlah penelitian-penelitian untuk membuat Pusat Tenaga Listrik Mikrohidro (PTLMH) dengan memanfaatkan bermacam tipe turbin air. Salah satu dari tipe turbin yang sangat berpotensi untuk pembangkit listrik mikrohidro pada sungai-sungai di Indonesia adalah Turbin Screw (Archimedean Turbine). Turbin Screw ini didunia baru mulai dikembangkan terutama di Eropa pada akhir tahun 007 yanga lalu dan masih merupakan proyek uji coba. Turbin screw ini sangat cocok untuk sungai-sungai di Indonesia karena pengoperasian turbin ini hanya memerlukan head turbin yang rendah (H<0 m), dimana keadaan ini sangat cocok untuk kebanyakan potensi alam di Indonesia yang mempunyai sungai dengan head yang rendah. Selain dari sungai, juga dimungkinkan untuk memanfaatkan potensi saluran irigasi yang telah ada. Apabila ditinjau dari segi investasi pembangunan pembangkit listrik tersebut adalah sangat sebanding dengan hasil yang diperoleh. Saat ini ketersediaan data-data spesifikasi teknis yang berkaitan dengan aplikasi Turbin Screw masih sangat langka, oleh sebab itu perlu dibuatkan model protoptipe tubin jenis ini untuk dapat dilakukan pengujian-pengujian untuk mendapatkan parameter yang berpengaruh pada pemilihan dan pengoperasian Turbin Screw. Pada penelitian ini telah dilakukan perancangan model Turbin Screw dan sekaligus pembuatannya. Keywords : Turbin Srew, head rendah, model, perancangan. PENAHULUAN Sekarang ini krisis energi telah melanda hampir seluruh negara di dunia. Akibat dari krisis energi yang terjadi di dunia, terutama akibat keterbatasan ketersediaan listrik maka diadakanlah penelitianpenelitian untuk membuat pusat listrik tenaga mikrohidro. Sementara itu dapat kita lihat bahwa alam kita ini sangat kaya akan potensi-potensi yang dapat dijadikan sumber energi listrik, seperti banyaknya sumber-sumber air yang dapat dijadikan sebagai pusat listrik tenaga mikrohidro. Kebanyakan sumber air yang ada hanya memiliki debit kecil dan head yang rendah, oleh karena itu penulis mencoba untuk merancang suatu pusat listrik tenaga mikrohidro sebagai salah satu cara agar krisis energi listrik dapat dihindari. Salah satu alternatif pusat listrik tenaga mikrohidro yang sangat berpotensi untuk sungai-sungai di Indonesia adalah Turbin Screw (Archimedean Turbine). Jika ditinjau dari segi investasi, pembangunan pusat listrik tenaga mikrohidro hanya memerlukan biaya yang kecil. Hal inilah yang mendukung kami untuk merancang pembangkit listrik mikrohidro sebagai salah satu cara agar krisis energi listrik dapat dihindari dan aktivitas kehidupan dapat berjalan seperti biasa. i lapangan pada umumnya tenaga air yang dapat diketahui hanya harga head dan debitnya saja, dimana di setiap tempat memiliki harga head dan debit yang berbeda-beda. Tujuan perancangan, pembuatan, dan pengujian turbin screw ini adalah agar daya listrik keluaran yang dihasilkan dapat semaksimal mungkin sehingga mampu memenuhi kebutuhan listrik di daerah tersebut. Beberapa keunggulan dari turbin screw ini adalah :. Tidak memerlukan kontrol sistem khusus. Memiliki efisiensi yang tinggi. Mudah diperbaiki 4. Ramah lingkungan 5. Umur turbin 5-40 tahun. TINJAUAN PUSTAKA. Persamaan Energi Arus air yang mengalir mengandung energi. Melalui sebuah turbin air, energi arus air tersebut bentuknya dapat dirubah. Bentuk energi yang dimiliki fluida dapat dibagi atas 4 bentuk :. Energi Kinetik Fluida, yaitu merupakan bentuk energi yang dimiliki oleh fluida dengan massa m (kg) dan kecepatan C (m/s), yang di definisikan sebagai : TeknikA

No. Vol. Thn. XVI April 009 ISSN: 0854-847 Ek = m C. Energi Potensial Fluida, yaitu bentuk energi yang dimiliki fluida dengan massa m (kg) dimana energi yang timbul disebabkan oleh pengaruh dari gravitasi bumi g (m/s ) yang di definisikan sebagai : E = m g z p. Energi Tekanan, yaitu energi yang disebabkan oleh adanya gaya yang diberikan oleh unit massa fluida dengan massa jenis ( ρ ) pada suatu bidang yang didefinisikan : p E t = m ρ 4. Energi alam, yaitu suatu energi yang dimiliki fluida yang besarnya dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan fluida itu sendiri, didefinisikan sebagai : Q = U pv δ δ + δ Untuk fluida inkompresible seperti air, energi dalam dapat diabaikan dalam perhitungan, karena energi dalam tidak memberikan efek yang besar terhadap kerja mesin fluida (δu = 0). Pada instalasi turbin air terdapat adanya perbedaan tinggi air masuk dan keluar, hal ini terjadi karena perbedaan ketinggian dari permukaan air akibat perubahan aliran air. imana energi aliran akan berubah menjadi energi pada poros oleh turbin dalam bentuk head atau ketinggian.. aya dan Efisiensi aya yang dihasilkan oleh kerja turbin didefinisikan sebagai kerja dalam satu detik yang dilakukan oleh air seberat m (kg) dimana akibat percepatan gravitasi bumi, air jatuh pada ketinggian head sampai pada daerah terendah dimana turbin tersebut dipasang. iantara sudu gerak turbin, air yang jatuh mengalir Q (m /s) akan menghasilkan gaya-gaya dengan kecepatan putar tertentu pada sudu turbin. aya yang dihasilkan turbin dengan efisiensi tertentu dapat ditentukan dengan persamaan : Pth = ρ g Q H η imana: Pth = aya turbin [Watt] ρ = Massa jenis air [kg/m ] Q = ebit [m /s] g = Percepatan grafitasi [m/s ] H = "net head" / tinggi efektif Besar efisiensi turbin berkisar antara 75% sampai 90%, tergantung pada jenis turbin (turbin yang besar akan memiliki efisiensi paling tinggi).. Tipe dan Keunggulan Turbin Screw Turbin screw merupakan salah satu turbin yang sangat special karena dapat beroperasi pada daerah yang memiliki head yang sangat rendah. Pada penggunaannya turbin screw ini posisi sudunya tergantung dari kondisi head yang ada di lapangan. Turbin screw bekerja pada head rendah dengan ketinggian air jatuh antara 5 m. Sudut untuk penentuan head turbin berada antara 0 o - 60 o. Turbin screw terdiri dari beberapa tipe yaitu : Type Steel trough Type Closed compact installation Adapun beberapa keunggulan dari turbin screw dibandingkan dengan jenis turbin air lainnya yaitu: a. Baik dikembang pada daerah yang memiliki sumber air dengan debit yang cukup besar (sungai) namun hanya memiliki head yang rendah. b. Tidak memerlukan sistem merlukan sistem kontrol yang sangat rumit seperti turbin lainnya. c. Tekanan air yang terjadi pada tidak merusak ekologi dalam hal ini dampak terhadap makhluk hidup air (ikan). d. Tidak membutuhkan draft tube, sehingga dapa mengurangi pengeluaran untuk penggalian pemasangan draft tube. e. Memiliki efisiensi yang tinggi, dengan variasi debit yang besar dan sangat baik untuk debit air yang kecil. f. Tidak memerlukan jaring-jaring halus sebagai pencegah masuknya puing-puing ke dalam turbin, sehingga dapat mengurangi biaya perawatan. Adapun proses perubahan energi pada turbin screw hingga menjadi energi listrik yaitu dimana energi yang berasal dari energi mekanik yang terdapat pada air dan perubaan tekanan yang terjadi TeknikA

No. Vol. Thn. XVI April 009 ISSN: 0854-847 pada sudu mengakibatkan sudu berputar dan memutar poros. Selanjutnya daya dari poros ditransmisikan ke generator yang nantinya diubah menjadi energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan oleh generator nantinya didistribusikan ke konsumen setelah melalui inverter. P = ρ. g. Q. H. η P Q = ρ. η. H. g 00 watt = 000 m.0, 9.0, 5 m.9,8 m kg s = 0, 066 m s. METOOLOGI PERANCANGAN AN PEMBUATAN.. ata Perancangan Turbin screw yang direncanakan disini yaitu turbin dengan kapasitas mini hydro, data selengkapnya : ata yang diperoleh : aya (P) : 00 Watt Head efectif (H) : 0,5 meter Sudut screw ( ) : 6 O. Penentuan Efisiensi Turbin (η T ) Efisiensi turbin screw/archimedes didapat dari grafik hubungan antara efisiensi turbin dengan besarnya debit aliran yang melewati turbin tersebut. Untuk perancangan digunakan debit aliran maksimum (00%), dimana berdasarkan grafik didapat besarnya efisiensi turbin screw adalah antara 90 %... Perhitungan Panjang Turbin Merupakan panjang dari turbin yang akan kita rancang dengan mengasumsikan sudut pemasangan turbin sebesar 0 o terhadap permukaan acuan dan head sebesar meter. Maka panjang turbin adalah : H Sin α = L 0,5 m L = sin 0 o = m.. Perhitungan iameter Turbin Menurut persamaan chezy kecepatan aliran pada aliran terbuka yaitu : V= C m i imana : C : konstanta Chezy m : kedalaman rata rata hidrolik i : kemiringan garis energy an menurut persamaan Manning kecepatan aliran pada aliran terbuka yaitu V = ( ) m i n imana : n : konstanta kekasaran Manning Gambar. Pengaruh debit yang berubah terhadap efisiensi (sumber www.ritz-atro.de/renewableenergy).. Perhitungan ebit Aliran aya yang di hasilkan oleh generator merupakan hasil dari massa jenis, percepatan gravitasi, debit aliran, head dan efisiensi yang dimiliki oleh turbin. Maka untuk mendapatkan debit turbin dapat dicari dengan menggunakan persamaan : Tabel. Kekasaran manning untuk berbagai bahan saluran terbuka (open channel flow) (sumber www.mannpower/openchannelflow) Menurut persamaan kontinuitas dapat kita ketahui bahwa Q merupakan hasil kali kecepatan aliran terhadap luas penampang tertentu. ( Q = V. A ) TeknikA

No. Vol. Thn. XVI April 009 ISSN: 0854-847 Maka persamaan kapasitas aliran untuk aliran terbuka adalah Q = ( ). n m i A Nilai m juga sebanding dengan : Luas permukaan aliran Kedalaman rata-rata hidraulik = Keliling yang basah A m = P engan mengasumsikan kedalaman basah sebesar /5 panjang diameter dan nilai n sebesar 0,0 ( Excavated earth channel clean ) maka kita mendapatkan diameter turbin sebesar : Q = V.A Q = ( ) m i. A n 5 4π 5 4 5 ( ) Q = n 0,577 ( π + 0,8 ) 0 π 0 ( ) 0,066 = 0,0 0,577 (,056 ) 0 π (0, 4 ) 0,066 = 45,45 0,76 (, 056) 0, 066 = 0,85 (0,57 ) 0, 066 = 0,85 0, 857 0,066 =, 8 8 = 0, 066, = 0,007 = 0,58m 8 π π = 6, inc ari persamaan di atas, maka nilai akan diperoleh sebesar = 0,58 m..5 Perhitungan Kecepatan Aliran engan mensubtitusi nilai maka dapat diperoleh kecepatan aliran sebesar: V = ( ) m n i ( 5 4π ) 0,0 ( 5 + 0,8 ) V = 0,577 π ( 5 4π 0,58 ) 0,0 ( 5 π 0,58 0,8 0,58) V = 0,577 + V =,885m/s Untuk penghitungan diameter turbin tanpa sudu dapat dihitung dengan perbandingan dari gambar referensi. imana : r turbin tanpa sudu : sudu = 0 : 8 engan persamaan tersebut maka dapat diperoleh jari-jari turbin tanpa sudu sebesar : 0 = 0, 079055 = 0,049 m rturbintanpasudu 8 ari data di atas diketahui bahwa turbin tanpa sudu = x 0,049 m = 0,08784 m = 8784 mm =,46 inc, sedangkan bahan yang ada dilapangan adalah ukuran inc, maka akan dipakai turbin tanpa sudu adalah O,5 inc = 0,0889 m. Sesuai dengan diameter turbin tanpa sudu yang kita pakai, maka didapat tinggi sudu sebesar : 8 t s u d u = 0, 0 8 8 9 = 0, 0 9 5 m 8..6 Pemilihan Material Turbin Pemilihan bahan yang akan digunakan berdasarkan kondisi kerja yang dialami dan penyebab kegagalan yang sering terjadi pada sudu. Adapun kondisi kerja yang terjadi pada turbin adalah sudu gerak terendam dalam air dan berputar pada putaran 0 65 rpm. Sedangkan penyebab kegagalan yang sering terjadi adalah adanya erosi akibat partikel pasir yang terbawa air, dan korosi pada sudu akibat sudu teroksidasi dengan udara maupun air. Oleh karena itu perancang berusaha memilih material yang ada di pasaran dan memenuhi aspek ketahanan terhadap korosi, keausan, dan sebagainya. Pada perancangan ini bahan yang dipilih adalah ASTM A5 karena merupakan bahan umum dari pipa yang ada di lapangan dengan minimum tensile yield strength 05 MPa (0 ksi), maximum tensile ultimate strength 0 Mpa (48 ksi), elongation 0%, dan massa jenis 7850 kg/m 4 HASIL PERANCANGAN AN PEMBUATAN 4. Spesifikasi Turbin ari perhitungan diatas maka didapatkan spesifikasi turbin yaitu : Jenis Turbin : Turbin Screw aya Turbin : 00 Watt Head Turbin : m Kecepatan aliran:,885 m/s Kapasitas aliran : 0,066 m /s Panjang turbin : m Jarak Pitch : 0, m Sudut peletakan turbin (α) : 0 0 iameter inner turbin ( i ): 0,0889 m iameter luar turbin ( o ) : 0,679 m Tinggi sudu turbin : 0,095 m Jumlah sudu turbin (Z) : buah sudu. Jumlah cycle : 8 Tebal sudu turbin (t) : 0,004 m Sudut screw turbin (β) : 6 0 Material turbin baja carbon ASTM A 5. TeknikA 4

No. Vol. Thn. XVI April 009 ISSN: 0854-847 4. Pembahasan 4.. Penentuan Jenis Turbin Jenis turbin yang yang nantinya dibuat adalah tubin screw (archimedean screw turbine) yang memiliki head, H = meter dengan sudut peletakan turbin sebesar 0 0 dan dengan putaran rencana, n = 45 rpm. aya ideal yang dihasikan tubin berdasarkan head dan kapasitas aliran adalah 00 Watt, berdasarkan perancangan dimana efisienis turbin η T = 90%. Efisiensi turbin dalam perancangan ini diambil untuk turbin yang bekerja pada beban maksimal. 4.. Penentuan Spesifikasi sudu turbin imensi utama yang didapat berupa diameter dalam, lebar sudu, tebal sudu, diameter luar, sudut kemiringan screw dan jumlah sudu turbin. iameter dalam dan luar dipengaruhi oleh kapasitas aliran dan perbandingan antara diameter dalam( i ) dan diameter luar( o ) turbin yang direncanakan pada turbin. ari kapasitas aliran dan perbandingan diameter turbin didapat diameter dalam ( i ) turbin sebesar 0,0889 m. Sedangkan diameter luar turbin ( o ) didapat sebesar 0,679 m. ari hasil tersebut dapat dilihat bahwa besarnya diameter turbin dipengaruhi oleh kapasitas aliran yang terjadi pada turbin dimana kapasitas aliran berbanding lurus dengan diameter. Sehingga jika kapasitas aliran yang terdapat dilapangan besar maka diameter yang akan dirancang nantinya juga akan semakin besar. Kapasitas aliran yang digunakan Q = 0,066 m /s dan perbandingan diameter pipa dan sudu turbin sebesar 0 : 8 dan didapat tinggi sudu t = 0,095 m. Sedangkan jumlah sudu turbin direncanakan adalah Z = buah. 4.. Penentuan Spesifikasi Poros dan Pasak iameter poros berdasarkan perhitungan sebelumnya adalah sebesar,4 mm. Bahan poros yang digunakan adalah baja karbon konstruksi mesin JIS G 450 S40C. Tegangan geser izin koreksi, τ a koreksi =,94 kg/mm sedangkan tegangan geser yang timbul pada poros adalah τ timbul =,77075 kg/mm karena tegangan geser yang timbul lebih kecil dari tegangan geser yang diizinkan maka poros aman untuk digunakan. Ukuran pasak adalah 0 x 8 sebagai mana telah dibahas pada bab sebelumnya. Berdasarkan perhitungan diperoleh tegangan geser izin pada pasak, τ ka =,667 kg/mm. Sedangkan tegangan geser yang ditimbulkan pada pasak agar pasak aman digunakan harus lebih kecil dari tegangan geser izin pada pasak dengan panjang pasak l >,5 mm. Pemeriksaan tekanan permukan pasak dilakukan dengan tekanan permukaan pasak yang timbul harus berada dibawah tekanan permukaan izin pasak yaitu 8 kg/mm, dan agar aman maka tegangan tegangan permukaan pasak harus lebih kecil dari tegangan permukaan izin. Pasak aman jika panjang pasak l > 6,9 mm. Berdasarkan perhitungan tegangan geser dan tekanan permukaan pasak maka panjang pasak yang aktif dan aman digunakan adalah 9,4 mm. Bahan yang digunakan pada pasak adalah S0C dengan kekuatan tarik 48 kg/mm. Kekuatan tarik bahan pasak ini lebih kecil dibandingkan kekuatan tarik bahan poros (σ B = 55 kg/mm ). Ini bertujuan supaya pasak lebih dulu gagal atau aus daripada poros, sehingga tingkat kegagalan poros dapat ditanggulangi. 4..4 Penentuan Spesifikasi Kopling Flens Kopling merupakan elemen mesin dengan fungsi meneruskan putaran dan daya dari poros penggerak ke komponen mesin lain. Kopling yang direncanakan adalah kopling tetap dengan jenis kopling flens kaku. Kopling tetap ini selalu dalam keadaan terhubung. Kopling ini dipilih karena murah, pemasangan yang mudah dan cepat, ringan, aman pada putaran tinggi; getaran dan tumbukan kecil. Tegangan geser pada kopling flens ada dua yaitu tegangan geser pada baut pengikat dan tegangan geser flens. Tegangan geser pada baut pengikat (τ b ) adalah 0,6 kg/mm dan tegangan izin baut (τ ba ) sebesar, kg/mm. ari kedua tegangan geser ini diperoleh bahwa τ b < τ ba, maka baut aman digunakan. Tegangan geser izin pada Flens (τ Fa ) sebesar, kg/mm, sementara tegangan geser yang timbul pada flens τ F adalah 0,049 kg/mm. engan tegangan geser izin lebih besar dari pada tegangan yang timbul, maka flens aman digunakan. 4..5 Penentuan Spesifikasi Bantalan bola Bantalan bagian atas yang digunakan adalah bantalan bola dengan nomor 605. Pemilihan ini didasari oleh putaran poros, besarnya beban dan diameter dari poros tersebut. Kondisi kerja poros adalah bekerja pada putaran rendah dan beban kecil pada bagian atas. Bantalan bola dipilih karena bantalan ini mampu menumpu poros berputaran rendah yang menahan beban radial. ari hasil perancangan dipilih bantalan dengan seri 605 dengan dengan diameter poros yaitu 5 mm, dan panjang bantalan 7 mm. 4..6 Penentuan Spesifikasi Bantalan rol kerucut Bantalan bagian bawah yang digunakan adalah bantalan rol kerucut dengan nomor 005. Pemilihan ini didasari oleh putaran poros, besarnya beban dan diameter dari poros tersebut. Kondisi kerja poros adalah bekerja pada putaran rendah dan beban yang cukup besar. Bantalan rol kerucut dipilih karena bantalan ini mampu menumpu poros berputaran rendah dengan beban besar dan juga tidak memerlukan torsi yang besar untuk dapat berputar. Bantalan ini dapat meredam tumbukan dan getaran dan juga banyak terdapat di pasaran sehingga memudahkan ketika dilakukan perawatan atau penggantian bantalan turbin. TeknikA 5

No. Vol. Thn. XVI April 009 ISSN: 0854-847 ari hasil perancangan dipilih bantalan dengan seri 005 dengan dengan diameter poros yaitu 5 mm, dan panjang bantalan 8,5 mm. 4. Turbin Screw yang Telah ibuat Berikut ini adalah gambar skematis dari model turbin screw yang dibuat : Gambar 4. Skema Turbin Screw Sedangkan foto dari Turbin Screw yang telah dibuat adalah sebagai berikut : 5. KESIMPULAN ari hasil perencanaan dan pembuatan model prototype turbin screw dapat disimpulkan :. Jenis prototype turbin yang dirancang adalah turbin screw (archimedean turbine) dengan sudu.. Spesifikasi turbin screw dan komponen pendukungnya sebagai berikut : Spesifikasi model turbin a) aya Turbin : 00 Watt b) Putaran Turbin : 45 rpm c) Head Turbin : m d) Kapasitas aliran : 0,0 m /s e) iameter turbin : 0,67 m f) Material turbin baja carbon ASTM A 5 Spesifikasi Bagian Pendukung a) Poros iameter Poros (d s ) :,4 mm Material poros : baja karbon konstruksi JIS G450 S40C b) Pasak Ukuran pasak : 0 x 8 Material pasak : S0C Gambar 4. Foto Turbin Screw yang Telah ibuat ilihat dari Samping Gambar 4. Foto Turbin Screw yang Telah ibuat ilihat dari epan c) Baut Baut : M0 Material baut : S0C. Model Turbin Screw ini telah berhasil dirancang dan dibuat. an turbin tipe ini akan cocok dipergunakan untuk daerah sungai di Indonesia yang memiliki head rendah. 6. AFTAR PUSTAKA. ietzel, Fritz. 990. Turbin, Pompa dan Kompresor, Jakarta: Penerbit Erlangga.. Giles, Rinal.V. 984. Mekanika Fluida dan Hidrolika, Jakarta: Penerbit Erlangga.. Haris, Wiranto Munandar. 998. Penggerak Mula Turbin, Bandung: ITB Pers. 4. Linsley, Ray.K. and Franzinni. Joseph.B. 99. Teknik Sumber daya Air, Jakarta: Penerbit Erlangga. 5. Nielmann, Gustav. 978. Machine Elements Volume, New York: Springer-Verlag. 6. Paryatmo, Wibowo, 007. Turbin Air, Jakarta: Graha Ilmu. 7. Sularso dan Kiyokatsu Suga. 987. asar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Pradnya Paramita. 8. Spotts.M.F. esign of Machine Elements, Prentice-Hall, Inc, Englewood Cliffs, New Jersey. 9. White, F.M. 986. Fluids Mechanics, terjemahan Like Wilarjo Mekanika Zalir, Jakarta: Penerbit Erlangga. TeknikA 6

No. Vol. Thn. XVI April 009 ISSN: 0854-847 0. www.wikipedia.org/wiki/archimedean screw, acces on esember 008.. www.ritz-atro.de/renewable energy, acces on esember 008.. www.mannpower/openchannelflow, acces on esember 008. TeknikA 7