METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT

dokumen-dokumen yang mirip
3.1. Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

III METODE PENELITIAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Evaluasi Kinerja Tarik Traktor Tangan Dengan Bahan Bakar Minyak Kelapa Murni

III. METODE PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

Adapun spesifikasi traktor yang digunakan dalam penelitian:

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

SKRIPSI UJI KINERJA TARIK TRAKTOR TANGAN YANMAR BROMO DX YANG DILENGKAPI PEMANAS BAHAN BAKAR DENGAN BAHAN BAKAR MINYAK KELAPA

Kriteria Roda Besi Standar Roda Besi Modifikasi Roda Besi Lengkung. Bahan Pembuat Rim Besi Behel Ø 16 mm Besi Behel Ø 16 mm Besi Behel Ø 16 mm

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Evaluasi Kinerja Tarik Traktor Pertanian dengan Bahan Bakar Cocodiesel 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jumlah serasah di lapangan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

DESAIN DAN PENGUJIAN RODA BESI LAHAN KERING UNTUK TRAKTOR 2- RODA 1 (Design and Testing of Upland Iron Wheel for Hand Tractor)

IV. PENDEKATAN RANCANGAN

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat

MODIFIKASI INSTRUMEN PENGUKUR GAYA TARIK (PULL) DAN KECEPATAN MAJU TRAKTOR RODA 2

Lampiran 1. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian. mulai

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DESAIN DAN UJI PERFORMANSI RODA SIRIP LENGKUNG TRAKTOR TANGAN UNTUK PENGOLAHAN TANAH DI LAHAN KERING

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OLEH: F DEPARTEMEN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat

KINERJA DITCHER DENGAN PENGERUK TANAH UNTUK BUDIDAYA TEBU LAHAN KERING. Oleh : ARI SEMBODO F

Lampiran 1. Log book pelaksanaan penelitian

IV. PERANCANGANDAN PEMBUATAN INSTRUMENTASI PENGUKURAN SLIP RODA DAN KECEPATAN

TINJAUAN PUSTAKA. pada permulaan abad ke-19 traktor dengan motor uap mulai diperkenalkan,

Lampiran 1. Hasil pengolahan amplitudo mole plow getar dengan software Corel Photo Paint-12

PENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DAN PERHITUNGAN DAYA

Rancang Bangun dan Uji Kinerja Dinamometer Tipe Rem Cakram

DRAFT SPESIFIK PENGOLAHAN TANAH : TERMINOLOGI DAN KEGUNAANNYA. Santosa 1

METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian yang dilakukan adalah sebagai. a. Pengambilan data tahanan penetrasi tanah

KINERJA DITCHER DENGAN PENGERUK TANAH UNTUK BUDIDAYA TEBU LAHAN KERING. Oleh : ARI SEMBODO F

BAB III METODE PENELITIAN

60 sampai 61 kw memakai bajak tiga buah piringan yang hanya. 13 dan 17 cm. Penggunaan daya tarik traktor tersebut

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

UJI KINERJA TARIK TRAKTOR TANGAN DENGAN BAHAN BAKAR MINYAK NYAMPLUNG MURNI SKRIPSI BANU AJI IMANTARA F

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Peta wilayah Kelurahan Situgede, Kec. Bogor Barat, Kota Bogor LOKASI PENGAMATAN

TRAITOR DEUTZ D 7206 DAN TRAKTOR VAHAIAR YM 330 DT

PENGUJIAN TAHANAN TARIK (DRAFT) BAJAK SUBSOIL GETAR TIPE LENGKUNG PARABOLIK SKRIPSI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Alat dan Bahan Alat Penelitian Bahan Penelitian

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM

Mulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.

MODIFIKASI INSTRUMEN PENGUKUR GAYA TARIK (PULL) DAN KECEPATAN MAJU TRAKTOR RODA 2

PERUBAHAN DENSITAS TANAH DAN DRAFT SPESIFIK KECEPATAN PEMBAJAKAN KECEPATAN PEMBAJAKAN RAHMADHANI ERITWAN

PENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Perancangan Rancangan Fungsional Fungsi Penyaluran Daya

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. : Motor Bensin 4 langkah, 1 silinder Volume Langkah Torak : 199,6 cm3

BAB III PROSES MODIFIKASI DAN PENGUJIAN. Mulai. Identifikasi Sebelum Modifikasi: Identifikasi Teoritis Kapasitas Engine Yamaha jupiter z.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS TEKNIK MESIN

: Suzuki Satria F 150 cc. : 150 cc, 4 langkah, DOHC pendingin udara. : Cakram depan belakang

III. METODOLOGI. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

METODOLOGI PENELITIAN

HANDTRACTOR QUICK BOXER G1000

BAB III METODE PENELITIAN

PERUBAHAN DENSITAS DAN DRAFT SPESIFIK PEMBAJAKAN TANAH MENGGUNAKAN BAJAK SINGKAL KAYU DAN BERLAPIS PLASTIK PADA BERBAGAI KECEPATAN PEMBAJAKAN

BAB III PEMBUATAN DAN GAMBAR

PENGUJIAN TAHANAN TARIK (DRAFT) BAJAK SUBSOIL GETAR TIPE LENGKUNG PARABOLIK SKRIPSI

BAB III PENGUJIAN MESIN. kemampuan dan pengaruh dari pemakaian busi standart dan pemakaian busi

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Simulasi putaran/mekanisme pisau pemotong tebu (n:500 rpm, v:0.5 m/s, k: 8)

Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

ANALISA PUTARAN RODA GIGI PADA KINCIR AIR TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN GENERATOR MINI DC

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

Oleh Team RB BPT MEKANISASI PERTANIAN JAWA BARAT DINAS PERTANIAN JAWA BARAT

Rancang Bangun dan Evaluasi Kinerja Lapang Prototipe II Aplikator Pupuk Cair, APIC 1

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2009 bertempat di Bengkel Teknik Mesin Budidaya Pertanian Bengkel Metanium, Leuwikopo, dan lahan percobaan Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Kondisi lintasan pada penelitian yaitu beton dan tanah seperti terlihat pada Gambar 1 berikut. a) b) Gambar 1. Lintasan (a) beton dan (b) tanah B. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan Bahan yang akan digunakan dalam penelitian kali ini adalah bahan bakar solar dan minyak kelapa yang diperoleh dari PT. Guanhien, Ciamis. 2. Alat Alat yang dipergunakan dalam penelitian sebagai berikut: a) Traktor tangan Yanmar bromo DX (traktor uji) b) Traktor Yanmar YM 330 T (traktor beban) c) Set drawbar dynamometer (load cell, Kyowa type LT-5TSA71C) d) Kabel sensor e) Set pencatat handystrain meter UCAM-1A f) Tachometer dan Stop watch g) Pita ukur dan patok h) Penetrometer 20

i) Ring sample, timbangan, dan oven j) Pipa tembaga ukuran ¼ inchi k) Peralatan bengkel (tang, obeng, kunci pas, kunci ring, palu, jangka sorong atau mikrometer sekrup, las, gerinda, mesin bor, mesin bubut dan sebagainya. Prosedur pengoperasian traktor tangan dengan bahan bakar minyak kelapa yaitu pertama-tama traktor dihidupkan dengan menggunakan bahan bakar solar selama 10 menit (Miftahuddin, 2009). Setelah itu, kran minyak kelapa dibuka penuh dan kran solar ditutup secara perlahan-lahan. Setelah selesai digunakan, cara untuk mematikan engine traktor yaitu kran solar dibuka penuh dan kran minyak kelapa ditutup secara perlahan-lahan. Traktor tangan Yanmar Bromo DX (Gambar 2) yang diuji memiliki spesifikasi seperti disajikan pada Tabel 5. Gambar 2. Traktor Yanmar Bromo DX Tabel 5. Spesifikasi taktor uji Merk Yanmar Model Bromo dx Jenis mesin Diesel Bahan bakar Solar Volume silinder 493 Sistem kerja 4 langkah Rpm max 2200 rpm Gigi transmisi 4 gigi maju dan 2 gigi mundur Ukuran ban karet 5-13 mm 21

C. PROSEDUR PENELITIAN Pembuatan heat exchanger Pengukuran pendahuluan kecepatan traktor dan kalibrasi load cell Pengujian slip, drawbar power, dan efisiensi lapang Data slip, drawbar power, dan efisiensi lapang lapang Pengolahan data slip, drawbar power, dan efisiensi lapang Slip, drawbar power, dan efisiensi lapang Gambar 3. Bagan tahapan penelitian 1. Pembuatan elemen pemindah panas Elemen pemindah panas atau heat exchanger dibuat menggunakan pipa tembaga. Pipa tembaga memiliki nilai konduktivitas panas 386 W/m K, selain itu tembaga juga memiliki titik lebur yang tinggi yaitu 1089 C sehingga dapat tahan terhadap suhu gas buang yang hanya berkisar antara 300 600 C. Sistem pemindahan panas menggunakan heat exchanger dapat dilihat pada Gambar 4. 22

Gambar 4. Pembuatan heat exchanger Pada pembuatan elemen pemanas ini, digunakan pipa tembaga yang ukurannya mendekati ukuran selang bahan bakar motor Diesel pada umumnya, sehingga mudah dirangkaikan pada sistem penyaluran bahan bakar motor Diesel. Diameter pipa tembaga yang digunakan adalah 1/4 inchi dengan panjang 220 cm (Miftahuddin 2009). 2. Persiapan Sebelum pengujian di lintasan uji dilakukan, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, yaitu: a). Persiapan traktor tangan Yanmar Bromo DX dan traktor beban, b). Persiapan instrumen pengukur serta, c). Persiapan lintasan uji. Persiapan pada traktor uji dengan memeriksa kondisinya sehingga pada saat pengujian tidak terjadi kesalahan baik itu berupa teknis maupun non-teknis. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pengecekan oli, air radiator, transmisi, dan rpm. Pemeriksaan juga dilakukan untuk traktor beban dengan memeriksa ketersediaan bahan bakar, oli, air radiator dll. Traktor beban yang dipakai dapat dilhat pada Gambar 5 dengan spesifikasi lebih lengkap disajikan pada Tabel 6. 23

Gambar 5. Traktor YanmarYM330T Tabel 6. Spesifikasi traktor beban Merk Yanmar Model YM330T Jenis mesin diesel Bahan bakar Solar Jumlah silinder 3 Siste kerja 4 langkah Power/ pada rpm 33 hp/2600 rpm Rpm max 3200 rpm Gigi transmisi 8 gigi maju dan 2 gigi mundur Panjang as depan/belakang 115 cm/115 cm Ukuran ban belakang 12.4/11-28 Ukuran ban depan 5.50-16 Pengecekan pada instrumen ukur dilakukan sebelum pengujian di lintasan uji dilakukan, jika perangkat alat ukur sudah diset antara traktor beban dan traktor uji kemudian diberi beban tarikan, angka keluaran pada handy strain meter berubah berarti setingan alat benar. Sesaat pengukuran akan dimulai handy strain di-adjustmen (menset angka pada handy strain supaya nol). 24

Sebelum pengujian di lapangan, lintasan uji dan peralatan disiapkan terlebih dahulu. Lintasan beton dibersihkan dari tanah, daun-daunan dan rumput. Lintasan rumput dirapikan dengan memotong rata rumput dan dibersihakan dari daun-daun, plastik, kayu dll. Kondisi lintasan tanah diamati dengan mengukur kadar air, kerapatan isi tanah, dan tahanan penetrasi. Pengukuran kadar air dan kerapatan isi tanah dilakukan dengan mengambil 8 sampel tanah secara acak pada lintasan tanah menggunakan ring sample seperti Gambar 6. Sebelumnya kedua lintasan diberi tanda setiap 10 m untuk pengukuran kecepatan maju traktor uji. Gambar 6. Pengambilan sampel tanah pada lintasan rumput 3. Kalibrasi Load Cell Kalibrasi load cell dilakukan dengan cara memberikan beberapa tingkat beban pada load cell yang akan diteruskan ke alat pembaca sebagai masukan. Langkah awal pada kalibrasi ini adalah memasang drawbar dynamometer pada sebuah katrol. Dalam hal ini katrol adalah sebagai alat bantu menggantungkan drawbar dynammometer dan beban. Lalu dilanjutkan dengan menghubungkan kabel sensor pada drawbar dynamometer dan handystrain meter. Berikan beberapa tingkat beban pada drawbar dynamometer dan baca keluaran (dalam µε) pada handystrain meter. 25

4. Pengamatan Kondisi Lintasan Sebelum dilakukan pengujian pada lintasan tanah, kondisi lintasan diamati pada titik-titik pengukuran dengan parameter yang diamati adalah: a) Kadar air dan kerapatan isi tanah Kadar air merupakan jumlah air yang tersedia dalam pori tanah dalam massa tertentu. Kadar air tanah diukur dengan mengambil sampel tanah pada linatasan uji dengan ring sampel, kemudian dirimbang (massa tanah basah + ring sampel). Contoh tanah dikeringkan dalam oven selama 24 jam dengan suhu 110 0 C kemudian ditimbang (massa tanah kering + ring sampel). Kadar air dan kerapatan isi tanah untuk seluruh contoh dihitung. Kadar air tanah dihitung (Setiawan et al, 2002) dengan rumus: mtb mtk KA x100%. (6) mtk Dimana : KA = kadar air basis kering (%) mtb = massa tanah basah (g) mtk = masa tanah kering (g) Kerapatan isi tanah dapat dihitung dengan rumus (Setiawan et al 2002): mtk ρd. (7) Vt Dimana : ρd = kerapatan isi tanah (g/cm 3 ) mtk = massa tanah kering (g) Vt = volume tanah dalam ring sampel (cm 3 ) Untuk perhitungan kadar air dan keraptan isi tanah selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3. b) Penetrasi tanah Untuk penetrasi tanah dilakukan dengan menggunakan penetrometer tipe SR-2 (Gambar 11) dentgan kerucut berpenampang 2 cm 2. pengukuran dilakukan pada 10 titik berbeda dengan kedalaman 1-5 cm, 5-10 cm, 10-15 cm. Tahanan pentrasi dihitung dengan rumus (Setiawan et al, 2002) berikut: 26

98xFp Cl... (8) Ak Dimana : Cl = tahanan penetrasi tanah (kpa) Fp = gaya penetrasi terukur pada penetrometer ditambah massa penetrometer (kg) Ak = Luas penampang kerucut (cm 2 ) Gambar 7. Pengukuran penetrasi lintasan tanah D. PENGUKURAN KINERJA Pengujian kinerja motor bakar dilakukan dalam dua tahap. Pertama, pengujian dilakukan pada saat motor bakar menggunakan bahan bakar solar. Kedua, pengujian dilakukan pada saat motor bakar menggunakan bahan bakar minyak kelapa yang telah dipanaskan. Dari kedua hasil pengujian tersebut nantinya akan didapatkan perbandingan kinerja motor bakar antara yang menggunakan bahan bakar solar dengan yang menggunakan bahan bakar minyak kelapa. Parameter keluaran hasil adalah tenaga tarik, slip, dan efisiensi lapang dengan implemen bajak singkal. 27

1. Pengukuran Drawbar Power Pengukuran drawbar power untuk mengetahui besarnya gaya tarik horizontal yang dihasilkan roda traksi dengan gandengan traktor Yanmar YM 330T. Dilakukan untuk beberapa kecepatan dengan menggunakan drawbar power meter yang dilengkapi handystrain meter. Pada waktu berjalan, kecepatan maju traktor diukur dengan cara mengukur waktu dan jarak yang ditempuh oleh traktor pada 5 putaran roda (Gambar 8). Drawbar power kemudian diukur dengan menggunakan persamaan (6) berikut ini (Wanders, 1978). DbP = Dbpull x V... (6) Dimana DbP = tenaga pada drawbar ( drawbar power) (Watt) Dbpull = gaya tarik bersih yang terukur (drawbar pull) (N) V = kecepatan rata-rata maju traktor (m/s) Load cell Traktor beban Traktor uji Gambar 8. Skema pengukuran drawbar power 2. Pengukuran Slip a. Mengukur jarak tempuh teoritis (So) dihitung dengan mengukur diameter roda traktor, kemudian disubsitusikan kepersamaan (10) berikut: St = 5 x π Dw... (10) Dw Permukaan landasan Gambar 9. Pengukuran diameter roda traksi (Dw) 28

b. Mengukur jarak tempuh 5 kali putaran roda tampa beban sebanyak tiga kali ulangan. Roda diberi tanda, kemudian dihitung setiap kali tanda pada roda menyentuh permukaan landasan sebagai satu putaran. Setelah 5 kali putaran ukur dengan pita ukur (So). w Dw 1 2 4 Permukaan landasan 10 5 Jarak tempuh 5 putaran roda Gambar 10. Pengukuran jarak tempuh 5 putaran roda c. Gandengkan traktor roda empat Yanmar YM 330T untuk megukur jarak tempuh 5 kali putaran roda. Slip traktor yang diuji dapat dihitung dengan persamaan (5) 3. Efisiensi Lapang (Eff) a. Mengukur Kapasitas lapang teoritis (KLT) menggunakan bajak singkal seperti pada Gambar 11, dihitung dengan persamaan berikut : b. KLT = 0.36 ( v x lp )... (11) Dimana : KLT = Kapasitas lapang teoritis (ha/jam) V = Kecepatan rata-rata (m/detik) lp = lebar pembajakan rata-rata (m) 0.36 = faktor konversi dari m 2 /det ke ha/jam (1 m 2 /det = 0,36 ha/jam). c. Untuk menghitung kapasitas lapang pengolahan efektif (KLE) diperlukan data waktu kerja keseluruhan kerja dari mulai bekerja hingga selesai (WK) dan luas tanah hasil pengolahan keseluruhan (L). Persamaan yang dipakai adalah : KLE =...(12) 29

Dimana : KLE = Kapasitas lapang efektif (ha/jam) L = Luas lahan hasil pengolahan (m 2 ) WK = Waktu kerja (s) d. Persamaan yang dipakai untuk menghitung Efisiensi Lapang (Eff) adalah : Eff = x100%...(13) Gambar 11. Pembajakan dengan bajak singkal 30