Perhitungan Energi Disosiasi Gugus Fungsi OH - dan PO 4

dokumen-dokumen yang mirip
PERHITUNGAN AB INITIO INTERAKSI ANTARA TRIKALSIUM FOSFAT DAN HIDROKSIAPATIT DENGAN SEGMEN MOLEKUL SELULOSA

BAB IV. karakterisasi sampel kontrol, serta karakterisasi sampel komposit. 4.1 Sintesis Kolagen dari Tendon Sapi ( Boss sondaicus )

SPEKTROSKOPI INFRAMERAH, SERAPAN ATOMIK, SERAPAN SINAR TAMPAK DAN ULTRAVIOLET HIDROKSIAPATIT DARI CANGKANG TELUR FIFIA ZULTI

dengan panjang a. Ukuran kristal dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan Debye Scherrer. Dilanjutkan dengan sintering pada suhu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode freeze drying kemudian dilakukan variasi waktu perendaman SBF yaitu 0

PERHITUNGAN ENERGI DISOSIASI Ca-O DAN C-O PADA GUGUS FUNGSI HIDROKSIAPATIT MENGGUNAKAN PEMODELAN SPEKTROSKOPIINFRAMERAH KHUSNUL YAKIN

SPEKTROSKOPI INFRAMERAH SENYAWA KALSIUM FOSFAT HASIL PRESIPITASI

PENGGUNAAN METODE FTIR (FOURIER TRANSFORM INFRA RED) UNTUK STUDI ANALISIS GUGUS FUNGSI SAMPEL MINYAK GORENG DENGAN PERLAKUAN VARIASI PEMANASAN

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT APATIT-KITOSAN DENGAN METODE IN-SITU DAN EX-SITU ASTRI LESTARI

Keywords: Blood cockle shell, characterization, hydroxyapatite, hydrothermal.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SPEKTROSKOPI INFRA MERAH (IR)

Tabel 3.1 Efisiensi proses kalsinasi cangkang telur ayam pada suhu 1000 o C selama 5 jam Massa cangkang telur ayam. Sesudah kalsinasi (g)

Potensi Kerang Ranga sebagai Sumber Kalsium dalam Sintesis Biomaterial Substitusi Tulang

KARAKTERISASI JAMUR TIRAM PUTIH DENGAN MEDIA JAGUNG BULAT MENGGUNAKAN FOURIER TRANSFORM INFRARED

PEMBUATAN KOMPOSIT POLIMER-KALSIUM FOSFAT KARBONAT: SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOMIK, ULTRAVIOLET DAN FOURIER TRANSFORM INFRARED TAOFIK JASA LESMANA

PENYELESAIAN PERSAMAAN SCHRODINGER TIGA DIMENSI UNTUK POTENSIAL NON-SENTRAL ECKART DAN MANNING- ROSEN MENGGUNAKAN METODE ITERASI ASIMTOTIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakterisasi mikroskopik yang pertama dilakukan adalah analisis

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

KAJIAN KOMPOSISI HIDROKSIAPATIT YANG DISINTESIS DENGAN METODE HIDROTERMAL NURUL YULIS FA IDA

ANALISIS GUGUS FUNGSI PADA SAMPEL UJI, BENSIN DAN SPIRITUS MENGGUNAKAN METODE SPEKTROSKOPI FTIR

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.5 Karakterisasi Sampel Hasil Sintesis

SPEKTROSKOPI INFRAMERAH, SERAPAN ATOMIK, SERAPAN SINAR TAMPAK DAN ULTRAVIOLET HIDROKSIAPATIT DARI CANGKANG TELUR FIFIA ZULTI

I. PENDAHULUAN. bidang kesehatan bahan ini biasa diimplankan di dalam tubuh manusia untuk

PENENTUAN JALUR TERPENDEK PADA APLIKASI OJEK ONLINE GO-JEK DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

SINTESIS DAN KARAKTERISASI β-tricalcium PHOSPHATE BERBASIS CANGKANG KERANG RANGA PADA VARIASI SUHU SINTERING


HASIL DAN PEMBAHASAN. Pori

Analisis Energi Osilator Harmonik Menggunakan Metode Path Integral Hypergeometry dan Operator

BAB I PENDAHULUAN. Dokter gigi sering mengalami kesulitan dalam merestorasi gigi pasca

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah oven, neraca analitik,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PELAPISAN HIDROKSIAPATIT BERBASIS CANGKANG TELUR PADA LOGAM STAINLESS STEEL 316 DENGAN METODE DEPOSISI ELEKTROFORETIK CARYONO

OBSERVASI MORFOLOGI DAN KOMPOSISI HIDROKSIAPATIT YANG TERBUAT DARI CANGKANG TELUR AYAM KAMPUNG DAN AYAM RAS CUCU CAHYATI

BAB IV OSILATOR HARMONIS

I. PENDAHULUAN. tulang dan gigi diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan sel-sel yang akan

SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERBAHAN DASAR PRECIPITATED CALCIUM CARBONATE (PCC) DENGAN METODE BASAH-PENGENDAPAN

SINTESIS DAN KARAKTERISASI β-tricalcium PHOSPHATE DARI CANGKANG TELUR AYAM DENGAN VARIASI SUHU SINTERING

PENENTUAN PARAMETER KISI KRISTAL HEXAGONAL BERDASARKAN POLA DIFRAKSI SINAR-X SECARA KOMPUTASI. M. Misnawati 1, Erwin 2, Salomo 3

PROSES SINTESIS DAN KARAKTERISASI FTIR HIDROKSIAPATIT DARI GIPSUM ALAM KULON PROGO

Pengaruh Sintering dan Penambahan Senyawa Karbonat pada Sintesis Senyawa Kalsium Fosfat

Sintesis Hidroksiapatit dari Cangkang Kerang Darah (Anadara granosa) dengan Proses Hidrotermal Variasi Rasio Mol Ca/P dan Suhu Sintesis

SINTESIS DAN KARAKTERISASI HIDROKSIAPATIT DARI LIMBAH CANGKANG KERANG BULU (Anadara antiquata) SKRIPSI SRI ANUGRAH WATI

SINTESIS DAN KARAKTERISASI HIDROKSIAPATIT DARI CANGKANG KERANG RANGA BALGIES

PROSES SINTESIS DAN KARAKTERISASI FTIR HIDROKSIAPATIT DARI GIPSUM ALAM KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN I.1

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tulang adalah jaringan ikat yang keras dan dinamis (Kalfas, 2001; Filho

BAB 4 BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN METODE PENELITIAN. 3.2 Peralatan

Dynamic Optimal Power Flow dengan kurva biaya pembangkitan tidak mulus menggunakan Particle Swarm Optimization

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan Penelitian dan karakterisasi FT-IR dilaksanakan di Laboratorium

SINTESIS β-tricalcium PHOSPHATE DENGAN SUMBER KALSIUM DARI CANGKANG TELUR AYAM MAYA KUSUMA DEWI

Penentuan struktur senyawa organik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

POSITRON, Vol. VI, No. 2 (2016), Hal ISSN :

4 Pembahasan. 4.1 Sintesis Resasetofenon

HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISASI HIDROKSIAPATIT SINTETIK DAN ALAMI PADA SUHU 1400 o C NENG NENDEN MULYANINGSIH

SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG TELUR AYAM DAN POROGEN DARI KITOSAN INDRI PUTRI SITORESMI

Spektrofotometri Serapan Atom

CATATAN KULIAH PENGANTAR SPEKSTOSKOPI. Diah Ayu Suci Kinasih Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016

ANALISIS ENERGI, FUNGSI GELOMBANG, DAN INFORMASI SHANNON ENTROPI PARTIKEL BERSPIN-NOL UNTUK POTENSIAL PӦSCHL-TELLER TRIGONOMETRI DAN KRATZER

Uji Mikrostruktur dengan SEM HASIL DAN PEMBAHASAN Cangkang Telur Hidroksiapatit

SINTESIS DAN PENCIRIAN HIDROKSIAPATIT DARI LIMBAH CANGKANG KERANG HIJAU DENGAN METODE KERING CHAECAR HIMAWAN SISWANTO

Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru, 28293, Indonesia.

Sintesis dan Karakterisasi Bone Graft dari Komposit Hidroksiapatit/Kolagen/Kitosan (HA/Coll/Chi) dengan Metode Ex-Situ sebagai Kandidat Implan Tulang

C. Kunci : E Penyelesaian : Diket mobil massa = m Daya = P f s = 0 V o = 0 Waktu mininiumyang diperlukan untuk sampai kecepatan V adalah :

Struktur Molekul:Teori Orbital Molekul

MATERI, ENERGI DAN GELOMBANG. Konsep Dasar IPA

Wacana, Salatiga, Jawa Tengah. Salatiga, Jawa Tengah Abstrak

IDENTIFIKASI PENGARUH VARIASI UKURAN BUTIRAN TERHADAP UNSUR DAN STRUKTUR KRISTAL CANGKANG TELUR AYAM RAS

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan uji kapasitas adsorben kitosan-bentonit terhadap

PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK GERAK OSILASI SISTEM BANDUL PEGAS BERSUSUN ORDE KEDUA DALAM DUA DIMENSI

4. Hasil dan Pembahasan

Perpaduan Metode Newton-Raphson Dan Metode Euler Untuk Menyelesaikan Persamaan Gerak Pada Osilator Magnetik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada pembuatan dispersi padat dengan berbagai perbandingan

Gambar 4-12 Skema dari spektrofotometer inframerah.

Jurnal MIPA 39 (1)(2016): Jurnal MIPA.

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIRAC UNTUK POTENSIAL ROSEN MORSE HIPERBOLIK DENGAN COULOMB LIKE TENSOR UNTUK SPIN SIMETRI MENGGUNAKAN METODE HIPERGEOMETRI

KARAKTERISASI MASKER TERMOPLASTIK SEBELUM DAN SESUDAH RADIASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang terjadi akibat kerusakan serat kolagen ligamentum periodontal dan diikuti

BAB II TEORI DASAR. 1. Hydroxyapatite

ISSN (Media Cetak) ISSN (Media Online) Implementasi Metode Eliminasi Gauss Pada Rangkaian Listrik Menggunakan Matlab

Optimisasi Injeksi Daya Aktif dan Reaktif Dalam Penempatan Distributed Generator (DG) Menggunakan Fuzzy - Particle Swarm Optimization (FPSO)

ANALISIS SPEKTRUM ENERGI DAN FUNGSI GELOMBANG

PERHITUNGAN TAMPANG LINTANG DIFERENSIAL HAMBURAN ELASTIK ELEKTRON-ARGON PADA 10,4 EV DENGAN ANALISIS GELOMBANG PARSIAL

SOLUSI SEMI ANALITIK PERSAMAAN SCHRöDINGER DARI OSILATOR HARMONIK DAN ANHARMONIK YANG DIPENGARUHI POTENSIAL DELTA BIMA MAHA PUTRA

SINTESIS DAN KARAKTER SENYAWA KOMPLEKS Cu(II)-EDTA DAN Cu(II)- C 6 H 8 N 2 O 2 S Dian Nurvika 1, Suhartana 2, Pardoyo 3

BAB I PENDAHULUAN. karies gigi (Wahyukundari, et al., 2009). Berdasarkan hasil riset dasar yang

Simulasi Dinamika Molekular Proses Adhesi pada Model Nanopartikel 2D

Hubungan kristalinitas sampel CaO sintesis, CaO pada CaOZnO 0,08 dan CaO pada CaOZnO 0,25

BAB I PENDAHULUAN. pesat sehingga untuk mentransmisikan energi yang besar digunakan sistem

Penentuan Spektrum Energi dan Fungsi Gelombang Potensial Morse dengan Koreksi Sentrifugal Menggunakan Metode SWKB dan Operator SUSY

STUDI SPEKTROSKOPI UV-VIS DAN INFRAMERAH SENYAWA KOMPLEKS INTI GANDA Cu-EDTA

PENENTUAN STOPPING POWER DAN INELASTIC MEAN FREE PATH ELEKTRON DARI POLIETILEN PADA ENERGI 200 ev 50 kev

Studi Kualitas Diamonium Hidrogen Fosfat Brataco Dengan Pengujian XRD dan AAS

Indonesian Journal of Chemical Science

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. IV.1 Sintesis dan karaktrisasi garam rangkap CaCu(CH 3 COO) 4.6H 2 O

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

ISSN: 2089-0133 April 2013 Indonesian Journal of Applied Physics (2013) Vol.3 No.1 halaman 86 Perhitungan Energi Disosiasi Gugus Fungsi OH - dan PO 4 3- Hidroksiapatit dengan Pemodelan Spektroskopi Inframerah Berbasis Particle Swarm Optimization (PSO) Khusnul Yakin, Sidikrubadi Pramudito, Kiagus Dahlan Institut Pertanian Bogor Yakin_united@yahoo.com Received 09-02-2012, Revised 27-03-2012, Accepted 27-03-2012, Published 25-04-2013 ABSTRAK Hydroxyapatite Ca 10 (PO 4 ) 6 (OH) 2 is a calcium phosphate compound having biocompatibility properties. FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy) was used to determine the characteristics of the hydroxyapatite group. Modeling the functional groups of hydroxyapatite can be used to obtain vibrational frequencies and spring constants. Analysis of energy release function is performed by calculating the dissociation energy. In this paper will be shown the results of theoretical modeling of hydroxyl and phosphate using spring models. Modeling the functional groups OH - obtained spring constant 524,4559 N/m and the absorption wave number 3497,5677 cm -1. Modelling functional groups PO 4 3- obtained spring constant 612,2704 N/m and the wave number 1085,2559 cm -1 absorption. The constant and absorption wave numbers obtained are used to calculate the dissociation energy. OH - dissociation energy obtained by 566,5637 kj/mol and the dissociation energy of PO 4 3- is 567,6248 kj/mol. Absorption wave numbers are obtained in accordance with experimental results on sometrik stretch modes, and the dissociation energy derived functional group is also close to the value of literature. Key words: hydroxyapatite, functional groups, dissociation energies, oscillator anharmonik ABSTRAK Hidroksiapatit Ca 10 (PO 4 ) 6 (OH) 2 adalah Senyawa kalsium fosfat yang memiliki sifat biokompatibilitas. FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy) digunakan untuk mengetahui karakteristik gugus hidroksiapatit. Pemodelan gugus fungsi hidroksiapatit dapat digunakan untuk mendapatkan frekuensi vibrasi dan konstanta pegas. Analisis energi pelepasan gugus fungsinya dilakukan dengan menghitung energi disosiasi. Dalam tulisan ini akan ditampilkan hasil teoritik pemodelan gugus hidroksil dan fosfat menggunakan model pegas. Pemodelan gugus fungsi OH - dihasilkan konstanta pegas 524,4559 N/m dan bilangan gelombang serap 3497,5677 cm -1. Pemodelan gugus fungsi PO 3-4 dihasilkan konstanta pegas 612,2704 N/m dan bilangan gelombang serap 1085,2559 cm -1. Konstanta dan bilangan gelombang serap yang didapatkan digunakan untuk menghitung energi disosiasi. Energi disosiasi OH - dihasilkan sebesar 566,5637 kj/mol dan energi disosiasi PO 3-4 adalah 567,6248 kj/mol. Bilangan gelombang serap yang didapatkan sesuai dengan hasil eksperimen pada mode regangan sometrik, dan energi disosiasi gugus fungsi yang didapatkan juga mendekati nilai literatur. Kata kunci: hidroksiapatit, gugus fungsi, energi disosiasi, osilator anharmonik

Perhitungan Energi Disosiasi... halaman 87 PENDAHULUAN Senyawa kalsium fosfat adalah material anorganik yang banyak digunakan dalam aplikasi medis, diantaranya untuk implan tulang. Hal ini dikarenakan senyawa kalsium fosfat bersifat bioaktif dan biokompatibel [1,2]. Senyawa kalsium fosfat penyusun tulang diantaranya trikalsium fosfat (Ca 3 (PO 4 ) 2 ) dan hidroksiapatit Ca 10 (PO 4 ) 6 (OH) 2.Salah satu tahap yang paling penting pada pembuatan material hidroksiapatit adalah proses sintering. Proses sintering dapat mengubah fasa pada kalsium fosfat. Struktur karbonat dalam hidroksiapatit dapat menempati dua posisi, pertama menggantikan OH - membentuk apatit karbonat tipe A Ca 10 (PO 4 ) 6 CO 3 (AKA) pada suhu tinggi dan kedua menggantikan PO 4 3- membentuk apatit karbonat tipe B Ca 10 (PO 4 ) 3 (CO 3 ) 3 (OH) 2 (AKB) pada suhu rendah [3]. Untuk mengetahui karakteristik molekul hidroksiapatit Ca 10 (PO 4 ) 6 (OH) 2 dari spektroskopi inframerah secara teori diperlukan pemodelan yang tepat untuk mendekati hasilnya. Pendekatan spektroskopi inframerah molekul Hidroksiapatit Ca 10 (PO 4 ) 6 (OH) 2 dapat didekati dengan penyederhanaan bentuk molekulnya sehingga dapat dihitung bilangan gelombang vibrasi gugus fungsinya yaitu OH - dan PO 3-4.Selain itu, Perubahan fasa pada kalsium fosfat terjadi karena pelepasan gugus fungsi yang digantikan dengan gugus fungsi lain. Analisis energi disosiasi dapat digunakan untuk menentukan energi pelepasan gugus fungsinya. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung konstanta pegas dan bilangan gelombang serap gugus fungsi molekul Hidroksiapatit dan menentukan energi disosiasi gugus fungsi molekul hidroksiapatit. LANDASAN TEORI Persamaan Lagrange Persamaan Lagrange adalah selisih antara energi kinetik dan energi potensial. Persamaan differensial gerak dapat didefinisikan sebagai berikut [4]. (1) (2) Energi Disosiasi Energi ikatan dibedakan menjadi energi disosiasi untuk senyawa molekul, dan energi kisi untuk senyawa ion. Energi disosiasi (D) terkait dengan energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan senyawa molekul atau kovalen. Sedangkan energi kisi terkait dengan energi yang dilepas untuk pembentukan ikatan senyawa ion. Fungsi potensial molekul diatomik secara umum adalah deret Taylor dalam di titik. (3)

Perhitungan Energi Disosiasi... halaman 88 Gambar 1. Kurva energi potensial anharmonik Pada tahun 1929, Morse mengusulkan fungsi energi potensial untuk berbagai macam nilai R adalah sebagai berikut. Ketika energi potensial mendekati energi disosiasi, dan energi potensialnya nol ketika [5]. Persamaan schrodinger dapat diselesaikan untuk potensial Morse, dan nilainya sesuai dengan persamaan berikut. (4) dan (5) Particle Swarm Optimization (PSO) Setiap partikel diasumsikan memiliki dua karakteristik: pasisi dan kecepatan. Setiap partikel bergerak dalam ruang tertentu dan mengingat posisi terbaik yang pernah dilalui atau ditemukan terhadap sumber makanan atau nilai fungsi objektif. Setiap partikel menyampaikan informasi atau posisi bagusnya kepada partikel yang lain dan menyesuaikan posisi dan kecepatan masing-masing berdasarkan informasi yang diterima mengenai posisi yang bagus tersebut. Misalkan kita mempunyai fungsi berikut [6]. Min Dimana Dimana adalah batas bawah dan adalah batas atas dari. Prosedur PSO dapat dijabarkan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Mengasumsikan bahwa ukuran kelompok atau kawanan (jumlah partikel) adalah. Membangkitkan populasi awal dengan rentang dan secara random sehingga didapat. Partikel-partikel awal ini akan menjadi. Evaluasi nilai fungsi tujuan untuk setiap partikel dan nyatakan dengan Menghitung kecepatan semua partikel. Semua partikel bergerak menuju titik optimal dengan suatu kecepatan. Awalnya semua kecepatan dari partikel diasumsikan sama dengan nol. Menganggap iterasi. Pada iterasi ke-, ditemukan dua parameter penting untuk setiap partikel yaitu: Nilai terbaik sejauh ini dari (koordinat partikel pada iterasi dan nyatakan sebagai. Nilai terbaik untuk semua partikel yang ditemukan sampai iterasi ke-,, (6) (7)

Perhitungan Energi Disosiasi... halaman 89 dengan nilai fungsi tujuan paling kecil atau minimum diantara semua partikel untuk semua iterasi sebelumnya,. Menghitung kecepatan partikel pada iterasi ke- dengan rumus sebagai berikut: 8989898989898989898989898989898989 Menghitung posisi atau koordinat partikel pada iterasi ke- dengan cara (8) METODE PENELITIAN Penelitian ini berupa pemodelan teoritik yang dilaksanakan di Laboratorium Fisika Teori. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat lunak MS. Office 2007, Software Matlab. 2008, dan Software Hypercame. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memodelkan gugus fungsi hidroksil dan fosfat dengan menggunakan model pegas. Geometri dari gugus hidroksil dan fosfat disesuaikan dengan bentuk yang digambarkan pada Hypercame. Gugus hidroksil memiliki dua model dengan model A yang menghubungkan gugus hidroksil dengan massa yang sangat besar dan model B yang menghubungkan gugus hidroksil dengan reduksi massa atom Ca dan O. Pemodelan fosfat memiliki bentuk tiga dimensi dengan ikatan antar atomnya berupa pegas. Model fosfat A menghubungkan gugus fosfat dengan massa yang sangat besa, sedangkan fosfat B menghubungkan gugus fosfat dengan reduksi massa atom Ca dan O. Menentukan Persamaan Mode Vibrasi Pemodelan Persamaan mode vibrasi pemodelan dilakukan dengan menggunakan persamaan Lagrange. Setiap pemodelan dicari selisih energi kinetik dan potensialnya kemudian di subtitusikan ke persamaan Lagrange. Perhitungan Konstanta Pegas dan Bilangan gelombang Serap Perhitungan konstanta pegas dan bilangan gelombang serap dilakukan dengan komputasi menggunakan metode PSO. Pemodelan gugus hidroksil diberikan dengan rentang konstanta satu antara 500-700 N/m, konstanta dua antara 600-800 N/m dan bilangan gelombang serap antara 3400-3700 cm -1. Gugus fosfat diberikan dengan rentang antara 800-1000 N/m, antara 900-1100 N/m dan antara 300-1100 cm -1, sedangkan untuk pemodelan gugus fosfat C diberikan rentang antara 600-800 N/m, antara 700-900 N/m dan antara 1050-1250 cm -1. Perhitungan Energi Disosiasi Energi disosiasi dihitung dengan menggunakan komputasi menggunakan metode PSO. Perhitungan energi disosiasi gugus hidroksil diberikan antara 400-600 N/m, panjang ikatan antar atomnya antara 1-5 Angstrom, dan energi disosiasinya antara 560-580 kj/mol. Energi disosiasi gugus fosfat diberikan antara 500-700 N/m, antara 1-5 Angstrom, dan antara 560-580 kj/mol. Interpretasi Data Bilangan gelombang serap yang didapatkan dari pemodelan gugus hidroksil dan gugus fosfat dicocokkan dengan hasil eksperimen.

Perhitungan Energi Disosiasi... halaman 90 HASIL DAN PEMBAHASAN Pemodelan Gugus Fungsi OH - Pemodelan gugus fungsi OH - A Gambar 2.(color online) Model gugus fungsi OH - A Hasil dari komputasi didapatkan adalah 582,1664 N/m, adalah 740,0577 N/m, dan adalah 3407,3159 cm -1 serta ketepatan adalah 96,8561 %. Pemodelan gugus fungsi OH - B Gambar 3. (color online) Model gugus fungsi OH - B Hasil dari komputasi didapatkan adalah 524,4559 N/m, adalah 720,779 N/m, dan adalah 3497,5677 cm -1 serta ketepatan adalah 99,543 %. Dari kedua pemodelan gugus fungsi OH -, pemodelan B lebih mendekati nilai literatur daripada pemodelan A. 3- Pemodelan Gugus Fungsi PO 4 Pemodelan gugus fungsi PO 3-4 A Gambar 4. (color online) Model gugus fungsi PO 4 3- A Hasil komputasi didapatkan adalah 901,7243 N/m, adalah 993,4157 N/m, dan adalah 799,9804 cm -1 serta ketepatan adalah 97,0132 %.

Perhitungan Energi Disosiasi... halaman 91 Pemodelan gugus fungsi PO 4 3- B Gambar 5. (color online) Model gugus fungsi PO 4 3- B Hasil dari komputasi didapatkan adalah 1033,2086 N/m, adalah 1018,8902 N/m, dan adalah 1085,2559 cm -1 serta ketepatan adalah 99,501 %.Dari kedua pemodelan didapatkan pemodelan gugus fungsi PO 4 3- B yang lebih baik karena memiliki ketepatan yang lebih besar. Pemodelan gugus fungsi PO 4 3- C Gambar 6. (color online) Pemodelan gugus fungsi PO 4 3- C Hasil dari komputasi didapatkan adalah 612,2704 N/m, adalah 847,4916 N/m, dan adalah 1087,4385 cm -1 serta ketepatan adalah 98,4919 %. Analisis Bilangan Gelombang Serap terhadap Hasil Eksperimen Bilangan gelombang serap hasil pemodelan teoritis didapatkan nilai yang terdapat pada rentang mode vibrasi regangan simetrik gugus hidroksil dan fosfat. Hal tersebut dikarenakan pemodelan yang dibuat hanya berupa analisis pergerakan regangan, sedangkan pada gerak bendingnya belum dianalisis pada penelitian ini. Hasil dari pemodelan ini juga didapatkan konstanta pegas yang merupakan ikatan gugus hidroksil dan fosfat dengan atom-atom pada senyawa hidroksiapatit. Konstanta ini berguna untuk perhitungan energi disosiasi. Hasil Perhitungan Energi Disosiasi Konstanta yang sudah didapatkan dari pemodelan gugus fungsi OH - dan PO 4 3- digunakan untuk menghitung energi disosiasi gugus fungsi tersebut. Berikut adalah GUI untuk menghitung energi disosiasi gugus fungsi.hasil komputasi didapatkan energi disosiasi gugus hidroksil adalah 566,5637 kj/mol, dan energi disosiasi gugus fosfat adalah 567,6248 kj/mol.

Perhitungan Energi Disosiasi... halaman 92 Analisis Energi Disosiasi Gugus Hidroksil dan Fosfat Energi disosiasi gugus fosfat lebih besar daripada gugus hidroksil. Hal tersebut mengindikasikan bahwa energi untuk melepaskan gugus fosfat dari senyawa hidroksiapatit membutuhkan energi yang lebih besar daripada gugus hidroksil. Energi pelepasan ini berasal dari kalor dalam proses sintering, sehingga dapat dianalisis kalor dan suhu yang dibutuhkan untuk mengubah senyawa hidroksiapatit menjadi senyawa kalsium fosfat lain. KESIMPULAN Gambar 7. (color online) Tampilan Komputasi Vibrasi gugus OH - dan PO 4 3- terjadi akibat penyerapan inframerah sehingga terjadi transisi energi yang terdeteksi sebagai bilangan gelombang serap. Pemodelan gugus fungsi OH - didapatkan konstanta pegas adalah 524,4559 N/m, bilangan gelombang serap adalah 3497,5677 cm -1 dan energi disosiasinya adalah 566,5637 kj/mol. Pemodelan gugus fungsi PO 4 3- didapatkan konstanta pegas adalah 612,2704 N/m, bilangan gelombang serap adalah 1059,3734 cm -1 dan energi disosiasinya adalah 567,6248 cm -1. DAFTAR PUSTAKA 1 Ho, E. Y. 2005. Engineering Bioactive Polymers for the Next Generation of Bone Repair, Thesis of Drexel University. 2 Gonzales, M., Hernandes, E.,Ascencio, J. A., Pacheco, F., and Rodrigues, R. 2003. Hydroxyapatite Crystals Grown on a Cellulose Matrix Using Titanium Alkoxide as a Coupling agent, J. Mater. chem, 13, 2948-2951. 3 Aoki, H. 1991.Science and Medical Applications of Hydroxyapatite, Tokyo: Institute for Medical and Engineering, Dental University. 4 Fowles, G.R., Cassiday, G.L. 1999. Analytical mechanics Ed ke-6. Philadelphia : Saunders College Publishing. 5 Graybeal, J.D. 1988. Molecular spectroscopy. Singapore: McGraw-Hill Book Co. 6 Kennedy, J.,and Eberhart, R.C. 1995. Particle swarm optimization. IEEE International Conference on Neural Networks. IEEE Service Center, Piscataway.