PENGARUH UMUR TERHADAP PERFORMA REPRODUKSI INDUK DOMBA LOKAL YANG DIGEMBALAKAN DI UP3 JONGGOL SKRIPSI AHMAD SALEH HARAHAP PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN AHMAD SALEH HARAHAP. D14104008. 2008. Pengaruh Umur terhadap Performa Reproduksi Induk Domba Lokal yang Digembalakan di Unit Pendidikan dan Penelitian (UP3) Jonggol. Skripsi. Program Studi Teknologi Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pembimbing Utama : Dr. Ir. Cece Sumantri, M.Agr.Sc. Pembimbing Anggota : Ir. Sri Rahayu, M.Si. Domba lokal merupakan salah satu ternak potong yang selama ini banyak memberikan sumbangan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Domba lokal mempunyai keunggulan antara lain dapat beranak sepanjang tahun dan memiliki kemampuan beradaptasi tinggi dan prolifik. Produktivitas suatu peternakan dapat diketahui dari performa reproduksi induk domba. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terhadap performa reproduksi induk domba lokal di Unit Pendidikan dan Penelitian Jonggol. Penelitian ini dilakukan di Unit Pendidikan dan Penelitian (UP3) Jonggol yang dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2007. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei dan pengamatan di lokasi serta wawancara kepada pegawai di UP3 Jonggol. Data yang diambil adalah data primer yang meliputi jumlah betina yang bunting, persentase induk yang bunting, jumlah betina yang melahirkan, umur ternak, tanggal beranak, kandang, jumlah anak yang dilahirkan, tipe kelahiran domba, rasio anak jantan dan betina, bobot lahir (BL) anak, mortalitas anak dan bobot sapih (BS) anak umur 2 bulan. Data yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan umur induk, jenis kelamin, dan tipe kelahiran. Kemudian data dianalisis secara deskriptif (rataan, simpangan baku dan koefisien keragaman) dan uji-t student digunakan untuk mengetahui pengaruh umur induk, tipe kelahiran dan jenis kelamin anak terhadap bobot lahir dan bobot sapih anak. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa persentase induk yang bunting dari populasi induk yaitu sebesar 45,78%. Hasil pengamatan dari induk yang melahirkan memperlihatkan bahwa kelahiran tunggal 70,37%, kelahiran kembar dua 27,16% dan kelahiran kembar tiga 2,47%. Bobot lahir, bobot sapih, rasio jenis kelamin dan mortalitas anak secara umum adalah 1,96±0,56 kg, 5,67±1,81 kg, 49,53% : 50,47%, dan 21,50%. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa umur induk dan tipe kelahiran berpengaruh terhapap bobot lahir anak. Pada tipe kelahiran tunggal, BL anak dengan umur induk I 3 (2,42±0,62 kg) dan I 4 (2,26±0,56 kg) lebih tinggi dari pada BL anak dengan umur induk I 1 (1,82±0,54 kg), sedangkan BL anak dengan umur induk I 2 (2,00±0,51 kg) samadengan BL dengan umur induk I 1, I 3 dan I 4. Rataan BL anak pada kelahiran kembar dua tidak berbeda antara umur yang berbeda yaitu I 0, I 1, I 2, I 3 dan I 4. Pada umur induk I 1 rataan BL anak tipe kelahiran tunggal tidak berbeda dengan BL tipe kelahiran kembar dua. Rataan BL anak pada umur induk I 2, BL tipe kelahiran tunggal tidak berbeda dengan tipe kelahiran kembar dua. Pada umur induk I 3, rataan BL anak tipe kelahiran tunggal lebih tinggi daripada BL tipe kelahiran kembar dua dan tiga. Rataan BL anak pada tipe kelahiran kembar dua dan kembar tiga tidak berbeda antara umur induk yang berbeda. Begitu juga dengan rataan BL anak dengan umur induk I 4 yaitu rataan BL kelahiran tunggal berbeda dengan kembar dua dan tiga. Sedangkan jenis kelamin anak tidak mempengaruhi bobot lahir anak.
Rataan bobot sapih berdasarkan tipe kelahiran tunggal, BS anak dengan umur induk I 3 (4,03±2,96 kg) dan I 4 (5,47±1,45 kg) lebih besar dari pada BS anak dengan umur induk I 1 (4,03±0,98 kg), sedangkan BS anak dengan umur induk I 2 (2,00±0,51 kg) sama dengan BS dengan umur induk I 1, I 3 dan I 4. Rataan BS anak pada tipe kelahiran kembar dua tidak berbeda antara umur induk yang berbeda yaitu pada I 2, I 3 dan I 4. Pada umur induk I 2, BS tipe kelahiran tunggal tidak berbeda dengan tipe kelahiran kembar dua. Pada umur induk I 3, rataan BS anak tipe kelahiran tunggal) tidak berbeda dengan BS tipe kelahiran kembar dua. Begitu juga dengan rataan BS anak dengan umur induk I 4 yaitu rataan BS kelahiran tunggal tidak berbeda dengan kembar dua. Jenis kelamin anak tidak mempengaruhi bobot sapih anak. Mortalitas anak domba meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah anak sekelahiran. Mortalitas anak tertinggi terdapat pada kelahiran kembar tiga (83,33%) yang diikuti kembar dua (25%) dan tunggal (12,28%). Kesimpulan umum dari penelitian ini adalah performa reproduksi induk domba di UP3 Jonggol masih lebih rendah dibandingkan dengan bangsa domba tropis lainnya, sehingga perlu peningkatan manajemen untuk meningkatkan produktivitas domba. Kata-kata kunci : Domba Lokal, Induk Domba, Performa Reproduksi. ii
ABSTRACT The Effect of Age on Reproductive Performance of Local Ewes under Grazing Management in UP3 Jonggol Harahap. A. S., C. Sumantri and S. Rahayu The objective of this research was to investigate reproductive performance of ewes. This research was held in Jonggol Animal Science Teaching and Research Unit (UP3 Jonggol) from July until August 2007. Total of the ewes used in UP3 Jonggol were 308 heads with status, such as 141 pregnant and 167 not pregnant. Variables in this research were percentage of pregnant, lambing rate, birth weight, sex of lamb, birth type, weaning weight, and mortality of lamb. Data obtained were analyzed with descriptive analysis (means, standard deviation and coefficient variation) and t- student test. Lambing rate found at UP3 Jonggol was 57,49%. Birth weight was influenced by age of ewe and birth type. The single birth type has the biggest amount of birth weight. Weaning weight was influenced by age of ewes. The Best of birth weight and weaning weight of lamb found on age of ewe three years (I 3 ) with single birth type. Percentage of birth type in UP3 Jonggol were 70,37% single birth, 27,16% twins birth and 2,47% triplet birth. Sex ratio of lambs were 49,53% male : 50,47% female. Lamb mortality found at UP3 Jonggol was 21,50%. Keywords : Local Sheep, Ewes, Reproduction Performance.
PENGARUH UMUR TERHADAP PERFORMA REPRODUKSI INDUK DOMBA LOKAL YANG DIGEMBALAKAN DI UP3 JONGGOL AHMAD SALEH HARAHAP D14104008 Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
PENGARUH UMUR TERHADAP PERFORMA REPRODUKSI INDUK DOMBA LOKAL YANG DIGEMBALAKAN DI UP3 JONGGOL Oleh AHMAD SALEH HARAHAP D14104008 Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan Komisi Ujian Lisan pada Tanggal 5 Mei 2008 Pembimbing Utama Pembimbing Anggota Dr. Ir. Cece Sumantri, M.Agr.Sc. NIP. 131 624 187 Ir. Sri Rahayu, M.Si. NIP. 131 667 775 Dekan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor Dr. Ir. Luki Abdullah, MSc.Agr. NIP. 131 955 531
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara pada tanggal 14 Desember 1985. Penulis adalah anak ke tiga dari enam bersaudara dari keluarga Abdul Hakim Harahap dan Akhrini. Pendidikan dasar diselesaikan pada tahun 1997 di Sekolah Dasar Negeri 146272 Pasar Lama, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan. Pendidikan lanjutan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2001 di SLTPN 1 Batang Angkola, Tapanuli Selatan dan pada tahun 2004 penulis menyelesaikan pendidikan lanjutan menengah atas di SMAN 3 Sipirok Tapanuli Selatan. Penulis masuk Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan diterima sebagai mahasiswa IPB pada program studi Teknologi Produksi Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan. Selama menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor penulis aktif di FAMM AL AN AM dan DPM D serta di organisasi daerah yaitu Ikatan Mahasiswa Tapanuli Selatan (IMA TAPSEL).
KATA PENGANTAR Assalamualikum Wr.Wb. Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Umur Terhadap Performa Reproduksi Induk Domba Lokal yang Digembalakan di UP3 Jonggol. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Program Studi Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Jumlah induk yang bunting, bobot lahir, jumlah anak yang dilahirkan dan bobot sapih merupakan salah satu indikator untuk melihat prestasi sutu induk domba pada suatu peternakan. Maka faktor-faktor ini perlu dipertimbangkan untuk perkembangan ternak selanjutnya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini jauh dari sempurna, namun harapan penulis semoga tulisan ini berguna bagi semua pihak yang memerlukannnya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan skripsi ini di masa yang akan datang. Penulis berharap agar skripsi ini tidak hanya sebagai pelengkap di perpustakaan, tetapi lebih dari itu dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Bogor, Mei 2008 Penulis
DAFTAR ISI RINGKASAN... ABSTRACT... LEMBAR PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... Halaman PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan... 2 TINJAUAN PUSTAKA... 3 Klasifikasi Domba... 3 Domba Ekor Tipis... 3 Domba Ekor Gemuk... 3 Domba Garut... 4 Reproduksi Domba... 4 Rasio Jenis Kelamin... 5 Tipe Kelahiran... 5 Bobot Lahir... 6 Mortalitas... 7 Bobot Sapih... 8 METODE... 9 Lokasi dan Waktu... 9 Materi... 9 Prosedur... 9 Peubah yang diamati... 10 Penentuan Umur... 10 Analisa Data... 11 HASIL DAN PEMBAHASAN... 13 Kondisi Umum Lokasi... 13 Status Reproduksi... 14 Tipe kelahiran... 15 Rasio Jenis Kelamin... 17 i iii iv v vi vii viii x xi xii
Bobot Lahir... 18 Bobot Sapih... 20 Mortalitas Anak... 23 KESIMPULAN DAN SARAN... 25 Kesimpulan... 25 Saran... 25 UCAPAN TERIMA KASIH... 26 DAFTAR PUSTAKA... 27 LAMPIRAN... 29 ix