PENERAPAN METODE NAIVE BAYES UNTUK KLASIFIKASI JAGUNG PRODUKTIF DI GORONTALO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekumpulan besar data yang tersimspan dalam penyimpanan dengan

SISTEM PREDIKSI PENGUNDURAN DIRI PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES CLASSIFIER

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA OSTEOPOROSIS MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES

REKOMENDASI TOPIK TUGAS AKHIR MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESIAN CLASSIFIER

( ) ( ) (3) II-1 ( ) ( )

KLASIFIKASI TEBU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFICATION PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN PATI

Implementasi Metode Klasifikasi Naïve Bayes Dalam Memprediksi Besarnya Penggunaan Listrik Rumah Tangga

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI DATA NASABAH BANK DALAM PENAWARAN DEPOSITO BERJANGKA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA KLASIFIKASI NAIVE BAYES

BAB I PENDAHULUAN. Peminatan atau bidang peminatan adalah sebuah jurusan yang harus di

Model Aplikasi Penentuan Jenis Beasiswa Berbasis Algoritma K-NN Termodifikasi

ALGORITMA KLASIFIKASI NAÏVE BAYES UNTUK MENILAI KELAYAKAN KREDIT (Studi Kasus : Bank Mandiri Kredit Mikro)

KLASIFIKASI CALON PENDONOR DARAH MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER (Studi Kasus : Calon Pendonor Darah di Kota Semarang)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Prediksi Tingkat Kelulusan Siswa Dalam UAN Di SMP Negeri 2 Deket Dengan Menggunakan Metode Teorema Bayes

PENERAPAN ALGORITMA NAIVE BAYES UNTUK MENGKLASIFIKASI DATA NASABAH ASURANSI

Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa Menggunakan Meotde Naive Bayes Classiffier

KLASIFIKASI TEKS MENGGUNAKAN CHI SQUARE FEATURE SELECTION UNTUK MENENTUKAN KOMIK BERDASARKAN PERIODE, MATERI DAN FISIKDENGAN ALGORITMA NAIVEBAYES

JURNAL IMPLEMENTASI METODE NAIVE BAYES PADA PENJUALAN PULSA KONTER MATAHARI CELL. IMPLEMENTATION OF SALES METHOD Naive Bayes PULSE

SISTEM PREDIKSI SERVIS BERKALA KENDARAAN BERMOTOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KLASIFIKASI RUMAH LAYAK HUNI DI KABUPATEN BREBES DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION DAN NAIVE BAYES

Alfa Saleh. Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Jl K.L. Yos Sudarso KM 6.5 No.3-A, Tanjung Mulia, Medan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dalam tinjauan pustaka dibawah ini terdapat 6 referensi sebagai berikut : - Algoritma Naïve Bayes Classifier

PENERAPAN DATA MINING DALAM MENENTUKAN JURUSAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan - kemungkinan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Hipotesis

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Teknik Informatika OLEH :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

JURNAL. NAIVE BAYES KLASIFIKASI UNTUK SISTEM BANTU PENGAMBILAN TREATMENT TERAPI BERDASARKAN KELUHAN PASIEN (Studi Kasus : Terapi NAKAMURA Kediri)

Penerapan Data Mining Untuk Menampilkan Informasi Pertumbuhan Berat Badan Ideal Balita dengan Menggunakan Metode Naive Bayes Classifier

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN NAIVE BAYES CLASSIFIER UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PEMASARAN DI BAGIAN HUMAS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

JURNAL PERAMALAN PENERIMAAN NASABAH PADA PT BPR BINA REKSA KARYAARTHA MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES FORECASTING CUSTOMER ACCEPTANCE OF PT BPR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. gizi mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN BAGI SISWA BARU MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMETAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

SISTEM INFORMASI MONITORING BARANG LAUNDRY MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES UNTUK MEMPREDIKSI WAKTU PENGERJAAN BARANG LAUNDRY DI CV BENAYA

PEMBANGUNAN APLIKASI KLASIFIKASI MAHASISWA BARU UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA DENGAN METODE NAΪVE BAYES CLASSIFIER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RANCANGAN SISTEM REKOMENDASI KATEGORI PERUSAHAAN PRAKTIK INDUSTRI MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 1-10 Online di:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KESESUAIN JENIS LAHAN PERTANIAN UNTUK BUDIDAYA TANAMAN BUAH-BUAHAN MENGGUNAKAN METODE SIMILARITY BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN NAÏVE BAYES UNTUK PREDIKSI KELAYAKAN KREDIT

Implementasi Algoritma Naive Bayesian Dalam Penentuan Penerima Program Bantuan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI PHP... 15

PENGEMBANGAN APLIKASI UJIAN ONLINE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

UKDW. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

SISTEM REKOMENDASI PENERIMAAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN GONDOMANAN

PERBANDINGAN METODE KLASIFIKASI REGRESI LOGISTIK BINER DAN NAIVE BAYES PADA STATUS PENGGUNA KB DI KOTA TEGAL TAHUN 2014

KLASIFIKASI PERUBAHAN HARGA OBLIGASI KORPORASI DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES CLASSIFICATION

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. terjadi kesalahan dalam proses tersebut, karena tidak didasari oleh suatu acuan tertulis

KLASIFIKASI PADA DATA MINING MENGGUNAKAN NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER CLASSIFICATION FOR DATA MINING USING NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Keywords: Expert System, Naïve Bayes, Diagnosis of diseases and pests of oyster mushroom

BAB 3 METODE PENELITIAN

Metode Klasifikasi (SVM Light dan K-NNK. NN) Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech. Jurusan Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERSYARATAN PRODUK. 1.1 Pendahuluan Latar Belakang Tujuan

Kata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TETAP MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SISTEM INFORMASI PENILAIAN SISWA UNTUK PENJURUSAN PADA SMA NEGERI 1 PLOSOKLATEN KEDIRI MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES SKRIPSI

PREDIKSI HERREGISTRASI CALON MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan - kemungkinan

PEMBOBOTAN KORELASI PADA NAÏVE BAYES CLASSIFIER

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4

p-issn e-issn Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 5, Nomor 3, Desember 2016 Luh Md Dwi Kusumayanti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Metoda Naïve Bayes Classifier dan Penggunaannya pada Klasifikasi Dokumen

SISTEM PAKAR PENGENALAN GEJALA DINI PENYAKIT EPILEPSI MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES

BAB I PENDAHULUAN. ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penggunaan informasi dalam menjalankan bisnis dewasa ini sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL. M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. penunjang Al-Quran untuk memudahkan untuk mempelajarinya, yang bisa

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Akurasi Data Mining Untuk Menghasilkan Pola Kelulusan Mahasiswa

khazanah Aplikasi Pemrediksi Masa Studi dan Predikat Kelulusan Mahasiswa Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta Menggunakan Metode Naive Bayes

Pengenalan Pola. Klasifikasi Naïve Bayes

PERBANDINGAN METODE KLASIFIKASI NAÏVE BAYES DAN K-NEAREST NEIGHBOR PADA ANALISIS DATA STATUS KERJA DI KABUPATEN DEMAK TAHUN 2012

SPK PEMILIHAN JURUSAN BERDASARKAN KUESIONER MINAT BAKAT MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES

IMPLEMENTASI METODE PROFILE MATCHING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PESERTA LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA

Sistem Diagnosis Penyakit Hati Menggunakan Metode Naïve Bayes

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PENERAPAN METODE NAIVE BAYES UNTUK KLASIFIKASI JAGUNG PRODUKTIF DI GORONTALO Ramayanti Kaku, Arip Mulyanto, Manda Rohandi Program Studi Sistem Informasi/ Jurusan Teknik Informatika Abstrak Bervariasinya cara penanaman jagung yang dilakukan petani Gorontalo menyebabkan sulitnya pemilihan dan pengklasifikasian jagung yang produktif sehingga keberhasilan petani dalam pembudidayaan jagung masih belum efektif yang berdampak pada hasil produksi jagung yang diperoleh tidak sesuai dengan harapan. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Naive Bayes untuk mengklasifikasikan jagung produktif di Gorontalo sehingga dapat berdampak pada peningkatan produksi jagung. Hasil akhir dari pengklasifikasian dengan metode Naive Bayes yaitu pengklasifikaian jagung yang dilakukan berdasarkan kelas produktif atau tidak produktif dan dengan spesifikasi tertentu dapat dikatakan produktif atau tidak dengan presentase kinerja sebesar 33 % yang disebabkan oleh banyaknya data kontinu dibandingkan data diskrit. Kata Kunci : Jagung Produktif, Klasifikasi, Naive Bayes. Abstract The variation of maize planting by Gorontalo s farmer caused the complication of selection and classification of productive maize therefore the farmer s success in cultivating the maize still not effective. It would affect the production of maize which was not accord with the expectation. The research aimed to apply the Naive Bayes method to classify the productive maize in Gorontalo so that it could increase the maize production. The result of classification with Naive Bayes method was based on the productive or non productive class and particular spesification could be said as productive or non productive with performance

percentage was 33 %. It was caused by larger number of continuous data then the discrete data. Keywords: Productive Maize, Classification, Naive Bayes PENDAHULUAN Gorontalo adalah salah satu daerah penghasil jagung dimana jagung ini merupakan komoditi utama. Untuk mempertahankan dan menghasilkan jagung dalam jumlah besar diperlukan jagung yang produktif. Permasalahan yang ada bahwa jagung yang dihasilkan di Gorontalo kurang memuaskan. Bervariasinya cara penanaman jagung yang ada menyebabkan sulitnya pemilihan dan pengklasifikasian jagung yang produktif sehingga keberhasilan petani dalam membudidayakannya masih belum efektif. Untuk mengatasi permasalahn tersebut dibutuhkan peran sebuah sistem untuk mengklasifikasikan jagung produktif tersebut. Sebuah metode diperlukan untuk menunjang sistem tersebut salah satunya metode Naive Bayes untuk mengklasifikasikan jagung produktif di Gorontalo. adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menerapkan metode Naive Bayes untuk mengklasifikasikan jagung produktif di Gorontalo dengan harapan dapat berdampak pada pada peningkatan produksi jagung. Proses pengklasifikasiannya menggunakan teknik klasifikasi. Dimana klasifikasi merupakan pekerjaan menilai objek data untuk memasukkannya ke dalam kelas tertentu dari sejumlah kelas yang tersedia. Dalam klasifikasi ada dua pekerjaan utama yang dilakukan, yaitu () pembangunan model sebagai prototipe untuk disimpan sebagai memori dan (2) penggunaan model tersebut untuk melakukan pengenalan/ klasifikasi/ prediksi pada suatu objek data lain agar diketahui di kelas mana objek data tersebut dalam model yang sudah disimpannya (Prasetyo, 202). Sedangkan metode klasifikasi yang digunakan yaitu metode Naïve Bayes yang merupakan teknik prediksi berbasis probabilistik sederhana yang berdasar pada penerapan teorema Bayes (aturan Bayes) dengan asumsi independensi

(ketidaktergantungan) yang kuat (naif). Dengan kata lain, dalam Naive Bayes model yang digunakan adalah model fitur independen (Prasetyo, 202). Prediksi Bayes didasarkan pada teorema Bayes dengan formula umum sebagai berikut (Prasetyo, 202) : P(Y X) = P(Y) q i= P (X) P(Xi Y) Sedangkan Naive Bayes dengan fitur kontinu memiliki formula : Keterangan : P(X Y) = 2π σ exp x μ 2 2σ 2 P(Y X) = probabilitas data dengan vektor X pada kelas Y. P(Y) μ σ q i= = Probabilitas awal kelas Y P(Xi Y) = Probabilitas independen kelas Y dari semua fitur dalam vektor X = Mean atau nilai rata-rata dari atribut yang bertipe numerik = Deviasi standar METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penenlitian ini adalah metode Case Study atau metode studi kasus. Dimana tujuan studi kasus ini adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu yang kemudian dari sifat-sifat yang khas di atas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum (Nazir, 998). Tahapan penelitian yang digunakan yaitu : Penelitian dan Pengumpulan Data Pada tahapan ini penulis melakukan analisa persiapan kebutuhan penelitian berupa tinjauan pustaka, metode yang akan digunakan dan pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis yaitu : Wawancara................................ Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan pihak yang ada pada Badan Pusat Informasi Jagung (BPIJ) atau dengan pihak-pihak lain yang berkaitan untuk mengetahui kriteria-kriteria yang digunakan dalam () (2)

pengklasifikasian jagung produktif. Keluaran yang dihasilkan dari wawancara ini yaitu informasi-informasi seputar tanaman jagung berupa hasil produksi dan kriteria-kriteria lainnya yang digunakan dalam pengklasifikasian jagung. Studi Pustaka Penulis melakukan studi pustaka dengan melakukan pencarian dan mengumpulkan literatur-literatur yang berkaitan dengan konsep klasifikasi dan metode Naive Bayes yang digunakan. Sumber literatur berupa buku, jurnal, artikel, skripsi/tesis, karya ilmiah dan situs penunjang lainnya. Keluaran yang dihasilkan yaitu berupa konsep dari klasifikasi dan metode Naive Bayes itu sendiri. Analisis Sistem Pada tahapan ini analisis dilakukan untuk mengetahui kebutuhan sistem berdasarkan data dan informasi yang telah diperoleh sebelumnya tentang jagung produktif. Kemudian menganalisis sistem dengan mengggunakan metode Naive Bayes. Sehingga keluaran dari tahapan ini yaitu dapat mengetahui dan memahami kebutuhan sistem yang akan dirancang. Dimana kriteria yang diinput yaitu keadaan jagung yang ditanam berupa hasil produksi, umur panen, tinggi tanaman, jarak tanam, daerah tanam, jenis lahan dan dosis pupuk yang digunakan serta kategori produktif untuk setiap tanaman jagung. Perancangan Sistem Tahapan ini akan dilakukan perancangan sebuah desain dari sistem berdasarkan basis data, user interface, diagram alir data (DAD) dan penerapan metode Naive Bayes pengklasifikasian jagung pada aplikasi yang akan dibuat. Sehingga sistem yang telah dirancang akan menghasilkan suatu aliran proses dan hubungan antar data untuk memenuhi kebutuhan sistem yang telah di analisa. Keluaran dari sistem ini merupakan rancangan desain sistem untuk mengklasifikasi jagung produktif dengan menggunakan metode Naive Bayes. Implementasi Mengimplementasikan sistem kedalam bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) berdasarkan rancangan yang telah dibuat sebelumnya apakah sesuai dengan kebutuhan sistem. Keluaran dari tahapan ini yaitu aplikasi

yang dapat mengklasifikasikan jagung produktif dengan menggunakan metode Naive Bayes. Pengujian Sistem Pada tahapan ini dilakukan pengujian dan evaluasi terhadap hasil yang diberikan metode Naive Bayes untuk mengklasifikasikan jagung produktif apakah sesuai dengan hasil perhitungan manual yang sebelumnya telah dibuat. Keluaran dari tahapan ini adalah sistem digunakan oleh pemerintah maupun masyarakat untuk mengklasifikasikan jagung produktif. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil a. Penelitian dan Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jumlah hasil produksi jagung Gorontalo yang meliputi umur panen jagung, tinggi tanaman, jarak tanam yang digunakan, daerah dan jenis lahan untuk penanaman, serta dosis pupuk yang digunakan yang diperoleh dari Badan Pusat Informasi Jagung Provinsi Gorontalo. Data tersebut diolah untuk mendapatkan pengetahuan tentang jagung produktif yang sesuai dengan keadaan Gorontalo menggunakan metode Naive Bayes. b. Analisis Sistem Bervariasinya cara penanaman yang ada menyebabkan sulitnya pemilihan dan pengklasifikasian jagung yang produktif sehingga keberhasilan petani dalam membudidayakannya masih belum efektif, yang akhirnya berdampak pada hasil yang diperoleh pemerintah maupun masyarakat. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang dapat mengklasifikasikan jagung produktif tersebut dengan inputan data-data jumlah produksi jagung, umur panen jagung, tinggi tanaman, jarak tanam yang digunakan, daerah dan jenis lahan untuk penanaman, dosis pupuk yang digunakan serta kategori produktif dan tidak produktif seperti yang terlihat pada tabel.

Tabel. Daftar Atribut Jagung N o Jenis jagung Hasil produksi (C) Umur panen (C2) Tinggi tanaman (C3) Bima 6 ton 00 hari 200 2 Gumarang 5 ton 82 hari 200 3 Lamuru 5 ton 95 hari 90 4 Sukmaraga 6 ton 00 hari 95 5 Srikandi kuning 5 ton 00 hari 85 6 Bima 7 ton 97 hari 230 7 Bisi 2 8 ton 00 hari 230 8 SHS 2 6 ton 82 hari 90 9 Bima 2 7 ton 00 hari 90 0 Bonia 8 ton 95 hari 95 Motorokiki 5 ton 82 hari 85 2 Momala 6 ton 00 hari 230 Jarak tanam (C4) 40x00 40x00 40x00 40x00 40x00 Daerah tanam (C5) Dataran tinggi (600 m dpl) (600 m dpl) (800 m dpl) (600 m dpl) (000 m dpl) Dataran tinggi (800 m dpl) (000 m dpl) (800 m dpl) (600 m dpl) (600 m dpl) Jenis lahan (C6) kering sawah tadah hujan kering gambut sawah tadah hujan kering kering gambut sawah tadah hujan kering kering gambut Dosis pupuk (C7) 250 00 200 250 250 200 250 00 00 250 200 250 Kategori Produkti f (C8) Ya Tidak Tidak Ya Ya Tidak Tidak Tidak Ya Ya Ya Tidak Berdasarkan data pada tabel, jika diketahui suatu jenis jagung berproduksi 8 ton, umur panen jagung tersebut 00 hari, tinggi tanamannya 230, jarak tanam yang digunakan, untuk daerah penanamannya dilakukan di dataran rendah (600 m dpl) dengan jenis lahan yakni lahan sawah tadah hujan, serta dosis pupuk yang diberikan sebesar 00, maka dilakukan perhitungan nilai rata-rata dan deviasi standar untuk atribut berfitur kontinu dan probabilitas kemunculan nilai untuk fitur diskrit. Atribut yang berfitur kontinu tersebut dihitung menggunakan persamaan (3), sehingga : P Produksi = 8 YA = P Produksi = 8 TIDAK = 8 6,66667 exp 2,366667 2π,69045 8 6,66667 exp 2 (,366667 ) 2π,69045 2 =,67427 2 =,67427

P umur = 00 YA) = 2π 7,22265 exp (00 96,667 )2 2 (52,6667 ) = 0,063605 P umur = 00 TIDAK) = exp (00 92,6667 )2 2 (7,86667 ) = 0,06843 2π 8,47742 P Tinggi = 230 YA) = exp (230 9,6667 )2 2 (36,66667 ) = 33,22 2π 6,05530 P Tinggi = 230 TIDAK) = exp (230 2,6667 )2 2 (46,6667 ) = 0,02926 2π 20,424 P Pupuk = 00 YA) = exp (00 26,6667 )2 2 (3666,667 ) = 0,04266 2π 60,5530 P Pupuk = 00 TIDAK) = exp (00 83,33)2 2 (4666,667 ) = 0,02293 2π 68,330 Dari hasil yang diperoleh pada perhitungan di atas, maka dilakukan perhitungan untuk setiap probabilitas YA dan probabilitas TIDAK. Dimana hasil probabilitas produktif YA sebesar 0,999734278 dan probabilitas produktif TIDAK sebesar 0,000265722. Sehingga jagung tersebut diklasifikasikan ke dalam kategori PRODUKTIF. c. Perancangan Sistem Perancangan sistem dilakukan sebelum memulai pembuatan program aplikasi agar program aplikasi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan sistem. Diagram konteks sistem pengklasifikasian terlihat pada gambar. Admin atribut jagung Sistem Klasifikasi Jagung Produktif dengan Naive Bayes kondisi jagung jagung produktif atau tidak User (masyarakat) laporan jagung produktif Pimpinan Gambar. Diagram Konteks Sistem Pengklasifikasian Jagung Produktif

d. Implementasi Sistem Pada tahap ini hasil yang didapatkan yaitu berupa tampilan aplikasi sistem pengklasifikasian jagung produktif yang terlihat pada gambar 2. Gambar 2. Proses Klasifikasi Jagung Produktif e. Pengujian Sistem Untuk mengetahui persentase kinerja dari sistem maka dilakukan pengujian terhadap kinerja sistem menggunakan konsep sensitivitas, kekhususan, nilai prediksi benar, dan nilai prediksi salah (Bammel dalam Kusumadewi, 2009). Hasil pengujian tersebut terlihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Pengujian Kinerja Data Hasil Ke- Data Riil Hasil NB Sesuai Ya Ya Y 2 Tidak Ya T 3 Tidak Ya T 4 Ya Tidak T 5 Ya Tidak T 6 Tidak Ya T 7 Tidak Ya T 8 Tidak Ya T

9 Ya Ya Y 0 Ya Ya Y Ya Ya Y 2 Tidak Ya T Berdasarkan hasil pengujian terhadap semua data maka: Kinerja = (4 + 0) / (4 + 0 + 2 + 6) = 4/2 = 0,33 = 33 % Pembahasan Berdasarkan tahapan dari sistem ini maka hasil akhir yang diperoleh yaitu informasi tentang klasifikasi jagung produktif. Oleh karena itu dalam implementasinya perlu diketahui data jagung serta unsur-unsur yang mengikutinya seperti hasil produksi, umur panen, tinggi tanaman, jarak tanam, daerah tanam, jenis lahan, dan dosis pupuk yang menjadi inputan dalam sistem ini. Sistem ini menerapkan metode Naive Bayes untuk mengklasifikasikan jagung agar masyarakat maupun pemerintah dapat mengetahui jagung dengan spesifikasi tertentu dikatakan produktif di Gorontalo, sehingga pemanfaatan jagung lebih efektif. Jagung dikatakan produktif jika hasil akhir dari probabilitas produktif = YA sama dengan atau mendekati dan nilai probabilitas produktif = YA lebih besar dari nilai probabilitas produktif = TIDAK atau sebaliknya yang berdasarkan inputan kondisi jagung yang dialami oleh user yang dalam hal ini adalah masyarakat dan hasil yang diperoleh dari metode Naive Bayes dimana untuk pengklasifikasiannya berdasarkan kelas produktif atau tidak dan bukan berdasarkan jenis jagung. Hal ini karena jika pengklasifikasiannya berdasarkan jenis jagung maka informasi yang diperoleh hanya jagung yang nilai dan spesifikasinya mendekati suatu jenis jagung tersebut. Tabel 2 merupakan hasil pengujian dari sistem yang menggunakan konsep sensitivitas untuk mengetahui kinerja dari sistem pengklasifikasian jagung produktif. Dari hasil yang diperoleh tersebut, kinerja sistem untuk kasus

klasifikasi jagung produktif sebesar 33 %. Dimana pada data yang digunakan untuk mengklasifikasikan jagung produktif tersebut terdapat banyak data kontinu dibandingkan data diskrit yang hal ini berpengaruh pada perhitungan kinerja sistemnya. Berdasarkan percobaan yang dilakukan dengan mendiskritkan data yang ada, dihasilkan bahwa kinerja dari Naive Bayes adalah diatas 50 %. Ini berarti semakin banyak data diskrit dibandingkan data kontinu, maka kinerja Naive Bayes semakin baik. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :. Banyaknya jagung dan variasi atribut jagung yang ditanam di Gorontalo menyebabkan sulitnya pemilihan dan pengklasifikasian jagung produktif oleh masyarakat maupun pemerintah sehingga pemanfaatannyapun belum efektif yang berdampak pada hasil yang diperoleh. 2. Sistem pengklasifikasian jagung ini menerapkan metode Naive Bayes yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mengklasifikasi jagung berdasarkan kelas produktif atau tidak produktif. 3. Berdasarkan hasil pengujian, kinerja sistem yang menerapkan metode Naive Bayes untuk kasus pengklasifikasian jagung produktif sebesar 33%. Saran - Sistem ini hanya terdapat 8 atribut untuk 2 jenis jagung, untuk pengembangannya sebaiknya dapat menginput atribut jagung sesuai dengan perubahan yang ada. - Untuk pengembangan selanjutnya sebaiknya dapat menambahkan data training dengan variabel yang lebih banyak dan lebih detail dengan variasi inputan beragam agar dapat meningkatkan keakuratan output yang dihasilkan metode tersebut.

- Untuk pengembangan kinerja dari sistem atau metode Naive Bayes ini kiranya dapat melakukan pengujian terhadap metode Naive Bayes untuk kasus dan objek berbeda dengam menggunakan data diskrit, atau metode lain untuk kasus pengklasifikasian jagung produktif ini agar persentase kinerja lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Informasi Jagung Provinsi Gorontalo. 203. Data Produksi Jagung Provinsi Gorontalo. Gorontalo : Badan Pusat Informasi Jagung Provinsi Gorontalo. Kaku, R. 203. Penerapan Metode Naive Bayes untuk Klasifikasi Jagung Produktif di Gorontalo. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo. Kusumadewi, S. 2009. Jurnal CommIT. Klasifikasi Status Gizi Menggunakan Naive Bayesian Classification, Vol. 03, No. 0. Nazir, M. 998. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Prasetyo, E. 202. Data Mining Konsep dan Aplikasi menggunakan MATLAB. Yogyakarta: Andi.