BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong. individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

dokumen-dokumen yang mirip
Asuransi Jiwa

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI

BAB X ASURANSI A. DEFINISI ASURANSI

ASURANSI. Created by Lizza Suzanti 1

BAB I PENDAHULUAN. memperkecil atau meminimumkan ketidakpastian tersebut. Risiko dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit

BAB I PENDAHULUAN. tertanggung terhadap risiko yang dihadapi perusahaan. pertanggungan atas resiko atau kerugian yang dialami oleh tertanggung.

PENDAHULUAN. Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung

Financial Check List. Definisi Asuransi. Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi?

properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadiankejadian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pengalihan resiko dari nasabah kepada perusahaan asuransi.

BAB II LANDASAN TEORI

RESIKO DALAM ASURANSI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu risiko. Risiko yang dihadapi oleh setiap orang dapat

Informasi Produk Asuransi Allianz

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB IX ASURANSI ANEKA

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pelaksanaan fungsi dan tujuan PT. Jasaraharja Putera sebagai salah satu

BAB IV RISIKO DALAM ASURANSI

PENGENALAN ASURANSI. Sistem Informasi Asuransi dan Keuangan

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LAMPIRAN SK NO. 422/AAUI/06

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan, kehilangan atau resiko lainnya. Oleh karena itu setiap resiko yang

ASURANSI. Prepared by Ari Raharjo

BAB I PENDAHULUAN. untuk melindungi dirinya sendiri maupun keluarga dari kemungkinan kejadian

II. LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran sangat luas,banyak ahli yang telah memberikan definisi atas

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme asuransi atau pertanggungan. Undang-Undang Republik Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. barang-barang dicuri, dan sebagainya. Kemungkinan akan kehilangan atau

BAB I PENDAHULUAN. sudah disepakati kepada tertanggung apabila risiko tersebut benar-benar terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang dapat menjadi alat pertanggungjawaban dalam sebuah

RISIKO KERUSAKAN PROPERTY & KEWAJIBAN (LIABILITY)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun

I. PENDAHULUAN. Manusia di dalam hidupnya selalu berada dalam ketidakpastian dan selalu

FREQUENTLY ASKED QUESTION Product E Commerce

Istilah dan Pengertian Asuransi ASURANSI. 02-Dec-17

BAB I PENGENALAN ASURANSI

I. Pendahuluan. Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, walaupun tidak

PERUSAHAAN ASURANSI ATA 2014/2015 M6/IT /NICKY/

Nama Githa Maharani Sembiring NPM : Mata kuliah : hukum asuransi ASURANSI KEBAKARAN. Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Pasal 1 :

Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia. Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi risiko yang mendasar seperti

DASAR-DASAR ASURANSI. Inhouse Training Jakarta, 10 November 2015

BAB II URAIAN TEORITIS. Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas. Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Asuransi dan Pengaturan Asuransi. sehingga kerugian itu tidak akan pernah terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang semakin kuat sangat berpengaruh dalam pertumbuhan

RINGKASAN INFORMASI PRODUK RaksaEarthquake Insurance Asuransi Gempa Bumi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan pengikatan melalui pranata jaminan fidusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 151

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

PENGAMBILAN RESIKO. Kode Mata Kuliah : OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda-beda. Definisi definisi tersebut antara lain : dapat terjadi dengan cara membayar premi asuransi.

III. METODELOGI PENULISAN. Objek penulisan Laporan Akhir ini melakukan PKL atau magang di PT. Asuransi

BAB III JENIS ASURANSI

PERENCANAAN BISNIS (PEMAHAMAN TENTANG RISIKO )

TEHNIK-TEHNIK MANAJEMEN RISIKO

I. PENDAHULUAN. dari penjualan polis atau penerimaan premi dapat ditanamkan sebagai investasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Tentang Asuransi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi informasi keuangan. Proses akuntansi meliputi kegiatan mengidentifikasi,


BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jaminan dan perlindungan berkaitan dengan semakin tingginya

BAB 1 PENDAHULUAN. Hidup ini penuh dengan ketidakpastian. Bahkan, kematian pun tidak bisa diprediksi.

Istilah dan Pengertian Asuransi ASURANSI. Hubungan antara Risiko dengan Asuransi 11/8/2014

I. PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehidupan dan kegiatan manusia, pada hakikatnya mengandung

eran Asuransi Erection All isk (EAR) sebagai Salah atu Jaminan dalam Proyek sa Konstruksi Natasha Anagi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya manusia juga tidak bisa terlepas dari kejadian-kejadian yang tidak

PASAR KONSUMEN. Meet -2. BY.Hariyatno.SE.Mmsi

Tanggung Jawab Pengangkut di Beberapa Moda Transportasi

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan faktor yang penting dalam siklus yang bermula dan

04PASCA. Entrepreneurship and Innovation Management

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah dimaklumi, bahwa dalam mengarungi hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. satu bisnis yang memberikan layanan jasa kepada para. pelanggannya. Sebagaimana bisnis lainnya yang bergerak dalam insdustri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dengan adanya penanggulangan terhadap resiko-resiko seperti mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Industri jasa asuransi merupakan salah satu pilar keuangan,

MOTOR VEHICLE INSURANCE No. Pencatatan Produk OJK : S-932/NB.11/2013

PRINSIP PENETAPAN HARGA PREMI REASURANSI JIWA

MAKALAH HUKUM KOMERSIAL HUKUM ASURANSI. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Komersial Dosen Pembimbing : Disusun oleh : Kelompok 8

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG GANTI KERUGIAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV RISIKO DAN MANAJEMEN RESIKO

SISTEM INFORMASI ASURANSI

BAB II LANDASAN TEORI. dengan sudut pandang yang mereka gunakan dalam asuransi. Adapun definisi

BAB I PENDAHULUAN. otomatis terkait dengan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh manusia. Dalam

ASURANSI. a. Insured b. Insurer c. Accident d. Interest

ASURANSI. Definisi Asuransi

BAB V PENUTUP. Jakarta (studi kasus proyek pembangunan Gedung Kesehatan RS Pendidikan. IRNA-3 RSUP Dr. Kariadi oleh PT PP dengan PT ASEI), maka dapat

FE Unlam Banjarmasin Abdul Hadi, 2010

2015 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap kompetisi didalamnya. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong Pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. 2.2 Pengertian Asuransi Mekanisme pemindahan resiko kepada pihak lain yang menjamin kompensasi finansial secara penuh ataupun parsial untuk kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh peristiwa di luar kendali pihak tertanggung dalam hal ini adalah nasabah produk asuransi. Dalam kontrak asuransi, pihak perusahaan asuransi memberikan ganti rugi kepada pihak lain (tertanggung) terhadap kerugian dalam jumlah tertentu, yang terjadi dari kemungkinan kerugian yang ditentukan dalam jangka waktu tertentu, asalkan biaya yang disebut premi dibayar. Dalam asuransi umum, kompensasi biasanya proporsional dengan kerugian yang diderita, sedangkan pada asuransi jiwa biasanya dibayar dengan jumlah yang tetap.beberapa jenis asuransi (seperti asuransi produk) merupakan komponen

12 penting dari manajemen resiko, dan hal ini wajib di beberapa negara. Asuransi memberikan perlindungan kerugian terhadap sesuatu yang berwujud.asuransi ini tidak bisa menjamin kelangsungan bisnis, pangsa pasar, atau kepercayaan pelanggan, dan tidak dapat memberikan ganti rugi berupa pengetahuan, keterampilan, atau sumber daya untuk melanjutkan operasional.asuransi dalam Undang-Undang No. 2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.badan yang menyalurkan risiko disebut "tertanggung", dan badan yang menerima risiko disebut "penanggung". Perjanjian antara kedua badan ini disebut kebijakan: ini adalah sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Biaya yang dibayar oleh "tertanggung" kepada "penanggung" untuk risiko yang ditanggung disebut "premi". Ini biasanya ditentukan oleh "penanggung" untuk dana yang bisa diklaim di masa depan, biaya administratif, dan keuntungan. Beberapa pengertian diatas, asuransi dapat memberikan manfaat bagi tertanggung atau insured antara lain : 1. Rasa aman dan perlindungan 2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil

13 3. Alat penyebaran risiko 4. Membantu meningkatkan kegiatan usaha Tujuan asuransi adalah : 1. Tujuan ganti rugi Ganti rugi yang diberikan oleh penanggung kepada tertanggung penderita kerugian yang dijamin oleh polis yang bertujuan untuk mengembalikan tertanggung dari kebangkrutan sehingga ia masih mampu berdiri sebelum menderita kerugian. Besarnya kerugian dihitung berdasarkan nilai pada saat sebelum terjadi peristiwa kerusakan atau kerugian. Perhitungan dan pembayaran ganti rugi juga didasarkan serta dikaitkan dengan berlakunya prinsip kepentingan terhadap pokok pertanggungan. Metode indemintas (Ganti Rugi) 1. Cash yaitu dengan pembayaran tunai. 2. Repair yaitu dengan cara penanggung mengurus pokok pertanggungan untuk diperbaiki. 3. Replacement yaitu pemberian ganti rugi dengan cara pihak penanggung memberikan barang yang sama atau sejenis kepada tertanggung.

14 4. Reinstatement yaitu pemberian ganti rugi dengan cara pihak penanggung mengurus pokok pertanggungan yang musnah atau rusak untuk dipulihkan ke kondisinya semula. 2. Tujuan tertanggung a. Memperoleh rasa tentram dari risiko yang dihadapinya atas kegiatan usahanya atau atas harta miliknya. b. Untuk mendorong keberaniannya menggiatkan usaha yang lebih besar dengan risiko yang lebih besar pula. Karena risiko yang lebih besar diambil alih oleh penanggung. 3. Tujuan penanggung a. Tujuan Umum Memperoleh keuntungan selain menyediakan lapangan kerja apabila penanggung membutuhkan tenaga-tenaga pembantu atau karyawan. b. Tujuan Khusus Meringankan risiko yang dihadapi oleh para nasabah atau para tertanggung dengan mengambil risiko yang dihadapinya sehingga lebih berani untuk menggiatkan usaha. Mengumpulkan dana melalui premi yang terkumpul sedikit demi sedikit dari para nasabahnya sehingga terhimpun dana besar yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan bangsa dan negara.

15 2.3 Risiko dan Ketidak Pastian Risiko dalam industri asuransi diartikan sebagai suatu keadaan yang tidak pasti atau suatu kemungkinan yang akan selalu dihadapi semua manusia dalam seluruh aktivitas kehidupannya, baik kehidupan pribadi maupun kehidupan bisnis. Risiko meliputi : 1. Risiko atas ketidak pastian akan terjadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian ekonomis. 2. Risiko atas sesuatu yang tidak dapat diprediksi, yang kadang-kadang kenyataan yang terjadi berbeda dari hasil prediksinya. 3. Risiko atas kemungkinan terjadi peristiwa yang tidak menguntungkan. 4. Risiko atas kemungkinan kerugian. 5. Risiko atas kombinasi dari berbagai keadaan yang mempengaruhinya. Keadaan yang tidak pasti merupakan wujud kejadian atau peristiwa yang semuanya bersumber dari : Alam, seperti : bencana alam, gempa bumi, angin topan, banjir, letusan gunung berapi, dll. Manusia, seperti : kelalaian, kejahatan, (pencurian, perampokan, penganiayaan, pembunuhan, dll). Peralatan atau harta benda yang dimiliki dipergikan, misalknya kecelakaan mobil, kompor meledak, dll. Jenis-jenis risiko yang umum dikenal dalam usaha asuransi antara lain :

16 1. Risiko murni (pure risk) adalah bentuk risiko yang kalau terjadi akan menimbulkan kerugian atau tidak menimbulkan kerugian. 2. Risiko spekulatif (spekulatif risk) adalah risiko yang kalau terjadi dapat menimbulkan kerugian, tidak menimbulkan kerugian atau menimbulkan keuntungan. 3. Risiko fundamental adalah risiko yang kalau terjadi dampak kerugiannya bisa sangat luas atau bersifat katastropis. 4. Risiko khusus adalah risiko yang kalau terjadi dampak kerugiannya bersifat lokal. 5. Risiko individu pada perinsipnya merupakan risiko yang ada dalam kehidupan sehari hari dan dapat dibedakan atas tiga macam, antara lain : a. Risiko pribadi (personal risk) adalah risiko yang mempengaruhi kapasitas atau kemampuan seseorang memperoleh keuntungan yang disebabkan oleh mati muda, cacat fisik, dan kehilangan pekerjaan. b. Risiko harta (property risk) adalah risiko terjadinya kerugian keuangan apabila memiliki suatu benda atau harta dimana ada peluang harta tersebut hilang. c. Risiko tertanggung gugat adalah risiko yang mungkin kita alami atau derita sebagai tanggung jawab kerugian atas lukanya pihak lain. Risiko ini juga timbul dari tanggung gugatnya untuk mengganti kerugian orang atau pihak lain juga dari kelalaian atau kesalahannya yang mengakibatkan kerugian pihak ketiga, kerugian pihak ketida dapat berupa property damage maupun bodily injury.

17 Dalam menangani risiko tersebut terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain : 1. Menghindari risiko Diartikan untuk menghindari risiko jangan melakukan kerugian apapun yang mungkin dapat memberi peluang merugikan. 2. Mengurangi risiko Yaitu tindakan yang harus diambil untuk mengurangi risiko yang mungkin timbul, dimana kemungkinan rugi tidak dihilangkan tapi sedapat mungkin diperkecil kemungkinan kerugian. 3. Membagi risiko Yaitu dengan membagi risiko kerugian kepada pihak lain. 4. Mentransfer risiko Berarti memindahkan risiko kerugian kepada pihak lain dan biasanya kepada perusahaan asuransi yang tersedia serta mampu memikul risiko beban tersebut. Dengan kata lain terdapat dua cara pengendalian risiko secara financial : 1. Membeli proteksi asuransi dengan membayar premi asuransi. 2. Menanggung sendiri risiko yang terjadi.

18 2.4 Asuransi Personal Accident 2.4.1 Pengertian Asuransi Personal Accident Asuransi Kecelakaan Diri (Personal AccidentInsurance ) adalah produk asuransi jiwa kecelakaan yang memberikan perlindungan apabila tertanggung mengalami kecelakaan yang mengakibatkan meninggal dunia atau cacat tetap seluruh atau sebagian anggota badan. Personal Accident (Asuransi Kecelakaan Diri) : Adalah suatu jenis pertanggungan yang menjamin diri manusia sebagai obyek pertanggungan hingga sejumlah uang tertentu dalam hal terjadi kematian, cacat tetap total maupun perawatan/pengobatan sebagai akibat langsung dari kecelakaan. Asuransi kecelakan diri disini adalah bagian dari asuransi kerugian yang berbeda dengan asuransi jiwa. ; Memberikan jaminan terhadap kerugian phisik yang menyebabkan kematian / cacat tetap para penumpang dari kendaraan bermotor yang diasuransikan sebagai akibat kecelakaan kendaraan bermotor yang dibawa atau ditumpanginya. Kecelakaan Diri ini hanya untuk: Tertanggung, para penumpang, dengan atau tanpa menyebutkan namanya, pengemudi dan atau pembantu pengemudi. Suku Premi dihitung berdasarkan jumlah tempat duduk kendaraan yang diasuransikan, kecuali untuk pengemudi/pembantu pengemudi ditetapkan tersendiri tanpa memperhatikan jumlah tempat duduk. 2.4.2 Konsep Produk Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, kinerja dan pelengkap inovatif yang terbaik. Manajer dalam

19 organisasi berorientasi produk memusatkan perhatian mereka pada usaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan terus menyempurnakannya. Berdasarkan konsep ini, manajer mengasumsikan bahwa pembeli menghargai produk yang dibuat dengan baik dan mereka dapat menilai kualitas dan kinerja suatu produk.perusahaan yang berorientasi produk sering merancang produk mereka dengan sedikitatau tanpa masukan dari pelanggan.mereka yakin bahwa insinyur mereka tahu bagaimana merancang dan menyempurnakan produk mereka dan bahkan mereka tidak menganalisis produk pesaing. Ada 3 produk menurut ketahanan dan keberwujudan : Barang-barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barangbarang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan seperti bir dan sabun. Barang tahan lama ( durable goods) adalah barang-barang berwujud yang biasanya dapat digunakan untuk waktu lama.contoh : kulkas dan alat tulis. Jasa (Services) : produk yang tidak berwujud bervariasi,tak terpisahkan,dan dapat musnah.contoh : salon potong rambut. Berdasarkan tujuan pembelian atau kegunaan, produk dibedakan menjadi : 1. Klasifikasi Barang Konsumen Barang Sehari-hari (convenience goods) : barang yang tidak banyak pertimbangan dalam melakukan pembelian.biasanya berupa kebutuhan pokok.

20 Barang Belanja (Shopping Goods) : barang yang banyak pertimbangan dalam melakukan pembelian.contoh : mobil,televisi,dll. Barang khusus (Specially goods) : barang yang di butuhkan konsumen dengan pelayanan tambahan. Barang yang tidak di cari (unsought goods) : barang yang tidak terpikirkan untuk membelinya di waktu sekarang. 2. Klasifikasi Barang Industri Barang industri dapat diklasifikasikan berdasarkan biaya relatif dan bagaimana memasuki proses produksi,yang terdiri dari : Bahan dan suku cadang (materials and parts) : barang yang seluruhnya menjadi bagian produk produsen. Barang Modal (capital items) :barang tahan lama yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Layanan bisnis dan pasokan (supplies and business services) : barang dan jasa jangka pendek yang memfasilitasi pengembangan dan pengelolaan produk jadi.