17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dinamika yang kian mengglobal, ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi salah satu pengantar menuju tatanan masyarakat global. Pada proses pemenuhan pendidikan dan teknologi, guru dituntut untuk memiliki kompetensi sesuai standard yang ditetapkan. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD) disebutkan bahwa guru harus memiliki: (1) kualifikasi akademik minimum S1/D-IV; (2) kompetensi sebagai agen pembelajaran yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional; dan (3) sertifikat pendidik. Agar guru dapat memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran sebagaimana yang diamanatkan pada undang-undang tersebut, maka guru dituntut untuk meningkatkan kompetensinya secara terus menerus melalui berbagai upaya diantaranya melalui pelatihan, pengembangan dan pengalaman kerja yang mempengaruhi kinerjanya. Melihat pentingnya kompetensi guru dalam mencapai tujuan pendidikan, maka dibutuhkan pelatihan dan pengembangan serta pengalaman yang cukup. Pelatihan dan pengembangan merupakan kebutuhan dasar yang diharapkan dapat berpengaruh dalam meningkatkan kompetensi guru sehingga tercapai optimalisasi kinerja. 1
18 Menurut Dessler (edisi terjemahan:1997:263), Pelatihan memberikan karyawan baru atau lama suatu keterampilan yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka. Menurut Gomes (2003:197), pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya. Sedangkan Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga atau instansi pendidikan. Pelatihan dapat menambah nilai pada organisasi dengan menghubungkan strategi pelatihan pada tujuan dan strategi bisnis organisasional. Pelatihan strategis berfokus pada usaha pengembangan kompetensi, nilai, dan keunggulan kompetitif organisasi. Sedangkan Pengalaman mengajar adalah pengalaman yang dimiliki seseorang individu pada sekolah sebelumnya. Samsudin (2003:33) mengungkapkan faktor kemampuan seseorang tidak cukup hanya dilihat dari segi pengalaman kerja seseorang selama bekerja pada organisasi atau lembaga tertentu. Pengalaman pernah atau lama menjadi guru akan memudahkan dalam melakukan aktivitas dan fungsinya sesuai dengan kewenangannya. SMA Muhammadiyah 2 merupakan salah satu sekolah swasta yang pernah menerapkan sistem Rintisan Sekolah Berstandard Internasiona (RSBI) di Surabaya mengharapkan tenaga pendidiknya dapat bersaing dalam segi kualitas kompetensinya. Demi dapat terus bertahan dan mengembangkan kontribusinya
19 dalam dunia pendidikan, Sekolah ini berusaha meningkatkan sumber daya manusianya terutama pengajar untuk dapat menghasilkan lulusan berkompeten yang dapat bersaing di tengah globalisasi. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia yang kompeten dan mampu bersaing secara positif terutama untuk pendidik, maka sekolah memberikan program pelatihan dan pengembangan SDM. Investasi di dalam pelatihan dan pengembangan SDM, merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk memperbaiki kapasitas produktif dari manusia. Proses transformasi dengan pelatihan dan pengembangan yang dilakukan organisasi dapat dikatakan efektif, bila tujuan organisasi tercapai melalui kinerja pekerja yang kompeten berdasarkan evaluasi kerja. Kompetensi sendiri merupakan sesuatu yang distandardkan sebagai persyaratan seorang individu untuk melaksanakan suatu pekerjaan spesifik. Kompetensi merupakan kombinasi knowledge, skills, dan behavior untuk meningkatkan performance. Tujuan peningkatan kompetensi adalah untuk mengetahui kinerja yang diharapkan organisasi dari pegawainya. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH PELATIHAN, PENGEMBANGAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KOMPETENSI GURU SMA MUHAMMADIYAH 2 DI SURABAYA.
20 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1.2.1 Apakah Pelatihan, Pengembangan dan Pengalaman Kerja secara simultan berpengaruh terhadap kompetensi guru di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya? 1.2.2 Apakah Pelatihan, Pengembangan dan Pengalaman Kerja secara parsial berpengaruh terhadap kompetensi guru di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya? 1.2.3 Diantara Pelatihan dan Pengembangan serta Pengalaman Kerja manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kompetensi guru di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya?
21 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Untuk mengetahui pengaruh secara simultan Pelatihan, Pengembangan, dan Pengalaman kerja terhadap kompetensi guru di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. 1.3.2 Untuk mengetahui pengaruh secara parsial Pelatihan, Pengembangan dan Pengalaman kerja terhadap kompetensi guru di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. 1.3.3 Untuk mengetahui diantara Pelatihan, Pengembangan dan Pengalaman kerja yang mempunyai pengaruh dominan terhadap Kompetensi guru di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Kontribusi Praktis Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan informasi dan sumbangan ide dalam mengambil keputusan dan atau menetapkan kebijaksanaan selanjutnya bagi manajemen SMA MUHAMMADIYAH 2 SURABAYA. 1.4.2 Kontribusi Teoritis Hasil dari penelitian yang dapat diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan.
22 1.4.3 Kontribusi Kebijakan Memudahkan para management untuk mengidentifikasi keperluan dan kebutuhan training setiap guru sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya. 1.5 Ruang Lingkup Agar pembahasan tidak menjadi luas maka penulis membatasi masalah hanya pada : Guru yang telah mengikuti program pelatihan dan pengembangan dari Organisasi sekolah dan guru yang memiliki pengalaman kerja yang cukup. Sedangkan kompetensi guru dinilai berdasarkan kemampuan kognitif, afektif, pedagogik dan perilaku guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.