PERKEMBANGAN KERJA SAMA ASEAN PASCA IMPLEMENTASI AEC 2015 J.S. George Lantu Direktur Kerjasama Fungsional ASEAN/ Plt. Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Jakarta, 20 September 2016
KOMUNITAS ASEAN 2025 Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan bagian utuh dari 3 (tiga) pilar Masyarakat ASEAN yang saling terkait dan saling memperkuat satu sama lain. Untuk menjadikan Masyarakat ASEAN yang peopleoriented dan people-centred, Masyarakat ASEAN harus dibangun secara kohesif dan seimbang di antara ketiga pilar.
Tonggak Kerja Sama Ekonomi ASEAN Era MEA Masyarakat Ekonomi ASEAN Post-2015 ASEAN Comprehensive Investment Area (ACIA) 2013 2015 Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) 1995 2010 ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) 1977 1992 ASEAN Preferential Tariff Arrangement (PTA) 1977 ASEAN Free Trade Area (AFTA)
Pilar MEA Pasar Tunggal dan Basis Produksi Berdaya Saing Tinggi Pertumbuhan Ekonomi Merata Terintegrasi ke Perekonomian Global Perekonomian yang Terintegrasi Penuh dan Terpadu Berdaya Saing, Inovatif, dan Dinamis Konektivitas dan Kerja Sama Sektoral Tangguh, Inklusif, serta people oriented, peoplecentered ASEAN yang Mengglobal
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2025 Ekonomi yang Terintegrasi Penuh dan Terpadu ASEAN yang Berdaya Saing, Inovatif, dan Dinamis Peningkatan Konektivitas dan Kerja Sama Sektoral ASEAN yang Tangguh, Inklusif, serta Berorientasi dan Berpusat pada Masyarakat ASEAN yang Mengglobal Perdagangan barang Perdagangan jasa Lingkungan investasi Integrasi keuangan, inklusi keuangan, dan stabilitas keuangan Fasilitasi Pergerakan Tenaga Kerja Terampil dan Pengunjung Bisnis Kebijakan Persaingan Efektif Perlindungan Konsumen Penguatan Kerja Sama HAKI Pertumbuhan produktifitas, inovasi, penelitian dan pengembangan, serta komersialisasi teknologi Kerja Sama Perpajakan Tata kelola yang baik Regulasi yang efektif, efisien, koheren, dan responsif serta praktek regulasi yang baik Transportasi Teknologi Komunikasi dan Informatika E-commerce Energi Pangan, pertanian, dan kehutanan Pariwisata Kesehatan Penguatan peran UMKM Penguatan peran sektor swasta Kemitraan Pemerintah-Swasta Mempersempit kesenjangan pembangunan Evaluasi & penyempurnaan ASEAN FTAs Melibatkan mitra regional dan global Peran ASEAN dalam forum ekonomi internasional Peningkatan partisipasi di Rantai Nilai Global Pembangunan ekonomi berkelanjutan Megatren global dan isu-isu baru terkait perdagangan Mineral Sains and teknologi Kontribusi pemangku kepentingan pada upaya integrasi regional
Perdagangan Barang ASEAN Preferential Tariff Arrangements (1977) Terbatas pada komoditi dasar dan produk industri di ASEAN Common Effective Preferential Tariff Agreement (1992) Penetapan Non Tariff Barriers Penetapan Tariff 0% untuk ASEAN 6 (2010) dan CLMV (2015) ASEAN Trade in Goods Agreement (2010) Instrumen Hukum Perdagangan Barang yang komprehensif Realisasi aliran bebas barang di ASEAN Menghapus 97,3% tariff barang di ASEAN (saat ini 95,99% sudah bebas tariff)
Perdagangan Jasa ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) mengatur komitmen liberalisasi sektor jasa di ASEAN. AFAS Paket 1 Paket 9 telah ditandatangani Saat ini masuk pembahasan AFAS Paket 10 yang meliputi 128 subsektor dengan foreign equity participation (FEP) 70% AFAS 10 ditargetkan selesai secara bertahap pada 2018
Perkembangan Pemenuhan AFAS 10 Indonesia Hingga Juni 2016 Hingga saat ini baru 2 negara anggota ASEAN (Singapura dan Thailand) yang mampu menyelesaikan komitmen AFAS Paket 10. Indonesia telah memberikan offers sebanyak 99 subsektor dengan 60 subsektor telah memenuhi keseluruhan threshold Mode 1, 2 dan 3 AFAS Paket 10, sementara 39 subsektor masih pending karena K/L terkait belum memberikan persetujuan. Perpres 39/2014 tentang DNI telah direvisi dengan Perpres 44/2016 tentang DNI, telah diidentifikasi sebanyak 16 subsektor dapat ditingkatkan komitmen kepemilikan modal asingnya menjadi FEP 70%.
MUTUAL RECOGNITION ARRANGEMENT Mutual Recognition Arrangements (MRA) MRA kesepakatan untuk saling mengakui sertifikasi pekerja profesional ASEAN menyepakati pendirian Regional Secretariat on the Implementation of Mutual Recognition Arrangements on Tourism Professionals (MRA-TP) di Jakarta Tujuannya untuk memproteksi tenaga kerja professional Indonesia agar mampu bersaing dengan tenaga kerja professional ASEAN lainnya Negara Insinyur Arsitek ACPEs AAs Brunei 6 4 Kamboja 30 4 Indonesia 747 90 Laos 11 7 Malaysia 261 35 Myanmar 200 12 Filipina 174 52 Singapura 235 78 Thailand 123 24 Vietnam 196 10 Total 1,983 316 (Sumber: Data Mei 2016)
Pada 2013, ASEAN Comprehensive Investment Agreement (ACIA) Menggantikan ASEAN Investment Area (AIA) dan ASEAN Investment Guarantee (AIG) agreement Investasi Untuk membentuk lingkungan investasi yang bebas dan terbuka Berdasarkan international best practices Untuk meningkatkan daya tarik ASEAN sebagai single investment destination
Investasi di ASEAN Nilai investasi asing global yang masuk ke Indonesia pada tahun 2015 mencapai USD 29,27 milyar 1 Meningkat lebih dari 3 kali lipat sejak dicetuskannya Cetak Biru MEA pada tahun 2007 Nilai investasi dari negara anggota ASEAN lainnya ke Indonesia menjadi USD 9,15 milyar pada 2015 2 Sumber: 1 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 2 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Kerja Sama Ekonomi Indonesia- ASEAN Pasca MEA 2015 Pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil pada level 4.02% di tengah perlambatan ekonomi global Defisit neraca perdagangan Indonesia dengan ASEAN turun USD 1,6 milyar pada semester I 2016 Perdagangan Indonesia-ASEAN pada semester I 2016 mencapai USD 32 milyar Sumber: Kementerian Perdagangan Badan Koordinasi Penanaman Modal Realisasi investasi PMA dari negara ASEAN pada trimester I 2016 mencapai USD 3 milyar
Nilai perdagangan intra-asean tahun 2015 sebesar USD 2,27 trilyun Meningkat sebesar 42% sejak dicetuskannya MEA pada tahun 2007 (USD 1,6 trilyun) Pertumbuhan GDP ASEAN tahun 2007-2014 meningkat dua kali lipat dari USD 1,3 trilyun menjadi USD 2,6 trilyun. Rata-rata GDP per kapita ASEAN mencapai USD 4,130 pada tahun 2014. Meningkat 2 kali lipat sejak tahun 2007 Perekonomian ASEAN Sumber: Data Kementerian Perdagangan RI
Peluang Indonesia di MEA Pasar tambahan sebesar 340 juta jiwa Peningkatan daya saing UKM Peningkatan kelancaran arus perdagangan barang Peningkatan transparansi dan efisiensi produksi Peningkatan wisatawan mancanegara
Beberapa Perusahaan Indonesia di ASEAN
Thank You