SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN JALUR KERETA API DAN ANALISA TRAFFIC

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPADATAN LALU LINTAS DAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN KOTA SURABAYA

SISTEM INFORMASI KEBAKARAN HUTAN DI KALIMANTAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DENGAN VISUALISASI JALUR BERBASIS GIS (Study Kasus : Surabaya)

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto

TUGAS AKHIR OLEH : ZULIANA FITRIA ( ) DOSEN PEMBIMBING :

ANALISA PENYEBARAN SMK NEGERI 1 TUBAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) FASILITAS UMUM KOTA MOJOKERTO BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN UMUM DI KOTA TUBAN BERBASIS WAP

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA

SIG PEMETAAN JENIS HAK ATAS TANAH

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BENCANA LUMPUR LAPINDO SIDOARJO MENGGUNAKAN J2ME

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGELOLAAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS WEB. Nurul Hilmy Rahmawati NRP:

SISTEM MITIGASI BANJIR BENGAWAN SOLO BERBASIS J2ME

ANALISIS SPASIAL PENENTUAN LOKASI KESEHATAN DI KOTA SALATIGA

Penentuan Lokasi Rumah Pompa Kota Surabaya Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process(AHP)

Gambar 4.47 Informasi Peta DampakMei Gambar 4.48 Informasi Peta Dampak Mei 2008 sampai Juni Gambar 4.49 Peta wilayah dampak

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KOTA BEKASI UNTUK KANTOR PEMERINTAHAN DAN JALUR TRANSPORTASI KRL ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBARAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN QUANTUM GIS

Aplikasi Sistem Informasi Geografis Usaha Kecil dan Menengah Kota Depok Berbasis Web Menggunakan Quantum GIS

BAB I PENDAHULUAN. bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PERIBADATAN WILAYAH SURABAYA

SISTEM INFORMASI UNTUK DATA KECELAKAAN BERBASIS MOBILE

BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI

III. BAHAN DAN METODE

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN KESEHATAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

MEMBANGUN GIS SERVER UNTUK INTEGRASI APLIKASI GDMS MENGGUNAKAN SAHANA

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENUNJANG KEPUTUSAN PENYEBARAN SEKOLAH DAN PEMERATAAN PENDIDIKAN

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK PENDATAAN GURU PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH

HASIL DAN PEMBAHASAN. ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem

SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN DAERAH PASAR SURYA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. adalah Sistem Informasi Geografis (SIG). Sistem Informasi Geografis

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEKOLAH DI DKI JAKARTA

Geographic Information System (GIS) Arna Fariza TI PENS. Apakah GIS itu?

INVESTIGASI DAERAH RAWAN BANJIR DI KOTA SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BENCANA ALAM BANJIR JAKARTA SELATAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PEMANTAUAN BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan

Informasi Geografis untuk Kepadatan Lalu Lintas

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis

Nilai Informasi Konsep Sistem Informasi Sistem Informasi Geografis Pengertian Geografi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem

WEBGIS KEMACETAN LALU LINTAS DAN SOLUSI RUTE TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA BERBASIS OPENLAYER DI KOTA MALANG TUGAS AKHIR

PEMILIHAN SMK MENGGUNAKAN FUZZY QUERY BERBASIS WEB

Prosiding Seminar Informatika Aplikatif Polinema 2015 (SIAP~2015) ISSN:

PENENTUAN TAMAN KOTA SURABAYA SEBAGAI PENYUMBANG KEBUTUHAN OKSIGEN DENGAN MENGGUNAKAN GIS. Joko Santoso, Arif Basofi, Arna Fariza

Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO

SIG UNTUK ANALISA PENENTUAN LOKASI BARU WARALABA DI KAB. PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI TEMPAT IBADAH DI KOTA BOGOR BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

VISUALISASI BENCANA LUMPUR LAPINDO MENGGUNAKAN JAVA APPLET

APLIKASI GIS UNTUK REKOMENDASI PERUMAHAN BARU AKIBAT BENCANA LUMPUR LAPINDO

MANAJEMEN INTERNET CONTENT DAN INTEGRASI APLIKASI UNTUK MENDUKUNG ENTERPRISE INFORMATION PORTAL EKSEKUTIF

lebih memilih internet sebagai sumber informasinya. Dengan alasan bahwa informasi yang disajikan akurat dan selalu baru. Salah satu bentuk pelayanan d

PEMETAAN SALURAN DRAINASE KOTA YOGYAKARTA BERBASIS WEB

APLIKASI WEB DATA SPASIAL KEPENDUDUKAN INDONESIA DENGAN SCALABLE VECTOR GRAPHICS (SVG)

TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB LOKASI BAHAN GALIAN KABUPATEN PONOROGO

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB PENGELOLAAN TRAFO DI PLN UPJ SLEMAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB MENGENAI PENYEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN, PERUMAHAN, DAN RUMAH SAKIT DI KOTA BEKASI. Fie Jannatin Aliyah

17.2 Pengertian Informasi Geografis

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota

BAB I PENDAHULUAN. media cetak/peta, cd-rom, dan media penyimpanan lainya dirasakan kurang

Implementasi Algoritma Dijkstra pada Peta Spasial

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BANJIR DI DKI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN ARC VIEW

Karena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA?

LAYERING INFORMASI PETA DAN TABULASI UNTUK INFORMASI KEPADATAN LALU LINTAS

KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL

Bab 3. Metode Perancangan

Pengumpulan dan Integrasi Data. Politeknik elektronika negeri surabaya. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis

Searching Location nearest public facility based on distance and road s route based GIS

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMANFAATAN DATA SPACIAL UNTUK REFRENSI KERUANGAN

Pengertian Sistem Informasi Geografis

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Umum Sistem b. Kebutuhan Fungsional Sistem c. Karakteristik Pengguna

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TAMAN MINI INDONESIA INDAH DENGAN MENGGUNAKAN ARCVIEW

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK KAWASAN RAWAN BENCANA

Geographic Information System Penyebaran DBD Berbasis Web di Wilayah Kota Solo

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Metode dan Teori-Teori Sistem Informasi Geografis. Pengembangan perangkat lunak mempunyai langkah-langkah yang terstruktur

MODUL PEMBELAJARAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BENCANA BERBASIS WEB GIS

1.2 TUJUAN PENELITIAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK SEBARAN RUMAH SAKIT DI WILAYAH JAKARTA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN JALUR JALAN OPTIMUM KODYA YOGYAKARTA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KOTA DEPOK DENGAN MENGGUNAKAN QUANTUM GIS DAN DATABASE POSTGRESQL

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Transkripsi:

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN JALUR KERETA API DAN ANALISA TRAFFIC Andri Permana Wicaksono 1, Arna Fariza 2, Arif Basofi 2 Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus PENS-ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111 Telp (+62)31-5947280, 5946114, Fax. (+62)31-5946114 Email : andri.perman4@gmail.com Makalah Proyek Akhir ABSTRAK Pada studi ini dibuat sebuah sistem informasi geografis pemetaan jalur kereta api dan analisa traffic. Sistem ini memberikan informasi tentang perjalan kereta api. Dokumen-dokumen yang diekstraksi dari berbagai sumber, diolah dengan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG) sehingga didapatkan informasi yang diharapkan dapat sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan pada perjalanan kereta api. Dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) maka akan lebih untuk menganalisa data tentang perjalanan kereta api meliputi data peta jalur, dan data jadwal kereta api. Karena dengan adanya SIG maka akan digambarkan juga kepadatan jalur kereta api data pada kondisi sesungguhnya. Tahapan proses yang dilakukan adalah digitasi, pemetaan, dan query database. Karena sistem informasi ini berbasis web, maka digunakan teknologi yang sesuai yaitu MapServer sebagai web server, php, html, dan javascript sebagai pembangun sistem dan basisdata PostgreSQL sebagai penyimpan data. Kata kunci : Sistem Informasi Geografis, jalur kereta api,trafic. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kereta api sering menemui kendala di dalam perjalanan. Hal ini menyebabkan pengaturan perjalanan kereta api oleh perusahaan layanan kereta api menjadi sulit. Jika sebuah kereta api mengalami kendala di dalam perjalanan maupun di suatu stasiun tertentu, maka perusahaan layanan kereta api harus mengubah jadwal perjalanan kereta api yang ada. Pengubahan jadwal tentunya dengan tetap memperhatikan prioritas kereta api seperti yang selalu dilakukan perusahaan tersebut dalam penyusunan jadwal perjalanan kereta api yang ada. Pengubahan secara manual dengan melakukan perhitungan untuk mendapatkan estimasi jadwal terbaik tentunya memakan waktu yang lama. Untuk mengatasi persoalan tersebut perlu dibuat suatu aplikasi yang dapat melakukan sistem perjalanan kereta api. Saat terjadi kendala maupun penambahan jumlah kereta api yang ada, penyusunan perjalanan yang ada dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih mudah. Salah satu metode yang digunakan pada permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan GIS (Geographical Information System). Dengan GIS dapat dipetakan perjalanan kereta api sehingga dapat memberi informasi kepada pengguna dan bagi PT KAI dapat membantu mengatur perjalanan KA sehingga lebih optimal dalam pelayanan dan mendapatkan keuntungan secara material. Dalam proyek akhir ini difokuskan pada pemetaan jalur kereta api Indonesia dan analisa traffic. 2. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) 2.1 Pengenalan SIG GIS (Geographic Information System) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang terkainterat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi. Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanya. Kemampuan tersebut membuat sistem 1

informasi GIS berbeda dengan sistem informasi pada umumnya dan membuatnya berharga bagi perusahaan milik masyarakat atau perseorangan untuk memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan, kejadian, dan perencaan strategis lainnya. Definisi GIS selalu berkembang, bertambah dan bervariasi. Hal ini terlihat dari banyaknya definisi GIS yang telah beredar. Selain itu, GIS juga merupakan suatu kajian ilmu dan teknologi yang relatif baru, digunakan oleh berbagai bidang disiplin ilmu, dan berkembangnya dengan cepat. Dari definisi yang ada, diambil satu buah definisi yang dapat mewakii GIS secara umum, yaitu sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengola, menganalisa, dan menghasilkan data bereferensi geografi atau data geosptial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengolahan seperti penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, perencanaan fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya 2.2 Konsep Model Data Spasial Pada GIS Data spasial merupakan data yang paling penting dalam GIS seperti penjelasan diatas data spasial ada 2 macam yaitu data raster dan data vektor. Dibawah ini adalah salah satu contoh konsep data geospasial/spasial dihubungkan pula dengan atributnya. a. Data Vektor Model data vektor yang menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis, atau kurva atau poligon beserta atribut-atributnya. Bentuk representasi data spasial didalam sistem model data vektor, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y). b. Data Raster Model raster manampilkan, menempatkan dan menyimpan spasial dengan menggunakan struktur matriks atau pixel-pixel yang membentuk grid. Akurasi model data ini sangat bergantung pada resolusi atau ukuran pixelya (sel grid) di permukaan bumi. Contoh data raster adalah citra satelit misalnya Spot, Landsat, dll. Konsep model data ini adalah dengna memberikan nilai yang berbeda untuk tiap-tiap pixel atau grid dari kondisi yang berbeda. c. TIN Model data vektor yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis, atau kurva atau poligon beserta atribut-atributnya. Bentuk dasar representasi data spasial didalam sistem model data vektor, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y). Gambar 2.8 adalah salah satu contoh konsep data spasial dihubungkan pula dengan atributnya. 3. PERANCANGAN SISTEM Gambar 2.1 Proses dalam perancangan sistem 3.1 SURVEY DATA Data-data yang dijadikan dasar pembuatan aplikasi ini adalah : 1. Peta dasar pulau jawa.jpg 2. Peta jalan 3. Peta jalur kereta api 4. Peta kota 5. Peta stasiun 3.2 INSTALASI SOFTWARE Setelah survey data, selanjutnya mempersiapkan data-data yang akan digunakan. Namun sebelum itu perlu dilakukan instalasi software-software yang akan digunakan seperti ArcView, MapServer, QuantumGIS, PostgrSQL dan PostGIS. Namun yang akan dijelaskan pada bab ini hanya instalasi pada MapServer dan instalasi database PostgreSQL. 3.3 MEMPERSIAPKAN DATA Proses Digitasi Pendigitasian dilakukan pada data pulau jawa. Proses digitasi dilakukan secara manual dengan menggunakan perangkat lunak ArcView. Proses digitasi dilakukan karena data tersebut berupa data atribut sehingga perlu dibuat data spasialnya untuk ditampilkan dalam MapServer. Disamping itu, setelah dilakukan digitasi juga dilakukan proses editing baik untuk data tersebut atau data yang lainnya. Pengeditan dilakukan untuk mempersiapkan data sesuai kebutuhan. 3.4 MERANCANG METODE SIG ADMIN input peta jalur kereta api input jadwal kereta api input peta stasiun input peta jalan input peta kota input peta kabupaten Input peta provinsi 1 Mencari data jadwal kereta mendapat informasi jadwal kereta api + SIG pemetaan jalur kereta api Mencari data jalur ka mendapat informasi peta jalur kereta api mendapat informasi peta jalan mencari data stasiun mendapat informasi peta satasiun mencari data kota mendapat informasi peta kota mencari data kabupaten mendapat informasi peta kabupaten mencari data provinsi mendapat informasi peta provinsi Gambar 2.2. Perancangan Metode SIG DFD level konteks user 2

mencari data kota ADMIN request data provinsi provinsi 1 Input peta provinsi data provinsi request data kabupaten input peta kabupaten kabupaten input peta kota data kabupaten input peta jalan request data kota simpan data peta kota input peta stasiun data kota input peta jalur kereta api data jalan input jadwal kereta api data jalan jalan request data stasiun data stasiun stasiun data stasiun request data jalur kereta api data kota data jalur kereta api data jalur kereta api jalur kereta api request data jadwal kereta api jadwal kereta api data jadwal kereta api data kabupaten data provinsi 3.7 MENDESAIN USER INTERFACE Tampilan utama web Berikut ini adalah tampilan utama dari web site dengan berbagai menu yang disediakan. 3 2 request data data jadwal kereta api tampil data mendapat mendapat informasi informasi peta jalanjadwal kereta mendapat api informasi peta provinsi mendapat informasi peta jalur kereta api mendapat informasi mendapat peta informasi mendapat kota peta informasi kabupaten peta satasiun Mencari data jalur ka mencari data provinsi mencari data kabupaten user mencari data stasiun Mencari data jadwal kereta Gambar 2.3. Perancangan Metode SIG DFD Level 1 3.5 MERANCANG DATABASE Yang dilakukan adalah merancang tabel-tabel apa saja yang akan dibuat pada database nantinya untuk menampung data yang digunakan untuk memberikan informasi tentang perjalanan kereta api. Data yang ditampung pada setiap tabel adalah data atribut dan data spasial. Tabel-tabel yang akan dibuat adalah sebagai berikut : Tabel provinsi Tabel kabupaten Tabel kabupaten per provinsi 1. Tabel Banten 2. Tabel Jakarta 3. Tabel Jawa Barat 4. Tabel Jawa Timur 5. Tabel Yogyakarta 6. Tabel Jawa Tengah 7. Tabel Jawa Timur Tabel Jalan Tabel jalur kereta api Tabel stasiun Tabel kota 3.6 MEMBUAT DATABASE Databse dibuat pada PostGIS yang ada pada PostgreSQL. setelah database dibuat selanjutnya adalah mengimplementasikan tabel-tabel yang sudah dirancang pada perancangan database dengan melakukan import file *.SHP ke dalam PostGIS dengan bantuan perangkat lunak QuantumGIS. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengisian data satu persatu kedalam setiap tabel mengingat data yang ada cukup banyak. Karena itu tahap mempersiapkan data sangant penting. Gambar 2. 4 Tampilan Utama Web Menu untuk menampilkan peta Menu ini akan dioperasikan oleh user untuk menampilkan peta pemetaan dan penyebaran yang diinginkan. Secara default, web sudah menampilkan beberapa peta dasar. Akan tetapi, user dapat dengan memudahkan untuk memilih peta yang akan ditampilkan. Gambar 2. 5 Menu Untuk Menampilkan Peta Menu untuk masukan user Menu ini digunakan oleh user untuk mendapatkan informasi secara umum. Menumenu tersebut adalah : Jalur kereta api, dan Informasi Umum. Gambar 2. 6 Menu Peta Jalur kepadatan Kereta Api 3

Menu pencarian Menu ini digunakan untuk mencari lokasi suatu daerah dengan memasukkan parameter sesuai dengan kategori yang dipilih. 4 UJI COBA DAN ANALISA 4.1 UJI COBA Memilih menu informasi jadwal kereta api Informasi yang terdapat pada menu utama adalah informasi tentang perjalanan kereta api. Dalam menu tersebut disajikan lagi sub menu data jadwal kereta api dan data jalur kereta api. Informasi pada data jadwal kereta api : 1. Pencarian jadwal kereta api 2. Hasil pencarian jadwal kereta api Gambar 2.7 Menu Pencarian 3.8 MEMBUAT PROGRAM Saat melakukan modifikasi pada user interface dilakukan juga pembuatan program dengan mengubah dan membuat script dari beberapa file yang ada pada framework pmapper seperti file pulau_jawa.map, config_default.ini, php_config.php, search.xml, js_config.php, dan language_en.php. namun inti dari semuanya adalah 3 file yaitu file pulau_jawa.map, config_default.ini, dan php_config.php karena ketiga file ini digunakan untuk menampilkan data pada web. Sedangkan yang lain digunakan untuk memepercantik tampilan. Berikut ada penggalan program dari file pulau_jawa.map. LAYER NAME 'jawa' TEMPLATE "void" TYPE POLYGON CONNECTIONTYPE postgis CONNECTION "host=localhost user=postgres password=postgres dbname=kai port=5432" DATA "the_geom from (select the_geom, gid, provinsi from jawa) AS new_table USING UNIQUE gid USING SRID=-1" METADATA 'wms_title' 'jawa' "DESCRIPTION" "Jawa" "RESULT_FIELDS" "nama " "RESULT_HEADERS" "Provinsi: " "LAYER_ENCODING" "UTF-8" END STATUS DEFAULT TRANSPARENCY 80 PROJECTION 'proj=longlat' 'ellps=wgs84' 'datum=wgs84' 'no_defs' '' END CLASS NAME 'jawa' STYLE Gambar 3. 1 Pencarian Jadwal Kereta Api Gambar 3. 2 Hasil Pencarian Jadwal Kereta Api Informasi pada sub menu Jalur Kereta Api 1. Menampilkan kepadatan per 30 menit di daopviii Penggalan program di atas digunakan untuk menampilkan gambar dan data dari pulau jawa. 4

Gambar 3. 3 Informasi rata-rata kepadatan Jalur kereta api per 30 menit Menampilkan informasi jalur terpadat Informasi yang disajikan mengenai data jalu kereta api yang padat normal, padat, dan sangat padat. Data tersebut diambil tabel, seperti: Tabel 4.1 Rata rata kepadatan Jalur pada 8 jam No. Nama Jumlah kondisi Rata rata Jalur kepadatan kepadatan 1. Jalur 0 0/53 = 0 Kosong 2. Normal 0.17+0.11+0.34 0.67/3 = 0.335 3. Padat 0.6+0.41+0.17 1.18/3 = 0.59 4. Sangat Padat 0.23+0.47+0.49 1.19/3 = 0.6 Dari perhitungan rata-rata kepadatan jalur diatas maka jalur tersebut sangatlah padat. Didaerah operasional VIII dibagi tiga jalur, yaitu: 1. Jalur Stasiun Surabaya Kota Stasiun Blitar 2. Jalur Stasiun Surabaya Kota Stasiun Mojokerto 3. Jalur Stasiun Surabaya Pasarturi Stasiun Bojonegoro Gambar 3. 4 Peta jalur kereta api 4.2 ANALISA Analisa dilakukan dari hasil uji coba terhadap hasil keluaran dari program. Hasil analisa ini yang menentukan ketepatan program dalam memberikan informasi kepada user. Berikut ini adalah analisa terhadap hasil uji coba yang telah dilakukan. Bahwa jalur yang memiliki kepadatan sedang dan tinggi merupakan jalur yangsering dilalui kereta api. Yang kepadatannya berlangsung hampir setiap hari. Untuk jam sibuk setiap jalur, rata-rata pada saat jam kerja/sekolah (jam 07:00) dan jam pulang kantor (jam 17:00). Analisa kepadatan jalur kereta api Sistem informasi kepadatan jalur kereta api mengambil kesimpulan rata rata 8 jam dikarenakan tidak terdapat jalur yang kosong sehingga pengertian mengenai informasi jalur yang normal dan yang sangat padat. Dalam aplikasi diberikan informasi tentang stasiun, dan kota. Informasi-informasi ini penting diberikan kepada user untuk mengetahui jalur mana yang Tabel 4.2 Rata rata kepadatan Jalur pada 24 jam No. Nama Jalur BT - BL BT - MJ KL BJ 1. 2. 3. 4. Jalur Kosong Normal Padat Sangat Padat 0 0.143 0.286 0.571 0 0.1 0.3 0.6 0 0.067 0.133 0.8 *Ket : BT = Stasiun Benteng BL = Stasiun Blitar MJ = Stasiun Mojokerto KL = Stasiun Kalimas BJ = Stasiun Bojonegoro Jadi dari hasil perhitungan maka dijalur dengan kondisi normal tingkat kepadatan tertinggi berada pada stasiun benteng sampai stasiun Blitar dengan rata rata 0.143, sedangkan kepadatan jalur normal pada stasiun benteng sampai mojokerto 0.1 dan untuk stasiun kalimas sampai stasiun bojonegoro tingkat kepadatannya 0.067. Pada perhitungan dijalur dengan kondisi padat tingkat kepadatan tertinggi berada pada stasiun benteng sampai stasiun mojokerto dengan rata rata 0. 3, sedangkan kepadatan jalur padat pada stasiun benteng sampai blitar 0.286 dan untuk stasiun kalimas sampai stasiun bojonegoro tingkat kepadatannya 0.133. Pada perhitungan dijalur dengan kondisi sangat padat tingkat kepadatan tertinggi berada pada stasiun kalimas sampai stasiun bojonegoro 5

dengan rata rata 0.8, sedangkan kepadatan jalur sangat padat pada stasiun benteng sampai mojokerto 0. 6 dan untuk stasiun benteng sampai stasiun blitar tingkat kepadatannya 0.571. Jadi rata rata kepadatan jalur pada stasiun benteng-blitar, stasiun benteng-mojokerto, stasiun kalimas-bojonegoro adalah sama dan setiap jurusan masing-masing memiliki tingkat kepadatan tertinggi pada jalur yang berbeda yaitu tingkat kepadatan tertinggi pada stasiun benteng blitar berada pada jalur normal, pada stasiun benteng-mojokerto berada pada jalur padat dan pada stasiun kalimas-bojonegoro berada pada jalur sangat padat. Barat: Center for International Forestry Research. Teknomo, K. 2008. GIS tutorial. Website: htttp://karditeknomo.co.id/tutorial [28 Januari 2008]. Website. http://kereta-api.co.id/ 5 KESIMPULAN Dari hasil uji coba perangkat lunak ini dapat ditarik beberapa kesimpulan: Aplikasi perangkat lunak memberikan informasi pemetaan jalur kereta api yang padat. Dari analisa yang telah didapatkan maka diambil yang 8 jam untuk melihat kepadatan traffic, dikarenakan kurang dari 8 jam masih ada beberapa jalur yang belum terlewati. Dari hasil perhitungan jalur maka setiap jurusan memiliki tingkat kepadatan tertinggi pada stasiun benteng sampai stasiun blitar berada pada jalur normal, pada stasiun benteng sampai stasiun mojokerto berada pada jalur padat dan pada stasiun kalimas sampai stasiun bojonegoro berada pada jalur sangat padat. 6. DAFTAR PUSTAKA Budiyanto, Eko, 2002, Sistem Informasi Geografis Menggunakan ArcView GIS, Andi, Yogyakarta. Delima, Y.I. 2007. Aplikasi Web Geographic Information System (SIG) Untuk Mencari Jalur Alternatif Menggunakan AHP. Surabaya: Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Kadir, Abdul. 2003. Dasar Pemrograman dinamis menggunakan PHP. Andi. Yogyakarta. Nuarsa, I Wayan. 2005. Menganalisis Data Spasial dengan ArcView GIS 3.3 untuk Pemula. Elex Media Komputindo. Jakarta. Nuryadin R. 2005. Panduan Menggunakan MapServer. Informatika. Bandung. Puntodewo A, Dewi S, dan Tarigan J. 2003. Sistem Informasi Geografis untuk pengelolaan sumber daya alam. Bogor 6