HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Umum Sistem b. Kebutuhan Fungsional Sistem c. Karakteristik Pengguna

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Umum Sistem b. Kebutuhan Fungsional Sistem c. Karakteristik Pengguna"

Transkripsi

1 sistem. Perangkat keras yang digunakan harus mampu menjalankan perangkat lunak yang dibutuhkan dengan baik. 5 Pengujian Kesesuaian Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Tahapan ini menguji beberapa perangkat lunak yang ada dan memeriksa kesesuaiannya terhadap perangkat keras yang akan digunakan. 6 Akuisisi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Mengimplementasikan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan secara nyata untuk membangun aplikasi yang direncanakan. 7 Perencanaan dan Perancangan Database Pada tahapan ini dilakukan perancangan logik dan fisik database yang telah dibuat rancangan konseptualnya. 8 Pembangunan Database Berbagai tipe data yang diperoleh pada tahapan sebelumnya dimasukkan ke dalam database management system (DBMS). 9 Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem Integrasi database terhadap aplikasi yang dibangun dan merancang aplikasi pengguna sebagai media untuk menjalankan proses-proses yang disediakan sistem. Pada tahap ini dilakukan perancangan antarmuka dan proses dari sistem. 10 Pengembangan Sistem Perancangan yang telah dibuat pada tahapan sebelumnya diaplikasikan menggunakan perangkat lunak dan tool yang telah ditentukan. Pengembangan sistem ini dilakukan dengan mengkonfigurasikan layer peta dan atributnya. Sistem akan dikembangkan hingga tahap pewarnaan peta dan menampilkan chart. Dari proses ini didapatkan suatu sistem yang sesuai dengan analisis dan perancangan yang telah dibuat. Pengujian terhadap sistem dilakukan dengan menggunakan metode black-box. Pengujian dilakukan terhadap fungsi-fungsi sistem dengan cara memberikan sejumlah masukan tertentu kemudian diperiksa apakah keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. 11 Penggunaan dan Perawatan Database Pembuatan dokumentasi dan prosedur formal untuk sistem yang telah dibangun, sangat diperlukan untuk melakukan perubahan terhadap data pada sistem. Aplikasi SIG sangat bergantung pada ketersediaan data. Oleh karena itu, perlu dilakukan perawatan terhadap data secara berkala. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan sistem merupakan tahap awal dalam pembangunan sistem, yaitu untuk mengetahui kebutuhan dari sistem yang mencakup tiga proses, yaitu deskripsi umum sistem, kebutuhan fungsional sistem, dan karakteristik pengguna. a. Deskripsi Umum Sistem Sistem Informasi Geografis Kependudukan Kota Depok Menggunakan GeoServer adalah sistem informasi geografis berbasis web yang memiliki fungsi menyajikan informasi kependudukan, terutama penyebaran penduduk di Kota Depok. Sistem ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan pengambilan keputusan oleh pihak eksekutif, yaitu pemerintahan Kota Depok dalam pembangunan wilayah dan peningkatan sumber daya manusia. b. Kebutuhan Fungsional Sistem Fungsi-fungsi yang dimiliki oleh sistem informasi ini adalah : 1 Menampilkan peta Kota Depok beserta data atributnya. 2 Menampilkan chart sebagai informasi pendukung peta. 3 Menampilkan informasi umum tentang SIGDUPOK. 4 Pengelolaan database hanya dapat dilakukan oleh administrator. Fungsi-fungsi operasi untuk aplikasi pemetaan ini adalah sebagai berikut : 1 Menampilkan peta dengan data kependudukan Kota Depok. 2 Menampilkan menu legenda yang memuat informasi pada layer peta. 3 Menampilkan chart yang menjelaskan informasi pada peta. 4 Melakukan zoom-in dan zoom-out peta. c. Karakteristik Pengguna Pengguna dalam system ini digolongkan menjadi dua, yaitu pengguna administrator yang memiliki hak akses untuk memanipulasi data, dan pengguna pihak eksekutif sebagai pengguna biasa. Hirarki pengguna dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini. 5

2 Administrator Navigasi Peta Navigasi Chart Data Peta SIGDUPOK Tampilan Peta Tampilan Chart Informasi Peta SIGDUPOK Sistem Gambar 2 Hirarki pengguna sistem Secara umum, keterangan mengenai kategori pengguna SIGDUPOK dapat dilihat pada Lampiran 1. Interaksi dan fungsi yang terjadi antara pengguna dengan sistem dideskripsikan menggunakan use case. Use case untuk pengguna biasa dapat dilihat pada Lampiran 2 dan use case diagram untuk administrator pada Lampiran 3. Perancangan Konseptual Perancangan konseptual direpresentasikan dalam dua hal, yaitu perancangan kebutuhan data dan perancangan kebutuhan fungsional. a. Perancangan Kebutuhan Data Kebutuhan data diidentifikasi berdasarkan hasil analisis kebutuhan sistem, sehingga data yang dibutuhkan oleh sistem ini adalah : 1 Data spasial dan data atribut wilayah administrasi Kota Depok yang meliputi area kecamatan dan kelurahan. 2 Data kependudukan Kota Depok yang meliputi jumlah penduduk, jumlah penganut agama, pendidikan akhir, jenis pekerjaan, dan penduduk berdasarkan golongan usia. b. Perancangan Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional sistem dimodelkan menggunakan data flow diagram (DFD). DFD tersebut menggambarkan proses masuk dan keluarnya data. Diagram konteks SIGDUPOK dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini. Navigasi Peta Navigasi Chart Pengguna Umun Tampilan Peta Tampilan Chart Gambar 3 Diagram konteks SIGDUPOK Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data Survei ketersediaan data dilakukan berdasarkan kebutuhan data dan fungsional sistem. Data yang dibutuhkan untuk membangun sistem ini adalah : 1 Informasi mengenai wilayah kecamatan dan kelurahan yang ada di Kota Depok. 2 Informasi kependudukan Kota Depok yang berupa informasi tentang jumlah penduduk, agama yang dianut penduduk, jenis pekerjaan di masyarakat, tingkat pendidikan, dan jumlah penduduk berdasarkan penggolongan usia. Selanjutnya dilakukan proses pengumpulan data sesuai kebutuhan informasi tersebut. Survei Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Pada tahap ini dilakukan survei perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan sistem. Pada tahapan survei perangkat keras, hasil yang didapatkan adalah : 1 Intel Core i5-450m Processor, 2 Memori 2 GB DDR3, 3 VGA Intel GMA MB, 4 20 GB available harddisk space, 5 Monitor dengan resolusi 1366x768 pixel. Perangkat lunak yang didapatkan pada tahapan survei adalah sebagai berikut : 1 Sistem operasi Linux, yaitu Ubuntu Lucid. 2 GeoServer sebagai aplikasi untuk implementasi peta berbasis web. Dibandingkan dengan aplikasi pemetaan 6

3 open source lainnya, misal MapServer, GeoServer memiliki cara kerja yang berbeda, sehingga dipilih untuk digunakan dalam sistem ini. Tabel perbandingan antara GeoServer dengan MapServer terlihat pada Lampiran 4. 3 MySQL dan Oracle sebagai database management system (DBMS). Perbandingan antara Oracle dan MySQL menurut fitur/fungsinya dapat dilihat pada Lampiran 5. Perbandingan kedua perangkat lunak tersebut berdasarkan sumber dari blog SUN. 4 QuantumGIS Capiapo dan ArcView 3.3 sebagai perangkat lunak pengolah data spasial dan data atribut. 5 FusionCharts dan jcharts sebagai aplikasi untuk visualisasi chart. Pengujian Kesesuaian Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Pada tahap ini dilakukan pengujian antara spesifikasi kebutuhan minimum perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan. Perangkat lunak yang dilakukan pengujian adalah: 1 GeoServer sebagai aplikasi untuk implementasi peta. GeoServer yang diuji adalah GeoServer yang dapat bekerja di sistem operasi Linux. 2 Penelitian ini menggunakan sistem manajemen database yang bersifat open source sehingga dipilih MySQL sebagai perangkat lunaknya. MySQL digunakan untuk pembangunan database informasi pembuatan chart. 3 Perangkat lunak pengolahan data spasial yang diuji yaitu QuantumGIS dan ArcView 3.3. Kedua perangkat lunak tersebut memiliki kemampuan mengolah data spasial yang tidak jauh berbeda, namun karena ArcView 3.3 hanya bisa digunakan di sistem operasi Windows maka dipilihlah QuantumGIS untuk mengolah data spasial karena perangkat lunak ini dapat digunakan di sistem operasi Linux. 4 Aplikasi untuk visualisasi chart yaitu FusionCharts dan jcharts. Kemudian dipilih FusionCharts daripada jcharts sebagai aplikasi untuk pembuatan chart karena free, menghasilkan animasi dan charts yang interaktif, mudah diintegrasikan, mudah digunakan, memiliki pilihan bentuk chart, berjalan pada berbagai platform dan tanpa instalasi. Hasil pengujian kesesuaian perangkat keras dan software yang digunakan dalam pembuatan sistem ini dapat dilihat pada Lampiran 6. Pada Tabel 1 berikut ini, adalah tabel hasil pengujian perangkat lunak pengolahan data spasial. Tabel 1 Pengujian perangkat lunak pengolahan data spasial No Pengujian ArcView 3.3 Quantum GIS Antarmuka grafis 2 Operasi dasar SIG 3 Kelola *.shp 4 Penambahan atribut di *.shp 5 Compatible Windows 6 Compatible Linux-Ubuntu - Akuisisi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Tahapan akuisisi dilakukan untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan dalam pembangunan sistem. Pemilihan didasarkan pada hasil uji kesesuaian antara perangkat keras dan perangkat lunak yang telah dilakukan. Perangkat keras yang dipilih telah memenuhi kebutuhan minimal untuk menjalankan perangkat lunak yang digunakan. Berdasarkan kebutuhan fungsional sistem, dipilih GeoServer sebagai perangkat lunak pemetaan, MySQL sebagai penyimpanan data untuk pembuatan chart dan perangkat lunak QuantumGIS sebagai pengolahan data spasial. Perencanaan dan Perancangan Database Proses perencanaan dan perancangan database yang dikembangkan berupa model data relational (relational database model). Pengembangan dengan metode ini mempertimbangkan kemudahan akses dan kecepatan akses. Kebutuhan data spasial yang digunakan dalam sistem ini adalah : poligon, untuk wilayah administratif kecamatan, point, untuk nama kecamatan. Data atribut yang digunakan dalam SIGDUPOK adalah : data kependudukan Kota Depok, yang berisi entitas jumlah penduduk, agama, jenis pekerjaan, pendidikan akhir, dan golongan usia. 7

4 Pembangunan Database Proses pembangunan database terdiri atas tiga tahapan, yaitu pengolahan data, konversi data, dan pembuatan database pada MySQL. a. Pengolahan Data Berbagai data yang diperoleh dari Kominfo Pemda Depok, yaitu berupa peta kecamatan yang memiliki tipe file *.shp, data kependudukan yang berupa file Oracle *.dmp, selanjutnya diolah menjadi informasi yang dibutuhkan untuk membangun sistem informasi geografis ini. b. Konversi Data Tahap konversi data merupakan tahap mengubah tipe file menjadi file yang sesuai dengan kebutuhan sistem. Data kependudukan yang merupakan file dari dump Oracle, dilakukan pemilihan data yang diperlukan, dengan memasukkan query sql untuk mengambil data jumlah penduduk. Dalam penelitian ini dilakukan pengkonversian data dari data yang berasal dari Oracle *.dmp ke data MySQL *.sql, hal ini dilakukan karena dalam sistem ini tidak semua data dari *.dmp dipergunakan, hanya data yang dianggap lengkap yang diambil, kemudian dilakukan peng-query-an sql sehingga didapat data yang kemudian dimasukkan ke dalam database MySQL. Pembangunan Database pada MySQL Data yang telah berhasil dikumpulkan kemudian dimasukkan ke dalam database. Pembangunan database pada MySQL dilakukan melalui perangkat lunak phpmyadmin. Desain model fisik dari sistem dapat dilihat pada Lampiran 7. Integrasi dan Perancangan Sistem a. Perancangan Antarmuka Antarmuka Perancangan antarmuka berfungsi untuk memberikan kemudahan kepada pengguna dalam pengoperasikan sistem. Antarmuka sistem terbagi menjadi dua, yaitu antarmuka halaman utama dan antarmuka peta. Kedua antarmuka tersebut terlihat pada Gambar 4 dan Gambar 5. Keterangan antarmuka halaman utama sistem tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1 Header berisi tampilan judul sistem, subjudul sistem, dan menu pilihan untuk mengakses ke halaman selanjutnya. Terdapat empat menu pilihan, yaitu menu untuk ke halaman utama (beranda), menu ke halaman tentang SIGDUPOK, menu ke halaman peta kecamatan, dan menu ke halaman peta kelurahan.tampilan header SIGDUPOK dapat dilihat pada Lampiran 8. 2 Footer berisi menu pilihan untuk ke halaman administrator, keterangan pembuat sistem dan pilihan menu untuk ke halaman lainnya. Tampilannya dapat dilihat pada Lampiran 8. 3 Terdapat empat menu yang dapat diakses, yaitu : Beranda, berisi informasi tentang sistem, tampilannya dapat dilihat pada Lampiran 9. SIG Depok, berisi informasi mengenai SIGDUPOK, tampilannya terdapat pada Lampiran 10. Peta Kecamatan, halaman ini berisi tampilan peta pada skala wilayah kecamatan. Saat mengakses menu Peta Kecamatan, maka tampilan yang akan muncul pertama kali adalah tampilan halaman utama peta kecamatan. Tampilan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 11. Untuk mengakses ke halaman peta, maka harus memilih menu di menu pilihan. Pada Lampiran 12 diperlihatkan halaman peta saat mengakses menu pilihan. Di halaman ini, pengguna dapat mengakses menu memilih kategori peta yang ingin ditampilkan, kemudian klik pada peta maka akan muncul tabel keterangan informasi dari peta, yaitu berupa tabel nama kecamatan dan jumlah penduduknya. Selain itu akan muncul chart jumlah penduduk tiap kelurahan jika mengakses link fid pada tabel informasi peta. Tampilan halaman peta kecamatan dapat dilihat pada Lampiran 13 dan pada Lampiran 14 diperlihatkan tampilan untuk chart peta. Peta Kelurahan. Saat mengakses menu Peta kelurahan, maka tampilan yang pertama kali muncul adalah halaman utama peta kelurahan, yaitu berisi sedikit keterangan mengenai sistem, dan terdapat menu pilihan untuk memilih peta. Setelah menu pilihan dipilih, maka muncul halaman peta kelurahan. Halaman ini berisi tampilan peta dalam skala wilayah kelurahan. Jika peta diklik maka akan muncul tabel informasi mengenai nama peta yang diklik dan jumlah penduduk pada wilayah kelurahan tersebut. Tampilannya dapat dilihat pada Lampiran 15. 8

5 Gambar antarmuka untuk peta kecamatan dan peta kelurahan ada pada Gambar 5. 4 Isi, berisi keterangan mengenai sistem informasi ini. Fungsi dan tujuan sistem ini dibuat dituangkan dalam menu ini. Menu Peta Header Gambar 4 Antarmuka halaman utama Skala Gambar 5 Antarmuka halaman peta b. Desain Proses Footer Peta Dalam pengembangan sistem dilakukan perancangan proses dengan membuat diagram konteks yang menggambarkan aliran data yang terjadi antara pengguna dengan sistem. Pengguna dalam sistem ini dikategorikan menjadi dua, yaitu administrator dan pengguna biasa. Konteks diagram sistem ini telah dijelaskan pada bagian Perancangan Kebutuhan Fungsional. Selanjutnya konteks diagram dikembangkan menjadi DFD (Data Flow Diagram) level 1 yang menjelaskan proses yang dilakukan administrator dan pengguna biasa. Pihak administrator memunyai otoritas untuk mengubah data, sementara pengguna biasa Isi Header Tabel Feature Info Footer Menu Pilihan Legenda Chart tidak. DFD level 1 sistem ini dapat dilihat pada Lampiran 16. c. Arsitektur Sistem Arsitektur sistem yang digunakan terdiri atas beberapa perangkat lunak yang mendukung pengembangan sistem ini. Arsitektur SIGDUPOK dapat dilihat pada Lampiran 17. Perancangan arsitektur sistem mengacu pada perancangan model sistem yang dikeluarkan OpenGeo, sehingga dinamakan dengan Arsitektur OpenGeo. Arsitektur OpenGeo adalah cara mengelompokkan potonganpotongan teknologi untuk membuat suatu peta berbasis web. OpenGeo adalah divisi geospasial dari perusahaan open source software, yaitu OpenPlans, organisasi ini bersifat non-profit dan memiliki tujuan untuk memberikan informasi geospasial serta software geospasial yang berbasis web secara terbuka melalui website resminya (OpenGeo 2011). Arsitektur OpenGeo ini memiliki tiga lapisan fungsional. Ketiga lapisan itu adalah, lapisan database yang berada di lapisan terbawah, kemudian application server, dan lapisan teratas adalah user interface. Pada lapisan terbawah atau lapisan database, proses yang dilakukan adalah proses penyimpanan data serta pengolahan data yang digunakan dalam sistem. Pada SIGDUPOK, dilakukan penambahan atribut pada file data *.shp menggunakan perangkat lunak QuantumGIS. Penambahan atribut ini bertujuan untuk kepentingan menampilkan informasi pada tabel informasi peta. Setelah penambahan data pada file *.shp selesai dilakukan, maka selanjutnya menuju tahap application server. Pada lapisan application server ini, data mentah (file *.shp yang telah ditambahkan atribut) harus bisa diakses melalui layanan web dan dijadikan produk kartografi. Oleh karena itu file *.shp yang baru diolah menggunakan layanan map/feature dari GeoServer. Setelah file *.shp diolah menggunakan GeoServer, maka file peta tersebut ingin ditampilkan melalui web browser. Pada lapisan teratas atau lapisan user interface dilakukan penyusunan kerangka antarmuka untuk pengguna. Antarmuka memiliki fungsi sebagai jembatan komunikasi antara pengguna dengan sistem. Aplikasi pemetaan ini membutuhkan komponen antarmuka peta yang mengerti fitur spasial dan layer peta. Pada bagian ini digunakan OpenLayers sebagai komponen 9

6 antarmuka peta. Digunakannya OpenLayers adalah karena OpenLayers merupakan perangkat yang open source dan juga mendukung pemrograman JavaScript yang sesuai dengan bahasa yang digunakan GeoServer, code ekstensi OpenLayers yang berekstensi *.js juga mudah diperoleh dari website resminya. Pengembangan Sistem Sistem informasi geografis ini dikembangkan menggunakan perangkat lunak GeoServer pada platform Linux Ubuntu Perangkat lunak database yang digunakan adalah MySQL dan FusionCharts untuk pembuatan chart-nya. Tahapan yang dilakukan saat pengembangan sistem adalah sebagai berikut : 1 Melakukan query sql di Oracle untuk mendapatkan data jumlah penduduk. Dari data dmp Oracle tidak semua atribut isinya lengkap. Dari semua atribut yang ada, diambil lima parameter yang dianggap mewakili permasalahan tentang kependudukan dan parameter tersebut adalah parameter yang paling lengkap datanya. Kelima parameter itu adalah : - penduduk, yang terdiri atas atribut jumlah penduduk, laki-laki, dan perempuan. - agama, yang terdiri atas enam atribut, yaitu islam, kristen, katholik, hindu, budha, dan agama lainnya. - pendidikan, terdiri atas atribut tidak sekolah, tidak tamat SD, SD, SMP, SMA, Diploma, Sarjana Muda, Strata I, Strata II, dan Strata III. - pekerjaan, terdiri atas pekerjaan awa, karyawan, buruh, pertukangan, swasta, pejabat Negara, dan pejabat daerah. - golongan usia, terdiri atas usia prasekolah, usia SD, usia SMP, usia SMA, usia kuliah, usia bekerja, dan usia pensiun. Setelah semua data didapat, kemudian dimasukkan ke dalam database MySQL, yang nantinya akan digunakan untuk data pembuatan chart. 2 Penambahan atribut pada shapefile menggunakan perangkat lunak QuantumGIS. Awalnya, data atribut pada shapelife peta kecamatan hanya berupa atribut nama kecamatan saja. Kemudian ditambahkan atribut yang berisi jumlah penduduk hasil dari query sql pada Oracle. Data yang dimasukkan adalah jumlah penduduk per kecamatan, sedangkan data penduduk yang dimasukkan ke MySQL adalah data penduduk hingga level kelurahan. 3 Menampilkan shapefile dengan menggunakan GeoServer. Tahapan menampilkan shapefile dengan GeoServer adalah sebagai berikut : - Memindahkan data shapefile ke tempat diinstalnya GeoServer, yaitu di /usr/local/geoserver/geosrver2.0.2/data_d ir/data/gisdepok/ - Membuat workspace baru, yang nantinya merupakan folder yang berisi kumpulan dari shapefile-shapefile yang diolah. - Membuat data store baru dan mengisi URL yang diarahkan ke tempat penyimpanan shapefile. Contoh : file : data/depok/*.shp - Konfigurasi layer peta. - Konfigurasi data dan melengkapi informasi yang dibutuhkan untuk setiap layer. Informasi yang perlu dilengkapi adalah nama shapefile, nilsi sistem koordinat (EPSG:4326), bounds peta (latitude dan longitude), dan memilih default style. - Memilih style untuk peta, yaitu dengan memilih style yang sesuai dengan jenis petanya (poligon/line/point). - Lihat hasil peta, dengan mengakses Layer Preview. Untuk mengedit peta, pilih menu Layers. - Untuk memperindah tampilan peta, ubah style peta dengan cara mengedit file SLD (Styled Layer Descriptor) yang merupakan dokumen berisi syntax XML yang berfungsi mengatur tampilan peta, file ini dapat diakses pada menu Styles. 4 Membuat chart dengan FusionCharts, database-nya MySQL. Chart yang terbentuk adalah chart yang berisi data penduduk hingga level kelurahan. 5 Menggabungkan peta dengan chart. Ketika peta di-klik maka akan muncul tabel informasi kependudukan berdasarkan wilayah yang dipilih. Tabel informasi yang muncul digunakan untuk mengakes chart. Dimana terdapat link untuk mengakses chart, yaitu di atribut fid. 6 Menggabungkan peta ke dalam web. Dengan menggunakan pemrograman HTML dan JavaScript maka peta yang telah diolah ditampilkan ke dalam web. 10

7 Pada tahap pengembangan sistem dilakukan pemberian warna pada peta. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan perbedaan jumlah penduduk di setiap kecamatan. Pemberian warna tersebut dibedakan menjadi tiga warna, yaitu warna merah untuk jumlah penduduk tinggi, warna kuning untuk jumlah penduduk dalam tingkat sedang, dan warna hijau untuk jumlah penduduk sedikit. Apabila peta wilayah kecamatan tersebut diklik, maka akan mengeluarkan informasi jumlah penduduk di kecamatan tersebut, serta chart yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk. Chart yang muncul berisi informasi detail dari tabel. Pada tabel berisi informasi total jumlah penduduk di suatu kecamatan, sedangkan pada chart berisi keterangan jumlah penduduk yang menyebar di setiap kelurahan pada kecamatan tersebut. Pada tampilan peta terdapat menu pemilihan layer. Layer yang tersedia adalah layer pendidikan yang berisi jenis pendidikan akhir yang disandang oleh tiap penduduk Kota Depok pada tahun 2007, layer agama, yang menunjukkan jumlah pemeluk agama setiap kecamatan, layer penduduk, yaitu menunjukkan perbandingan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di setiap kecamatan, layer golongan usia menunjukkan jumlah penduduk berdasarkan usia produktif, dan layer pekerjaan yang berisi informasi jenis pekerjaan setiap penduduk Kota Depok. Sistem yang telah selesai dibangun ini diuji menggunakan metode black-box. Pengujian ini dilakukan terhadap fungsi-fungsi sistem dengan memberikan sejumlah masukan tertentu, kemudian diperiksa apakah keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Dari serangkaian pengujian yang dilakukan, dapat dinyatakan bahwa sistem berhasil menjalankan fungsinya. Tabel pengujian sistem terlihat pada Lampiran 18. Penggunaan dan Perawatan Database Pembangunan sistem ini didasari keperluan penelitian dan kerjasama antara Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan Pemerintah Daerah Kota Depok. Sistem ini masih berupa prototype web SIG yang penggunaannya belum maksimal. Database yang digunakan masih tersimpan dalam komputer lokal. Prosedur penggunaan sistem dibuat berdasarkan interaksi pengguna dengan sistem. Untuk itu dibuat petunjuk untuk memuat informasi tentang proses sistem, penggunaan antarmuka dan penjelasan teknis yang berkaitan dengan konfigurasi aplikasi. Petunjuk tersebut salah satunya adalah tulisan ini. Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Sistem Informasi Geografis Kependudukan Kota Depok Menggunakan GeoServer ini merupakan sebuah sistem yang terwujud dari kerjasama antara BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) dengan Pemda Depok. Sistem Informasi Geografis Kependudukan Kota Depok ini merupakan sistem informasi berbasis web yang berfungsi untuk menampilkan informasi mengenai penyebaran penduduk Kota Depok. Informasi yang ditampilkan berupa informasi tentang pendidikan, keagamaan, jenis pekerjaan, penggolongan penduduk berdasarkan usia, serta jumlah penduduk Kota Depok menurut pembagian wilayah kecamatan serta kelurahan. Sistem ini dibangun menggunakan metode penelitian yang merujuk pada GIS Development Guide yang dikeluarkan oleh Department of Geography University at Buffalo. Sistem informasi kependudukan ini diimplementasikan pada sistem operasi Linux, yaitu Ubuntu 10.04, aplikasi pemetaan GeoServer, MySQL sebagai manajemen database, dan aplikasi visualisasi chart menggunakan FusionCharts. Dari hasil pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan metode black box, maka dapat disimpulkan bahwa sistem ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Diharapkan sistem ini dapat berguna untuk mengawasi kondisi perkembangan penduduk Kota Depok. Saran Pada penelitian ini data yang diperoleh terbatas hanya data kependudukan Diharapkan pengembangan sistem selanjutnya dapat menyajikan data kependudukan dari tahun ke tahun, sehingga dapat dilihat perkembangan penduduk setiap tahunnya. Pengembangan selanjutnya, untuk peta wilayah kelurahan perlu diperbaiki karena ukuran peta tersebut berbeda dengan ukuran peta wilayah kelurahan. Diperlukan penambahan informasi tentang fasilitas umum Kota Depok, seperti jalan raya, sungai, ataupun letak sekolah yang tersebar di seluruh Kota Depok. 11

Mampu mengoperasi kan komputer Terbiasa menggunakan aplikasi internet. Mampu. menggunakan

Mampu mengoperasi kan komputer Terbiasa menggunakan aplikasi internet. Mampu. menggunakan LAMPIRAN Lampiran Karakteristik Pengguna Pengguna Hak Akses Tingkat Ketrampilan Pengguna Biasa Melihat tampilan Mampu utama mengoperasi Melihat menumenu kan komputer yang disediakan Terbiasa, kecuali menggunakan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPENDUDUKAN KOTA DEPOK MENGGUNAKAN GEOSERVER (SIGDUPOK) TRI CAHYA UTARI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPENDUDUKAN KOTA DEPOK MENGGUNAKAN GEOSERVER (SIGDUPOK) TRI CAHYA UTARI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPENDUDUKAN KOTA DEPOK MENGGUNAKAN GEOSERVER (SIGDUPOK) TRI CAHYA UTARI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem

HASIL DAN PEMBAHASAN. ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem Aplikasi SIG bukanlah sistem yang plug and play sehingga ada kemungkinan beberapa komponen

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu teknologi informasi berbasis komputer yang digunakan untuk memproses, menyusun, menyimpan, memanipulasi dan menyajikan

Lebih terperinci

KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL

KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL Nama : DODY ARFIANSYAH 3506 100 046 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo S., DEA. DESS. Pendahuluan Latar Belakang GIS & WEBSIG

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

Mampu menggunakan komputer Familier dengan aplikasi internet. Mampu menggunakan ArcView Mampu menggunakan Map Server.

Mampu menggunakan komputer Familier dengan aplikasi internet. Mampu menggunakan ArcView Mampu menggunakan Map Server. LAMPIRAN Lampiran Karakteristik Pengguna SIRIPB Pengguna Hak Akses Tingkat Keterampilan Pengguna Umum Melihat Tampilan utama SIRIPB. Melihat menumenu yang disediakan SIRIPB kecuali menu Administrator.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun tampilan hasil dari sistem informasi geografis lokasi gedung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun tampilan hasil dari sistem informasi geografis lokasi gedung BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. TampilanHasil Adapun tampilan hasil dari sistem informasi geografis lokasi gedung bioskop di Medan adalah sebagai berikut: IV.1.1. Tampilan Menu User IV.1.1.1.Tampilan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN c. Karakteristik Pengguna Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Sistem b. Kebutuhan Fungsional Sistem Perancangan Konseptual

HASIL DAN PEMBAHASAN c. Karakteristik Pengguna Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Sistem b. Kebutuhan Fungsional Sistem Perancangan Konseptual HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Sistem Sistem Informasi Geografi Denah Asrama TPB IPB adalah suatu sistem informasi geografi berbasis web yang digunakan untuk memetakan posisi denah,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem informasi yang relevan untuk memudahkan dalam segala aktivitasnya.tidak terkecuali dalam bidang

Lebih terperinci

PENERAPAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE PADA PETA INTERAKTIF KOTA BANDUNG UNTUK HANDPHONE CLDC/1.1 dan MIDP/2.0

PENERAPAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE PADA PETA INTERAKTIF KOTA BANDUNG UNTUK HANDPHONE CLDC/1.1 dan MIDP/2.0 PENERAPAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE PADA PETA INTERAKTIF KOTA BANDUNG UNTUK HANDPHONE CLDC/1.1 dan MIDP/2.0 Riyan Nusyirwan [1.01.03.019] fastrow88@gmail.com Pembimbing I : Nana Juhana, M.T Pembimbing

Lebih terperinci

Lampiran 1 DFD Level 1 GIS Kampus IPB Darmaga. Lampiran 2 DFD Level 2 proses 3 GIS Kampus IPB Darmaga

Lampiran 1 DFD Level 1 GIS Kampus IPB Darmaga. Lampiran 2 DFD Level 2 proses 3 GIS Kampus IPB Darmaga LAMPIRAN Lampiran 1 DFD Level 1 GIS Kampus IPB Darmaga Lampiran 2 DFD Level 2 proses 3 GIS Kampus IPB Darmaga 20 Lampiran 3 Input Proses Output Id Nama Proses Data Input Data Output Deskripsi Proses Proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi merupakan hal yang paling mendukung khususnya teknologi komputerisasi yang sangat membantu dalam penyajian informasi serta mempercepat proses pengolahan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertanian memberikan kontribusi banyak terhadap keberlangsungan hidup masyarakat, terutama kontribusinya sebagai sumber pangan, sumber lapangan pekerjaan bagi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai pusat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai pusat kegiatan pemerintahan, sosial politik, pendidikan dan kebudayaan. Keberadaan fasilitas pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Medan Belawan adalah sebagai pusat kegiatan budi daya

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Medan Belawan adalah sebagai pusat kegiatan budi daya BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kecamatan Medan Belawan adalah sebagai pusat kegiatan budi daya perikanan. Keberadaan lokasi budi daya udang di Kecamatan Medan Belawan tersebar cukup merata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan di jelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO Sugianto 1, Arif Basofi 2, Nana Ramadijanti 2 Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan sejak bulan Agustus 2010 hingga bulan Maret 2011 di Laboratorium Penginderaan Jauh dan Informasi Spasial, Departemen Ilmu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Metode dan Teori-Teori Sistem Informasi Geografis. Pengembangan perangkat lunak mempunyai langkah-langkah yang terstruktur

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Metode dan Teori-Teori Sistem Informasi Geografis. Pengembangan perangkat lunak mempunyai langkah-langkah yang terstruktur II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode dan Teori-Teori Sistem Informasi Geografis 2.1.1 Model Sekuensial Linear Pengembangan perangkat lunak mempunyai langkah-langkah yang terstruktur agar sistem yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi geografis lokasi radio dan stasiun TV di Kota Medan. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan aplikasi perancangan SIG lokasi klinik hewan di wilayah Medan akan tampil baik menggunakan Mozilla Firefox, untuk menjalankan aplikasi ini buka Mozilla

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO Sugianto 1, Arna Fariza 2 Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Pada Sistem Informasi Geografis Penentuan Jumlah Penduduk Yang Kurang Mampu Pada Kecamatan Medan Labuhan Berbasis Web ini terdapat beberapa tampilan hasil

Lebih terperinci

APLIKASI WEB DATA SPASIAL KEPENDUDUKAN INDONESIA DENGAN SCALABLE VECTOR GRAPHICS (SVG)

APLIKASI WEB DATA SPASIAL KEPENDUDUKAN INDONESIA DENGAN SCALABLE VECTOR GRAPHICS (SVG) Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 27-37 ISSN: 0854-4743 APLIKASI WEB DATA SPASIAL KEPENDUDUKAN INDONESIA DENGAN SCALABLE VECTOR GRAPHICS (SVG) Yudha Widiatmoko, Fathul Wahid Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Tahap ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman yang akan digunakan. Tujuan

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Metode adalah cara atau prosedur yang dipergunakan untuk memecahkan suatu masalah penelitian. Sedangkan penelitian adalah suatu proses dalam menemukan sesuatu, baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sebelum dilakukannya penelitian ini, penelitian sejenis mengenai layanan berbasis lokasi juga pernah dilakukan oleh Siprianus Tago dari STMIK

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user.

BAB III PEMBAHASAN. Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Perancangan Antarmuka Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user. 3.1.1 Perancangan Struktur Menu User Pembuatan Aplikasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... Halaman i LEMBAR PERSETUJUAN... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PERNYATAAN... iv RIWAYAT HIDUP... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Georaphic Information System mengintegrasikan

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Georaphic Information System mengintegrasikan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information System (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Persyaratan minimum perangkat keras agar nantinya dapat bekerja optimal adalah : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengintegrasikan data spasial (peta vektor dan citra digital), atribut (tabel sistem

BAB I PENDAHULUAN. mengintegrasikan data spasial (peta vektor dan citra digital), atribut (tabel sistem BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem informasi geografis, hingga saat ini merupakan suatu sistem yang sangat menarik. Sistem yang selalu dibuat untuk interaktif ini dapat mengintegrasikan data

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB MENGENAI PENYEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN, PERUMAHAN, DAN RUMAH SAKIT DI KOTA BEKASI. Fie Jannatin Aliyah

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB MENGENAI PENYEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN, PERUMAHAN, DAN RUMAH SAKIT DI KOTA BEKASI. Fie Jannatin Aliyah SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB MENGENAI PENYEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN, PERUMAHAN, DAN RUMAH SAKIT DI KOTA BEKASI Fie Jannatin Aliyah Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan Algoritma A* dan Dijkstra ini menggunakan model waterfall. Model waterfall penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI. Sistem pengolahan data merupakan satu kesatuan kegiatan pengolahan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI. Sistem pengolahan data merupakan satu kesatuan kegiatan pengolahan 126 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI 4.1. Kebutuhan Sistem Sistem pengolahan data merupakan satu kesatuan kegiatan pengolahan data atau informasi yang terdiri dari prosedur dan pelaksana data.

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Lingkungan Implementasi Implementasi aplikasi ini meliputi kebutuhan perangkat lunak, perangkat keras, form program yang sesuai, query yang digunakan, pemrograman dan pengujian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melalui tahap analisis dan tahap perancangan terhadap aplikasi berbasis web menggunakan framework codeigniter, tahapan selanjutnya adalah implementasi

Lebih terperinci

Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Potensi Usaha Industri Kreatif

Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Potensi Usaha Industri Kreatif Jurnal CoreIT, Vol.2, No.1, Juni 26 Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Potensi Usaha Industri Kreatif Eko Budi Setiawan 1 1 Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Pada bab ini akan diuraikan cara dan langkah-langkah untuk mengimplementasikan rancangan perangkat lunak, kebutuhan perangkat lunak maupun perangkat keras yang

Lebih terperinci

1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a

1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a Kode Outline : Web Programming Bentuk Outline Tugas Akhir Web Programming Lembar Judul Tugas Akhir Lembar Pernyataan Keaslian Tugas akhir Lembar Pernyataan Publikasi Karya Ilmiah Lembar Persetujuan dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang manual, yaitu dengan melakukan pembukuan untuk seluruh data dan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang manual, yaitu dengan melakukan pembukuan untuk seluruh data dan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Saat ini, sistem peminjaman dan pengembalian buku yang dilakukan di perpustakaan SMA Karya Pembangunan 2 Bangun masih menggunakan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Formulasi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Formulasi 6 a Perancangan Isi Pada tahapan ini dilakukan perancangan isi dan informasi yang akan disajikan. Penyajian peta dilakukan melalui tema-tema yang berbeda. Di lain pihak, halaman tekstual menyajikan informasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. antarmuka, menu yang tersedia pada sistem, form-form masukan, analisis kinerja

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. antarmuka, menu yang tersedia pada sistem, form-form masukan, analisis kinerja BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas implementasi dari perancangan Sistem Informasi Geografis Pariwisata Pulau Bintan yang meliputi batasan implementasi, tampilan antarmuka, menu

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan Sesuai dengan perkembangan teknologi yang sudah dapat dicapai hingga pada saat ini, khususnya di bidang komputer grafik, web application, dan teknologi informasi,

Lebih terperinci

menginformasikan gedung, jalan utama, lapangan, taman, tempat parkir dan lain

menginformasikan gedung, jalan utama, lapangan, taman, tempat parkir dan lain BAB III METODOLOGI 3.1 Gambaran Umum Sistem Sistem Informasi Geografis ini nantinya diharapkan dapat memberikan informasi mengenai denah Universitas Islam Indonesia. Sistem nantinya mampu menginformasikan

Lebih terperinci

Bab IV Perancangan. Aplikasi Visualisasi Dashoard

Bab IV Perancangan. Aplikasi Visualisasi Dashoard Bab IV Perancangan Perancangan merupakan salah satu tahap yang memiliki peranan penting pada pembangunan suatu aplikasi. Perancangan dilakukan berdasarkan hasil analisis dan penentuan kebutuhan. Pada perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN I.. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 20 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Pada penelitian ini digunakan data satelit NOAA pada tahun 1997 sampai dengan 2005 serta data satelit TERRA dan AQUA dari tahun 2000 sampai dengan 2009.

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENANGANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENANGANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENANGANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN Ika Arum Puspita, Budi Sulistyo, Devi Pratami Program Studi Teknik Industri Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University, Bandung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi,

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN GOOGLEMAPS UNTUK PEMETAAN DAN PENCARIAN DATA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI INDONESIA

PEMANFAATAN GOOGLEMAPS UNTUK PEMETAAN DAN PENCARIAN DATA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI INDONESIA SISFO-Jurnal Sistem Informasi PEMANFAATAN GOOGLEMAPS UNTUK PEMETAAN DAN PENCARIAN DATA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI INDONESIA Umi Laili Yuhana 1, I G.L.A. Oka Cahyadi P. 2, Hadziq Fabroyir 1 1 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hotel Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari penerapan konsep CRM pada perusahaan Sky Motosport berbasis web dan media sosial.. 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini berisi uraian mengenai tahapan untuk membangun/mewujudkan rancangan sistem baru secara nyata. Kegiatan yang dibahas meliputi pengujian perangkat lunakdan instalasi. Diagram

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan aplikasi perancangan SIG Penempatan Security Pada PT. SIGAP di kota Medan akan tampil secara maksimal dengan menggunakan Mozilla, untuk menjalankan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Tahap Implementasi dan Pengujian Sistem, Dilakukan setelah tahap analisis dan Perancangan Selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Kegiatan implementasi atau penerapan dilakukan dengan dasar yang telah direncanakan dalam rencana implementasi. Pada penerapan sistem yang diusulkan

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 13-26 ISSN: 0854-4743 APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP M. Irfan Ashshidiq, M. Andri Setiawan, Fathul Wahid Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah Prodi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Adapun penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI ABSTRAK Pembuatan Aplikasi denah kampus Maranatha ini dibangun dengan menggunakan teknologi Web Mapping, yang artinya hasil implementasi peta mulai dari tahap pengumpulan data, pemrosesan data, dan penyimpanan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. 5.1 Lingkungan Implementasi Dalam pembangunan aplikasi yang akan dibuat dibutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang dapat mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan lokasi cabang Mode Fashion di Kota Medan yang begitu cepat harus diimbangi dengan penyampaian informasi dengan cepat dan tepat. Pemetaan lokasi cabang

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. harus dijalankan diantaranya adalah: hal-hal yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut:

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. harus dijalankan diantaranya adalah: hal-hal yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut: BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi sistem Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Dalam implementasi perancangan aplikasi web E-Commerce

Lebih terperinci

database server. PHP bersifat terbuka dalam pengembangan, dan gratis. Meskipun demikian PHP memiliki dukungan fungsi yang variatif (Achour, 2000).

database server. PHP bersifat terbuka dalam pengembangan, dan gratis. Meskipun demikian PHP memiliki dukungan fungsi yang variatif (Achour, 2000). 3 database server. PHP bersifat terbuka dalam pengembangan, dan gratis. Meskipun demikian PHP memiliki dukungan fungsi yang variatif (Achour, 2000). METODOLOGI Langkah kerja dalam mengembangkan aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang akan dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 51 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada tahap implementasi dan pengujian sistem, akan dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan

Lebih terperinci

Web GIS untuk Bank Swasta di Kota Semarang

Web GIS untuk Bank Swasta di Kota Semarang Web GIS untuk Bank Swasta di Kota Semarang Much Aziz Muslim Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang email : a212@unisbank.ac.id ABSTRAK : Masyarakat membutuhkan informasi mengenai

Lebih terperinci

lebih memilih internet sebagai sumber informasinya. Dengan alasan bahwa informasi yang disajikan akurat dan selalu baru. Salah satu bentuk pelayanan d

lebih memilih internet sebagai sumber informasinya. Dengan alasan bahwa informasi yang disajikan akurat dan selalu baru. Salah satu bentuk pelayanan d WEB SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNIVERSITAS DI DKI JAKARTA Lindra Yanita, Setia Wirawan Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya, 100, Pondok Cina,Depok

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah uraian keseluruhan bagaimana sistem yang berjalan saat ini baik dilihat dari analisis fungsional dan analisis nonfungsional

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. keras, form program yang sesuai, query yang digunakan, pemrograman dan

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. keras, form program yang sesuai, query yang digunakan, pemrograman dan BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Lingkungan Implementasi Implementasi aplikasi ini meliputi kebutuhan perangkat lunak, perangkat keras, form program yang sesuai, query yang digunakan, pemrograman dan pengujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdarah tercatat dari Januari September 2011 sebanyak 813 orang menderita

BAB I PENDAHULUAN. berdarah tercatat dari Januari September 2011 sebanyak 813 orang menderita 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Demam berdarah merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti betina, nyamuk ini merupakan spesies nyamuk tropis dan subtropis. Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan hasil dari aplikasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Loket Pemesanan Tiket Antar Provinsi di Kota Medan berbasis web ini akan dijelaskan pada sub

Lebih terperinci

Oleh : Dosen Pembimbing : Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc Hadziq Fabroyir, S.Kom

Oleh : Dosen Pembimbing : Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc Hadziq Fabroyir, S.Kom Sistem Informasi Geografis untuk Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia Oleh : I G.L.A. Oka Cahyadi P. 5106100061 Dosen Pembimbing : Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc. 132 309 747 Hadziq Fabroyir, S.Kom 051

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Pengertian Implementasi Sistem Setelah sistem selesai dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih, saatnya sistem untuk diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut saling keterkaitannya (inter-relasi) di dalam (usaha) mencapai suatu tujuan (atau sasaran bersama

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan Alat. Spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk mengoperasikan aplikasi dengan

Petunjuk Penggunaan Alat. Spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk mengoperasikan aplikasi dengan Petunjuk Penggunaan Alat 1. Spesifikasi Peranti Keras (Hardware) baik: Spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk mengoperasikan aplikasi dengan 1. Processor Intel Pentium 4 yang berfungsi untuk melakukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR SIMBOL... xi DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR SIMBOL... xi DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR SIMBOL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN...I-1 1.1 Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL KABUPATEN KULON PROGO BERBASIS WEB Oleh : Nur Akhwan ( )

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL KABUPATEN KULON PROGO BERBASIS WEB Oleh : Nur Akhwan ( ) SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL KABUPATEN KULON PROGO BERBASIS WEB Oleh : Nur Akhwan (12090672) A. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya internet telah menyebabkan proses pertukaran

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan dan Penjurusan Untuk Peserta Didik Baru Online yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini berisi uraian mengenai tahapan untuk membangun rancangan sistem baru. Kegiatan yang dibahas meliputi pengujian perangkat lunak, dan instalasi. 5.1 Implementasi Penjelasan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

BAB III PEMBAHASAN. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem BAB III PEMBAHASAN 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN Ricky Agus Tjiptanata 1, Dina Anggraini 2, Dian Safitri 3 1,2,3 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma Jl.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGELOLAAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS WEB. Nurul Hilmy Rahmawati NRP:

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGELOLAAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS WEB. Nurul Hilmy Rahmawati NRP: TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGELOLAAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS WEB Nurul Hilmy Rahmawati NRP: 1210100023 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 12 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Sistem Untuk pengembangan sistem, penelitian ini menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycle). Selain untuk proses pembuatan, SDLC juga

Lebih terperinci

Integrasi dan Perancangan Antarmuka B. Kebutuhan Fungsional Perangkat Sistem Lunak Pengembangan Aplikasi Pengujian Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN

Integrasi dan Perancangan Antarmuka B. Kebutuhan Fungsional Perangkat Sistem Lunak Pengembangan Aplikasi Pengujian Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN 7 Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem Data yang telah ada diintegrasikan sehingga dapat ditampilkan melalui sistem. Integrasi tersebut dilakukan dengan membuat suatu mapfile yang berfungsi menyimpan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi adalah penerapan cara kerja sistem berdasarkan hasil analisa dan juga perancangan yang telah dibuat sebelumnya ke dalam suatu bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Tujuan Implementasi Sistem Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Tampilan aplikasi perancangan SIG letak lokasi salon mobil SEHAT di wilayah kota Medan akan tampil baik menggunakan Mozilla Firefox, untuk menjalankan aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan Bank sangat dibutuhkan masyarakat hampir di semua. dengan lokasi Bank yang lebih dekat dengan tempat tinggal masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan Bank sangat dibutuhkan masyarakat hampir di semua. dengan lokasi Bank yang lebih dekat dengan tempat tinggal masyarakat. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pelayanan Bank sangat dibutuhkan masyarakat hampir di semua Kecamatan di kota Medan. Beberapa cabang Bank sangat membantu masyarakat dengan lokasi Bank yang lebih

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Tahap implementasi akan dipersiapkan bagaimana RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK BANTU PENDAFTARAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Tahap implementasi akan dipersiapkan bagaimana RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK BANTU PENDAFTARAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Tahap Implementasi Tahap implementasi akan dipersiapkan bagaimana RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK BANTU PENDAFTARAN KEJUARAAN TAEKWONDO WALIKOTA CUP BERBASIS WEB siap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada Ilmu Komputer, Sistem Informasi merupakan hal yang sangat mendasar keterkaitannya dengan sistem secara global. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal latihan maupun proses rekaman. Saat ini pengguna jasa penyewaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal latihan maupun proses rekaman. Saat ini pengguna jasa penyewaan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Studio musik yang ada pada saat ini sudah banyak memfasilitasi sebuah band dalam hal latihan maupun proses rekaman. Saat ini pengguna jasa penyewaan studio musik melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi banyak masyarakat. Permintaan akan sumber daya listrik terus bertambah

BAB I PENDAHULUAN. bagi banyak masyarakat. Permintaan akan sumber daya listrik terus bertambah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan salah suatu sumber daya energi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, bahkan energi listrik telah menjadi kebutuhan pokok bagi banyak masyarakat.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Investigasi Awal

HASIL DAN PEMBAHASAN Investigasi Awal Konstruksi Awal Pada tahapan ini dilakukan kontruksi untuk mendapatkan modul sistem dan implementasi software dengan data untuk mencari kekurangan serta kekuatan dari aplikasi operasional dan perawatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Halaman antar muka program terdapat pada tampilan hasil. Tampilan hasil tersebut menjadi interface program yang menghubungkan antara admin dengan user,

Lebih terperinci