III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2012:7) menjelaskan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji

III. METODE PENELITIAN. konseptual dengan dunia empirik. Suatu penelitian sosial diharapkan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad (2001:139), metode deskriptif adalah ditujukan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

BAB III METODE PENELITIAN. dan Effendi (1995) penelitian eksplanatory yaitu tipe penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif. Menurut

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk

BAB III METODE PENELITIAN. deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong ke dalam tipe penelitian eksplanatori dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, alasan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. sikap mahasiswa terhadap adopsi ebook melalui angka-angka. Karena itu tipe

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. fakta yang di teliti. Pendekan kuantitatif yaitu pendekatan yang bertolak dari suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di. dibanding dengan desa lain di Kecamatan Sewon.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian survey. Menurut Singarimbun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory reaserch.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji suatu fenomena/gejala serta hubungannya terhadap variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

III. METODE PENELITIAN

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh kegiatan gotong royong terhadap kerukunan masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. memaparkan mengenai (a) jenis dan pendekatan penelitian, (b) populasi dan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif. Menurut Bungin (2005::

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian harus sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu. Di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe survey sedangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

III. METODE PENELITIAN. diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sasaran penelitian, maka penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Masyhuri

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai alat pengumpulan data primer ( Hamidi, 2010: 140). sampel penelitian sudah pasti ada ( Darmawan, 2014: 68).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Metode ini digunakan untuk menjelaskan beberapa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang strategi pembelajaran batik kelas pada siswa kelas I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. peneliti ingin melakukan pengamatan langsung mengenai perilaku tidak

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

Transkripsi:

24 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2012:7) menjelaskan bahwa metode kuantitatif disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit (empiris), obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Proses penelitian bersifat deduktif, dimana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Sugiyono juga menuliskan metode kuantitatif digunakan apabila: 1) Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi. Dalam penelitian ini masalah yang terjadi adalah penggunaan smartphone yang dapat menyebabkan ketergantungan berinteraksi di dunia maya. 2) Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.

25 Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi tidak mendalam. Dalam penelitian ini saya ingin mendapatkan informasi apakah pengunaan smartphone dapat membuat ketergantungan berinteraksi di dunia maya pada kalangan mahasiswa. 3) Bila ingin mengetahui pengaruh/hubungan tertentu terhadap suatu objek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan smartphone dengan ketergantungan berinteraksi di dunia maya. 4) Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Dalam penelitian ini hipotesis yang akan diuji adalah apakah ada hubungan penggunaan smartphone terhadap dengan ketergantungan berinteraksi di dunia maya. 5) Bila peneliti ingin mendapat data yang akurat berdasarkan fonomena yang empiris dan dapat diukur. Dari penjelasan diatas maka jelas bahwa metode kuantitatif adalah metode yang paling tepat untuk penelitian ini. B. Definisi Konseptual Definisi koseptual merupakan pemaknaan dari konsep yang digunakan, sehingga memudahkan peneliti untuk mengoperasikan konsep tersebut di lapangan. Definisi konseptual juga bermanfaat untuk membatasi dan menjelaskan beberapa pengertian dalam penelitian ini.

26 Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan tinjauan pustaka yang ada, maka yang dimaksud dengan: 1. Penggunaan Smartphone Penggunaan smartphone adalah aktifitas menggunakan fitur-fitur yang ada pada smartphone tersebut dalam rangka untuk berkomunikasi.. 2. Ketergantungan berinteraksi di dunia maya Di dalam penelitian ini konsep ketergantungan adalah keadaan dimana hubungan seseorang dengan smartphone nya sangat melekat dan sangat sering menggunakan smartphone tersebut dalam melakukan interaksi dengan orang lain melalui dunia maya. C. Definisi Operasional Dan Indikator Variabel Untuk menghindari terjadinya penyimpangan serta memberikan arah dalam menafsirkan konsep yang ada. Serta agar mekanisme penelitian dapat berjalan dengan baik. Sekaligus menghindari kesalahan dalam mendefinisikan serta menginterpretasikan konsep yang ada maka perlu ditentukan operasional variabel. Definisi operasional dan indikator variabel dalam penelitian ini: 1. Penggunaan smartphone (Variabel X) Penggunaan smartphone adalah aktifitas menggunakan fitur-fitur yang ada pada smartphone tersebut dalam rangka untuk berkomunikasi. Dengan indikatornya adalah sebagai berikut:

27 a. Frekuensi Frakuensi merupakan besaran yang mengukur jumlah pengulangan per satuan waktu dari setiap fenomena atau kejadian. Merupakan jumlah kejadian peristiwa yang diulangi persatuan waktu. Sehingga frekuensi pada penelitian ini adalah seberapa sering penggunaan smartphone untuk berinteraksi dengan orang lain. b. Durasi Durasi merupakan lamanya sesuatu berlangsung atau rentang waktu. Maka yang dimaksud dengan durasi dalam penelitian ini adalah berapa lama responden menggunakan smartphone mereka dalam satu rentang waktu tertentu (satu hari, satu minggu, satu bulan) c. Aktifitas Aktifitas dalam penelitian ini merujuk pada apa saja yang digunakan oleh mahasiswa pada saat pemakaian smartphone tersebut untuk berkomunikasi. Misalnya menggunakan sms, menelpon, bbm atau akses jejaring sosial. 2. Ketergantungan berinteraksi di dunia maya (Variabel Y) Ketergantungan berinteraksi di dunia maya adalah lamanya aktifitas penggunaan smartphone dalam berinterksi di dunia maya hingga mengabaikan pekerjaan lainnya.

28 Indikator untuk ketergantungan dalam penelitian ini antara lain: 1) Mengabaikan pekerjaan lain demi berlama-lama menggunakan smartphone untuk berinteraksi di dunia maya. 2) Merasa cemas jika sehari tidak beraktifitas dengan smartphone nya. D. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Sosiologi Fisip Unila dan mahasiswa pengguna smartphone sebagai objek penelitiannya. Adapun alasan peneliti memilih mahasiswa sebagai objek penelitian karena mahasiswa adalah pengguna aktif smartphone dan mahasiswa update (cepat memiliki) dengan smartphone terbaru. E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Menurut Marsi Singarimbun dan Sofian Efendi (1989:18), populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis yang akan diteliti. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Jurusan Sosiologi Fisip Unila yang menggunakan smartphone diambil dari tahun 2011-2013. Alasanya adalah karena dalam rentang tahun angkatan tersebut mahasiswa masih aktif di kampus (masih memiliki mata kuliah) dan belum lulus (wisuda). Juga karena keterbatasan peneliti dalam waktu dan biaya. Jumlah mahasiswa Jurusan Sosiologi Fisip Unila angkatan tahun 2011-2014 adalah 381 mahasiswa. (Unila, 2014)

29 2. Sampel Penelitian Menurut Arikunto (1996:117), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Sedangkan menurut Winarno Surakhmad (1987:115), sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat utama dari suatu populasi. Dalam penelitian ini banyaknya sampel penelitian digunakan rumus sebagai berikut: n = N N.(d)² +1 Keterangan : N : banyaknya populasi n : banyaknya sampel d : Sampling error (ditetapkan 10 %) Berdasarkan rumus pengambilan sampel, maka banyaknya sampel penelitian adalah : n = n = 381 381.(0.1)² +1 381 4.81 = 79,20

30 Maka sampel pada penelitian ini adalah 79,20 dibulatkan menjadi 80 mahasiswa. Namun demikian jumlah besaran sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 100 responden dengan asumsi bahwa jumlah tersebut mampu mewakili karakteristik populasi yang ditetapkan. Teknik penentuan responden dilakukan dengan metode accidental sampling. Artinya siapa saja yang pada saat ditemui peneliti menggunakan smartphone, mahasiswa tersebutlah yang menjadi responden dalam penelitian ini. F. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperolah data dalam penelitian ini, maka digunakan teknik pengumpulan data yaitu: 1. Kuisioner Yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan tertulis yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga responden tinggal mengisi dan menandainya dengan cepat. Adapun tujuannya ialah: a. Untuk memproleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. b. Untuk memperoleh reabilitas dan validitas setinggi-tingginya (Masri Singarimbun, 1981:171) Di dalam pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner ini pertama-tama penulis membuat pertanyaan-pertanyaan yang disajikan dalam bentuk angket,

31 kemudian disebarkan kepada para responden. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh penggunaan smartphone terhadap ketergantungan berinteraksi di dunia maya mahasiswa jurusan Sosiologi angkatan 2011-2014 Universitas Lampung. 2. Studi Pustaka Teknik ini dilakukan dengan mencari literatur dan referensi dari buku-buku bacaan yang mengandung teori, keterangan atau laporan yang berhubungan dengan penelitian ini. (Singarimbun dan Effendi 1989:147) G. Teknik Pengolahan Data Setelah data terkumpul, selanjutnya data tersebut diolah dengan cara: 1. Tahap Editing Pada tahap ini data yang dapat diperiksa kembali apakah ada kesalahan dalam melakukan pengisian yang tidak lengkap atau tidak jelas. Dalam tahap ini penulis melakukan pengecekan terhadap kuesioner yang telah diisi oleh para responden untuk menyeleksi apakah kuesioner tersebut diisi dengan benar atau tidak oleh responden secara asal-asalan, sehingga kuesioner yang tidak sesuai tersebut tidak digunakan dalam hasil penelitian. 2. Tahap Koding Tahap mengklasifikasikan jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden menurut jenis pertanyaan kuesioner dengan memberikan kode tertentu pada setiap

32 jawaban. Setelah penulis melakukan pengecekan terhadap kuesioner kemudian penulis memberikan kode buat masing-masing pertanyaan yang ada di dalam kuesioner tersebut. 3. Tahap Tabulating Pada tahap ini hasil kuesioner dimasukkan ke dalam tabel dan kemudian diinterpretasikan. Dalam tahap ini setelah kuesioner selesai diberi kode maka kuesioner tersebut disajikan di dalam bentuk tabel dengan menggunakan kodekode yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian isi dari tabel tersebut diinterpretasikan atau dijelaskan dalam bentuk kalimat agar lebih mudah untuk dipahami oleh para pembaca. 4. Tahap Interpretasi Tahap ini dari penelitian yang berupa data yang diinterpretasikan agar lebih mudah dipahami yang kemudian dilakukan penarikan kesimpulan. Dalam tahap ini, setelah data-data tersebut selesai dijadikan tabel dan dihitung menggunakan SPSS kemudian penulis menginterpretasikan hasil tabel dan perhitungan tersebut dan mengambil kesimpulan dari hasil penelitian tersebut. Dalam tahap ini, setelah data-data tersebut selesai dijadikan tabel dan dihitung menggunakan SPSS kemudian penulis menginterpretasikan hasil tabel dan perhitungan tersebut dan mengambil kesimpulan dari hasil penelitian tersebut. (Singarimbun dan Effendi 1989:241)

33 H. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif. Teknik analisis data yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui adakah hubungan penggunaan smartphone dengan ketergantungan berinteraksi di dunia maya. Kemudian untuk mengetahui bagaimana hubungan penggunaan smartphone dengan ketergantungan berinteraksi di dunia maya digunakan analisis Rumus Chi-square: 2 ( fo fe) x fe Keterangan: 2 2 x : Nilai chi-kuadrat fo : Frekuensi yang diperoleh atau diamati fe : Frekuensi yang diharapkan Nilai Frekuensi yang diharapkan ( fe ): fe Untuk Setiap Sel : (Total Baris)(Total Kolom) Total Keseluruhan Derajat Bebas Db = (r-1)(k-1)

34 Keterangan: r : banyak baris k : banyak kolom I. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis terlebih dahulu diketahui: r t n 2 1 r 2 Keterangan: t = Nilai uji t r = Nilai korelasi n = Besarnya sampel Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai t, dengan nilai t pada taraf signifikan 95%. Ketentuan yang dipakai adalah: a. Jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan 95% maka Ho ditolak, Ha diterima. Berarti ada perbedaan hubungan antara penggunaan smartphone dengan ketergantungan berinteraksi di dunia maya menurut jenis kelamin. b. Jika t hitung < t tabel pada taraf signifikan 95% maka Ho diterima, Ha ditolak.

35 Berarti tidak ada perbedaan hubungan antara penggunaan smartphone dengan ketergantungan berinteraksi di dunia maya menurut jenis kelamin. J. Uji Validitas dan Realibilitas 1. Uji Validitas Menurut sutrisno Hadi dalam Tri (2010:44) validitas adalah seberapa jauh alat ukur dapat mengungkap dengan benar gejala atau sebagian gejala yang hendak diukur. Artinya tes tersebut mengukur apakah yang seharusnya diukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud yang dilakukan pengukuran tersebut. Uji validitas instrumen penelitian digunakan untuk mengetahui tingkat kesahihan atau kevalidan kuisioner penelitian. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Setelah hasil perhitungan per item pertanyaan dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh (r hitung) maka angka kerelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi yang diperoleh nilai r (r tabel). Jika nilai hitung korelasi product moment lebih kecil atau dibawah angka kritik tabel korelasi nilai r maka pertanyaan tersebut tidak valid. Sebaliknya jika nilai hitung korelasi product moment lebih besar atau diatas angka kritik tabel korelasi nilai r maka pertanyaan tersebut valid. (Singarimbun dan Effendi 1989:137)

36 2. Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yan sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Apabila data yang terkumpul memang benar/sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil akan tetap sama. Reliabilitas merujuk pada tingkat keterandalan sesuatu (instrumen). Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan Arikunto dalam Tri (2010:45). Untuk mencari reliabilitas keseluruhan item adalah dengan mengoreksi angka korelasi yang diperoleh dengan memasukannya dalam rumus Koefisian Alfa (CronBach). Instrumen penelitian dikatakan memenuhi syarat jika koefisian alfa > r tabel, lalu diinterpretasikan pada tabel interpretasi nilai r. Rumus Koefisien Alfa (CronBach) yang digunakan adalah sebagai berikut: k k 2 i 1 2 1 t

37 Keterangan: K 2 i 2 t = Nilai reabilitas = Jumlah item pertanyaan = Nilai varians masing-masing item = Varians total. K. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian Dalam tenik pengujian insrumen ini akan disajikan dan dijelaskan hasil pengujian validitas dan reliabiitas instrumen. Tabel hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen menggambarkan apakah instrumen dalam penelitian ini valid atau tidak. Kemudian untuk hasil perhitungan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan SPSS secara lengkap dapat dilihat pada halaman lampiran. Uji Validitas Untuk mengetahui uji validitas kuisioner di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan korelasi product moment, validitas instrumen pada variabel bebas yaitu penggunaan smartphone (variabel X) dan variabel tergantungnya yaitu ketergantungan berinteraksi di dunia maya (variabel Y) dari hasil pengujian tergambar pada tabel berikut ini:

38 Tabel 1. Hasil Uji Validitas Kuisioner Variabel X (Penggunaan Smartphone) No r hitung r tabel Keterangan No r hitung r tabel Keterangan 1 0,240 0,195 Valid 9 0,273 0,195 Valid 2 0,352 0,195 Valid 10 0,309 0,195 Valid 3 0,238 0,195 Valid 11 0,262 0,195 Valid 4 0,316 0,195 Valid 12 0,265 0,195 Valid 5 0,277 0,195 Valid 13 0,256 0,195 Valid 6 0,402 0,195 Valid 14 0,326 0,195 Valid 7 0,311 0,195 Valid 15 0,258 0,195 Valid 8 0,427 0,195 Valid Sumber: Olahan data primer, 2014 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa r hitung > r tabel dimana diketahui bahwa dengan taraf signifikansi atau alpha 5% dan jumlah responden yaitu N sebesar 100 responden, maka r tabel adalah 0,195. Pada tabel diatas terlihat seluruh item variabel penggunaan smartphone memiliki r hitung lebih besar dari r tabel. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat di simpulkan bahwa kuisioner yang digunakan pada variabel X yaitu penggunaan smartphone dalam penelitian ini adalah valid. Tabel 2. Hasil Uji Validitas Kuisioner Variabel Y (Ketergantungan Berinteraksi Di Dunia Maya) No r hitung r tabel Keterangan No r hitung r tabel Keterangan 1 0,234 0,195 Valid 6 0,311 0,195 Valid 2 0,419 0,195 Valid 7 0,277 0,195 Valid 3 0,597 0,195 Valid 8 0,731 0,195 Valid 4 0,731 0,195 Valid 9 0,597 0,195 Valid 5 0,377 0,195 Valid Sumber: Olahan data primer, 2014 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa r hitung > r tabel dimana diketahui bahwa dengan taraf signifikansi atau alpha 5% dan jumlah responden yaitu N sebesar 100

39 responden, maka r tabel adalah 0,195. Pada tabel diatas terlihat seluruh item variabel ketergantungan berinteraksi di dunia maya memiliki r hitung lebih besar dari r tabel. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat di simpulkan bahwa kuisioner yang digunakan pada variabel Y yaitu ketergantungan berinteraksi di dunia maya dalam penelitian ini adalah valid. Uji Reliabilitas Untuk melihat apakah kuisioner dalam penelitian ini reliabel atau tidak dalam penelitian ini peneliti menggunakan koefisien alfa (cronbach). Instrumen penelitian dikatakan memenuhi syarat jika koefisian alfa > r tabel, lalu diinterpretasikan pada tabel interpretasi nilai r. dari hasil pengujian tergambar pada tabel berikut ini: Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas Kuisioner Variabel Penggunaan Smartphone (Variabel X) Reliabi lity Statisti cs Cronbach's Alpha N of Items,283 15 Sumber: Olahan data primer, 2014 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa r hitung adalah 0,283. Dengan jumlah responden N 100 orang dan taraf sidnifikansi atau alpha 5% maka r tabel adalah 0,195.

40 Terlihat bahwa r hitung > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa kuisioner yang digunakan pada variabel X yaitu penggunaan smartphone dalam penelitian ini adalah valid (reliabel). Uji Reliabilitas Kuisioner Variabel Ketergantungan Berinteraksi Di Dunia Maya (Variabel Y) Reliabi lity Statisti cs Cronbach's Alpha N of Items,594 9 Sumber: Olahan data primer, 2014 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa r hitung adalah 0,2734. Dengan jumlah responden N 100 orang dan taraf sidnifikansi atau alpha 5% maka r tabel adalah 0,195. Terlihat bahwa r hitung > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa kuisioner yang digunakan pada variabel Y yaitu ketergantungan berinteraksi di dunia maya Dalam penelitian ini adalah valid (reliabel).