BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA ( KKM ) informasi pelayanan kesehatan yang ada di RSUD Dr. Moewardi. Disini penulis

dokumen-dokumen yang mirip
Marita Ahdiyana, M. Si

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

LAMPIRAN. 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum. No Pertanyaan Jawaban

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

PEDOMAN PELAYANAN KESEHATAN

PEMERINTAH KOTA MADIUN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

Program Jaminan Kesehatan Nasional-kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)

BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA. dibantu oleh beberapa orang apoteker yang memenuhi persyaratan peraturan

RSUD KOTA DUMAI PELAYANAN GAWAT DARURAT

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sistem INA CBG s (Indonesia Case Base

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

There are no translations available. Pertanyaan-Pertanyaan Dasar Seputar JKN dan BPJS

PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha termasuk sektor Perbankan di Kota Kisaran dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat karena terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

Universitas Sumatera Utara

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN. haruslah bersifat menyeluruh, terpadu, merata dan terjangkau oleh seluruh

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh rumah sakit adalah kepuasan pelanggan agar dapat bertahan, bersaing,

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui kelemahan dan kekurangan jasa pelayanan kesehatan.

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah memiliki aktivitas yang berupaya untuk memelihara kesejahteraan dan

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG IZIN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan kesehatan dalam sebuah

BERITA DAERAH KOTA CILEGON

BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN Ha. Terdiri dari 8 Kelurahan, 92 RW, 1022 RT.

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Alur Pendaftaran Diklat

TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Prosedur Pendaftaran Peserta JKN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PELAYANAN DI RUANG REKAM MEDIK

PELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI

PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras. Naya pada tahun Diatas tanah ± 619 hektar dijalan tangerang (sekarang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. Rumah Sakit menjadi

BAB V VISUALISASI KARYA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 15 SERI C PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 404 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E LIPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

Lampiran 1. PEDOMAN WAWANCARA

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan kesehatan masyarakat, oleh karena itu mendapatkan. layanan kesehatan adalah hak setiap warga negara Indonesia.

STANDAR PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI LINGKUNGAN ISTANA TAMPAKSIRING BALI NOMOR 02/SP/RTK/D-1/I-TS/08/2009 BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III ANALISIS KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN BPJS DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING SLEMAN TAHUN rawat jalan maupun rawat inap sebanyak 75 orang.

BAB 111 PROSES PELAKSANAAN MAGANG

ANALISIS MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 26 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

LAMPIRAN II KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ANDALAS

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

DAFTAR DOKUMEN APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tempat bagi perusahaan, badan-badan pemerintah dan swasta, maupun

STANDAR PELAYANAN Nomor : 02/Std-Ply/RSPR/VII/ Pelayanan Rekam Medis pasien IGD

Ⅱ-1 Berobat (Menggunakan Fasilitas Pengobatan )

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. SDM di bidang kesehatan dan non-kesehatan sangat berpengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. termasuk ke Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat. SJSN. mencakup beberapa jaminan seperti kesehatan, kematian, pensiun,

B. PEMBAYARAN BIAYA PENDIDIKAN

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

BUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO

BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG SEDANG BERJALAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS. Rumah Sakit Budi Lestari berupa rumah bersalin. Rumah Sakit ini

Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan RSAB Harapan Kita. Tabel 1.2 Jumlah Konsultasi Kebidanan Eksekutif Dan Kebidanan Umum Di RSAB Harapan Kita

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

PERANAN RESEPSIONIS PADA PT MOGEMS PUTRI INTERNATIONAL JAKARTA

NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal), Volume 2, Nomor 1, Januari 2014 Online di

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

SISTEM PENAGIHAN BIAYA RUMAH SAKIT UMUM HASANAH GRAHA AFIAH KEPADA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS)

PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

NOMOR : 6781/V.2/0518

KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG IZIN PRAKTEK KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN. tanpa adanya perusahaan sebagai lapangan pekerjaan. Dengan demikian maka

BAB I PENDAHULUAN. yaitu RS Umum dan RS Khusus (jiwa, mata, paru-paru, jantung, kanker, tulang, dsb)

PETUNJUK TEKNIS ADMINISTRASI KLAIM DAN VERIFIKASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT 2008 PADA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN

Transkripsi:

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA ( KKM ) A. Pelaksanaan Kuliah Kerja Media Selama melakukan kegiatan Kuliah Kerja Media ( KKM ) penulis ditempatkan dibawah Sub Bagian Hukum dan Humas, dan dikerucutkan lagi pada bagian informasi publik dalam pelaksanaannya Humas dimasukkan ke dalam divisi komunikasi yang didalamnya berperan sebagai fasilitator komunikasi dalam informasi pelayanan kesehatan yang ada di RSUD Dr. Moewardi. Disini penulis lebih difokuskan pada pelayanan informasi publik. Melalui bimbingan yang baik dari Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas dan rekan-rekan karyawan pada bagian informasi, penulis dapat mengetahui dan mempraktikkan langsung aktivitas pelayanan informasi publik yang meliputi peran, tugas, dan fungsi yang sekaligus ikut mendukung penuh terciptanya pelayanan yang baik kepada publik yang bertujuan untuk menarik kepercayaan atas publik melalui komunikasi yang baik sehingga dapat meningkatkan citra RSUD Dr. Moewardi. B. Bidang-Bidang yang Dipelajari dan Dikerjakan Selama Kuliah Kerja Media Dalam karya tugas akhir ini, penulis menjadikan informasi sebagai subyek dari pelaksanaan pemberian informasi publik, sebagaimana peran penulis sebagai fasilitator komunikasi antara instansi atau lembaga dengan publik yang menginginkan informasi publik khususnya mengenai pelayanan kesehatan yang ada di RSUD Dr. Moewardi. Bagian informasi RSUD Dr

Moewardi dibagi menjadi dua tempat yaitu di Gedung Wijaya Kusuma dan IGD ( Instalasi Gawat Darurat ). Sebagai fasilitator komunikasi yang baik, petugas bagian informasi mempunyai tugas dalam pekerjaannya. Dalam kegiatan ini penulis sebagai petugas informasi sebagai fasilitator komunikasi RSUD Dr Moewardi mendapatkan tugas sebagai berikut : 1. Menyiapkan bahan kelengkapan informasi Penulis sebagai petugas informasi mempersiapkan materi seperti leaflet dan brosur informasi yang dibutuhkan pelanggan. Leaflet dan brosur yang disediakan di pusat informasi pun beragam, leaflet berisi tentang tarif biaya rawat inap, fasilitas yang ditawarkan rumah sakit, dan berbagai informasi kesehatan. 2. Memberikan pelayanan informasi kepada publik internal maupun eksternal secara baik, jelas, sopan, dan akurat Dalam melaksanakan tugas sebagai petugas informasi, penulis harus mempunyai etiket atau tata cara dalam menjalankan pekerjaannya. Etiket atau tata cara ini perlu dikuasai agar pelayanan publik dapat berjalan lancar. Ada beberapa etiket atau tata cara pelayanan yang dapat diberikan oleh pegawai humas, khususnya petugas informasi dalam rangka memberikan pelayanan kepada publik : a. Mengucapkan salam saat bertemu dengan pelanggan. Seperti contohnya, selamat pagi, selamat siang, selamat sore, dan selamat malam.

b. Setelah mengucapkan salam, kemudian memperkenalkan diri dan mempersilakan pelanggan untuk duduk. c. Dalam mengucapkan salam dan mempersilakan duduk, petugas informasi harus selalu bersikap ramah dan senyum. d. Bertanya tentang keperluan pelanggan dengan sopan dan ramah. e. Mengucapkan tolong atau maaf untuk menyuruh pelanggan mengisi formulir atau melengkapi berkas pendaftaran atau pemeriksaan. f. Ucapkan terima kasih apabila pelanggan memberikan kritik dan saran atau hendak pamit setelah menyelesaikan masalah atau keperluannya. 3. Memberikan informasi sesuai kebutuhan pelanggan Sebagai petugas informasi, penulis harus dapat mengarahkan pelanggan ketika mengalami kesulitan, tugas-tugas yang dilakukan penulis antara lain: a. Mengarahkan publik internal dan eksternal yang ingin mengetahui daftar rawat inap maupun rawat jalan di RSUD Dr Moewardi Surakarta. Rawat inap meliputi Paviliun Cendana, Mawar, Anggrek, Melati, Aster, dan Roey. Pelanggan tidak hanya bertatap muka langsung dengan petugas. Pelanggan juga bisa menghubungi nomor telepon rumah sakit yaitu (0271) 634634 dengan nomor ekstensi 123 untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.

b. Menjawab segala pertanyaan yang berhubungan dengan RSUD Dr Moewardi Surakarta, antara lain: 1) Letak poliklinik Pengunjung yang menanyakan letak poliklinik adalah pasien yang melakukan rawat jalan di RSUD Dr Moewardi, biasanya yang bertanya adalah pasien baru yang pertama kali berobat di RSUD Dr Moewardi baik itu rujukan dari rumah sakit lain yang bertipe di bawah tipe RSUD Dr Moewardi ataupun pasien dengan keinginan sendiri untuk langsung berobat di RSUD Dr Moewardi. 2) Pendaftaran pasien Pendaftaran untuk berobat diawali dengan mengambil nomor antrian yang dilayani oleh seorang Greetting Woman. Setelah mengambil nomor antrian, bagi pasien baru, harus mengisi blangko pendaftaran di bagian verifikasi berkas, setelah itu dilakukan skrining oleh petugas skrining untuk mengarahkan ke poliklinik yang dikehendaki pasien, kemudian setelah mendapat blangko skrining, pasien menunggu nomor antrian dipanggil di loket untuk mendaftar. Apabila pasien menggunakan kartu BPJS kesehatan, maka di loket tersebut diberikan jaminan untuk berobat, apabila merupakan pasien umum, maka hanya mendapat antrian diperiksa saja. Sedangkan untuk pasien lama atau pasien yang sering melakukan rawat jalan di RSUD Dr Moewardi, tinggal menunjukkan surat dalam perawatan atau surat

izin pulang setelah rawat inap kemudian langsung menuju panggilan dari loket pendaftaran untuk mendaftar. 3) Tarif rawat jalan maupun rawat inap Apabila ada pengunjung yang menanyakan tarif untuk rawat jalan, dapat langsung dijelaskan bahwa untuk pendaftaran di Poliklinik Gedung Wijaya Kusuma adalah Rp 30.000,00 tersebut belum termasuk obat dan tindakan yang dilakukan dalam pengobatan. Dan apabila pasien mempunyai kartu BPJS dapat digunakan tetapi harus sesuai dengan prosedur yang ada. Akan tetapi saat berobat di poliklinik Gedung Wijaya Kusuma, pasien tidak dapat memilih dokter yang dikehendaki dan seluruh penanganan dilakukan oleh dokter residen dengan pengawasan dari dokter spesialis yang sedang berjaga pada saat itu. Sedangkan untuk melakukan rawat jalan di Paviliun Cendana, pasien harus membayar biaya pendaftaran untuk konsultasi dengan dokter sebesar Rp 80.000,00 tersebut belum termasuk obat dan tindakan yang dilakukan dalam pengobatan. Pada saat berobat di Paviliun Cendana, pasien tidak dapat menggunakan layanan BPJS kesehatan walaupun memiliki kartu tersebut dikarenakan saat berobat di Paviliun Cendana, pasien dapat memilih dokter yang diinginkan dan semua dokter yang ada di Paviliun Cendana adalah dokter Spesialis. Untuk tarif rawat inap bisa dijelaskan dengan menunjukkan leaflet yang ada yaitu tarif kamar mulai dari kamar kelas III sampai

dengan kelas VVIP, namun untuk biaya seluruh pengobatan, belum bisa dijelaskan di awal karena belum mengetahui tindakan apa saja yang dilakukan, hanya ada sedikit data tarif pengobatan yang ada di komputer bagian informasi. 4) Ruang rawat inap pasien apabila ingin menjenguk Memberikan informasi kepada pengunjung yang bertanya tentang pasien yang dirawat di rumah sakit. Untuk mencari pasien yang dirawat, penulis membutuhkan nama dan alamat yang benar sesuai dengan KTP pasien untuk dicarikan di data komputer kemudian memberitahu kembali kepada pengunjung serta mengarahkan letak ruang rawat inap pasien dan memberitahu jam kunjung eumah sakit. Jika pengunjung merasa kesulitan dalam mengingat nama ruang rawat inap pasien, maka penulis menulis di kertas nama ruang rawat inap pasien dan diberikan kepada pengunjung kemudian diarahkan pengunjung harus lewat mana untuk menuju ruang rawat inap tersebut. Untuk menanyakan hal tersebut, pengunjung tidak harus langsung menuju ke rumah sakit melainkan dapat melalui telepon ke nomor (0271) 634634 dengan ekstensi 123 atau 172. 5) Ruang melakukan Medical Check Up Ruang medical check up ini merupakan ruangan untuk melakukan test kesehatan bagi pengunjung sebagai persyaratan untuk

melamar kerja maupun sebagai syarat untuk mendaftar ke perguruan tinggi. 4. Menjelaskan kepada publik mengenai prosedur penggunaan layanan BPJS kesehatan untuk berobat di RSUD Dr Moewardi Sekarang ini pemerintah bekerja sama dengan kantor BPJS kesehatan telah menyediakan kartu berobat untuk pasien. Kartu BPJS kesehatan sekarang lebih dikenal dengan nama Kartu Indonesia Sehat ( KIS ). Kartu Indonesia Sehat dibagi menjadi dua yaitu KIS PBI dan Non PBI. Perbedaan dari keduanya terletak pada iuran setiap bulan dan bantuan dari pemerintah. KIS atau BPJS PBI adalah Kartu Indonesia Sehat bantuan dari pemerintah sehingga masyarakat yang memiliki kartu tersebut tidak perlu membayar iuran setiap bulan. Sedangkan bagi pemilik KIS atau BPJS Non PBI harus membayar iuran setiap bulan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan menggunakan kartu tersebut. Dalam hal ini penulis sebagai fasilitator komunikasi bertugas menjelaskan prosedur penggunaan layanan BPJS dengan pertanyaan dari pasien maupun keluarga pasien sebagai berikut: a. Cara membuat kartu BPJS kesehatan Sebelum mendaftar BPJS kesehatan, masyarakat harus mengetahui untuk pekerja Non PBI wajib membayar premi setiap bulannya dan untuk peserta kurang mampu atau PBI dibiayai oleh pemerintah dengan sesuai prosedur atau aturan main. Untuk PNS,

POLRI, dan TNI langsung dipotong sesuai gaji perbulan karena ASKES melebur menjadi BPJS namun untuk masyarakat yang telah memiliki kartu ASKES masih bisa digunakan untuk berobat atau masyarakat bisa mengganti kartu ASKES dengan kartu BPJS di kantor BPJS kesehatan terdekat. Sering juga masyarakat bertanya: A: Bagaimana jika KTP saya Yogjakarta namun tinggal di Jakarta apakah bisa mendaftar BPJS di Jakarta? Pertanyaan tersebut coba dijawab oleh penulis: B: untuk mendaftar di kota lain tentu saja bisa karena memang BPJS ini luas jangkauannya nasional jadi bisa daftar dimana saja juga bisa digunakan dimana saja asal masih dalam satu negara Indonesia. b. Syarat untuk membuat kartu BPJS : 1) Fotocopy KTP ( Kartu Tanda Penduduk ) 2) Fotocopy KK ( Kartu Keluarga ) 3) Pas foto 3x4 2 lembar 4) Fotocopy buku tabungan terbaru c. Iuran per bulan dan cara mendaftar bagi anggota BPJS: 1) Kelas I Rp 80.000,00 per bulan 2) Kelas II Rp 51.000,00 per bulan

3) Kelas III Rp 30.000,00 per bulan. Masyarakat dapat memilih untuk iuran uang premi setiap bulan dan dibayarkan pada tanggal 10 setiap bulannya. Dan jika masyarakat miskin atau PBI golongan rawat inap adalah kelas III dan untuk golongan masyarakat tidak mampu dan tidak bekerja dibiayai oleh pemerintah dengan mendaftar sebagai PBI ( Penerima Bantuan Iuran ). Cara mendaftar BPJS kesehatan dibagi menjadi dua, yaitu secara online dan offline, berikut adalah tatacara mendaftar BPJS kesehatan: 1. Secara online a. Siapkan berkas-berkas yang diperlukan yakni KTP, KK, alamat email dan nomor telepon yang bisa dihubungi untuk konfirmasi pendaftaran. b. Buka halaman web bpjs-kesehatan.go.id dari browser anda, bisa melalui PC maupun smartphone yang anda miliki. c. Isi data yang telah disediakan yakni identitas yang mencakup data diri serta pilihan kelas yang ditawarkan, alamat lengkap, fasilitas kesehatan yang mencakup Faskes tingkat I serta Faskes Gigi dengan pilihan instansi yang anda pilih sebagai tempat rujukan. d. Pilih biaya iuran perbulan. e. Simpan data serta tunggu email notifikasi nomor registrasi di email anda. Kemudian print lembar Virtual Accountnya.

f. Lakukan pembayaran di bank yang telah ditunjuk seperti BRI, BNI, serta Bank Mandiri. g. Setelah menyerahkan uang serta nomor virtual kepada teller bank nanti akan mendapatkan bukti pembayaran. h. Setelah itu kartu BPJS anda sudah aktif, silakan cek email anda akan ada balasan dai BPJS berupa E-ID Card BPJS yang diprint sendiri serta valid, atau i. Print kartu BPJS di kantor cabang BPJS kesehatan terdekat. Ingat, tidak perlu mengambil nomor antrian lagi pada saat ke kantor BPJS, langsung saja menuju bagian Print Kartu BPJS kesehatan, cukup memberikan semua data sebelumnya, formulir isiannya, Virtual Account, serta bukti pembayaran. 2. Secara offline a. Siapkan berkas yang dibutuhkan yakni fotokopi KK, KTP, pas foto 3x4 2 lembar, serta formulir yang diisi di tempat pendaftaran. Formulir yang diisi memiliki format yang sama dengan formulir pendaftaran online. b. Datang ke kantor BPJS terdekat dan ambil nomor kode pendaftaran. Antisipasi antrian banyak dengan mendatangi kantor BPJS sepagi mungkin.

c. Setelah mendapat nomor kode pembayaran, setorlah sejumlah uang ke bank yang telah ditunjuk seperti BRI, BNI, serta Mandiri. d. Bawa bukti setoran ke kantor BPJS terdekat dan anda akan mendapatkan kartu anggota BPJS kesehatan. 3. Penting dalam cara mendaftar BPJS a) Mendaftar sebaiknya awal bulan agar tidak rugi. b) Faskes keterangan (IGD) maksudnya hanya menangani keadaan darurat, tidak melayani pengobatan. c) Faskes keterangan (JST) maksudnya bekas kerja sama dengan Jamsostek, bisa menangani layanan BPJS secara keseluruhan. d) Untuk pendaftaran BPJS online, kartu E-ID visa diprint sendiri dan valid. e) Pembayaran iuran paling lambat tanggal 10 setiap bulannya, jika terlambat akan dikenai denda sebesar 2%. f) Tidak ada perbedaan dalam pelayanan medis kelas I, II, dan III. Jenis obat, kualitas obat, penanganan medis, semuanya sama rata. Yang berbeda hanya pelayanan non-medisnya seperti ruang rawat inap. Kelas I dirawat di ruang inap kelas I, kelas II di ruang inap kelas II, dan kelas III di ruang inap kelas III. g) Biaya naik kelas rawat inap, misal terdaftar kelas I (13juta) menghendaki naik kelas VIP (16juta), maka total biaya = harga VIP

(16juta) dikurangi tarif INA-CBGs (5juta) (bukan harga VIP dikurangi harga kelas I ). d. Prosedur berobat menggunakan layanan BPJS Untuk berobat menggunakan layanan BPJS terdapat prosedurnnya yaitu berobat secara bertingkat, yaitu: 1. Pertama Pasien harus menjalani pemeriksaan di pengobatan tipe C yaitu pada dokter keluarga yang tertera di Faskes kartu BPJS atau di puskesmas sekitar tempat tinggal. 2. Kedua Apabila pengobatan pada tipe C tidak ada perubahan maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit tipe B, yaitu bisa rumah sakit swasta ataupun rumah sakit daerah sekitar tempat tinggal. Pada rumah sakit tipe B biasanya dokter dapat menangani hanya alat yang dibutuhkan tidak tersedia sehingga pasien harus dirujuk ke rumah sakit tipe A. 3. Ketiga Rumah sakit tipe B tidak dapat menangani pasien maka pasien dirujuk untuk menjalani pengobatan di rumah sakit tipe tertinggi yaitu tipe A yang terdapat di Surakarta yaitu RSUD Dr Moewardi. Di rumah sakit tipe A ini pasien bisa menggunakan layanan BPJSnya untuk

berobat dan mendapat penanganan yang lebih profesional dari ahlinya serta dengan alat yang lengkap dan memadai. Adapun berkas yang harus dibawa saat berobat menggunakan layanan BPJS di rumah sakit tipe A khususnya di RSUD Dr Moewardi antara lain: 1. Kartu BPJS asli 2. KTP ( Kartu Tanda Penduduk ) pasien 3. Rujukan dari rumah sakit tipe B fotokopi rangkap 2 4. SEP ( Surat Elegibilitas Pasien ) dari BPJS fotokopi rangkap 2 5. Surat rujukan dari BPJS fotokopi rangkap 2 Memberikan informasi kepada pelanggan RSUD Dr Moewardi memiliki tujuan agar terpenuhinya segala yang dibutuhkan oleh para pelanggan untuk semua informasi pelayanan yang ada di rumah sakit dapat diberikan melalui petugas informasi yang ada, sehingga terjalin informasi yang baik dan memudahkan pelanggan dalam mendapatkan pelayanan rumah sakit. e. Prosedur penyampaian komunikasi terhadap pelanggan Dalam penyampaian komunikasi terhadap pelanggan, petugas informasi harus menjalankan prosedur yang telah ditetapkan, yaitu:

1. Pelanggan datang untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan tentang pelayanan rumah sakit. 2. Petugas akan memberikan informasi yang dibutuhkan dengan sebaikbaiknya. 3. Melakukan suatu resume yang dapat menjadi acuan agar segala kebutuhan pelanggan dapat berjalan lancar. f. Alur komunikasi yang dilakukan oleh pelanggan dengan petugas informasi adalah sebagai berikut: Penulis sebagai petugas informasi dalam melayani pelanggan yang ingin mendapatkan informasi publik memiliki alur komunikasi yang harus dilakukan oleh pelanggan dan petugas informasi antara lain: a. Pelanggan yang datang ke RSUD Dr Moewardi bertanya kepada petugas informasi yang jaga di bagian informasi. Baik di Gedung Wijaya Kusuma maupun IGD (Instalasi Gawat Darurat). b. Petugas informasi menerima pertanyaan pelanggan dengan etika, prosedur, dan indikator kualitas yang ditentukan. c. Mencari data di komputer, beberapa data seperti data pasien rawat jalan, pasien rawat inap, tarif pemeriksaan, prosedur penggunaan BPJS dan lain sebagainya terdapat di komputer dimana petugas informasi bertugas. Ketika pelanggan bertanya kepada petugas informasi, petugas hanya perlu mengoperasikan komputer dengan aplikasi yang

telah disediakan, dengan cara mengisi informasi apa yang dibutuhkan oleh pelanggan. d. Kembali kepada pelanggan, setelah petugas informasi memperoleh data yang dibutuhkan pelanggan, petugas informasi kemudian menyampaikannya kepada pelanggan sesuai dengan etika seorang petugas informasi. e. Resume petugas informasi, setiap kali petugas-petugas informasi melakukan resume dengan menulis daftar apa saja yang ditanyakan oleh pelanggan, kendala, dan frekuensi pertanyaan. Petugas menulisnya di sebuah buku khusus informasi yang telah disediakan di setiap bagian informasi. 5. Menyampaikan pengumuman yang bersifat insidentil dari berbagai unit pelayanan Penulis sebagai petugas informasi memiliki tugas menyampaikan pengumuman kepada pelanggan maupun publik internal instansi melalui pengeras suara. Materi pesan diperoleh dari publik internal maupun publik eksternal rumah sakit. a. Materi yang berasal dari publik internal instansi antara lain: 1) Menyampaikan pengumuman larangan merokok bagi seluruh pengunjung dan civitas hospitalia RSUD Dr Moewardi setiap satu jam sekali.

2) Menyampaikan kabar berita duka apabila dari lingkup keluarga RSUD Dr Moewardi ada yang meninggal dunia. 3) Menyampaikan undangan acara yang diadakan internal RSUD Dr Moewardi. Acara bisa berupa undangan pengajian maupun undangan pertemuan. 4) Mengumumkan pemberitahuan batas jam kunjung kepada pengunjung RSUD Dr Moewardi setiap pukul 12.00 siang dan pukul 19.00 malam 5) Menyampaikan berita panggilan pasien. Petugas rumah sakit yang bertugas di poliklinik maupun rawat inap dengan keperluan memanggil pasien agar segera menuju ke tempat yang dikehendaki petugas rumah sakit yang bersangkutan. Sedangkan materi informasi yang berasal dari pelanggan rumah sakit dapat berupa pelanggan memberikan materi kepada petugas informasi tentang kehilangan barang atau pelanggan yang menemukan barang untuk kemudian disiarkan melalui pengeras suara. Penggunaan audio sentral ini digunakan dengan tujuan sebagai pemberian informasi kepada karyawan pasien, dan pengunjung rumah sakit dapat terlaksana secara cepat, akurat, terkoordinasi, dan dapat dipertanggungjawabkan.

b. Alur penggunaan media audio sentral adalah sebagai berikut: 1) Materi informasi diperoleh dari publik internal maupun publik eksternal rumah sakit. Publik internal bisa berasalh dari pegawai bidang-bidang tertentu, pegawai yang berkepentingan. Sedangkan publik eksternal berasal dari pelanggan rumah sakit. 2) Petugas yang menerima materi informasi segera menghubungi Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas, atau dapat dilakukan dengan cara menelepon dengan telepon yang telah disediakan di bagian informasi dengan ekstensi 151. Hal ini dilakukan guna mendapatkan izin maupun dengan sepengetahuan kepala bagian. 3) Setelah petugas menghubungi Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas, petugas kemudian menyampaikan materi yang akan disampaikan. 4) Setelah materi informasi siap disampaikan, petugas informasi kemudian mengoperasikan alat audio yang sudah disiapkan di bagian informasi. Audio ini tersambung dengan seluruh pengeras suara yang ada di RSUD Dr Moewardi. 6. Membuat laporan pelayanan informasi sebagai bahan evaluasi Penulis sebagai petugas informasi melakukan resume yang dapat dijadikan acuan agar segala kebutuhan pelanggan dapat berjalan dengan lancar. Resume ini terdiri atas apa saja yang ditanyakan oleh pelanggan, kendala, dan frekuensi pertanyaan. Penulis menuliskannya disebuah buku yang telah disediakan di setiap bagian informasi.

Dalam menjalankan tugas sebagai petugas informasi yang berperan sebagai fasilitator komunikasi, penulis juga harus memenuhi indikator kualitas, yaitu beberapa hal yang harus dipenuhi penulis sebagai petugas informasi ketika sedang bertugas antara lain: a. Petugas informasi bertugas dengan mengenakan seragam yang telah ditentukan setiap harinya. b. Petugas informasi sudah berada di tempat sebelum jam kerja poliklinik ( pukul 07.00 ) c. Petugas informasi mengucapkan salam, menyebut nama, dan menawarkan bantuan dengan penuh perhatian, senyum, dan antusias. d. Petugas informasi segera menghampiri dan menawarkan bantuan apabila ada pengunjung yang tampak bingung dan ragu-ragu. e. Petugas informasi memberikan layanan informasi dan penjelasan dengan ramah sehingga pelanggan merasa dihargai dan puas dengan pelayanan yang diberikan. f. Petugas informasi selalu memperbarui semua informasi tarif layanan, jadwal dokter, jadwal kegiatan rumah sakit, informasi rawat inap, dll. g. Petugas informasi menerima tamu dan surat yang datang di luar jam kerja. h. Petugas informasi mengucapkan terimakasih setelah memberikan pelayanan kepada pelanggan.

Dengan adanya prosedur, tata cara, tujuan dan indikator kualitas diharapkan dapat terciptanya komunikasi dengan baik antara informan dengan pelanggan RSUD Dr Moewardi sehingga rumah sakit memperolah citra yang baik dari masyarakat. 7. Sistem kerja Program kerja divisi humas RSUD Dr Moewardi telah dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kegiatan yang telah ditetapkan, seperti halnya waktu kerja di RSUD Dr Moewardi Surakarta. Waktu kerja di RSUD Dr Moewardi Surakarta menyesuaikan jadwal yang sudah ditetapkan oleh rumah sakit yaitu enam hari kerja kecuali hari libur nasional. Untuk waktu kerja petugas informasi dibagi menjadi dua shift yaitu: pukul 07.00 WIB hingga 14.00 untuk shift pagi dan pukul 14.00 WIB hingga 21.00 untuk shift siang. Waktu kerja tersebut berlaku untuk dua tempat yaitu di IGD ( Instalasi Gawat Darurat ) dan Gedung Wijaya Kusuma.