BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. Penelitian ini adalah hasil studi dari sejumlah responden yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penyelesaian proyek secara umum sebagai berikut : 2. Berdasarkan analisis data dengan menggunakan metode mean ( ratarata

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Manager dan Tukang/ Pekerja Proyek yang berkedudukan sebagai perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KETERLAMBATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PADA PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN DI KABUPATEN MOROWALI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bab IV akan disajikan data yang telah dikumpulkan serta analisis statistik yang

PRESENTASI UJIAN TESIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI DI PT. NEWMONT NUSA TENGGARA

Asraf Ali Hamidi JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKTOR FAKTOR YANG MENYEBABKAN COST OVERRUN PADA PROYEK KONSTRUKSI

PROGRAM PASCA SARJANA ILMU TEKNIK SIPIL KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI UNIVERSITAS INDONESIA 2009 KUESIONER PAKAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). yang diperkirakan (Lifson & Shaifer, 1982).

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PADA PROYEK PEMERINTAHAN DI KOTA KUPANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. memiliki nilai mean tertinggi daripada faktor-faktor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan proyek konstruksi di Indonesia, penerapan. keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang maksimal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian mengenai analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pada

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

ANALISA RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK BOX CULVERT DI SURABAYA

DAFTAR PUSTAKA. 3. Diphohusodo, Istimawan., (1996), Manajemen Proyek Konstruksi, Jilid 1 & 2, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Bentuk Wanprestasi Dalam Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama PT PLN

Pada hari rabu, tanggal Empat Januari Dua Ribu Tujuh Belas, kami yang bertanda tangan di Bawah ini :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi

KUESIONER PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil analisis penelitian ini terhadap faktor-faktor penyebab, jenis

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata penghambat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diterjemahkan

BAB V PENUTUP. Tabel 5.1. Indikator resiko dengan dampak tertinggi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil

ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS (Pembengkakan Biaya ) PADA PROYEK- PROYEK PT.MECO INOXPRIMA

Perjanjian Kerjasama Pemborongan

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

BAB I PENDAHULUAN. Manokwari adalah Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Sebagai

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi

TUGAS AKHIR. Ditulis sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Sarjana Sains Terapan. Oleh: TUA M. LBN. TORUAN NIM :

BAB I PENDAHULUAN. dimulai, dan kapan harus diselesaikan. Setiap pelaksanaan proyek konstruksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS PROYEK JALAN)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata Kunci : identifikasi risiko, matriks probabilitasdampak, respon risiko, severity indeks. I. PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pekerja dalam penerapan peralatan K3 pada proyek konstruksi. Sesuai dengan Kesadaran Pekerja Akan Peralatan K3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara

PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

Owner (Pemilik Proyek)

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

SHELLY ATMA DEVINTA

BAB I. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara ideal, hal yang paling memuaskan dan dinilai sukses. dari suatu bentuk kegiatan adalah ketika kegiatan tersebut dapat

FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA OUTSOURCING/TENAGA KONTRAK YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU DALAM PROYEK KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri konstruksi berhubungan erat dengan pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. dari hari ke hari. Oleh karenanya strategi menentukan harga penawaran menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI MENURUT PRESEPSI KONTRAKTOR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN KONSTRUKSI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 41 responden,


ANALISA KELAYAKAN INVESTASI AKIBAT KETERLAMBATAN DIMULAINYA PEMBANGUNAN PROYEK DI KOTA MALANG (STUDI KASUS MALANG TRADE CENTER BLIMBING)

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

ANALISIS PENERAPAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP LANJUTAN GEDUNG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN 8 LANTAI UNIVERSITAS TANJUNGPURA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu: tahap perencanaan hingga pelaksanaan, yaitu:

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

BAB I PENDAHULUAN. hak pekerja yang wajib dipenuhi oleh perusahaan disamping hak-hak normatif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan proyek yang berkaitan dengan bidang

ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG TERHADAP MUTU, BIAYA DAN WAKTU DI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MANADO


Waktu Efektif Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Reklamasi Rawa di Kotawaringin Barat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KAJIAN FAKTOR JENIS, PENYEBAB DAN WAKTU TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA BANDA ACEH

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.. Kesimpulan Penelitian ini adalah hasil studi dari sejumlah responden yang berkedudukan sebagai kontraktor dan konsultan yang berada di daerah DKI Jakarta. Sesuai dengan hasil analisis yang telah disampaikan pada bagian sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan. 5... Faktor-faktor penghambat pelaksanaan proyek konstruksi Sesuai dengan hasil analisis pada masing-masing faktor penghambat, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :. Peringkat pertama adalah faktor diluar kemampuan kontraktor, dengan nilai rata-rata,5 dan standar deviasi 0,707.. Peringkat kedua adalah faktor desain dan perencanaan, dengan nilai rata-rata,6 dan standar deviasi 0,765.. Peringkat ketiga adalah faktor peralatan, dengan nilai rata-rata,5 dan standar deviasi 0,76. 5

5 5... Cara efektif menghindari hambatan pelaksanaan proyek konstruksi Sesuai dengan hasil analisis pada masing-masing cara menghindari hambatan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :. Peringkat pertama terdapat dalam faktor desain dan perencanaan, dengan nilai rata-rata, dan standar deviasi 0,60.. Peringkat kedua terdapat dalam faktor material, dengan nilai rata-rata,7 dan standar deviasi 0,597.. Peringkat ketiga terdapat dalam faktor peralatan, dengan nilai rata-rata, dan standar deviasi 0,70. 5.. Saran Setelah penyusun melaksanakan tugas akhir ini, ada beberapa hal yang dijadikan saran penyusun pada pembaca sekalian yang mungkin dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan pada masa mendatang.. Dalam kegiatan proyek konstruksi pasti akan selalu ada hambatan dalam pelaksanaannya, maka perlu diperhatikan faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya hambatan, sehingga hambatan tersebut dapat dihindari demi kelancaran pelaksanaan proyek konstruksi.. Penelitian ini hendaknya dikembangkan lagi baik tema maupun ruang lingkup penelitiannya.. Saran bagi para peneliti lain, agar dalam pengumpulan data dilapangan dengan menggunakan kuisoner, perlu dibuat format sesederhana mungkin dengan tidak meninggalkan tujuan penelitian agar mudah dipahami oleh responden.

5. Saran bagi pihak responden, agar lebih mau membuka diri dan meluangkan waktu serta memberi dukungan bagi pelaksanaan penelitian-penelitian lain yang berhubungan dengan ilmu konstruksi, sehingga diharapkan penelitianpenelitian tersebut dapat berguna bagi perkembangan dunia konstruksi dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA Djojowirono, Soegeng, 99, Manajemen Konstruksi I, edisi kedua, Penerbit KMTS Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Ervianto, W,I., 00, Manajemen Proyek Konstruksi, Penerbit Andi, Yogyakarta. Ervianto, W,I.,00, Teori-Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi, Penerbit Andi, Yogyakarta. Furqon, 00, Statistika Terapan Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung. Joyosukarto, Priyanto M., Dewi, Daru, dan Rijanti, Arum, Puni, PPEN-BATAN, 006, Studi Sistem Pengendalian Proyek Konstruksi PLTN di Indonesia: Faktor-Faktor Penghambat dan Pendukung, Prosiding Seminar Nasional ke- Teknologi dan Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Nuklir, Yogyakarta. Soeharto, Imam, 990, Manajemen Proyek Industri, Penerbit Erlangga, Jakarta.

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR YANG DAPAT MENGHAMBAT PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI A. Data Responden. Jabatan dalam perusahaan : Pimpinan perusahaan ( Direktur ) Manajer Proyek ( Project Manajer ) Manajer Lapangan ( Site Manajer ) Quantity Surveyor Kepala Pelaksana Proyek (General Superitendent Project) Pengawas Lainnya, sebutkan :.. Pengalaman kerja 5 Tahun 6-0 Tahun -5 Tahun 6-0 Tahun Tahun. Latar belakang pendidikan SMA / STM dan setingkatnya D / D / D S S

B. Analisa faktor-faktor penghambat pelaksanaan proyek konstruksi Variabel pada kolom dibawah ini adalah faktor-faktor penghambat pelaksanaan proyek konstruksi dengan skala penilaian sampai 5. Untuk penilaian sebagai berikut : = Sangat menghambat = Sedikit menghambat = Kurang menghambat = Menghambat 5 = Sangat menghambat. Faktor Desain dan Perencanaan Spesifikasi teknis (jelas atau tidak,apakah secara umum atau tidak) Desain (apakah jelas, apakah sinkron antara satu item dengan yang lain) Shop drawing dan kesempatan untuk mempelajari Kelengkapan data dan informasi proyek. Pelaksanaan dan Hubungan Kerja Tingkat kesulitan koordinasi proyek Improvisasi pelaksanaan proyek karena kurang perencanaan. Penyederhanaan proses pekerjaan yang rumit dan khusus Apakah fungsi pengawasan lemah bahkan tanpa pengawasan. 5 Adanya banyak pekerjaan tambah 6 Perubahan jadwal pelaksanaan 7 Perubahan metode pelaksanaan Kegagalan pemilik mengkoordinasi pekerjaan dari 8 banyak kontraktor/sub kontraktor 9 Kelengkapan daftar pekerjaan 0 Penundaan pekerjaan karena alasan keuangan dan hukum Kesulitan pendanaan dan pembayaran kegiatan proyek Proses persetujuan ijin kerja

Penyimpangan waktu pengiriman antara pengadaan material dengan peralatan. Faktor Material Bahan dan material yang terkirim apakah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh kontrak atau tidak Apakah kedatangan bahan terlambat dari jadwal karena tidak ready stock. Ukuran bahan produk yang tepat dan baku Harga bahan yang selalu berfluktuasi setiap hari, selalu naik-naik. 5 Banyak material-material yang hilang di lokasi proyek selama masa konstruksi 6 Kekurangan bahan waktu pelaksanaan 7 Apakah standar material dalam spesifikasi tersedia di pasaran 8 Kontrol kualitas bahan yang baik. Faktor Tenaga Kerja Kualitas tenaga kerja apakah memadai atau tidak (buruk atau tidak) Kekurangan tenaga kerja Pengalaman kerja Apakah bekerja sesuai prosedur 5 Penguasaan pekerjaan di lapangan. 5. Faktor Peralatan Ketepatan waktu untuk pengadaan peralatan Peralatan yang tiba-tiba rusak pada saat proyek berjalan. Jumlah Peralatan Kekurangan peralatan waktu pelaksanaan 6. Faktor Kondisi dan Keadaan di Lapangan Kondisi permukaan lapangan yang berbeda dengan kontrak Hujan yang turun berhari-hari tanpa berhenti Cuaca yang tidak lazim/tidak sesuai dengan musimnya. Transportasi ke lokasi proyek yang sulit

7. Faktor Diluar Kemampuan Kontraktor Terjadinya hal yang tak terduga seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, badai. Terjadinya kecelakaan kerja Adanya pemogokan buruh Adanya huru-hara/kerusuhan, perang

C. Cara efektif menghindari hambatan pada pelaksanaan proyek konstruksi. Variabel pada kolom dibawah ini adalah cara efektif untuk menghindari hambatan pada pelaksanaan proyek konstruksi dengan skala penilaian sampai 5. Untuk penilaian sebagai berikut : = Sangat tidak efektif = Tidak efektif = Kurang efektif = Efektif 5 = Sangat efektif. Faktor Desain dan Perencanaan Lebih memperjelas dan mempertegas spesifikasi teknik agar tidak terlalu umum. Memperjelas desain agar sinkron antara satu item dengan yang lain. Mempersiapkan shop drawing, agar ada kesempatan untuk mempelajari Melengkapi data dan informasi proyek. Pelaksanaan dan Hubungan Kerja Mengatur agar koordinasi proyek tidak rumit Mempersiapkan perencanaan yang baik agar pelaksanaan proyek tidak berimprovisasi. Menyederhanakan proses pekerjaan yang terlalu rumit dan khusus Lebih memperketat pengawasan 5 Meminimalkan jumlah pekerjaan tambah 6 Selalu mengacu pada jadwal yang telah ditentukan 7 Tidak melakukan perubahan metode pelaksanaan Pengaturan koordinasi pekerjaan dari banyak 8 kontraktor/sub kontraktor, apakah dengan baik atau tidak 9 Kelengkapan daftar pekerjaan. Tidak menunda pekerjaan karena alasan keuangan 0 dan hukum Mengatasi kesulitan pendanaan dan pembayaran

kegiatan proyek Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan proses persetujuan ijin kerja Kontrol waktu pengiriman antara pengadaan material dengan peralatan agar tidak terjadi penyimpangan. Faktor Material Kesesuaian bahan dan material yang terkirim apakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan kontrak atau belum Perkiraan jumlah stock bahan agar pengirimannya tidak terlambat. Kontrol ukuran bahan produk agar selalu tepat dan baku Perkiraan harga bahan yang selalu berfluktuasi setiap hari, selalu naik-naik. 5 Perawatan dan kontrol material agar tidak hilang di lokasi proyek selama masa konstruksi 6 Pemenuhan kebutuhan bahan agar tidak terjadi kekurangan waktu pelaksanaan 7 Penggunakan standar material dalam spesifikasi yang ada di pasaran 8 Kontrol kualitas bahan yang baik. Faktor Tenaga Kerja Menggunakan tenaga kerja yang kualitasnya baik dan memadai. Mempersiapkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan agar tidak terjadi kekurangan. Mengadakan pendidikan tenaga kerja Bekerja sesuai dengan prosedur yang ada. 5 Mengadakan pelatihan tenaga kerja 5. Faktor Peralatan Kontrol jadwal pengadaan peralatan agar tepat waktu Penyediaan peralatan yang lebih untuk antisipasi peralatan yang tiba-tiba rusak pada saat proyek berjalan. Penggantian peralatan yang sudah tidak memadai

Persiapan jumlah peralatan yang dibutuhkan agar tidak terjadi kekurangan waktu pelaksanaan 6. Faktor Kondisi dan Keadaan di Lapangan Memperhatikan faktor resiko pada lokasi dan konstruksi Antisipasi pelaksanaan proyek karena turunnya hujan dalam waktu yang lama Memperkirakan perubahan cuaca yang terjadi Penyediaan sarana dan prasarana transportasi ke lokasi proyek yang baik dan lancar. 7. Faktor diluar kemampuan kontraktor Memperhitungkan faktor tak terduga seperti cuaca, bencana alam dan kondisi serta keadaan lingkungan dan masyarakat di sekitar bangunan Mempersiapkan faktor-faktor keamanan dengan baik agar tidak terjadi kecelakaan kerja Memenuhi kebutuhan dan hak-hak pekerja agar tidak terjadi pemogokan Meningkatkan keamanan disekitar lokasi proyek agar tidak terjadi kerusuhan.

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENGHAMBAT PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI A. Data Responden. Jabatan dalam perusahaan : Pimpinan perusahaan ( Direktur ) Manajer Proyek ( Project Manajer ) Manajer Lapangan ( Site Manajer ) Quantity Surveyor Kepala Pelaksana Proyek (General Superitendent Project) Pengawas Lainnya, sebutkan :.. Pengalaman kerja 5 Tahun 6-0 Tahun -5 Tahun 6-0 Tahun Tahun. Latar belakang pendidikan SMA / STM dan setingkatnya D / D / D S S B. Analisa faktor-faktor penghambat pelaksanaan proyek konstruksi Variabel pada kolom dibawah ini adalah faktor-faktor penghambat pelaksanaan proyek konstruksi dengan skala penilaian sampai 5. Untuk penilaian sebagai berikut : = Tidak menghambat = Sedikit menghambat = Kurang menghambat = Menghambat 5 = Sangat menghambat. Faktor Desain dan Perencanaan Spesifikasi teknis tidak jelas dan kurang tegas karena terlalu umum. Desain tidak jelas, tidak sinkron antara satu item dengan yang lain. Shop drawing tidak siap pada saatnya, tidak ada kesempatan untuk mempelajari Data dan informasi proyek yang kurang lengkap

. Pelaksanaan dan Hubungan Kerja Koordinasi proyek yang cukup rumit Pelaksanaan proyek berimprovisasi karena kurang perencanaan. Proses pekerjaan yang rumit dan khusus, padahal bisa disederhanakan. Fungsi pengawasan lemah bahkan tanpa pengawasan. 5 Adanya banyak pekerjaan tambah 6 Perubahan jadwal pelaksanaan 7 Perubahan metode pelaksanaan Kegagalan pemilik mengkoordinasi pekerjaan dari 8 banyak kontraktor/sub kontraktor Daftar pekerjaan tidak lengkap, hanya diberikan 9 secara sedikit-demi sedikit. Penundaan pekerjaan karena alasan keuangan dan 0 hukum Kesulitan pendanaan dan pembayaran kegiatan proyek Proses persetujuan ijin kerja yang bertele-tele Penyimpangan waktu pengiriman antara pengadaan material dengan peralatan. Faktor Material Bahan dan material yang terkirim tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan kontrak Kedatangan bahan terlambat dari jadwal karena tidak ready stock. Ukuran bahan produk tidak tepat dan tidak baku Harga bahan yang selalu berfluktuasi setiap hari, selalu naik-naik. 5 Banyak material-material yang hilang di lokasi proyek selama masa konstruksi 6 Kekurangan bahan waktu pelaksanaan 7 Standar material dalam spesifikasi tidak ada di pasaran 8 Kontrol kualitas bahan yang buruk

. Faktor Tenaga Kerja Kualitas tenaga kerja yang buruk/kurang memadai. Kekurangan tenaga kerja Kurangnya pengalaman kerja Bekerja tidak sesuai prosedur 5 Tidak menguasai pekerjaan di lapangan. 5. Faktor Peralatan Pengadaan peralatan yang tidak tepat waktu Peralatan yang tiba-tiba rusak pada saat proyek berjalan. Peralatan yang tidak memadai Kekurangan peralatan waktu pelaksanaan 6. Faktor Kondisi dan Keadaan di Lapangan Kondisi permukaan lapangan yang berbeda dengan kontrak Hujan yang turun berhari-hari tanpa berhenti Cuaca yang tidak lazim/tidak sesuai dengan musimnya. Transportasi ke lokasi proyek yang sulit 7. Faktor diluar kemampuan kontraktor Terjadinya hal yang tak terduga seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, badai. Terjadinya kecelakaan kerja Adanya pemogokan buruh Adanya huru-hara/kerusuhan, perang

C. Cara efektif menghindari hambatan pada pelaksanaan proyek konstruksi. Variabel pada kolom dibawah ini adalah cara efektif untuk menghindari hambatan pada pelaksanaan proyek konstruksi dengan skala penilaian sampai 5. Untuk penilaian sebagai berikut : = Tidak efektif = Kurang efektif = Cukup efektif = Efektif 5 = Sangat efektif. Faktor Desain dan Perencanaan Lebih memperjelas dan mempertegas spesifikasi teknik agar tidak terlalu umum. Memperjelas desain agar sinkron antara satu item dengan yang lain. Mempersiapkan shop drawing, agar ada kesempatan untuk mempelajari Melengkapi data dan informasi proyek. Pelaksanaan dan Hubungan Kerja Mengatur agar koordinasi proyek tidak rumit Mempersiapkan perencanaan yang baik agar pelaksanaan proyek tidak berimprovisasi. Menyederhanakan proses pekerjaan yang terlalu rumit dan khusus Lebih memperketat pengawasan 5 Meminimalkan jumlah pekerjaan tambah 6 Selalu mengacu pada jadwal yang telah ditentukan 7 Tidak melakukan perubahan metode pelaksanaan Mengatur koordinasi pekerjaan dari banyak 8 kontraktor/sub kontraktor dengan baik 9 Melengkapi daftar pekerjaan. 0 Tidak menunda pekerjaan karena alasan keuangan dan hukum Mengatasi kesulitan pendanaan dan pembayaran kegiatan proyek Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan proses persetujuan ijin kerja Mengontrol waktu pengiriman antara pengadaan material dengan peralatan agar tidak terjadi penyimpangan

. Faktor Material Bahan dan material yang terkirim harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan kontrak Memperkirakan jumlah stock bahan agar pengirimannya tidak terlambat. Mengontrol ukuran bahan produk agar selalu tepat dan baku Memperkirakan harga bahan yang selalu berfluktuasi setiap hari, selalu naik-naik. 5 Merawat dan mengontrol material agar tidak hilang di lokasi proyek selama masa konstruksi 6 Selalu memenuhi kebutuhan bahan agar tidak terjadi kekurangan waktu pelaksanaan 7 Selalu menggunakan standar material dalam spesifikasi yang ada di pasaran 8 Kontrol kualitas bahan yang baik. Faktor Tenaga Kerja Menggunakan tenaga kerja yang kualitasnya baik dan memadai. Mempersiapkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan agar tidak terjadi kekurangan. Mengadakan pendidikan tenaga kerja Bekerja sesuai dengan prosedur yang ada. 5 Mengadakan pelatihan tenaga kerja 5. Faktor Peralatan Mengontrol jadwal pengadaan peralatan agar tepat waktu Menyediakan peralatan yang lebih untuk antisipasi peralatan yang tiba-tiba rusak pada saat proyek berjalan. Mengganti peralatan yang sudah tidak memadai Mempersiapkan jumlah peralatan yang dibutuhkan agar tidak terjadi kekurangan waktu pelaksanaan

6. Faktor Kondisi dan Keadaan di Lapangan Memperhatikan faktor resiko pada lokasi dan konstruksi Mengantisipasi pelaksanaan proyek karena turunnya hujan dalam waktu yang lama Memperkirakan perubahan cuaca yang terjadi Menyediakan sarana dan prasarana transportasi ke lokasi proyek yang baik dan lancar. 7. Faktor diluar kemampuan kontraktor Memperhitungkan faktor tak terduga seperti cuaca, bencana alam dan kondisi serta keadaan lingkungan dan masyarakat di sekitar bangunan Mempersiapkan faktor-faktor keamanan dengan baik agar tidak terjadi kecelakaan kerja Memenuhi kebutuhan dan hak-hak pekerja agar tidak terjadi pemogokan Meningkatkan keamanan disekitar lokasi proyek agar tidak terjadi kerusuhan.

DATA RESPONDEN No Jabatan Pengalaman Pendidikan 7 5 6 5 7 5 5 6 7 7 8 9 0 5 6 5 6 6 7 8 9 0 6 5 5 6 6 7 8 9 0 7 6 5 5 6 7 8 6 9 0 5 6 6 5 6 6 7 7 8 7 9 7 50 6

No Jabatan Frekuensi Persentase Direktur 6 Project Manajer 8 6 Site Manajer Quantity Surveyor 5 General Superitendent Project 5 0 6 Pengawas 7 Lain-lain 7 Jumlah = 50 00 Lain-lain % Direktur % Pengawas % Project Manajer 6% General Superitend ent Project 0% Quantity Surveyor % Site Manajer % No Pengalaman Frekuensi Persentase 5 Tahun 8 6-0 Tahun 0 0-5 Tahun 6-0 Tahun 6 5 Tahun Jumlah = 50 00

6-0 Tahun 6% Tahun % 5 Tahun 8% -5 Tahun % 6-0 Tahun 0% No Pendidikan Frekuensi Persentase SMA / STM 5 0 D/D/D 6 S 9 78 S 6 Jumlah = 50 00 S 6% SMA / STM 0% D/D/D 6% S 78%