Perkembangan Bangsa Barat.

dokumen-dokumen yang mirip
PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Sejarah

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 36 menit )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB 5: SEJARAH POLITIK KOLONIAL

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME

BAB II KAJIAN TEORI. memahami sesuatu setelah sesuatu diketahui dan diingat. 1 Seorang peserta

MASA PEMERINTAHAN HERMAN WILLIAN DAENDELS DI INDONESIA

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5

KEUNGGULAN LOKASI TERHADAP KOLONIALISME DI INDONESIA

KONSEP DASAR PEREKONOMIAN GLOBAL

Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20

2. Sistem kerja wajib ( kerja rodi ) oleh Herman Willem Daendels

SISTEM TANAM PAKSA. Oleh: Taat Wulandari

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu, bangsa Indonesia kaya akan hasil bumi antara lain rempah-rempah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

Sejarah Penjajahan Indonesia

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPS 2011

SISTEM SEWA TANAH DALAM UPAYA PENGHAPUSAN FEODALISME DI JAWA ABAD XIX ( Fragmen Sosio-kultural pada Masyarakat Jawa ) Rosalina Ginting & Agus Sutono*

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN

BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Kolonialisme berawal dari perkembangan situasi ekonomi, dimana

A. Pengantar Sewa tanah diperkenalkan di Jawa semasa pemerintahan peralihan Inggris ( ) oleh Gubernur Jenderal Stamford Raffles, sewa tanah

BAB VI KESIMPULAN. Kebijakan pengasingan telah dikenal sejak masa VOC, yang mana para

FOTO KEGIATAN SIKLUS I

I. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu fasilitas yang bersifat umum dan. mempertahankan daerah yang dikuasai Belanda.

Warisan Rezim Prancis di Jawa: Kajian Strategi Militer dan Politik Birokrasi dalam Historiografi Indonesia

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

Makalah Diskusi SEJARAH SOSIAL EKONOMI

SEJARAH KOTA BANDUNG. AGUS MULYANA Universitas Pendidikan Indonesia

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

Sistem Perkebunan Masa Hindia-Belanda

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Hari / Tanggal : SENIN, 27 NOPEMBER 2017

Benteng Fort Rotterdam

BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan ilmu pendidikan dan sesuai dengan pokok bahasan. Salah

MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke

MAKALAH SEJARAH TENTANG PERANG TONDANO I DAN II

A. Kedatangan Bangsa Barat di Dunia Timur

Untung Suropati. Untung Bersekutu Dengan VOC

Proses Berfikir C1 C2 C3 C4 C5 C6

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

8. Apa perjuangan beliau? 9. Apa strategi beliau dalam mengusir penjajah? 10. Apa sikap yang harus diambil dari para pahlawan?

Oleh Taufik Hidayat, S.Pd

KLIPING PAHLAWAN NASIONAL RADEN AJENG KARTINI

SK 2 MENGANALISA PERKEMBANGAN BANGSA INDONESIA SEJAK MASUKNYA PENGARUH BARAT SAMPAI PENDUDUKAN JEPANG

BAB IV PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT. Kata Kunci PETA KONSEP

STRATEGI PERLAWANAN BANGSA INDONESIA TERHADAP PENJAJAHAN BANGSA EROPA SAMPAI DENGAN ABAD KE-20 Ba in

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan mengacu pada bab pertama serta hasil analisis pada bab empat. Dalam

KISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS

BAB I PENDAHULUAN. 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat

MASA KOLONIAL BELANDA A. Kardiyat Wiharyanto

BAB I PENDAHULUAN. kerajaan Aceh. Ia menjadi anak beru dari Sibayak Kota Buluh di Tanah Karo.

Sikap Kepahlawanan dan

PERLAWANAN BANGSA INDONESIA TERHADAP BANGSA BARAT

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah

BAB I PENDAHULUAN. Eros Rosinah, 2013 Gerakan Donghak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

I. PENDAHULUAN. Palembang muncul sebagai Kesultanan Palembang sekitar pada tahun 1659 dan

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I PENDAHULUAN. tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas

UNDANG-UNDANG 1946 NOMOR 12 TENTANG PEMBAHARUAN KOMITE NASIONAL PUSAT. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

Sejarah Indonesia. Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester I. Mata Pelajaran Wajib

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

Fairchild, He nry Pra tt, et. al., (19 77), Dic tio nar y of Soc iol ogy An d Rel ate d Sci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan budaya merupakan bagian dari adat istiadat, bentuk-bentuk tradisi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

DAFTAR ISI Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Bab 1Perubahan Dan Keberlanjutan dalam Masyarakat Indonesia... 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Andi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8) REVOLUSI AMERIKA KELAS XI IIS 2

Konsep Hukum Agraria dan Hukum Tanah. Welhelmina Selfina Beli

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai manusia kita telah dibekali dengan potensi untuk saling

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang

BAB 5 RINGKASAN. jatuh. Padahal ia telah menetapkan segala peraturan untuk dalam dan luar negeri. menyebabkan jatuhnya kekuasaan politik Tokugawa.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Di samping itu, Sultan HB VII juga menggunakan taktik dengan mengulur waktu dan mencegah penyerahan secara total semua yang diminta oleh pemerintah

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).

BAB IV HASIL AKHIR MATARAM DALAM MEMPEREBUTKAN WILAYAH BLAMBANGAN. pada awal penyerangan terhadap Blambangan, mampu menahan serangan Sultan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

POLITIK KOLONIAL KONSERVATIF, ) ENCEP SUPRIATNA

Prof. Dr. Aswanto, S.H., M.Si., DFM. Prof. Dr. Maria Farida Indrati, S.H., M.H. Dr. Muhammad Alim, S.H., M.Hum.

Teks Sejarah (Pengertian,Ciri - Ciri, Jenis, Struktur, Kaidah, Mengabstraksi, Menulis, Menganalisis, dan Contoh)

BAB II PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI

Transkripsi:

Perkembangan Bangsa Barat

KEMUNDURAN VOC Tahun 1799, VOC mengalami masa kemunduran. Kemunduran tersebut diakibatkan oleh faktorfaktor berikut. Gencarnya persaingan dari negara Prancis dan Inggris. Korupsi dan pencurian yang dilakukan pegawai VOC. Maraknya perdagangan gelap di jalur monopoli VOC. Besarnya anggaran belanja VOC tidak sebanding dengan pemasukannya.

PEMBUBARAN VOC Louis Napoleon Bonaparte, sebagai Raja Belanda, memutuskan supaya VOC dibubarkan pada 31 Desember 1799. Louis Napoleon Bonaparte kemudian menunjuk Herman Willem Daendels sebagai gubernur jendral di Indonesia.

KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DAENDELS Daendels dalam melaksanakan tugasnya melakukan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut. Membuat jalan raya dari Anyer sampai Panarukan dengan kerja rodi (kerja paksa), membangun pabrik senjata di Semarang, dan membangun pangkalan armada laut di Merak dan Ujung Kulon.

KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DAENDELS Untuk mendapatkan dana, Daendels menetapkan beberapa peraturan: penyerahan pajak berupa hasil bumi (Contingenten), kewajiban menjual hasil bumi hanya kepada pemerintah Belanda dengan harga yang telah ditetapkan (Verplichte Leverantie), dan kewajiban yang ditetapkan kepada rakyat Priangan untuk menanam kopi (Prianger Stelsel).

KEKUASAAN INGGRIS DI INDONESIA Kekuasaan Inggris di Indonesia dimulai sejak tahun 1811 setelah Inggris melakukan serangan darat dan laut atas wilayah kekuasaan Belanda di Pulau Jawa. Akibat serangan tersebut, Belanda menyerah tanpa syarat dan menandatangani Perjanjian Tuntang pada 11 September 1811.

PERJANJIAN TUNTANG Isi Perjanjian Tuntang: Seluruh kekuatan militer yang berada di Asia Tenggara harus diserahkan pada Inggris. Utang pemerintahan Belanda tidak diakui Inggris. Pulau Jawa, Madura, dan semua pangkalan Belanda di luar Jawa menjadi wilayah kekuasaan Inggris.

SIR THOMAS STAMFORD RAFFLES EIC melalui Lord Minto menunjuk Sir Thomas Stamford Raffles (1811-1813) sebagai gubernur jendral.

KEBIJAKAN-KEBIJAKAN RAFFLES Kebijakan penting yang dilakukan Raffles antara lain: Membagi wilayah Pulau Jawa menjadi 16 daerah Kerasidenan. Hal itu dimaksudkan untuk memudahkan mengatur dan mengawasi Pulau Jawa. Raffles juga menghapus kerja rodi. Menghapus semua kebijakan Daendels. Mengadakan sistem pemungutan sewa tanah.

KEMBALINYA KEKUASAAN BELANDA DI INDONESIA Tahun 1814, Belanda kembali menguasai Indonesia melalui Konvensi London. Selanjutnya, Pemerintah Kolonial Belanda dipegang oleh sebuah komisi yang beranggotakan Van der Capellen, Elout, dan Buyskes.

KEBIJAKAN PEMERINTAH INGGRIS DI BIDANG EKONOMI DI INDONESIA Pada masa pemerintahan Thomas Stamford Raffles, pemerintah kolonial Inggris menerapkan kebijakan ekonomi yang berdasarkan asas liberal. Kebijakan tersebut adalah Landrent System (sistem sewa tanah). Raffles berpendirian bahwa semua tanah adalah milik raja yang berdaulat. Jadi, semua tanah milik pemerintah Inggris. Orang yang ingin memiliki tanah harus penyewanya dari pemerintah dan membayar sewa pajak yang disebut sewa tanah.

KEBIJAKAN PEMERINTAH BELANDA DI BIDANG EKONOMI DI INDONESIA Pada masa pemerintahan Herman Willem Daendels, kebijakan ekonomi dilakukan untuk mengatasi kesulitan keuangan yang dialami oleh pemerintah Belanda, yaitu: Pemerintah Belanda menjual tanah-tanah milik Gubernemen kepada pihak partikelir. kebijakan Cultuurstelsel atau Sistem Tanam Paksa. Adapun pokok-pokok kebijakan ini adalah bahwa berdasarkan perjanjian, penduduk Indonesia menyediakan seperlima tanahnya untuk ditanami tanaman-tanaman yang ditetapkan Gubernemen. Membuka kesempatan kepada pihak swasta untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

UNDANG UNDANG AGRARIA Untuk menjamin kepentingan rakyat dan para pemodal, pada tahun 1870 ditetapkan Undang-undang Agraria. Isi undang-undang ini adalah sebagai berikut. Gubernur Jenderal tidak diperbolehkan menjual tanah milik pemerintah. Tanah itu dapat disewakan paling lama 75 tahun. Tanah milik pemerintah antara lain, tanah yang belum dibuka, tanah yang berada di luar wilayah milik desa dan penghuninya, serta tanah milik adat. Tanah milik penduduk antara lain semua sawah, ladang, dan sejenisnya yang dimiliki langsung oleh penduduk desa. Tanah semacam itu boleh disewa oleh pengusaha swasta selama lima tahun.

KEBIJAKAN PEMERINTAH INGGRIS DI BIDANG POLITIK DI INDONESIA Di bawah pemerintahan Raffles, Inggris dapat menanamkan pengaruh politik di Indonesia meskipun hanya terbatas di Jawa. Saat itu, Raffles membagi Pulau Jawa menjadi 16 keresidenan. Tiap-tiap keresidenan dibentuk badan pengadilan (landraad).

KEBIJAKAN PEMERINTAH BELANDA DI BIDANG POLITIK DI INDONESIA Pada masa Daendels, pemerintah Belanda mengambil kebijakan untuk memperkuat angkatan bersenjatanya. Pemerintah Belanda merekrut banyak orang Indonesia untuk dijadikan tentara. Membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya. Membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan dengan kerja rodi. Untuk menyukseskan kebijakan ini, pemerintah Belanda tidak segan-segan memecat pejabat-pejabat pemerintah maupun kerajaan yang menentang. Contohya adalah Sultan Banten dan Sultan Cirebon.

JALAN RAYA ANYER-PANARUKAN

KEBIJAKAN PEMERINTAH INGGRIS DI BIDANG SOSIAL BUDAYA DI INDONESIA Pada masa Raffles, pemerintah kolonial memberi bantuan kepada para ahli pengetahuan seperti Horsfield, Crawford, dan Mackensie untuk menyelidiki peninggalan sejarah kuno di Indonesia. Pemerintah Raffles juga membantu lembagalembaga kebudayaan, seperti Lembaga Betawi untuk memajukan kebudayaannya. Raffles sendiri kemudian menerbitkan buku yang berjudul History of Java pada tahun 1817.

KEBIJAKAN PEMERINTAH BELANDA DI BIDANG SOSIAL BUDAYA DI INDONESIA Pemerintahan Belanda melaksanakan Politik Pintu Terbuka. Menerapkan kebijakan (politik) Etis. Kebijakan ini meliputi bidang transmigrasi, irigasi, dan pendidikan.

PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH BELANDA TERHADAP KEHIDUPAN EKONOMI DI INDONESIA Pada masa Herman Willem Daendels, pemerintah kolonial mengerahkan tenaga rakyat Indonesia untuk kerja rodi. Akibatnya, tidak sedikit korban yang meninggal dari kebijakan ini. Selain itu, kemiskinan dan kemelaratan timbul di mana-mana. Hal ini terjadi karena rakyat tidak memiliki kesempatan untuk mengerjakan sawah, ladang, dan peternakannya. Seluruh waktunya dihabiskan untuk kerja rodi.

PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH BELANDA TERHADAP KEHIDUPAN EKONOMI DI INDONESIA Terdapat pula penyimpangan-penyimpangan dalam melaksanakan kebijakan Sistem Sewa tanah, sebagai berikut: Tanah yang diserahkan untuk ditanami tanaman ekspor lebih dari seperlima, bahkan kadang-kadang setengahnya. Tanah yang dipilih untuk ditanami tanaman ekspor adalah tanah yang subur sehingga tanah yang tersisa untuk penduduk hanya tanah-tanah yang kurang subur. Waktu bekerja pada pemerintah untuk masyarakat yang tidak memiliki lahan lebih dari ketentuan 66 hari. Lahan yang disediakan untuk tanaman ekspor tetap dikenakan pajak. Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayar tidak dibayarkan kembali kepada rakyat. Kegagalan panen tanaman wajib tetap menjadi tanggung jawab rakyat.

PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH INGGRIS TERHADAP KEHIDUPAN EKONOMI DI INDONESIA Pada masa Thomas Stamford Raffles, pemerintah kolonial menerapkan kebijakan ekonomi liberal. Namun, dalam kenyataannya kebijakan ini tidak dapat dilaksanakan. Hal ini disebabkan oleh kendala-kendala berikut. Sistem feodal telah berakar dan menjadi tradisi di Indonesia. Pegawai pemerintahan yang cakap untuk mengendalikan pelaksanaan sistem ini jumlahnya terbatas. Rakyat Indonesia belum siap menerima sistem yang baru. Kepemilikan tanah masih berciri tradisional.

PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL TERHADAP KEHIDUPAN POLITIK DI INDONESIA Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia berpengaruh pada kekuasaan para penguasa lokal seperti raja, sultan, dan adipati. Mereka tidak lagi memiliki kekuasaan yang besar karena sering dicampuri pemerintah kolonial. Dengan kenyataan seperti ini, tidak jarang bahwa kekuasaan penguasa lokal terhadap wilayahnya hanya secara de jure (hukum), tetapi secara de facto (nyatanya) dikuasai oleh pemerintah kolonial.

PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DI INDONESIA Munculnya kelompok masyarakat berdasarkan golongan, yaitu: Kelompok masyarakat Eropa menempati kelas teratas. Kelas di bawahnya adalah kelompok masyarakat bangsawan. Kelompok masyarakat jelata menempati kelas terendah.

PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL TERHADAP KEHIDUPAN BUDAYA DI INDONESIA Bangsa Barat memiliki kebiasaan dan tradisi tertentu. Kedatangan mereka berpengaruh pada budaya lokal. Muncul berbagai tradisi barat yang kemudian berkembang dalam masyarakat pribumi, khususnya di kalangan bangsawan, seperti tradisi dansa. Selain itu, banyak tradisi kerajaan lokal yang luntur setelah campur tangan Belanda. Tradisi lokal juga ada yang berakulturasi dengan budaya Barat (Belanda) terutama di Jawa.

PERLAWANAN RAKYAT INDONESIA TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL Perlawanan rakyat Indonesia terhadap Inggris tidak terjadi reaksi yang berarti. Perlawanan rakyat Indonesia terhadap Belanda terjadi di Maluku, Jawa, Sumatra Barat, Aceh, Sumatra Utara, Bali, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan perlawanan rakyat yang berupa gerakan sosial.

PERLAWANAN RAKYAT MALUKU TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL Pemberontakan timbul sebagai reaksi masyarakat Maluku atas kedatangan kembali Belanda ke daerah Maluku. Perlawanan rakyat Maluku berkobar di Pulau Saparua. Perlawanan ini dipimpin oleh Thomas Mattulessia (Pattimura). Saat itu Benteng Duurstede di pulau itu berhasil dihancurkan oleh pasukan Maluku. Untuk memadamkan perlawanan rakyat Maluku ini, Maluku diblokade oleh Belanda. Rakyat akhirnya menyerah karena kekurangan makanan. Untuk menyelamatkan rakyat dari kelaparan, Pattimura menyerahkan diri dan dihukum mati. Pemimpin perlawanan digantikan oleh Christina Martha Tiahahu, seorang pejuang perempuan. Ia berhasil ditangkap, kemudian diasingkan ke Pulau Jawa, ia meningggal di perjalanan.

KAPITEN PATTIMURA Thomas Mattulessia, dikenal juga sebagai Pattimura. Salah satu tokoh perlawanan rakyat Maluku terhadap Belanda.

SEBAB-SEBAB UMUM MUNCULNYA PERANG DIPONEGORO Kekuasaan raja Mataram semakin kecil dan turun wibawanya. Terjadi pemecahan wilayah menjadi 4 kerajaan kecil, yaitu Surakarta, Ngayogyakarta, Mangkunegaran, dan Paku Alam. Kaum bangsawan merasa penghasilan mereka berkurang. Daerah yang dulu dibagikan kepada para bangsawan, diambil oleh Beanda. Rakyat merasa tertindas. Rakyat harus kerja rodi membayar pajak tanah.

SEBAB-SEBAB KHUSUS MUNCULNYA PERANG DIPONEGORO Pembuatan jalan yang dilakukan oleh Belanda melewati makam leluhur Pangeran Dipenogoro di Tegal Rejo. Patih Danurejo IV yang merupakan kaki tangan Belanda memerintahkan memasang patok-patok tersebut. Peristiwa ini berkali-kali, sampai akhirnya Belanda melakukan serangan tiba-tiba.

PERANG DIPONEGORO (1825-1830) Menghadapi pasukan Diponegoro ini, Belanda melakukan strategi untuk memperlemah kekuatan musuh. Mereka mengangkat kembali Sultan Sepuh (HB II). Ini bertujuan agar para bangsawan yang membantu Diponegoro kembali ke istana. Untuk mempersempit ruang gerak Diponegoro, Jenderal de Kock menciptakan Strategi Benteng Stelsel. Pada tahun 1830, Pangeran Diponegoro diajak berunding oleh Jenderal De Kock di Magelang. Di dalam perundingan ini Pangeran Diponegoro ditangkap lalu diasingkan ke Manado dan dipindahkan ke Makassar hingga akhir hayatnya.

PERLAWANAN RAKYAT SUMATRA BARAT TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL Perlawanan terhadap kekuasaan Belanda di Sumatra mula-mula berkobar di Minangkabau (Sumatra Barat). Perlawanan terhadap pemerintah Hindia Belanda tersebut dimulai dengan perang saudara antara kaum Adat dan kaum Padri. Pada tahun 1821, Belanda masuk dalam perselisihan kedua golongan ini. Belanda memihak kaum Adat sehingga berkobarlah perlawanan antara kaum Padri melawan Belanda. Pimpinan Padri mula-mula dipegang oleh Tuanku nan Renceh, kemudian oleh Datuk Bendaharo, Tuanku Pasaman, dan Malim Basa. Malim Basa kemudian dikenal sebagai Tuanku Imam Bonjol. Pada tahun 1837, wilayah Bonjol direbut Belanda dan Imam Bonjol ditangkap. Ia dibuang ke Ambon kemudian ke Minahasa. Perang perlawanan terhadap Belanda diteruskan oleh Tuanku Tambusi. Namun, tidak lama kemudian perang dapat diakhiri.

PERANG PADRI Perang Padri dapat dibagi ke dalam 3 tahap, yaitu sebagai berikut. Tahun 1821 1825, ditandai dengan meluasnya perlawanan rakyat ke seluruh daerah Minngkabau. Tahun 1825 1830, ditandai dengan meredanya pertempuran karena Belanda berhasil mengadakan perjanjian dengan kaum Padri yang mulai melemah. Ketika itu, Belanda sedang memusatkan perhatiannya pada Perang Dipenogoro di Jawa. Tahun 1830 1838, ditandai dengan perlawanan Padri yang meningkat dan penyerbuan Belanda secara besar-besaran. Diakhiri dengan tertangkapnya pemimpin-pemimpin Padri.

TUANKU IMAM BONJOL Tuanku Imam Bonjol, salah satu tokoh perlawanan rakyat Sumatra Barat melawan Belanda.

PERLAWANAN RAKYAT ACEH TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL Penyebab terjadinya Perang Aceh terutama karena nafsu Belanda untuk menguasai daerah Aceh. Laskar Aceh dipimpin oleh Panglima Polim, Teungku Cik Di Tiro, Teuku Ibrahim, Teuku Umar bersama istrinya Cut Nyak Dien.

PERLAWANAN RAKYAT ACEH TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL Untuk mengatasi perlawanan rakyat Aceh tersebut, Belanda kemudian menggunakan usul Dr. Snouck Hurgronje dalam bukunya De Atjehers. Dalam bukunya tersebut, ia mengusulkan agar rakyat Aceh diadu domba kemudian diserang habishabisan.

PERLAWANAN RAKYAT ACEH TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL Tugas penyerangan Aceh diserahkan kepada Kolonel J.B. Van Heutz yang segera membentuk Marsose (pasukan gerak cepat). Satu per satu para pemimpin Aceh gugur dan menyerah. Teuku Umar gugur di Meulaboh. Panglima Polim dan Sultan Muhammad Dawod Syah menyerah. Kemudian diadakan perjanjian yang disebut Pelakat Pendek. Berdasarkan perjanjian ini, Aceh mengakui kekuasaan Belanda dan patuh pada perintahperintahnya. Aceh juga bersedia tidak berhubungan dengan negara lain.

PERLAWANAN RAKYAT SUMATRA UTARA TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL Perlawanan rakyat Sumatra terhadap Belanda juga terjadi di Tapanuli selama kurang lebih 29 tahun, dimulai tahun 1878 dan berakhir tahun 1907. Tentara Belanda yang berkedudukan di Tarutung diserang pasukan Si Singamangaraja XII yang bermarkas di Bakkara. Dalam penyerangan Belanda di bawah pimpinan Hans Christoffel pada tanggal 17 Juni 1907, Si Singamangaraja XII yang memusatkan pertahanan terakhir di Dairi berhasil ditembak Belanda, mengakibatkan gugurnya Si Singamangaraja XII. Hal ini membuat berakhirnya perang Tapanuli.

SI SINGAMANGARAJA XII Si Singamangaraja XII, salah satu tokoh perlawanan rakyat Sumatra Utara melawan Belanda.

PERLAWANAN RAKYAT BALI TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL Pada masa itu, pemerintah Belanda dan raja-raja di Bali sudah memiliki satu perjanjian,yang berkaitan dengan Hak Tawan Karang. Hak Tawan Karang adalah hak para raja Bali untuk merampas kapal-kapal yang karam di perairan Bali. Raja Buleleng merampas kapal Belanda yang karam di wilayah perairannya. Tindakan raja Buleleng ini tidak diterima oleh pemerintah Belanda. Belanda menyerang Buleleng dan berhasil merebut istana Buleleng. Raja Buleleng kemudian menyingkir ke Jagaraga. Tiga tahun kemudian, Belanda melancarkan serangan besarbesaran terhadap kerajaan-kerajaan di Bali. Pasukan Belanda ini dipimpin oleh Jenderal Michiels. Jagaraga kemudian dapat direbut. Setelah Jagaraga, Klungkung, Karangasem, dan Gianyar juga dapat direbut Belanda.

PERLAWANAN RAKYAT SULAWESI SELATAN TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL Kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan banyak yang masih mengadakan perlawanan terhadap Pemerintah Belanda. Kerajaan-kerajaan tersebut antara lain Kerajaan Soppeng, Kerajaan Tanete yang dipimpin oleh Raja La Patau, dan Kerajaan Bone. Perlawanan diawali oleh tindakan Gubernur Jendral Van der Capellen yang ingin memperbaiki Perjanjian Bongaya, ketiga kerjaan tersebut menentang keras usaha tersebut. Pasukan gabungan Belanda di bawah pimpinan de Stuers, dapat mematahkan perlawanan Kerajaan Soppeng dan Tanete. Perlawanan selanjutnya tetap dilakukan Kerajaan Bone di bawah pimpinan Sultan Bone, Raja Putri. Pada tahun 1825, akhirnya Kerajaan Bone dapat ditaklukan.

VAN DER CAPELLEN Van der Capellen Gubernur Jendral Belanda yang ingin memperbaiki Perjanjian Bongaya, tetapi mendapat perlawanan dari rakyat Sulawesi Selatan.

PERLAWANAN RAKYAT KALIMANTAN SELATAN TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL Perlawanan rakyat Banjar terhadap Pemerintah Belanda meletus pada tahun 1859 disebabkan rakyat dan beberapa bangsawan Banjar tidak senang dengan campur tangan Belanda terhadap pengangkatan Pangeran Tamjid Illah menjadi sultan. Padahal, yang lebih berhak menjadi sultan adalah Pangeran Hidayat.

PERLAWANAN RAKYAT KALIMANTAN SELATAN TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL Perlawanan rakyat Banjar berlangsung hampir setengah abad. Perlawanan rakyat Banjar jika dilihat dari corak perlawanan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: Perlawanan ofensif (mengadakan serangan) yang berlangsung dari tahun 1859 1863 di bawah pimpinan Pangeran Antasari. Perlawanan defensif (mengadakan pertahanan) yang berlangsung dari tahun 1863 1905 dipimpin oleh Gusti Matsaid, Pangeran Mas Natawijaya, Tumenggung Surapati, Tumenggung Naro, Penghulu Rasyid, Gusti Matseman, dan Pangeran Perbatasari.

GERAKAN SOSIAL Gerakan Para Petani muncul akibat tindakan sewenangwenang para tuan tanah yang berkuasa yang menindas dan memeras para petani. Berkembang di Ciomas, Surabaya, dan Semarang. Gerakan Ratu Adil muncul di Sidoarjo dan Kediri. Gerakan ini berkembang karena adanya kepercayaan bahwa akan datang Sang Ratu Adil. Ratu Adil itu akan membebaskan masyarakat dari kesengsaraan termasuk kesengsaraan akibat tekanan yang dilakukan pemerintah Belanda. Gerakan keagamaan muncul sebagai suatu reaksi dari pengaruh Barat yang dibawa oleh orang-orang Belanda di Indonesia. Gerakan ini bertujuan untuk memurnikan kembali masyarakat muslim kepada ajaran agama Islam. Berkembang di Pekalongan.