PENERAPAN MODEL WORD SQUARE DALAM MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS X SMA ISTIQLAL SUMBER CENTENG KOTAANYAR

dokumen-dokumen yang mirip
E JURNAL UNESA ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) BAHASA JERMAN KELAS X MIA 6 SMA NEGERI 1 MAOSPATI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM QUIZ (TQ) PADA KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS X SMA N 1 KAMAL. Novita Putri Pratiwi

Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT BAHASA JERMAN SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAKEM SKRIPSI

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

Oleh: Mukhlisotun Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITAN DENGAN NATURAL APPROACH PADA SISWA KELAS VIIC SMPN 1 SAPURAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING

Suheni Dwi Cahyati Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 MAKASSAR ABSTRAK

Surya Masniari Hutagalung Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

Oleh: Liana Sulistiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

KEMAMPUAN MENYIMAK (HŐREN) SISWA KELAS XI KETERAMPILAN SMA NEGERI 6 MALANG

Pertama Diterima: 27 April 2017 Bukti Akhir Diterima: 06 Mei 2017

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

Oleh: Halimah Sa diyah NIM Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

PENINGKATAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENERAPAN LESSON STUDY MAHASISWA SEMESTER 1B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Oleh: lis Supriyati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

ARTIKEL E-JURNAL. oleh Rio Anggoro Pangestu NIM

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IVB SDN WONOSARI PASURUAN

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X MAN PURWOREJO

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE)

Eka Asti Nurhidayah Universitas Muhammadiyah Purworejo. Kata kunci: berbicara, pambagyaharja, metode pemodelan

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

LAMPIRAN 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

oleh Cindhy Dwi Meidany

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A

KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS SISWA KELAS VIII MTs. MIFTAHUL ULUM KAWAL

Oleh: Yuni Isnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

PENERAPAN MEDIA PHOTO STORY

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh: FITRI NUR FATHONAH A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANDUAN WAWANCARA MELALUI MEDIA REKAMAN TAYANGAN BERITA. Nur Kholik Mahasiswa Magiter Pendidikan Bahasa Indonesia

Oleh: Muhammad Agus Sigit Sasmito Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

Oleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Seminar Nasional dan Launching ADOBSI 531

Oleh: Anisah Prabawati NIM pendidikan bahasa dan sastra Indonesia Kata kunci: Menulis cerpen, metode kuantum

Satria Hermano Pandrik 1, Gusnetti 2, Hidayati Azkiya 2. Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA PREMBUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL

Oleh: Mame Bagja Melani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs DDI BASSEANG SUHAEBAH NUR* ABSTRAK

BAB V PENUTUP. Inside Outside Cirle berjalan dengan menggunakan dua siklus. Siklus I

Oleh : Arief Wisnu Indaryanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BACAAN SEDERHANA BERHURUF JAWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION

KEMAHIRAN MENULIS PETUNJUK DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

berbahasa yang harus di ajarkan dalam pembelajaran bahasa Jerman di SMA yaitu: Höerverstehen

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE KOSAKATA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMA

KEMAHIRAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN PEMANFAATAN LAGU RELIGI CIPTAAN LETTO PADA SISWA KELAS X MA SALAFIYAH PENJALINAN MAGELANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN PAILKEM PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014

Oleh Alfiandie Sinaga Dr. Wisman Hadi, M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang dipelajari di

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi. Setelah dilakukannya

Oleh : Iin Septi Anggraeni Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

SILABUS. Alokasi Waktu. Sumber Belajar Kompetensi. Standar Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian

SILABUS. : 1. Mendengarkan: Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu pilihan bahasa asing yang dipelajari

kreatif, dan inovatif. Untuk itu, PEMBELAJARAN penulis melakukan sebuah MEMPRODUKSI TEKS pembelajaran memproduksi teks ULASAN DRAMA DENGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SUGESTIF MELALUI MEDIA FILM KARTUN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 17 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI ISI TEKS BAHASA JERMAN. Widya Astuti, Lucky Herliawan Y.A., Pepen Permana ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN EJAAN DAN TANDA BACA DALAM MENULIS TEKS LAPORAN OBSERVASI DENGAN METODE JIGSAW

PENERAPAN METODE RESITASI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN TEMA IDENTITAS DIRI KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 7 MALANG

KEMAHIRAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN METODE KUMON PADA MATERI PERSAMAAN LINGKARAN DI SMAN-1 KRIAN

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga halnya dengan belajar bahasa Jerman. Dalam bahasa Jerman

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Menurut Arief Furchan (2007:39), metode penelitian merupakan strategi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP

Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Jerman melalui Media Gambar Siswa Kelas XI IPA 6 SMA Negeri 1 Makassar

ABSTRACT. Kata kunci: korelasi, keterampilan membaca pemahaman teks laporan hasil observasi, dan keterampilan menulis teks laporan hasil observasi

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah adalah pendekatan deskriptif. Apabila datanya telah

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA. Tia Hadianti*, Amir, Lersianna H.

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh IRMANELLI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahasa asing termasuk bahasa Jerman saat ini telah menjadi

Oleh Dewi Astuti. Drs. Syamsul Arif, M. Pd. ABSTRAK

Transkripsi:

Dwi Hadi Rachmawati S1 PENDIDIKAN BAHASA JERMAN, FBS, UNESA dhadi11@yahoo.com Abstrak Menulis adalah kegiatan atau keterampilan yang produktif dan kompleks. Siswa perlu ide-ide untuk menulis sesuatu. Untuk siswa menulis tidaklah mudah. Jadi guru harus menggunakan model Word Square. Word Square adalah model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pengajaran menulis. Masalah dalam penelitin ini adalah Bagaimana penerapan Model Word Square dalam Menulis? Data penelitian ini diperoleh dari siswa SMA Istiqlal Sumber Centeng Kotaanyar kelas X. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan telah 2 kali digunakan di kelas. Pertama adalah pada 21 Mei 2016 dan kedua pada 23 Mei 2016. Setelah pelaksanaan penelitian; Siswa memiliki skor, dan kemampuan menulis yang baik dengan model Word Square. Kata kunci: Model Pembelajaran, Word Square, Menulis, Kalimat Auszug Schreiben ist eine Tätigkeit oder Fertigkeit, die produktive und komplexe sind. Die Studenten brauchen Ideen, etwas zu schreiben. F r die Studenten ist schreiben nicht einfach. So müssen die Lehrer Lernmodell Word Square benutzen. Word Square ist ein Lernmodell, das im Schreibenunterricht benutzt kann. Diese Untersuchung hat Probleme; Wie ist die Anwedung des Lernmodells Word Square im Schreiben? Die Daten dieser Untersuchung bekommen aus die Studenten von SMA Istiqlal Sumber Centeng Kotaanyar Klasse X. Diese Untersuchung ist eine Qualitative Untersuchung und haben 2 Mal in der Klasse benutzt. Erste war am 21 Mai 2016 und zwite war 23. Mai 2016. Nach dem Implementation der Untersuchung; Die Student haben gute Note, und Fähigkeit zum Schreiben mit dem Lernmodell Word Square. Stichwörter: Lernmodell, Word Square, Schreibfertigkeit, Satz PENDAHULUAN Menulis adalah suatu kegiatan yang kompleks dan sulit untuk dikuasai. Menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi dilaksanakan melalui latihan dan praktik yang teratur sehingga didapat tulisan yang baik dan benar. Hal ini, disebabkan keterampilan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan itu sendiri yang akan menjadi sebuah tulisan. Dan masalah yang terjadi di lapangan, tidak semua siswa mampu menulis dengan baik dan benar khususnya bahasa asing yaitu Jerman. Dalam pembelajaran menulis siswa masih banyak mengalami kesulitan. Ketepatan seorang guru dalam memilih model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalam mengajarkan bahasa Jerman, khususnya keterampilan menulis guru harus dapat memilih model yang tepat agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Untuk itu guru dituntut kreatif dan inovatif agar peserta didik dapat memahami pelajaran yang disampaikan. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis bermaksud menerapkan sebuah model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis yang sesuai dengan kebutuhan dan situasi sekolah agar proses belajar mengajar akan menjadi menarik dan menyenangkan. Model pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran Word Square. Model pembelajaran Word Square adalah model pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencari jawaban atau huruf dalam kotak secara mendatar, menurun, dan diagonal. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan model pembelajaran Word Square dalam menulis kalimat sederhana bahasa Jerman siswa kelas X SMA Istiqlal Sumber Centeng Kotaanyar? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan model pembelajaran Word Square dalam menulis kalimat sederhana 1

bahasa Jerman siswa kelas X SMA Istiqlal Sumber Centeng Kotaanyar. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian PENERAPAN MODEL WORD SQUARE DALAM MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA SMA KELAS X SMA ISTIQLAL SUMBER CENTENG KOTAANYAR ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitaif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif (Saryono, 2010: 1). Penelitian ini dikatakan kualitatif karena bertujuan untuk mendeskripsikan segala peristiwa, kejadian, fenomena yang di alami oleh subjek penelitian atau mendeskripsikan penerapan model Word Square pada pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Jerman. Meskipun penelitian ini tetap menggunakan perhitungan angka dalam pengukuran hasil belajar siswa, namun data tersebut hanya berfungsi sebagai data pendukung atau sampingan. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penerapan model Word Square ini adalah siswa kelas X SMA Istiqlal Sumber Centeng Kotaanyar dengan jumlah 33 siswa. Sumber Data dan Data Penelitian Data dalam penelitian ini adalah penerapan model Word Square dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana siswa kelas X SMA Istiqlal Sumber Centeng Kotaanyar. Data tersebut diperoleh selama pelaksanaan penelitian selama dua kali pertemuan yang kemudian dideskripsikan dan disimpulkan. Instrumen Pembelajaran Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap, dan sistematis sehingga dapat diolah (Arikunto, 2010:203). Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, beberapa instrumen sebagai alat untuk mendapatkan data yang diperlukan dan disesuaikan dengan rumusan masalah, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Lembar observasi Observasi disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2010:199). Berdasarkan pendapat tersebut, maka kegiatan observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, pendengaran, peraba, pencium dan pengecap. Pada pelaksanaan observasi ini juga dapat dilakukan dengan cara tes, kuesioner atau angket, rekaman gambar atau rekaman suara. Menurut Arikunto (2010:200) kegiatan observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Observasi sistematis yaitu observasi yang dilakukan menggunakan pedoman sebagai instrument penilaian. Pedoman tesebut berisi daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. b. Obsevasi nonsistematis yaitu observasi yang dilakukan tanpa menggunakan instrument pengamatan. Pada penelitian ini observasi yang dilakukan yaitu observasi sistematis. Observasi akan melibatkan guru bahasa Jerman mulok untuk mengamati langkah-langkah model Word Square yang ada pada lembar observasi. Guru akan mengamati dan memberikan tanda check list pada lembar observasi sesuai kegiatan yang dilakukan siswa dalam penerapan Word Square. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah kerja yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa informasi yang dibutuhkan saat penelitian. Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: Teknik Observasi Pelaksanan observasi ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan ketika proses pembelajaran berlangsung. Pada penelitian ini, observasi yang digunakan adalah observasi sistematis. Observasi ini menggunakan instrumen dalam pengamatan dan melibatkan satu pengamat yaitu guru kelas X bahasa Jerman untuk memberikan penilaian (dengan cara check list pada lembar observasi kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa). Teknik Analisis Data Teknik analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bertujuan untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Untuk menjawab rumusan masalah, data yang diperoleh dari hasil pengamatan kegiatan pembelajaran selama menggunakan penerapan model Word Square dianalisis dengan cara mengolah data yang terkumpul dan dianalisis 2

sehingga dapat diuraikan pada tahap selanjutnya, mendeskripsikan dan menyimpulkan kejadian yang berlangsung pada proses pembelajaran mulai dari awal sampai akhir, karena penlitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Hal ini bertujuan untuk menjelaskan dan menggambarkan fenomena yang terjadi saat dilangsungkan penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil dari penelitian yang dilakukan. Data yang didapat akan diolah untuk menjawab dari rumusan masalah. Adapun rumusan masalah tersebut yaitu Bagaimana penerapan model Word Square dalam menulis kalimat sederhana bahasa Jerman siswa kelas X SMA Istiqlal Sumber Centeng Kotaanyar? Penelitian ini dilakuakan pada siswa kelas X dengan jumlah siswa 33. Penelitian ini dilakukan selama dua kali pertemuan yaitu pada Sabtu, 21 Mei 2016 dan Senin, 23 Mei 2016. Dalam kedua pertemuan tersebut digunakan model Word Square untuk pembelajaran menulis kalimat sederhana. Selama dua kali pertemuan, belajar mengajar siswa berdasarkan langkah-langkah model Word Square. Data Proses Pembelajaran Dalam proses pembelajaran ini, dijelaskan pelaksanaan penelitian dilakukan dengan penerapan model Word Square terhadap keterampilan menulis kalimat sederhana bahasa Jerman siswa kelas X SMA Istiqlal dengan tema kehidupan sekolah. Pertemuan pertama Pertemuan pertama dilakukan pada Sabtu, 21 Mei 2016 pukul 14.00-15.30 di kelas X SMA Istiqlal, yang diikuti 22 siswa dari 33 siswa. Pada pertemuan pertama dilakukan dengan penerapan model Word Square. Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilakukan pada Senin, 23 Mei 2016 pukul 14.00-15.30 di kelas X SMA Istiqlal, yang diikuti 19 siswa dari 33 siswa. Pada pertemuan kedua juga dilakukan dengan penerapan model Word Square tetapi kotak lebih banyak atau kata dalam Word Square lebih banyak dari pertemuan sebelumnya. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui observasi penerepan model Word Square dalam menulis kalimat sederhana selama dua kali pertemuan dapat diketahui bahwa pada pertemuan pertama siswa masih belum mengetahui tentang model Word Square. Setelah dijelaskan dan diberikan tugas oleh guru untuk menemukan huruf yang membentuk kata, siswa dapat melakukan atau menyelesaikan tugasnya tetapi dalam pengembangan kata ke kalimat siswa membutuhkan waktu lebih lama dari waktu yang diberikan. Begitu pula pada pertemuan kedua yang tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama yaitu siswa juga memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengerjakan tugas. Kelebihan dari penerapan model Word Square dapat dilihat dari penulisan atau ejaan kata, antusias siswa dalam mencari jawaban yang tertera pada data proses pembelajaran Word Square dan tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaanya menulis kalimat sederhana secara individu. Meskipun beberapa siswa belum menuntaskan membuat kalimat sederhana karena waktu dan keterbatasan kosakata yang dimiliki. Selain kelebihan dalam penerapan model Word Square terdapat pula kekurangan dalam penelitian ini yaitu siswa terpaku pada huruf dalam kotak yang membentuk kata dan siswa menjadi pasif. Berikut adalah daftar nama dan skor siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunkan penerapan model Word Square dalam menulis kalimat sederhana bahasa Jerman. Adapun data skor menulis kalimat sederhana adalah bukan sebagai data utama melainkan nilai siswa hanya sebagai data pendukung. Tabel 4.1 daftar nilai siswa No Nama Siswa Nilai P1 1. FAS 80 2. RL 100 3. ER 80 4. FR 90 5. RS 90 6. MA 100 7. MRA 60 8. MSS 90 9. NF 90 10. HS 100 11. RPR 80 12. DS 70 13. NH 80 14. NA 70 15. UA 50 16. NII 80 17. SEPN 80 18. SS 90 19. HS 70 20. IPM 80 21. AB 80 22. MBU 70 Jumlah 1780 Rata-rata 80 3

No Nama Siswa Nilai P2 1 NII 85 2 SEPN 95 3 RL 85 4 RS 90 5 RPR 90 6 FAS 90 7 ER 85 8 MSS 90 9 SS 90 10 NA 80 11 NH 90 12 DS 85 13 NF 80 14 FR 95 15 MRA 70 16 UA 90 17 MA 85 18 MBU 70 19 AB 80 Jumlah 1625 Rata-Rata 85 PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian melalui observasi penerapan model Word Square dalam keterampilan menulis yang dilakukan selama dua kali pertemuan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pada pertemuan pertama siswa masih belum mengetahui tentang model Word Square. Setelah dijelaskan dan diberikan tugas oleh guru dalam menemukan huruf dalam kotak yang membentuk kata, siswa dapat melakukan atau menyelesaikan tugasnya. Siswa juga terlihat antusias dalam mencari jawaban yang tertera pada lembar kerja Word Square dan tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaanya menulis kalimat sederhana secara individu tetapi dalam pengembangan kata ke kalimat siswa membutuhkan waktu lebih lama dari waktu yang diberikan. 2. Begitu pula pada pertemuan kedua yang tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama yaitu siswa juga memerlukan waktu yang cukup lama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang diberikan adalah Agar pembelajaran lebih efektif, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan model Word Square adalah guru diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik materi dan kondisi siswa. Sebelum mengunakan model Word Square hendaknya guru memahami langkah-langkah model Word Square dan persiapan pembelajaran yang matang untuk memperoleh hasil yang maksimal. Guru juga dapat menerapkan model pembelajaran Word Square untuk mata pelajaran yang lain. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Astuti, Novalia Nur. 2012. Penerapan Teknik Pembelajaran Sentence Stock Exchange Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Sidoarjo. Surabaya: Skripsi FBS Unesa. Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya. Budiyani, Sari. 2013. Writing Tips. Yogyakarta. Citra Aji Parama. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1992. Tata Bahasa Baku Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Jalilah, Nurul. 2014. Hasil Belajar Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Jerman Melalui Penerapan Model Pembelajaran PAIR Check Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 16 Surabaya. Surabaya: Skripsi FBS Unesa. Komaidi, Didik. 2007. Aku Bias Menulis(Panduan Praktis Menulis Kreatif Lengkap). Yogyakarta: Sabda media. Nurusshoba. 2016. Hasil Belajar Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Menggunakan Media Pembelajaran Buchstabensalat siswa Kelas X Mia 1 SMA Negeri 8 Surabaya. Surabaya: Skripsi FBS Unesa. Rastuti, M.G. Hesti Puji, Diah Erna T., dan Y. Budiarti. 2008. Menjelajahi dan Mempelajari Kalimat. Klaten: Macanan Jaya Cemerlang. 4

Roekhan dan Suyono. 1991. Analisis wacana dan telaah Sastra. Malang: Hiski. Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Suparno. 1994. Linguitik Umum. Proyek Pembinaan dan Peningkatan Tenaga Pendidikan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Suprhatiningrum, Jamil. 2014. Strategi Pembelajaran dan Teori Aplikasinya. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Suprijono, Agus. 2014. Cooperativ Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tarigan, Henry Guntur. 1983. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampiln Berbahasa. Bandung: Angkasa. Wijana, Eka. 2011. Penerapan Model Belajar Word Square Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika. (Online), (http://skripsiekawijana.blogspot.co.id/2011/ 09/penerapan-model-belajar-wordsquare.html, diakses 12 Mei 2016). 5