LANDASAN PSIKOLOGI. Imam Gunawan

dokumen-dokumen yang mirip
Deskriptif Asumsi dasar Pengertian belajar Tujuan belajar Kritik. Teori Belajar. Preskriptif Pengaruh teori belajar Terapan Model-model PBM

Program Pascasarjana - UNY TEORI BELAJAR. (Learning Theory) Oleh. Dr. H. MUKMINAN. PPs. UNY /

Stimulus Proses Respon

TEORI BELAJAR. Oleh: Nisa Muktiana/ nisamuktiana.blogs.uny.ac.id. -> PBM : Penguatan. Stimulus Proses Respon

Teori Belajar. Oleh : Putri Siti Nadhiroh Putrinadhiroh.blogs.uny.ac.id

Teori Belajar dan Pembelajaran

FILOSOFI, TEORI PENDIDIKAN, KURIKULUM, DAN MODEL PEMBELAJARAN. Teori Kurikulum

TEORI BELAJAR. Oleh: Wisnu Prawijaya/ NIM: Blogs:

TEORI BELAJAR & MOTIVASI

Pertemuan Ke-4. Oleh: M. Jainuri, S.Pd., M.Pd. Pendidikan Matematika. STKIP YPM Bangko. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.

TEORI BELAJAR KOGNITIF

Hakikat dan Teori Belajar

Konsep perilaku dan perilaku kesehatan. Determinan dan perubahan perilaku. Persepsi dan perilaku sehat

APLIKASI PERKEMBANGAN KOGNISI PIAGET TERHADAP PENDIDIKAN ANAK TUNAGRAHITA

Ilmu Perkembangan Anak Universitas Negeri Yogyakarta. Oleh : Yulia Ayriza

Perkembangan Sepanjang Hayat

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA. Skripsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Aspek tingkah laku tersebut

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI

PENDEKATAN- PENDEKATAN/ALIRAN DALAM PSIKOLOGI

Inisiasi 1 TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN SERTA PKn SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI, MORAL, DAN NORMA

Teori-teori Belajar. Teori Behavioristik. Afid Burhanuddin. Memahami teori-toeri belajar dan implementasinya dalam proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. behaviorisme dengan tokohnya B.F. Skinner, Thorndike, Watson dan lainlain. perilaku jasmaniah yang nyata dan dapat diukur.

TEORI BELAJAR. Abdur Rohim/

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata belajar sudah sangat familiar dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Corey, ( 1998 : 91 ) adalah suatu proses dimana. dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi khusus atau menghasilkan respons

TEORI BELAJAR MATEMATIKA DAN PENERAPANNYA DI SEKOLAH DASAR

TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET

BAB II KAJIAN TEORITIS. mengajar yang melibatkan guru dan siswa. Upaya ini juga mengandung tujuan agar

TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET

11 tahun sampai dewasa

BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR

SPESIALISASI UTAMA DALAM PSIKOLOGI

Psikologi Kepribadian I Sejarah Psikoanalisa Dasar & Teori Sigmund Freud

Manfaat Teori Belajar Bagi Guru

PSIKOLOGI UMUM 1. Aliran Psikoanalisa

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PLPG PGSD UAD 2016

TEORI TEORI BELAJAR. Oleh : Jumari Ismanto, M.Ag 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pendidikan nasional berbunyi bahwa pendidikan. diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan

Teori Belajar dalam Pembelajaran Matematika

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan yang baik. Pendidikan menjadi pilar pembangunan bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MODUL PERKULIAHAN. Kesehatan Mental. Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri)

PENERAPAN TEORI JEAN PIAGET DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Perkembangan Kognitif dan Linguistik. Y. Joko Dwi Nugroho,S.Psi,M.Psi,Psikolog

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Proses Pembelajaran. Belajar adalah suatu kegiatan untuk menambah pengetahuan.

PERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir lo

SELAMAT MEMBACA, MEMPELAJARI DAN MEMAHAMI MATERI ELEARNING RENTANG PERKEMBANGAN MANUSIA I

KONSEP TUMBUH KEMBANG

TEORI BELAJAR BRUNER DAN AUSUBEL. Kelompok 2 : Ika Damayanti Minhatul Maula Fadhila dyah Ekawati

Selamat membaca, mempelajari dan memahami materi Rentang Perkembangan Manusia II

TEORI BELAJAR TINGKAH LAKU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

DASAR DASAR PERILAKU SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya

Starlet Gerdi Julian / / juliancreative.blogs.uny.ac.id

PSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT

BAB II KAJIAN TEORI. hakekatnya adalah belajar yang berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur

S K R I P S I OLEH: EMANUEL TATI TAENA. No. Reg

MEMAHAMI PERKEMBANGAN NILAI MORAL KEAGAMAAN PADA ANAK

METODOLOGI PEMBELAJARAN INOVATIF. blog: Pendidikan Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia

RESUME PERILAKU DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI UNTUK UTS

BAB II HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (dalam Ruminiati, 2007), bahwa pembelajaran adalah suatu proses dimana

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Karakteristik manusia komunikan. Rahmawati Z

Santi E. Purnamasari, M.Si., Psikolog UMBY

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dedukasi. IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka keberadaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kajian konsep dasar belajar dalam teori Behaviorisme didasarkan pada pemikiran

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan adalah usaha yang dijalankan seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Psikologi Lintas Budaya

Psikologi Kepribadian I Teori Personologi Henry Murray

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan bidang ilmu yang memiliki kedudukan penting

PERKEMBANGAN MORAL: TEORI PIAGET & KOHLBERG

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Profil Motivasi Belajar Siswa SMA Kelas XI pada Setiap Indikator Motivasi Belajar

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa. Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum menurut Gagne dan Briggs (2009:3) yang disebut konstruktivisme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dasar-dasar & Proses Pembelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan siswa pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Peran guru

Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan Lanjut

PEMBAHASAN. A. Bruner Dan Teorinya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti

AJI SARAS WANTO ( ENO RINAWATI ( ) MEGA AYU SETYANA ( ) RAHARDHIKA ADHI N ( )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya manusia merupakan individu ciptaan Tuhan Yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MATERI SUMBER DAYA ALAM. 1. Pengertian Model Pembelajaran Talking Stick

Pandangan Teori Perkembangan Psikoanalisis menurut Sigmund Freuds

Transkripsi:

LANDASAN PSIKOLOGI Imam Gunawan

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Pendekatan tentang perkembangan manusia menurut Sukmadinata (2008) ialah: 1. Pendekatan pentahapan: perkembangan individu berjalan melalui tahapan-tahapan tertentu. Pada setiap tahap memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda dengan ciri-ciri pada tahap-tahap yang lain; 2. Pendekatan diferensial: memandang individu-individu itu memiliki kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan. Atas dasar ini lalu orang-orang membuat kelompok-kelompok. Anak-anak yang memiliki kesamaan dijadikan saru kelompok. Sehingga terjadilah kelompok berdasarkan: jenis kelamin, intelektual, bakat, ras, agama, status sosial, dan ekonomi; 3. Pendekatan iptasif: berusaha melihat karakteristik setiap individu, dapat saja disebut sebagai pendekatan individu. Melihat perkembangan seseorang secara individu.

Karakteristik Perkembangan Kognitif Piaget: Tahap Usia Karakteristik Menggunakan imitasi, ingatan, dan berpikir Sensorimotor 0 2 tahun Mengenali obyek yang menghilang sebagai hal yang benar-benar terjadi Perubahan dari refleks ke perilaku Bahasa mulai berkembang Mulai mampu berpikir dalam bentuk simbolik Praoperasional 2 7 tahun Mempresentasikan benda-benda dengan katakata gambar Bersifat egosentris Mampu menyelesaikan masalah konkret dengan logis Operasional konkret 7 11 tahun Memahami konservasi, klasifikasi, dan mengurutkan Memahami reversibilitas (bolak-balik) Penghilangan egosentris Mampu menyelesaikan masalah abstrak dengan logis (berpikir abstrak, menalar secara Operasional formal 11 tahun ke atas logis) Lebih ilmiah dalam berpikir Menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia Mulai memikirkan masalah sosial dan identitas

Teori perkembangan moral Kohlberg: 1. Tingkat Pra-konvensional Tahap orientasi kepatuhan dan hukuman, seperti: kebaikan, keburukan, ditentukan oleh orang itu dihukum atau tidak; Tahap orientasi egois yang naif, seperti: tindakan yang betul ialah yang memuaskan kebutuhan seseorang. 2. Tingkat Konvensional Tahap orientasi anak baik, seperti: perilaku yang baik ialah bila disenangi orang lain; Tahap orientasi mempertahankan peraturan dan norma sosial, seperti: perilaku yang baik ialah yang sesuai dengan harapan keluarga, kelompok, atau bangsa. 3. Tingkat Post-konvensional Tahap orientasi kontrak sosial yang legal, yaitu tindakan yang mengikuti standar masyarakat dan mengkonstruksi aturan baru; Tahap orientasi prinsip etika universal, yaitu tindakan yang melatih kesadaran mengikuti keadilan dan kebenaran universal.

Freud mengemukakan struktural tentang kepribadian, yakni: 1. Id; 2. Ego; 3. Superego.

Id adalah komponen kepribadian yang paling primitif. Pada mulanya yang ada hanyalah Id. Struktur kepribadian lain berasal dari Id yang terdiferensiasi setelah mengalami interaksi dengan realitas. Id sendiri terletak di ketidaksadaran, sehingga tidak bersentuhan langsung dengan realitas. Oleh karena itu, Id bekerja dengan pleasure principle. Id adalah bagian dari kepribadian yang mengubah insting-insting biologis menjadi phantasy, yaitu representasi mental dari insting. Dari hasil kerja Id-lah, muncul berbagai hasrat dan dorongan (drive) dasar yang kemudian menggerakkan tingkah laku. Dua dorongan dasar yang utama adalah dorongan seksual dan dorongan agresi.

Ego adalah struktur kepribadian yang bersentuhan langsung dengan realitas. Fungsi ego yang utama adalah mengatur dialog / interaksi / transaksi antara dunia internal individu dengan realitas eksternal. Ia mesti menjembatani sedemikian rupa agar interaksi antara realitas internal dan realitas eksternal berlangsung dengan mulus. Untuk melaksanakan tugasnya itu, ego memiliki tiga fungsi utama, yaitu: reality testing, identity dan defense mechanism.

Superego adalah struktur kepribadian (bagian dari dunia internal kita) yang mewakili nilai-nilai realitas eksternal. Fungsi superego adalah untuk mendorong individu untuk mematuhi nilai-nilai yang berlaku di realitas eksternal tersebut, sehingga menghindari konflik antara individu dengan eksternal tersebut. Bila tidak ada perwakilan nilai-nilai eksternal dalam diri kita, maka ketaatan kita pada nilai-nilai tersebut sangat tergantung pada kehadiran pengawas eksternal yang mengamati-amati tingkah laku kita dan siap menghukum bilamana kita melanggar.

PSIKOLOGI BELAJAR Belajar selalu melibatkan tiga hal: 1. Adanya perubahan tingkah laku; 2. Sifat perubahannya relatif permanen; 3. Perubahan tersebut disebabkan oleh interaksi dengan lingkungan, bukan oleh proses kedewasaan ataupun perubahan-perubahan kondisi fisik yang temporer sifatnya.

Prinsip belajar menurut Gagne (1979), yakni: 1. Kontiguitas, memberikan situasi atau materi yang mirip dengan harapan pendidik tentang respons anak yang diharapkan, beberapa kali secara berturut-turut; 2. Pengulangan, situasi dan respons anak diulang-ulang atau dipraktikkan agar belajar lebih sempurna dan lebih lama diingat; 3. Penguatan, respons yang benar, misalnya diberi reward untuk mempertahankan dan menguatkan respons itu; 4. Motivasi positif dan percaya diri dalam belajar; 5. Tersedia materi pelajaran yang lengkap untuk memancing aktivitas anak-anak; 6. Ada upaya membangkitkan keterampilan intelektual untuk belajar, seperti apersepsi dalam belajar; 7. Ada strategi yang tepat untuk mengaktifkan anak-anak dalam belajar; 8. Aspek-aspek jiwa anak harus dapat dipengaruhi oleh faktorfaktor dalam pengajaran.

Skema Orientasi Pandangan Belajar TANGGUNG JAWAB SISWA TINGGI SEDANG RENDAH TANGGUNG JAWAB GURU RENDAH SEDANG TINGGI PANDANGAN PSIKOLOGI BELAJAR HUMANIS KOGNITIF BEHAVIOR METODE BELAJAR MENEMUKAN SENDIRI EKSPERIMEN PENGONDISIAN (Glickman, 1981)

Teori Belajar Teori Instruksional Deskriptif Asumsi dasar Pengertian belajar Tujuan belajar Kritik Preskriptif Pengaruh teori belajar Terapan Model-model PBM Penerapan Dalam PBM Tergantung pada kenyataan Pengaruh teori belajar Keterampilan mengajar Langkah rinci KBM

Behaviorisme Kognitivisme Humanistik Sibernetik Motivasi

Belajar : Perubahan tingkah laku PBM : Penguatan Stimulus Proses Respons Penguatan Kritik : m Proses belajar yang kompleks tidak terjelaskan m Asumsi stimulus-respons terlalu sederhana

1. Menentukan tujuan-tujuan instruksional 2. Menganalisis lingkungan kelas yang ada saat ini termasuk mengidentifikasi entry behavior siswa (pengetahuan awal siswa) 3. Menentukan materi pelajaran (pokok bahasan, topik) 4. Memecah materi pelajaran menjadi bagian kecil-kecil (subpokok bahasan, subtopik) 5. Menyajikan materi pelajaran 6. Memberikan stimulus berupa: pertanyaan tes latihan tugas-tugas

7. Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan 8. Memberikan penguatan / reinforcement (positif ataupun negatif) 9. Memberikan stimulus baru 10. Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan (mengevaluasi hasil belajar) 11. Memberikan penguatan 12. dan seterusnya

Belajar: Perubahan persepsi/pemahaman PBM : A B C D A, B, C, D Struktur kognitif siswa Kritik: lebih dekat ke psikologi sulit melihat struktur kognitif yang ada pada setiap individu

(Piaget) 1. Menentukan tujuan instruksional 2. Memilih materi pelajaran 3. Menentukan topik yang mungkin dipelajari secara aktif oleh siswa 4. Menentukan dan merancang kegiatan belajar yang cocok untuk topik yang akan dipelajari siswa. 5. Mempersiapkan pertanyaan yang dapat memacu kreatifitas siswa untuk berdiskusi atau bertanya 6. Mengevaluasi proses dan hasil belajar

(Bruner) 1. Menentukan tujuan-tujuan instruksional 2. Memilih materi pelajaran 3. Menentukan topik yang bisa dipelajari secara induktif oleh siswa 4. Mencari contoh-contoh, tugas, ilustrasi, yang dapat digunakan siswa untuk belajar 5. Mengatur topik-topik pelajaran: sederhana kompleks enaktif ikonik simbolik 6. Mengevaluasi proses dan hasil belajar

(Ausubel) 1. Menentukan tujuan-tujuan instruksional 2. Mengukur kesiapan siswa (minat, kemampuan, struktur kognitif) 3. Memilih materi pelajaran dan mengaturnya dalam bentuk penyajian konsep-konsep kunci 4. Mengidentifikasi prinsip-prinsip yang harus dikuasai siswa dari materi tersebut 5. Menyajikan suatu pandangan secara menyeluruh tentang apa yang harus dipelajari 6. Membuat dan menggunakan advanced organizer 7. Memberi fokus pada hubungan yang terjalin antara konsep-konsep yang ada 8. Mengevaluasi proses dan hasil belajar

Belajar: Memanusiakan Manusia PBM : Pengalaman Ilmu Pengetahuan Kritik : Lebih dekat ke filsafat dari pada pendidikan

1. Menentukan tujuan instruksional 2. Menentukan materi pelajaran 3. Mengidentifikasi entry behavior siswa 4. Mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan siswa mempelajarinya secara aktif (mengalami) 5. Mendesain wahana (lingkungan, media, fasilitas, dsb) yang akan digunakan siswa untuk belajar

6. Membimbing siswa belajar secara aktif 7. Membimbing siswa memahami hakikat makna dari pengalaman belajar mereka 8. Membimbing siswa membuat konseptualisasi pengalaman tersebut 9. Membimbing siswa sampai mereka mampu mengaplikasikan konsep-konsep baru ke situasi yang baru 10. Mengevaluasi proses dan hasil belajar-mengajar

Belajar: Pengolahan Informasi PBM : Sistem Informasi Heuristik Algoritmik Kritik : Hanya menekankan pada sistem informasi dari materi

1. Menentukan tujuan-tujuan instruksional 2. Menentukan materi pelajaran 3. Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam materi tersebut 4. Menentukan pendekatan belajar: Algoritmik? Heuristik? 5. Menyusun materi pelajaran dalam urutan yang sesuai dengan sistem informasinya 6. Menyajikan materi dan membimbing siswa belajar dengan pola yang sesuai dengan urutan materi pelajaran

(ARCS)

Movere Menggerakkan Kondisi yang: q Menimbulkan Perilaku q Mengarahkan Perilaku q Mempertahankan Intensitas Perilaku Wlodkowski (2005)

q Perhatian (Attention) q Relevansi (Relevance) q Kepercayaan Diri (Confidence) q Kepuasan (Satisfaction)

q Baru q Aneh q Kontradiktif q Kompleks

q Sesuai kebutuhan: m Berprestasi m Memiliki kekuasaan m Afiliasi q Bermanfaat

1. Menimbulkan dan mempertahankan perhatian siswa 2. Menyampaikan tujuan perkuliahan 3. Mengingat kembali prinsip yang telah dipelajari 4. Menyampaikan materi perkuliahan 5. Memberikan bimbingan belajar 6. Memperoleh unjuk kerja siswa 7. Memberikan umpan balik 8. Mengukur hasil belajar 9. Memperkuat retensi dan transfer belajar

PSIKOLOGI SOSIAL Psikologi yang mempelajari seseorang di masyarakat, yang mengkombinasikan ciri-ciri psikologi dengan ilmu sosial untuk mempelajari pengaruh masyarakat terhadap individu dan antarindividu (Hollander, 2011); Mengkaji keterkaitan masyarakat dengan kondisi psikologi kehidupan individu; Secara genetik manusia cenderung bersahabat, yang dimulai sejak permulaan dihidupkan dan sejak masih bayi. Bayi akan merespons secara positif terhadap satu atau lebih orang dewasa. Lebih lanjut semua orangtua sayang terhadap anak-anaknya, mereka ingin selalu dekat dengan anak-anaknnya.

Belajar menurut psikologi sosial ialah: Perubahan baik dalam prestasi sekolah, perilaku tampak, maupun perubahan dalam sikap dan motivasi siswa; Pebelajar ialah produk lingkungan sosial dan peserta aktif di dalamnya. Penekanannya pada keadaan internal pebelajar seperti sikap dan motivasi yang berdampak pada pilihan pebelajar; Belajar terjadi sebagai hasil interaksi sosial dalam lata formal (sekolah) dan informal (keluarga)

Pembentukan kesan pertama (sikap orang) ditentukan oleh: Kepribadian orang yang diamati; Perilaku orang tersebut; Latar belakang situasi waktu mengamati. Motivasi individu dipengaruhi oleh: Minat dan kebutuhan individu; Persepsi kesulitan akan tugas-tugas; Harapan akan kesuksesan.

Teori-teori Cara Belajar Siswa Teori Belajar Definisi Belajar Hakikat Belajar Kondisi Belajar Behavioristik Ex: Operant Conditioning (Skinner) Kognitif Ex: Psikologi Perkembangan (Piaget), Belajar Konstruktivis, Belajar Penemuan (Bruner) Sosial Ex: Metode Pembelajaran Kooperatif Perubahan2 dalam perilaku tampak pebelajar sebagai hasil pengalaman Perubahan dalam struktur mental yang berisi informasi dan prosedur pengoperasian pada informasi tersebut Perubahan baik dalam prestasi sekolah, perilaku tampak, maupun perubahan dalam sikap dan motivasi siswa Pikiran siswa merupakan kotak hitam. Fokusnya pada interaksi antara lingkungan dan perilaku Pebelajar mengonstruksi pengetahuan dan secara aktif mencari makna Pebelajar adalah produk lingkungan sosial dan peserta aktif di dalamnya. Penekanannya pada keadaan internal pebelajar seperti sikap dan motivasi yang berdampak pada pilihan pebelajar Belajar diperlukan melalui operant conditioning sebagai hasil penguatan Interaksi dengan dunia fisik sangat penting. Apa yang pebelajar bawa ke lingkungan belajar dan perbedaan2 dalam penalaran memengaruhi pembelajaran Belajar terjadi sebagai hasil interaksi sosial dalam latar formal (sekolah) dan informal (keluarga)

KESIAPAN BELAJAR DAN ASPEK INDIVIDU Kesiapan belajar: kemampuan seseorang untuk mendapatkan keuntungan dari pengalaman yang ia temukan. kesiapan belajar ini mencakup kesiapan kognisi dan kesiapan afeksi. Kesiapan kognisi: bertalian dengan pengetahuan, pikiran, dan kualitas berpikir seseorang dalam menghadapi situasi yang baru. Kemampuan ini bergantung pada tingkat kematangan intelektual; Kesiapan afeksi: dipengaruhi oleh kekuatan motivasi, kebutuhan berprestasi, orientasi motivasi itu sendiri, dan faktor-faktor situasional yang dapat membangun motivasi.

Setiap individu memiliki: pendirian, aspirasi, dan kemampuan sendiri. Mereka memiliki piranti sendiri yang dikembangkannya, yakni: Watak: sifat yang dibawa sejak lahir dan hampir tak dapat diubah, seperti rasa kasih sayang, pendiam, suka berbicara, suka mendengarkan; Kemampuan umum (IQ): kecerdasan yang bersifat umum yang dapat dijadikan bahan prediksi tentang keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan, seperti tingkat pendidikan yang dijalani; Kemampuan khusus (bakat): kemampuan tertentu yang dibawa sejak lahir dan memberikan arah kepada cita-cita seseorang terutama bila bakatnya terlayani dalam pendidikan; Kepribadian: penampilan seseorang secara umum, seperti sikap, motivasi, keuatnya kemauan, tabah menghadapi rintangan, pengahargaannya terhadap orang lain. Kepribadian bersumber dari: watak, kemampuan umum, kemampuan khusus, pengaruh lingkungan, proses belajar, dan pengaruh latar belakang kehidupan.

Aspek-aspek individu yang dikembangkan

IG