BAB I PENDAHULUAN. Di abad teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini segala macam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Rochaety dkk, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2005, hlm 1 2. Ibid, hlm 1 3

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya bidang pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEKS (ilmu pengetahuan, teknologi dan seni) terjadi

BAB I PENDAHULUAN. disaksikan terutama melalui internet, media cetak dan televisi.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam. kehidupan, baik kehidupan keluarga atau berbangsa dan bernegara.

2016 MANAJEMEN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM LAYANAN AKADEMIK SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB I PENDAHULUAN. manajemen telah menempati kedudukan sentral di lembaga pendidikan, dan

DUKUNGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN *

BAB I PENDAHULUAN. bersangkutan meraih keberhasilan dalam mengelola organisasi yang dipimpinnya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, teknologi informasi adalah bagian dari media yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah bidang

BAB I PENDAHULUAN. membantu dan bermanfaat bagi lembaga-lembaga atau perusahaanperusahaan. Penyampaian informasi dengan website tidak membutuhkan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penarikan simpulan ini dapat dilakukan setelah dilaksanakannya

BAB I PENDAHULUAN. sebab telah berhasil memasuki semua aktivitas manusia. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dan terencana untuk membentuk kepribadian manusia itu sendiri. 1

aturan agar penggunaan internet senantiasa berjalan baik dan selaras meskipun dengan keterbatasan sumber daya yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Seiring berkembangnya teknologi informasi tersebut, manusia lebih mudah

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. H. Saiful Sagala, Administrasi Pendidkan Kontemporer, cet. V, Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 21.

BAB I PENDAHULUAN. dengan informasi orang bisa mengetahui hal-hal yang belum diketahuinya,

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan, baik secara pendidikan formal, non formal maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam suatu penelitian merupakan faktor yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia yang berkualitas merupakan ujung tombak kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. ataupun kepada orang tertentu, mulai dari mengirim utusan (kurir), lewat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran atau kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang ada di sekitar kita. tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. beragam mengatur pada standar nasional pendidkan untuk menjamin. prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.

BAB II DASAR TEORI. Dalam era globalisasi ini suatu bangsa dituntut agar dapat berperan serta aktif dan

BAB I PENDAHULUAN. harian masyarakat selalu membutuhkan keberadaan informasi. Transaksi-transaksi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem kerap muncul sebagai bentuk reformasi dari sistem sebelumnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah cukup maju,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cukup dinamis. Pendidikan yang berkembang dengan pesat secara otomatis akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kebutuhan dari pengguna (user needs). Sesuai dengan paradigma

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, dan maju di berbagai bidang, menuntut seseorang harus selalu up to date

BAB I PENDAHULUAN. terjadi begitu pesat. Dengan adanya pendidikan di dunia diharapkan semua

BAB I PENDAHULUAN. Maka seorang pemimpin selain perlu memikirkan gaya kepemimpinannya, dia

BAB I PENDAHULUAN. Karir merupakan suatu proses perkembangan yang dialami oleh setiap

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. 1

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang ikut menentukan kemajuan suatu negara. Pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang menjadi target pencapaian dalam masa tertentu.untuk mencapai visi.

BAB I PENDAHULUAN. Bidang pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan dapat

PENGUASAAN KETERAMPILAN MENJELASKAN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN PADA MAHASISWA D-II PGSD

ANALISIS SISTEMATIS TERHADAP INFORMASI MANAJEMEN LABORATORIUM Oleh Luh Putu Ary Sri Tjahyanti, S.T., M.Kom. 8

BAB I PENDAHULUAN. Islam dimana norma-norma agama senantiasa dijadikan sumber pegangan. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas, perlu adanya pengelolaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kelangsungan hidup bangsa tersebut 2. Pendidikan pula yang merupakan

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN MUTASI DAN PENSIUN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN APLIKASI PHP

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi-potensinya agar menjadi pribadi yang bermutu. Sekolah. keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Randi Rizali, 2013

BAB I PENDAHULUAN. maju, mengakibatkan perubahan-perubahan dalam hidup sangat cepat, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan, peran dan fungsi guru dalam dunia pendidikan merupakan

BAB VI. Kesimpulan dan Saran. yang dapat ditarik berdasarkan tujuan penelitian bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. pun dunia pendidikan. Setiap lembaga pendidikan bersaing untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan dijadikan salah satu pusat

BAB I PENDAHULUAN. Rosdakarya, 2010), Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 2.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

STANDAR SISTEM INFORMASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BAB III METODE PENELITIAN. Guna mendapatkan data yang valid, maka penulis akan langsung mengunjungi

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam Undang-Undang tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkan berfungsi untuk memenuhi dalam kehidupan, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pemasaran yang ada dalam perusahaan sangatlah penting melihat

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Artinya, data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami kemajuan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. harus memiliki dasar kepemimpinan yang kuat. 1 oleh karena itu, kepala sekolah

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TERPADU

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini makin sering terdengar ungkapan ya ng mengatakan. bahwa dunia moder n sudah memasuki era informasi.

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang, untuk dapat mengikuti perubahan-perubahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan usaha. Pesatnya perkembangan teknologi telah

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu institusi yang berperan dalam menyiapkan

PERAN STATISTIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PENENTUAN SEKOLAH SECARA ON-LINE

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fortunata Merry Octaria, 2013

BAB I PENDAHULUAN. aktif lembaga keuangan khususnya sektor perbankan. Sebagai bagian dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. pengarahan suatu kelompok orang-orang dan organisasi kearah tujuan-tujuan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di abad teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini segala macam bentuk teknologi informasi dan komunikasi dapat diperoleh dengan cara yang relatif mudah. Era informasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi berkembang dengan cepat, juga arus informasi berjalan dan menyebar dengan kecepatan tinggi seolah olah tanpa batas. Setiap informasi penting dari manapun akan dapat tersebar dan diketahui oleh penduduk di seluruh dunia yang sudah dapat mengakses informasi. Segala macam informasi akan berlalu lalang dihadapan manusia. Menghadapi hal semacam ini setiap orang harus dapat menentukan sikap dan mengambil keputusan agar dapat memilih informasi yang tepat bagi dirinya. 1 Berkembangnya teknologi informasi telah membuka kemungkinankemungkinan kegiatan yang sebelumnya sulit atau bahkan tidak bisa dilakukan, saat ini dengan mudah bisa dilakukan. Kemajuan ilmu dan teknologi informasi telah banyak mengubah cara pandang dan gaya hidup masyarakat Indonesia dalam menjalankan kegiatanya. Keberadaan dan peranan teknologi informasi dalam sistem pendidikan telah membawa era baru perkembangan dunia pendidikan kita. Hal ini dapat dilihat bahwa saat ini sekolah-sekolah mencoba menerapkan unsur-unsur 1 Jalaludin Rahmat, Rekayasa Sosial : Reformasi atau Revolusi, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 1999),47. 1

2 teknologi informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan pendidikannya, baik dalam segi pembelajaran maupun dalam segi manajemen pendidikan di sekolah tersebut. Beberapa Komponen utama sekolah yang baik setidaknya terdiri dari: (1) Konten dan Kurikulum, (2) Proses Pembelajaran, (3) Sarana dan Prasarana, (4) Kompetensi SDM Sekolah, (5) Sistem Administrasi dan Manajemen Sekolah, (6) Infrastruktur dan Suprastruktur. Tetapi perkembangan tersebut belum diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia yang menentukan keberhasilan dunia pendidikan Indonesia pada umumnya. Hal ini lebih disebabkan masih tertinggalnya sumber daya manusia kita untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pendidikan tersebut. Pendidikan saat ini membutuhkan dasar yang harus dibangun, yaitu menyadari posisinya sebagai penghasil jasa pendidikan. Lembaga pendidikan harus memahami dengan baik kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks terutama diikuti oleh perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. Era baru dalam dunia pendidikan, yaitu diperkenalkan reformasi pendidikan yang berkaitan dengan sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan dunia pendidikan berusaha menggunakan perangkat komputer yang dapat diaplikasikan sebagai sarana komunikasi untuk menungkatkan kinerja dunia pendidikan secara signifikan. Untuk menghasilkan lulusan lembaga pendidikan yang memiliki kompetisi dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini, masalah yang harus ditanggulangi

3 dalam proses pendidikan yaitu bagaimana mengelola lembaga pendidikan agar mampu memenuhi tuntutat pasar kerja dan tidak menyisahkan banyak pengangguran. Solusi yang paling tepat adalah meningkatkan kualitas pembelajaran yang mengadopsi praktek manajemen yang dipadukan dengan kemajuan teknologi informasi. Salah satunya adalah memfasilitasi praktek pembelajaran dengan menggunakan berbagai infrastruktur teknologi, misalnya perpustaakaan digital, fasilitas pembelajaran dengan memadukan personal komputer atau notebook, internet dan fasilitas teknologi pembelajaran lainya. Kenyataan yang tidak dapat dibantah pula bahwa informasi pada saat ini telah dipandang sebagai sumber daya yang sangat potensial. Informasi merupakan satu-satunya sumber yang dibutuhkan seorang pimpinan lembaga pendidikan. Informasi dapat diolah dari sumber lain yang dipengaruhi oleh organisasi yang sangat kommpleks dan perangkat komputer yang dimiliki. Informasi yang diolah dengan mengunakan komputer dapat digunakan oleh seorang pimpinan organisasi dan perseorangan dengan keahlian yang dimiliki sebagai sarana komunikasi dan pemecahan masalah, serta informasi yang sangat berharga dalam proses pengambilan keputusan. Ledakan informasi saat ini menimbulkan dampak yang sangat kuat terhadap kompleksitas manajemen pada umumnya, khususnya manajemen pendidikan. Pimpinan sebuah lembaga pendidikan pada dasarnya adalah pennguna informasi, seorang pimpinan harus memiliki kapabilitas untuk memperoleh, menyimpan,

4 mengolah serta mengambil kembali serta menyajikan informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan bidang pendidikan yang dapat dipertanggung jawabkan secara moral. Peran penting informasi dalam proses manajemen terlihat dengan semakin jelas ketika perorangan, kelompok, dan semua jenis organisasi selalu dihadapkan pada keharusan mengambil berbagai bentuk pendidikan. Informasi bukan saja dibutuhkan oleh individu atau kelompok tertentu, informasi juga sangat membantu berbagai jenis organisasi. Pola manajemen yang dikembangkan sebuah organisasi tidak akan pernah berjalan dengan baik tanpa dibaregi dengan pemanfaatan informasi secara tepat dan relevan. Informasi menjadi petunjuk bagi para manajer dalam menentukan arah tujuan. Gambaran pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan yang dibutuhkan idealnya adalah bagaimana para pengambil keputusan bidang pendidikan dapat dengan mudah mencari informasi sebagai bahan pengambil keputusan bidang pendidikan misalnya, berapa jumlah sumber daya manusia pendidikan yang dibutuhkan, jenis sekolah, tingkatan sekolah, pelaksanaan kurikulum dan perkembangan lembaga pendidikan, yang dapat memperbaiki proses manajemen pendidikan masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. 2 2 Eti Rochaety Dkk, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Bandung : BumiAksara, 2006), 2.

5 Pemanfaatan sistem informasi manajemen khususnya dalam bidang pendidikan sudah sangat diperlukan dalam pengelolaan, baik dalam hal pengelolaan administrasi akademik, akademik kepegawaian, administrasi pelaporan dan masih banyak lagi bidang-bidang lain yang membutuhkan layanan sistem informasi manajemen pendidikan. Agar analisis kebijakan dan keputusan dapat memberikan alternatif yang sebaik baiknya, diperlukan informasi yang lengkap benar dan cukup up to date. Karena informasi itu merupakan hasil pengolahan data, berarti datanya pun harus lengkap, terpercaya, dan up to date juga. setelah data diolah menjadi informasi, maka informasi haruslah setiap saat dibutuhkan oleh manajer sebagai pimpinan manajemen tingkat lini bawah (lower management), tengah (middle management), dan atas (top management) dapat disampaikan. Untuk itu informasi perlu disusun dan disimpan secara sistematis agar mudah diketemukan kembali dengan cepat. penyusunan dan penyimpanan informasi yang sistematis inilah yang dinamakan sistem informasi bagi pimpinan. 3 Dan pada akhirnya sistem informasi manajemen dalam lembaga pendidikan dapat terwujud sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan yang dituntut masyarakat lebih marketable dan sellable. Disamping itu, informasi yang dapat disajikan oleh sistem informasi manajemen dapat memberikan kontribusi yang sangat berharga dalam proses pengambilan keputusan bidang pendidikan, seperti informasi kebutuhan tenaga kependidikan, informasi penerimaan siswa 3 Ibnu Syamsi, Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi, (Jakarta:Bumi Aksara,2007), 100-101.

6 baru dan lain-lain. Sebab sistem informasi manajemen dalam lembaga pendidikan diharapkan sangat bermanfaat tidak hanya bagi masyarakat sebagai salah satu subsistem dan control society, terutama dalam proses operasional lembaga pendidikan dan penyajian kualitas jasa pendidikan yang bisa dipertanggung jawabkan. Karena itu, dalam skripsi ini peneliti berupaya secara lebih jauh untuk menggali informasi tentang pemanfaatan sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini peneliti mengambil obyek di SMP Baitussalam Surabaya sebagai lokasi penelitian. Hal ini tentunya didasari atas berbagai macam pertimbangan, antara lain : (1) Sekolah ini merupakan salah satu lembaga pendidikan islam yang ada di surabaya yang sudah mulai menerapkan sistem informasi manajemen seperti adanya fasilitas website yang user friendly, e- library, E-Learning, PPDB online, serta informasi-informasi penting mengenai madrasah yang dapat di akses oleh masyarakat luas (2) sekolah tersebut sudah memiliki jalinan kerjasama dengan Institut Teknologi Surabaya (ITS) kaitanya dalam pengembangan sistem informasi manajemen baik dari segi perangkat lunak atau support sumber daya manusia. Akhirnya dirasa perlu untuk menguraikan secara khusus tentang sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan di kedua lembaga pendidikan islam tersebut. Hal ini untuk mengetahui posisi dan urgensi sistem informasi dalam membantu proses pengambilan keputusan. Dengan harapan dapat menjadi titik tolak dalam mengetahui besarnya tingkat sistem

7 informasi manajemen oleh para manajer dalam pengambilan keputusan pendidikan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada uraian latar belakang tersebut di atas, maka fokus penelitian ini pada impelementasi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen yang dikaitkan dengan pengambilan keputusan kepala sekolah di SMP Baitussalam Surabaya. Adapun pertanyaan penelitian dapat diuraikan sebagaimana berikut : 1. Bagaimana Implementasi Sistem informasi manajemen di SMP Baitussalam Surabaya? 2. Bagaimana Pengambilan Keputusan Kepala Sekolah di SMP Baitussalam Surabaya? 3. Bagaimana Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen dalam pengambilan keputusan kepala sekolah di SMP Baitussalam Surabaya? C. Tujuan Penelitian Mengacu pada fokus dan pertanyaan penelitian tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan : 1. Implementasi Sistem Informasi Manajemen yang digunakan di SMP Baitussalam Surabaya. 2. Pengambilan Keputusan kepala madrasah di SMP Baitussalam Surabaya. 3. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen dalam pengambilan keputusan Kepala SMP Baitussalam Surabaya.

8 D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pemanfaatan sistem informasi manajemen dan ilmu pengetahuan yang sedang dikaji maupun bermanfaat bagi penyelenggara pendidikan. Secara rinci kegunaan penelitian tersebut dapat dikemukakan oleh penulis sebagai berikut: 1. Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi lembaga untuk bahan kajian dan pengembangan teori tentang sistem informasi manajemen dan pengambilan keputusan di sekolah. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi tambahan masukan berharga dalam segi keilmuan khususnya dalam bidang pemanfaatan sistem informasi manajemen dan pengambilan keputusan di sekolah. 2. Praktis a. Bagi sekolah dan Kepala sekolah. Sebagai informasi dan pedoman pemanfaatan sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan sehingga memungkinkan terbentuknya sebuah lembaga pendidikan islam yang berkualitas dalam segala hal dan dapat berkompetisi secara global. b. Bagi Kementerian Agama Sebagai bahan acuan untuk dapat menumbuh kembangkan lembaga pendidikan islam yang berada di bawah nauanganya. Kaitannya dalam

9 pemanfaatan sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan di sekolah. c. Bagi Peneliti 1) Dapat menerapkan secara langsung beberapa pelajaran yang penulis peroleh selama di bangku kuliah. 2) Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi S1 di UIN Sunan Ampel Surabaya. d. Bagi Perpustakaan S1 di UIN Sunan Ampel Surabaya. Penelitian ini secara praktis bisa memberikan kontribusi yang positif bagi perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya untuk menambah koleksi bahan pustaka yang dihasilkan oleh mahasiswa, selanjutnya bisa berguna untuk pengembangan hasil penelitian oleh peneliti selanjutnya tentang pemanfaatan sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan kepala sekolah di lembaga pendidikan islam. e. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini di harapkan mampu memberikan motivasi peneliti selanjutnya guna memberikan gambaran yang lebih jelas dan perinci mengenai pemanfaatan sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan kepala madrasah di lembaga pendidikan islam. E. Penegasan Istilah Untuk memahami judul skripsi Implementasi dan Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen dalam Pengambilan Keputusan Kepala Madrasah di SMP

10 Baitussalam Surabaya, maka penulis perlu memberikan penegasan istilah kedalam dua bagian, yaitu: 1. Secara Konseptual Definisi konseptual merupakan definisi yang diberikan oleh beberapa ahli tentang variabel-variabel penelitian, adapun definisi tersebut adalah : a. Sistem : Sekumpulan elemen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan. 4 Selain itu sistem bisa juga diartikan sebagai langkah-langkah yang sistematis dan sistemik dalam melaksanakan rencana secara menyeluruh dan berjangka panjang dalam pencapaian suatu tujuan. 5 b. Informasi : Catatan atau rekaman suatu fenomena yang dapat diamati atau berupa keputusan-keputusan penting. Informasi adalah sesuatu yang berupa pengetahuan lisan atau tertulis atau informasi rekaman akan mempunyai nilai yang tinggi dan berguna bagi kehidupan masyarakat. 6 Jadi informasi yang dihasilkan merupakan sesuatu yang bermakna bagi pengguna informasi, bagi penyedia informasi, dan juga bagi suatu sistem pengerahuan dalam masyarakat. c. Manajemen : Kemampuan untuk menggerakkan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasehati, membimbing, menyuruh, memerintah, melarang, bahkan menghukum kalau perlu serta membina dengan maksud agar manusia sebagai media manajemen mau 4 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 1998), 859. 5 Tata Subari, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta:Andi Offset,2005), 23. 6 Pawit M.Yusuf, Pedoman Praktis Mencari Informasi, (Bandung:Remaja Rosda Karya,1995), 7-8.

11 bekerja dalam rangka mencapai tujuan admnistrasi secara efektif dan efisien. 7 Stoner berpendapat bahwa definisi tentang manajemen dapat diartikan sebagai sebuah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan antar anggota organisasi dengan menggunakan seluruh sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. 8 d. Pengambilan keputusan : pengambilan keputusan adalah serangkaian aktifitas yang dilakukan oleh seseorang dalam usaha memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi kemudian menetapkan berbagai alternatif yang dianggap paling rasional dan sesuai dengan lingkungan organisasi. 9. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bawa sistem informasi manajemen diartikan sebagai perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah dan mengambil kembali data dalam rangka mendukung proses pengambilan keputusan bidang pendidikan atau dapat juga diartikan sebagai suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen. Hal ini untuk melihat seberapa jauh tingkat kepuasan dan keberlangsungan sebuah lembaga pendidikan islam. 2. Secara Operasional 7 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia,... 859. 8 Ety Rochaety, et al, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), 5. 9 H.B. Siswanto, Pengantar Manajemen, (Jakarta : Bumi Aksara,2010), 171.

12 Penegasan secara operasional dari judul Implementasi dan Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Kepala Sekolah di SMP Baitussalam Surabaya itu adalah : a. Sistem Informasi Manajemen dalam penelitian ini adalah sistem informasi manajemen pendidikan bidang akademik yang diterapkan di SMP Baitussalam Surabaya, terutama terkait dengan pemrosesan dan pemanfaatanya dalam pendidikan. b. Pengambilan Keputusan Kepala Sekolah yakni proses pengambilan keputusan dari pimpinan SMP Baitussalam, khususnya pengambilan keputusan terkait dengan beberapa hal akademik seperti kesiswaan, saranaprasarana, kurikulum dan keuangan. Indikator sistem pengambilan keputusan meliputi adanya keterlibatan berbagai pihak dalam proses pengambilan keputusan serta melalui langkah-langkah tertentu. Mulai dari identifikasi masalah hingga penentuan alternatif. F. Sistematika Pembahasan Untuk memperoleh gambaran secara jelas mengenai pokok-pokok pembahasan skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: pendahuluan yang ditungkan dalam Bab I terdiri dari a) latar belakang masalah b) rumusan masalah c) tujuan penelitian d) manfaat penelitian e) ruang lingkup pembahasan f) sistematika penulisan skripsi Selanjutnya untuk kajian teori dituangkan dalam Bab II pada kriteriakriteria yang ada yaitu pembahasan a) Tinjauan tentang Sistem Informasi

13 Manajemen b) Tinjauan tentang Pengambilan Keputusan c) Pemanfaatan SIM dalam Pengambilan Keputusan Pada Bab III berisi tentang metode penelitian yang terdiri dari pendekatan penelitian, kehadiran peneliti dan lokasi penelitian, sumber data, tehnik pengumpulan data, metode analisa data, tehnik analisa data, pengecekan keabsahan temuan, tahap-tahap penelitian. Pada Bab IV berisi tentang paparan data dan laporan hasil penelitian yang mencakup; Diskripsi singkat latar belakang obyek. Selain itu juga analisa data sebagai hasil akhir penelitian yang berguna dalam menentukan kesimpulan. Dan pada Bab terakhir yaitu Bab V terdiri dari 2 pokok bahasan yaitu kesimpulan penelitian dan saran yang bertitik tolak pada kesimpulan tersebut.