Regional Anesthesia. Hospital Care Division PT B Braun Medical Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Usia bersifat irreversibel dan merupakan fenomena fisiologis progressif

BAB I PENDAHULUAN. selama berabad-abad. Bagaimanapun, kemajuan tehnik anestesi modern. memungkinkan operasi menjadi lebih aman. Ahli anestesi yang

Tempat/Tgl Lahir : Banda Aceh,26 Februari : Jl. Sei Bahorok Gg. Keplor No.30 Medan. : dr. Nadi Zaini Bakri, SpAn

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian. Tujuan. Ditetapkan Direktur Operasional STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Tanggal Terbit 15 Februari 2011

SURAT PENOLAKAN TINDAKAN KEDOKTERAN

ARTIKEL PENELITIAN. Kejadian Post Dural Puncture Headache dan Nilai Numeric Rating Scale Pascaseksio Sesarea dengan Anestesi Spinal

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat sarjana S-1. Diajukan Oleh : Yunita Ekawati J Kepada : FAKULTAS KEDOKTERAN

RANGKUMAN. Varikokel adalah pelebaran abnormal vena-vena di dalam testis maupun

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi lebih luas daripada anestesi spinal. Blok epidural dapat dilakukan pada

TEKNIK EFEKTIF PENGGUNAAN ALAT SUNTIK PEDAL

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP

Anestesi spinal adalah pemberian obat anestesi lokal ke dalam ruang subarachnoid.

PERBANDINGAN INSIDENSI POST DURAL PUNCTURE HEADACHE SETELAH ANESTESIA SPINAL DENGAN JARUM 27G QUINCKE DAN 27G WHITACRE TESIS.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK ASEPTIK. Sebelum melakukan preparasi sediaan steril hal-hal yang harus dilakukan adalah Cuci tangan Memakai APD Mengoperasikan LAF Mengusap LAF

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. diinginkan (Covino et al., 1994). Teknik ini pertama kali dilakukan oleh seorang ahli bedah

KOMPLIKASI PHLEBOTOMY

BAB I PENDAHULUAN. abdomen dan uterus untuk mengeluarkan janin. 1 Prevalensi terjadinya sectio. keadaan ibu dan janin yang sedang dikandungnya.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KEJADIAN POSTDURAL PUNCTURE HEADACHE

KETERKAITAN ERGONOMI DENGAN GUNTING

RINI ASTRIYANA YULIANTIKA J500

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM TEUNGKU PEUKAN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

ARTIKEL PENELITIAN. Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung

ASEPSIS SESUDAH TINDAKAN BEDAH MULUT

INJEKSI SUB CUTAN (SC)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anestesi spinal merupakan salah satu teknik anestesi regional yang

VULNUS LACERATUM. 1. Pengertian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PANDUAN SKILL LAB BLOK MEDICAL EMERGENCY DISLOKASI TMJ DAN AVULSI JURUSAN KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 188/ /KEP/408.49/2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk prosedur tersebut. Angka bedah caesar pada ibu usia 35 tahun ke atas jauh

CEDERA KEPALA, LEHER, TULANG BELAKANG DAN DADA

BAB I PENDAHULUAN. Centre for Disease Control (CDC) memperkirakan setiap tahun terjadi

Dr. Ade Susanti, SpAn Bagian anestesiologi RSD Raden Mattaher JAMBI

Mahasiswa mampu: 3. Melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan kateterisasi jantung

JURNAL KOMPLIKASI ANESTESI VOLUME 2 NOMOR 3, AGUSTUS 2015 TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Persiapan:

GAMBARAN ANGKA KEJADIAN KOMPLIKASI PASCA ANESTESI SPINAL PADA PASIEN SEKSIO SESARIA

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

RUPTUR TENDO ACHILLES

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dirumah sakit merupakan bentuk

ARTIKEL PENELITIAN. Bagian Yanmed (Pelayanan Medik) Rumah Sakit Al-Islam Bandung

2. Pengoperasian Cam-lock

BAB 1 PENDAHULUAN. anak (Morbidity Rate) di Indonesia berdasarkan Survei Kesehatan Nasiolnal

BAB I PENDAHULUAN. anestesi dapat menghambat kemampuan klien untuk merespon stimulus

MANAJEMEN NYERI POST OPERASI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Eksodonsi merupakan salah satu prosedur yang ada pada ilmu spesialis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. emosional atau mengalami cemas akan mengalami rasa nyeri yang hebat setelah

BAB I PENDAHULUAN. menjalani rawat inap. ( Wahyunah, 2011). Terapi intravena berisiko untuk terjadi komplikasi lokal pada daerah pemasangan

Tabel 2.3 Pungsi Vena dengan Menggunakan Jarum Berlapis Kateter Plastik

BAB I PENDAHULUAN. Anestesi adalah suatu tindakan menghilangkan rasa sakit atau nyeri ketika

GAMBARAN KEJADIAN KAKU LEHER PADA PASIEN PASCA SEKSIO SESAREA DENGAN ANASTESI SPINAL DI RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan pasien di rumah sakit adalah suatu upaya yang mendorong rumah sakit untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. (Permenkes RI No. 340/MENKES/PER/III/2010). Dalam memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap orang mempunyai kemampuan untuk merawat, pada awalnya merawat adalah instinct atau naluri.

Panduan Meng-upgrade dan Memperbaiki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PANDUAN PELAYANAN ANESTESI BAB I DEFINISI

BAB I PENDAHULUAN. letak insisi. Antara lain seksio sesaria servikal (insisi pada segmen bawah), seksio

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberikan obat-obat anestesi intra vena tanpa menggunakan obat-obat

BAB I PENDAHULUAN. penangan oleh tim kesehatan. Penanganan yang diberikan salah satunya berupa

Gangguan Pada Bagian Sendi

OLEH: dr. YUNITA DEWANI NIM: Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah persalinan sectio caesarea. Persalinan sectio caesarea adalah melahirkan janin

PENCEGAHAN INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER (IADP) (Rana Suryana SKep. Medical Dept. PT Widatra Bhakti)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Keperawatan pasca operasi merupakan periode akhir dari keperawatan

INDONESIA HEALTHCARE FORUM Bidakara Hotel, Jakarta WEDNESDAY, 3 February 2016

Kebutuhan cairan dan elektrolit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga.

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

PROSEDUR PENGUKURAN TEKANAN VENA SENTRAL

WORKSHOP IV ADMIXTURE & TPN DESIANA DEWI ANGGARAENI RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO

PHLEBOTOMY. Oleh. Novian Andriyanti ( ) PSIK Reguler 2. Fakultas Kedokteran. Universitas Brawijaya. Malang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.5 Metode Penelitian Tahapan yang akan dilakukan dalam menyelesaikan tugas akhir ini dibagi bebrapa tahapan, diantaranya:

Susunan Peneliti. a. Nama Lengkap : Dr. Samson Sembiring. d. Fakultas : Kedokteran. e. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea. Fitri Yuliana, SST

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk krisis atau stressor utama yang terlihat pada anak. Anak-anak sangat rentan

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Anestesi spinal telah digunakan sejak tahun 1885 dan sekarang teknik ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. seluruh proses kelahiran, dimana 80-90% tindakan seksio sesaria ini dilakukan dengan anestesi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terhadap pengalaman sakit, yang disebabkan karena faktor lingkungan,

MODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MONITORING HEMODINAMIK RUMAH SAKIT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PENATA ANESTESI

Sectio Caesarea PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan

RSCM KEWASPADAAN. Oleh : KOMITE PPIRS RSCM

TERHADAP KEJADIAN MENGGIGIL PADA PASIEN OPERASI SECSIO CAESAREA DI KAMAR OPERASI RUMAH SAKIT AISYIYAH BOJONEGORO

Transkripsi:

Regional Anesthesia Hospital Care Division PT B Braun Medical Indonesia

Anestesi Kata Anestesia diperkenalkan oleh Oliver Vendel Holmes yang menggambarkan keadaan tidak sadar yang bersifat sementara, karena pemberian obat, yang bertujuan untuk menghilangkan nyeri pembedahan 8/5/2014 3

Penggolongan Anesthesi Spinocan Pencan Atraucan Plexufix Stimuplex Contiplex Perican Perifix (PERIPHERAL NERVE BLOCK) Combined Spinal & Epidural Espocan 8/5/2014 4

Neuraxial Regional Anesthesia (RA pada Sistem Syaraf Pusat)

Anestesi Spinal (Spinal Anesthesia) 8/5/2014 10

SPINOCAN Quincke Spinal Needle 8/5/2014 12

SPINOCAN, Jarum Spinal Quincke 8/5/2014 13

SPINOCAN, Jarum Spinal Quincke Sharp cutting bevel yg tajam mempermudah penusukan dan dg klik dura yang terasa Badan jarum yg kaku dan berdinding tipis sehing-ga tidak mudah kink & feedback CSF optimal Hub/pangkal jarum yang transparan & nyaman dipegang (konstruksi cekung dan berlekuk) Stylet untuk memperkokoh dan menutup lubang pada ujung jarum agar jaringan tidak masuk saat jarum ditusukkan 8/5/2014 14

PENCAN Whitacre Spinal Needle 8/5/2014 15

PENCAN, Jarum Spinal Whitacre Jarum atraumatik & kaku Hub/pangkal jarum yang transparan & nyaman dipegang Stylet untuk memperkokoh dan menutup lubang pada ujung jarum agar jaringan tidak masuk saat jarum ditusukkan 8/5/2014 16

8/5/2014 18

ATRAUCAN Atraumatic Spinal Needle 8/5/2014 19

Atraucan Atraumatic Bevel Minimal cutting tip Kombinasi antara trauma minimal dan penusukan yang mudah Penanganan yang mudah seperti Spinocan, tetapi dengan trauma yang minimal seperti Pencan 8/5/2014 20

Kombinasi dari irisan kecil (minimal trauma seperti Pencan ) dan penusukan yang mudah seperti Spinocan 8/5/2014 21

Seberapa Jauh Insersi Atraucan, Spinocan dan Pencan Masuk Intratekal? Dura Atraucan Spinocan Intra tekal/ Rongga Spinal Pencan Dari ilustrasi di atas terlihat bahwa Pencan harus masuk lebih dalam ke intratekal untuk menjamin obat local anesthetic masuk ke intratekal, sedangkan untuk Atraucan dan Spinocan tidak perlu terlalu dalam. 8/5/2014 22

Kesimpulan 1. Atraucan memiliki trauma yang minimal seperti Pencan sehingga PDPH (pusing setelah spinal anestesi) minimal 2. Atraucan tetap tajam seperti Spinocan, sehingga mempermudah penusukannya pada saat pengerjaan 3. Atraucan dengan lubang di ujung tidak perlu diinsersi terlalu jauh seperti Pencil Point needle untuk menjamin local anesthetic masuk ke dalam intratekal 8/5/2014 23

Anestesi Epidural (Epidural Anesthesia) 8/5/2014 25

PERIFIX Epidural Set PERICAN Epidural Needle 8/5/2014 30

Bagian2 Perifix Epidural Set Perifix Catheter Perican Needle Crocodile Connector LOR syringe Flat Filter 8/5/2014 31

Keunggulan Perifix 1. Memiliki ujung kateter yang 2. Bagian dalam jarum Perican membulat, sehingga resiko yang diperhalus, sehingga tertembusnya dura sangat kecil resiko terpotongnya kateter minimal Lapisan dura 8/5/2014 32

Keunggulan Perifix 3. Memiliki kateter dengan 3 lubang pengeluaran obat di samping, sehingga tinggi rendahnya area yang dianestesi dapat ditentukan dengan lebih akurat 4. 3 lubang tersebut juga mempermudah penyuntikan obat, karena ada 3 akses obat keluar dari kateter 8/5/2014 33

Keunggulan Perifix 4. Dilengkapi dengan filter dengan permukaan yang luas, sehingga resistensi aliran obat minimal. 5. Dilengkapi filter dengan disain yang ergonomis, tidak bersudut, sehingga tidak menyakitkan pasien dan juga memiliki filter pad (Perifix Paed), sehingga mempermudah dokter/user; tidak perlu menempelkan filter dengan plester pada saat tidak digunakan 8/5/2014 34

Keunggulan Perifix 6. Accessories tambahan : LOR Syringe yg dijual terpisah, mempermudah penanganan Perican, epidural needle untuk mencapai Epidural Space 8/5/2014 35

Keunggulan Perifix 7. Product range yang luas : a. Perifix 400 : untuk kemudahan insersi b. Perifix 500, soft catheter : untuk keamanan (mengurangi resiko tertusuknya vena oleh kateter; utk user yang terbiasa menggunakan Arrow yg memiliki kateter yg lembut) c. Perifix 700, soft tip catheter : untuk kemudahan insersi, tetapi tip yang flexibel mengurangi resiko tertusuknya vena oleh kateter. d. Perifix Paed : untuk anak usia 2-14 th 8/5/2014 36

Produk baru : Lost Of Resistance Syringe Syringe untuk Lost of Resistance (LOR); penentuan rongga epidural, bebas lateks, friksi rendah sehingga memudahkan feeling hilangnya resistensi. 8/5/2014 37

Combined Spinal-Epidural Anaesthesia (CSE) Espocan CSE Set 8/5/2014 38

Espocan Combined Spinal & Epidural (CSE) Set Kateter Perifix Lost of Resistance Syrin Jarum Tuohy Perican Pencan G 27, 12,5 cm Konektor Kateter Flat Filter + pin pad (tidak tersedia) 8/5/2014 40

ESPOCAN (tahap I) Tuohy ESPOCAN 18G Jarum Pencan 27G Jarum epidural dipasang, dan digunakan sebagai introducer jarum spinal (Pencan G 27) kemudian obat disuntikkan melalui Bantalan pengisi Lapisan Dura 8/5/2014 41

ESPOCAN (tahap II) Jarum spinal (Pencan G 27) dicabut dan kemudian kateter dimasukkan ke rongga epidural melalui jarum epidural Kateter dipasangi konektor dan filter, maka kateter epidural siap untuk digunakan. Luka pada dura akibat penusukan jarum spinal Tempat kateter epidural menyentuh dur 8/5/2014 42

Keunggulan Espocan Memiliki seluruh keunggula Perifix, dengan keunggulan tambahan : 1. Back eye atau lubang pada belakan jarum Epidural mempermudah penusukan dura dengan jarum spinal 2. Selain itu Back eye juga menghindari tertembusnya dura oleh epidural kateter karena tempat ujung kateter menyentuh dura berbeda dengan tempat penusukan dura dengan jarum spinal. Luka pada dura akibat penusukan jarum spinal Tempat kateter epidural menyentuh dur 8/5/2014 43

Empat Plexus Anaesthesia Indikasi Terutama u/ pasien yg tidak sehat Operasi tungkai atas maupun bawah Pasien dengan gangguan pernafasan resiko tinggi Pasien dengan hemodinamik yang tidak stabil Analgesi (anti nyeri) untuk mobilisasi yang segera dan terapi fisik (pada atlit misalnya) Terapi nyeri jangka panjang 8/5/2014 44

Plexus Anaesthesia/ Peripheral Nerve Block/ Peripheral Regional Anesthesia 8/5/2014 45

PLEXUFIX PLEXUS ANESTHESIA NEEDLE KETERSEDIAAN KODE KOMP. NO ART. & NAMA PRODUK KEMASAN 6421520 489156/2-PLEXUFIX NEEDLE G 24 X 2 Box @ 50 pcs 8/5/2014 46

STIMUPLEX DIG RC Nerve Stimulator for Peripheral Regional Anesthesia with Remote Control 8/5/2014 47

STIMUPLEX HNS 12 STIMUPLEX PEN For Nerve Mapping w/o Puncturing Nerve Stimulator for Peripheral Regional Anesthesia 8/5/2014 48

HATUR NUHUN