BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN RANGKAIAN TAMBAHAN

Jakarta, Oktober Penulis

Jobsheet Praktikum DECODER

Jobsheet Praktikum ENCODER

Modul 3 : Rangkaian Kombinasional 1

PENCACAH. Gambar 7.1. Pencacah 4 bit

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian dilakukan terhadap 8 sensor photodioda. mendeteksi garis yang berwarna putih dan lapangan yang berwarna hijau.

7.1. TUJUAN Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar pencacah maju maupun pencacah mundur menggunakan rangkaian gerbang logika dan FF.

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output

A0 B0 Σ COut

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV VOLTMETER DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN ICL7107

Gambar 1.1 Konfigurasi pin IC 74LS138

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL

Gambar 3. 1 Diagram blok system digital

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III PERANCANGAN ALAT

Y Y A B. Gambar 1.1 Analogi dan simbol Gerbang NOR Tabel 1.1 tabel kebenaran Gerbang NOR A B YOR YNOR

COUNTER ASYNCHRONOUS

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Counter? 2. Apa saja macam-macam Counter? 3. Apa saja fungsi Counter?

VOLTMETER DAN MULTIMETER DIGITAL

ADC ( Analog To Digital Converter Converter konversi analog ke digital ADC (Analog To Digital Convertion) Analog To Digital Converter (ADC)

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram. Rangkaian Setting. Rangkaian Pengendali. Rangkaian Output. Elektroda. Gambar 3.

PRAKTIKUM 2 DECODER-ENCODER. JOBSHEET UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Digital dan Mikroprosesor Yang dibina oleh Drs. Suwasono, M.T.

BAB III PERENCANAAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam

COUNTER ASYNCHRONOUS

Gambar 1.1 Analogi dan simbol Gerbang AND. Tabel 1.1 kebenaran Gerbang AND 2 masukan : Masukan Keluaran A B YAND

Papan Pergantian Pemain Sepak Bola Berbasis Digital Menggunakan IC4072 dan IC7447

Contoh Bentuk LCD (Liquid Cristal Display)

ABSTRAK. Kata Kunci : Counter, Counter Asinkron, Clock

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan dari pembuatan alat ini telah

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB VI ENCODER DAN DECODER

4/27/2012 GALAT/ ERROR SIMPANGAN ATAU SELISIH DARI NILAI SEBENARNYA PADA VARIABEL YANG DIUKUR GALAT BERBEDA DENGAN SALAH GALAT DALAM PENGUKURAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

Gambar 1.1 Analogi dan simbol Gerbang NOT/INVERTER. Tabel 1.1 tabel kebenaran Gerbang NOT/INVERTER: Masukan Keluaran A

SISTEM KEAMANAN DENGAN MENGGUNAKAN CHIP EPROM TUGAS AKHIR OLEH: DIMAS ANGGIT ARDIYANTO

MODUL I GERBANG LOGIKA

Gambar 1.1 Analogi dan simbol Gerbang NAND Tabel 1.1 tabel kebenaran Gerbang NAND: A B YAND YNAND

PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421)

PROTOYPE PENGHITUNG JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN SECARA OTOMATIS. Nama : Idham Rustandi NPM : Pembimbing : Dr. Ir. Hartono Siswono, MT

III. METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN ALAT HITUNG JUMLAH KENDARAAN MEMANFAATKAN SENSOR INFRAMERAH SEBAGAI INPUT PADA GERBANG PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur

BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)

Jobsheet Praktikum PARALEL ADDER

Rangkaian Adder dengan Seven Segment

Gambar 1.1 Logic diagram dan logic simbol IC 7476

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

PENYEDIA VOLUME BENDA CAIR DENGAN STEP 150 ml ( WATER LEVEL )

Modul 7 : Rangkaian Sekuensial 3

Crane Hoist (Tampak Atas)

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

GERBANG GERBANG LOGIKA

TUGAS AKHIR CALCULATOR RESISTOR BERDASARKAN WARNA BERBASIS IC TTL

ANALOG TO DIGITAL CONVERTER

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA RANGKAIAN ALAT PENGHITUNG JUMLAH MOBIL PADA PELATARAN PARKIR. Noveri Lysbetti Marpaung

1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop

DECODER. Pokok Bahasan : 1. Pendahuluan 2. Dasar-dasar rangkaian Decoder. 3. Mendesain rangkaian Decoder

RESISTOR DAN HUKUM OHM

BAB III METODE PENELITIAN

PENGISI BAK PENAMPUNGAN AIR OTOMATIS MENGGUNAKAN KERAN SELENOID BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Di Susun Oleh: Putra Agustian

BAB IV UJI COBA ALAT DAN ANALISA

MODUL I PENGENALAN ALAT

SEMINAR NASIONAL PERANCANGAN MODUL PEMBELAJARAN ELEKTRONIKA DIGITAL ENCODER, DECODER, MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

KONSEP PENDAHULUAN. Sistem Digital

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

COUNTER DAN TRANSPORTER BARANG BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C51 ABSTRAKSI

BEL CERDAS CERMAT MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL WIRELESS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Membuat kontrol display seven segment Membuat program Counter baik Up Counter maupun Down Counter dengan media tampilan 7-Segment.

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP D

PERTEMUAN 9 RANGKAIAN KOMBINASIONAL

MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP J-K

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

TEORI DASAR DIGITAL OTOMASI SISTEM PRODUKSI 1

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

Jurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

MODUL I TEGANGAN KERJA DAN LOGIKA

RANCANGAN ALAT UKUR WAKTU TUNDA RELE ARUS LEBIH

DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter

MULTIPLEXER. Pokok Bahasan : 1. Pendahuluan 2. Dasar-dasar rangkaian Multiplexer. 3. Mendesain rangkaian Multiplexer

Transkripsi:

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN 4.1 Pengujian Pengujian rangkaian skematik ini dilakukan untuk melihat kinerja sistem yang telah di rancang berdasarkan deskripsi kerja alat yang diinginkan. Apabila terdapat kesalahan maka dapat diperbaiki dan disempurnakan. Oleh karena itu pengujiannya dilakukan dengan menggunakan sebuah software yang berhubungan dengan rangkaian tersebut, software yang digunakana adalah Electronics Workbench, Crocodile Chip, Factory Talk view dan RSLogic 500. 4.2 Analisa Analisa yang dapat diperoleh dari hasil pembuatan perancangan rangkaian tambahan pada Lightning Counter adalah : 4.2.1 Konsep Pertama Seven Segment Pada Seven Segment yang harus diperhatikan, yaitu tegangan Seven Segment tiap segmentnya, arus Seven Segment tiap segmentnya, dan Seven Segment yang dipasang harus sesuai dengan tipenya. Pada perancangan ini tipe Seven Segment yang digunakan adalah tipe common cathode. common cathode Inputnya merupakan active high yang berarti memerlukan masukan clock yang bernilai 1. Seven Segment bisa bekerja apabila kapasitas tegangan dan kapasitas arus bisa memenuhi sesuai dengan spesifikasi yang ada. 45

Gambar 4.1 Pengujian Decoder to Seven Segment Pada perancangan rangkaian tambahan ini, spesifikasi Seven Segment yang digunakan adalah - Vmax untuk: warna merah =1.9 V ;kuning = 2.1 Volt ;hijau = 2.0 Volt - Imax = 10 ma Supaya sevent Segment tidak rusak maka harus dipasang hambatan (R) yang bertujuan untuk menghambat arus listrik yang masuk ke Seven Segment. Rumus : R = (Vin Vss) / I = (5 Volt 2 Volt) / 10 ma = 0,3 Kilo Ohm = 300 Ohm Setelah melakukan perhitungan seperti diatas, maka nilai R yang dipasang adalah 300 Ohm. Nilai R= 300 Ω merupakan nilai R maksimum yang bisa dipasang untuk digunakan pada sebuah Seven Segment. Pada perancangan 46

rangkaian ini dipasang nilai R = 220 Ω, maka nilai itu masih bisa digunakan untuk dipasang pada sebuah Seven Segment. Daya pada Seven Segment yang digunakan adalah ¼ Watt. IC 74LS48 (Decoder BCD to 7 Segment) Untuk mengkonversikan bilangan biner ke bilangan desimal maka, harus dipasang sebuah IC TTL yang bisa mengubah bilangan tersebut. Gambar 4.2 Pegujian IC 7448 Pada Seven Segment bilangan outputnya merupakan bilangn decimal sehingga pada perancangan rangkaian tambahan ini, IC TTL yang digunakan adalah tipe IC 74LS48. IC TTL ini nilai outputnya merupakan active high, maka bisa digunakan pada Seven Segment yang memiliki nilai outputnya active high juga. Mengenai tegangan yang dibutuhkan adalah 5 VDC. 47

IC 74LS90 (Decade Counter) IC TTL ini merupakan rangkaian terpadu yang bisa menghitung jumlah pulsa pada Inputnya. Gambar 4.3 Pengujian IC 74LS90 Dalam bentuk bilangan biner pada empat pin dari IC ini, jumlah pulsa yang dapat dihitung adalah 9 kali. Ketika pulsa kesepuluh tiba di Input maka output biner bisa diatur ulang ke nilai nol (0000). Jadi selama 10 kali clock diberikan pada IC TTL ini, maka salah satu clock akan keluar dari pin ini dan tegangan yang diperlukan oleh IC ini adalah 5 VDC. Dari hasil pengujian dengan menggunakan software Crocodile Chip membuktikan bahwa rangkaian yang sudah dirancang bisa di implementasikan pada kenyataan. Hasil pengujian, nilai tegangan yang didapat tiap IC adalah 5 volt dan arus yang masuk tiap segmentnya 2.09 Ampere tiap satu kenaikan logika. 48

Gambar 4.4 Implementasi untuk Konsep Pertama 4.2.2 Konsep Kedua PLC Terdapat tiga bagian program yang berfungsi untuk menghitung banyaknya jumlah sambaran petir pada arrester 1. Main Program Main program ini berisi perintah utama dalam melakukan penghitungan nilai yang diambil dari suatu proses. 49

Gambar 4.5 Main Program PLC 2. Proses Suatu perintah yang dibuat untuk memproses instruksi-instruksi yang berhubungan dengan proses menghitung jumlah angka (Counting Value) yang masuk pada suatu Input. Gambar 4.6 Tampilan Program Proses PLC 50

3. Read Input Read Input ini dibuat untuk membaca input yang masuk pada PLC dari suatu komponen (Relay). Selanjutnya read input ini akan dilanjutkan di bagian proses dan bagian main program. Gambar 4.7 Tampilan Program Read Input Dari ketiga program utama diatas dapat dilakukan pengujian dengan menggunakan software RSLogic 500 yang bertujuan untuk memastikan program tersebut bisa di aplikasikan langsung secara nyata di lapangan. 4. Panel View 600 Tampilan Panel View 600 ini diuji dengan menggunakan software Factory Talk View dengan tujuan untuk memastikan tampilan yang diinginkan sesuai dengan kenyataannya. Berikut adalah gambar dari tampilan yang telah dibuat. 51

Gambar 4.8 Tampilan Panel View 600 Dari hasil pengujian dengan menggunakan software RSLogic 500 membuktikan bahwa rangkaian yang sudah dirancang bisa di implementasikan pada kenyataan. Gambar 4.9 Implementasi untuk Konsep Kedua 52