ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT BANTU DALAM PERENCANAAN PENJUALAN ATAS TARGET LABA YANG DITETAPKAN PADA TOKO KUE BOLU RASA NAMA : FATMAWATI NPM : 27211969 JURUSAN : AKUNTANSI FAKULTAS : EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA DOSEN PEMBIMBING : RADI SAHARA, SE.,MM
LATAR BELAKANG Pada umumnya tujuan suatu perusahaan adalah memperoleh laba, dan besar kecilnya laba yang diperoleh merupakan kesuksesan manajemen dalam mengelola perusahaannya. Oleh karena itu, laba merupakan suatu ukuran yang seringkali dipakai untuk menilai berhasilnya manajemen perusahaan. Analisis cost volume profit merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan pada kegiatan usaha dalam mencapai laba. Dengan adanya perencanaan yang baik maka akan memungkinkan manajemen untuk bekerja lebih efektif dan efisien.
RUMUSAN MASALAH DAN BATASAN MASALAH Rumusan Masalah 1. Berapa besarnya laba bersih apabila pemilik Toko Kue Bolu Rasa menganggarkan kenaikan penjualan tahun 2014 sebesar 20%? 2. Berapa besarnya penjualan Toko Kue Bolu Rasa pada saat titik impas? 3. Berapa besarnya penurunan penjualan Toko Kue Bolu Rasa agar tidak menderita kerugian? 4. Berapa besarnya perubahan pendapatan penjualan dan laba bersih pada Toko Kue Bolu Rasa? 5. Berapa besarnya jumlah pendapatan penjualan minimum agar Toko Kue Bolu Rasa tidak pantas untuk dilanjutkan atau dihentikan usahanya? Batasan Masalah Mengingat luasnya masalah, maka dalam penulisan ilmiah ini penulis membatasi masalah pada jenis produk kue yaitu kue Sopia, Brownies, Cake Tape, Bolu Gulung, Lapis Surabaya, Brownies Kering, Bolu Pelangi, Caramel dan Bolu Ketan dengan menggunakan data penjualan diluar pesanan khusus dan data biaya produksi penjualan yang dikeluarkan selama bulan Januari sampai Desember Tahun 2013 dengan menggunakan lima parameter, yaitu Marjin Kontribusi, Break Even Point (BEP) atau titik impas, Margin of Safety (MOS), Operating Leverage dan Shut Down Point (SDP).
TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penulisan ilmiah ini pada Toko Kue Bolu Rasa adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui besarnya laba bersih jika pemilik Toko Kue Bolu Rasa menganggarkan kenaikan penjualan sebesar 20% 2. Mengetahui besarnya penjualan Toko Kue Bolu Rasa pada saat titik impas 3. Untuk mengetahui besarnya penurunan penjualan Toko Kue Bolu Rasa agar tidak menderita kerugian 4. Mengetahui besarnya perubahan pendapatan penjualan dan laba bersih pada Toko Kue Bolu Rasa 5. Untuk mengetahui besarnya jumlah pendapatan penjualan minimum agar Toko Kue Bolu Rasa tidak pantas untuk dilanjutkan atau dihentikan usahanya
METODE PENELITIAN Objek Penelitian Penulis menggunakan objek penelitian yaitu pada Toko Kue Bolu Rasa, yang usahanya bergerak dibidang pembuatan Kue. Pemilik toko ini Bpk. Ipin, Usaha dagang ini berdiri sejak tahun 2004, berlokasi di Jl. Lumbu Barat Raya Blok 3 No. 8 Jembatan 6-7, Bekasi. Lokasi ini dipilih karena letaknya strategis berada di wilayah padat penduduk. Data / Variabel Penelitian Data yang diteliti adalah data biaya yang dikeluarkan dan data penjualan diluar pesanan khusus Toko Kue Bolu Rasa pada Januari - Desember tahun 2013, Variabel yang akan digunakan adalah biaya variabel dan biaya tetap. Metode Pengumpulan Data / Variabel yaitu wawancara dan observasi.
PEMBAHASAN Tabel 4.5 Pengklasifikasian Biaya Bulan Januari Desember 2013
PEMBAHASAN Tabel 4.6 Biaya Pemakaian Listrik dan Gas
PEMBAHASAN Tabel 4.7 Pemisahan Biaya Semivariabel
PEMBAHASAN Tabel 4.9 Klasifikasi Biaya Tetap dan Variabel
PEMBAHASAN Tabel 4.13 Marjin Kontribusi Tiap Jenis Produk Keterangan Jenis Produk Sopia Brownies Cake Tape Bolu Gulung Lapis Surabaya Brownies Kering Bolu Pelangi Caramel Bolu Ketan Penjualan 102.947.000 211.140.000 399.300.000 601.170.000 1.821.570.000 166.980.000 244.125.000 111.175.000 152.580.000 Biaya Variabel Biaya Bahan Baku 104.171.600 120.724.800 173.437.400 784.994.700 792.766.500 95.744.900 91.896.300 58.598.800 67.265.000 Biaya Kemasan 3.816.900 4.432.600 6.448.600 29.281.000 29.721.800 3.491.400 3.361.200 2.141.200 2.455.300 Biaya Listrik 173.215,4546 200.797,812 291.134,954 1.314.963,19 1.328.130,975 158.800,884 152.566,965 97.271,0098 111.248,112 Biaya Gas 1.799.167,5 2.085.662,03 3.023.982,75 13.658.360 13.795.132,14 1.649.445,138 1.584.694,193 1.010.341,95 1.155.520,38 Total Biaya Variabel 109.960.883 127.443.860 183.201.118 829.249.023 837.611.563 101.044.546 96.994.761 61.847.613 70.987.068 Marjin Kontribusi -7.013.883 83.696.140 216.098.882-228.079.023 983.958.437 65.935.454 147.130.239 49.327.387 81.592.932 Rasio Marjin Kontribusi -6,81% 39,64% 54,12% -38% 54,02% 39,49% 60,27% 44,37% 53,48%
PEMBAHASAN Tabel 4.15 Marjin Kontribusi Dengan Kenaikan Anggaran Penjualan Sebesar 20%
PEMBAHASAN Produk Total Penjualan BEP (RP) MOS (RP) Marjin Shut Down Kontribusi Laba Bersih TOL Biaya Tetap Tunai Rasio Marjin Kontribusi Point Sopia 102.947.000-11.632.597.040 11.735.544.040-7.013.883-22.325.164,73 0,314169371 15.311.282-6,81% -224.732.936,9 Brownies 211.140.000 320.468.688-109.328.688 83.696.140 68.384.858,37 1,223898713 15.311.282 39,64% 38.625.724,38 Cake Tape 399.300.000 241.757.081 157.542.919 216.098.882 200.787.600,51 1,076256112 15.311.282 54,12% 28.291.654,07 Bolu Gulung 601.170.000-450.773.752 1.051.943.752-228.079.023-243.390.304,93 0,937091653 15.311.282-38% -40.357.430,28 Lapis Surabaya 1.821.570.000 241.757.081 1.579.812.919 983.958.437 968.647.155,11 1,015806872 15.311.282 54,02% 28.345.274,05 Brownies Kering 166.980.000 320.468.688,00-153.488.688,00 65.935.454 50.624.172,20 1,302450018 15.311.282 39,49% 38.775.464,13 Bolu Pelangi 244.125.000 218.732.597 25.392.403 147.130.239 131.818.957,06 1,116153868 15.311.282 60,27% 25.405.155,94 Caramel 111.175.000 287.086.533-175.911.533 49.327.387 34.016.105,26 1,450118603 15.311.282 44,37% 34.508.857,15 Bolu Ketan 152.580.000 246.074.171-93.494.171 81.592.932 66.281.649,73 1,23100333 15.311.282 53,48% 28.632.325,33
KESIMPULAN 1. Besarnya laba bersih yang diperoleh Toko Kue Bolu Rasa jika menganggarkan kenaikan penjualan sebesar 20%, Rp. 1.254.845.029 menjadi Rp. 1.533.374.342 dengan kenaikan sebesar Rp. 278.529.313. Produk Brownies Rp. 68.384.858,37 menjadi Rp. 82.061.830,04 dengan kenaikan sebesar Rp. 13.676.971,67 produk cake tape Rp. 200.787.600,51 menjadi Rp. 240.945.120,61 dengan kenaikan sebesar Rp. 40.157.520,10 produk lapis surabaya Rp. 968.647.155,11 menjadi Rp. 1.162.376.586,13 dengan kenaikan sebesar Rp. 193.729.431 produk brownies kering Rp. 50.624.172,20 menjadi Rp. 60.749.066,64 dengan kenaikan sebesar Rp. 10.124.834,44 produk bolu pelangi Rp. 131.818.957,06 menjadi Rp. 158.182.748,48 dengan kenaikan sebesar Rp. 26.363.791,41 produk caramel Rp. 34.016.105,26 menjadi Rp. 40.819.326,32 dengan kenaikan sebesar Rp. 6.803.221,053 dan produk bolu ketan Rp. 66.281.649,73 menjadi Rp. 79.537.979,67 dengan kenaikan sebesar Rp. 13.256.329,95. 2. Penjualan Toko Kue Bolu Rasa sudah mencapai titik impas. Besarnya titik impas penjualan produk Brownies dan brownies kering sebesar Rp. 320.468.688 produk cake tape dan lapis surabaya sebesar Rp. 241.757.081 produk bolu pelangi sebesar Rp. 218.732.597 produk caramel sebesar Rp. 287.086.533 dan produk bolu ketan sebesar Rp. 246.074.171. 3. Besarnya penurunan penjualan Toko Kue Bolu Rasa agar tidak menderita kerugian produk cake tape sebesar Rp. 157.542.919 produk lapis surabaya sebesar Rp. 1.579.812.919 produk bolu pelangi sebesar Rp. 25.392.403 produk kue sopia sebesar Rp. 11.735.544.040 dan produk bolu gulung sebesar Rp. 1.051.943.752. 4. Besarnya perubahan pendapatan penjualan dan laba bersih pada Toko Kue Bolu Rasa terbilang cukup kecil, produk kue sopia yaitu sebesar 0,31 produk brownies sebesar 1,22 produk cake tape sebesar 1,07 produk lapis surabaya sebesar 1,01 produk brownies kering sebesar 1,30 produk bolu pelangi sebesar 1,11 produk caramel sebesar 1,45 produk bolu ketan sebesar 1,23 dan bolu gulung sebesar 0,93. Kecilnya nilai perubahan tersebut membuat laba usaha tidak sensitif terhadap perubahan penjualan yang terjadi. Peningkatan penjualan tidak akan berdampak besar pada peningkatan laba usaha, begitupun dengan penurunan penjualan tidak akan membuat usaha mengalami kerugian besar dan masih dalam kondisi mendapatkan laba. 5. Besarnya jumlah pendapatan penjualan minimum pada Toko Kue Bolu Rasa harus dihentikan jika penjualannya produk brownies sebesar Rp. 38.625.724,38 produk cake tape sebesar Rp. 28.291.654,07 produk lapis surabaya sebesar Rp. 28.345.274,05 produk brownies kering sebesar Rp. 38.775.464,13 produk bolu pelangi sebesar Rp. 25.405.155,94 produk caramel sebesar Rp. 34.508.857,15 dan produk bolu ketan sebesar Rp. 28.632.325,33
SARAN 1. Persaingan usaha kue semakin ketat, untuk itu Toko Kue Bolu Rasa harus lebih inovasi dan kreasi terhadap produk yang akan dijual. 2. Untuk meningkatkan hasil penjualan, Toko Kue Bolu Rasa harus lebih mengerti tentang selera konsumen terhadap produk yang ditawarkan agar mendapatkan laba usaha yang besar. 3. Kualitas produk Toko Kue Bolu Rasa harus lebih ditingkatkan lagi agar tidak mengalami penurunan penjualan. Untuk itu pemilik toko harus memilih bahan baku yang berkualitas baik sehingga produk kue yang dihasilkan menjadi lebih baik dan konsumen atau pelanggan tidak beralih ke toko kue lainnya. 4. Pemilik Toko Kue Bolu Rasa harus lebih memperhatikan dan mengendalikan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi agar mendapatkan laba usaha yang besar dan serta berada di resiko kerugian yang kecil. 5. Sebaiknya Pemilik Toko Bolu Rasa dalam pembukuan hendaknya memisahkan biaya semivariabel menjadi biaya tetap dan biaya variabel untuk merencanakan penjualan dengan analisis cost-volumeprofit.