Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 10 ISSN X. Nur Afni

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Luok Manipi Pada Pokok Bahasan Gaya Melalui Penerapan Metode Demonstrasi

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Inquiri Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 1 Ongka

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Gerak Benda dan Energi Dengan Menggunakan Metodeekpeerimen Pada Siswa Kelas III SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Kabinuang Dalam Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Diskusi Kelas

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN...

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

ABSTRAK. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 1 ISSN X. Fitriah, Najamuddin Laganing, dan Yusdin B.M. Gagaramusu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS VI DI SDN 1 KALUKUBULA

Wahida, Lestari, M.P. Alibasyah, dan Minarni Rama Jura

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

Ratna Abdul Halim 1* Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENERAPAN CTL DENGAN METODE JARIMATIKA UNTUK PENYELESAIAN SOAL PERKALIAN DASAR DI SD NEGERI 1 NGERONG

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Penerapan Experiential Learning

Peningkatan Kemampuan Siswa Membuat Kalimat Tanya melalui Teknik 5w 1h di Kelas IV SD Inpres Lobu Gio

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Tou Kabupaten Banggai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Samriani. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 5 orang siswa perempuan dan 15 orang siswa laki-laki. Siswa

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di SD Inpres 1 Ongka

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SD Inpres I Sidole

Penerapan Media Gambar Pada Mata Pelajaran Sains Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Lakea

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1 Siney

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas III SDN 08 Paleleh

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CTL DI KELAS V SD INPRES 03 TERPENCIL BAINA A

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Penerapan Metode Stop Think Do Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas Xb SMA Negeri 2 Dolo

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua Andi Sahati, Lilies, Muhammad Jamhari Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan dalam Penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPA siswa Kelas V SDN 3 Ogotua. Hal ini di sebabkan penggunaan pendekatan pembelajaran yang kurang membangkitkan kreatifitas belajar siswa. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 3 Ogotua melalui pendekatan kontekstual. Rancangan penelitian ini mengikuti model Kemmis oleh MC Tanggart yang dilaksanakan 2 siklus yang masing-masing terdiri dari 4 tahap yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi. Penelitian ini di laksanakan di kelas V SDN 3 Ogotua dengan jumlah 30 orang siswa. Pengumpulan data di lakukan dengan pemberian tes akhir tindakan dan lembar observasi aktifitas guru dan siswa pada setiap siklus. Pengelolahan data dilakukan dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan perolehan yaitu tes awal dengan skor daya serap individu 59,33% dan ketuntasan klasikal 23,33% siklus 1 skor daya serap individu 66% dan ketuntasan klasikal 76,66%, siklus 2 skor daya serap individu 85,3% dan ketuntsan klasikal 90%. Peningkatan daya serap individu dan ketuntasan belajar klasikal membuktikan bahwa pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 3 Ogotua. Kata kunci: Hasil Belajar IPA, Pendekatan Kontektual (CTL). I. PENDAHULUAN Sampai saat ini persoalan pendidikan yang dihadapi bangsa indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan terus dilakukan, mulai dari berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru, pengandaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, sampai dengan peningkatan mutu manejemen sekolah. Namun, indikator kearah mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang diharapkan (Ahmadi, dkk. 2004) Peningkatan mutu pendidikan adalah menjadi tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan, terutama bagi guru SD yang merupakan 206

ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru SD adalah orang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat bersaing di zaman yang semakin cepat perkembangan teknologinya. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sangat berperan dalam proses pendidikan dan perkembangan teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Semiawan, 1998). Kurangnya minat siswa pada pelajaran IPA karena proses metode dan model pembelajaran tidak bervariasi. Hal tersebut mengakibatkan masih banyaknya siswa mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal di SDN 3 Ogotua. Nilai KKM mata pelajaran IPA kelas V adalah 65. Dari 30 siswa ada siswa yang nilainya masih di bawah KKM yaitu 45 sebanyak 6 orang, 55 sebanyak 4 orang, 60 sebanyak 2 orang, 65 sebanyak 2 orang. Hal tersebut menunjukkan adanya indikasi terhadap rendahnya kinerja belajar siswa dan kemampuan guru dalam pengelolaan kelas. Untuk mengetahui mengapa prestasi belajar siswa tidak seperti yang di harapkan guru harus merepleksi diri untuk dapat mengetahui faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan siswa terhadap pembelajaran IPA. Berdasarkan permasalahan tersebut maka peniliti menganggap perlu mengangkat pembelajaran yang mampu memberikan perubahan secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Model pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran kontekstual atau contextual teaching learning (CTL) yang banyak melibatkan siswa dalam penerapannya. Sehingga siswa merasa lebih tertantang dan lebih mengenal IPA dengan baik melalui tahapan-tahapan pembelajaran kontekstual. Rendahnya hasil belajar siswa kelas V SDN 3 Ogotua pada mata pelajaran IPA disebabkan kurang aktifnya siswa di dalam kelas berdasarkan pengalaman 207

dari guru kelas V SDN 3 Ogotua sesuai hasil observasi dan penelitian bahwa berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui pemberian tugas-tugas, pemberian kuis dan tanya jawab dikelas tetapi belum mampu mengatasi rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran sains tersebut. Apabila rendahnya hasil belajar siswa ini terus berlangsung, maka mutu pelajaran di sekolah tidak sesuai harapan masyarakat dan pemerintah. Maka penulis melakukan penelitian dengan judul : Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : untuk meningkatkan hasil belajar IPA melalui pendekatan kontekstual (CTL) pada perubahan sifat benda siswa kelas V SDN 3 Ogotua. II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penilitian tindakan kelas partisipan yang artinya peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian mulai dari awal sampai akhir penelitian. Desain penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri atas 4 tahap yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) refleksi. Diagram alur penelitian tersebut ditunjukkan pada gambar 1. 0. Refleksi Awal 1. Rencana Tindakan 2. Tindakan I 3. Observasi I 4. Refleksi I 5. Rencana Revisi I 6. Tindakan 2 7. Observasi 2 8. Refleksi 2 a. Siklus 1 b. Siklus 2 Gambar 1. Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis Mc Taggart. 208

Penelitian ini dilaksanakan dikelas V SDN 3 Ogotua, dalam hal ini yang menjadi subjek adalah seluruh kelas V dengan jumlah siswa 30 orang, yang terdiri 16 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan. Penelitian ini beberapa faktor yang akan diselidiki yaitu: 1) Murid: faktor yang diselidiki adalah hasil belajar dan tingkat aktivitas murid dalam pembelajaran IPA melalui pendekatan kontekstual (CTL). 2) Guru: faktor yang diselidiki adalah aktivitas proses pembelajaran kontekstual (CTL). Data dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantatif, data kualitatif yaitu data tentang aktivitas guru dan siswa, yang akan diekspresikan secara alami, data kemampuan siswa dalam mengerjakan tes. Sedangkan data kuantitatif yaitu data tentang hasil belajar siswa setelah mengikuti proses belajar dengan penggunaan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SDN 3 Ogotua. Data kualitatif yaitu data tentang aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung, adapun tahap-tahap analisis data kualitatif yaitu: 1) mereduksi data, 2) menyajikan data, 3) verifikasi data (penyimpulan). 1. Mereduksi data Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan data yang telah diperoleh dari awal sampai akhir pengumpulan data. 2. Menyajikan data Penyajian data dilakukan dengan cara menyusun data secara sederhana, sehingga mudah untuk menarik kesimpulan. 3. Verifikasi (penyimpulan) Tahap ini dilakukan untuk menarik kesimpulan, berdasarkan data yang diperoleh pada tahap penyajian data, data hasil aktifitas guru dan siswa yang diperoleh dari hasil observasi dianalisis dan dinyatakan dalam bentuk prsentase dihitung dengan menggunakan rumus: Persentase nilai rata-rata (NR) = jumlah skor yang diperoleh x 100% Skor maksimal 209

90% < NR < 100% Sangat baik 70% < NR < 90% Baik 50% < NR < 70% Cukup 30% < NR < 50% Kurang 0% < NR < 30% Sangat kurang Untuk menganalisis data kuantitatif menggunakan rumus sebagai berikut : 1. Daya serap individu Daya serap individu = Skor yang diperoleh siswa x 100 Skor maksimal tes Siswa dinyatakan tuntas secara individual jika persentase daya serap individu adalah 65%. 2. Ketuntasan belajar klasikal Tuntas belajar klasikal = Banyaknya siswa yang tuntas x 100 Jumlah siswa keseluruhan Suatu kelas dinyatakan tuntas belajar secara klasikal, jika ketuntasan klasikalnya minimal 80%. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Sebelum Tindakan Sebelum penelitian dilaksanakan, penelitian mengadakan studi pendahuluan pada hari kamis tanggal 23 Oktober 2014, kegiatan yang dilakukan pada studi pendahuluan adalah mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah bersama guru wali kelas V SDN 3 Ogotua. Dalam pertemuan tersebut peneliti menyampaikan makud untuk melakukan penelitian di sekolah sekaligus tempat peneliti mengajar, Kepala Sekolah menunjuk salah satu guru teman sejawat untuk membicarakan rencana selanjutnya. Tes awal dilaksanakan pada hari senin tanggal 27 Oktober 2014. Tes awal diikuti oleh 30 orang siswa kelas V SDN 3 Ogotua. Soal tes awal dapat dilihat pada lampiran I, dan hasil analisis tes awal dapat dilihat pada lampiran 1, dan hasil analisis tes awal dapat dilihat pada lampiran 2. Dari hasil tes pra 210

tindakan diperoleh siswa dengan skor daya serat individu 59,33 % dan ketuntasan 23,33 %, dari 30 siswa yang mengikuti tes, hanya 7 siswa yang tuntas belajar. Hasil tes awal digunakan untuk pembentukan kelompok belajar, karena dari 30 siswa memiliki tingkat kemampuan akademik yang berbeda, maka untuk pembagian kelompok belajar dilakukan dengan menggabungkan siswa yang berkemampuan rendah, sedang dan tinggi. Deskripsi Data Tindakan Siklus I Observasi terhadap aktivitas siswa dan guru dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Guru yang ditunjuk sebagai observer untuk mengamati aktifitas siswa dan guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Dari observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran dapat dilihat pada indikator yang diamati aktivitas siswa adalah - Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. - memperhatikan materi penjelasan diberikan oleh guru. - Menjawab pertanyaan guru atau bertanya. - Duduk dalam kelompok masing masing. - Kekompakan siswa dalam kelompok. - Kemampuan siswa dalam berdiskusi kelompok. - Mengerjakan LKS dan saling membantu sesama kelompok dan memecahkan masalah. - Kemampuan siswa dalam menyampaikan kesimpulan dari hasil kerja kelompok. - Menanyakan hal yang belum dipahami. - Membuat kesimpulan. - Mengerjakan soal secara individu 211

Tabel 1. Hasil Observasi kegiatan Siswa Siklus I Hasil Indikator Jumla Jumlah Presentase N Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 h Skor Nilai Ratarata o Siswa Skor Maksim al 1 A 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 28 44 63,6% 2 B 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 28 44 63,6% 3 C 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 28 44 63,6% 4 D 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 28 44 63,6% 5 E 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 29 44 66% 6 F 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 26 44 59% 7 G 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 28 44 63,6% 8 H 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 28 44 63,6% 9 I 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 29 44 66% 10 J 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 29 44 66% 11 K 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 28 44 63,6% 12 L 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 28 44 63,6% 13 M 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 29 44 66% 14 N 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 28 44 63,6% 15 O 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 28 44 63,6% 16 P 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 29 44 66% 17 Q 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 29 44 66% 18 R 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 29 44 66% 19 S 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 29 44 66% 20 T 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 30 44 68,18% 21 U 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 29 44 66% 22 V 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 26 44 59% 23 W 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 26 44 59% 24 X 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 30 44 68,18% 25 Y 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 29 44 66% 26 Z 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 30 44 68,18% 27 AB 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 30 44 68,18% 28 CD 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 30 44 68,18% 29 EF 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 29 44 66% 30 GH 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 29 44 66% 212

Berdasarkan hasil kegiatan observasi kegiatan siswa pada siklus I secara umum aspek yang diamati menunjukan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran dalam kategori cukup. Sehingga pada siklus I dapat diperoleh dengan jumlah siswa 30 skor yang tertinggi 30 dengan skor ideal 44 dan presentase yang diperoleh 68 % maka dari hasil tersebut dalam kriteria cukup. Tabel 2. Hasil Observasi kegiatan Guru siklus I Penilaian Tahap Aspek yang diamati 1 2 3 4 Pendahuluan - Memberikan motivasi pada siswa - Menyampaikan tujuan pembelajaran - Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari - Memberikan pertanyaan pada siswa Ket Kegiatan inti - Secara klasikal menjelaskan materi - Mengatur siswa dalam kelompokkelompok kecil - Menyampaikan materi pembelajaran - Membagi LKS pada setiap kelompok - Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan - Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami 213

Penutup - Menyimpulkan materi serta memberikan penguatan - Memberikan tes individu pada siswa Jumlah skor 6 27 33 Jumlah skor maksimal 48 Presentase nilai rata-rata 68,75% Berdasarkan hasil kegiatan observasi kegiatan guru pada siklus I yang disajikan pada tabel 1 beberapa aspek sudah baik namun ada beberapa aspek yang masih dalam kategori cukup. Siklus I skor yang diperoleh sebesar 33 dari skor ideal 48 sedangkan presentase yang diperoleh sebesar 68,75 %. Dengan demikian, hasil observasi guru pada siklus I masih kategori cukup. Hal ini disebabkan masih banyak kegiatan yang dilakukan oleh guru belum sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang diharapkan oleh model pembelajaran pendekatan kontekstual. Hasil Analisis Tes Evaluasi Siklus I Berdasarkan hasil analisis tes evaluasi siklus I dapat diketahui bahwa hasil tes yang diperoleh pada siklus I yaitu skor tertinggi 90, skor terendah 50 daya serat individu 66 %, banyak siswa yang tuntas belajar yaitu 23 siswa dengan presentase ketuntasan belajar klasikal 76,66 %. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I Berdasarkan hasil refleksi diatas, masih banyak kekurangan- kekurangan pada siklus I, dengan kata lain tujuan pembelajaran pada siklus I belum tercapai sesuai dengan criteria ketuntasan belajar, maka peneliti segera melakukan perbaikan dan persiapan untuk melaksanakan proses pembelajaran pada siklus II dengan memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I. 214

Data dan Tindakan Siklus II N o Nama Siswa Tabel 3. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Hasil Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumla h Skor Jumlah Skor Maksima l Presentase Nilai Ratarata 1 A 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 35 44 79,5% 2 B 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 35 44 79,5% 3 C 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 36 44 81% 4 D 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 35 44 79,5% 5 E 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 37 44 84% 6 F 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 33 44 75% 7 G 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 35 44 79,5% 8 H 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 36 44 81% 9 I 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 35 44 79,5% 10 J 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 37 44 84% 11 K 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 35 44 79,5% 12 L 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 35 44 79,5% 13 M 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 37 44 84% 14 N 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 35 44 79,5% 15 O 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 35 44 79,5% 16 P 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 37 44 81% 17 Q 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 35 44 84% 18 R 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 35 44 79,5% 19 S 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 37 44 84% 20 T 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 37 44 84% 21 U 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 36 44 81% 22 V 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 34 44 77,3% 23 W 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 34 44 77,3% 24 X 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 37 44 84% 25 Y 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 35 44 79,5% 26 Z 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 36 44 81% 27 AB 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 37 44 84% 28 CD 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 37 44 84% 29 EF 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 35 44 79,5% 30 GH 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 35 44 79,5% Berdasarkan data hasil kegiatan observasi siswa pada siklus II diperoleh jumlah skor tertinggi 37 dengan skor ideal 44 dan presentase yang diperoleh 84%. Maka dari hasil tersebut masuk dari kategori baik, setiap kelompok sudah dapat bekerja sama dengan anggota kelompoknya. Siswa lebih termotifasi untuk menjadi kelompok yang lebih baik. 215

Tabel 4. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Tahap Aspek yang diamati Penilaian Ket 1 2 3 4 Pendahulu an - Memberikan motivasi pada siswa - Menyampaikan tujuan pembelajaran - Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari - Memberikan pertanyaan pada siswa Kegiatan inti Penutup - Secara klasikal menjelaskan materi - Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok kecil - Menyampaikan materi pembelajaran - Membagi LKS pada setiap kelompok - Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan - Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami - Menyimpulkan materi serta memberikan pengaturan - Memberikan tes individu pada siswa Jumlah skor - - 12 32 44 Jumlah skor maksimal 48 Presentase nilai rata-rata (%) 91,66% Berdasarkan Hasil Kegiatan Observasi Guru pada siklus II diperoleh skor sebesar 44 dengan skor ideal 48 dan presentase yang diperoleh 91,66 %. hal ini menunjukan bahwa hasil yang diperoleh dari aktifitas guru pada siklus II dalam kategori baik. Dengan demikian kriterian yang ditetapkan dalam penelitian tindakan kelas telah mencapai 90 % - 100% yang masuk dalam kriteria sangat baik. 216

Analisis Refleksi Tindakan Siklus II Berdasarkan hasil tes siklus II, terlihat bahwa secara umum siswa telah dapat menyelesaikan soal tes akhir dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari keberanian siswa dalam menanyakan hal-hal yang belum dipahami dan mengutarakan pendapat. Hasil yang dicapai pada siklus II menunjukan adanya peningkatan dibandingkan hasil belajar siklus II. Data yang diperoleh pada siklus II telah mencapai indikator kinerja yang diinginkan. Pembahasan Rendahnya hasil belajar pada siswa disebabkan karena dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari yang dialami siswa, metode yang digunakan mengacu pada metode ceramah tanpa memperhitungkan hal-hal yang kontekstual yang lebih dekat dengan diri dan lingkungan serta pengalaman siswa. Oleh sebab itu peneliti mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan kontekstual. Berdasarkan hasil ketuntasan klasikal pada mata pelajaran IPA siklus II, maka perbaikan pembelajaran ini dianggap telah berhasil, dengan demikian perbaikan yang dilakukan pada kegiatan siklus II yang menguatkan pendekatan kontekstual ( CTL ) pada mata pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa SDN 3 Ogotua. Berdasarkan penelitian Nidar (2012). Model pembalajaran konstektual (CTL) yang banyak melibatkan siswa dalam penerapannya. Sehingga siswa merasa lebih tertantang dan lebih mengenal IPA dengan baik melalui tahapan pembelajaran konstektual. Pendekatan pembelajaran konstektual pada perinsipnya memiliki kelebihan yaitu, melatih siswa menemukan idenya sendiri, membawah siswa dalam konsep pembelajaran yang nyata, mendorong siswa membuat hubungan antara materi yang dipelajarinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka, meningkatkan kerja sama dan daya piker siswa sehingga pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru semata. 217

IV. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan banyaknya siswa 30 orang kelas V SDN 3 Ogotua dalam mempelajari perubahan sifat benda melalui pendekatan kontekstual, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 3 Ogotua pada materi perubahan sifat benda, skor perolehan setiap tindakan adalah tes awal daya serap individu 59,33 % dengan ketuntasan klasikal 23,33 %, siklus I pertemuan I daya serap individu 60,66 % dengan ketuntasan klasikal 66,66 %, siklus I pertemuan II daya serap individu 66 % dengan ketuntasan klasikal 70,66 % dan siklus II pertemuan I daya serap individu 70,1 % dengan ketuntasan klasikal 80%, siklus II pertemuan II daya serap individu 85,3 % dengan ketuntasan klasikalnya 90 %. 2. Melalui pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V dengan mencapai 80 % pada siklus II sangat baik pada setiap aspek yang diamati terhadap aktifitas siswa. 3. Melalui aktifitas guru mencapai 80 % pada siklus II sangat baik pada setiap aspek yang telah diamati. Saran Berdasarkan hasil penilitiaan, maka peneliti dapat menjampaikan saransaran sebagai berikut: 1. Hendaknya dalam mengajarkan materi IPA tentang perubahan benda, guru menggunakan pendekatan kontekstual karena pada meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Hendaknya guru dapat menggunakan pendekatan kontekstual pada materi yang lain karena dapat menumbuhkan kreatif siswa dalam menerima pembelajaran. 218

DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Widodo Supryono. 2004. Psikologi Belajar, Rineka Cipta : Jakarta. Nidar. 2012. Pendekatan Kontekstual (CTL). Palu: FKIP Untad. Semiawan, C. 1998. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar. Indeks. Jakarta. 219