MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SKRIPSI Diajukan oleh: RIKI YUNIAGARA Mahasiswa Fakultas Syari ah Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum NIM: 130707590 FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM BANDA ACEH 2012 M/1433 H
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh sebagai Salah Satu Beban Studi Program Sarjana (S.1) dalam Ilmu Hukum Islam Oleh: RIKI YUNIAGARA Mahasiswa Fakultas Syari'ah Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum NIM : 130707590 Disetujui untuk Diuji/Dimunaqasyahkan oleh: Pembimbing I, Pembimbing II, EMK Alidar, M.Hum NIP. 197406261994021003 Muhammad Yusuf, SAg, M.Ag NIP. 197005152007011038
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SKRIPSI Telah Diuji oleh Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi Fakultas Syari'ah IAIN Ar-Raniry dan Dinyatakan Lulus serta Diterima sebagai Salah Satu Beban Studi Program Sarjana (S.1) Dalam Ilmu Hukum Islam Pada Hari/Tanggal : Sabtu 28 Juli 2012 M 18 Safar 1433 H Di Darussalam - Banda Aceh Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi Ketua, Sekretaris, EMK Alidar, M.Hum NIP. 197406261994021003 Muhammad Yusuf, SAg, M.Ag NIP. 197005152007011038 Penguji I, Penguji II, Prof. Dr. Syahrizal Abbas, MA NIP. 197010271994031003 Drs. Muslim Zainuddin, M.Si NIP. 196610231994021001 Mengetahui, Dekan Fakultas Syari'ah IAIN Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh Dr. Nazaruddin A.Wahid, M.A NIP. 195612311987031031
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Nama/NIM : Riki Yuniagara / 130707590 Fak/Jur : Syari ah / Perbandingan Mazhab dan Hukum Hari/Tanggal Munaqasyah : Sabtu / 28 Juli 2012 Lulus Dengan Nilai : A Tebal Skripsi : 79 Halaman Pembimbing I : EMK. Alidar, M.Hum Pembimbing II : Muhammad Yusuf, S.Ag, M.Ag ABSTRAK Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan mencantumkan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagai bahagian dari hirarki peraturan perundang-undangan di Indonesia. Dengan keberadaannya tersebut tidak diatur tentang kewenangan judicial review nya apabila ada masyarakat yang merasa dirugikan hak konstitusionalnya dalam pemberlakuan ketetapan tersebut. Contohnya, Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi Kolusi, dan Nepotisme. Sebenarnya telah diatur oleh undang-undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Akan tetapi, khusus mengenai penyebutan mantan Presiden Soeharto di dalam ketetapan ini, sama sekali tidak diatur di dalam undang-undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tersebut. Maka, perlu adanya kepastian hukum agar hak masyarakat terjaga dan tidak dirugikan oleh ketetapan tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mencari jawaban dari permasalahan pokok, yakni Kewenangan judicial review terhadap Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat. Untuk memperoleh jawaban digunakan metode penelitian yuridis normatif. Oleh sebab itu, analisis diarahkan pada pendekatan peraturan perundang-undangan. Penelitian ini diketegorikan sebagai penelitian kepustakaan (Library Research). Berdasarkan kajian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kedudukan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam sistem perundangundangan di Indonesia berada di atas undang-undang sehingga perlu disetarakan dengan undang-undang agar tidak terjadi kekosongan hukum dalam pengujiannya. Menurut pendapat ahli hukum tentang kewenangan judicial review terhadap Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat lebih tepatnya diberikan kepada Mahkamah Konstitusi dengan alasan materi ketetapan tersebut sama dengan undangundang sehingga dapat disetarakan dan juga sebagai semangat awal pembentukan Mahkamah Konstitusi. Dalam kajian tersebut, juga disarankan agar kewenangan judicial review terhadap Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat diberikan sepenuhnya kepada Mahkamah Konstitusi sehingga adanya kepastian hukum dalam proses pengujiannya.
DAFTAR ISI LEMBARAN JUDUL... i PENGESAHAN PEMBIMBING... ii PENGESAHAN SIDANG... iii ABTRAK... iv KATA PENGANTAR... v TRANSLITERASI... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR ISI... x BAB SATU : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Rumusan Masalah... 8 1.3. Tujuan Penelitian.... 8 1.4. Penjelasan Istilah... 9 1.5. Kajian Pustaka... 10 1.6. Metode Penelitian... 12 1.7. Sistematika Pembahasan... 15 BAB DUA BAB TIGA : TINJAUAN TEORITIS TERHADAP KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 2.1. Pengertian dan Dasar Hukum Pemberlakuan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat... 17 2.2. Bentuk-Bentuk Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat... 21 2.3. Kategori-Kategori Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat... 24 2.4. Fungsi dan Tujuan Pemberlakuan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat... 32 2.5. Kedudukan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam Hirarki Perundang-undangan di Indonesia... 36 : JUDICIAL REVIEW TERHADAP KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT MENURUT SISTEM HUKUM DI INDONESIA 3.1. Sistem dan Mekanisme Judicial Review Peraturan Hukum di Indonesia... 47 3.2. Sejarah Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
BAB EMPAT: PENUTUP dalam Hukum Tata Negara Indonesia... 53 3.3. Pendapat Ahli Hukum tentang Judicial Review terhadap Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat... 58 3.4. Studi Kritis terhadap wewenang Judicial Review Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat... 68 4.1. Kesimpulan... 75 4.2. Saran...... 76 DAFTAR PUSTAKA... 77 LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS