ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN BUNGA PADA PD. BPR ROKAN HULU PASIR PENGARAIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BEBAN PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) MITRA USAHA MULYADESA MARGA MULYA MUNIP NIM

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN BANAKPADA KANTOR KAS BANK PD. BPR. SARIMADU CABANG PASI PENGARAIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian

Implementasi Psak No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan Untuk Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pada PT. Bank Bjb Kantor Cabang Majalengka

PENGENALAN. General Ledger = Neraca. Manajemen Lanjut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan tempat untuk melakukan berbagai transaksi yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

PENERAPAN AKUNTANSI PIUTANG PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) USAHA BERSAMA DESA SIALANG RINDANG

Posisi Desember Pos-Pos

Posisi Desember Pos-Pos

LAPORAN KEUANGAN BANK

AKUNTANSI PENEMPATAN DANA

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ALTO MAKMUR Tanggal : 31 Maret 2016

BAB I PENDAHULUAN. Bank berfungsi sebagai perantara keuangan, maka dalam hal ini. faktor kepercayaan dari masyarakat merupakan faktor utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. penulisan secara umum yang akan ditulis.

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan menjadi Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998,

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PD. BPR BKK LASEM Tanggal : 30 Juni 2015

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR BEPEDE KUTAI SEJAHTERA Tanggal : 30 Juni 2017

Oleh. A. Solikhin. (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

BAB II KERANGKA TEORI

Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa

NERACA BULANAN BPR BESERTA REKENING ADMINISTRATIF

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR BEPEDE KUTAI SEJAHTERA Tanggal : 31 Maret 2017

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Desember 2015

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Desember 2016

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

Gawe Mancing Halaman.. oke!!!

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. yang membutuhkannya. Disamping itu bank dikenal sebagai tempat untuk

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 Juni 2015

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Maret 2016

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN NASKAH PUBLIKASI

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN. simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank merupakan tempat untuk meminjam

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 30 Juni 2017

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Maret 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 September 2016

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 Juni 2016

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 September 2017

PERLAKUAN AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk CABANG SIDOARJO

AKUNTANSI KONTINJENSI

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 31 Desember 2017

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PD. BPR BKK LASEM Tanggal : 31 Desember 2014

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Desember 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR./SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 31 Desember 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH. (Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk)

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 31 Maret 2016

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 30 September 2016

M 1 KARTIKA SARI. Universitas Gunadarma. Tujuan. MATERI AKPER 1 Hal -1

PT. BPR BUMIASIH NBP 13 STABAT ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP

Juniarti Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

CAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI :

BAB II LANDASAN TEORI

PENILAIAN TINGKAT PEMBERIAN KREDIT TERHADAP KESEHATAN BANK PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR Oleh :

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang kekurangan dana dengan tujuan meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAGIAN XIII LAPORAN ARUS KAS

BAB I PENDAHULUAN. yang mencolok agar anak-anak tertarik untuk mengisinya dengan tabungan

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada PT. Bank OCBC NISP, Tbk Oleh: M. Zakie Hanifan dan Berliane Rangga Bunga

BAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK. SURABAYA

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS KEBIJAKAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PERUSAHAAN DAERAH ROHUL JAYA KABUPATEN ROKAN HULU

BAB IV PEMBAHAS AN. Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam). Penerapan Pengakuan Pendapatan Perusahaan. ketentuan dalam kontrak.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN SAK ETAP PADA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

Laporan Gabungan Neraca (Aset)

Laporan Gabungan Neraca (Aset)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ringkasan dari suatu proses pencatatan, dari transaksi-transaksi yang terjadi

Kredit yang Diberikan Keterangan Tahun Dana yang Diterima Keterangan Tahun Kredit yang Diberikan Keterangan Tahun 2012

PEMENUHAN KETENTUAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN TRANSFORMASI BADAN KREDIT DESA YANG DIBERIKAN STATUS SEBAGAI BANK PERKREDITAN RAKYAT

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Jl. Serayu No.127 A Salatiga. : : Kajian Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan Bank adalah menghimpun dana, menyalurkan dana, serta. memberikan jasa jasa perbankan kepada masyarakat. Peranan bank dalam

Transkripsi:

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN BUNGA PADA PD. BPR ROKAN HULU PASIR PENGARAIAN Nurhidayati 0924012 Jurusan SI Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pasir Pengaraian Rokan Hulu Abstrak Penelitian ini dilaksanakan pada PD. BPR. Rokan Hulu dengan tujuan untuk menganalisis pengakuan pendapatan bunga dan beban bunga pada PD. BPR Rokan Hulu. Peknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif yaitu dengan melakukan perbandingan antara teori-teori yang dipergunakan dalam penelitian dengan penerapan dalam perusahaan, kemudian disusun sedemikian rupa untuk dianalisis secara teliti kemudian dibuat kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan bunga pada PD. BPR Rokan Hulu berasal dari kredit (pinjaman) yang diberikan kepada nasabah. Beban bunga merupakan beban yang dibayarkan kepada nasabah atau pihak lain yang berkaitan dengan kegiatan penghimpunan dana dan penerimaan pinjaman dari pihak lain. PD. BPR Rokan Hulu menggunakan konsep pengakuan pendapatan bunga dengan konsep cash basis dan accrual basis, sedangkan pengakuan beban bunga dengan konsep accrual basis. Kata kunci : cash basis, accrual basis, pendapatan bunga, beban bunga 1. Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Pengakuan pendapatan dan beban merupakan suatu hal yang penting untuk menentukan kapan suatu penghasilan diakui sebagai pendapatan dan biaya diakui sebagai beban. Analisis akuntansi pendapatan dan beban merupakan suatu analisis yang dilakukan terhadap pengakuan, pengukuran, dan penyajian pendapatan dan beban pada sebuah perusahaan. Pendapatan dan beban ini sangat penting artinya untuk mendapatkan laba rugi yang wajar. Salah satu perusahaan yang menjual jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan atau lebih dikenal dengan nama bank. Bank merupakan perusahaan yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Fungsi bank merupakan perantara diantara masyarakat yang membutuhkan dana dengan masyarakat yang kelebihan dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainya. PD. BPR Rokan Hulu merupakan sebuah perusahaan daerah yang bergerak di bidang jasa

perbankan, yang kegiatannya menghimpun dan menyalurkan dana dari dan untuk masyarakat dalam bentuk simpanan (tabungan dan deposito) serta memberikan pinjaman kepada nasabah dalam bentuk kredit. Adapun Jenis-jenis pendapatan utama dari operasi PD. BPR Rokan Hulu, antara lain adalah pendapatan bunga, pendapatan provisi dan komisi, serta pendapatan lainnya. Setiap jenis pendapatan diungkapkan secara terpisah agar para pengguna dapat menilai kinerja bank. Sedangkan Jenis-jenis beban utama dari PD. BPR Rokan Hulu, antara lain adalah beban bunga, beban administrasi dan umum, beban personalia, beban penyisihan aktiva produktif, dan beban operasional lainnya. Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan menuangkannya dalam skripsi dengan mengangkat judul : Analisis Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga pada PD. BPR Rokan Hulu Pasir Pengaraian. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis membuat suatu rumusan masalah yaitu Kapan pendapatan dan beban bunga pada PD. BPR Rokan Hulu diakui? C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengakuan pendapatan dan beban bunga pada PD. BPR Rokan Hulu. A. Kerangka Pemikiran 1. Pengertian Pendapatan Pendapatan secara umum dapat difenisikan sebagai hasil yang diperoleh suatu perusahaan dalam pelaksanaan operasionalnya selama suatu periode tertentu. Keberhasilan suatu perusahaan dalam menjamin kelangsungan operasionalnya pada umumnya ditentukan dari pendapatan yang diperoleh setelah dikurangi beban yang timbul dalam memperoleh pendapatan tersebut. Menurut SAK ETAP (2009) pendapatan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama pelaporan dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset, atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaiakan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. 2. Pengertian Beban Menurut SAK ETAP (2009) beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode pelaporan dalam bentuk arus keluar atau penurunan aset, atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak terkait dengan distribusi kepada penanaman modal. Menurut Yulius (2011) Beban adalah biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam kegiatan operasionalnya untuk mendapatkan penghasilan. 3. Pengertian Bank Defenisi bank yang dapat diberlakukan di negara kita adalah sesuai dengan aturan yang ada yaitu tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dan merupakan perubahan atas Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1992, adalah sebagai berikut : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 4. Bunga Bank Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan), dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman). Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada dua macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya sebagai berikut : a. Bunga simpanan Bunga simpanan adalah bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan ini adalah harga yang harus dibayar oleh bank kepada nasabahnya. Misalnya bunga tabungan dan bunga deposito. b. Bunga pinjaman Bunga pinjaman adalah bunga yang diberikan kepada para nasabah atau harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank, misalnya bunga kredit. Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dan pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan beban yang harus dikeluarkan bagi bank kepada para nasabah yang menyimpan uangnya di bank, sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima bank dari para nasabah yang meminjam uang di bank. Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman masingmasing saling mempengaruhi satu sama lainnya. Sebagai contoh seandainya bunga simpanan tinggi, maka secara otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik dan demikian pula sebaliknya. 3. Metode Penelitian A. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode deskriptif yaitu dengan melakukan perbandingan antara teori-teori yang dipergunakan dalam penelitian dengan penerapan dalam perusahaan, kemudian disusun sedemikian rupa untuk dianalisis secara teliti kemudian dibuat kesimpulan. 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Deskripsi Data Adapun tujuan didirikannya PD. BPR Rokan Hulu adalah untuk mewujudkan terciptanya lembaga keuangan yang bisa menjadi kebanggaan masyarakat dan pemerintah daerah Rokan Hulu sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Data-data yang penulis pergunakan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan bisa langsung digunakan tanpa harus mengolahnya. Data-data tersebut berupa:

1. Neraca tanggal 31 Desember 2012 2. Neraca tanggal 31 Desember 2011 3. Laporan Laba/Rugi tanggal 31 Desember 2012 4. Laporan Laba/Rugi tanggal 31 Desember 2011 5. Laporan Komitmen dan Kontinjensi tanggal 31 Desember 2012 6. Laporan Komitmen dan Kontinjensi tanggal 31 Desember 2011 7. Laporan Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya Sesuai dengan judul dan permasalahan dalam penelitian ini maka penulis akan menguraikan data-data yang berkaitan dengan pembahasan penelitian sebagai berikut: 1. Total pendapatan bunga tahun 2012 Rp 7.669.674.000 2. Total pendapatan bunga tahun 2011 Rp 5.749.732.000 3. Total beban bunga tahun 2012 Rp 1.923.358.000 4. Total beban bunga tahun 2011 Rp 1.616.957.000 5. Total tabungan tahun 2012 Rp 5.599.461.000 6. Total tabungan tahun 2011 Rp 4.373.023.000 7. Total deposito berjangka tahun 2012 Rp 14.962.300.000 8. Total deposito berjangka tahun 2011 Rp 12.678.600.000 9. Total pendapatan bunga dalam penyelesaian tahun 2012 Rp 371.745.000 10. Total pendapatan bunga dalam penyelesaian tahun 2011 Rp 284.993.000 11. Total kredit yang diberikan tahun 2012 Rp 25.996.611.000 12. Total kredit yang diberikan tahun 2011 Rp 20.187.876.000 B. Pembahasan 1. Pengakuan Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku dinyatakan bahwa konsep pengakuan pendapatan terdiri dari dua konsep yaitu konsep cash basis dan konsep accrual basis. Secara umum dapat dinyatakan bahwa konsep cash basis mengakui pendapatan apabila uang kasnya telah benar-benar diterima oleh perusahaan. Sedangkan konsep accrual basis mengakui pendapatan apabila transaksinya telah terjadi walaupun uang kasnya belum diterima. Berdasarkan Laporan Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya tertanggal 31 Desember 2012 yang penulis peroleh dari PD. BPR Rokan Hulu dapat diketahui bahwa rekening atau akun kredit yang diberikan oleh PD. BPR Rokan Hulu dikelompokkan lagi dalam empat posisi atau empat kategori sebagai berikut: a. Posisi Lancar (L) Rp 25.189.161.000 b. Posisi Kurang Lancar (KL) Rp 262.165.000 c. Posisi Diragukan (D) Rp 137.867.000 d. Posisi Macet (M) Rp 377.418.000 Total Kredit yang Diberikan Rp 25.966.611.000

Sesuai dengan rincian data di atas maka dapat penulis jelaskan bahwa PD. BPR Rokan Hulu dalam mengakui pendapatan bunga yang bersumber dari kredit yang diberikan dilaksanakan sebagai berikut: a. Kredit yang Diberikan apabila termasuk dalam kategori atau posisi Lancar (L) maka pengakuan pendapatan bunga menggunakan konsep accrual basis artinya pendapatan bunga diakui pada saat kreditnya telah dicairkan atau telah diterima oleh debitur meskipun bunga yang timbul dari kredit tersebut belum diterima uang kasnya oleh PD. BPR Rokan Hulu atau dengan kata lain pihak debitur belum menyetorkan uang tunai untuk pembayaran bunga kredit. b. Kredit yang Diberikan apabila termasuk dalam kategori atau posisi Kurang Lancar (KL), Diragukan (D), dan Macet (M) maka pengakuan pendapatan bunga menggunakan konsep cash basis artinya pendapatan bunga diakui pada saat debitur telah menyetorkan uang tunai untuk pembayaran bunga kredit atau dengan kata lain pihak PD. BPR Rokan Hulu telah benar-benar menerima uang kas dari debitur sebagai pelunasan bunga kredit. Berdasarkan posisi kredit di atas maka dapat dihitung besarnya potensi pendapatan bunga untuk tahun 2013 yang dapat diakui oleh PD. BPR Rokan Hulu. Suku bunga kredit (pinjaman) untuk Kredit Modal Kerja sebesar 20% per tahun dan Kredit Konsumtif sebesar 14% per tahun. Perhitungan lengkap potensi pendapatan bunga yang dapat diakui untuk tahun 2013 sebagai berikut: a. Kredit Lancar (Menggunakan suku bunga 20%) 20% x Rp 25.189.161.000 = Rp 5.037.832.200 b. Kredit Non Lancar (Menggunakan suku bunga 20%) Kredit Non Lancar = 25.966.611.000 25.189.161.000 = Rp 777.450.000 20% x Rp 777.450.000 = Rp 155.490.000 PD. BPR Rokan Hulu melakukan pencatatan (jurnal) untuk pendapatan bunga yang diterimannya dilakukan setiap hari namun karena data pendapatan bunga harian tidak tersedia maka penulis akan menyajikan jurnal untuk pendapatan bunga berdasarkan laporan tahunan yang tersedia. Jurnal untuk mencatat pendapatan bunga tahun 2011 sesuai dengan data di atas sebagai berikut: Konsep Accrual Basis: yang masih akan diterima Rp 5.749.732.000 Rp 5.749.732.000 Konsep Cash Basis: Kas Rp 5.749.732.000 Rp 5.749.732.000 Jurnal untuk mencatat pendapatan bunga tahun 2012 sesuai dengan data di atas sebagai berikut:

Konsep Accrual Basis: yang masih akan diterima Rp 7.669.674.000 Rp 7.669.674.000 Konsep Cash Basis: Kas Rp 7.669.674.000- Rp 7.669.674.000 Jurnal untuk mencatat potensi pendapatan bunga tahun 2013 sesuai dengan data perhitungan bunga di atas sebagai berikut: Konsep Accrual Basis (Kredit Lancar): yang masih akan diterima Rp 5.037.832.200 Rp 5.037.832.200 Konsep Cash Basis (Kredit Non Lancar): Kas Rp 155.490.000 Rp 155.490.000 Jurnal untuk mencatat pendapatan bunga dalam penyelesaian tahun 2011 sesuai dengan data di atas sebagai berikut: yang masih akan diterima Rp 284.993.000 Dalam Penyelesaian Rp 284.993.000 Jurnal untuk mencatat pendapatan bunga dalam penyelesaian tahun 2012 sesuai dengan data di atas sebagai berikut: yang masih akan diterima Rp 371.745.000 Dalam Penyelesaian Rp 371.745.000 Dalam Penyelesaian merupakan pendapatan bunga yang belum diselesaaikan pembayarannya oleh debitur. 2. Pengakuan Beban Bunga Salah satu beban operasional yang cukup besar nilainya pada PD. BPR Rokan Hulu adalah beban bunga di mana beban bunga merupakan beban yang dibayarkan oleh pihak PD. BPR Rokan Hulu kepada nasabah atau pihak lain yang berkaitan dengan kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat dan penerimaan pinjaman dari pihak lain. Beban bunga pada PD. BPR Rokan Hulu terbagi dalam dalam tiga kategori yaitu: a. Beban bunga yang dibayar oleh PD. BPR Rokan Hulu atas penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk tabungan. b. Beban bunga yang dibayar oleh PD. BPR Rokan Hulu atas penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk deposito berjangka. c. Beban bunga yang dibayar oleh PD. BPR Rokan Hulu atas penerimaan pinjaman dari pihak lain. Berbeda dengan konsep pengakuan pendapatan bunga yang menggunakan konsep cash basis dan konsep accrual basis maka untuk konsep pengakuan beban bunga PD.

BPR Rokan Hulu menggunakan konsep accrual basis dan dinilai sebesar jumlah yang menjadi kewajiban PD. BPR Rokan Hulu. Adapun yang merupakan sumber utama beban bunga pada PD. BPR Rokan Hulu sebagai berikut: a. Simpanan tabungan (Saving Deposit) adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan kapan saja sesuai dengan keinginan nasabah dan jumlah penarikannya sesuai dengan syarat yang berlaku. Apabila nasabah ingin menabung maka tidak ada pembatasan jumlah yang akan ditabung, berapapun akan diterima oleh pihak bank. Beberapa jenis tabungan yang terdapat pada PD. BPR Rokan Hulu sebagai berikut: Tabel IV.1 Jenis-Jenis Tabungan PD. BPR Rokan Hulu No Jenis Tabungan Suku Bunga 1. Tabungan Sinergi 4% pa 2. Simpanan Pro 3% pa 3. Tabunganku 3% pa b. Deposito Berjangka (Time Deposit) adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan pihak bank. Deposito berjangka diterbitkan atas nama seseorang atau lembaga yang menyatakan si pemilik deposito berjangka. Penarikan bunga deposito dilakukan sesuai dengan jangka waktu deposito dan bunganya dapat ditambahkan ke rekening tabungan nasabah jika ada. Macam-macam deposito yang ada pada PD. BPR Rokan Hulu adalah sebagai berikut: Tabel IV.2 Macam-Macam Deposito Berjangka PD. BPR Rokan Hulu No Jangka Suku Bunga Waktu 1. 1 Bulan 5,75% pa 2. 3 Bulan 6,00% pa 3. 6 Bulan 6,25% pa 4. 12 Bulan 6,50% pa c. Penerimaan pinjaman dari pihak lain yaitu pihak PD. BPR Rokan Hulu melakukan pinjaman dana atau uang kepada pihak lain dan atas pinjaman tersebut pihak PD. BPR Rokan Hulu akan dikenakan beban bunga sesuai dengan kesepakatan yang mereka buat. Jurnal untuk mencatat beban bunga tahun 2011 sesuai dengan data di atas sebagai berikut: Konsep Accrual Basis: Beban Bunga Rp 1.616.957.000 Bunga yang masih harus dibayar Rp 1.616.957.000 Jurnal untuk mencatat beban bunga tahun 2012 sesuai dengan data di atas sebagai berikut: Konsep Accrual Basis: Beban Bunga Rp 1.923.358.000 Bunga yang masih harus dibayar Rp 1.923.358.000 Berdasarkan neraca PD. BPR Rokan Hulu tertanggal 31 Desember 2012 maka dapat dihitung besarnya potensi beban bunga untuk tahun

2013 yang dapat diakui oleh PD. BPR Rokan Hulu. Suku bunga tabungan yang diambil adalah suku bunga tabungan sinergi sebesar 4% per tahun, sedangkan untuk deposito berjangka menggunakan suku bunga jangka waktu 3 bulan sebesar 6% per tahun. Penulis menggunakan asumsi bahwa seluruh dana yang diterima dari masyarakat dalam bentuk tabungan berasal dari tabungan sinergi dikarenakan penulis tidak memperoleh data lengkap tentang rincian simpanan tabungan yang diterima oleh PD. BPR Rokan Hulu selama tahun 2012. Begitu pula dengan deposito berjangka dengan asumsi 3 bulan semua. Perhitungan lengkap potensi beban bunga yang dapat diakui untuk tahun 2013 sebagai berikut: a. Tabungan Sinergi 4% x Rp 5.599.461.000 = Rp 223.978.440 Konsep Accrual Basis: Jurnal saat pengakuan: Beban Bunga Rp 223.978.440 Bunga yang masih harus dibayar Rp 223.978.440 Jurnal saat pembayaran ke nasabah: Bunga yang masih harus dibayar Rp 223.978.440 Berbagai rekening nasabah Rp 223.978.440 b. Deposito Berjangka 3 bulan 6% x Rp 14.962.300.000 = Rp 897.738.000 Konsep Accrual Basis: Jurnal saat pengakuan: Beban Bunga Rp 897.738.000 Bunga yang masih harus dibayar Rp 897.738.000 Jurnal saat pembayaran ke nasabah: Bunga yang masih harus dibayar Rp 897.738.000 Berbagai rekening nasabah Rp 897.738.000 Perhitungan dan jurnal yang sama berlaku pula untuk simpanan pro dan tabunganku serta untuk deposito berjangka 1 bulan, 6 bulan dan 12 bulan sesuai dengan persentase suku bunga yang berlaku. 5. Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya maka penulis akan membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Sumber utama dari pendapatan bunga pada PD. BPR Rokan Hulu berasal dari kredit (pinjaman) yang diberikan kepada nasabah yang mana kredit ini meliputi berbagai macam jenisnya. 2. Beban operasional yang cukup besar nilainya pada PD. BPR Rokan Hulu adalah beban bunga di mana beban bunga merupakan beban yang dibayarkan oleh pihak PD. BPR Rokan Hulu kepada nasabah atau pihak lain yang berkaitan dengan kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat dan penerimaan pinjaman dari pihak lain. 3. PD. BPR Rokan Hulu menggunakan konsep pengakuan pendapatan bunga dengan konsep accrual basis untuk kategori atau posisi kredit lancar dan konsep cash basis untuk kategori atau posisi kredit tidak lancar.

4. PD. BPR Rokan Hulu menggunakan konsep pengakuan untuk beban bunga dengan konsep accrual basis, di mana beban bunga yang terjadi bersumber dari simpanan tabungan, deposito berjangka, dan penerimaan pinjaman dari pihak lain. 5. Konsep pengakuan pendapatan bunga dan beban bunga yang diterapkan oleh PD. BPR Rokan Hulu telah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. A. Saran Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya maka penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. PD. BPR Rokan Hulu menggunakan dua konsep yang berbeda dalam hal pengakuan pendapatan bunga. Kredit yang sudah dicairkan apabila lancar pembayarannya oleh nasabah maka dipakai konsep accrual basis, sedangkan jika pembayarannya tidak lancar maka dipakai konsep cash basis. Penulis menyarankan sebaiknya bank harus konsisten menerapkan konsep yang telah ditetapkannya. 2. Untuk penelitian selanjutnya maka penulis memberikan saran sebaiknya data-data yang digunakan dalam penelitian dan pembahasannya lebih diperbanyak serta lebih terperinci lagi misalnya data transaksi pendapatan bunga dan beban bunga harian sehingga dapat memberikan penjelasan yang lebih lengkap pula. DAFTAR PUSTAKA Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hendri, Yulius. 2011. Tujuh Langkah Praktis Membuat Pencatatan Akuntansi Keuangan untuk Perusahaan Jasa. Jakarta: Elex Media Komputindo. Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Kasmir. 2012. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kasmir. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Muljo, Hery Harjono. 2007. Akuntansi Keuangan Menengah. Jakarta: Graha Ilmu. Nordiawan, Deddi dkk. 2007. Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Salemba Empat. Prihadi, Toto. 2012. Memahami Laporan Keuangan Sesuai IFRS dan PSAK. Jakarta: PPM. Smith, Jay M; K. Fred Skousen, et.al. 2001. Akuntansi Keuangan: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Empat. Soemarso, S.R. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Selemba Empat. Suwardjono. 2007. Teori Akuntansi. Yogyakarta: BPFE. Http://maqussudrajat.blogspot.com/2010 /04/etap-vs-sak.html