BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Real property

dokumen-dokumen yang mirip
FLOWCHART PT.AGUNG PODOMORO LAND TBK TAHUN 2011 ROI 6.32%

I.PENDAHULUAN. Sektor properti dan real estate merupakan salah satu sektor terpenting di suatu

Daftar Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar sebagai perusahaan publik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

LAMPIRAN 1. Daftar Populasi Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia Tahun

DATA PERUSAHAAN PROPERTY & REAL ESTATE

LAMPIRAN. Lampiran i. Daftar Perusahaan Real Estate dan Property yang menjadi sampel. Kreteria Sampel. No Kode Nama Emiten

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian asosiatif. Menurut (Rochaety, 2007:17), Penelitian asosiatif

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

1. Gambaran Umum Perusahaan, hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain: c. Struktur Perusahaan, entitas anak & Entitas Bertujuan Khusus (EBK);

III. METODE PENELITIAN. dikumpulkan ataupun diolah menjadi data untuk keperluan analisis atau

BAB III METODE PENELITIAN. yang diakses melalui Penelitian dimulai pada bulan November

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, diperlukan suatu metode yang sesuai dengan

(Populasi dan Sampel)

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI PROPERTI Sejarah dan Perkembangan Industri Properti. Definisi property menurut SK Menteri Perumahan Rakyat

Daftar Pustaka. Ang Robert Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft. Jakarta.

1. Gambaran Umum Perusahaan, hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain: c. Struktur Perusahaan, entitas anak & Entitas Bertujuan Khusus (EBK);

BAB III METODE PENELITIAN

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis PERKANTORAN di Jakarta, Beserta Pengembang Utamanya. Mohon Kirimkan. eksemplar.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan lingkungan ekonomi yang semakin kompleks. Karena kondisi ini maka

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan sektor Jasa Kostruksi dan Real Estate yang

LAMPIRAN Daftar Perusahaan yang menjadi Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain peneltian menurut Hasan, I. (2009:31), Kerangka kerja dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dan penentuan teknik pengujian statistik yang digunakan.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: laba bersih, laba kotor, arus kas. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian studi

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu penanganan dan pengelolaan sumber daya yang dilakukan oleh

ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. publik tahun yang diperoleh dengan menggunakan cara download

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah 5 hari sebelum terjadi pengumuman penurunan BI Rate pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Pasar Modal di Indonesia. seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia.

Lampiran. Gambar 1.1. Grafik Indeks Pengungkapan CSR Tahun Gambar 1.2. Nilai ROA Perusahaan Properti Periode

Tri Yuono Saputra / Pembimbing: Dr. Masodah, SE., MMSI.,

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan modal dengan harapan memperoleh imbalan berupa return atas

DAFTAR PUSTAKA. Chariri, A., and Ghozali, I Teori Akuntansi. Badan Penerbit UNDIP. Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. building contrition yang terdaftar di BEI periode

BAB I PENDAHULUAN. modal perusahaan real estate dan property di Indonesia saat ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. pun ikut berkembang. Pembangunan sektor riil membutuhkan investasi yang besar,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perkembangan Tingkat Perputaran Piutang Perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

Daftar Isi. Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN ORISINALITAS... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii DAFTAR ISI...

B A B IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. no.05/kpts/bkp4n/1995, Ps 1.a:4, properti adalah tanah hak dan atau bangunan

1.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian

Emma Lilianti *) ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan semakin cepat mengikuti perubahan tekhnologi yang akan juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel bebas ( independent variables) dan variabel terikat ( dependent variables).

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka yang dijumlahkan sebagai data yang kemudian

I. PENDAHULUAN. tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Analisis Leverage Dan

Harga : US$ 600 (Edisi Indonesia); US$ 650 (Edisi Inggris)

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERUSAHAAN SAMPEL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang terus bertambah di Indonesia mengakibatkan adanya daya saing yang cukup

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah asosiatif kausal, menurut Sugiyono

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate yang

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI PROPERTY DAN REAL ESTATE DI INDONESIA Sejarah Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate

DAFTAR PUSTAKA. Anissa Amalia, M Analisis Relevansi Informasi Laba Akuntansi, Nilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Daftar Perusahaan Properti yang Terdaftar di BEI tahun ( Populasi dan Sampel )

Grafik Garis PDB, Tingkat Inflasi dan BI Rate DAFTAR PEMILIHAN SAMPEL

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang dipergunakan adalah data sekunder untuk semua variabel yaitu return

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pada zaman seperti sekarang ini menuntut kemampuan untuk

laba yang maksimal. Dengan adanya laba yang tinggi dan didukung dengan nilai perusahaan yang baik maka perkembangan perusahaan dapat dipertahankan dan

BAB I. Perkembangan bisnis Real Estate dan Property mengalami perkembangan. yang cukup pesat di Indonesia. Real Estate Indonesia (REI) memperkirakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH FAKTOR FUND AMENTAL TERHAD AP HARGA SAHAM PAD A EMITEN SEKTOR PROPERTI D AN REAL ESTATE D I BURSA EFEK IND ONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN AKHIR PENELITIAN MADYA BIDANG ILMU

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungi Kami : Studi Potensi dan Peluang Bisnis SUPERBLOK di Jabodetabek, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms)

DAFTAR ISI (Lanjutan) DAFTAR TABEL

Rr. Latifah Indah Rahmaningrum Dosen Pembimbing: Armanto Witjaksono, S.E., Ak., MM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat perkembangan suatu perusahaan. Pengumpulan dana melalui pasar

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini terdapat 9 sampel perusahaan dari sektor Property dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, perekonomian Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. juga dalam pasar internasional. Kondisi Indonesia saat ini sangat membuka

BAB I PENDAHULUAN. resiko tinggi. Pada saat pertumbuhan ekonomi tinggi, sektor properti dan real

BAB III METODE PENELITIAN. mulai operasionalisasi variabel, penentuan jenis dan sumber data, metode

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja Keuangan Perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau masa

By: Ihdina Syafitri 1 & Lena Farida 2. University of Riau. University of Riau ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. modal, dan bagi investor akan mendapatkan return. Para pemodal tertarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kompetitif dalam persaingan global. Teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alternatif masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat

Disusun oleh: Nama : DEWI TRI YULIARY NPM : Jurusan : Manajemen / S1 Pembimbing : DR. Armaini Akhirson,SE.,MMA

Daftar Nama Perusahaan Property dan Real Estate Yang Dijadikan Sampel

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kehadiran pasar modal di Indonesia ditandai dengan banyaknya investor yang mulai menanamkan sahamnya dalam industri real estate dan property. Bisnis real estate dan property baik residensial maupun komersial menunjukkan perkembangan yang cukup pesat di Indonesia, terbukti dengan semakin maraknya pembangunan perumahan, pusat bisnis dan supermall dalam tahun-tahun terakhir. Semakin pesatnya perkembangan sektor property ini diikuti dengan semakin tingginya permintaan akan kebutuhan papan, sehingga membuat para emiten property membutuhkan dana dari sumber eksternal. Pada dasarnya pengertian property dan real estate adalah satu kesatuan yang sama hanya dalam pandangan masyarakat menjadi pengertian yang berbeda satu sama lain sehingga tidak jarang menimbulkan definisi yang berbeda antara property dan real estate. Menurut Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat Selaku Ketua Badan Kebijaksanaan Dan Pengendalian Pembangunan Perumahan Dan Permukiman Nasional Nomor : 06/KPTS/BPK4N/1995 dirumuskan bahwa property (real property) adalah tanah hak dan atau bangunan permanen yang menjadi obyek pemilik dan pembangunan. Menurut SPI 2007 : Real property adalah hak perseorangan atau badan untuk memiliki, dalam arti menguasai tanah dengan suatu hak atas tanah, misalnya hak milik atau hak guna bangunan berikut pengembangan yang melekat padanya. Misalnya tanah, bangunan dan saran pelengkapnya Selain itu, pengertian real property merupakan penguasaan yuridis atas tanah yang mencakup semua hak atas tanah (hubungan hukum dengan bidang tanah tertentu), semua kepentingan (interest), dan manfaat (benefit) yang berkaitan dengan kepemilikan real estate, real property biasanya dibuktikan dengan bukti kepemilikan (sertifikat atau surat-surat lain) yang terpisah dari fisik real estate. Adapun menurut www.sahamok.com terdapat definisi dan perbedaan antara property (real property) dan real estate. Real property yaitu setiap kepemilikan 1

yang terpasang langsung ke tanah, serta tanah itu sendiri. Sementara real estate yaitu tanah ditambah apapun secara permanen tetap untuk itu, termasuk bangunan, gudang dan barang-barang lain yang melekat pada stuktur. Real estate dikelompokan menjadi tiga kategori besar berdasarkan penggunaannya anatara lain perumahan, komersial, dan industri. Berikut adalah perusahaan property dan real estate yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014 : Tabel 1.1 No. Kode Saham Nama Emiten No. Kode Saham Nama Emiten 1 APLN Agung Podomoro Land 25 KIJA Kawasan Indutri Jababeka 2 ASRI Alam Sutera Reality 26 KPIG Global Land and Development 3 BAPA Bekasi Asri Pemula 27 LAMI Lamicitra Nusantara 4 BCIP Bumi Citra Permai 28 LCGP Laguna Cipta Griya 5 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate 29 LPCK Lippo Cikarang 6 BIPP Bhuwanatala Indah Permai 30 LPKR Lippo Karawaci 7 BKDP Bukit Darmo Property 31 MDLN Modernland Realty 8 BKSL Sentul City 32 MKPI Metropolitan Kentjana 9 BSDE Bumi Serpong Damai 33 MTLA Metropolitan Land 10 COWL Cowell Development 34 MTSM Metro Realty 11 CTRA Ciputra Development 35 NIRO Nirvana Development 12 CTRP Ciputra Property 36 OMRE Indonesian Prima Property 13 CTRS Ciputra Surya 37 PPRO PP Property 14 DART Duta Anggada Reality 38 PLIN Plaza Indonesia Realty 15 DILD Intiland Development 39 PUDP Pudjiati Prestige (Bersambung) 2

Tabel 1.1 (Sambungan) 16 DUTI Duta Pertiwi 40 PWON Pakuwon Jati 17 ELTY Bakrieland Development 41 RBMS Rista Bintang Mahkota Sejati 18 EMDE Megapolitan Development 42 RDTX Roda Vivatex 19 FMII Fortune Mate Indonesia 43 RODA Pikko Land Development 20 GAMA Gading Development 44 SCBD Dadanayasa Arthama 21 GMTD Goa Makassar Tourism Development 45 SMDM Suryamas Dutamakmur 22 GPRA Perdana Gapura Prima 46 SMRA Summarecon Agung 23 GWSA Greenwood Sejahtera 47 TARA Sitara Propertindo 24 JRPT Jaya Real Property 1.2 Latar Belakang Penelitian Pengembang-pengembang papan atas seakan tak pernah kehabisan kreativitas dan energi untuk terus melakukan ekspansi. Sejak efek krisis finansial global mereda di 2009, para pengembang sepertinya belum berniat untuk memperlambat, apalagi menghentikan pergerakan bisnis property mereka. Hal ini terlihat dari pembangunan berbagai proyek property, seperti perumahan, apartemen, pusat perbelanjaan (terutama mal), dan perkantoran. Belakangan muncul pendapatan yang menyatakan booming bisnis property akan terjadi di 2012. Akan tetapi berdasarkan hasil analisis Ikatan Analis Properti Indonesia (IKAPRI), booming property akan terjadi pada tahun 2013-2014. Secara umum, bisnis property nasional masih meningkat hingga tahun 2014. Hal ini berdasarkan tinjauan dari nilai kapitalisasi bisnis property yang dilakukan IKAPRI. Akan tetapi, siklus property untuk masing-masing sub-sektor property tetap berbeda. Sektor apartemen diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 2012 dengan nilai kapitalisasi sebesar Rp12,4 triliun, sedangkan sektor ritel (pusat perbalanjaan) akan mencapai puncaknya 2013 dengan nilai kapitalisasi sebesar Rp14 triliun. Sementara itu, sektor perkantoran diperkirakan sudah mencapai puncaknya di 2011 lalu dengan nilai kapitalisasi Rp10 Triliun, sedangkan sektor perhotelan telah mengalami booming sejak 2010-2012, dengan nilai kapitalisasi di atas Rp6 triliun. Di sisi lain, sektor perumahan dan ruko tetap akan tumbuh signifikan 3

sampai 2012-2014. Secara umum, total nilai kapitalisasi property tertinggi terjadi pada 2013-2014 yang secara signifikan ditopang oleh sektor perumahan, ruko, dan pusat perbelanjaan. Aktivitas bisnis property pada 2012, khususnya di sub-sektor komersial, masih terkonsentrasi pada kesibukan penyelesaian proyek dari pengembangan di 2010-2011, ketimbang meluncurkan proyek-proyek baru. Hal ini yang menjadi penyebab banyak pengamat memperkirakan bahwa booming bisnis property akan terjadi pada 2012. Akan tetapi, sektor perumahan dan ruko masih dalam tahap perkembangan (growth), dan akan mencapai puncak pada 2014, dalam hal ini peran manajemen keuangan sangatlah diperlukan dalam hal pengelolaan working capitalnya atau working capital management. Tabel 1.2 Sumber : IKAPRI (Ikatan Analis Properti Indonesia) Working capital dalam perusahaan merupakan peran vital guna kesinambungan kinerja perusahaan, karena working capital sudah dapat dipastikan untuk menjalankan aktivitas setiap perusahaan yang membutuhkan dana, baik dana yang berasal dari pinjaman maupun dari modal sendiri. Disamping itu, working capital menentukan posisi likuiditas serta kontinuitas perusahaan. Kebutuhan working capital untuk setiap perusahaan berbeda-beda, karena berbedanya bentuk dan jenis usaha yang dijalankan. Penentuan jumlah working capital harus diperhitungkan secara cermat, agar dalam prakteknya tidak 4

menghambat kegiatan usaha dan perusahaan juga perlu memikirkan bagaimana mengelola working capital secara efektif dan efisien. Menurut Kasmir (2010) : Working capital didefinisikan sebagai modal yang digunakan untuk membiayai operasioanl perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu pendek. Working capital juga diartikan seluruh aktiva lancar dikurangi dengan hutang lancar Dalam perusahaan, working capital ini mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan antara lain dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari seperti: pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, membayar rekening listrik, membayar biaya transportasi, membayar hutang yang telah jatuh tempo, dan pembayaran lainnya. Dana yang dialokasikan tersebut diharapkan akan diterima kembali dari hasil penjualan produk yang dihasilkan dalam waktu kurang dari 1 (satu) tahun. Uang yang diterima tersebut dipergunakan lagi untuk kegiatan operasional selanjutnya, dan seterusnya dana tersebut berputar selama perusahaan masih beroperasi. Melalui pengelolaan yang baik, diharapkan modal yang tertanam dalam bentuk working capital tersebut dapat dimanfaatkan secara efisien dan seefektif mungkin, melalui aktivitas yang dilakuakn oleh perusahaan. Manajemen keuangan berperan penting dalam perencanaan dan pengalokasian modal, karena berhasil atau tidaknya tujuan perusahaan tergantung pada pengelolaan modal yang tersedia. Dalam perencanaan pengalokasian modal, manajemen keuangan dituntut untuk mampu melakukan efisiensi, semua ini dapat diwujudkan dengan menarik suatu keputusan dalam kebijakan menentukan modal yang dibutuhkan. Dalam pengukurannya, working capital dapat diukur dengan mengunakan periode penerimaan piutang yaitu rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi piutang perusahaan menjadi kas, yaitu untuk menerima kas setelah terjadi penjualan (Ambarwati:2010). Rasio yang kedua yaitu periode konversi persediaan adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjual barang tersebut (Ambarwati:2010), rasio yang ketiga adalah periode penangguhan utang yaitu rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk membeli bahan baku dan tenaga kerja serta pembayarannya atau secara ringkas rentang waktu antara pembayaran tenaga kerja 5

dan bahan baku dengan penerimaan piutang (Ambarwati:2010), dan rasio yang terakhir adalah Siklus konversi kas, yang menggabungkan ketiga periode yang baru saja didefinisikan dan karenanya sama dengan rentang waktu diantara pengeluaran kas aktual perusahaan untuk membayar sumber daya produktif (bahan baku dan tenaga kerja) dan penerimaan kasnya sendiri dari penjualan produk (yaitu waktu yang dibutuhkan diantara membayar tenaga kerja dan bahan baku dan penerimaan piutang).. Perusahaan yang tidak dapat memperhitungkan tingkat working capital yang memuaskan, maka kemungkinan perusahaan mengalami ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo dan bahkan mungkin terpaksa harus dilikuidasi. Aktiva lancar harus cukup besar untuk dapat menutupi hutang lancar sedemikian rupa, sehingga menggambarkan adanya tingkat keamanan (margin safety) yang memuaskan. Sementara itu, jika perusahaan menetapkan working capital yang berlebih akan menyebabkan perusahaan overliquid sehingga menimbulkan dana mengaggur yang akan mengakibatkan inefisiensi perusahaan, dan membuang kesempatan memperoleh laba. Menurut Harjito (2010) : Rasio likuiditas yaitu rasio yang menunjukkan hubungan antara kas perusahaan dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finasialnya yang harus segera dipenuhi atau kewajiban jangka pendek Pada dasarnya, jika perusahaan meningkatkan jumlah hutang sebagai sumber dananya hal tersebut dapat meningkatkan risiko keuangan. Jika perusahaan tidak dapat mengelola dana yang diperoleh dari hutang secara produktif, hal tersebut dapat memberikan pengaruh negatif dan berdampak terhadap menurunnya profitabilitas perusahaan. Sebaliknya jika hutang tersebut dapat dikelola dengan baik dan digunakan untuk proyek investasi yang produktif, hal tersebut dapat memberikan pengaruh yang positif dan berdampak terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan. Selain itu, piutang pada perusahaan dapat pula memiliki dampak yang baik untuk perusahaan apabila tingkat tertagihnya piutang semakin tinggi dengan rentang waktu (dalam satuan hari) semakin singkat, secara teori hal ini 6

menunjukkan bahwa piutang yang dapat ditagih dapat digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas operasinya sehingga memungkinkan untuk meningkatan profitabilitasnya, sebaliknya jika banyak piutang yang tidak dapat tertagih maka kas dalam penagihannya tidak ada dan tidak dapat digunakan untuk menjalankan aktivitas operasi sehingga kecil kemungkinannya untuk perusahaan dapat meningkatkan profitabilitasnya. Tujuan jangka pendek perusahaan pada umumnya adalah mencapai laba yang maksimal dan berkesinambungan agar perusahaan dapat tumbuh dan tetap beroperasi. Laba dari suatu perusahaan dapat diukur dengan kesuksesan perusahaan serta kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva secara produktif, dengan demikian laba atau profitabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode tertentu dengan jumlah aktiva atau jumlah modal. Rasio profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan (Kasmir, 2012). Rasio ini memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan, karena menunjukkan laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama laporan posisi keuangan (neraca) dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, setelah mengetahui hasil perkembangan maka akan dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen selama ini. Bila sudah berjalan dengan baik maka harus dipertahankan untuk menjadi lebih baik tetapi bila tidak berjalan dengan baik maka pihak manajemen harus berusaha memperbaikinya. Oleh karena itu, rasio ini sering disebut sebagai salah satu alat ukur kinerja manajemen. Jika disesuaikan dengan teori diatas maka terdapat perbedaan atau fenomena yang tidak sesuai dengan teori dimana seharusnya working capital akan berbanding lurus dengan Return On Investment artinya ketika working capital pada suatu perusahaan meningkat maka akan terjadi peningkatan juga pada Return On Investment. Fenomena tersebut terdapat pada 17 perusahaan property dan real estate yang listing di Bursa Efek Indonesia. 7

Tabel 1.3 Daftar perusahaan yang mengalami Fenomena No Perusahaan 1 Alam Sutera Reality 2 Bekasi Fajar Industrial Estate 3 Bhuwanatala Indah Permai 4 Bumi Citra Permai 5 Cowell Development 6 Duta Anggada Reality 7 Duta Pertiwi 8 Goa Makassar Tourism Development 9 Greenwood Sejahtera 10 Kawasan Indutri Jababeka 11 Lamicitra Nusantara 12 Lippo Karawaci 13 Metropolitan Kentjana 14 Metropolitan Land 15 Modernland Realty 16 Perdana Gapura Prima 17 Suryamas Dutamakmur Perbandingan Working capital dengan Return On Investment Metropolitan Kentjana Tahun Working capital Return On Investment 2012 1.709.523.427.398 14,22% 2013 1.918.709.023.847 12,88% 2014 2.161.794.247.668 10,14% Sumber : Laporan Keuangan yang telah diolah. Data diatas menunjukan sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 tejadi fenomena dimana terjadi peningkatan working capital pada setiap tahunnya tetapi tidak diikuti dengan peningkatan Return On Investment malah semakin menurun, hal ini menunjukkan bahwa peningkatan jumlah working capital tidak memiliki pengaruh yang berbanding lurus sesuai dalam teori yang seharusnya dengan tingkat profitabilitasnya yaitu dibandingkan dengan Return On Investment pada MKPI, penyebab terjadinya fenomena ini yaitu karena terdapat peningkatan jumlah asset yang sangat mencolok yang terdapat pada akun piutang, persediaan, 8

dan asset real estate dimana dapat diartikan bahwa piutang yang tidak tertagih setiap tahunnya semakin tinggi dan persediaan serta asset real estate yang ada dalam perusahaan yang tidak terjual semakin tinggi juga hal ini menyebabkan persentase Return On Investment semakin menurun dan tidak sebanding dengan working capital yang semakin besar yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan dalam menyediakan persediaan. Tabel 1.4 Perbandingan Working capital dengan Return On Investment Bhuwanatala Indah Permai. Tahun Working capital Return On Investment 2013 434.437.804.217 19,00% 2014 452.780.862.538 3,18% Sumber : Laporan Keuangan yang telah diolah. Berbeda dengan MKPI, pada BIPP data yang menunjukkan terjadinya fenomena yang sama hanya terjadi pada dua tahun yaitu pada tahun 2013 dan 2014, kemudian terdapat penurunan yang sangat signifikan pada sisi Return On Investment yaitu dari 19,00% turun menjadi 3,18% tidak sebanding dengan working capital yang meningkat walaupun peningkatannya tidak terlalu signifikan, hal ini disebabkan adanya penurunan yang sangat besar pada EAT ditahun 2014 yaitu 19.658.721.859 yang sebelumnya pada tahun 2013 106.691.436.540 penyebabnya yaitu meningkatnya hampir pada semua akun beban yang akan mengurangi jumlah laba, sementara itu jumlah asset perusahaan meningkat pada akun piutang usaha sehingga ada indikasi bahwa piutang yang tidak tertagih semakin tinggi dan tidak sebanding dengan beban yang dikeluarkan perusahaan untuk beban insentif, beban keuangan, dan beban usaha Berdasarkan penjelasan diatas penelitian ini berusaha untuk mengetahui pengaruh working capital management terhadap profitabilitas perusahaan dengan menggunakan rasio likuiditas untuk merepresentasikan working capital management. Penelitian ini merupakan replikasi penelitian yang dilakukan Yuni Kartika Sitorus (2011). Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi 9

linear berganda dengan membandingkan tiga variabel penelitian yakni Periode penerimaan piutang, Periode konversi persediaan, dan Periode penangguhan utang (independent variable) dengan profitabilitas/return On Investment (dependent variable), penelitian ini berhasil membuktikan bahwa working capital management berpengaruh terhadap profitabilitas. Akan tetapi pada penelitian terdahulu lainnya terdapat inkonsisten hasil penelitian yaitu pada Ken Berlian (2012) menjelaskan bahwa Periode utang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on asset dan pada Aulia Rahma (2011) menyatakan bahwa perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap ROI. Penulis menggunakan perusahaan Sektor Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014 sebagai objek penelitian. Dengan latar belakang yang telah dijelaskan maka penulis mengambil penelitian dengan judul : PENGARUH WORKING CAPITAL MANAGEMENT TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada perusahaan Sektor Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014). 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka permasalahan yang diidentifikasi dari penelitian ini adalah : 1. Bagaimana working capital management (Periode penerimaan piutang, Periode konversi persediaan, dan Periode penangguhan utang) dan profitabilitas perusahaan perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014? 2. Bagaimana pengaruh secara simultan working capital management (Periode penerimaan piutang, Periode konversi persediaan, dan Periode penangguhan utang) terhadap profitabilitas perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014? 3. Bagaimana pengaruh secara parsial working capital management (Periode penerimaan piutang, Periode konversi persediaan, dan Periode penangguhan 10

utang) terhadap profitabilitas perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia : a. Bagaimana pengaruh secara parsial Periode penerimaan piutang terhadap Return On Investment? b. Bagaimana pengaruh secara parsial Periode konversi persediaan terhadap Return On Investment? c. Bagaimana pengaruh secara parsial Periode penangguhan utang terhadap Return On Investment? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah yang dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis working capital management (Periode penerimaan piutang, Periode konversi persediaan, dan Periode penangguhan utang) dan profitabilitas perusahaan perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. 2. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan working capital management (Periode penerimaan piutang, Periode konversi persediaan, dan Periode penangguhan utang) terhadap profitabilitas perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial working capital management (Periode penerimaan piutang, Periode konversi persediaan, dan Periode penangguhan utang) terhadap profitabilitas perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia : a. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial Periode penerimaan piutang terhadap Return On Investment. b. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial Periode konversi persediaan terhadap Return On Investment. c. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial Periode penangguhan utang terhadap Return On Investment. 11

1.5 Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu kegunaan dari aspek teoritis dan dari aspek praktis. 1. Aspek Teoritis a) Bagi para peneliti selanjutnya, hasil dari penelitian ini diharap dapat dijadikan sebagai tambahan referensi dalam melakukan penelitian berikutnya. b) Bagi para akademis, penelitian ini diharap dapat memberikan tambahan pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan akuntansi khususnya dalam bidang manajemen keuangan. 2. Aspek Praktis a) Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan yang membantu pihak manajemen perusahaan dalam mengelola manajemen working capital perusahaan agar working capital tersebut dapat secara efektif dan efisien dimanfaatkan sehingga dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. b) Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang berguna bagi para calon investor terkait dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini dibagi dalam 5 bab dan beberapa sub-bab supaya memudahkan dan memberi gambaran jelas mengenai permasalahan serta pembahasannya, sehingga para pembaca mengerti maksud dari penelitian ini. Adapun pembagian 5 bab tersebut antara lain: BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan gambaran umum mengenai isi penelitian yang dilakukan. Dalam bab ini dijelaskan gambaran umum dari objek penelitian, latar belakang dilakukannya penelitian, perumusan masalah serta tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan terakhir sistematika penulisan. 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini menjelaskan dasar-dasar teori yang memperkuat penelitian dan menjelaskan luas serta batasan lingkup penelitian. Dalam bab ini juga dijelaskan hipotesis dari penelitian serta referensi dari penelitian terdahulu. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini memaparkan metode penelitian yang dilakukan. Dalam bab ini berisi jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, pengujian validitas dan pengujian reliabilitas, teknik analisis data, serta pengujian hipotesis. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini dijelaskan pembahasan akan penelitian serta pemaparan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dipaparkan beberapa kesimpulan atas hasil penelitian yang telah dilakukan serta saran-saran untuk penelitian selanjutnya. 13